16
39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 3). Adapun yang akan dibahas pada metode penelitian ini secara singkat dan jelas meliputi, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan tahapan penelitian, yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam yaituuntuk menggambarkan bagaimana motivasi guru dan siswa, tingkat berpikir kritis siswa, dan tingkat komunikasi matematis siswa setelah diterapkan Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis. Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dan kuantatif.Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata lisan maupun tertulis yang dicermati dan di amati secara detail oleh peneliti. Sedangkan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan datasampai penafsiran data, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tertentu untuk menampilkan hasil atau mendapatkan kesimpulan. Penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif, karena dalam penelitian ini membutuhkan data primer dan data sekunder yang mana akan dijelaskan sesuai dengan pembagiannya. Penggunaan pendekatan kualitatif untuk menjabarkan apa yang sudah dicermati oleh peneliti untuk ditulis secara cermat dan yang menjadi sumber data yaitu siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 04 Malang. Sedangkan penggunaan pendekatan kuantitatif digunakan untuk pengumpulan data-data yang menggunakan angka-angka.

BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 3). Adapun yang akan dibahas

pada metode penelitian ini secara singkat dan jelas meliputi, jenis dan pendekatan

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan

sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data,

dan tahapan penelitian, yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam yaituuntuk

menggambarkan bagaimana motivasi guru dan siswa, tingkat berpikir kritis siswa,

dan tingkat komunikasi matematis siswa setelah diterapkan Think Talk Write

(TTW) dengan pendekatan Realistis.

Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif dan kuantatif.Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan

yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata lisan maupun tertulis

yang dicermati dan di amati secara detail oleh peneliti. Sedangkan pendekatan

kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan datasampai penafsiran data, kemudian data tersebut diolah dengan

menggunakan perhitungan-perhitungan tertentu untuk menampilkan hasil atau

mendapatkan kesimpulan.

Penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan penelitian yaitu

pendekatan kualitatif dan kuantitatif, karena dalam penelitian ini membutuhkan

data primer dan data sekunder yang mana akan dijelaskan sesuai dengan

pembagiannya. Penggunaan pendekatan kualitatif untuk menjabarkan apa yang

sudah dicermati oleh peneliti untuk ditulis secara cermat dan yang menjadi

sumber data yaitu siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 04 Malang. Sedangkan

penggunaan pendekatan kuantitatif digunakan untuk pengumpulan data-data yang

menggunakan angka-angka.

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang akan dilakukan penelitian adalah SMP Muhammadiyah 4

Malang yang beralamat di Jl Gajayana gang III C Kota Malang. Proses

pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada pembelajaran

semester ganjiltahun pelajaran 2016-2017 dan disesuaikan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di

SMP Muhammadiyah 4 Malang karena selama ini pembelajaran matematika di

SMP Muhammadiyah 4 Malang belum pernah menerapkan Think Talk Write

(TTW) dengan pendekatanRealistis, seta untuk mengetahui tingkat motivasi

belajar siswa, kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4

Malang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 9

siswa.Sedangkan objek penelitian yaitu motivasi belajar siswa, kemampuan

berpikir kritis, dan komunikasi matematis setelah menggunakan Think Talk Write

(TTW) dengan pendekatan Realistis.

3.4 Data dan Sumber Data

Data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu berupa data-data yang

diperoleh langsung dari sumber data. Adapun data yang di ambil dari penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

1. Aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap

metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.

2. Motivasi belajar siswa yang dinilai selama proses pembelajaran

matematika meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi, dan mengkomunikasikan

3. Kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui hasil pekerjaan siswa

dengan tes tulis.

4. Komunikasi matematis siswa yang diperoleh melalui pekerjaan siswa

dengan tes tulis.

Sumber data aktivitas, motivasi, berpikir kritis, dan kemampuan

komunikasi matematis siswa pada pembelajaran matematika melalui Think Talk

Write (TTW) dengan pendekatan Realistis diperoleh dari siswa kelas VII SMP

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

41

Muhammadiyah 4 Malang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Sumber

data motivasi siswamotivasi belajar siswa adalah angket yang diisi oleh seluruh

siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Think Talk Write

(TTW). Kemampuan berfikir kritis siswa adalah hasil lembar kerja siswa dan

mampu mengerjakan tes sesuai dengan langkah-langkah berfikir kritis dan

Kemampuan Komunikasi siswa adalah hasil lembar kerja siswa dan mampu

mengerjakan tes sesuai dengan langkah-langkah kemampuan komunikasi siswa

sedangkan siswa bersumber dari guru yang melaksanaan pembelajaran.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu

melalui observasi,angket kuisioner dan tes. Berikut penjelasan beberapa metode

yang digunakan dalam pengumpulan data:

3.5.1 Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa selama

proses pembelajaran matematika berlangsung dengan menerapkan Think Talk

Write (TTW) dengan pendekatan Realistis. Observasi dilakukan oleh observer,

dimana observer dalam penelitian ini yaitu guru kelas VII SMP Muhammadiyah 4

Malang dan teman sejawat peneliti. Observasi dilakukan untuk menilai kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui lembar motivasi guru

dan siswa.

3.5.2 Angket Kuisioner

Teknik angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas VII

C SMP Muhammadiyah 04 Malang setelah melaksanakan pembelajaran

matematika metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.

3.5.3 Tes

Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan

berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa setelah di terapkan Think Talk

Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.Penelitian ini menggunakan bentuk tes

tertulis, dimana tes tersebut adalah soal uraian berupa masalah non rutin yang

diberikan kepada siswa secara individu dan dilakukan pada akhir pembelajaran.

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

42

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh

Sugiyono (2015: 03). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar penilaian motivasi siswa, lembar penilaian berpikir kritis, dan lembar

penilaian komunikasi matematis siswa.

3.6.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Lembar observasi guru merupakan instrumen penerapan pembelajaran

metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis untuk mengetahui

keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas guru. Lembar observasi akan diisi dan

diamati oleh observer sesuai dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi

aktivitas guru sebagai berikut.

Tabel 3.1. Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model

Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan

Realistis

Aktivitas Guru Taraf Keterlaksanaan

1 2 3 4

Kegiatan Pendahuluan

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Menyampaikan materi secara garis besar.

2. Menjelaskan langkah pembelajaran Think Talk

Write (TTW) dengan pendekatan Realistis.

3. Membentuk kelompok siswa yang terdiri dari

dua orang untuk berdiskusi.

4. Meminta siswa untuk membuat catatan kecil

secara individu tentang apa yang diketahui

dalam masalah tersebut.(Think)

5. Memberikan permasalahan dan diminta untuk

menyelesaikan masalah.

6. Membahas hasil dari catatan kecil dan siswa

diminta berinteraksi.(Talk)

7. Meminta siswa untuk mendiskusikan

permasalahan dengan berpikir bagaimana cara

menyelesaikannya.

Kegiatan Akhir

1. Meminta setiap perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi dan menuliskan

di papan tulis,sedangkan kelompok lain diminta

memberikan tanggapan.(Write)

2. Mengakhiri dengan salam

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

43

Pedoman aktivitas guruyang digunakan untuk lembar observasi guru

menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2. Pedoman Lembar Observasi Guru

Nilai Keterangan

1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih banyak kekurangan).

2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih ada kekurangan).

3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan

dengan baik).

4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila bila melaksanakan

pernyataan sangat baik sekali tanpa hambatan dan kendala apapun).

3.6.2 Instrumen Aktivitas Siswa

Lembar observasi siswa merupakan instrumen penerapan pembelajaran

metode Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis untuk mengetahui

aktivitas siswa. Lembar observasi akan diisi dan diamati oleh observer sesuai

dengan petunjuk yang ada. Adapun lembar observasi aktivitas siswa sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Metode

Pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan

Realistis

Aktivitas Siswa Taraf Keterlaksanaan

Kegiatan Pendahuluan

1. Menyimak tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang akan dicapai.

1 2 3 4

Kegiatan Inti

1. Mendengarkan materi yang disampaikan.

2. Mendengarkan penjelasan mengenai langkah

pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan

pendekatan Realistis.

3. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya menerima

dan mengamati masalah.

4. Siswa membuat cacatan kecil setiap individu

tentang apa yang diketahui dalam

masalah.(Think)

5. Siswa menyelesaikan masalah kontekstual

diberikan oleh guru.

6. Siswa berinteraksi membahas catatan kecil dari

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

44

keseluruhan.(Talk)

7. Siswa mendiskusikan masalah kelompok dalam

masalah kontekstual, kemudian dari diskusi ini

kita dapat membuat suatu hasil diskusi.

Kegiatan Akhir

1. Siswa dalam setiap perwakilan kelompok

menyajikan hasil diskusi kelompok ditulis di

papan tulis, sedangkan kelompok lain diminta

memberikan tanggapan.(Write)

2. Siswa menjawab salam dari guru.

Pedoman aktivitas siswa yang digunakan untuk lembar observasi siswa

menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.4 Pedoman Lembar Observasi Siswa

Nilai Keterangan

1 Terlaksana kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih banyak kekurangan).

2 Terlaksana cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih ada kekurangan).

3 Terlaksana dengan baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih ada kekurangan).

4 Terlaksana sangat baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan,

namun masih ada kekurangan).

3.6.3 Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Instrumen motivasi belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu angket. Angket akan diberikan kepada seluruh siswa kelas VII C SMP

Muhammadiyah 4 Malang untuk diisi secara individu. Angket ini merupakan

angket tertutup yang berisi20 pernyataan yang akan dikerjakan siswa setelah

mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Metode Think Talk

Write(TTW)dengan pendekatan Realistis. Kegunaannya yaitu untuk mengukur

motivasi belajar siswa.Berikut indikator siswa beserta pedoman penskoran.

Keterangan pilihan jawaban:

1 = tidak setuju

2 = ragu – ragu

3 = setuju

4 = sangat setuju

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

45

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator Pilih Jawaban

1 2 3 4

Perhatian

Ada yang menarik perhatian di awal

pembelajaran.

Mendengarkan dengan sungguh-

sungguh ketika guru menjelaskan.

Merangsang rasa keingintahuan.

Keanekaragaman pada masalah

kontekstual yang diberikan memukau

perhatian.

Datang tepat waktu karena ingin

mempelajari matematika dari awal

hingga akhir pertemuan.

Relevansi

Setelah guru memberikan materi

secara garis besar, yakin akan bisa

mengerjakan masalah-masalah yang

akan diberikan.

Materi himpunan sangat sesuai

dengan minat.

Bisa menghubungkan materi

himpunan dengan hal-hal yang telah

dilihat, dilakukan dan dipikirkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Isi pembelajaran himpunan sangat

bermanfaat.

Bisa menyelesaikan pembelajaran

dengan berhasil itu penting.

Percaya

Percaya jika pelajaran materi

himpunan mudah.

Setelah mempelajari materi himpunan,

percaya bisa mengerjakan tes yang

diberikan.

Berani menjawab pertanyaan selama

diskusi.

Berani untuk bertanya jika ada hal-hal

yang belum dipahami selama

pembelajaran.

Berani untuk mengungkapkan hasil

diskusi dengan teman sejawat maupun

di depan kelas

Kepuasan Semangat dalam menyelesaikan

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

46

masalah.

Merasa senang selama pembelajaran.

Merasa puas terhadap hasil yang

dicapai jika bisa menyelesaikan

masalah yang diberikan.

Merasa bahagia menyelesaikan tugas

dengan berhasil.

Sangat menyenangkan kareana

pembelajaran dirancang dengan baik.

3.6.4 Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Penilaian kemampuan berpikir kritis siswa digunakan untuk menilai

tingkat kemampuan berpikir kritis siswa melalui tes tulis dalam bentuk uraian.

Penilaian dilakukan sesuai yang tertera pada pedoman penskoran kemampuan

berpikir kritis yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Komponen Indikator Skor

1. Translasi a. Siswamampu mengubah dari masalah

kontekstual untuk menggambarkan

Diagram venn dengan ukuran-ukurannya.

Apabila siswamampu mengubah dari

masalah kontekstual untuk

menggambarkan diagram venn dengan

ukuran-ukurannya dan jawaban

bernilai benar dan ditulis secara

lengkap dan jelas.

4

Siswa dapat menuliskan berbagai ide

yang akan digunakan dalam

menyelesaikan permasalahan secara

cukup lengkap dan tepat

3

Siswa dapat menuliskan berbagai ide

yang akan digunakn dalam

menyelesaikan permasalahan secara

kurang lengkap dan tepat

2

Siswa dapat menuliskan berbagai ide

yang akan digunakn dalam

menyelesaikan permasalahan secara

tidak lengkap dan tepat

1

b. Siswa dapat mengartikan atau menuliskan

apa yang diketahui dalam soal.

Siswa dapat mengartikan atau

menuliskan apa yang diketahui dalam

4

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

47

soal dengan tepat.

Siswa dapat mengartikan atau

menuliskan apa yang diketahui dalam

soal cukup tepat.

3

Siswa dapat mengartikan atau

menuliskan apa yang diketahui dalam

soal kurang tepat.

2

Siswa tidak dapat mengartikan atau

menuliskan apa yang diketahui dalam

soal.

1

2. Interpretasi

a. Siswa mampu menjelaskan makna, teorema,

konsep dari apa yang mereka kerjakan

dalam menyelesaikan soal.

Siswa mampu menjelaskan makna,

teorema, konsep dari apa yang mereka

kerjakan dalam menyelesaikan

soaldengan jelas dan benar.

4

Siswa mampu menjelaskan makna,

teorema, konsep dari apa yang mereka

kerjakan dalam menyelesaikan soal

dengan kurang jelas dan benar.

3

Siswa mampu menjelaskan makna,

teorema, konsep dari apa yang mereka

kerjakan dalam menyelesaikan

soaldengan kurang jelas dan kurang

benar.

2

Siswa tidak mampu menjelaskan

makna, teorema, konsep dari apa yang

mereka kerjakan dalam menyelesaikan

soal.

1

b. Siswa bisa mengartikan dan memilih cara

yang tepat untuk menyelesaikan masalah

Siswa bisa mengartikan dan memilih

cara yang tepat untuk menyelesaikan

masalah.

4

Siswa cukup bisa mengartikan dan

memilih cara yang tepat untuk

menyelesaikan masalah.

3

Siswa kurang bisa mengartikan dan

memilih cara yang tepat untuk

menyelesaikan masalah.

2

Siswa tidak bisa mengartikan dan

memilih cara yang tepat untuk

menyelesaikan masalah.

1

3. Ekstrapolasi a. Siswa mampu mengerjakan masalah

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

48

matematika secara terstruktur.

Siswa mampu mengerjakan masalah

matematika secara terstruktur, jelas,

tepat, dan terperinci

4

Siswa mampu mengerjakan masalah

matematika secara terstruktur, jelas,

tepat namun belum terperinci

3

Siswa mampu mengerjakan masalah

matematika secara terstrukturnamun

kurang jelas dan terperinci.

2

Siswa tidak mampu mengerjakan

masalah matematika secara terstruktur.

1

b. Siswa dapat menarik kesimpulan dari

masalah yang diberikan.

Siswa dapat menarik kesimpulan dari

masalah yang diberikan secara jelas.

4

Siswa dapat menarik kesimpulan dari

masalah yang diberikan cukup jelas.

3

Siswa dapat menarik kesimpulan dari

masalah yang diberikan kurang jelas.

2

Siswa tidak dapat menarik kesimpulan

dari masalah yang diberikan.

1

3.6.5 Instrumen Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Penilaian kemampuan komunikasi matematis digunakan untuk menilai

tingkat komunikasi matematis siswa melalui tes tulis dalam bentuk uraian.

Penilaian dilakukan sesuai yang tertera pada pedoman penskoran kemampuan

komunikasi matematis siswa yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

No Komponen Indikator Skor

1. Tulisan a. Siswa dapat menghubungkan benda

nyata, gambar dan diagram ke dalam ide

–ide secara jelas sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi

Siswa dapat menghubungkan

benda nyata, gambar dan diagram

ke dalam ide – ide secara jelas

sesuai dengan permasalahan yang

dihadapisecara jelas lengkap

4

Siswa dapat menghubungkan

benda nyata, gambar dan diagram

ke dalam ide – ide secara jelas

3

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

49

sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi secara jelas namun cukup

lengkap

Siswa dapat menghubungkan

benda nyata, gambar dan diagram

ke dalam ide – ide secara jelas

sesuai dengan permasalahan yang

dihadapisecara jelas namun kurang

lengkap

2

Siswa dapat menghubungkan

benda nyata, gambar dan diagram

ke dalam ide – ide secara jelas

sesuai dengan permasalahan yang

dihadapisecara jelas namun tidak

lengkap

1

b. Siswa dapat menjelaskan ide, situasi, dan

relasi secara tulisan dengan benda nyata,

gambar, grafik, atau bentuk aljabar.

Siswa dapat menjelaskan ide,

situasi, dan relasi secara tulisan

dengan benda nyata, gambar,

grafik, atau bentuk aljabardengan

mudah dipahami

4

Siswa dapat menjelaskan ide,

situasi, dan relasi secara tulisan

dengan benda nyata, gambar,

grafik, atau bentuk aljabardengan

cukup dipahami

3

Siswa dapat menjelaskan ide,

situasi, dan relasi secara tulisan

dengan benda nyata, gambar,

grafik, atau bentuk aljabardengan

kurang dipahami

2

Siswa dapat menjelaskan ide,

situasi, dan relasi secara tulisan

dengan benda nyata, gambar,

grafik, atau bentuk aljabar dengan

tidak dipahami

1

c. Siswa dapat menyatakan peristiwa sehari

– hari dalam bahasa dan simbol

matematika.

Siswa dapat menyatakan peristiwa 4

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

50

sehari – hari dalam bahasa dan

simbol matematika secara jelas

dan mudah dipahami.

Siswa dapat menyatakan peristiwa

sehari – hari dalam bahasa dan

simbol matematika secara jelas

dan cukup dipahami.

3

Siswa dapat menyatakan peristiwa

sehari – hari dalam bahasa dan

simbol matematika secara jelas

dan kurang dipahami.

2

Siswa dapat menyatakan peristiwa

sehari – hari dalam bahasa dan

simbol matematika secara jelas

dan tidak dipahami

1

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua kegiatan pembelajaran berlangsung

untuk mengetahui penerapan Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan

Realistis pada pembelajaran matematika. Adapun teknik analisis data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.7.1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa

Panduan analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada proses

pembelajaran matematika menggunakan metode Think Talk Write (TTW) dengan

pendekatan Realistis yang dilakukan oleh observer dapat dihitung dengan

menggunakan rumus dan dengan kriteria sebagai berikut.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑁

Keterangan:

Nilai : Presentase aktivitas guru dan siswa

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ: Skor yang diperoleh

𝑁 : Jumlah Aktivitas

Adapun kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.7 Persentase dan Kategori Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa

Page 13: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

51

Persentase Penilaian Kategori

3,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 4,00 Sangat baik

2,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 3,50 Baik

1,51 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 2,50 Cukup Baik

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≤ 1,50 Kurang Baik

3.7.2 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa

Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dapat diketahui dari hasil tes tulis

dalam bentuk soal uraian yang dilakukan siswa. Analisis data tes kemampuan

berpikir kritis pemecahan masalah siswa dilakukan dengan cara menganalisis

lembar jawaban tes yang diberikan pada siswa. Lembar jawaban tes di analisis

sesuai dengan tahapan kemampuan berpikir kritis pemecahan masalah kemudian

melakukan penskoran terhapat masing-masing tahapan tersebut. Untuk

mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritisdapat dilakukan analisis prosentase

nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑘 =∑ 𝐾

∑ 𝑁×100

Keterangan:

Sk : Skor kemampuan berpikir kritis siswa

∑ 𝐾 : Jumlah skor kemampuan berpikir kritis

∑ 𝑁 : Jumlah skor maksimal

Adapun kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.8 Persentase dan Kategori Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis

Prosentase Penilaian Kategori

85 ≤ 𝐾 < 100 Sangat baik

70 ≤ 𝐾 < 85 Baik

55 ≤ 𝐾 < 70 Cukup Baik

40 ≤ 𝐾 < 55 Kurang Baik

𝐾 < 40 Kurang

Sumber: Warli dan Yuliana (2011:216)

Page 14: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

52

3.7.3 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dapat diketahui dari

hasil tes tulis dilakukan siswa selama proses pembelajaran melalui penerapan

Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistis. Analisis data tes

komunikasi matematis siswa dilakukan dengan cara menganalisis lembar jawaban

tes yang diberikan pada siswa. Lembar jawaban tes di analisis sesuai dengan

tahapan komunikasi matematis siswa kemudian melakukan penskoran terhapat

masing-masing tahapan tersebut. Untuk mengetahui tingkat komunikasi

matematis siswa dapat dilakukan analisis prosentase nilai dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑘 =∑ 𝐾𝐾

∑ 𝑁×100

Keterangan:

𝑆𝑘𝑘 : Skor kemampuan komunikasi matematis siswa

∑ 𝐾𝐾 : Jumlah skor kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh

∑ 𝑁 : Jumlah skor maksimal

Adapun kriteria penilaian komunikasi matematis siswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.9 Persentase dan kategori Penilaian Kemampuan Komunikasi Siswa

Persentase Penilaian Kategori

85 ≤ 𝐾𝐾 < 100 Sangat baik

70 ≤ 𝐾𝐾 < 85 Baik

55 ≤ 𝐾𝐾 < 70 Cukup Baik

40 ≤ 𝐾𝐾 < 55 Kurang Baik

𝐾𝐾 < 40 Kurang

Sumber: Tandilling (2012:6)

3.7.4 Analisis Motivasi Belajar

Analisis yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa yaitu

analisis kuantitatif. Caranya dengan menganalisis jawaban angket yang sudah diisi

oleh masing-masing siswa. Lembar tersebut akan dianalisis sesuai dengan

Page 15: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

53

perolehan skor dari masing-masing jawaban. Persentase hasil angket untuk

mengukur motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus dan

dengan kriteria sebagai berikut.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑁𝑋100

Keterangan:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Presentase motivasi belajar siswa

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ = Skor yang diperoleh

𝑁 = Skor maksimal

Adapun panduan analisis motivasi belajar siswa menggunakan metode

Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan Realistisdipaparkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3.10 Persentase dan Taraf Motivasi Belajar Siswa

Persentase Keterlaksanaan Taraf Keterlaksanaan

85 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 100 Sangat tinggi

75 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 85 Tinggi

55 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 75 Sedang

40 ≤ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 55 Kurang tinggi

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖< 40 Sangat kurang

(Sumber: Yuliana dan Warli, 2011: 9)

3.8 Tahapan Penelitian

Tahap-tahap yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Adapun uraian dari tahap-

tahap tersebut yaitu sebagai berikut.

3. 8.1 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan sebelum melakukan penelitian. Pada tahap

ini yang perlu dilakukan antara lain menentukan lokasi atau tempat penelitian

dengan melihat masalah yang ada pada sekolah sehingga perlu dilakukan

observasi dan wawancara, sebelum melakukan observasi dan wawancara terlebih

dahulu membuat surat penelitian. Selanjutnya peneliti menyusun seluruh

rancangan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

Perencanaan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam penelitian antara lain

menyusun RPP dengan materi Himpunan, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

sebagai bahan diskusi kelompok, lembar tes tulis untuk mengukur tingkat

Page 16: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/44428/4/BAB III.pdf · 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakancara ilmiah dalam mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

54

kemampuan Berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa serta membuat kunci

jawaban, menyusun instrumen penilaian, lembar observasi motivasi siswa, lembar

tingkat kemampuan berpikir kritis serta lembar komunikasi matematis siswa

selama pembelajaran.

3. 8.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.Pada tahap ini semua persiapan

dan perencanaan yang telah dibuat dilaksanakan pada saat penelitian untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RPP

yang telah disusun.

2. Melakukan pengamatan

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam

kegiatan observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru bidang studi

matematika SMP Muhammadiyah 4 Malang dan teman sejawat.Objek

yang diamati peneliti meliputi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa.

3. Melakukan tes

Tes dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran.Tes tersebut

dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi,

tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dan kemampuan komunikasi

matematis siswa.

3. 8.3 Tahap Pelaporan

Tahap pembuatan laporan ini mengarah pada kegiatan akhir penelitian

yaitu kegiatan analisis data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan

untuk diolah secara deskriptif dan diolah sesuai dengan fakta yang ada selama

proses pembelajaran berlangsung. Pengolahan data tersebut disesuaikan dengan

instrument yang telah disusun dalam rancangan penelitian.