29
Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 66 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, yaitu suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu (Suharsimi, 2010:123). 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah The Static Group Pretest-Posttest Design. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design Pretest Treatment Posttest O 1 X 1 O 2 O 1 X 2 O 2 Frankel dan Wallen (1993) Keterangan : X 1 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. X 2 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada masing-masing kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

  • Upload
    vucong

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

66

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi (2006:160) “Metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya”.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, yaitu

suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum

memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah

mengikuti peraturan-peraturan tertentu (Suharsimi, 2010:123).

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah The Static Group Pretest-Posttest

Design. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X1 O2

O1 X2 O2

Frankel dan Wallen (1993)

Keterangan :

X1 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

X2 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada masing-masing kelompok eksperimen

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

67

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada masing-masing kelompok eksperimen

3.3 Alur Penelitian

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon

Kelas X.7 Kelas X.8

Pre Test Pre Test

STAD Jigsaw

Post Test Post Test

Pengolahan Data

Penskoran

Mengubah skor menjadi nilai

Gain

Melakukan uji normalitas,

homogenitas dan hipotesis

Membuat interpretasi hasil penelitian

Kesimpulan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

68

Gambar 3.1

Alur Penelitian

Gambar 3.1 menunjukkan dari 8 (Delapan) kelas X yang ada di SMA Negeri

1 Cilegon, diambil 2 kelas untuk dijadikan objek penelitian. Langkah pertama yang

dilakukan kedua kelas diberikan pre test (tes awal) untuk mengukur kemampuan awal

siswa sebelum diberikan perlakuan. Kemudian kedua kelas sama-sama diberikan

perlakuan dengan tipe yang berbeda yaitu tipe Student Team Achievement Division

(STAD) pada kelas X.7 dan kelas X.8 diberi perlakuan dengan tipe Jigsaw. Setelah

pembelajaran selesai kedua kelompok diberikan post test (tes akhir). Selanjutnya

dilakukan penskoran, mengubah skor menjadi nilai, gain, uji normalitas, homogenitas

dan hipotesis. Setelah pengolahan data selesai kemudian dibuat interpretasi dari hasil

penelitian dan ditarik kesimpulan.

3.4 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2007:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini

terdapat empat variabel, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe

Jigsaw sebagai variabel bebas, sedangkan aktivitas dan hasil belajar sebagai variabel

terikat. Adapun bentuk operasional variabel adalah sebagai berikut :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

69

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

Teoritis

Konsep Empiris Konsep analitis Skala

1 2 3 4 5

Variabel Bebas X

Model

Pembelajaran

kooperatif tipe

STAD (X1)

Suatu model

pembelajaran

yang bertujuan

untuk

meningkatkan

rasa tanggung

jawab siswa dan

proses

pembelajaran

lebih terfokus

kepada siswa.

(Slavin dalam

Isjoni, 2010:51)

Langkah-langkah

atau tahapan dalam

pembelajaran

kooperatif tipe

STAD :

1. Tahap

pembentukan

kelompok

2. Tahap penyajian

materi

3. Tahap kerja

kelompok

4. Tahap tes

individual

5. Tahap

perhitungan skor

individu dan

kelompok

6. Pemberian

penghargaan

kelompok

7. Kesimpulan

Hasil penelitian

terhadap

penerapan

model

pembelajaran

kooperatif tipe

STAD melalui

eksperimen.

-

Model

pembelajaran

Salah satu tipe

pembelajaran

Langkah-langkah

atau tahapan dalam

Hasil penelitian

terhadap

-

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

70

kooperatif tipe

Jigsaw (X2)

kooperatif yang

mendorong

siswa aktif dan

saling

membantu

dalam

menguasai

materi pelajaran

untuk mencapai

prestasi yang

maksimal.

(Isjoni,2010:54)

pembelajaran

kooperatif tipe

Jigsaw :

1. Membentuk

kelompok

heterogen atau

kelompok asal

2. Membagikan

tugas

3. Diskusi

kelompok ahli

4. Pemberian kuis

individu semua

materi

penerapan

model

pembelajaran

kooperatif tipe

Jigsaw melalui

eksperimen.

Variabel Y

Aktivitas

Belajar (Y1)

Proses alami

yang mendorong

terciptanya

perubahan

dalam diri

individu yang

mencakup aspek

pengetahuan,

keterampilan,

dan perilaku.

(Pribadi,

2011:12)

Hasil pengamatan

aktivitas siswa

dengan indikator

sebagai berikut :

1. Mendengarkan

penjelasan guru.

2. Mencatat hal-hal

yang dianggap

penting.

3. Berdiskusi dengan

teman

4. Keaktifan

bertanya.

5. Keberanian

mengajukan

pendapat dan ide

6. Mengerjakan

latihan.

7. Memanfaatkan

buku sumber

8. Menggunakan

berbagai sumber

belajar

9. Keaktifan

Hasil

pengamatan

aktivitas siswa

selama proses

belajar mengajar

berlangsung.

Ordinal

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

71

menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru.

Hasil Belajar

(Y2)

Segala sesuatu

yang menjadi

milik siswa

sebagai akibat

dari kegiatan

belajar yang

dilakukannya.

(Winataputra,

1994:197)

Nilai yang diperoleh

pada mata pelajaran

ekonomi sebelum

pemberian perlakuan

dan sesudah

pemberian

perlakuan.

Nilai pre test

dan post test

mata pelajaran

ekonomi.

Interval

3.4.1 Tahapan Eksperimen

a) Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat

digambarkan seperti berikut :

Tahap I :

Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 6-7 orang. Selanjutnya, masing-masing kelompok

mendiskusikan tugas mereka. Tugas yang diberikan pada masing-masing

kelompok sama dan setiap kelompok menampilkan hasil diskusinya atau jawaban

di karton yang telah disiapkan.

Tahap II :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

72

Pada tahap II ini, beberapa kelompok diberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain dan kelompok

lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi.

Tahap III :

Pada tahap III, semua kelompok diberikan tes individual yang dikerjakan oleh

masing-masing anggota. Kemudian hasil tes individual dijumlahkan untuk

dijadikan skor kelompok dan untuk kelompok yang memperoleh skor paling tinggi

di nobatkan sebagai kelompok terbaik serta mendapatkan penghargaan kelompok.

b) Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat

digambarkan seperti berikut :

Tahap I :

Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi kedalam 7 kelompok dan masing-

masing kelompok berjumlah 5-6 orang disebut sebagai kelompok asal.

Selanjutnya, masing-masing anggota dalam setiap kelompok diberikan tugas yang

berbeda, yang nantinya akan didiskusikan dalam kelompok ahli atau kelompok

yang anggotanya membahas masalah yang sama.

Tahap II :

Pada tahap II, setelah siswa selesai berdiskusi dengan kelompok ahli

kemudian kembali ke kelompok asal. Masing-masing siswa atau anggota

kelompok harus menjelaskan kepada anggota kelompoknya yang lain tentang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

73

materi yang dipelajari atau dibahas. Pada tahap ini, semua siswa atau anggota

kelompok harus mengerti semua materi yang dibahas agar bisa mengerjakan tugas

atau tes yang akan diberikan.

Tahap III :

Setelah siswa selesai berdiskusi dan semua siswa sudah mengerti materi yang

dipelajari pada saat itu, kemudian guru memberikan kuis atau tes individual untuk

mengukur pengetahuan siswa setelah melaksanakan diskusi.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam

yaitu :

1) Tes Hasil Belajar

Suharsimi (2010:193) menjelaskan tes merupakan serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar). Tes ini

dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama pre test yaitu digunakan sebelum

perlakuan yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa dan yang kedua post

test dilakukan setelah perlakuan atau setelah proses pembelajaran berlangsung yang

dimaksudkan mengukur hasil belajar siswa. Langkah-langkah sistematis dari

penyusunan tes hasil belajar sebagai berikut :

a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

74

b. Membuat kisi-kisi tes

Kisi-kisi tertulis menggambarkan penyebaran jumlah pokok uji yang akan

dibuat untuk pokok bahasan dan jenjang tertentu. Pembuatan kisi-kisi tertulis

sebagai rancangan tes harus merujuk pada kompetensi dasar, indikator

pembelajaran, sub materi pokok uji, dan jumlah soal.

c. Menyusun tes hasil belajar

d. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

e. Merevisi tes hasil belajar sampai didapat tes hasil belajar yang valid.

2) Lembar Observasi

Menurut Suharsimi (2010:199) Observasi dalam pengertian psikologi biasa

disebut juga sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan

dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan dimana observator

hanya tinggal memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul. Observator

tidak mengamati hal yang terlalu banyak dan pada akhir pengamatan dapat

disimpulkan di kelas mana yang partisipasi siswa terjadi paling besar.

Dalam penelitian ini disusun dalam skala likert. Menurut Riduwan dan

Sunarto (2011:20) skala likert dignakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

75

penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan pedoman sebagai berikut :

Sangat Aktif (SA) = 5

Aktif (A) = 4

Cukup Aktif (CA) = 3

Tidak Aktif (TA) = 2

Sangat Tidak Aktif (STA) = 1

Adapun lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 3.3

Format pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa

No

Absen

Nama

Siswa

Aktivitas Belajar Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan :

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

2. Mencatat hal-hal yang dianggap penting.

3. Berdiskusi dengan aktif dan tertib

4. Keberanian untuk bertanya.

5. Keberanian mengajukan pendapat, kritik dan saran

6. Mengerjakan latihan.

7. Memanfaatkan buku sumber

8. Menggunakan berbagai sumber belajar

9. Keaktifan menjawab pertanyaan yang diberikan guru

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

76

Menurut Dimyati dan Mudjono (2006:125) Siswa yang aktif dogolongkan

berdasarkan persentase keaktifan, yaitu :

Tabel 3.4

Format skala penilaian aktivitas belajar

Skala Keaktifan Kategori

80 atau lebih Sangat baik

60 – 79,99 Baik

40 – 59,99 Cukup

20 – 39,99 Kurang

0 – 19,99 Sangat kurang

3.6 Uji Instrumen Penelitian

3.6.1 Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi (2006:144), validitas instrumen adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid

harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi

Product Moment dari Pearson. Adapun rumus untuk menghitung korelasi dengan

persamaan :

rxy = 𝑁. 𝑋𝑌− 𝑋 . 𝑌

√[ 𝑁 𝑋2− 𝑋 2 )(𝑁 𝑌²−( 𝑌2))]

(Suharsimi, 2006 : 274)

Keterangan :

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

77

rxy = Angka korelasi “r” product moment

N = Number of Cases (Jumlah siswa)

∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ X = Jumlah skor X

∑ Y = Jumlah skor Y

Dalam formula tersebut rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dan kriterianya

adalah sebagai berikut :

rxy < : Korelasi sangat rendah

0,20 - 0,399 : Korelasi rendah

0,40 - 0,699 : Korelasi sedang atau cukup

0,70 - 0,899 : Korelasi tinggi

0,90 - 1,00 : Korelasi sangat tinggi

Cara perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan

tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf

signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Rxy disebut juga dengan rhitung. Setelah

harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis

product moment. Hasil r hitung kemudian dikonfirmasikan dengan harga distribusi

rkritis dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan

sebesar 5% setiap item akan terlihat tingkat kesalahannya apabila harga rhitung > rtabel

dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n – 2. Instrumen

dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan tingkat signifikasi 0,05.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

78

Validitas yang diukur dalam penelitian ini merupakan validitas butir soal atau

validitas item, dimana dalam perhitungan uji validitas soal apabila rhitung>rtabel maka

item tersebut dianggap valid, dimana diketahui rtabel sebesar 0,30. Dari hasil

perhitungan validitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.5

Uji Validitas

No. Soal Soal 1 Soal 2 Soal 3 rtabel Kriteria

1 0,39 0,48 0,39 0,30 Valid

2 0,40 0,33 0,52 0,30 Valid

3 0,44 0,35 0,34 0,30 Valid

4 0,42 0,33 0,32 0,30 Valid

5 0,34 0,43 0,32 0,30 Valid

6 0,33 0,37 0,40 0,30 Valid

7 0,32 0,40 0,41 0,30 Valid

8 0,39 0,40 0,51 0,30 Valid

9 0,43 0,37 0,36 0,30 Valid

10 0,44 0,33 0,46 0,30 Valid

11 0,35 0,33 0,35 0,30 Valid

12 0,33 0,40 0,32 0,30 Valid

13 0,36 0,35 0,36 0,30 Valid

14 0,38 0,38 0,49 0,30 Valid

15 0,33 0,44 0,32 0,30 Valid

16 0,33 0,38 0,39 0,30 Valid

17 0,33 0,39 0,40 0,30 Valid

18 0,33 0,32 0,34 0,30 Valid

19 0,38 0,35 0,33 0,30 Valid

20 0,35 0,40 0,32 0,30 Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan item

dalam penelitian ini dinyatakan valid karena memenuhi kriteria rhitung > rtabel, sehingga

soal yang valid layak untuk dijadikan alat ukur penelitian selanjutnya.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

79

3.6.2 Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat

ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan mempunyai

tingkat ketepatan, keakuratan, keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu

dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan.

a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Untuk mengukur reliabilitas instrumen aktivitas belajar dilakukan dengan

menggunakan rumus alpha dari Cronbach. Rumus alpha ini digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal

berbentuk uraian. Adapun rumus alpha untuk menghitung reliabilitas yaitu :

(Suharsimi, 2006:196)

Keterangan :

R11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya soal

∑𝜎b² = jumlah varians butir

𝜎²t = varians total

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan terhadap koefisien

korelasi adalah sebagai berikut :

R11 = 𝑘

𝑘−1 1 −

𝜎𝑏2

𝜎2𝑡

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

80

Tabel 3.6

Kriteria koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r hitung > r tabel dengan tingkat

kepercayaan 95%, maka angket variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.

b. Tes Hasil Belajar

Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah

yang digunakan adalah :

1. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama

dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.

2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Suharsimi A,2006:183)

Di mana:

xyr = koefisien korelasi

X = jumlah skor X

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

81

Y = jumlah skor Y

XY = jumlah skor X dan Y

N = jumlah responden

3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-

Brown, yaitu :

r 11 =

212

1

21

21

.1

..2

r

r (Suharsimi A, 2006: 180)

Keterangan:

r 11 : reliabilitas instrumen

r 2

12

1 . : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria

reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto, (2002:167) kriterianya adalah sebagai

berikut :

0,81 -1,000 : sangat tinggi

0,61 - 0,800 : tinggi

0,41 - 0,600 : cukup

0,21 - 0,400 : rendah

Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 3.7

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

82

Uji Reliabilitas Instrumen

Soal 1 Soal 2 Soal 3

r11 0.53 0.45 0.47

Kriteria Cukup Cukup Cukup

Dari hasil perhitungan reabilitas menunjukkan bahwa instrumen penelitian

memiliki reliabilitas yang cukup, karena angka reliabilitas rata-rata yaitu sebesar

0,65 artinya semua soal dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat

dipercaya.

3.7 Analisis Butir Soal

3.7.1 Tingkat Kesukaran

Menghitung masing-masing tingkat kesukaran tiap butir soal test :

a. Menghitung jawaban yang benar setiap butir soal

b. Menghitung dengan menggunakan rumus :

P = B

JS

Keterangan :

P : Indeks tingkat kesukaran 1 item

B : Jumlah siswa yang menjawab benar per item soal

JS : Jumlah seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian.

Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut :

P 0,00 - 0,30 = soal dianggap sukar

P 0,31 - 0,70 = soal dianggap sedang

P 0,71 - 1,00 = soal dianggap mudah

(Suharsimi, 2008:108)

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

83

Perhitungan tingkat kesukaran dilakukan untuk setiap nomor soal. Dari

perhitungan uji tingkat kesukaran diperoleh hasil pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Uji Tingkat Kesukaran

No.

Soal

Soal set 1 Soal set 2 Soal set 3

Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 0,17 Sukar 0,34 Sedang 0,20 Sukar

2 0,54 Sedang 0,85 Mudah 0,73 Mudah

3 0,93 Mudah 0,76 Mudah 0,37 Sedang

4 0,66 Sedang 0,78 Mudah 0,88 Mudah

5 0,63 Sedang 0,22 Sukar 0,61 Sedang

6 0,95 Mudah 0,41 Sedang 0,61 Sedang

7 0,39 Sedang 0,63 Sedang 0,22 Sukar

8 0,49 Sedang 0,76 Mudah 0,80 Mudah

9 0,32 Sedang 0,41 Sedang 0,56 Sedang

10 0,85 Mudah 0,59 Sedang 0,73 Mudah

11 0,90 Mudah 0,66 Sedang 0,22 Sukar

12 0,32 Sedang 0,56 Sedang 0,66 Sedang

13 0,66 Sedang 0,83 Mudah 0,83 Mudah

14 0,95 Mudah 0,37 Sedang 0,32 Sedang

15 0,95 Mudah 0,71 Mudah 0,85 Mudah

16 0,12 Sukar 0,32 Sedang 0,80 Mudah

17 0,90 Mudah 0,29 Sukar 0,78 Mudah

18 0,88 Mudah 0,22 Sukar 0,22 Sukar

19 0,20 Sukar 0,59 Sedang 0,78 Mudah

20 0,80 Mudah 0,68 Sedang 0,73 mudah

Hasil uji tingkat kesukaran soal set 1 menunjukkan bahwa soal memiliki

tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Pada soal set 1 dapat diketahui (30%)

termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat

kesukaran sedang dan (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

84

Soal set 2 menunjukkan soal (30%) termasuk kedalam kriteria tingkat

kesukaran mudah, (55%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang dan (10%)

termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.

Soal set 3 menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki tingkat kesukaran

mudah, sedang dan sukar. Pada soal set 3 dapat diketahui (50%) termasuk kedalam

kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang

dan (15%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.

3.7.2 Daya Pembeda

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai

berikut :

D = BA

JA -

BB

JB = PA – PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BB BA

JA : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar.

PA BA

JA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

85

Tabel 3.9

Kriteria Daya Pembeda

Interval

Kriteria

DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek (Poor)

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup (Satisfactory)

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik (Good)

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik (Excellent)

Pengujian daya pembeda penelitian ini diperoleh hasil pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 3.10

Uji Daya Pembeda

No.

Soal

Soal set 1 Soal set 2 Soal set 3

DP Kriteria DP Kriteria DP Kriteria

1 0,24 Cukup 0,18 Jelek 0,38 Cukup

2 0,27 Cukup 0,10 Jelek 0,26 Cukup

3 0,15 Jelek 0,30 Cukup 0,13 Jelek

4 0,41 baik 0,35 Cukup 0,05 Jelek

5 0,36 Cukup 0,23 Cukup 0,21 Cukup

6 0,10 Jelek 0,22 Cukup 0,02 Jelek

7 0,37 Cukup 0,20 Cukup 0,23 Cukup

8 0,17 Jelek 0,11 Jelek 0,20 Cukup

9 0,23 Cukup 0,03 Jelek 0,31 Cukup

10 0,30 Cukup 0,07 Jelek 0,26 Cukup

11 0,20 Jelek 0,50 Baik 0,43 Baik

12 0,23 Cukup 0,45 Baik 0,41 Baik

13 0,02 Jelek 0,06 Jelek 0,35 Cukup

14 0,10 Jelek 0,23 Cukup 0,23 Cukup

15 0,10 Jelek 0,21 Cukup 0,10 Jelek

16 0,04 Jelek 0,23 Cukup 0,30 Cukup

17 0,10 Jelek 0,18 Jelek 0,06 Jelek

18 0,15 Jelek 0,14 Jelek 0,23 Cukup

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

86

19 0,09 Jelek 0,26 Cukup 0,16 Jelek

20 0,30 Cukup 0,26 Cukup 0,26 Cukup

Dari hasil perhitungan daya pembeda pada soal set 1 dapat diketahui bahwa

(5%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, (40%) termasuk kedalam kriteria

daya pembeda cukup dan (55%) termasuk kedalam daya pembeda jelek.

Pada soal set 2 dapat diketahui bahwa, (5%) termasuk kedalam kriteria daya

pembeda baik, (45%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (50%)

termasuk kedalam daya pembeda jelek.

Soal set 3 dapat diketahui bahwa (10%) termasuk kedalam kriteria daya

pembeda baik, (60%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (30%)

termasuk kedalam daya pembeda jelek.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa. Alat pengumpul data dalam

penelitian ini adalah :

1. Tes, yaitu berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi.

2. Observasi, yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan pengamatan.

Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

87

sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai

instrumen pengamatan yang berisi sederetan sub variabel aktivitas belajar siswa.

3.9 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dibagi ke dalam empat tahapan,

yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Menentukan masalah yang akan diteliti

b. Melaksanakan pra penelitian untuk mengetahui data mengenai hasil belajar

siswa.

c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan

untuk menentukan waktu, kelas, SK, KD, indikator dan tujuan

pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.

d. Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

e. Menyusun instrumen penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan uji coba soal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

pembeda.

b. Melakukan penelitian

3. Pengolahan data

a. Melakukan penskoran

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

88

b. Merubah skor menjadi nilai

c. Melakukan gain, uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis

d. Menganalisis lembar observasi

e. Pengolahan data aktivitas belajar

4. Kesimpulan

a. Membuat interpretasi hasil penelitian

b. Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

3.10 Teknik Pengolahan Data

3.10.1 Tes Hasil Belajar

Untuk pengolahan data tes hasil belajar adalah dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Tahap penskoran

Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman

penskoran. Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor terlebih dahulu

ditentukan standar penilaian untuk setiap tahap, sehingga dalam

pelaksanaannya tidak ada unsur subjektif. Skor setiap siswa ditentukan

dengan menghitung jumlah jawaban yang benar, pemberian skor dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

S = ∑ R

(Purwanto, 2009:66)

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

89

Keterangan :

S = skor siswa

R = jumlah item yang dijawab benar

b. Mengubah skor mentah menjadi nilai

Pengolahan skor mentah menjadi nilai dapat dilakukan dengan

mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Keterangan :

S = skor yang dicari

R = skor mentah yang diperoleh

N = skor maksimum ideal

c. Menghitung nilai maksimum, minimum dan rata-rata hasil pre test dan post

test.

d. Setelah nilai pre test dan post test pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2,

kemudian dihitung peningkatan antara pre test dan post test untuk

mendapatkan nilai gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai gain dan gai ternormalisasi adalah sebagai berikut :

N = Gain = (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡 )

(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡 )

Keterangan :

N – Gain = Gain yang dinormalisir

Pre test = Nilai awal pembelajaran

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

90

Post test = Nilai akhir pembelajaran

Tabel 3.11

Kriteria Indeks Gain

Skor Kategori

(g) ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah

Sumber : Hake, 1998

3.10.2 Lembar Observasi

Untuk pengolahan data aktivitas belajar langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Pengurutan data hasil lembar observasi dari yang terkecil dan terbesar

2. Menghitung jarak rentang dengan menggunakan rumus :

R = Data tertinggi – Data terendah

3. Menghitung kelas (K) dengan struges, rumus yang digunakan adalah :

Jumlah kelas (K) = 1 + 3,3 log n

4. Panjang interval kelas (P) rumusnya adalah :

P = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑅)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝐾)

5. Tentukan batas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan dengan

menghitung kelas interval, yaitu dengan menjumlahkan ujung bawah kelas

ditambah panjang kelas (P) dan hasilnya dikurangi 1 sampai akhir.

6. Membuat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu

sesuai dengan urutan interval.

7. Setelah tabulasi data langkah selanjutnya mengkonversi angka ke dalam nilai

berskala 0-5. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

91

a. Menentukan mean duga, yang biasanya diambil pada kelas interval yang

mempunyai frekuensi terbesar. Besarnya MT (Mean Terkaan) adalah

jumlah batas-batas kelas interval dibagi 2.

b. Menghitung mean yang sebenarnya dengan rumus :

Mean = MT + 1 ( 𝑓𝑑

𝑁)

(Suharsimi Arikunto, 2010:254)

c. Menghitung Standar Deviasi (SD), dengan rumus :

SD = 1 𝑓𝑑 2

𝑁− (

𝑓𝑑

𝑁)²

(Suharsimi Arikunto, 2010:254)

d. Menghitung nilai berskala 1-5

Mengubah skor mentah menjadi nilai standar skala lima, dengan

menggunakan patokan sebagai berikut :

5

+1,5 SD = Mean + 1,5 SD

4

+0,5 SD = Mean + 0,5 SD

3

- 0,5 SD = Mean – 0,5 SD

2

-1,5 SD = Mean – 1,5 SD

1

Sudijono (2009:333)

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

92

3.11 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :

3.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan data

sampel berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan penyelidikan dengan

menggunakan tes distribusi normal. Pengujian kenormalan data dilakukan

menggunakan uji Komolgorov smirnov yang diolah menggunakan alat SPSS 19,0.

Kriteria pengujian adalah jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan

berdistribusi normal dan kriteria pengujiannya adalah :

a. Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.11.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor pada

penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji levene statistic pada SPSS 19.0,

dengan kriteria sebagai berikut :

Jika level signifikasi > 0,05 maka data tersebut homogen.

3.11.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar, yaitu

data selisih nila pre-test dan post-test. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

93

menggunakan uji-t independen dua arah (t-test independen). Uji t independen dua

arah ini dugunakan untuk menguji signifikasi perbedaan rata-rata (mean) yang

terdapat pada program pengolahan data. Pengujian dua arah ini dilakukan karena

tidak mengetahui kemana arah kurva hasil penelitian yang akan dilakukan arah positif

(+) atau negatif (-).

Adapun yang di bandingkan dalam pengujian hipotesis ini adalah skor gain

post-test dan pre-test antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2,

baik secara keseluruhan maupun setiap ranah. Berikut kriteria pengujian untuk

hipotesis :

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan :

µ1 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

µ2 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :

Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Thitung ≤ Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Hipotesis dalam penelitian ini akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif

(HA) dan hipotesis nol (H0). Agar tampak terdapat dua pilihan, hipotesis ini perlu

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/10885/4/s_pek_0804164_chapter3(1).pdf · Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon ... a. Menentukan SK, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran

Wahyuni Yulianti, 2012 Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

94

didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan

hipotesis tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang di uji secara statistik

hipotesis dinyatakan sebagai berikut :

H0 : µ1 = µ2

HA :µ1 ≠ µ2

Keterangan:

H0 = Hipotesis nihil

HA = Hipotesis alternatif

Dimana :

µ1 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

µ2 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :

Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Thitung ≤ Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak