Upload
danglien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji
hipotesis. Dari hasil studi ini diharapkan akan diperoleh informasi, data-data yang
relevan dan akurat berkaitan dengan penelitian ini, serta memberi penjelasan
mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
perbankan.
3.2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan keuangan sektor perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 hingga 2010.
3.3. Jenis Data
Jenis data yang dibutuhkan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh
tidak secara langsung dari sumber pertama atau mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Data ini berupa laporan keuangan
Perusahaan Perbankan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada periode
25
42
tahun 2007 sampai tahun 2010. Sumber data tersebut berasal dari website Pasar
Modal yaitu www.idx.co.id.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sekunder pada penelitian ini adalah dengan metode
dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-
dokumen yang relevan baik dari jurnal, literatur lain, maupun pencarian melalui
internet untuk memperoleh informasi-informasi serta data-data yang dibutuhkan.
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia.
3.5.2. Sampel
Pemilihan Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan sampel
yang disesuaikan dengan tujuan dan target penelitian atau penentuan sampel
yang disesuaikan dengan kriteria yang dijadikan penelitian untuk
mempersempit sampel yang luas. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi
dalam penentuan sampel penelitian ini adalah :
1) Perusahaan keuangan sektor perbankan konvensional yang terdaftar di
BEI dan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap meliputi
26
43
Ikhtisar keuangan, laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas yang berakhir 31 Desember
periode tahun 2007 sampai 2010
2) Perusahaan membagikan deviden kas periode tahun 2007 sampai 2010.
3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari satu variabel
dependen (Y) dan delapan variabel independen (X), yaitu sebagai berikut:
Y : Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen pada penelitian ini diukur dengan Dividend Payout
Ratio yang menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan sebagai dividen
yang menjadi hak pemegang saham biasa. Besarnya hasil perhitungan
rasio ini menunjukkan besarnya proporsi alokasi dari laba bersih
perusahaan pada dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.
Dividend Payout Ratio =
(Sumber: Jumingan, 2006: 230)
X1 : Quick Ratio (QR)
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukkan kemampuan cash assets
perusahaan dalam menjamin total deposits.
Quick Ratio =
(Sumber: Jumingan, 2006: 244)
27
44
X2 : Net Profit Margin
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukkan berapa keuntungan
bersih perusahaan dari aktivitas penjualan produk.
Net Profit Margin =
(Sumber: Jumingan, 2006: 245)
X3 : Capital Adequacy Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukan efektivitas perusahaan
dalam mencukupi modal guna menutupi kegagalan pemberian kredit.
Semakin kuat modal maka perusahaan akan semakin kuat dalam
pemberian kredit.
Capital Adequacy Ratio =
(Sumber: Jumingan, 2006: 243)
X4 : Debt Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukkan besanya total aktiva
yang dibiayai oleh kreditur perusahaan.
Debt Ratio =
(Sumber: Jumingan, 2006: 227)
X5 : Debt to Equity Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukan sejauh mana modal
sendiri menjamin total kewajiban.
28
45
Debt Equity Ratio =
(Sumber: Jumingan, 2006: 227)
X6 : Earning Per Share
Besarnya hasil perhitungan rasio ini menunjukkan laba yang dapat
dibukukan oleh perusahaan untuk setiap unit saham biasa yang
digunakannya.
Earning Per Share =
(Sumber: Jumingan, 2006: 229)
X7 : Return On Equity
Rasio yang menggambarkan keuntungan yang dapat diberikan kepada
pemilik perusahaan atas modal yang sudah diinvestasikan dan menjadi
tolak ukur mengenai tingkat pengembalian keuntungan dengan
dibandingkan suku bunga simpanan bank.
Return On Equity =
(Sumber: Jumingan, 2006: 245)
X8 : Return On Investment
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk mencetak keuntungan dari
setiap Rp. 1 aset yang digunakan. Rasio ini juga menggambarkan seberapa
efisien operasional perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya
29
46
Return On Investment =
(Sumber: Jumingan, 2006: 245)
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif
Untuk memberikan gambaran secara umum, data penelitian akan
diadakan analisis statistik deskriptif mengenai variabel-variabel penelitian,
yaitu Quick Ratio, Net Profit Margin, Capital Adequacy Ratio, Debt Ratio,
Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Retutn On Equity, Return On
Investment dan Dividend Payout Ratio.
Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
dan deskripsi variabel tersebut disajikan dalam bentuk frekuensi absolut yang
menyajikan angka rata-rata, median, kisaran dan standar deviasi. (Ghozali,
2011).
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
3.7.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi data
30
47
yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang
memiliki distribusi data yang normal mendekati normal (Ghozali, 2011).
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas suatu data
adalah dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal, atau selain itu juga bisa dengan cara melihat grafik
normal P-P plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data
menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2011).
Selain dengan analisis grafik, pada penelitian ini pengujian
normal juga akan dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah,
dengan tingkat kepercayaan 5%, apabila tingkat signifikannya melebihi
0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal.
3.7.2.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas
terjadi apabila terdapat hubungan yang kuat antar variabel independen
31
48
dengan model regresi. Gejala adanya multikolinearitas dapat dideteksi
dengan menggunakan Pearson Correlation dan Tolerance value serta
Varian Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,10 dan
batas VIF adalah 10. Jika tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF
diatas 10, maka dapat dipastikan telah terjadi multikolinearitas
(Ghozali, 2011).
3.7.2.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi ada korelasi antar anggota sampel. Untuk
mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi
dilakukan melalui pengujian Run test. Run Test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis) (Ghozali, 2011).
Kriteria pengujian Autokorelasi dengan menggunakan uji Run
Test (Ghozali, 2011) :
Jika Asymp. Sig pada run test lebih besar dari 5% maka data
tidak mengalami Autokorelasi.
Jika Asymp. Sig pada run test lebih kecil dari 5% maka data
mengalami Autokorelasi.
32
49
3.7.2.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas merupakan uji ketidaksamaan varian
dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual dari
pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, sedangkan kalau variannya berbeda maka akan
terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendetaksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat digunakan dengan uji Park.
Ln U2i = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8
3.7.3. Analisis regresi
Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sesuai
dengan rumusan masalah, tujuan dan hipotesis dalam penelitian ini adalah
yang bertindak sebagai variabel dependen (dividend payout ratio), sedangkan
variabel independen (quick ratio, net profit margin, capital adequacy ratio,
debt ratio, debt to equity ratio, earning per share, return on equity, dan
return on investment).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel independen, dengan model sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + e
Keterangan :
a = konstanta
b1,b2,b3,b4,b5 b6 b7 b8 = koefisien regresi
X1 = Quick Ratio
X2 = Net Profit Margin
33
50
X3 = Capital Adequacy Ratio
X4 = Debt Ratio
X5 = Debt to Equity Ratio
X6 = Earning Per Share
X7 = Return On Equity
X8 = Return On Investment
Y = Dividend Payout Ratio
e = error term, diasumsikan 0
Analisis regresi harus memenuhi syarat Goodness of fit test yaitu
persamaan regresi yang digunakan dalam proses perhitungan untuk mengestimasi
variabel independen terhadap variabel dependen, oleh karena itu perlu diadakan
pengujian Goodness of fit test.
3.7.3.1. Uji R²
Koefisien R2 digunakan untuk mengetahui kemampuan
menjelaskan variabel independen. Persentase pengaruh semua variabel
independen terhadap nilai variabel dependen ditunjukan oleh besarnya
koefisien determinasi (R2) sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai
adjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1,
maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R²
= (1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.
34
51
3.7.3.2. Uji F
Analisis ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. (Ghozali, 2011).
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai
Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
( ) ( )
Keterangan :
R = Koefisien Determinasi
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya anggota sampel
Rumusan hipotesis :
H0 : b1b2b3b4b5 = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel independen (Quick Ratio, Net Profit
Margin, Capital Adequacy Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity
Ratio, Earning Per Share, Return On Equity, dan Return On
Investment) terhadap variabel dependen (dividend payout ratio).
Ha : salah satu dari bi ≠0 : Ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel independen (Quick Ratio, Net Profit
Margin,Capital Adequacy Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio,
35
52
Earning Per Share, Return On Equity, dan Return On Investment)
terhadap variabel dependen (dividend payout ratio).
H0 diterima jika F hitung ≤ F tabel (n-k-1)
H0 ditolak jika F hitung > F tabel (n-k-1)
3.7.3.3. Uji t
Analisis ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali, 2011).
Uji ini digunakan untuk mengetahui kebermaknaan koefisien
persamaan regresi. Nilai statistik hitung dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
t = nilai t hitung
bi = koefisien regresi
Sbi = kesalahan baku koefisien regresi
Rumus hipotesis :
H0 : bi = 0 : Secara individual variabel independen (Quick Ratio,
Net Profit Margin, Capital Adequacy Ratio, Debt Ratio, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Equity, dan Return
36
53
On Investment) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen (dividend payout ratio).
Ha : bi ≠ 0 : Secara individual variabel independen (Quick Ratio,
Net Profit Margin, Capital Adequacy Ratio, Debt Ratio, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Equity, dan Return
On Investment) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (dividend payout ratio).
H0 ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung< -t tabel (n-k)
Ha diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel (n-k)
3.7.3.4. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian hipotesis 1
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk
menunjukan apakah variabel independen (Quick Ratio, Net
Profit Margin,Capital Adequacy ratio, Debt Ratio, Debt to
Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Equity, dan
Return On Investment) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Dividend Payout Ratio). Langkah-
langkahnya sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
( ) ( )
37
54
Keterangan :
R = Koefisien Determinasi
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya anggota sampel
Rumus hipotesis yg digunakan adalah :
Ho : b1 = b2 = ........................ = bk = 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter
secara simultan sama dengan nol, atau :
Ha : b1 = b2 = ......................... = bk ≠ 0
Artinya, semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Kriteria pengujian :
Tingkat signifikansi α yang digunakan 0,05 dan
tingkat keyakinan atau kepercayaan 95% serta
derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar
(n-k-l).
Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel
Ha diterima jika F hitung < F tabel
38
55
b. Pengujian hipotesis kedua, ketiga, keempat, kelima,
keenam, ketujuh, kedelapan, dan kesembilan
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menguji
dan menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel
independen (Quick Ratio, Net Profit Margin, Capital
Adequacy Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning
Per Share, Return On Equity, dan Return On Investment)
secara individual dalam menerangkan terhadap variabel
dependen (Dividend Payout Ratio). Langkah-langkahnya
sebagai berikut (Ghozali,2011) :
Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Ho : b1 = 0 : Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ha : b1 ≠ 0 : Quick Ratio berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ho : b2 = 0 : Net Profit Margin tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : b2 ≠ 0 : Net Profit Margin berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ho : b3 = 0 : Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
39
56
Ha : b3 ≠ 0 : Capital Adequacy Ratio berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ho : b4 = 0 : Debt Ratio tidak berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ha : b4 ≠ 0 : Debt Ratio berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio.
Ho : b5 = 0 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : b5 ≠ 0 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ho : b6 = 0 : Earning Per Share tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : b6 ≠ 0 : Earning Per Share berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Ho : b7 = 0 : Return On Equity tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : b7 ≠ 0 : Return On Equity tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ho : b8 = 0 : Return On Investment tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : b8 ≠ 0 : Return On Investment tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio.
40
57
Nilai t statistik hitung dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
T = nilai t hitung
bi = koefisien regresi
Sbi = kesalahan baku koefisien regresi/standar deviasi
Tingkat signifikansi α yang digunakan dalam
penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 dan tingkat
keyakinan atau kepercayaan 95% serta derajat
kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k).
Menentukan kriteria pengujian :
Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
Ha diterima jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
41