17
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu (Quasi Experimental Research). Penelitian eksperimen semu memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Slameto, 2015 : 137). 3.1.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2014 : 116). Berikut adalah bagan dari desain penelitian ini. Tabel 2.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Grup Pretest Variabel bebas Posttest Ekperimen O1 X1 O2 Kontrol O3 X2 O4 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11010/3/T1_292012243_BAB III.pdf · PKn. 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik ... (3)

  • Upload
    lyminh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

Eksperimen Semu (Quasi Experimental Research). Penelitian eksperimen semu

memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi

informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan

yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel

yang relevan (Slameto, 2015 : 137).

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design. Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2014 : 116). Berikut adalah bagan dari

desain penelitian ini.

Tabel 2.1

Desain Penelitian

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pretest Variabel bebas Posttest

Ekperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Keterangan :

40

X1: perlakuan 1 ( pembelajaran menggunakan model kooperetif tipe Group

Investigation)

X2: perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think Pair

Share)

O1: hasil pretest kelompok eksperimen

O2: hasil posttets kelompok ekperimen

O3: hasil pretest kelompok kontrol

O4: hasil posttest kelompok kontrol

3.1.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Gugus Murai Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Jawa Tengah. Ada 5 sekolah dasar di Gugus Murai, namun peneliti hanya

mengambil 2 SD yang dirasa sudah mampu untuk mewakili populasi SD Gugus

Murai. Sekolah Dasar tersebut adalah SDN Kesongo 02, SDN Lopait 01.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Slameto (2015:195) adalah suatu nilai / sifat dari

objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan

lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya

serta ditarik kesimpulannya. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas/independent adalah

variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel

terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation dan Think Pair Share. Sedangkan variabel terikat

/ dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari pengaruh

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar

PKn.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

41

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Gugus Murai Kabupaten

Semarang yang berjumlah 124 siswa, terdiri dari 5 SD. Berikut ini daftar populasi

penelitian.

Tabel 2.2

Daftar siswa kelas 5 SD Gugus Murai

No. Nama sekolah Jumlah siswa

1. SDN Kesongo 01 38 siswa

2. SDN Kesongo 02 27 siswa

3. SDN Kesongo 04 23 siswa

4. SDN Lopait 01 28 siswa

5. SDN Lopait 02 8 siswa

Jumlah 124 siswa

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Berikut adalah daftar SD yang dijadikan

sampel dalam penelitian :

Tabel 2.3

Daftar subjek penelitian

No. Sekolah Kelas Jumlah siswa kelompok

1. SDN Kesongo 02 5 27 siswa Eksperimen

2. SDN Lopait 01 5 28 siswa Kontrol

Jumlah 55 siswa

Latar belakang peneliti memilih 2 SD ini karena status SD yang sama yaitu

sekolah imbas dan jumlah siswa yang hampir sama.

42

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini jenis yaitu

Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

cara memilih beberapa SD yang dinilai sudah dapat mewakili populasi penelitian.

Dalam pemilihan teknik pengambilan sampel peneliti juga mempertimbangkan

luasnya daerah populasi, biaya, dan waktu. Adapun sekolah yang dijadikan sebagai

sampel penelitian ialah SDN Kesongo 02 dan SDN Lopait 01.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh

data dalam sebuah penelitian . Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil

belajar PKn siswa kelas V. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini :

1. Observasi

Sugiyono, (2014 : 203) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

melihat aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan langkah –

langkah model pembelajaran yang digunakan .

2. Tes

Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

hasil belajar yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan

Think Pair Share. Tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang diberikan

pada pre test dan post tes.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

43

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

dan observasi.

3.4.2.1 Teknik Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif,

jenis tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang diberikan saat pretest dan

posttest. Untuk menjamin bahwa soal pilihan ganda layak digunakan untuk

penelitian, maka harus melalui beberapa tahap, antara lain : (1) penyusunan kisi – kisi

soal, (2) uji coba instrument soal, (3) uji validitas, (4) uji reliabilitas.

Untuk melakukan validitas instrument, peneliti melalukan uji coba di SD yang

tidak dijadikan tempat penelitian, tetapi masih dalam data populasi penelitian. Hasil

dari uji coba ini, yang nantinya akan digunakan untuk soal pretest dan posttest.

Dalam penyusunan soal pilihan ganda didasarkan pada standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator pencapaian mata pelajaran PKn kelas 5 yang telah

dipilih. Berikut ini adalah kisi – kisi soal pilihan ganda.

Tabel 2.4

Kisi – kisi instrument soal pilihan ganda

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian Butir soal

Menghargai

Keputusan

Bersama

Mengenal

Bentuk – bentuk

Keputusan

Bersama

1. Memahami definisi

keputusan bersama.

1,2,3,4,26

2. Memahami bentuk –

bentuk keputusan

bersama.

5,9,10,14,15,20,27,31,32,3

3,38,41,44,45

3. Memahami prinsip –

prinsip keputusan

bersama.

6,7,8,11,17,19,21,22,23,25,

30,35,36,40,42,43

44

4. Menentukan sikap yang

tepat terhadap keputusan

bersama

12,13,16,18,24,28,29,34,37

,39

3.4.2.1.1 Uji Validitas Soal

Pengujian instrument soal pilihan ganda dilakukan di SDN Kesongo 4

Kabupaten Semarang dengan jumlah 22 siswa. Hasil uji coba instrument tersebut ,

kemudian dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data menggunakan SPSS 20.0

for Windows. Soal dianggap valid apabila setiap soal mencapai koefisien korelasi

minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2011 : 158). Berikut

ini hasil dari validitas soal yang sudah diolah menggunakan SPSS 20.0 for Windows.

Tabel 2.5

Data hasil uji validitas instrumen

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Butir

soal

Uji validitas

Valid Tidak

valid

Menghargai

Keputusan

Bersama

Mengenal

Bentuk –

bentuk

Keputusan

Bersama

1. Memahami

definisi

keputusan

bersama.

1,2,3,4,2

6

4,26 1,2,3

2. Memahami

bentuk –

bentuk

keputusan

bersam

5,9,10,1

4,15,20,

27,31,32

,33,38,4

1,44,45

5,10,14,2

7,31,32,3

3,38

9,15,20,

41,44,4

5.

3. Memahami

prinsip –

6,7,8,11,

17,19,21

11,17,21,

30,42

6,7,8,19

,22,23,2

45

prinsip

keputusan

bersama.

,22,23,2

5,30,35,

36,40,42

,43

5,35,36,

40,43.

4. Menentukan

sikap yang

tepat

terhadap

keputusan

bersama

12,13,16

,18,24,2

8,29,34,

37,39

28,29,34,

37,39

12,13,1

6,18,24

Jumlah 45 soal 20 soal 25 soal

Dari hasil uji validitas instrument soal, diperoleh hasil bahwa soal yang valid

berjumlah 20 soal, sedangkan yang tidak valid berjumlah 25 soal. Dalam penelitian

ini, jumlah soal yang akan digunakan untuk pre test dan post test berjumlah 20 soal

dari jumlah soal yang valid.

3.4.2.1.2 Uji Reliabilitas Soal

Setelah dilakukan hasil uji validitas, maka selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan uji reliabilitas mengacu

pada pendapat Sekaran, (Azwar, 2011 : 98) yang menyatakan bahwa reliability < 0,6

kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan > 0,8 baik. Dari hasil uji reliabilitas yang

dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.0 for Windows, maka hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut.

46

Tabel 2.6

Hasil uji reliabilitas instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.832 .840 39

Dari tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa hasil dari uji reliabilitas

instrument penelitian adalah baik, karena nilai reliabilitas menunjukkan > 0,8.

3.4.2.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Rumus yang digunakan untuk menganalisi tingkat kesukaran soal objektif

menurut Nitko, (Elis & Rusdiana, 2015 : 164) adalah sebagai berikut :

Langkah – langkah analisinya :

Menjumlah skor masing – masing butir soal.

Menghitung indeks tingkat kesukaran butir soal.

Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan

Klasifikasi Tingkat Kesukaran soal adalah sebagai berikut :

0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah

Dari hasil analisis Tingkat Kesukaran Soal, maka dapat diperoleh hasil :

47

Tabel 2.7

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Kriteria Nomor soal Jumlah

0,00 – 0,30 Sukar 1,38,44 3

0,31 – 0,70 Sedang 2,5,10,11,12,24,25,26,31,32,34,35,

37,41.

14

0,71 - 1,00 Mudah 3,4,6,7,8,9,13,14,15,16,17,18,19,20

,21,22,23,27,28,29,30,33,36,39,40,

42,43,45

28

Jumlah 45

Dari hasil tabel diatas, maka soal yang memiliki kriteria sukar berjumlah 3

soal, kriteria sedang 14 soal, dan kriteria mudah 28 soal. Sementara itu dari 20 soal

yang valid, yang tergolong kriteria sukar yaitu soal nomor 1, kriteria sedang yaitu

soal nomor 5, 10, 11, 26, 31, 32, 34, 37, dan kriteria mudah yaitu soal nomor 4, 14,

17, 21, 27, 28, 29, 30, 33, 39, 42.

3.4.2.2 Teknik Observasi

Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas yang

dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan langkah – langkah model pembelajaran

yang digunakan. Jika guru dan siswa melakukan kegiatan yang sesuai dengan kisi –

kisi maka pada kolom “Ya” di beri tanda (v), tetapi jika guru dan siswa tidak

melakukan kegiatan sesuai dengan kisi – kisi maka pada kolom “ Tidak” di beri tanda

(v). Berikut ini kisi – kisi observasi kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Think Pair Share.

Tabel 2.8

Lembar Observasi Kegiatan Guru / Peneliti

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

No. Kegiatan guru Ya Tidak

Pertemuan I

48

1. Guru melakukan kegiatan awal.

2. Guru melakukan apersepsi.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

4. Guru menjelaskan materi pembelajaran.

5. Guru memberikan sebuah contoh masalah yang berkaitan

dengan materi.

6. Guru memberikan bantuan kepada siswa.

7. Guru melalakukan kegiatan penutup

Pertemuan II

1. Guru melakukan kegatan awal.

2. Guru melakukan apersepsi.

3. Guru membantu siswa untuk membentuk kelompok.

4. Guru memperhatikan pertanyaan yang di sampaikan siswa.

5. Guru menuliskan pertanyaan siswa dipapan tulis.

6. Guru membantu siswa untuk menentukan subtema

berdasarkan pertanyaan.

7. Guru membagi siswa berdasarkan minat terhadap subtema

yang dipilih.

8. Guru melakukan kegiatan penutup.

Pertemuan III

1. Guru melakukan kegiatan awal.

2. Guru melakukan apersepsi.

3. Guru membantu siswa dalam berdiskusi mengenai

pertanyaan yang akan dijadikan dasar untuk melakukan

penelitian.

4. Guru meminta siswa untuk menggunakan berbagi

informasi untuk mendukung penelitian.

5. Guru membimbing siswa dalam menemukan informasi.

6. Guru membantu siswa untuk memperjelas, meperluas, dan

menyaring informasi yang didapat.

7. Guru membantu siswa untuk merumuskan pernyataan dari

gagasan yang ditemukan.

8. Guru melakukan kegiatan penutup.

Pertemuan IV

1. Guru melakukan kegiatan awal.

2. Guru melakukan apersepsi.

3. Guru membantu siswa untuk mempersiapkan hasil

penelitian yang akan dipresentasikan.

4. Guru memimpin jalannya presentasi.

49

5. Guru meminta siswa yanglain untuk memberikan komentar

mengenai hasil presentasi.

6. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil

presentasi.

7. Guru meluruskan jika ada jawaban siswa yang kurang

benar.

8. Guru meminta siswa untuk bertanya mengenai hal yang

belum dipahami.

9. Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok.

10. Guru memberikan soal post test

11. Guru melakukan kegiatan penutup pembelajaran.

Tabel 2.9

Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

No. Kegiatan Ya Tidak

Pertemuan I

1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.

2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.

3. Siswa memperhatikan pemyampaian topik pembelajaran.

4. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dalam pembelajaran.

5. Siswa memperhatikan penyampaian materi oleh guru.

6. Siswa membaca contoh masalah yang berkaitan dengan

materi pembelajaran.

7. Siswa mencari informasi yang berkaitan dengan masalah

yang diberikan oleh guru.

8. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal yang belum

dipahami.

Petemuan II

1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.

50

2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.

3. Siswa secara berkelompok membuat pertanyaan yang

sesuai dengan masalah yang diberikan.

4. Siswa meminta kepada guru jika mengalami kesuilitan

5. Siswa menyampaikan pertanyaan yang sudah dibuat

kepada guru.

6. Siswa dengan bantuan guru menentukan subtema

berdasarkan pertanyaan yang sudah dibuat.

7. Siswa dengan bantuan guru membentuk kelompok

berdasarkan minat yang sama terhadap sub tema.

Pertemuan III

1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.

2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.

3. Siswa melakukan diskusi bersama kelompok mengenai

pertanyaan yang akan dijadikan dasar untuk melakukan

penelitian.

4. Siswa mencari, menggunakan, dan menyaring berbagai

informasi yang mendukung terhadap penelitian yang akan

dilakukan

5. Siswa meminta bantuan guru jika mengalami kesulitan.

6. Siswa meggunakan pertanyaan yang sudah dipilih untuk

membimbing ketika menemukan informasi baru.

7. Siswa memperjelas, memperluas dan menyaring

informasi yang didapat

8. Siswa merumuskan pernyataan yang mewakili semua

jawaban dan gagasan yang ditemukan.

9. Siswa meminta bantuan guru untuk merumuskan

51

pernyataan.

Pertemuan IV

1. Siswa melakukan kegiatan awal pembelajaran.

2. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi.

3. Siswa mempersiapkan hasil penelitian yang akan

dipresentasikan.

4. Siswa meminta bantuan guru dalam mempersiapkan

presentasi.

5. Siswa melakukan presentasi

6. Siswa yang lain memperhatikan presentasi.

7. Siswa memberikan komentar terhadap hasil presentasi.

8. Siswa dengan bantuan guru melakukan penyimpulan hasil

presentasi.

9. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal yang belum

dipahami.

10. Siswa memberikan evaluasi mengenai hasil kerja

kelompok selama pembelajaran.

11. Siswa mengerjakan soal post test

Tabel 2.10

Lembar Observasi Kegiatan Guru / Peneliti

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share

No. Kegiatan guru Ya Tidak

Pertemuan I :

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang

“keputusan bersama “

3. Guru mengajukan suatu contoh masalah dalam bentuk

bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

4. Guru meminta siswa untuk berpikir secara mandiri

52

dengan cara menganalisis masalah.

5. Guru berkeliling dan memberikan bantuan kepada siswa.

6. Guru meminta siswa untuk mencari pasangan.

Pertemuan II :

7. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil dari

analisis mereka.

8. Guru berkeliling dan memberikan bantuan kepada siswa.

9. Guru meminta mereka untuk mempresentasikan hasil

diskusi didepan kelas.

10. Guru meminta siswa yang lain untuk memberikan

tanggapan terhadap hasil presentasi.

12. Guru memberikan soal posttest

Tabel 2.11

Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share

No. Kegiatan siswa Ya Tidak

Pertemuan I :

1. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan pembelajaran.

2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pembelajaran yang

disampaikan guru.

3. Siswa mendengarkan contoh masalah dalam bentuk bacaan

yang diberikan guru.

4. Siswa berpikir secara individu dengan cara menganalisis

masalah yang telah diberikan guru.

5. Siswa mencari jawaban atas masalah yang dianalisis.

6. Siswa mencari pasangan.

Pertemuan II :

7. Siswa berdiskusi mengenai jawaban mereka masing – masing.

8. Siswa menyatukan jawaban.

9. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.

10. Siswa mengerjakan posttest

53

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah statistik Inferensial

atau statistik Probabilitas. Teknik statistik inferensial digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2014:209). Teknik

analisis data terdiri dari Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji Prasyarat terdiri dari Uji

Normalitas dan Uji Homogenitas. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa

data berdistribusi normal, sedangkan Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui

bahwa data memiliki varian yang sama atau setara. Setelah dilakukan Uji Prasyarat,

maka dapat dilakukan uji t (beda rata – rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis.

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa setiap kelas memiliki data

distribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka dapat

menggunakan Statistik Parametrik, jika data tidak berdistribusi normal maka dapat

menggunakan Statistik Non Parametrik. Data dapat dikatakan berdistribusi dengan

normal, apabila nilai probabilitasnya atau p > 0,05 (Slameto, 2015 : 295). Dalam uji

normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov dapat menggunakan SPSS 20.0 for

windows yaitu analyze > Non parametric test > 1-sample K-S > Test variable list >

test distribution > normal > ok.

3.5.2 Uji Homogenitas

Uji Homogenitas varian digunakan untuk mengetahui varian kedua kelompok

homogen atau tidak. Persyaratan data dapat dikatakan homogen apabila nilai

probabilitas > 0,05 (Slameto, 2015 : 298) . Analisis uji homogenitas dapat dilakukan

dengan bantuan SPSS 20.0 for windows.

3.5.3 Uji Beda Rata – rata

Uji t dapat dilakukan apabila uji prasyarat berupa normalitas dan homogenitas

terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogenitas, jika hasil varian sama, maka uji t

menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan apabila

54

varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian

berbeda).

3.5.4 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji t, maka dilakukan analisi uji hipotesis untuk

mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak.

1. Menentukan Hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think Pair Share pada siswa

kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran

2015/2016.

Ha: Ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think Pair Share pada siswa

kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran

2015/2016.

2. Melakukan uji t dengan menggunakan Equal Variances Assumed dengan

kriteria pengujian sebagai berikut.

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ha diterima jika t hitung > t tabel

Berdasarkan signifikansi :

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ha diterima jika signifikansi < 0,05

3. Kesimpulan

Setelah dianalisis hasil uji hipotesis, selanjutnya dirumuskan kesimpulan

sebagai berikut :

Ho : µ1 = µ2, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think

Pair Share pada siswa kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang

semester II tahun ajaran 2015/2016.

55

Ha : µ1 ≠ µ2, artinya ada perbedaan hasil belajar PKn menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan tipe Think Pair

Share pada siswa kelas 5 SD di Gugus Murai Kabupaten Semarang

semester II tahun ajaran 2015/2016.