15
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang dan subjek penelitian yang ada, maka peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain dari latar belakang dan subjek penelitian, Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wihardit (2009:14) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai ciri atau ide pokok sebagai berikut: 1. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti. 3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan. 4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16299/3/T1_292013107_BAB... · - Guru dan siswa melakukan interaksi tentang materi yang sedang

Embed Size (px)

Citation preview

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan subjek penelitian yang ada, maka peneliti akan

menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain dari latar belakang dan

subjek penelitian, Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wihardit (2009:14)

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan

Kelas mempunyai ciri atau ide pokok sebagai berikut:

1. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang

dilakukan melalui refleksi diri.

2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang

diteliti.

3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi

pendidikan.

4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan

kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta

situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom

Action Research). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri

dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi,

serta tahap refleksi. Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan

Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1

berikut.

35

Gambar 3.1 PTK Pendekatan Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart

Mengacu gambar 3.1 model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart di atas,

pelaksanaan PTK dilakukan secara berlanjut, artinya disesuaikan dengan keberhasilan

siklus. Setiap siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam

siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan PTK kolabortif. Karena

penelitian ini melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas 4 SDN 01

Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Dimana peneliti mengajar di

kelas, sedangkan guru kelas menjadi observer yang akan mengamati pembelajaran.

3.2 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01

Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada siswa kelas 4 Semester I

Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, pada

masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan atau 8 jam

pelajaran. Selama proses penelitian, peneliti akan dibantu oleh guru kelas yang

berperan sebagai observer mencatat aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai

guru pengajar dan aktivitas siswa.

36

Subjek dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 01

Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 yang

berjumlah 18 anak dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa variabel, antara lain adalah

variabel terikat/variabel hasil (Y) serta variabel bebas/variabel proses (X).

3.3.1. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah capaian atau besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes

evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar

siswa.

3.3.2. Variabel Bebas (X) model pembelajaran Discovery Learning

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel

terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Model

pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan metode

pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri khas berfikir kritis untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. terdapat enam prinsip utama dalam model pembelajaran

Discovery Learning, yaitu : (a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) (b)

Problem Statement (Pernyataan/IdentifikasiMasalah) (c) Data collection

(Pengumpulan Data) (d) Data Processing (Pengolahan Data) (e) Verification

(Pembuktian) (f) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

3.4 Prosedur Penelitian

Karena penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pendekatan spiral dari

C. Kemmis dan Mc. Taggart, maka penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus

menggunakan tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan sekaligus

pengamatan/observasi dan yang terakhir adalah refleksi.

Siklus I

Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi :

37

- Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperjelas permasalahan serta

memperoleh solusi yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi

keseimbangan alam dan kelestarian SDA..

- Membuat dan menyiapkan instrumen yang berupa lembar observasi guru dan

siswa, serta lembar catatan lapangan.

- Membuat perangkat penilaian, media pembelajaran juga lembar analisis.

Pelaksanaan dan Pengamatan

Tahap pelaksanaan dan pengamatan tindakan meliputi:

- Guru menjelaskan materi pelajaran tentang keseimbangan alam dan kelestarian

SDA kepada siswa.

- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan model pembelajaran Discovery

Learning berbantuan media gambar dengan cara membagikan gambar yang berupa

sumber daya alam kepada siswa, siswa diminta untuk melakukan percobaan,

kemudian hasil percobaan didiskusikan secara berkelompok setelah itu masing-

masing kelompok akan melakukan presentasi di depan kelas tentang apa yang

telah mereka diskusikan bersama dengan kelompok.

- Guru dan siswa melakukan interaksi tentang materi yang sedang diajarkan.

- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.

- Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi atas apa yang sudah diajarkan.

Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas dengan mencatat seluruh

aktivitas guru dan siswa terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang

dilakukan dalam proses pembelajaran. Sasaran pengamatan memuat semua tingkah

laku kesulitan mengemukakan ide, gagasan atau pertanyaan, pengerjaan soal juga

dalam membuat rangkuman. Setiap hambatan yang dihadapi siswa selama proses

pembelajaran menjadi catatan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.

Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah guru selesai melakukan tindakan dalam

bentuk proses pembelajaran dan melakukan analisis atau penilaian. Refleksi

38

dilakukan untuk mengenalisis seluruh proses pembelajaran selama siklus I

berlangsung yang muaranya menuju ke siklus II agar pembelajaran yang

dilaksanakan nantinya dapat berjalan lebih baik dan hasilnya akan sesuai dengan apa

yang diharapkan. Data diambil dari hasil tes evaluasi siswa dan lembar observasi guru

dan siswa yang telah diisi oleh guru kelas sebagai observer.

Siklus II

Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan

dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil

refleksi siklus I. Rencana tindakan siklus II yang akan dilakukan adalah:

- Membuat perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang materinya masih

sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan. Namun demikian, diupayakan

dapat memperbaiki masalah-masalah pada pelaksanaan Siklus I.

- Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

- Menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran.

- Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran.

Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada

siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses

pembelajarannya hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap

pendahuluan guru memberikan penekanan kepada siswa tentang kegiatan

pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan. Pada tahap inti pelaksanaan

tindakan meliputi:

- Guru menjelaskan kembali materi untuk memperdalam pemahaman siswa.

- Membagikan media gambar kepada siswa untuk melakukan model

pembelajaran Discovery Learning.

- Siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan

bersama kelompok sampai melakukan presentasi di depan kelas.

39

- Guru memberikan penghargaan kepada pasangan siswa yang jawabannya

paling benar.

- Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.

- siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi tentang pembelajaran yang

telah dilakukan.

- Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui

data lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Kemajuan-kemajuan yang

dicapai oleh siswa dan guru dari siklus I hingga ke siklus II menjadi target

utama.

Refleksi

Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar siswa untuk menentukan kemajuan-

kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian

membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun

pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa dan juga ketercapaian indikator keberhasilan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa sedangkan

teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan juga dokumentasi.

a. Teknik tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan mengamati

hasil tes evaluasi pada akhir Siklus I dan Siklus II.

b. Teknik observasi

Menggunakan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati aktivitas

guru dan siswa selama proses pembelajaran.

c. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi berupa foto-foto kegiatan guru dan juga siswa selama

proses pembelajaran.

40

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

observasi guru dan siswa dalam melakukan praktik pembelajaran dengan

model Discovery Learning berbantuan media gambar.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

Aspek Indikator No item

Kegiatan awal Mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5, 6

Kegiatan inti Penerapan model pembelajaran

Discovery Learning berbantuan

media gambar

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 1, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22

Kegiatan akhir Melaksanakan kegiatan penutup 23, 24, 25

Jumlah 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Aspek Indikator No item

Kegiatan

awal

Melakukan kegiatan pra pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6,

Kegiatan

inti

Terlibat dalam kegiatan diskusi dan

pemecahan masalah

7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

Kegiatan

akhir

Melaksanakan kegiatan akhir

pembelajaran

25, 26, 27

Jumlah 27

b. Soal tes

Soal tes evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media

gambar. Tes diberikan pada tiap akhir siklus. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I

dan suklus II disajikan dalam tabel 3.3 berikut

41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II

Kompetensi

Inti

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor soal

3. Memahami

pengetahuan

faktual dengan

cara mengamati

(mendengar,

melihat,

membaca) dan

menanya

berdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk

ciptaan Tuhan

dan

kegiatannya,

dan benda-

benda yang

dijumpainya di

rumah, sekolah

dan tempat

bermain

3.8

Menjelaskan

pentingnya

upaya

keseimbangan

dan

pelestarian

sumber daya

alam di

lingkungannya

Siklus 1

• Mengidentifikasi sumber daya alam

dan pemanfaatannya

1, 3, 7, 10, 13, 14,

16, 17, 19, 22, 25,

26, 27, 29, 30

• Mengidentifikasi pengolahan dan

penggunaan hasil sumber daya alam

2, 4, 5, 6, 12, 18, 20,

21, 24, 28

• Menganalisis dampak sumber daya

alam yang tidak dilestarikan

8. 9, 11, 15

4.8 Melakukan

kegiatan

upaya

pelestarian

sumber daya

alam bersama

orang-orang di

lingkungannya

Siklus 2

• Mengidentifikasi tindakan yang

dilakukan untuk melestarikan sumber

daya alam

1, 5, 7, 8, 9, 11, 12,

15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28

• Menjelaskan teknologi daur ulang

untuk mengoptimalkan pemanfaatan

sumber daya alam

2, 3, 4, 6, 10, 13, 14

• Membuat poster tentang upaya

pelestarian hewan sebagai sumber daya

alam

29, 30

3.5.3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis diskriptif yaitu dengan cara membandingkan ketuntasan hasil belajar IPA dari

pra siklus, hasil belajar IPA siklus I sampai hasil belajar IPA siklus II.

3.6. Uji Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas instrumen penelitian

Ngalim Purwanto (2012:123) Validitas berhubungan dengan kemampuan

untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Rentang indeks validitas

dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut (Wardani Naniek Sulistya dkk, 2012:344)

Tabel 3.4 Rentang Indeks Validitas

No Indeks Keterangan

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat rendah

42

3.6.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I

Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.

Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas 5 SDN 01 Tegalsari.

Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Dari hasil analisis

yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 30 soal ,

terdapat 22 soal yang dinyatakan valid dan 8 soal dinyatakan tidak valid. Menurut

Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3.

dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I

dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.5 berikut. Lebih

lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.

43

Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus I

No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria

1 .348 Valid

2 .724 Valid

3 .783 Valid

4 .312 Valid

5 .761 Valid

6 .104 Tidak valid

7 .167 Tidak valid

8 .656 Valid

9 .702 Valid

10 .425 Valid

11 .628 Valid

12 .476 Valid

13 .656 Valid

14 .490 Valid

15 .444 Valid

16 .370 Valid

17 .658 Valid

18 .280 Tidak valid

19 .203 Tidak valid

20 .159 Tidak valid

21 .192 Tidak valid

22 .282 Tidak valid

23 .702 Valid

24 .024 Tidak valid

25 .404 Valid

26 .450 Valid

27 .412 Valid

28 .337 Valid

29 .683 Valid

30 .323 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 22 soal yang valid

akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian

sehingga 2 soal dibuang atau tidak digunakan. Soal tersebut merupakan soal yang

memiliki Corrected item total correlation terendah diantara soal-soal yang valid.

Dalam hal ini terdapat soal nomor 4 dan 30 yang memiliki Corrected item total

correlation terendah, sehingga dari soal-soal yang valid, nomor 4 dan 30 tidak

digunakan sebagai tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 8 soal yang tidak valid

44

tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan

indikator akan disajikan dalam tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

No Indikator Nomor soal Soal valid

1 Mengidentifikasi sumber daya

alam dan pemanfaatannya.

1, 3, 7, 10, 13, 14, 16,

17, 19, 22, 25, 26, 27,

29, 30

1,3, 10, 13, 14, 16, 17,

23, 25, 26, 27, 28, 29,

30

2 Mengidentifikasi pengolahan

dan penggunaan sumber daya

alam

2, 4, 5, 6, 12, 18, 20,

21, 24, 28

2, 4, 5, 12, 28

3 Menganalisis dampak sumber

daya alam yang tidak

dilestarikan

8, 9, 11, 15 8, 9, 11, 15

3.6.1.2 Hasil Uji Validitas Siklus II

Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0

disajikan melalui tabel 3.7 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.

45

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus II

No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria

1 .351 Valid

2 .089 Tidak valid

3 .338 Valid

4 .014 Tidak valid

5 .259 Tidak valid

6 .138 Tidak valid

7 .792 Valid

8 .064 Tidak valid

9 .856 Valid

10 .491 Valid

11 .591 Valid

12 .523 Valid

13 .336 Valid

14 .240 Tidak valid

15 .856 Valid

16 .507 Valid

17 .712 Valid

18 .681 Valid

19 .284 Tidak valid

20 -.141 Tidak valid

21 .696 Valid

22 .414 Valid

23 .570 Valid

24 .414 Valid

25 .064 Tidak valid

26 .554 Valid

27 .633 Valid

28 .270 Tidak valid

29 .538 Valid

30 .856 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus II yang terdiri dari 20 soal yang valid

akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian.

Sedangkan 10 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji

validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.8 berikut.

46

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

No Indikator Nomor soal Soal valid

1 Megidentifikasi tindakan yang

dilakukan untuk melestarikan

sumber daya alam

1, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28

1, 7, 9, 11, 12, 15, 16,

17, 18, 21, 11, 23, 24,

26, 27

2 Menjelaskan teknologi daur

ulang untuk mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya alam

2, 3, 4, 6, 10, 13, 14 3, 10, 13,

3. Membuat poster tentang upaya

pelestarian hewan sebagai

sumber daya alam

29, 30 29, 30

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes

adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian

yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian

bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Rentang

indeks reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344) dapat dilihat

pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9 Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Keterangan

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 <0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan

croncbrach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software

SPSS 16.0.

47

3.6.2.2. Hasil uji reliabilitas siklus I

Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.832. berdasarkan

rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.832 sangat reliabel sehingga instrumen

butir soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.832 30

3.6.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.735. berdasarkan

rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.735 reliabel sehingga instrumen butir

soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.735 30

3.6.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran adalah

peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang

biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

P = 𝐵

𝑁

Keterangan :

B = Jumlah siswa yang menjawab betul

N = Jumlah keseluruhan siswa

P = Proporsi siswa yang menjawab benar

Berikut ini adalah tabel rentang nilai tingkat kesukaran butir soal yang disajikan

dalam tabel 3.12

Tabel 3.12 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

0.76 – 1. 00 Mudah

48

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 30 soal terdiri

dari 10 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 20 soal dengan tingkat kesukaran

mudah. Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 30 soal terdiri

dari 13 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 17 soal dengan tingkat kesukaran

mudah.

3.7 Indikator Kerja

Dari latar belakang permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, maka

indikator yang digunakan adalah ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa. Dari

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan adalah 75, target yang diharapkan

adalah 80% dari keseluruhan siswa mencapai nilai diatas KKM.