Upload
dangkhuong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan subjek penelitian yang ada, maka peneliti akan
menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain dari latar belakang dan
subjek penelitian, Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wihardit (2009:14)
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan
Kelas mempunyai ciri atau ide pokok sebagai berikut:
1. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang
dilakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang
diteliti.
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi
pendidikan.
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta
situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom
Action Research). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri
dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi,
serta tahap refleksi. Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan
Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1
berikut.
35
Gambar 3.1 PTK Pendekatan Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart
Mengacu gambar 3.1 model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart di atas,
pelaksanaan PTK dilakukan secara berlanjut, artinya disesuaikan dengan keberhasilan
siklus. Setiap siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam
siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan PTK kolabortif. Karena
penelitian ini melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas 4 SDN 01
Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Dimana peneliti mengajar di
kelas, sedangkan guru kelas menjadi observer yang akan mengamati pembelajaran.
3.2 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01
Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada siswa kelas 4 Semester I
Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, pada
masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan atau 8 jam
pelajaran. Selama proses penelitian, peneliti akan dibantu oleh guru kelas yang
berperan sebagai observer mencatat aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai
guru pengajar dan aktivitas siswa.
36
Subjek dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 01
Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 18 anak dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa variabel, antara lain adalah
variabel terikat/variabel hasil (Y) serta variabel bebas/variabel proses (X).
3.3.1. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah capaian atau besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes
evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar
siswa.
3.3.2. Variabel Bebas (X) model pembelajaran Discovery Learning
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Model
pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan metode
pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri khas berfikir kritis untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. terdapat enam prinsip utama dalam model pembelajaran
Discovery Learning, yaitu : (a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) (b)
Problem Statement (Pernyataan/IdentifikasiMasalah) (c) Data collection
(Pengumpulan Data) (d) Data Processing (Pengolahan Data) (e) Verification
(Pembuktian) (f) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
3.4 Prosedur Penelitian
Karena penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pendekatan spiral dari
C. Kemmis dan Mc. Taggart, maka penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus
menggunakan tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan sekaligus
pengamatan/observasi dan yang terakhir adalah refleksi.
Siklus I
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi :
37
- Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperjelas permasalahan serta
memperoleh solusi yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi
keseimbangan alam dan kelestarian SDA..
- Membuat dan menyiapkan instrumen yang berupa lembar observasi guru dan
siswa, serta lembar catatan lapangan.
- Membuat perangkat penilaian, media pembelajaran juga lembar analisis.
Pelaksanaan dan Pengamatan
Tahap pelaksanaan dan pengamatan tindakan meliputi:
- Guru menjelaskan materi pelajaran tentang keseimbangan alam dan kelestarian
SDA kepada siswa.
- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan model pembelajaran Discovery
Learning berbantuan media gambar dengan cara membagikan gambar yang berupa
sumber daya alam kepada siswa, siswa diminta untuk melakukan percobaan,
kemudian hasil percobaan didiskusikan secara berkelompok setelah itu masing-
masing kelompok akan melakukan presentasi di depan kelas tentang apa yang
telah mereka diskusikan bersama dengan kelompok.
- Guru dan siswa melakukan interaksi tentang materi yang sedang diajarkan.
- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
- Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi atas apa yang sudah diajarkan.
Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas dengan mencatat seluruh
aktivitas guru dan siswa terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran. Sasaran pengamatan memuat semua tingkah
laku kesulitan mengemukakan ide, gagasan atau pertanyaan, pengerjaan soal juga
dalam membuat rangkuman. Setiap hambatan yang dihadapi siswa selama proses
pembelajaran menjadi catatan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.
Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah guru selesai melakukan tindakan dalam
bentuk proses pembelajaran dan melakukan analisis atau penilaian. Refleksi
38
dilakukan untuk mengenalisis seluruh proses pembelajaran selama siklus I
berlangsung yang muaranya menuju ke siklus II agar pembelajaran yang
dilaksanakan nantinya dapat berjalan lebih baik dan hasilnya akan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Data diambil dari hasil tes evaluasi siswa dan lembar observasi guru
dan siswa yang telah diisi oleh guru kelas sebagai observer.
Siklus II
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan
dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil
refleksi siklus I. Rencana tindakan siklus II yang akan dilakukan adalah:
- Membuat perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang materinya masih
sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan. Namun demikian, diupayakan
dapat memperbaiki masalah-masalah pada pelaksanaan Siklus I.
- Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
- Menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran.
- Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran.
Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada
siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses
pembelajarannya hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap
pendahuluan guru memberikan penekanan kepada siswa tentang kegiatan
pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan. Pada tahap inti pelaksanaan
tindakan meliputi:
- Guru menjelaskan kembali materi untuk memperdalam pemahaman siswa.
- Membagikan media gambar kepada siswa untuk melakukan model
pembelajaran Discovery Learning.
- Siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan
bersama kelompok sampai melakukan presentasi di depan kelas.
39
- Guru memberikan penghargaan kepada pasangan siswa yang jawabannya
paling benar.
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.
- siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
telah dilakukan.
- Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui
data lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Kemajuan-kemajuan yang
dicapai oleh siswa dan guru dari siklus I hingga ke siklus II menjadi target
utama.
Refleksi
Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar siswa untuk menentukan kemajuan-
kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian
membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun
pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa dan juga ketercapaian indikator keberhasilan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa sedangkan
teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan juga dokumentasi.
a. Teknik tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan mengamati
hasil tes evaluasi pada akhir Siklus I dan Siklus II.
b. Teknik observasi
Menggunakan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati aktivitas
guru dan siswa selama proses pembelajaran.
c. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi berupa foto-foto kegiatan guru dan juga siswa selama
proses pembelajaran.
40
3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
observasi guru dan siswa dalam melakukan praktik pembelajaran dengan
model Discovery Learning berbantuan media gambar.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Aspek Indikator No item
Kegiatan awal Mengkondisikan siswa untuk
memulai pembelajaran
1, 2, 3, 4, 5, 6
Kegiatan inti Penerapan model pembelajaran
Discovery Learning berbantuan
media gambar
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 1, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22
Kegiatan akhir Melaksanakan kegiatan penutup 23, 24, 25
Jumlah 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Aspek Indikator No item
Kegiatan
awal
Melakukan kegiatan pra pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6,
Kegiatan
inti
Terlibat dalam kegiatan diskusi dan
pemecahan masalah
7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24
Kegiatan
akhir
Melaksanakan kegiatan akhir
pembelajaran
25, 26, 27
Jumlah 27
b. Soal tes
Soal tes evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media
gambar. Tes diberikan pada tiap akhir siklus. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
dan suklus II disajikan dalam tabel 3.3 berikut
41
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor soal
3. Memahami
pengetahuan
faktual dengan
cara mengamati
(mendengar,
melihat,
membaca) dan
menanya
berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk
ciptaan Tuhan
dan
kegiatannya,
dan benda-
benda yang
dijumpainya di
rumah, sekolah
dan tempat
bermain
3.8
Menjelaskan
pentingnya
upaya
keseimbangan
dan
pelestarian
sumber daya
alam di
lingkungannya
Siklus 1
• Mengidentifikasi sumber daya alam
dan pemanfaatannya
1, 3, 7, 10, 13, 14,
16, 17, 19, 22, 25,
26, 27, 29, 30
• Mengidentifikasi pengolahan dan
penggunaan hasil sumber daya alam
2, 4, 5, 6, 12, 18, 20,
21, 24, 28
• Menganalisis dampak sumber daya
alam yang tidak dilestarikan
8. 9, 11, 15
4.8 Melakukan
kegiatan
upaya
pelestarian
sumber daya
alam bersama
orang-orang di
lingkungannya
Siklus 2
• Mengidentifikasi tindakan yang
dilakukan untuk melestarikan sumber
daya alam
1, 5, 7, 8, 9, 11, 12,
15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28
• Menjelaskan teknologi daur ulang
untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya alam
2, 3, 4, 6, 10, 13, 14
• Membuat poster tentang upaya
pelestarian hewan sebagai sumber daya
alam
29, 30
3.5.3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis diskriptif yaitu dengan cara membandingkan ketuntasan hasil belajar IPA dari
pra siklus, hasil belajar IPA siklus I sampai hasil belajar IPA siklus II.
3.6. Uji Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas instrumen penelitian
Ngalim Purwanto (2012:123) Validitas berhubungan dengan kemampuan
untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Rentang indeks validitas
dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut (Wardani Naniek Sulistya dkk, 2012:344)
Tabel 3.4 Rentang Indeks Validitas
No Indeks Keterangan
1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,61 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,60 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 0,00 – 0,20 Sangat rendah
42
3.6.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I
Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.
Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas 5 SDN 01 Tegalsari.
Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Dari hasil analisis
yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 30 soal ,
terdapat 22 soal yang dinyatakan valid dan 8 soal dinyatakan tidak valid. Menurut
Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3.
dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I
dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.5 berikut. Lebih
lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
43
Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus I
No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria
1 .348 Valid
2 .724 Valid
3 .783 Valid
4 .312 Valid
5 .761 Valid
6 .104 Tidak valid
7 .167 Tidak valid
8 .656 Valid
9 .702 Valid
10 .425 Valid
11 .628 Valid
12 .476 Valid
13 .656 Valid
14 .490 Valid
15 .444 Valid
16 .370 Valid
17 .658 Valid
18 .280 Tidak valid
19 .203 Tidak valid
20 .159 Tidak valid
21 .192 Tidak valid
22 .282 Tidak valid
23 .702 Valid
24 .024 Tidak valid
25 .404 Valid
26 .450 Valid
27 .412 Valid
28 .337 Valid
29 .683 Valid
30 .323 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 22 soal yang valid
akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian
sehingga 2 soal dibuang atau tidak digunakan. Soal tersebut merupakan soal yang
memiliki Corrected item total correlation terendah diantara soal-soal yang valid.
Dalam hal ini terdapat soal nomor 4 dan 30 yang memiliki Corrected item total
correlation terendah, sehingga dari soal-soal yang valid, nomor 4 dan 30 tidak
digunakan sebagai tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 8 soal yang tidak valid
44
tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan
indikator akan disajikan dalam tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
No Indikator Nomor soal Soal valid
1 Mengidentifikasi sumber daya
alam dan pemanfaatannya.
1, 3, 7, 10, 13, 14, 16,
17, 19, 22, 25, 26, 27,
29, 30
1,3, 10, 13, 14, 16, 17,
23, 25, 26, 27, 28, 29,
30
2 Mengidentifikasi pengolahan
dan penggunaan sumber daya
alam
2, 4, 5, 6, 12, 18, 20,
21, 24, 28
2, 4, 5, 12, 28
3 Menganalisis dampak sumber
daya alam yang tidak
dilestarikan
8, 9, 11, 15 8, 9, 11, 15
3.6.1.2 Hasil Uji Validitas Siklus II
Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0
disajikan melalui tabel 3.7 berikut. Lebih lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
45
Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus II
No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria
1 .351 Valid
2 .089 Tidak valid
3 .338 Valid
4 .014 Tidak valid
5 .259 Tidak valid
6 .138 Tidak valid
7 .792 Valid
8 .064 Tidak valid
9 .856 Valid
10 .491 Valid
11 .591 Valid
12 .523 Valid
13 .336 Valid
14 .240 Tidak valid
15 .856 Valid
16 .507 Valid
17 .712 Valid
18 .681 Valid
19 .284 Tidak valid
20 -.141 Tidak valid
21 .696 Valid
22 .414 Valid
23 .570 Valid
24 .414 Valid
25 .064 Tidak valid
26 .554 Valid
27 .633 Valid
28 .270 Tidak valid
29 .538 Valid
30 .856 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus II yang terdiri dari 20 soal yang valid
akan diambil 20 soal yang akan digunakan sebagai tes evaluasi dalam penelitian.
Sedangkan 10 soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji
validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.8 berikut.
46
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
No Indikator Nomor soal Soal valid
1 Megidentifikasi tindakan yang
dilakukan untuk melestarikan
sumber daya alam
1, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 26, 27,
28
1, 7, 9, 11, 12, 15, 16,
17, 18, 21, 11, 23, 24,
26, 27
2 Menjelaskan teknologi daur
ulang untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam
2, 3, 4, 6, 10, 13, 14 3, 10, 13,
3. Membuat poster tentang upaya
pelestarian hewan sebagai
sumber daya alam
29, 30 29, 30
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes
adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian
yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian
bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Rentang
indeks reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344) dapat dilihat
pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Keterangan
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 <0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
croncbrach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software
SPSS 16.0.
47
3.6.2.2. Hasil uji reliabilitas siklus I
Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.832. berdasarkan
rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.832 sangat reliabel sehingga instrumen
butir soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.832 30
3.6.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.735. berdasarkan
rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.735 reliabel sehingga instrumen butir
soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.735 30
3.6.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal
Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran adalah
peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = 𝐵
𝑁
Keterangan :
B = Jumlah siswa yang menjawab betul
N = Jumlah keseluruhan siswa
P = Proporsi siswa yang menjawab benar
Berikut ini adalah tabel rentang nilai tingkat kesukaran butir soal yang disajikan
dalam tabel 3.12
Tabel 3.12 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0.00 – 0.25 Sukar
0.26 – 0.75 Sedang
0.76 – 1. 00 Mudah
48
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 30 soal terdiri
dari 10 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 20 soal dengan tingkat kesukaran
mudah. Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 30 soal terdiri
dari 13 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 17 soal dengan tingkat kesukaran
mudah.
3.7 Indikator Kerja
Dari latar belakang permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, maka
indikator yang digunakan adalah ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa. Dari
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan adalah 75, target yang diharapkan
adalah 80% dari keseluruhan siswa mencapai nilai diatas KKM.