Upload
buithuan
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Pada dasarnya penelitian adalah upaya merumuskan masalah, mengajukan
hipotesis, mengumpulkan data dan menganalisanya, sehingga dapat menghasilkan
temuan Ilmiah. Terkait dengan hal tersebut, Sugiyono menyatakan bahwa metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007, hal. 3). Penelitian ini tergolong bentuk penelitian
eksperimen dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) karena data
bersumber dari sebuah lingkungan yang telah ada tanpa ada intervensi dari peneliti
(Gozali, 2008, hal. 17). Metode penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian
eksperimen semu yang subjek penelitiannya tidak dikelompokkan secara acak, tetapi
menerima keadaan subjek apa adanya (Ruseffendi, 2003, hal. 52).
Eksperimen semu didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan,
pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak
untuk menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan (Cook, 1979). Eksperimen semu sesungguhnya dapat dikatakan
mirip dengan true experiment jika dilihat dari pemanipulasian variabel independen
yang dilakukan (Ary, 2010, hal. 316).
Dalam konteks penelitian ini variabel yang menjadi penyebab atau
mempengaruhi (independent variabel) adalah metode tadabur qurani. Sedangkan
variabel yang dipengaruhi atau yang mendapat akibat dari perlakuan variabel
penyebab (dependent variabel) adalah kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tadabur qurani dapat
55
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
3.2. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2007, p. 8) pendekatan kuantitatif adalah
Pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dimana
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Adapun bentuk Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2007, p.
116) dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3. 1 Paradigma Penelitian Non-equivalent Control Group Design
Group Prates Treatment Pascates
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan:
O1 = prates kelompok eksperimen
O2 = pascates kelompok eksperimen
O3 = prates kelompok kontrol
O4 = pascates kelompok kontrol
X1 = kelompok eksperimen yang menggunakan metode tadabur qurani
X2 = kelompok kontrol yang menerapkan metode ceramah
Mengacu pada desain di atas, penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelas
siswa, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut sama-sama
diberi prates dan pascates dengan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode tadabur qurani, sedangkan
56
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang
biasa dilakukan oleh guru, tegasnya metode ceramah.
3.3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Cirebon yang
beralamat di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 RT 02 RW 06 Pekiringan Kesambi
Kota Cirebon. SMA Negeri 2 Cirebon didirikan berdasarkan surat keputusan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 109/SMU/II/1967 tanggal 1 Januari
1967. Tahun pelajaran 2014/2015 total peserta didik SMA Negeri 2 Cirebon
sebanyak 1.304 orang, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3. 2 Jumlah Peserta didik SMA Negeri 2 Cirebon
Kelas L P Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
X.MIIA 178 209 387 9
X.IIS 67 88 156 4
Jumlah 245 297 542 13
XI.MIIA 132 208 340 9
XI.IIS 26 36 62 2
Jumlah 158 244 402 11
XII.IPA 132 177 309 9
XII.IPS 22 29 51 2
Jumlah 154 206 360 11
TOTAL
557 747 1.304 35
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 2 Cirebon
57
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X IIS 3 dengan jumlah siswa sebanyak
36 orang, yang dijadikan sebagai kelas eksperimen (X1). Kelompok kedua adalah
kelas X IIS 1 dengan jumlah 36 siswa, yang dijadikan sebagai kelas kontrol (X2).
Proses pembelajaran mata pelajaran PAI pada kelas eksperimen dalam penelitian ini
menggunakan metode pembelajaran tadabur qurani. Sedangkan untuk kelas kontrol
akan menggunakan metode nontadabur qurani tepatnya metode pembelajaran
ceramah.
3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data dan laporan.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1) Membuat surat izin observasi/penelitian.
2) Mengadakan observasi ke objek penelitian atau sekolah yang dituju
sebagai tempat penelitian dengan melakukan identifikasi permasalahan
yang ada dalam proses pembelajaran PAI melalui observasi terhadap
siswa dan guru mata pelajaran.
3) Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
4) Mengkaji silabus dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
5) Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dan soal tes
6) Melakukan uji coba soal untuk menguji instrumen yang diberikan kepada
subjek selain dari sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
validitas, dan reliabilitas atas soal tes yang digunakan.
7) Merevisi instrumen dari hasil uji coba yang dipandang perlu perbaikan,
sedangkan yang dinilai jelek dibuang.
2. Tahap Eksperimen
Pada tahap ini, dilakukan beberapa langkah penelitian sebagai berikut:
58
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1) Melakukan prates kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2) Melakukan eksperimen dengan menerapkan metode pembelajaran tadabur
qurani pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol menerapkan
metode pembelajaran ceramah.
3) Mengadakan pascates pada kedua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
3. Tahap Analisis Data dan Laporan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai
berikut:
1) Mengolah data hasil prates dan pascates dengan melakukan pengujian
statistik berupa perbedaan dua rerata antara prates dan pasca tes pada kelas
eksperimen prates dan pasca pada kelas kontrol, prates kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, pascates kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan
gaint antara keduanya untuk menguji hipotesis.
2) Menarik kesimpulan hasil penelitian.
3) Menyusun laporan mengenai penelitian yang telah dilakukan.
3.5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, p. 61). Variabel
dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode Tadabur Qurani
Secara etimologi kata tadabur berasal dari bahasa Arab „dabbara’ artinya
akhir atau belakang. Adapun makna kata tadabur ialah memikirkan, merenungkan,
dan mempertimbangkan akibat baik buruknya (Asyafah, 2011, hal. 21). Metode
tadabur qurani, yaitu suatu “produk” tentang cara pembelajaran yang sistematis
dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran melalui membaca/mendengar,
pemahaman, perenungan ayat-ayat Al-quran secara mendalam sehingga mahasiswa
59
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mampu menangkap nilai-nilai dibalik ayat-ayat Al-quran tersebut dan
mengamalkannya (Asyafah, 2010, hal. 118).
Dengan metode tadabur qurani dalam pembelajaran Agama Islam maka
pikiran dan hati menyatu dengan objek yang dipelajari, menyentuh emosi, suasana
pembelajaran khusuk, dosen/guru dan mahasiswa/pelajar merasakan terjadinya
komunikasi Ilahiyah, dan peserta didik menangkap nilai-nilai (iinternalisasi nilai) dari
materi yang sedang dipelajari. Adapun langkah-langkah metode tadabur qurani yang
telah dikembangkan oleh Asyafah (Asyafah, 2011, hal. 124), mulai dari yang
sederhana sampai ke yang lebih kompleks dengan formula ST4, yakni: (1)
simā’ah/tilāwah (mendengarkan/membacakan), (2) tafhīm (memahamkan), (3)
tażawwuq (memancarkan ke dalam hati), (4) taṣdiq (membenarkan dengan hati), dan
(5) tajawwub (kesediaan atau merespons untuk menaati baik secara lisan maupun
tindakan) (Asyafah, 2011, hal. 124).
2. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan
mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan secara seksama
(Nurhadi dkk, 2004, hal. 56). Menurut Sapriya dan Winataputra berpikir kritis adalah
suatu proses berpikir yang mengemukakan penilaian dengan menerapkan norma dan
standar yang benar (Sapriya dan Winataputra, 2004, hal. 196). Sedangkan Sanjaya
(Sanjaya, 2009, hal. 84) mengartikan bahwa:
“Berpikir kritis adalah keterampilan yang menggunakan proses berpikir dasar untuk
menganalisis argumen, memunculkan wawasan dan interpretasi ke dalam pola penalaran
yang logis, memahami asumsi dan bisa yang mendasari setiap posisi, memberikan model
persentasi yang ringkas dan meyakinkan.”
Santrock mengemukakan bahwa berpikir kritis melibatkan cara berpikir
instropektif dan produktif serta mengevaluasi kejadian (Santrock, 2007, hal. 195).
Begitu juga menurut, berpendapat bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara
beralasan dan reflektif dengan menekankan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan (Eni, K. dkk., 2013, hal. 10).
60
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya berpikir kritis menyentuh seluruh dimensi kehidupan manusia,
tak terkecuali pada pengalaman sehari-hari di kehidupan kita. Seperti yang dikatakan
Molan bahwa berpikir kritis itu tidak hanya terjadi dalam dunia ilmiah, melainkan
juga dalam pengalaman kehidupan sehari-hari (Molan, 2012, hal. 11). Lebih lanjut
lagi Molan mengatakan bahwa dalam dialog, diskusi, debat, atau menulis, kita selalu
menyampaikan argumen untuk mendukung pendapat kita. Maka kita mendukung
argumen kita dengan data, fakta, dan penalaran-penalaran untuk mendukung klaim
yang menjadi kesimpulan argumentasi kita.
3.6. Skenario Pembelajaran
1. Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen dalam penelitian ini yaitu kelas X IIS 3 yang berjumlah 36
orang siswa. Proses pembelajaran PAI pada kelas eksperimen dilakukan dengan
menerapkan metode tadabur qurani dengan kompetensi dasar Iman Kepada Malaikat.
Berdasarkan silabus mata pelajaran PAI kelas X materi ini dialokasikan sebanyak 2 x
3 jam (2 pertemuan). Kegiatan inti pembelajaran dengan metode tadabur qurani
dilakukan dengan tahapan-tahapan yang terdapat dalam tabel 3.3 (terlampir pada
lampiran 2).
2. Pembelajaran Kelas Kontrol
Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas X IIS 1 yang berjumlah 36
orang siswa. Proses pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan menerapkan
metode non tadabur tepatnya metode ceramah dengan kompetensi dasar Iman Kepada
Malaikat dengan alokasi waktu sebanyak 2 x 3 jam (2 pertemuan).
Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah diselingi
tanya jawab. Adapun prosesnya seperti berikut ini.
a. Guru menjelaskan hakikat beriman kepada malaikat.
b. Guru menerangkan ayat-ayat Quran yang berhubungan dengan keimanan.
c. Guru bertanya jawab dengan siswa sebagai evaluasi.
61
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data harus disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan
angket, pedoman wawancara, pengamatan, ujian atau tes, dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data hanya menggunakan teknik angket
tentang berpikir kritis, baik prates maupun pascates pada kelas eksperimen dan
kontrol. Melalui teknik ini dapat diketahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa,
baik sebelum maupun sesudah diterapkannya metode tadabur qurani dan metode
ceramah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga akhirnya dapat
dibandingkan efektivitasnya antara kedua metode tersebut.
3.8.Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes sikap model likert. Tes sikap
digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran pendidikan agama Islam. Instrumen ini dibuat oleh peneliti sendiri.
Penggunaan tes sikap (model likert) ini, berdasarkan pada salah satu tujuan penelitian
yakni untuk mengujii efektivitas metode tadabur qurani terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa, dan output yang diharapkannya adalah meningkatnya kemampuan
berpikir kritis siswa. Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya kemampuan
berpikir kritis siswa tersebut, maka digunakan tes sikap model likert. Tes sikap
(angket) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
(siswa) untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2007, hal. 142) “angket
merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden”. Selain
itu, angket juga cocok digunakan untuk jumlah sampel yang besar. Sebelum
diberikan kepada responden, angket harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dahulu karena angket yang tidak valid dan reliabel akan menghasilkan data yang
tidak valid dan reliabel juga.
62
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah pengembangan instrumen penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yaitu: a) memperhatikan definisi operasional tentang kemampuan berpikir
kritis, b) Membuat kisi-kisi kemampuan berpikir kritis, c) Menyusun 90 pernyataan
skala sikap berdasarkan kisi-kisi untuk diujicobakan, kemudian dilakukan uji
validitas instrumen secara keseluruhan, baik validitas isi maupun validitas konstruk,
d) Meminta penilaian kepada pembimbing dan pakar yang berkompeten dalam
bidang instrumen dan berpikir kritis, serta memilki komitmen keagamaan yang kuat
untuk menguji validitas isi, yaitu: Mif Baihaqi, M.Si. (Pakar I), Dr. Munawar
Rahmat, M.Pd. (Pakar II), Dr. Edi Suresman, M.Pd. (Pakar III), Dr. H. Abas Asyafah,
M.Pd. (Pembimbing I), Dr. Aceng Kosasih, M.Ag. (Pembimbing II), e) Menganalisis
butir-butir pernyataan tes hasil penilaian dari pakar untuk memilih butir-butir
pernyataan yang sudah memadai yang dapat diperbaiki dan yang tidak dapat
dipergunakan. Setelah mendapatkan penilaian instrumen dari pakar tersebut,
pernyataan yang layak diujicobakan menjadi 54 item .
a. Mengujicobakan instrumen tersebut pada siswa di luar sampel penelitian.
b. Menganalisis sacara statistik pernyataan hasil ujicoba tersebut untuk dilihat
validitas konstruk dan reabilitasnya.
c. Setelah dilakukan validitas konstruk serta realibilitas didapatkan 34 item
yang layak.
d. Menata kembali semua pertanyaan yang sudah lolos seleksi pada tahap di
atas menjadi skala sikap.
e. Memperbaiki butir pernyataan yang masih perlu penghalusan dan
menyusun kembali set pernyataan untuk dijadikan instrumen final.
3.9. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian dalam penelitian terlebih dahulu diuji pada lingkungan
terbatas, di kelas yang bukan sebagai objek penelitian. Kemudian instrumen tersebut
diuji validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
63
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dalam suatu penelitian, serta dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen secara konten maka dilakukan
judgement oleh pakar/ahli. Sedangkan untuk menguji validitas instrumen secara
konstruk maka dilakukan uji coba instrumen. Berkaitan dengan pengujian validitas
instrumen menurut Arikunto menjelaskan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen” (Arikunto S.
, 2002, hal. 144).
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007, p. 173). Hasil tes siswa
kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson.
Bila harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang
.
Adapun rumus Product Moment yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑟𝑋𝑌 =𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)
{𝑁 𝑋2 − ( 𝑋2)}{𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)2}
(Arikunto, 2002:145)
Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 = Koefisen korelasi yang dicari
𝑋𝑌 = Hasil skor X dan Y untuk setiap responden
= Skor item tes
𝑌 = Skor responden
( 𝑋2) = Kuadrat skor item tes
( 𝑌2) = Kuadrat responden
N = Jumlah responden
64
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh nilai 𝑟𝑋𝑌 selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai 𝑟𝑋𝑌 hitung > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir
instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika nilai 𝑟𝑋𝑌 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid (Arikunto, 2002:146).
Uji coba angket kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini terdiri dari 54
butir. Berdasarkan hasil validitas butir soal tes, terdapat 16 butir soal yang tidak valid
sehingga soal tes kemampuan analitis yang digunakan adalah sebanyak 38 butir soal.
Tabel hasil uji validitas tes kemampuan berpikir kritis pada saat uji coba angket
terdapat pada tabel 3.4 (terlampir di lampiran 5) yang diolah dengan menggunakan
program aplikasi SPSS versi 21.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 54 soal yang diujicobakan
terdapat 16 soal yang tidak valid sehingga butir soal tersebut dihilangkan. Soal yang
memiliki kategori valid selanjutnya digunakan sebagai instrumen dalam penelitian
untuk mengukur kemampuan analitis.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Sukmadinata (2006:229) menyatakan bahwa “reliabilitas berkenaan dengan tingkat
keajegan atau ketetapan hasil pengukuran” (Sukmadinata, 2005, hal. 229). Instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007, p. 173).
Untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal
yang jelek maka perlu diadakan analisis butir soal. Hal ini sejalan dengan pendapat
Arikunto (Arikunto S. , 2006, hal. 206-207) bahwa “analisis soal antara lain bertujuan
untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek”.
Dengan analisis butir soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal
dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
65
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas soal tes di sini adalah teknik
Cronbach Alpha dengan rumus dan langkah perhitungan sebagai berikut:
1. Mencari varians tiap butir dengan rumus:
N
N
XX
a
b
2
2
(Arikunto, 2006:110)
Keterangan:
a
b = Harga varians tiap butir
∑Xi2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
2X = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
N = Jumlah responden
2. Menghitung varians total dengan rumus:
N
N
YY
a
t
2
2
(Arikunto, 2006:111)
Keterangan:
a
t = Harga varians total
∑Y2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item
(∑Y)2 = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item
N = Jumlah responden
3. Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha:
2
2
11 11 t
b
k
kr
(Arikunto, 2006:112)
Keterangan:
66
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyak item/ butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah varians butir soal
2
t = Varians total
Setelah diperoleh nilai 𝑟11 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir
instrumen dapat dikatakan reliabel, akan tetapi jika nilai 𝑟11 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dikatakan
bahwa instrumen tersebut tidak reliabel (Arikunto S. , 2002, hal. 147).
Tabel 3. 3 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Besarnya r Tingkat Reliabilitas
0,90 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 < r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,70 Sedang
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
r ≤ 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji coba soal instrumen yang dilakukan, diperoleh nilai
koefisien r sebesar 0,894. Apabila dibandingkan dengan nilai r tabel (0,70), besarnya
nilai r hitung lebih besar daripada besarnya r tabel (0,894 > 0,70), artinya instrumen
penelitian dapat dinyatakan reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi. Adapun hasil
perhitungan reliabilitas instrumen tersebut dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.
Tabel 3. 4 Reliabilitas Item Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N
of Items
.894 .897 54
3.10. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
67
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan
data dan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik
tertentu sehingga data diharapkan dapat terkumpul dengan benar-benar relevan sesuai
dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Teknik analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan statistik sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk
masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu
apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Apabila data
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Akan
tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah
statistik non parametrik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat.
Adapun langkah-langkahnya menurut Riduwan (Riduwan, 2008, hal. 180)
adalah sebagai berikut:
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
2. Mencari nilai rentangan (R), dimana (R) = Skor terbesar ‒ Skor terkecil
3. Mencari banyaknya kelas (BK), dimana BK = 1 + 3,3 Log n
4. Mencari nilai panjang kelas (i), dimana (i) = BK
R
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No. Kelas Interval F Nilai Tengah Xi2
fXi fXi2
68
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus: 𝑋 = 𝑓𝑋1
𝑛
7. Mencari simpangan baku dengan rumus:
1
2
1
2
1
nn
fXfXns
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5
b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus:
s
xBatasKelasZ
c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z
yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya
69
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden
9. Mencari chi kuadrat hitung (𝜒2hitung )
k
i fe
fefo
1
2
2
10. Membandingkan 𝜒2hitung dengan 𝜒2
tabel dengan α = 0,05
Jika: 𝜒2hitung ≥ 𝜒
2tabel, artinya data tidak distribusi normal
𝜒2hitung ≤ 𝜒
2tabel, artinya data berdistribusi normal
Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data dibantu oleh program
SPSS versi 21 dengan menggunakan grafik Q-Q plot, sehingga dapat dilihat dari
grafik Q-Q plot yang dihasilkan dimana jika data tersebar mengikuti garis normal,
maka data tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan apabila kedua yang diperoleh telah berdistribusi
normal dan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi mempunyai variansi
yang homogen atau heterogen. Bila hasil yang diperoleh berdistribusi normal dan
homogen, maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan statistik parametric yaitu
Uji t. tetapi, bila hasil yang diperoleh salah satunya berdistribusi tidak normal atau
tidak homogen, maka dilanjutkan dengan menggunakan statistika non-parametrik
dengan menggunakan tes Wilcoxon.
Untuk menguji homogenitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut (Riduwan, 2008, p. 110).
1) Mencari nilai varians terbesar dan terkecil dengan rumus:
𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
70
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2) Membandingkan nilai Fhitung dengan rumus:
dkpembilang = n-1 untuk varians terbesar, dan dkpenyebut = n-1 untuk varians
terkecil
a. Jika diperoleh Fhitung < Ftabel, maka kedua variasi homogen
b. Jika diperoleh harga Fhitung > Ftabel, maka kedua variasi tidak homogen
Dalam penelitian ini, perhitungan homogenitas dibantu dengan Program SPSS
versi 21 yang membandingkan nilai hasil prates dan pascates dengan ketentuan jika
Fhitung lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (sig2-tailed) maka nilai tes tersebut tidak
memiliki perbedaan varian atau homogen.
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hasil eksperimen yaitu menggunakan tes awal dan tes akhir
maka dilakukan dengan menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑥1. 𝑥2
𝑆12
𝑛1 +𝑆22
𝑛2
Keterangan:
x1 = mean kelompok eksperimen
x2 = mean kelompok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah kelompok eksperimen
n2 = jumlah kelompok kontrol
Dimana Ho kita terima jika –t 1-1/2a < t < t 1-1/2a atau –t tab < t hitung < t table
dengan –t 1-1/2a didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-1/2a) dan dk=(n1+n2-
2) dalam hal lainnya Ho ditolak (Sudjana, 1990, hal. 259).
Ketentuan diterima tidaknya hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis
71
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1) Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum
dan sesudah penerapan metode tadabur qurani pada kelas eksperimen
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan
sesudah penerapan metode tadabur qurani pada kelas eksperimen
2) Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum
dan sesudah penerapan metode ceramah pada kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan
sesudah penerapan metode ceramah pada kelas kontrol
3) Ho : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan metode tadabur qurani
dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah
Ha : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
pada kelas eksperimen yang menerapkan metode tadabur qurani dengan
kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah
b. Ketentuan
- t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
- t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Pengolahan data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan bantuan
pendekatan secara hierarki statistik. Data primer hasil tes siswa sebelum dan sesudah
perlakuan dianalisis dengan cara membandingkan skor tes awal dan tes akhir.
Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus
factor gain (g) dengan rumus:
𝑔 =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
Keterangan:
Spost = skor tes akhir
Spre = skor tes awal
Smaks = skor maksimum
72
Siti Aini Latifah Awaliyah, 2015 EFEKTIVITAS METODE TADABUR QURANI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kriteria:
Tabel 3. 5 Kriteria Gain Ternormalisasi
Gain Ternormalisasi (g) Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Pengolahan data rata-rata skor gain ternormalisasi ini juga dianalisis dengan
menggunakan software Microsoft Office Excel 2013.