19
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. 3.1 1 Setting Tempat penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 02. Alamat sekolahan adalah di jl. Diponegoro no.80 bringin kecamatan bringin kabupaten semarang. Secara geografis SD N Bringin 02 terletak di Jalan raya, sehingga dapat ditempuh dengan alat transportasi umum atau naik kendaraan pribadi dengan mudah. Di dalam sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 lapangan, 1 ruang UKS, 1 tempat parkir, dan 3 toilet untuk siswa, 1 toilet untuk guru dan 1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa pajangan seperti peta, gambar pahlawan yang dugunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa. Halaman sekolah digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman antara guru dan siswa sebagai kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah digunakan sebagai tempat upacara bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan untuk olahraga. Lingkungan sekolah bersih. 3.1 2 Setting Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018, bulan oktober 2017.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subjek Penelitian

Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat,

setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau

tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu membahas mengenai penentuan

waktu/jadwal penelitian, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas

IV SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

3.1 1 Setting Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 02. Alamat sekolahan adalah di jl.

Diponegoro no.80 bringin kecamatan bringin kabupaten semarang. Secara

geografis SD N Bringin 02 terletak di Jalan raya, sehingga dapat ditempuh dengan

alat transportasi umum atau naik kendaraan pribadi dengan mudah. Di dalam

sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang

perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 lapangan, 1 ruang UKS, 1 tempat parkir, dan 3

toilet untuk siswa, 1 toilet untuk guru dan 1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa

pajangan seperti peta, gambar pahlawan yang dugunakan untuk membantu

berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa. Halaman sekolah

digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman antara guru dan siswa sebagai

kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah digunakan sebagai tempat upacara

bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan untuk olahraga. Lingkungan sekolah

bersih.

3.1 2 Setting Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018, bulan

oktober 2017.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

33

3.1 3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester I

tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 31 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-

laki dan 21 siswa perempuan. Rata-rata umur siswa berkisaran antara 10-11 tahun.

Tingkat kecerdasan peserta didik kelas IV cukup merata, artinya tidak ada yang

cerdas dan tak tidak ada yang sangat kurang. Sebagian orang tua siswa

bekerjasebagai wirausaha. Namun juga ada yang berprofesi sebagai guru/PNS,

pedagang, dan wasta. Saat kegiatan belajar berlangsung, banyak siswa yang masih

asik bermain sendiri, berbincang-bincang dengan temannya tanpa memperhatikan

penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa juga masih kurang aktif saat mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa juga masih kurang percaya diri saat

mengemukakan pendapat didepan kelas saat pembelajaran IPS.

3.2 Variable dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu pendekatan saintifik dan model

pembelajaran think talk write dan hasil belajar siswa. Adapun rinciannya sebagai

berikut:

1. Variable bebas (x1) pendekatan saintifik adalah pembelajatan yang dirancang

sedemikian rupa agar siswa secara aktif, melalui mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikannya.

Variable (x2) model pembelajaran think talk write dimana model pembelajaran

ini menekanakan pada berpikir, berbicara, dan menulis.

2. Variable terikat (Y) hasil belajar adalah pemberian nilai terhadap proses belajar

yang telah ditempuh siswa.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas adalah “penelitian yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di

dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif/ partisipatif untuk memperbaiki kinerja

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

34

pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar

peserta didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, melalui tindakan

reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang)”. (Saur ,2014:19), Sedangkan menurut

Arikunto,dkk (2010:3) penetilitian tindakan kelas merupakan “suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas

adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik terhadap

kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran dan hasil belajar. prosedur penelitian tindakan kelas dengan 4 langkah

berikut : perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting) dalam bentuk siklus (Saur, 2014:20).

Prosedur tersebut dilakukan secara berulang sampai perbaikan atau peningkatan

hasil belajar tercapai.

Adapun tujuan khusus penelitian tindakan kelaas sebagai berikut :

1) memperbaiki/meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas secara

berkesinambungan.

2) Memperbaiki/meningkatkan kualitas hasil belajar baik aspek akademik

maupun nonakademik.

3) memperbaiki secara inovatif dan kreatif kurikulum, strategi pembelajaran, dan

penilaian berbasis kompetensi.

4) Meningkatkan mutu pendidikan di lembaga / sekolah.

3.3.2. prosedur penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah penelitian

tindakan kelas menurut Kammis dan McTaggart. Dimana setiap siklus dalam

penelitian ini terdapat empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Namun antara

komponen acting dan observing dijadikan sebagai sebuah kesatuan. Proses daur

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

35

penelitian tindakan kelas dari Kammis dan McTaggart dapat digambarkan seperti

pada gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1

Siklus PTK menurut Kemiss dan Mc. Taggart

Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Model PTK kemiis dan Mc.

Taggart akan digunakan untuk melaksanakan tindakan kelas dengan menerapkan

pendekatan saintifik dan model pembelajaran think talk write pada mata pelajaran

IPS

3.3.3. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus,

yaitu siklus I dan siklus II. berikut prosedur penelitian Tindakan Kelas dengan

menggunakan metode spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart :

3.3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD N Bringin 02 dapat

diuraikan sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan (Planning)

a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

36

b. Melalui diskusi dan saran yang di berikan oleh guru kolaborator peneliti

menganalisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator dari

tema/pokok bahasan yang di pilih.

c. Penliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan KI, KD dan Indikator

yang telah ditentukan.

d. Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I

mata pelajaran IPS sesuai dengan KI, KD dan Indikator yang telah ditentukan

dengan tema 4 Berbagai pekerjaan dengan menerapkan pendekatan santifik dan

model pembelajaran think talk write.

e. Mempersiapkan sumber, alat dan media yang di gunakan untuk pembelajaran.

f. Menyusun lembar observasi pendekatan santifik dan model pembelajaran think

talk write untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan

pembelajaran berlangsung.

g. Menyusun alat evaluasi dalam pembelajaran IPS.

h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru

kolaborator SD N Bringin 02

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPS yang telah dipersiapkan

dalam pembelajaran kelas 4.

3) Observasu 1

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran

berlangsung pada pembelajaran IPS di kelas IV SD N Bringin 02, diberikan

tindakan yang berupa pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write.

Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer. Pengamat/observer

melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan hasil, mencipta), dan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

37

kegiatan akhir. Aktivitas guru diamati melalui lembar instrumen pengamatan

keterampilan guru. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan guru

dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran

pada siklus pertama berlangsung. Aktivitas siswa diamati dengan lembar instrumen

pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dalam observasi ini adalah

keaktifan siswa dalam pemecahan masalah IPS Kegiatan observasi dilakukan untuk

melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan pelaksanaan tindakan di

lapangan.Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan

dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.

4) Refleksi 1

Kegiatan refleksi 1 yang dilakukan yaitu peneliti menelaah, mengevaluasi

pelaksanaan pembelajaran siklus 1,mengidentifikasi hambatan – hambatan yang

dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan siswa pada saat mengikuti Keguatab

belajar mengajar.Hasil kegiatan refleksi ini dapat menentukan tindakan di siklus ke

II, apabila ada kekurangan akan diperbaiki sedangkan apabila ada kelihan

dipertahankan di siklus II.Sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar secara

maksimal.

3.3.3.2 Recana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan

tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi

yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus

II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan

kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I

1) Tahap Perencanaan (Planning)

Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian

kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

38

2) Pelaksankan tindakan (acting)

Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini

sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) pada mata pelajaran IPS yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran kelas

4.

3) Obsservasi II

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran

berlangsung pada pembelajaran IPS di kelas IV SD N Bringin 02, diberikan

tindakan yang berupa pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write.

Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer. Pengamat/observer

melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan hasil), dan kegiatan

akhir. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan guru dalam

menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran pada

siklus kedua berlangsung. Aktivitas siswa diamati dengan lembar instrumen

pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dalam observasi ini adalah

keaktifan siswa dalam pemecahan masalah IPS Kegiatan observasi dilakukan untuk

melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan pelaksanaan tindakan di

lapangan. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan

dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.

4) Refleksi II ( Reflecting)

Kegiatan refleksi II yang dilakukan yaitu peneliti menelaah, mengevaluasi

pelaksanaan pembelajaran siklus II , mengidentifikasi hambatan – hambatan yang

dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan siswa pada saat mengikuti Kegiatan

belajar mengajar. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai dengan yang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

39

diharapkan maka siklus tindakan dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil

penelitian yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu

dilaksanakan siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4. 1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data kualitatif)

dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan

dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar

untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penilaian digunakan

untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan model pembelajaran di kelas

agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:

65-67) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk

memperoleh informasi tentang trait atau sifat atau atribut pendidikan yang setiap

butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar

(Suryanto Adi, dkk., 2009 dalam buku evaluasi tahun 2012). Tes minimal

mempunyai dua fungsi, yaitu untuk:

a) mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat

pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu.

b) menentukan kedudukan atau seperangkat peserta didik dalam kelompok

tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.

2. Teknik NonTes

Teknik non tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak berisi jawaban

benar atau salah. Instrumen non tes bisa berbentuk kuisioner atau inventori.

Kuisioner berisi sejumlah pertanyaan atau penyataan, peserta didik diminta

menjawab atau memberikan pendapat terhadap pernyataan. Inventori merupakan

instrumen yang berisi tentang laporan Wardani Naniek Sulistya (2012:73-74)

mengemukakan beberapa macam tehnik non tes yaitu sebagai berikut:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

40

a. Unjuk kerja adalah suatu penilaian/ pengukuran yang dilakukan melalui

pengamatan aktivitas peserta didik dalam melakukan sesuatu yang berupa

tingkah laku atau interaksinya seperti berbicara, berpidato, membaca puisi dan

berdiskusi

b. Penugasan adalah penilaian yang berbentuk pemberian tugas yang

mengandung penyelidikan (investigasi) yang harus selesai dalam waktu

tertentu. Penyelidikan ini dilakukan secara bertahap yakni perencanaan,

pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data.

c. Tugas individu adalah penilaian yang berbentuk pemberian tugas kepada

peserta didik yang dilakukan secara individu. Tugas ini dapat diberikan pada

waktu pembuatan kliping, makalah dan lain sejenisnya.

d. Tugas kelompok adalah tugas ini dikerjakan secara berkelompok. Bentuk

instrument yang digunakan salah satunya adalah tertulis dengan menjawab

uraian secara bebas dengan tingkat berfikir tinggi yaitu aplikasi sampai

evaluasi.

3.4. 2 Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipiilih yaitu dengan tes dan non

tes, non tes berupa observasi , dan tes berupa tes tertulis dengan tipe pilihan ganda

berikut instrumen yang digunakan :

a. Soal tes hasil belajar

Tes hasil belajar merupakan soal evaluasi yang digunakan untuk mengetahui

kemapuan siswa terhadap hasil dari proses pemeblajaran. Tes hasil belajar tersebut

digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah

dilakukan tindakan pada pembelajaran menggunakan pendekatan santifik dan

model pembelajaran think talk write. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen tes

siklus 1 dan siklus II

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

41

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I mata pelajaran IPS

KI KD Indikator Nomor Item

3 : Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati dan

menanyaberdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan tempat

bermain.

3.3

Mengidentifikasi

kegiatan

ekonomi dalam

meningkatkan

kehidupan

masyarakat di

bidang pekerjaan,

sosial dan

budaya di

lingkungan

sekitar

sampai provinsi.

3.3.1 Menjelaskan

tentang ragam

sumber daya alam

di Indonesia

1,2,3,4,5,6

3.3.2 Menjelaskan

tentang aktivitas

ekonomi yang

sesuai dengan

Sumber Daya

Alam.

7,8,9,10,11,12

3.3.3

Mengidentifikasi

jenis – jenis

pekerjaan

berdasarkan

tempat tinggal

13,14,15,16

3.3.4

Mengidentifikasi

macam – macam

kegiatan ekonomi

17,18,19,20,21

4 : Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas, sistematis,

danlogis dalam karya

4.3 Menyajikan

hasil identifikasi

kegiatan ekonomi

dalam

4.3.1 Menjelaskan

jenis – jenis

pekerjaan yang

menghasilkan

barang dan jasa

22,23,24,25,26

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

42

yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan

perilakuanak beriman

dan berakhlak mulia.

meningkatkan

kehidupan

masyarakat di

bidang

pekerjaan, sosial

dan budaya

di lingkungan

sekitar sampai

provinsi.

4.3.2 Menjelaskan

pengaruh

lingkungan sosial

budaya terhadap

jenis pekerjaan

dan perbedaan

pekerjaan di

setiap daerah.

27,29,29,30

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II mata pelajaran IPS

KI KD Indikator Nomor Item

3 : Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara

mengamati dan

menanyaberdasarkan

rasa ingin tahu

tentang dirinya,

makhluk ciptaan

Tuhan dan tempat

bermain.

3.3

Mengidentifikasi

kegiatan

ekonomi dalam

meningkatkan

kehidupan

masyarakat di

bidang pekerjaan,

sosial dan

budaya di

lingkungan

sekitar

sampai provinsi.

3.3.1

Menjelaskan

tentang ragam

sumber daya

alam di

Indonesia

1,2,3,4,5,6

3.3.2

Menjelaskan

tentang aktivitas

ekonomi yang

sesuai dengan

Sumber Daya

Alam.

7,8,9,10,11,12

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

43

3.3.3

Mengidentifikasi

jenis – jenis

pekerjaan

berdasarkan

tempat tinggal

13,14,15,16

3.3.4

Mengidentifikasi

macam – macam

kegiatan

ekonomi

17,18,19,20,21

4 : Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas, sistematis,

danlogis dalam

karya yang estetis,

dalam gerakan yang

mencerminkan

perilakuanak

beriman dan

berakhlak mulia.

4.3 Menyajikan

hasil identifikasi

kegiatan ekonomi

dalam

meningkatkan

kehidupan

masyarakat di

bidang

pekerjaan, sosial

dan budaya

di lingkungan

sekitar sampai

provinsi.

4.3.1

Menjelaskan

jenis – jenis

pekerjaan yang

menghasilkan

barang dan jasa

22,23,24,25,26

4.3.2

Menjelaskan

pengaruh

lingkungan

sosial budaya

terhadap jenis

pekerjaan dan

perbedaan

pekerjaan di

setiap daerah.

27,29,29,30

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

44

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat

aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang kegiatan

guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write. Adapun kisi-kisi

lembar observasi tentang aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS

Menggunakan Pendekatan Santifik dan Model Pembelajaran Think Talk

Write Siklus I dan II

NO ASPEK YANG DIAMATI Kategori Terlaksana

Ya Tidak

1 Respon saat guru mengucapkan salam

2 Kesiapan siswa saat melakukan doa

3 Respon saat guru melakukan presensi

4 Menyimak tujuan pembelajaran

5 Respon siswa saat guru membagikan lembar

aktivitas siswa (LAS)

6 Keterampilan siswa saat menyimak lembar

aktivitas siswa (LAS)

7 Keberanian siswa unutk bertanya

8 Keterampilan siswa dalam membuat penalaran

pada catatan kecil

9 Respon siswa di bagi kedalam kelompok

10 Keterammpilan siswa saat mengumpulkan informasi

11 Keaktifan siswa saat disksui

12 Keterampilan siswa saat menomunikasikan

13 Menanggapin tanggapan kelompok lain

14 Membuat kesimpulan bersama dengan guru

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

45

15 Melakukan refleksi

16 Menyimak pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

17 Melakukan Evaluasi

Catatan:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi kemampuan guru menerapkan sintaks dalam

Pembelajaran IP S Menggunakan Pendekatan Santifik dan Model

Pembelajaran Think Talk Write Siklus I dan II

NO ASPEK YANG DIAMATI Kategori Terlaksana

Ya Tidak

I. PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran

2 Guru memberi salam kepada siswa

3 Membimbing siswa untuk berdoa

4 Melakukan absen

5 Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi

2 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan

dicapai dan rencana kegiatan

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

1 Guru membagikan lembar aktivitas siswa

(LAS)

2 Memberikan kesempatan siswa menyimak

lembar aktivitas siswa (LAS

3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

46

4 Guru membimbing siswa membuat penalaran

pada catatan kecil

5 Guru membagi siswa dalam beberapa kelopok

6 Guru membimbing siswa mengumpulkan

informasi

7 Guru membimbing siswa dalam diskusi

8 Guru membimbing siswa mengomunikasikan

hasil diskusi

9 Guru meminta kelompok lain untuk

memberikan tanggapan pada kelompok yang

mengomunikasikan hasil diskusi

10 Guru membimbing siswa unutk menulis

kesimpulan

IV. PENUTUP

1. Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan

siswa

3. Melaksanakan evaluasi

4. Melaksanakan tindak lanjut

Catatan:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5. 1 Uji Validitas

Menurut Salameto(2015:440) validitas ialah”patokan sampai sejauh mana

suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

47

tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum

diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk

mengetahui butir soal yang valid. Pedoman untuk menentukan rentang indeks

validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut menurut Wardani Naniek

Sulistya, dkk (2012:344) dalam melakukan uji validitas suatu butir soal dikatakan

valid jika memiliki koefisen validitas positif dan mendekati angka 1,00.

Tabel 3.5

Rentang Indeks validitas

No Indeks Interpretasi

1 0,81 – 1.00 Sangat Tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I

Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.

Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas V SDN Bringin 02

Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Dari hasil analisis

yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 30 soal ,

terdapat 21 soal yang dinyatakan valid dan 19 soal dinyatakan tidak valid. Menurut

Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3.

dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I

dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.2 berikut. Lebih

lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.

Tabbel 3.6

Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Jumlah

Soal

Soal valid Soal Tidak Valid

30 2,5,6,8,12,13,14,16,17,18,19,20,21

,22,23,24,25,26,27,29

1,3,4,7,9,10,11,15,28,30

Jumlah 20 10

Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 30 soal yang valid

dan tidak valid. Soal yang valid 2, 5 , 6, 8, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

48

24, 25, 26, 27, 29 dan soal yang tidak valid 1, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 15, 28, 30, terdapat

20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sehinga 20 soal yang valid

digunakan sebagai soal tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 10 soal yang tidak

valid tidak digunakan sebagai soal tes evaluasi.

3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Siklus II

Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0

disajikan melalui tabel 3.3 berikut:

Tabbel 3.7

Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Jumlah

Soal

Soal valid Soal Tidak Valid

30 2,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,18,

20,22,23,26,27,29

1,3,

10,17,19,21,24,25,28,30

Jumlah 20 10

Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 30 soal yang valid

dan tidak valid. Soal yang valid 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22,

23, 26, 27, 29 dan soal yang tidak valid 1, 3, 10, 17, 19, 21, 24, 25, 28, 30 terdapat

20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sehinga 20 soal yang valid

digunakan sebagai soal tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 10 soal yang tidak

valid tidak digunakan sebagai soal tes evaluasi.

3.5. 2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes

adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Rentang indeks

relibilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 344).

Tabel 3.8

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Keterangan

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 <0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

49

Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan

croncbrach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software

SPSS 16.0.

3.5.2.1 Hasil uji reliabilitas siklus I

Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.892. berdasarkan rentang

indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.892 cukup reliabel sehingga instrumen butir

soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.9

Hasil uji reliabilitas siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.892 30

3.5.2.2 Hasil uji reliabilitas siklus II

Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.852. berdasarkan rentang

indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.852 cukup reliabel sehingga instrumen butir

soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.10

Hasil uji reliabilitas siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.852 30

3.5. 3 Taraf Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi siswa

yang menjaab benar. Semakin besar tingkat kesukaran butir soal berarti soal itu

semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran

berarti soal itu semakin sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardani,

Naniek Sulistya, dkk: 2012:388 adalah dengan rumus sebagai berikut:

P = 𝐵

𝑁

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian · 2018. 10. 30. · 3.1 3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester

50

Keterangan :

P = Indeks tingkat kesulitan

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

N = Jumlah siswa

Tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk indeks. Rumus indeks

tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut.

Tabel 3.11

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 30 soal terdiri

dari 13 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 17 soal dengan tingkat kesukaran

mudah.

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 30 soal terdiri

dari 21 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 9 soal dengan tingkat kesukaran

mudah.

3.6 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan

presentase hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa KKM 70 yang dicapai

oleh 80% siswa

3.7 Analisi Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif

kuantitatif berbentuk angka – angka yang diperoleh dari tes tertulis danj deskriptif

kualitatif berupa kata – kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi.

Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan

nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, kemudian menyimpulkan berdasarkan

deskripsi data