Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek Penelitian
Setting dan subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat,
setting waktu dan subjek penelitian. Setting tempat akan membahas lokasi atau
tempat dilaksanakannya penelitian, setting waktu membahas mengenai penentuan
waktu/jadwal penelitian, subjek penelitian membahas mengenai kondisi siswa kelas
IV SD Negeri Bringin 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.
3.1 1 Setting Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 02. Alamat sekolahan adalah di jl.
Diponegoro no.80 bringin kecamatan bringin kabupaten semarang. Secara
geografis SD N Bringin 02 terletak di Jalan raya, sehingga dapat ditempuh dengan
alat transportasi umum atau naik kendaraan pribadi dengan mudah. Di dalam
sekolahan terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 lapangan, 1 ruang UKS, 1 tempat parkir, dan 3
toilet untuk siswa, 1 toilet untuk guru dan 1 dapur. Di setiap kelas terdapat beberapa
pajangan seperti peta, gambar pahlawan yang dugunakan untuk membantu
berjalannya kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa. Halaman sekolah
digunakan untuk penyambutan dengan bersalaman antara guru dan siswa sebagai
kegiatan rutin setiap pagi, Lapangan sekolah digunakan sebagai tempat upacara
bendera sekaligus digunakan sebagai lapangan untuk olahraga. Lingkungan sekolah
bersih.
3.1 2 Setting Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018, bulan
oktober 2017.
33
3.1 3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah bsiswa kelas IV SD Negeri Bringin 02 pada semester I
tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 31 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-
laki dan 21 siswa perempuan. Rata-rata umur siswa berkisaran antara 10-11 tahun.
Tingkat kecerdasan peserta didik kelas IV cukup merata, artinya tidak ada yang
cerdas dan tak tidak ada yang sangat kurang. Sebagian orang tua siswa
bekerjasebagai wirausaha. Namun juga ada yang berprofesi sebagai guru/PNS,
pedagang, dan wasta. Saat kegiatan belajar berlangsung, banyak siswa yang masih
asik bermain sendiri, berbincang-bincang dengan temannya tanpa memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa juga masih kurang aktif saat mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Selain itu siswa juga masih kurang percaya diri saat
mengemukakan pendapat didepan kelas saat pembelajaran IPS.
3.2 Variable dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu pendekatan saintifik dan model
pembelajaran think talk write dan hasil belajar siswa. Adapun rinciannya sebagai
berikut:
1. Variable bebas (x1) pendekatan saintifik adalah pembelajatan yang dirancang
sedemikian rupa agar siswa secara aktif, melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikannya.
Variable (x2) model pembelajaran think talk write dimana model pembelajaran
ini menekanakan pada berpikir, berbicara, dan menulis.
2. Variable terikat (Y) hasil belajar adalah pemberian nilai terhadap proses belajar
yang telah ditempuh siswa.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas adalah “penelitian yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di
dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif/ partisipatif untuk memperbaiki kinerja
34
pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik, baik dari aspek akademik maupun nonakademik, melalui tindakan
reflektif dalam bentuk siklus (daur ulang)”. (Saur ,2014:19), Sedangkan menurut
Arikunto,dkk (2010:3) penetilitian tindakan kelas merupakan “suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik terhadap
kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran dan hasil belajar. prosedur penelitian tindakan kelas dengan 4 langkah
berikut : perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting) dalam bentuk siklus (Saur, 2014:20).
Prosedur tersebut dilakukan secara berulang sampai perbaikan atau peningkatan
hasil belajar tercapai.
Adapun tujuan khusus penelitian tindakan kelaas sebagai berikut :
1) memperbaiki/meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas secara
berkesinambungan.
2) Memperbaiki/meningkatkan kualitas hasil belajar baik aspek akademik
maupun nonakademik.
3) memperbaiki secara inovatif dan kreatif kurikulum, strategi pembelajaran, dan
penilaian berbasis kompetensi.
4) Meningkatkan mutu pendidikan di lembaga / sekolah.
3.3.2. prosedur penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah penelitian
tindakan kelas menurut Kammis dan McTaggart. Dimana setiap siklus dalam
penelitian ini terdapat empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Namun antara
komponen acting dan observing dijadikan sebagai sebuah kesatuan. Proses daur
35
penelitian tindakan kelas dari Kammis dan McTaggart dapat digambarkan seperti
pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1
Siklus PTK menurut Kemiss dan Mc. Taggart
Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Model PTK kemiis dan Mc.
Taggart akan digunakan untuk melaksanakan tindakan kelas dengan menerapkan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran think talk write pada mata pelajaran
IPS
3.3.3. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus,
yaitu siklus I dan siklus II. berikut prosedur penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan metode spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart :
3.3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD N Bringin 02 dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan (Planning)
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator
36
b. Melalui diskusi dan saran yang di berikan oleh guru kolaborator peneliti
menganalisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator dari
tema/pokok bahasan yang di pilih.
c. Penliti merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan KI, KD dan Indikator
yang telah ditentukan.
d. Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I
mata pelajaran IPS sesuai dengan KI, KD dan Indikator yang telah ditentukan
dengan tema 4 Berbagai pekerjaan dengan menerapkan pendekatan santifik dan
model pembelajaran think talk write.
e. Mempersiapkan sumber, alat dan media yang di gunakan untuk pembelajaran.
f. Menyusun lembar observasi pendekatan santifik dan model pembelajaran think
talk write untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan
pembelajaran berlangsung.
g. Menyusun alat evaluasi dalam pembelajaran IPS.
h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru
kolaborator SD N Bringin 02
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPS yang telah dipersiapkan
dalam pembelajaran kelas 4.
3) Observasu 1
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran
berlangsung pada pembelajaran IPS di kelas IV SD N Bringin 02, diberikan
tindakan yang berupa pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write.
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer. Pengamat/observer
melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan hasil, mencipta), dan
37
kegiatan akhir. Aktivitas guru diamati melalui lembar instrumen pengamatan
keterampilan guru. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan guru
dalam menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran
pada siklus pertama berlangsung. Aktivitas siswa diamati dengan lembar instrumen
pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dalam observasi ini adalah
keaktifan siswa dalam pemecahan masalah IPS Kegiatan observasi dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan pelaksanaan tindakan di
lapangan.Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan
dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.
4) Refleksi 1
Kegiatan refleksi 1 yang dilakukan yaitu peneliti menelaah, mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran siklus 1,mengidentifikasi hambatan – hambatan yang
dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan siswa pada saat mengikuti Keguatab
belajar mengajar.Hasil kegiatan refleksi ini dapat menentukan tindakan di siklus ke
II, apabila ada kekurangan akan diperbaiki sedangkan apabila ada kelihan
dipertahankan di siklus II.Sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar secara
maksimal.
3.3.3.2 Recana Tindakan Siklus II
Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan
tindakan siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi
yang dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran siklus
II lebih optimal. Siklus II merupakan upaya perbaikan dari segala kelemahan dan
kekurangan yang ditemui pada pelaksanaan siklus I
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian
kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I.
38
2) Pelaksankan tindakan (acting)
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini
sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) pada mata pelajaran IPS yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran kelas
4.
3) Obsservasi II
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran
berlangsung pada pembelajaran IPS di kelas IV SD N Bringin 02, diberikan
tindakan yang berupa pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write.
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer. Pengamat/observer
melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, menyajikan hasil), dan kegiatan
akhir. Aspek yang dinilai observasi ini adalah keterampilan guru dalam
menyampaikan pelajaran dan perilaku guru selama kegiatan pembelajaran pada
siklus kedua berlangsung. Aktivitas siswa diamati dengan lembar instrumen
pangamatan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dalam observasi ini adalah
keaktifan siswa dalam pemecahan masalah IPS Kegiatan observasi dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara penyusunan tindakan dengan pelaksanaan tindakan di
lapangan. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan
dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.
4) Refleksi II ( Reflecting)
Kegiatan refleksi II yang dilakukan yaitu peneliti menelaah, mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran siklus II , mengidentifikasi hambatan – hambatan yang
dihadapi oleh guru pada saat mengajar dan siswa pada saat mengikuti Kegiatan
belajar mengajar. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai dengan yang
39
diharapkan maka siklus tindakan dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil
penelitian yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu
dilaksanakan siklus berikutnya.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4. 1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data kualitatif)
dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar
untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penilaian digunakan
untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan model pembelajaran di kelas
agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:
65-67) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang trait atau sifat atau atribut pendidikan yang setiap
butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar
(Suryanto Adi, dkk., 2009 dalam buku evaluasi tahun 2012). Tes minimal
mempunyai dua fungsi, yaitu untuk:
a) mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat
pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu.
b) menentukan kedudukan atau seperangkat peserta didik dalam kelompok
tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
2. Teknik NonTes
Teknik non tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak berisi jawaban
benar atau salah. Instrumen non tes bisa berbentuk kuisioner atau inventori.
Kuisioner berisi sejumlah pertanyaan atau penyataan, peserta didik diminta
menjawab atau memberikan pendapat terhadap pernyataan. Inventori merupakan
instrumen yang berisi tentang laporan Wardani Naniek Sulistya (2012:73-74)
mengemukakan beberapa macam tehnik non tes yaitu sebagai berikut:
40
a. Unjuk kerja adalah suatu penilaian/ pengukuran yang dilakukan melalui
pengamatan aktivitas peserta didik dalam melakukan sesuatu yang berupa
tingkah laku atau interaksinya seperti berbicara, berpidato, membaca puisi dan
berdiskusi
b. Penugasan adalah penilaian yang berbentuk pemberian tugas yang
mengandung penyelidikan (investigasi) yang harus selesai dalam waktu
tertentu. Penyelidikan ini dilakukan secara bertahap yakni perencanaan,
pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data.
c. Tugas individu adalah penilaian yang berbentuk pemberian tugas kepada
peserta didik yang dilakukan secara individu. Tugas ini dapat diberikan pada
waktu pembuatan kliping, makalah dan lain sejenisnya.
d. Tugas kelompok adalah tugas ini dikerjakan secara berkelompok. Bentuk
instrument yang digunakan salah satunya adalah tertulis dengan menjawab
uraian secara bebas dengan tingkat berfikir tinggi yaitu aplikasi sampai
evaluasi.
3.4. 2 Alat Pengumpulan Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipiilih yaitu dengan tes dan non
tes, non tes berupa observasi , dan tes berupa tes tertulis dengan tipe pilihan ganda
berikut instrumen yang digunakan :
a. Soal tes hasil belajar
Tes hasil belajar merupakan soal evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kemapuan siswa terhadap hasil dari proses pemeblajaran. Tes hasil belajar tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
dilakukan tindakan pada pembelajaran menggunakan pendekatan santifik dan
model pembelajaran think talk write. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen tes
siklus 1 dan siklus II
41
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I mata pelajaran IPS
KI KD Indikator Nomor Item
3 : Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati dan
menanyaberdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan tempat
bermain.
3.3
Mengidentifikasi
kegiatan
ekonomi dalam
meningkatkan
kehidupan
masyarakat di
bidang pekerjaan,
sosial dan
budaya di
lingkungan
sekitar
sampai provinsi.
3.3.1 Menjelaskan
tentang ragam
sumber daya alam
di Indonesia
1,2,3,4,5,6
3.3.2 Menjelaskan
tentang aktivitas
ekonomi yang
sesuai dengan
Sumber Daya
Alam.
7,8,9,10,11,12
3.3.3
Mengidentifikasi
jenis – jenis
pekerjaan
berdasarkan
tempat tinggal
13,14,15,16
3.3.4
Mengidentifikasi
macam – macam
kegiatan ekonomi
17,18,19,20,21
4 : Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis,
danlogis dalam karya
4.3 Menyajikan
hasil identifikasi
kegiatan ekonomi
dalam
4.3.1 Menjelaskan
jenis – jenis
pekerjaan yang
menghasilkan
barang dan jasa
22,23,24,25,26
42
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan
perilakuanak beriman
dan berakhlak mulia.
meningkatkan
kehidupan
masyarakat di
bidang
pekerjaan, sosial
dan budaya
di lingkungan
sekitar sampai
provinsi.
4.3.2 Menjelaskan
pengaruh
lingkungan sosial
budaya terhadap
jenis pekerjaan
dan perbedaan
pekerjaan di
setiap daerah.
27,29,29,30
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II mata pelajaran IPS
KI KD Indikator Nomor Item
3 : Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati dan
menanyaberdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan tempat
bermain.
3.3
Mengidentifikasi
kegiatan
ekonomi dalam
meningkatkan
kehidupan
masyarakat di
bidang pekerjaan,
sosial dan
budaya di
lingkungan
sekitar
sampai provinsi.
3.3.1
Menjelaskan
tentang ragam
sumber daya
alam di
Indonesia
1,2,3,4,5,6
3.3.2
Menjelaskan
tentang aktivitas
ekonomi yang
sesuai dengan
Sumber Daya
Alam.
7,8,9,10,11,12
43
3.3.3
Mengidentifikasi
jenis – jenis
pekerjaan
berdasarkan
tempat tinggal
13,14,15,16
3.3.4
Mengidentifikasi
macam – macam
kegiatan
ekonomi
17,18,19,20,21
4 : Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis,
danlogis dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan
perilakuanak
beriman dan
berakhlak mulia.
4.3 Menyajikan
hasil identifikasi
kegiatan ekonomi
dalam
meningkatkan
kehidupan
masyarakat di
bidang
pekerjaan, sosial
dan budaya
di lingkungan
sekitar sampai
provinsi.
4.3.1
Menjelaskan
jenis – jenis
pekerjaan yang
menghasilkan
barang dan jasa
22,23,24,25,26
4.3.2
Menjelaskan
pengaruh
lingkungan
sosial budaya
terhadap jenis
pekerjaan dan
perbedaan
pekerjaan di
setiap daerah.
27,29,29,30
44
b. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan suatu tingkat
aktivitas guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan tentang kegiatan
guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
pendekatan santifik dan model pembelajaran think talk write. Adapun kisi-kisi
lembar observasi tentang aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPS
Menggunakan Pendekatan Santifik dan Model Pembelajaran Think Talk
Write Siklus I dan II
NO ASPEK YANG DIAMATI Kategori Terlaksana
Ya Tidak
1 Respon saat guru mengucapkan salam
2 Kesiapan siswa saat melakukan doa
3 Respon saat guru melakukan presensi
4 Menyimak tujuan pembelajaran
5 Respon siswa saat guru membagikan lembar
aktivitas siswa (LAS)
6 Keterampilan siswa saat menyimak lembar
aktivitas siswa (LAS)
7 Keberanian siswa unutk bertanya
8 Keterampilan siswa dalam membuat penalaran
pada catatan kecil
9 Respon siswa di bagi kedalam kelompok
10 Keterammpilan siswa saat mengumpulkan informasi
11 Keaktifan siswa saat disksui
12 Keterampilan siswa saat menomunikasikan
13 Menanggapin tanggapan kelompok lain
14 Membuat kesimpulan bersama dengan guru
45
15 Melakukan refleksi
16 Menyimak pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
17 Melakukan Evaluasi
Catatan:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi kemampuan guru menerapkan sintaks dalam
Pembelajaran IP S Menggunakan Pendekatan Santifik dan Model
Pembelajaran Think Talk Write Siklus I dan II
NO ASPEK YANG DIAMATI Kategori Terlaksana
Ya Tidak
I. PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
2 Guru memberi salam kepada siswa
3 Membimbing siswa untuk berdoa
4 Melakukan absen
5 Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1 Guru membagikan lembar aktivitas siswa
(LAS)
2 Memberikan kesempatan siswa menyimak
lembar aktivitas siswa (LAS
3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
46
4 Guru membimbing siswa membuat penalaran
pada catatan kecil
5 Guru membagi siswa dalam beberapa kelopok
6 Guru membimbing siswa mengumpulkan
informasi
7 Guru membimbing siswa dalam diskusi
8 Guru membimbing siswa mengomunikasikan
hasil diskusi
9 Guru meminta kelompok lain untuk
memberikan tanggapan pada kelompok yang
mengomunikasikan hasil diskusi
10 Guru membimbing siswa unutk menulis
kesimpulan
IV. PENUTUP
1. Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
3. Melaksanakan evaluasi
4. Melaksanakan tindak lanjut
Catatan:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3.5 Validitas dan Reliabilitas
3.5. 1 Uji Validitas
Menurut Salameto(2015:440) validitas ialah”patokan sampai sejauh mana
suatu pengujian menghasilkan pengukuran yang di-kehendaki. Untuk mengetahui
47
tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum
diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk
mengetahui butir soal yang valid. Pedoman untuk menentukan rentang indeks
validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut menurut Wardani Naniek
Sulistya, dkk (2012:344) dalam melakukan uji validitas suatu butir soal dikatakan
valid jika memiliki koefisen validitas positif dan mendekati angka 1,00.
Tabel 3.5
Rentang Indeks validitas
No Indeks Interpretasi
1 0,81 – 1.00 Sangat Tinggi
2 0,61 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,60 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I
Uji validitas siklus I dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.
Instrumen butir soal siklus I dilakukan pada siswa kelas V SDN Bringin 02
Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Dari hasil analisis
yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 16.0 diketahui dari 30 soal ,
terdapat 21 soal yang dinyatakan valid dan 19 soal dinyatakan tidak valid. Menurut
Sugiono (2010:372) soal dinyatakan valid jika mempunyai koefisien korelasi > 0,3.
dan tidak valid jika koefisien korelasinya < 0,3. Hasil analisis uji validitas siklus I
dengan bantuan program SPSS 16.0 disajikan melalui tabel 3.2 berikut. Lebih
lengkapnya akan disajikan dalam lampiran.
Tabbel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Jumlah
Soal
Soal valid Soal Tidak Valid
30 2,5,6,8,12,13,14,16,17,18,19,20,21
,22,23,24,25,26,27,29
1,3,4,7,9,10,11,15,28,30
Jumlah 20 10
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 30 soal yang valid
dan tidak valid. Soal yang valid 2, 5 , 6, 8, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
48
24, 25, 26, 27, 29 dan soal yang tidak valid 1, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 15, 28, 30, terdapat
20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sehinga 20 soal yang valid
digunakan sebagai soal tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 10 soal yang tidak
valid tidak digunakan sebagai soal tes evaluasi.
3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Siklus II
Hasil analisis uji validitas siklus II dengan bantuan program SPSS 16.0
disajikan melalui tabel 3.3 berikut:
Tabbel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Jumlah
Soal
Soal valid Soal Tidak Valid
30 2,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,18,
20,22,23,26,27,29
1,3,
10,17,19,21,24,25,28,30
Jumlah 20 10
Berdasarkan hasil uji validitas soal siklus I yang terdiri dari 30 soal yang valid
dan tidak valid. Soal yang valid 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22,
23, 26, 27, 29 dan soal yang tidak valid 1, 3, 10, 17, 19, 21, 24, 25, 28, 30 terdapat
20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid, sehinga 20 soal yang valid
digunakan sebagai soal tes evaluasi pada penelitian. Sedangkan 10 soal yang tidak
valid tidak digunakan sebagai soal tes evaluasi.
3.5. 2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes
adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Rentang indeks
relibilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 344).
Tabel 3.8
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Keterangan
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 <0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 <0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
49
Pengukuran tingkat reabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
croncbrach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software
SPSS 16.0.
3.5.2.1 Hasil uji reliabilitas siklus I
Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.892. berdasarkan rentang
indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.892 cukup reliabel sehingga instrumen butir
soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.9
Hasil uji reliabilitas siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.892 30
3.5.2.2 Hasil uji reliabilitas siklus II
Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.852. berdasarkan rentang
indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.852 cukup reliabel sehingga instrumen butir
soal dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.10
Hasil uji reliabilitas siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.852 30
3.5. 3 Taraf Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi siswa
yang menjaab benar. Semakin besar tingkat kesukaran butir soal berarti soal itu
semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran
berarti soal itu semakin sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardani,
Naniek Sulistya, dkk: 2012:388 adalah dengan rumus sebagai berikut:
P = 𝐵
𝑁
50
Keterangan :
P = Indeks tingkat kesulitan
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah siswa
Tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk indeks. Rumus indeks
tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut.
Tabel 3.11
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 30 soal terdiri
dari 13 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 17 soal dengan tingkat kesukaran
mudah.
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 30 soal terdiri
dari 21 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 9 soal dengan tingkat kesukaran
mudah.
3.6 Indikator Kerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan
presentase hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa KKM 70 yang dicapai
oleh 80% siswa
3.7 Analisi Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif
kuantitatif berbentuk angka – angka yang diperoleh dari tes tertulis danj deskriptif
kualitatif berupa kata – kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi.
Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan
nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, kemudian menyimpulkan berdasarkan
deskripsi data