Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di UMKM Permata Agro Mandiri berlokasi di Jl. Masjid
Banaran Bumiaji Kota Batu. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja atau
purposive dengan pertimbangan bahwa UMKM Permata Agro Mandiri merupakan
industri rumahan yang berdiri sejak tahun 2009 dan mengolah buah apel menjadi
produk pia apel Shyif dan aneka produk oleh-oleh khas Kota Batu. UMKM Permata
Agro Mandiri dirintis sebagai usaha rumahan yang telah menerapkan sistem jaminan
halal dan prinsip dasar keamanan pangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari tahun 2019.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu pengambilan sampel
secara random atau acak. Objek yang akan diteliti adalah bauran pemasaran pada usaha
pia apel “Shyif” di UMKM Permata Agro Mandiri, sedangkan sampel yang digunakan
pada penelitian yaitu konsumen Pia Apel Shyif dan diperkuat dengan adanya informasi
dari manajemen UMKM Permata Agro Mandiri.
Teknik pengambilan sampel atau key informan yang digunakan pada penelitian
ini yaitu purposive sampling. Menurut Husaini (2017) Purposive sampling adalah
teknik sampling yang digunakan apabila sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitiannya. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
25
informasi melalui key informan dari perusahaan yang benar-benar mengetahui tentang
masalah yang dikaji pada perusahaan. key informan yang dipilih dari perusahaan yaitu
Direktur UMKM Permata Agro Mandiri, Manajer produksi, Quality Control dan
Manajer pemasaran.
Teknik pengambilan responden yang digunakan pada penelitian yaitu
Accidental sampling. Menurut Wisadirana (2005) Accidental sampling adalah teknik
sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan
terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Sampel yang digunakan
yaitu konsumen pia apel “Shyif” Permata Agro Mandiri yang tidak sengaja ditemui di
toko distributor pia apel Permata Agro Mandiri.
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada penjelasan
Roscoe dalam Uma (2006), memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran
sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
3. Dalam penelitia multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20.
26
Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu data informasi dari konsumen
pia apel “Shyif”. Jumlah pengambilan sampel menggunakan teori Roscoe (1975) yaitu
dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel 10x
lebih besar dari 4 (jumlah variabel). Sehingga ukuran sampel yang diperoleh sebanyak
40 dan diperkuat dengan informasi dari manajemen perusahaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian sosial
bertujuan untuk menjelaskan situasi atau peristiwa. Morissan (2012), mengamati
sesuatu (objek penelitian) dan kemudian menjelaskan apa yang diamatinya. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif yakni data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar dalam penelitian ini
diperoleh dari gambaran umum lokasi penelitian. Data kuantitatif adalah data yang
berupa angka yang diperoleh langsung seperti data jumlah tenaga kerja dan harga jual
produk.
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan dengan cara
wawancara maupun dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah
disiapkan untuk memperoleh informasi, dan melalui observasi melalui pengamatan
langsung yang bekaitan dengan usaha pia apel Shyif di Permata Agro Mandiri.
27
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan beberapa teknik
seperti :
1. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lingkungan
perusahaan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.
2. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan
pemilik perusahaan serta obyek penelitian yang dibutuhkan.
3. Kuesioner
Kuisoner adalah alat yang digunakan untuk mencari data yang berupa daftar
pertanyaan, penilaian, atau berupa pendapat. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner yang bersifat tertutup.
4. Studi Dokumentasi
Data yang diperoleh dengan cara melihat dan mencatat dokumen sesuai
kebutuhan penelitian.
5. Studi Kepustakaan
Metode yang diperoleh dengan mencari teori-teori melalui literatur, buku-buku,
dan media elektronik yang berkaitan dengan penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
1. Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)
1) Kolom 1 diisi dengan faktor-faktor kekuatan serta kelemahan perusahaan
28
2) Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tidak melebihi skor total 1,00.
3) Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor dengan memberikan
catatan 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 =
kelemahan utama, pemberian ini berdasarkan kondisi lingkungan yang ada
pada perusahaan.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
setiap faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0
(poor).
5) Kolom 5 gunakan untuk memberikan komentar dan keterangan.
Tabel 3.1. Matrik IFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan :
1. Rasa produk
2. Varian produk
3. Kemasan produk
4. Harga produk
5. Ketahanan produk
6. Tempat strategis
Kelemahan :
1. Kerusakan produk
2. Pemasaran produk
3. Strategi promosi
4. Kapasitas produk
5. Pelayanan
Total 1,00
(Kotler,2009)
29
2. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Penyusunan matrik eksternal diperlukan data faktor eksternal (peluang dan
ancaman). Cara penentuan EFAS adalah sebagai berikut:
1) Menyusun kolom 1 yaitu dengan mengisi peluang dan ancaman yang berjumlah
5 hingga 10.
2) Memberikan bobot masing-masing faktor eksternal dalam kolom 2, mulai dari
1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tidak boleh
melebihi skor total 1,00.
3) Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk
menunjukkan strategi perusahaan saat ini dengan memberikan catatan 4 =
jawabnan superior, 3 = jawaban diatas rata-rata, 2 = jawaban rata-rata, 1 =
jawaban jelek, pemberian ini berdasarkan pada kondisi lingkungan perusahaan.
4) Kolom 4 Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya
akan diperoleh skor untuk masing-masing faktor yang nilainya 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). Nilai total bisa digunakan untuk
membandingkan perusahaan dengan perusahaan yang lain.
5) Kolom 5 digunakan untuk komentar dan keterangan
30
Tabel 3.2. Matrik EFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang :
1. Pemasok bahan baku
2. Media promosi
3. Program dari pemerintah
4. Kemajuan teknologi
5. Kota pariwisata
6. Kota sentra produk olahan
Ancaman :
1. Perusahaan sejenis
2. Inflasi
3. Peraturan pemerintah
4. Produk substitusi
Total 1,00
(Kotler,2009)
3. Diagram SWOT
Kinerja sebuah perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi dari faktor internal
dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut dipertimbangkan dengan analisis SWOT.
Analisis SWOT ini membandingkan antara faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman
dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan.
31
3. Mendukung strategi turn- 1. Mendukung strategi agresif
around
3.
4. Mendukung strategi defensive 2. Mendukung strategi diversifikasi
Diagram 3.1. Analisis SWOT (Rangkuti, 2003)
Keterangan :
Kuadran 1 : Situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan pada kondisi tersebut yaitu
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2 : Situasi pada perusahaan tersebut yaitu memiliki berbagai ancaman
tetapi masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus
digunakan yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kudran 3 : Perusahaan memliki peluang pasar yang besar, tetapi perusahaan
juga menghadapi kelemahan internal. Strategi yang harus diterapkan
Berbagi Peluang
Kekuatan Internal Kelemahan Internal
Berbagai Ancaman
32
oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar.
Kuadran 4 : Situasi yang sangat tidak menguntukan. Perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal
4. Matrik SWOT
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan
adalah dengan menggunakan analisis SWOT, analisis ini memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 2003).
Tabel 3.3. Matrik SWOT
IFAS STRENGTH WEAKNESS
EFAS Tentukan 5-10 faktor
kekuatan internal
Tentukan 5-10 faktor
kelemahan internal
Opportunity
Tentukan 5-10 faktor
eksternal
Strategi SO
Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Treat
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Startegi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
3.6 Uji Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang
berupa informasi dengan atau tanpa penjelasan, berupa pendapat, dan penilaian.
Instrument ini menggunakan penyusunan kuesioner dengan skala likert. Skala ini
33
dikembangkan oleh Rensia Likert (1932) yang paling sering digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap sesuatu objek.
Pernyataan yang digunakan dalam penyusunan kuesioner dalam penelitian ini
adalah pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif skor berjalan dari sangat
setuju dengan nilai 5 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 1. Perhitungan
penilaian dengan pernyataan positif pada faktor kekuatan dan peluang sebagai berikut:
1) Sangat Setuju : Nilai 5
2) Setuju : Nilai 4
3) Cukup : Nilai 3
4) Tidak Setuju : Nilai 2
5) Sangat Tidak Setuju : Nilai 1
Pada pernyataan negatif skor berjalan dari dari sangat setuju dengan nilai 1
menuju sangat tidak setuju dengan nilai 5. Perhitungan penilaian pernyataan negatif
pada faktor kelemahan dan ancaman sebagai berikut:
1) Sangat Setuju : Nilai 1
2) Setuju : Nilai 2
3) Cukup : Nilai 3
4) Tidak Setuju : Nilai 4
5) Sangat Tidak Setuju : Nilai 5
Hasil dari instrumen yang telah disebarkan kepada responden maka diteliti
dengan menggunakan 2 alat ukur yaitu uji validitas dan uji reabilitas.
1. Uji Validitas
34
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
keabsahan suatu instrumen. Menurut Sugiyono (2004), bahwa instrumen dikatakan
valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu
valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument
yang valid merupakan instrument yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang
hendak di ukur. Perhitungan instrument menggunakan rumus Sudjana (2002), berikut
ini :
Keterangan :
R = Koefisien korelasi x dan y yaitu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya
hubungan antara variabel x dan y
X = Variabel yang mempengaruhi
Y = Variabel yang dipengaruhi
N = Jumlah sampel
Kriteria validitas test :
1) 0,8 < rxy ≤ 1,00 validitas sangat tinggi
2) 0,6 < rxy ≤ 0,8 validitas tinggi
3) 0,4 < rxy ≤ 0,6 validitas rendah (cukup)
4) 0,2 < rxy ≤ 0,4 validitas rendah dan kurang
5) 0 < rxy ≤ 0,2 validitas sangat rendah (buruk)
6) < rxy ≤ 0 validitas tidak valid
35
Jika rxy hitung ≤ rxy tabel maka soal tersebut tidak valid, dan jika rxy hitung ≥
rxy tabel maka soal tersebut valid.
2. Uji Reabilitas
Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Uji reabilitas menggunakan rumus alpha yang didasarkan atas
pertimbangan bahwa rumus ini dapat digunakan untuk menguji reabilitas instrumen
yang skornya berbentuk skala 1-5. Rumus yang digunakan adalah rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrument
∑Si2 = Jumlah varians skor soal
St = Varians total
N = Jumlah sampel
36
Kriteria reabilitas tes :
1) 0 < r11 < 0,2 reabilitas sangat rendah
2) 0,2 < r11 < 0,4 reabilitas rendah
3) 0,4 < r11 < 0,6 reabilitas sedang
4) 0,6 < r11 < 0,8 reabilitas tinggi
5) 0,0 < r11 < 1,0 reabilitas sangat tinggi
Harga r tabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan sesuai dengan butir
soal, Jika r11 > r tabel maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.