Upload
vuongcong
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Calssroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
secara kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru
kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas.
Dalam penelitian ini proses pembelajaran siklus I dan siklus II dilaksanakan guru.
3.2.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Bantal Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang. Peneliti mengambil tempat ini karena permasalahan
motivasi dan hasil belajar terjadi di sekolah ini. Selain itu sudah ada interaksi baik
antara peneliti dengan guru-guru dan kepala sekolah SD sehingga menjadikan
pertimbangan dalam kemudahan melakukan penelitan.
.
3.3.Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V SD Negeri Bantal Tahun
Pelajaran 2015/2016 sebanyak 24 peserta didik 10 perempuan dan 14 laki-laki.
Sebagian besar wali murid di SD Negeri Bantal bekerja sebagai petani dengan
pendidikan lulusan sekolah dasar. Sehingga cara belajar siswa sangat
menggantungkan pembelajaran pada saat di sekolah saja. Peneliti dengan guru
kelas sebagai pelaku tindakan dan siswa sebagai pembelajar. Peneliti sebagai
subjek yang bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan
membuat kesimpulan penelitian. Sedangkan guru kelas bertindak sebagai
21
pelaksana kegiatan pembelajaran sesuai perencanaan pembelajaran yang dibuat
oleh peneliti.
3.4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 selama
empat bulan dari bulan Januari sampai dengan April. Dimulai dari tahap observasi
awal dan penyusunan proposal, pada bulan Januari-Februari, penyusunan RPP,
penyiapan peralatan dan instrumen bulan Februari-Maret, pengumpulan data,
analisis data, dan pembahasan pada bulan Maret-April, serta tahap laporan hasil
penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan April.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
NO Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April
Mingu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi awal dengan guru
sampai penyusunan proposal
2 Penyusunan RPP, penyiapan
peralatan dan instrumen
3 Pengumpulan data dan
pelaksanaan penelitian
4 Analisis data
5 Penyusunan laporan
3.5.Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari dua
variabel :
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (X) yang mempengaruhi, dalam hal ini adalah permainan
heli berbasis STAD.
22
Permainan heli adalah permainan edukatif yang merupakan suatu kegiatan
dari cara atau alat pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain. Disadari
atau tidak, permainan itu memiliki muatan pendidikan yang dapat bermanfaat
dalam mengembangkan diri secara utuh karena fitrah manusia membutuhkan
bermain. Hal ini berarti bahwa anak-anak tidak dapat dipisahkan dari permainan.
Dalam Student Teams Achievement Division(STAD) dapat dikatakan
sebagai model pembelajaran kooperatif dengan tahapan pengajaran, pembentukan
kelompok, kuis, penghargaan, di mana empat atau lima peserta didik yang
heterogen berada dalam satu kelompok saling bekerja sama untuk menyelesaikan
tujuan pembelajaran.
2. Variabel terikat (Y)
Dalam penelitian ini hasil belajar adalah suatu perolehan aspek
pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku yang di dapat setelah mengalami
aktivitas belajar. Dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar yang diukur
merupakan hasil belajar kognitif siswa, dengan menggunakan teknik tes tertulis
dengan lembar tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan setiap akhir siklus.
Dalam penelitian ini motivasi belajar adalah dorongan dari individu yang
berusaha untuk bertindak dan melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dari
belajar, sehingga kegiatan yang dilakukan mengarah pada pencapaian tujuan
belajar. Aspek-aspek motivasi belajar antara lain: (1). perhatian, (2) relevan, (3)
percaya diri, (4) kepuasan.
Seseorang yang memiliki motivasi terhadap suatu pembelajaran akan secara
konsisten dengan rasa senang dan apabila motivasi terhadap suatu yang sedang
dipelajari maka hasil belajar akan dapat meningkat. Motivasi belajar siswa diukur
dengan menggunakan angket motivasi belajar. Angket yang dibagikan dan diisi
23
oleh siswa yang fungsinya untuk mengetahui aspek-aspek motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran Matematika.
3.6. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang
terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.
Berikut ini desain penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan, sesuai
dengan karakteristik dari pelaksanaan AR yang siklis.
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis dan Taggart (Subyantoro, 2014)
Keterangan:
Perencanaan : merancang rencana pembelajaran.
Tindakan dan observasi : implementasi pembelajaran dan mengumpulkan
data.
Refleksi : pemaknaan, penyimpulan, tindak lanjut dengan
menganalisis data.
24
Penelitian ini akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus II, sebelum
dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan
dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah
perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai
jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan
refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan
kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian
akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus II.
3.6.1. Siklus I
1. Perencanaan
a. Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan guru kelas, dan melakukan observasi pada siswa
c. Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana
pembelajaran dilengkapi dengan Lembar kerja peserta didik
d. Menyiapkan media dan bahan pelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dasar menghitung perpangkatan dan akar pangkat
sederhana.
e. Membuat lembar observasi untuk menilai siswa dan guru dalam
pembelajaran.
2. Implementasi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
c. Guru menerapkan permainan heli berbasis STAD.
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan kuis.
e. Guru memberikan penghargaan bagi siswa.
f. Guru memberikan evaluasi.
25
g. Peneliti mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama
di fokuskan pada kegiatan guru dalam permainan heli berbasis
STAD.
h. Peneliti mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
i. Untuk siswa difokuskan dalam memahami materi pembelajaran
yang disampaikan dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.
3. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti dapat
merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telash dilakukan.
Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui efektivitas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini akan
diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru
sehingga dapat digunakan untuk memerlukan tindakan kelas siklus
berikutnya.
3.6.2. Siklus II
1. Perencanaan
Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan bersarkan siklus I
Merancang kembali RPP penelitian dengan kompetensi dasar
menghitung perpangkatan dan akar pangkat sederhana.
2. Implementasi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran diadakan perbaikan sesuai dengan hasil
pada siklus sebelumnya. Guru menyajikan permasalahan akar
pangkat dua. Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada
saat pelaksanaan untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran.
3. Refleksi
Peneliti menganalisis data, yaitu mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh observer.
26
3.7.Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Data yang dikumpulkan pada setiap
kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran .
2. Tes
Salah satu teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah
menggunakan teknik tes untuk mengukur hasil belajar siswa.
3. Angket Motivasi
Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos
untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti.
Angket ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
Angket akan diisi oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan motivasi belajar berkaitan dengan pembelajaran
3.7.2. Alat Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan
peserta didik, kesesuaian antara pelaksananaan tindakan dan perencanaan
yang telah disusun, serta untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
tindakan dapat menghasilkan perubahann sesuai dengan yang dikehendaki.
2. Tes
Tes dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil belajar peserta
didik dalam penguasaan materi pelajaran.
27
3. Angket Motivasi Belajar
Ada beberapa indikator untuk menyusun angket motivasi belajar
menurut Keller dalam Jullan Hernadi (2012) yaitu ACRS (Attention,
Relevance, Confidence, and Satisfaction).
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No Kondisi
Angket Motivasi
Nomor Pernyataan
Positif
Nomor Pernyataan
Negatif
1 Perhatian (attention) 1,2,3,4,5, 20, 23,
24, 28
22, 29
2 Relevansi (relevance) 6,7,8,9,10,30, 33 26, 31
3 Percaya Diri
(confidence)
11,12,13,14,19, 35 25
4 Kepuasan
(Satisfaction)
15,16,17,18,19,20, 27,
32,36
34
Angket Motivasi Siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: Untuk
pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 =
ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. Untuk pernyataan dengan kriteria
negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = tidak setuju, dan 5 =
sangat tidak setuju.
3.8.Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam, yaitu:
1. Siswa memiliki motivasi belajar kategori baik dengan skor rata-rata 3,50 -
4,49 dan sangat baik dengan skor antara 4,50-5,00.
2. Siswa-siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika
80% siswa memperoleh nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) = 65 pada
hasil belajar matematika.
28
3.9.Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus
I dan siklus II begitu juga nilai tes sebelum pra siklus, setelah siklus I dan setelah
siklus II. Berdasarkan perbandingan nilai tersebut, juga akan diketahui
perbandingan ketuntasan klasikal sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah
siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskriptif data.
Data dari hasil tes belajar siswa untuk mengetahui peningkatan ketuntasan
hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika dalam materi pangkat dua dan akar
pangkat dua, dari siklus I dan siklus II yang dinyatakan dalam persentase
ketuntasan kelas. Ketuntasan belajar siswa ditentukan dengan nilai KKM yang
telah ditentukan di sekolah yaitu = 65, yang dinyatakan dengan predikat tuntas
dan tidak tuntas. Tuntas = nilai ≥ KKM, tidak tuntas = nilai ≤ KKM.
Data motivasi belajar siswa di hitung skor rata-rata gabungan dari setiap
aspek motivasi belajar. Kemudian hasil rata-rata skor dikategorikan sesuai dengan
skor yang ada. Kategori motivasi belajarmenurut Keller dalam Jullan Hernadi
(2012) adalah sebagai berikut:
1,00-1,49 = tidak baik,
1,50-2,49 = kurang baik,
2,50-3,49 = cukup baik,
3,50-4,49 = baik, dan
4,50-5,00 = sangat baik.
3.10. Uji Validitas dan Reabilitas
Syarat sebuah instrumen penelitian yang baik adalah harus memenuhi syarat
validitas dan reabilitas. Sebelum memberikan soal kepada peserta didik, terlebih
dahulu soal-soal tersebut harus diuji untuk mengukur validitas dan reabilitas soal.
Dalam penelitian ini uji validitas dan reabilitas instrumen menggunakan SPSS 18.
29
3.10.1 Uji Validitas
Uji validitas dan reabilitas pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VI
SDN Bantal Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Pemilihan sekolah tersebut
disebabkan kesamaan karateristik dengan siswa kelas V SDN bantal Kecamatan
Bancak. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 18,0. Tentang kriteria tinggi
rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir Soal Uji Validitas
Valid Tidak Valid
6.Melakukan
operasi
hitung
bilangan
bulat dalam
pemecahan
masalah
6.1 Menghitun
g
perpangkat
an dan akar
sederhana
6.1. Mengenal
bilangan
pangkat dua
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10,
11
1, 2, 3, 4, 7,
10, 11
5, 6, 8, 9
6.2. Mencari hasil
bilangan
pangkat dua
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20,
21, 22, 23, 24
13, 14, 16,
18, 19, 22,
23, 24
12, 15, 17,
20, 21
6.3. Melalukan
operasi hitung
terkait bilangan
pangkat dua
25, 26, 27, 28,
29, 30
25, 26, 27,
28
29, 30
6.4. Mengenal
bilangan akar
pangkat dua
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10,
11
1, 2, 3, 4, 7,
10, 11
5, 6, 8, 9
6.5. Mencari hasil
bilangan akar
pangkat dua
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20,
21, 22, 23, 24
12, 13, 14,
18, 21, 22,
23, 24
15, 16, 17,
19, 20
6.6. Melakukan
operasi hitung
terkait bilangan
akar pangkat
dua
25, 26, 27, 28,
29, 30
28, 29, 30 25, 26, 27
30
3.10.2 Uji Reabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliable apabila instrumen tersebut digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan hasil(data)
yang sama
3.10.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
1.Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Butir Soal Tes Siklus I
Hasil uji reliablitas dilakukan oleh bantuan SPSS 18.0. Pada siklus I
mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,819 dengan dengan
kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka
instrumen tes siklus I dapat digunakan untuk penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.819 30
2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Butir Soal Tes Siklus II
Hasil uji reliablitas dilakukan oleh bantuan SPSS 18.0. Pada siklus II
mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,850 dengan dengan
kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka
instrumen tes siklus II dapat digunakan untuk penelitian.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 30
31
3. Taraf Kesukaran
Tabel 3.6
Indeks kesukaran soal siklus 1 dan siklus II
Rentang
Nilai
Tingkat
Kesukaran
Siklus I Siklus II
0,00 – 0,32 Sukar 5, 20 5, 18, 19, 20
0,33 – 0,66 Sedang 1, 4, 10, 11,
12, 15, 16,
17, 18,
4, 10, 12, 16,
17, 20
0,67 -1,00 Mudah 2, 3, 6, 7, 8,
9, 13, 14,
19
1, 2, 3, 6, 7, 8,
9, 11, 13,
14,15