30
Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung Jl.Gardujati no 20 Bandung. Gambar 3.1 Peta lokasi SMA Negeri 4 Bandung Sumber : Google map (2014) Peneliti melaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Bandung dengan alasan sebagai berikut : a. SMA Negeri 4 Bandung merupakan salah satu SMA Negeri yang banyak diminati masyarakat. b. SMA Negeri yang memiliki misi untuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Dalam hal ini peneliti menganggap bahwa SMA Negeri 4 Bandung ini relevan untuk dijadikan objek penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung Jl.Gardujati no 20

Bandung.

Gambar 3.1 Peta lokasi SMA Negeri 4 Bandung

Sumber : Google map (2014)

Peneliti melaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Bandung dengan alasan

sebagai berikut :

a. SMA Negeri 4 Bandung merupakan salah satu SMA Negeri yang banyak

diminati masyarakat.

b. SMA Negeri yang memiliki misi untuk meningkatkan kecerdasan spiritual.

Dalam hal ini peneliti menganggap bahwa SMA Negeri 4 Bandung ini

relevan untuk dijadikan objek penelitian ini.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

35

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006, hlm. 130 ) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2012, hlm. 80) mengemukakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 4

Bandung tahun ajaran 2013 – 2014, berikut tabel dari populasi penelitian yang

diambil dari studi dokumen dari salah satu guru PAI SMA Negeri 4 Bandung data

lengkap terdapat dalam lampiran.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA-1 44

2 XI IPA-2 44

3 XI IPA-3 44

4 XI IPA-4 44

5 XI IPA-5 42

6 XI IPA-6 44

7 XI IPA-7 43

8 XI IPA-8 42

9 XI IPS-1 40

10 XI IPS-2 40

11 XI IPS-3 44

12 XI IPS-4 40

Jumlah Keseluruhan 511

Sumber : Penelitian 2014

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

36

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Purwanto (2010, hlm. 242) “Sampel adalah sebagian dari

populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi”. Sedangkan Sugiyono

(2012, hlm. 81) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Senada dengan hal itu

Soenarto (Purwanto, 2010, hlm. 242) ‘Sampel adalah suatu bagian yang dipilih

dengan cara tertentu untuk mewakilkan keseluruhan kelompok populasi’.

Pendapat lain dalam Hasan (2002, hlm. 58) menyatakan bahwa “Sampel adalah

bagian dari populasi yang diambil melalui cara – cara tertentu yang juga memiliki

karakteristik, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi”. “Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto, 2006, hlm. 131).

Adapun teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Menurut

Riduwan (2011, hlm. 11) teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Dalam

pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan

populasi tersebut. Terdapat dua macam teknik pengambilan sampling dalam

penelitian yang umum dilakukan yaitu probability sampling dan nonprobability

sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nonprobability sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

(Sugiyono, 2012, hlm. 84)

Dalam hal ini peneliti menggunakan Sampling Purposive yang merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm.

85).

Dari jumlah siswa kelas XI sebanyak 511 siswa maka diambil sampel

kelas XI IPA 2 dan kels XI IPA 8 SMA Negeri 4 Bandung. Yang mana kelas

tersebut merupakan rekomendasi dari guru PAI di SMA Negeri 4 Bandung.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

37

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah keseluruhan sampel ialah 77 siswa. Untuk lebih jelasnya sampel terdapat

pada lampiran.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Yang dimaksud pendekatan kuantitatif menurut Arikunto (2006, hlm.

12) :

Sesuai dengan namanya kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan

penelitian akan lebih baik apabila juga disertai grafik, tabel, bagan atau

tampilan lainnya. Selain data yang berupa angka, dalam penelitian

kuantitatif juga ada data berupa informasi kuantitatif.

Pendapat lain mengenai pendekatan kuantitatif Menurut Sugiyono (2012,

hlm. 7) :

Kuantitatif dinamakan metode tradisonal, karena metode ini sudah cukup

lama digunakan, disebut juga metode positivistik karena berlandaskan

pada filsafat positivisme. Metode ini disebut dengan metode ilmiah karena

telah memenuhi kaidah – kaidah ilmiah yaitu empiris, obyektif, terukur,

rasional dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data

penelitian berupa angka – angka dan analisis menggunakan statistik.

Sifat umum dari penelitian kuantitatif sebagaimana yang diungkapkan

Arikunto (2010, hlm. 20) adalah:

1. Kejelasan unsur : Tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap dan

dirinci sejak awal.

2. Langkah penelitian : Segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika

persiapan disusun.

3. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk

populasi.

4. Hipotesis : (jika memang perlu) mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam

penelitian dan hipotesis menentukan hasil yang diramalkan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

38

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Desain : Dalam desain jelas langkah – langkah penelitian dan hasil yang

diharapkan.

6. Pengumpulan data : Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan utuk

diwakilkan.

7. Analisis data : Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

C. Desain Penelitian

Untuk memberikan gambaran penelitian dibuatlah desain sebagai berikut :

Bagan 3.1

Paradigma hubungan antar variabel

Ketererangan :

X : Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islām

Y : Kecerdasan Spiritual

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain kausal. Menurut

Hasan (2002, hlm. 33) mengungkapkan bahwa desain kausal berguna untuk

menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Adapun sifat

hubungan yang mungkin terjadi, diantara variabel –variabel ini dibedakan atas

tiga, yaitu :

1. Hubungan Simetris terjadi kedua variabel saling berfluktuasi secara bersamaan

dan dianggap diantara keduanya tidak terdapat hubungan apa – apa

2. Hubungan Asimetris terjadi jika variabel bebas mempengaruhi variabel

terikatnya, hubungan ini disebut juga dengan hubungan kausal, dan dipilih

sebagai sifat mungkin yang mungkin terjadi pada penelitian ini

3. Hubungan timbal balik terjadi jika kedua variabel saling mempengaruhi dan

saling memperkuat atau saling memperlemah

X

Prestasi Belajar PAI

Y

Kecerdasan Spiritual

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

39

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Metode penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang tercantum pada bab I, maka metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional. Metode

korelasional menurut Fraenkel & wallen (2008, hlm. 328) adalah suatu penelitian

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada usaha untuk

mempengaruhi variable tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.

Sedangkan Arikunto (2010, hlm. 4) penelitian korelasional adalah “penelitan

yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatahui tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi

terhadap data yang sudah ada”.

Tujuan penelitian korelasional yang diungkapkan oleh Suryabrata (2013,

hlm. 82) yaitu “untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor

berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

koefesien korelasi”.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelititan ini,

maka perlu dijelaskan istilah sehingga kesamaan landasan berfikir antara peneliti

dengan pembaca.

1. Hubungan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008, hlm. 557)

Hubungan berarti bertalian atau berikatan, ada sangkut pautnya. Yang dimaksud

hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan antara prestasi belajar PAI

dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

2. Prestasi Belajar PAI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1213) menyebutkan

bahwa “prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru”.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

40

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Senada dengan hal itu menurut Ahmadi (2001, hlm. 62) Prestasi belajar

adalah menunjukkan perubahan, atau penyesuaian ke hal yang lebih sempurna

dari suatu tujuan atau maksud. Sedang perubahan karena belajar itu

sendiri menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikhis

seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah,

ketrampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.

Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Thohirin (2005, hlm. 151)

pencapaian prestasi belajar harus mencakup pada aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

Gagne dalam bukunya Mohamad Surya (2004:17) menambahkan bahwa

hasil belajar adalah berupa kecakapan manusiawi (human capabilities)

yang meliputi: (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektual, ynag terdiri

dari : (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep absrak, (d) aturan,

dan (e) aturan yang lebih tinggi; (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5)

kecakapan motorik.

Prestasi belajar PAI menurut peneliti yaitu nilai siswa pada mata pelajaran

PAI pada semester ganjil kelas XI SMA Negeri 4 Bandung yang diambil dari nilai

rata-rata dalam rapot siswa pada mata pelajaran PAI semester ganjil.

3. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshal dalam

Ramayulis (2011, hlm. 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk

menghadapi persoalan makna atau Value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan

perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas”. Sedangkan Manurut

Ary Ginanjar Agustian masih dalam Ramayulis (2011, hlm. 106) mengungkapkan

bahwa :

Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah

terhadap setiap prilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan

pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan

memiliki pola pemikiran tauhid (integralistik) serta berperinsip hanya

karena Allah.

Kecerdasan spiritual menurut peneliti adalah kecerdasan spiritual yang

diambil dari teori Zohar & Ian Marshal (2001, hlm. 14) yang mengemukakan ciri-

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

41

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ciri kecerdasan spiritual dan dikembangkan oleh Muhammad Idrus (2003)

sebagai berikut :

a. Kemampuan bersikap fleksibel;

1) Kemampuan bergaul

b. Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

1) Kesadaran adanya tuhan

c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

1) Cobaan sebagai ujian

2) Kesabaran

3) Ikhlas/rela

d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit;

1) ketabahan

e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai;

1) Hari ini lebih beik dari hari yang lain

f. Keengganan untuk menglami kerugian yang tidak perlu

1) Menggunjing

2) Meninggalkan ibadah

3) Berkorban

g. Kemampuan untuk melihat keterkaitan berbagai hal;

1) keterkaitan antar makhluk atau kejadian

2) tentang nasib manusia

h. Memiliki kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika”

dalam rangka mencari jawaban yang benar;

1) Mencari jawaban atas sesuatu

2) Bertanya pada agamawan/buku

3) Mengikuti pengajian

i. Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri.

1) Berbuat/beramal tanpa tergantung orang lain

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010, hlm. 203) menyebutkan bahwa instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaan peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat,

lengkap dan sistematis sehingga data mudah diolah. Senada dengan hal itu

Sugiyono (2012, hlm. 102) berpendapat “instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

42

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini instrumen peneletian yang digunakan diambil dari

instrumen yang sudah ada di buat dan dikembangkan oleh Muhammad Idrus

(2003). Berikut kisi-kisi instrumen penelitiannya.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

43

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen penelitian yang diambil dari penelitian (Muhammad

Idrus : 2003)

Sub-variabel Indikator Item

Positif Negatif

Kemampuan bersikap

fleksibel;

Kemampuan bergaul 1,2,3,4

Memiliki tingkat kesadaran

yang tinggi

Kesadaran adanya

Tuhan

5,6,8 7

Kemampuan untuk

menghadapi dan

memanfaatkan penderitaan

Cobaan sebagai ujian 9,10

Kesabaran 11,12,13

Ikhlas/rela 14,15

Kemampuan untuk

menghadapi dan

melampaui rasa sakit;

Ketabahan 16,17

kualitas hidup yang

diilhami oleh visi dan nilai-

nilai;

Hari ini lebih baik dari

kemarin

19 18,20

Tujuan hidup 21,22,23

keengganan untuk

mengalami kerugian yang

tidak perlu

Menggunjing 24,25,26

Meninggalkan ibadah 49

27,28

Berkorban 38,39,40

Kemampuan untuk melihat

keterkaitan berbagai hal;

Keterkaitan antar

makhluk atau kejadian

29,30,31 42

Tentang nasib manusia 32,43,44

Memiliki kecenderungan

untuk bertanya “mengapa”

atau “bagaimana jika”

dalam rangka mencari

jawaban yang benar;

Mencari jawaban atas

sesuatu

34,35 33

Bertanya pada

agamawan/buku

36,37 50

Mengikuti pengajian 41,45

Memiliki otonomi. Berbuat/beramal tanpa

tergantung orang lain

46 47,48

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

44

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun pemberian skor pada instrumen ini terdapat dua bagian sesuai

dengan bentuk item yaitu negatif dan positif.

Tabel 3.3

Pemberian Skor pada Instrumen

Bentuk

Item

Pemberian Skor

Selalu Sering Ragu-

Ragu/Tidak

Tahu

Kadang-

Kadang

Tidak

Pernah

+

(Positif)

5 4 3 2 1

-

(Negatif)

1 2 3 4 5

Sumber : (Azwar, 2003, hlm. 109)

G. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk memperoleh butir angket yang baik maka harus dilakukan :

1. Uji validitas butir angket dengan rumus product moment yaitu :

Keterangan

: koefesien validitas

: Jumlah responden

: Jumlah butir dikalikan skor total

: Jumlah skor total X

: Jumlah skor total Y

Keputusan uji dengan signifikansi 5%, maka :

a. Jika > r tabel maka butir soal valid.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

45

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika < r tabel maka butir soal tidak valid.

(Arikunto, 2010, hlm. 226)

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas instrumen,

dikarenakan pembuat instrumen sudah melakukan uji validitas. Berikut

pernyataan pembuat instrumen dalam melakukan validitas.

Dengan menggunakan paket Seri Program Statistik (SPS) Edisi Sutrisno

Hadi dan Yuni Pamardiningsih, Modul Analisis Butir (Item Analysis),

program kesahihan butir dilakukan uji validitas dan uji realibilitas

instrumen yang telah dibuat tersebut. Uji coba angket dilakukan terhadap

30 orang, dan hasil untuk masing-masing konstruk ternyata semuanya

memenuhi syarat validitas. Dengan begitu dapat dinyatakan bahwa

instrumen yang dirancang telah memenuhi persyaratan validitas instrumen.

(Idrus, 2003, hlm. 20)

2. Uji realibilitas tes dengan rumus :

Kuder dan Richardson 21 (KR-21),

=

Dengan keterangan :

= realibilitas intsrumen

= Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

= skor rata-rata

= varians total

Interpretasi mengenai besarnya koefesiensi adalah sebagai berikut :

Koefesien 0,800 sampai 1,00 adalah sangat tinggi.

Koefesien 0,600 sampai dengan 0,800 adalah tinggi.

Koefesiensi 0,400 sampai dengan 0,600 adalah cukup.

Koefesiensi 0,200 sampai dengan 0,400 adalah rendah.

Koefesien 0 sampai 0,200 adalah rendah. (Arikunto, 2010, hlm. 232)

Berikut hasil dari uji Reliabilitas yang di lakukan oleh pembuat instrumen

penelitian keserdasan spiritual oleh Muhammad Idrus (2003)

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

46

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Konstruk Koefesien Alpha Status

Fleksibel 0,731 Reliabel/andal

Kesadaran tinggi 0,652 Reliabel/andal

Menghadapi penderitaan 0,692 Reliabel/andal

Menghadapi rasa sakit 0,798 Reliabel/andal

Kualitasa hidup 0,671 Reliabel/andal

Keenggenan rugi 0,702 Reliabel/andal

Melihat keterkaitan 0,822 Reliabel/andal

Mencari jawaban 0,824 Reliabel/andal

Memiliki otonomi 0,841 Reliabel/andal

Sumber : (Idrus 2003, hlm. 20)

Hasil ini menunjukan bahwa instrumen telah memenuhi syarat realibilitas,

sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian yang sebenarnya.

Dalam pengembangan instrumen penelitian ini, sebagai acuan akan

mempergunakan konsep kecerdasan spiritual sebagaimana diajukan oleh Zohar &

marshal (2000, hlm. 14), yang memiliki komponen sebagai berikut:

1. kemampuan bersikap fleksibel;

2. memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

3. kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

4. kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit;

5. kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai;

6. keengganan untuk menglami kerugian yang tidak perlu

7. kemampuan untuk melihat keterkaitan berbagai hal;

8. memiliki kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana

jika” dalam rangka mencari jawaban yang benar;

9. memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Prosedur

penelitian merupakan langkah – langkah yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh data berdasarkan kebutuhan.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

47

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Langkah awal dalam penelitian ini yaitu studi pendahuluan dengan

merumuskan masalah pada objek penelitian yang terdiri dari studi pustaka dan

studi empirik. Studi ini terdiri dari merumuskan masalah, yaitu melakukan

pembatasan terhadap masalah yang akan diangkat, menentukan pertanyaan,

menentukan tujuan, serta manfaat penelitian. Langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah mengajukan hipotesis yang merupakan dugaan sementara

yang dilakukan peneliti terhadap hasil dari penelitian. Pembuktian dari

duagaan tersebut dengan melakukan penelitian yang disesuaikan dengan

variabel penelitian, sehingga peneliti hanya meriset variabel.

2. Menentukan instrumen, yaitu kegiatan menentukan alat ukur yang akan

digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual. Instrumen yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah nilai PAI siswa yang diambil dari nilai

rapot dan angket. instrumen angket sebanyak 50 item digunakan untuk

mengukur tingkat kecerdasan spiritual siswa. Yang kemudian dianalisis untuk

mencari ada atau tidaknya hubungan antara prestasi belajar PAI dengan

kecerdasan spiritual siswa.

3. Pengujian instrumen berupa soal dan angket dilakukan pada sampel yang

berjumlah 77 siswa kelas XI di SMAN 4 Bandung.

4. Mengumpulkan data dan menganalisis data instrumen yang telah diujikan

sehingga peneliti mengetahui hubungan prestasi belajar PAI dengan

kecerdasan spiritual siswa kelas XI di SMAN 4 Bandung.

5. Menarik kesimpulan mengenai hubungan prestasi belajar PAI dengan

kecerdasan spiritual siswa kelas XI di SMAN 4 Bandung.

Membuat laporan penelitian yang merupakan hasil akhir penelitian.

Penulisan laporan disesuaikan dengan tata tertib penulisan skripsi yang baik.

Laporan penelitian ini berupa hasil data yang diolah kemudian disimpulkan.

Tujuan dari laporan adalah untuk memberikan informasi tentang hasil penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Hasan (2002, hlm. 82-83) :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

48

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data adalah bentuk jamak dari dantum. Data merupakan keterangan –

ketarangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau

yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat

angka, simbol, kode dan lain – lain. Sedangkan pengumpulan data adalah

pencatatan peristiwa – peristiwa atau hal – hal atau keterangan –

keterangan atau karakteristik – karakteristik sebagian atau seluruh elemen

populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

1. Angket

Peneliti dalam proses pengumpulan data mempergunakan teknik angket,

adapun penjelasan para ahli mengenai teknik angket adalah:

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 142) “Angket atau kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Pendapat lain Arikunto (2006, hlm. 151) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal – hal yang ia ketahui”. Sedangkan Hasan

(2002, hlm. 83) “Angket adalah teknik dalam pengumpulan dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden”. “Teknik angket

yaitu daftar petanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia

memberikan respons sesuai dengan permintaan penggunaan” (Riduwan, 2012,

hlm. 2).

Melihat kebutuhan dalam penelitian ini yaitu mengukur sikap setiap

responden dan responden sendiri yang harus menjawabnya maka peneliti

membuat angket tertutup yang memiliki sifat langsung. Pendapat para ahli

mengenai angket tertutup dan langsung adalah :

Menurut Arikunto (2006, hlm. 152) “Angket tertutup, yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Menurut Arikunto

(2006, hlm. 152) “Angket langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya”.

Senada dengan penjelasan Arikunto, Hasan berpendapat (2002, hlm. 84) “Angket

tertutup closed questionare merupakan pertanyaan atau pernyataannya tidak

memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan

pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.”

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

49

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Studi dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya”. (Arikunto, 2010, hlm. 274)

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa dalam mata pelajara PAI di SMA Negeri 4 Bandung.

Dokumentasi yang didapatkan antara lain nilai rapot siswa kelas XI pada semester

ganjil.

Adapun tahapan dalam pengumpulan data ini adalah :

a. Mengumpulkan berkas nilai PAI pada semester ganjil dalam rapot siswa kelas

XI IPA 2 dan XI IPA 8 SMA Negeri 4 Bandung pada semester ganjil.

b. Penyebaran angket kecerdasan spiritual terhadap siswa kelas XI IPA 2 dan XI

IPA 8 SMA Negeri 4 Bandung.

J. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Sugiyono (2012, hlm. 207) mengungkapkan bahwa

kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana

dalam menganalisis data menggunakan teknik analisis data statistik yang

merupakan kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam bentuk daftar

atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. Terdapat dua macam teknik

analisis data yang digunakan yaitu analisis data statistik deskriptif dan analisis

data ststistik inferensial. Statistik data inferensial meliputi statistik parametrik dan

statistik nonparametrik (Sugiyono, 2012, hlm 147). Teknik analisis data yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

50

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis data statistik deskriptif

Analisis data statistik deskriptif merupakan analisis data yang

menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data,

pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram

agar memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu

keadaan atau peristiwa. (Subana dkk., 2005, hlm. 12).

Senada dengan hal itu Sugiyono (2012, hlm. 148) mengemukakan bahwa

yang disebut statistik deskriptif antara lain adalah “penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean

(penentuan tendensi sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan rata-rata

dan standart deviasi, perhitungan prosentase”.

Analisis data statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

menjawab rumusan masalah no 1 dan no 2.

a. Prestasi Belajar Siswa

Adapun untuk mengklasifikasikan nilai prestasi belajar siswa yang

merupakan nilai rapot mata pelajaran PAI siswa kelas XI SMA Negeri 4

Bandung, maka digunakan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Prestasi Belajar

Angka 100 Keterangan

90 – 100 Baik Sekali

80– 89 Baik

70– 79 Cukup

60-69 Kurang

0-59 Gagal

b. Skor Kecerdasan Spirirual Siswa

Skor kecerdasan spiritual dilakukan pada siswa untuk mengetahui

bagaimana kecerdasan spiritual siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung. Dalam

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

51

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini menggunakan skor yang diberikan untuk kriteria pada tabel di

bawah ini.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

52

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Bentuk

Item

Pemberian Skor

Selalu Sering Ragu-

Ragu/Tidak

Tahu

Kadang-

Kadang

Tidak

Pernah

+

(Positif)

5 4 3 2 1

-

(Negatif)

1 2 3 4 5

(Azwar, 2003, hlm. 109)

Untuk langkah-langkah menetukan kriteria skor kecerdasan spiritual

sebagai berikut.

1) Menentukan skor minimum berdasarkan bobot terendah dengan rumus : (

jumlah item X bobot terendah), pada penelitian ini jumlah item dari angket

kecerdasan spiritualnya adalah 50 sedangkan jumlah bobot terendahnya 1. Jadi

nilai minimum untuk skor kecerdasan spiritual adalah 50 (jumlah item) x 1

(bobot terendah) = 50

2) Menentukan skor maksimum berdasarkan bobot tertinggi dengan rumus : (

jumlah item X bobot tertinggi), pada penelitian ini jumlah item dari angket

kecerdasan spiritualnya adalah 50 sedangkan jumlah bobot tertingginya 5. Jadi

nilai maksimum untuk skor kecerdasan spiritual adalah 50 (jumlah item) x 5

(bobot tertinggi) = 250

3) Mencari luas jarak sebaran dengan rumus nilai maksimum – nilai minimum.

Jadi luas jarak sebaran pada variabel kecerdasan spirituan adalah 250-50 = 200

4) Menentukan setandar deviasi ( dengan rumus luas jarak sebaran dibagi 6.

Jadi standar deviasi variabel kecerdasan spiritual adalah 200/6 = 33

5) Mentukan mean teoritis dengan rumus nilai terendah x 3. Jadi mean dari

variabel kecerdasan spiritual adalah 50 x 3 = 150

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

53

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut penggolongan kriteria dari skor kecerdasan spiritual siswa kelas

XI SMAN 4 Bandung yang dikategorikan kedalam tiga kriteria rendah, sedang

dan tinggi.

Tabel 3.7

Penggolongan Tingkat Kecerdasan Spiritual Siswa

X< { Rendah

( X< Sedang

X Tinggi

Sumber: Azwar (2003, hal. 109)

Keterangan :

X = skor total tiap-tiap item

= Mean teoritis

Standar deviasi

Berikut hasil perhitungan kriteria untuk kecerdasan spiritual siswa kelas

XI SMAN 4 Bandung berdasarkan acuan perhitungan di atas

Tabel 3.8

Kriteria Skor Kecerdasan Spiritual

X< {( Rendah X < 117

( X<

Sedang 117 X < 183

X Tinggi 183 X

Keterangan :

X = skor total tiap-tiap item

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

54

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= 150

33

Interpretasi di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut

117 183

Rendah Sedang Tinggi

Setelah ditetapkan norma seperti di atas, maka seseorang yang

mendapatkan skor 183 keatas dalam kecerdasan spiritual siswa tersebut dapat

didiagnosis sebagai siswa yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi dan

sebaliknya seseorang yang memiliki skor 117 kebawah dapat didiagnosis sebagai

siswa yang memiliki kecerdasan spiritual rendah dan siswa yang memiliki skor

antara 117 sampai dengan 183 didiagnosis memiliki kecerdasan spiritual sedang.

(Azwar, 2003, hlm. 110)

2. Analisis data statistik inferensial

Analisis data statistik inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk

menjawab rumusan masalah no 3 dan no 4.

Analisis data statistik inferensial merupakan analisis data statistik yang

berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang

telah di susun. Subana dkk. (2005, hlm. 12) dalam menganalisis data statistik

inferensial menggunakan teknik analisis sebagai berikut :

a. Statistik parametrik

Statistik parametrik lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang

berbentuk interval dan ratio, dengan dilandasi beberapa persyaratan tertentu antara

lain misalnya : data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.

(Sugiyono, 2011, hlm. 8)

b. Statistik nonparametrik

Statistik nonparametrik digunakan untuk menganalisis data yang

berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus

berdistribusi normal. (Sugiyono, 2011, hlm. 8)

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

55

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menjawab rumusan masalah no 3 peneliti menggunakan analisis

data inferensial parametrik. Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu

dilakukan uji prasyarat analisis untuk mengetahui teknik analisis apa yang akan

dipakai dalam penelitian ini.

a. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis atau uji asumsi klasik pada regresi yang dilakukan

mengacu sebagaimana yang diungkapkan Sunyoto (2010, hlm. 98) diantaranya

1) Uji Linieritas

Untuk menguji linieritas menggunakan statistik dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a) Mencari angka statistik : ; ; ; ; ;s; ;a;b.

b) Mencari jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

=

c) Mencari jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

=b.{ -

d) Mencari jumlah kuadrat residu( ) dengan rumus :

= - -

e) Mencari rata-rata jumlah regresi( ) dengan rumus :

=

f) Mencari rata-rata jumlah regresi ( ) dengan rumus :

g) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

=

h) Mencari jumlah kuadrat error dengan rumus :

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

56

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

}

i) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus :

=

j) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus :

k) Mencari rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus :

l) Mencari nila dengan rumus :

m) Menentukan keputusan pengujian

Jika artinya data berpola linier dan

Jika artinya data berpola tidak linier

n) Mencari dengan rumus :

=

o) Membandingkan dengan

Uji liniearitas antara variabel X terhadap Y dengan menggunakan SPSS

V. 20 dengan langkah sebagai berikut (Noor, 2013, hlm. 184) :

a) Pilih menu Analyze > Compare means > Means. Selanjutnya muncul kotak

dialog linieritas, kemudian lakukan langkah berikut : Pindahkan variabel Y ke

kotak dependent pindahkan variabel X ke kotak independent, pilih kotak

Option dan klik Test of linearity

b) Klik Continue lalu OK

Apabila output data mempunyai < dan Sig pada Test of

Linearity > 0,05 hal ini berarti persamaan regresi tersebut sangat signifikan

dan bersifat linear.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

57

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila data bersifat linier maka uji hipotesis bisa dilakukan dengan

menggunakan regresi linier.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui seragam tidaknya

variansi sampel-sampel yang diambil dari variansi yang sama.

Dalam persamaan regresi perlu diuji mengenai sama atau tidaknya varians

dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika

variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.

Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Misalkan :

Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70 cenderung

lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil, kejadian ini

disebut homoskedastisitas

Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40 cenderung

tidak seragam atau sangat bervariasi, karena selisihnya besar, kejadian ini

disebut heteroskedastisitas

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS.20 melalui grafik

scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu

X= Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat

(sumbu Y= Y prediksi – Y riil).

Ketentuan:

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan

data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin

(angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur.

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola

yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.

Adapun hipotesis yang akan diuji:

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

58

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho = Tidak ada perbedaan varians antara kedua variabel (prestasi belajar PAI dan

kecerdasan spiritual)

Ha = Ada perbedaan varians antara kedua variabel (prestasi belajar PAI dan

kecerdasan spiritual).

Selain menguji heteroskedastisitas dengan cara di atas berikut cara

menguji heteroskedastisitas dengan menggunaan SPSS V. 20 dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

Memunculkan Nilai Residual

a) Buka file : Data_Regresi_1

b) Analyze > Regression > linear

c) Masukan variabel Y pada kotak Dependent X pada kotak Independent Save >

pada kotak Residual: klik unstandardized > Continue

Mutlakan Nilai Residualnya

a) Buka file : Data Regresi_1

b) Tranform > Compute

Pada Target Variabel diisi dengan ABRES. Pada Numeric Expresion diisi

dengan ABS(RES_1) > OK

Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual

a) Buka file : Data_Regresi_1

b) Analyze > Regression > Linear

c) Masukan variabel ABRES pada kotak Dependent X pada kotak Independent

> OK

Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi

yang homogen atau terbebas dari heteroskedastisitas.

Pada penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan

program SPSS.20 dengan langkah-langkah yang telah disebutkan diatas.

3) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu

distribusi data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui teknik apa yang akan

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

59

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam pengujian hipotesis apakah teknik parametrik atau

nonparametrik. Apabila data bersifat normal maka teknik dalam pengujian

hipotesis digunakan teknik parametrik, jika data bersifat tidak normal maka dalam

pengujian hipotesis digunakan teknik nonparametrik.

Sunyoto (2010, hlm. 103) mengungkapkan:

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji

asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi bisa dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas

dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Uji asumsi klasik normalitas dalam diktat ini ada dua cara yang dibahas yaitu:

Uji normalitas dengan Cara Statistik dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi

normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva

(skewness= α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis= α4) diperbandingkan

dengan nilai Z tabel.

Rumusan nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :

Z skewness = Skewness / / N atau Zα3 = α3 / / N

Rumusan nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :

Z kurtosisi = kurtosis / / N atau Zα3 = α4 / / N

Dimana N = banyak data

Ketentuan analisis:

a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3 atau

Zα4) < Z tabel

Misalnya diketahui Z5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau

dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z

hitung < 1,96

b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel.

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

60

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96

Adapun langkah pengujian asumsi klasik normalitas dapat dilakukan semi

manual, maksudnya kita dalam mencari nilai skewness (α3) dan nilai kurtoris (α4)

dari data variabel bebas (X) maupun data variabel terikat (Y) menghitung dengan

rumus yang ada dalam buku statistik deskriptif, baru setelah ketemu nilainya,

kemudian dicari Zα3 dan Zα4 rumus di atas.

Selain dengan cara statistik manual dapat jugan menggunakan aplikasi

computer untuk menguji normalitas yaitu dalam program aplikasi SPSS V.20

dilakukan dengan teknik Kolmogrov – Sminorv.

Uji normalitas data dilakukan dengan SPSS V. 20 mengikuti langkah

berikut :

a) Buka program SPSS > Analyze > Regression > Linear, masukan masing-

masing variabel lalu klik Save dan pada residual pilih Standarized > Continue

> OK

b) Uji Kolmogrov Smirnov

Analyze > Non Parametic Test > One sample KS. Masukan variabel

Standardized Residual pada kotak Test Variabel List. > OK

Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Apabila signifikansi < 0,05 maka sampel berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini peneliti menguji normalitas dengan menggunakan

program aplikasi SPSS V.20 dengan langkah-langkah yang tersebut di atas.

3. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah no 3 dan

no 4 menggunakan regresi sederhana. Sunyoto (2010, hlm. 29) mengungkapkan

bahwa analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam analisis regresi maka selain

mencari ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat juga

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

61

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari hubungan antar kedua variabel tersebut. Analisis regresi dan hubungan

antara dua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS V. 20 dengan

langkah sebagai berikut (Susetyo, 2012, hlm. 284):

a. Data bersifat normal

Apabila data bersifat normal maka uji korelasi menggunakan cara di bawah ini:

1) Uji Koefisien Korelasi dan Regresi Sederhana

Uji koefisien korelasi antar variabel dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat hubungan antara prestasi belajar PAI dengan kecerdasan spiritual

siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung. Tingkat signifikansi diketahui dengan

melihat angka Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan

antara prestasi belajar PAI dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI SMA

Negeri 4 Bandung dan apabila Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat

hubungan antara prestasi belajar PAI dengan kecerdasan spiritual siswa kelas XI

SMA Negeri 4 Bandung. Sedangkan analisis regresi linear sederhana dilakukan

dengan menggunakan SPSS V. 20 dengan langkah Analyze > Regression >

Linear, masukan masing – masing variabel lalu klik OK. Apabila telah diuji

dengan output tabel anova dinyatakan bahwa hasil ujinya signifikan, maka

persamaan regresi dapat digunakan. Adapun persamaan yang terbentuk atas

regresi linear sederhana yaitu : Y = a + bX (Sudjana, 2003, hlm. 6).

b. Data bersifat tidak normal

Untuk menguji korelasi data yang bersifat tidak normal maka dilakukan

dengan cara dibawah ini :

1) Korelasi Kendall dan spearman

Langkah-langkah untuk melakukan analisis korelasi kendall dan spearman

adalah sebagai berikut :

Buka file korelasi kendall spearman, folder korelasi regresi.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

62

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klik analyze correlate bivariate pada menu sehingga kotak bivariate

correlations muncul.

Masukan masing-masing variabel pada kotak variables, pilih kendall’s tau-b

dan sperarman pada correlation coefficients.

Klik OK. (Trihendradi, 2009, hlm. 162)

Adapun kriteria korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 89)

2) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis atau jawaban sementara

dari suatu penelitian. Pada uji hipotesis dilakukan uji t. Dengan rumus (Riduwan,

2013, hlm. 229) :

Apabila data bersifat normal maka uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan teknik parametrik dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Keterangan :

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13354/6/S_PAI_1001578_Chapter3.pdf · 106) “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

63

Aan Sopian, 2014 Hubungan Prestasi Belajar Pai Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t hitung : nilai yang akan dibandingkan dengan t tabel

n : jumlah sampel

r : nilai koefisien korelasi

Uji hipotesis dengan menggunakan SPSS V. 20 dengan langkah: Analyze

> Regression > Linear. Diketahui:

Ha : Terdapat hubungan antara prestasi belajar PAI dengan kecerdasan spiritual

siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

Ho : Tidak terdapat hubungan antara prestasi belajar PAI dengan kecerdasan

spiritual siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

Dan kriteria keputusan sebagai berikut : apabila nilai Sig. > 0,05 maka Ho

diterima dan apabila Sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Adapun uji

statistik digunakan kriteria dengan taraf signifikansi 5%. maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

3) Melakukan Perhitungan Koefesiensi Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel X terhadap variabel

Y yang dinyatakan dalam persen maka dilakukan perhitungan koefesian

determinasi. Dimana rumus yang digunakan adalah rumus “coefficient of

Determination” atau koefesien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih

memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi ‘r’ product Moment

pada uji hipotesis di atas.

Rumus Coefecient of Determination yaitu:

KD = x 100%

Keterangan:

KD = Koefesien Determinasi

r = Koefesiensi Korelasi