Upload
dodung
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep Variabel
Media menurut istilah berasal dari bahasa latin medium yang
artinya adalah perantara atau pengantar. Selanjutnya dalam kamus besar
bahasa Indonesia media diartikan alat (sarana) komunikasi. Indriana D.
(2011 : 16) mengemukakan bahwa media pengajaran adalah “Semua
bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan
pengajaran dan alat memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau
tujuan pengajaran”.
Buku pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang
dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi berupa pembuatan mekanis
kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari
sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang
disusun sealami mungkin.
( http://www.digilib.its.ac.id)
Istilah ilmu alam (natural science) atau Ilmu Pengetahuan Alam
adalah ilmu mengenai aspek-aspek fisik & non-manusia tentang bumi dan
alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi keduanya
dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni. Matematika tidak
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia
alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam.
Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin
yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah,
ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (biasa disingkat IPA). (http://id.wikipedia.org)
2. Definisi Operasional Variabel
Arikunto, S. (1993 : 91) mengemukakan bahwa “variabel adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian”.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (Variabel Independen) yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel devenden (terikat), dan yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran buku pop up
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar sains anak tunagrahita
ringan.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (Variabel Dependen) yaitu variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “ prestasi belajar sains
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siswa tunagrahita”. Khususnya pokok bahasan energi dengan standar
kompetensi memahami berbagai cara gerak sumber energi dan
penggunaannya dalam sehari-hari dengan kompetensi dasar siswa
mampu mendeskripsikan pengunaan energi dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul Penggunaan Media Buku Pop Up untuk
menigkatkan prestasi belajar sains anak tunagrahita ringan kelas VI di SLB
Kembar Karya Pembangunan III Bekasi ini menggunakan metode eksperimen
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan.
Menurut Sugiyono (2006:107) metode penelitian eksperimen adalah “metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Hal senada juga
diungkapkan oleh Arikunto, S. (2006:3) yang mengemukakan pendapatnya
tentang eksperimen sebagai berikut : Eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisikan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan
dengan maksud untuk melihat akibat dari perlakuan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu perlakuan, yaitu untuk
melihat prestasi belajar anak tunagrahita ringan dalam pembelajaran sains
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pada pokok bahasan energi setelah menggunakan media pembelajaran buku
pop up.
Desain pada penelitian eksperimen ini menggunakan one group pre test
post test design yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu
kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pertama-tama melakukan pengukuran
sebelum eksperimen (O1), lalu diberikan perlakuan atau treatment (X) untuk
jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya
(O2). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
𝐎𝟏 𝐗 𝐎2
(Sugiyono, 2006:11)
Keterangan :
𝐎𝟏 = Nilai pre tes (sebelum diberikan perlakuan)
𝐗 = Perlakuan, dalam hal ini penggunaan media buku pop up
𝐎𝟐 = Nilai post test (setelah diberi perlakuan)
Adapun eksperimen ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
Perbedaan antara O1 dan O2 adalah O2 – O1 diasumsikan sebagai pengaruh dari
eksperimen yang diberikan.
C. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI tunagrahita ringan SLB C
Kembar Karya Pembangunan III Bekasi. Siswa yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini berjumlah 6 orang.
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi
(achievement test) hasil belajar. Arikunto, S. (2002 : 128) menyatakan bahwa “tes
prestasi/achievement test yaitu tes prestasi yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu”. Tes yang digunakan dalam
pengumpulan data ini adalah tes tulis.
Pengumpulan data ini diperlukan agar peneliti mengetahui ada tidaknya
peningkatan prestasi belajar setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan
media pembelajaran buku pop up dalam mata pelajaran sains khususnya pokok
bahasan energi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Sugiyono (2006 : 148) mengemukakan bahwa instrumen
penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini berbentuk tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, S. 2002 : 127). Tes yang digunakan adalah tes prestasi atau
achievement test. Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar sains pada ranah kognitif, meliputi pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan.
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes tulis berupa
pilihan ganda (PG) dengan tiga pilihan jawaban (a-c). Item-item soal yang
terdapat pada instrumen ini diambil dari materi pelajaran sains pokok bahasan
energi.
Purwanto (2006 : 37) mengemukakan kebaikan dan kelemahan tes berbentuk
tulisan, antara lain :
Kebaikan :
a. Dapat sekaligus menilai kelompok dalam waktu yang singkat
b. Bagi si penjawab ada kebebasan memilih dan cara menjawab
c. Karena pertanyaan sama, scope dan isi pengetahuan yang dinilai tiap-
tiap orang pun sama pula
Kelemahan :
a. Tidak dapat benar-benar menilai individu dan kepribadian seseorang
b. Mudah menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban
c. Mudah menimbulkan spekulasi bagi orang yang akan di tes.
Agar instrumen tidak menyimpang dari aspek yang diukur, maka dalam
penyusunannya diperlukan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen dan instrumen
peneltitian dapat dilihat pada daftar lampiran.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behaviour, dalam hal
ini hasil belajar sains khususnya pada ruang lingkup energi dan
perubahannya yang meliputi sumber energi dan kegunaan energi.
2. Melaksanakan pre tes untuk mengetahui kemampuan dasar subjek
penelitian tentang penguasaan materi energi yang diukur dengan
menggunakan tes secara tulisan bentuk pilihan ganda. Pengumpulan data
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan dengan mencatat jumlah soal yang dapat dan tidak dapat
dikerjakan oleh subjek.
3. Melaksanakan treatment selama dua kali pertemuan, yaitu menggunakan
belajar sains khususnnya pokok bahasan energi. Tiap pertemuan
dilaksanakan selama 60 menit (2 jam pelajaran). Adapun langkah-langkah
operasional dalam penggunaan media buku pop up ini adalah sebagai
berikut.
a. Pembelajaran menggunakan buku pop up sebagai media pembelajaran yang
berisi materi belajar mengenai energi dan sumbernya, juga energi dan
pemanfaatannya.
b. Metode yang digunakan dalam penggunaan media buku pop up ini adalah
metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
c. Anak dikondisikan di dalam ruang kelas dengan situasi belajar saling duduk
berdekatan, dan peneliti menghampiri anak dengan buku pop up agar
mudah berkomunikasi dengan anak.
4. Melaksanakan pos tes yaitu pengukuran kembali tentang hasil belajar sains
khususnya materi energi untuk mengetahui sampai sejauh mana treatment
yang diberikan yaitu penggunaan media buku pop up berpengaruh
terhadap hasil belajar sains dalam pokok bahasan energi.
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
G. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Persiapan penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian, langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan Studi Pendahuluan
Pelaksanaan studi pendahuluan agar mendapatkan gambaran secara jelas
tentang sampel penelitian yang ada di lapangan dan permasalahan yang
akan diteliti. Peneliti mendapatkan kasus ketika melaksanakan praktek
mengajar di lapangan pada tanggal 19 Maret 2011 di SPLB C Cipaganti.
Langkah selanjutnya, peneliti mencoba melakukan wawancara secara tidak
langsung dengan guru di SLB Kembar Karya Pembangunan III untuk
mengetahui apakah terdapat kesamaan permasalahan yang peneliti dapatkan
pada tanggal 11 November 2011.
b. Mengurus Surat Perizinan
1). Permohonan surat pengantar dari jurusan PLB untuk pengangkatan
dosen pembimbing.
2). Permohonan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
mengenai pengangkatan dosen pembimbing.
3). Mengurus surat perizinan untuk penelitian melalui BAAK.
4). Surat pengantar dari BAAK diteruskan ke Badan Kesatuan Bangsa
dan Perlindungan Masyarakat (KESBANG dan LINMASDA) Kota
Bekasi.
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5). Dari KESBANG dan LINMASDA surat diteruskan ke Dinas
Pendidikan Kota Bekasi.
6). Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi diserahkan
ke pihak SLB untuk selanjutnya dapat dijadikan syarat melakukan
penelitian di SLB tersebut.
c. Menyusun dan Melakukan Uji Coba Instrumen
Peneliti menyusun instrumen dalam bentuk tes yang berupa tes tulisan.
Soal dalam instrumen dikembangkan dari mata pelajaran sains pokok
bahasan energi. Setelah instrumen selesai disusun, maka instrumen tersebut
diuji validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen tersebut diuji validitasnya dengan meminta penilaian para ahli
(judgment experts) para ahli yang diminta yaitu satu orang dosen bidang
kajian anak tunagrahita, dan tiga orang guru SLB C Kembar Karya
Pembangunan III.
Untuk menguji reliabilitasnya. Instrumen juga diujicobakan pada sampel
yang memiliki karakteristik sama atau mendekati karakteristik sampel yang
sebenarnya, yaitu siswa tunagrahita ringan kelas VI SLB Purnama Asih.
Butir-butir soal yang kurang memenuhi persyaratan tes yang baik direvisi
dengan tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya. Uji coba
akan dilaksanakan di SLB Purnama Asih.
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 pada
saat kegiatan belajar mengajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
Penelitian dilakukan di ruang kelas VI. Adapun langkah-langkah yang ditempuh
dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut :
a. Meminta izin pada pihak sekolah yaitu kepala sekolah untuk melaksanakan
penelitian
b. Melakukan observasi untuk mendapatkan informasi mengenai subjek penelitian
c. Mengadakan komunikasi dengan guru kelas mengenai jadwal penelitian.
d. Mendiskusikan rencana program pembelajaran dengan guru kelas.
e. Melaksanakan pre tes untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi energi
sebelum diberikan penggunaan media buku pop up pada pembelajaran sains
materi energi
f. Melaksanakan treatment dengan menggunakan media buku pop up pada
pemmbelajaran sains materi energi.
g. Melaksanakan pos tes untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi energi
yang dilihat dari prestasi belajarnya setelah menggunakan media buku pop up.
H. UJI COBA INSTRUMEN
Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
validitas dan realibilitas instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti
“instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur” (Sugiyono, 2006 : 17). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bila digunakan berkali-kali mengukur objek yang sama, akan mendatangkan data
yang sama (Sugiyono, 2006 : 173). Adapun aspek-aspek yang dianalisa untuk
menetapkan baik tidaknya butir soal adalah sebagai berikut.
1. Validitas
Validitas tes yang digunakan adalah validitas isi dengan teknik penilaian para
ahli (judgment). Menurut Sugiyono (2006 : 177) “untuk menguji validitas butir-
butir instrumen lebih lanjut dapat dikonsultasikan dengan ahli...”. Validitas isi
dengan teknik penilaian ini digunakan untuk menentukan apakah tes tersebut
sesuai antara tujuan pembelajaran dengan butir soal yang dibuat.
Uji validitas digunakan dengan cara menyusun butir soal yang sesuai dengan
pokok bahasan energi, lalu diminta penilaian (judgment) kepada empat orang
penilai yaitu satu orang dari dosen Pendidikan Luar Biasa bidang kajian
tunagrahita dan tiga orang guru sekolah luar biasa. Penilaian tersebut mencocokan
indikator yang ada dalam kisi-kisi instrumen dengan butir soal yang telah dibuat
oleh peneliti. Apabila penilai menilai tepat (T) diberi nilai 1, ragu-ragu (R) diberi
nilai 0 dan tidak tepat (TT) diberi nilai -1. Pada uji coba pertama, menurut dosen
ahli soal-soal sudah sesuai dengan materi energi, gambar yang ditampilkan sudah
menarik, namun bahasa yang digunakan pada soal masih terlalu tinggi. Kemudian
dosen ahli menyarankan agar bahasa yang digunakan dalam soal lebih
disederhanakan lagi. Selanjutnya instrumen di uji coba kepada guru spesialisasi
tunagrahita. Guru kelas mengatakan bahwa soal sudah baik dan gambar sudah
mewakili pelajaran IPA tentang energi. Untuk mendapatkan suatu instrumen yang
akurat, peneliti melakukan perbaikan pada instrumen sesuai dengan saran dosen
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pakar dan guru spesialisasi tunagrahita yaitu menyederhanakan pertanyaan yang
terdapat pada soal.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menentukan apakah instrumen penelitian yang
dibuat dapat dipercaya atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Reliabilitas data penilaian sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Salah satu
syarat agar hasil penelitian dapat dipercaya atau reliabel, maka akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya pula (Arikunto, S. 2002 : 124). Untuk mengetahui
pencacatan data sudah reliabel atau belum. Instrumen diujicobakan pada subjek
yang memiliki karakteristik sama dengan subjek yang sebenarnya yaitu
tunagrahita kelas 6.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yaitu
dengan menggunakan rumus Spearman Brown
𝑟11 =2𝑥𝑟
𝑥𝑦
1 + 𝑟𝑥𝑦
(Arikunto, S. 2006 : 180)
R11 = relialibilitas
Rxy = koefisien korelasi X dan Y
Sebelum data dimasukkan ke perhitungan di atas, terlebih dahulu dihitung
indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Adapun rumus yang digunakan
yaitu :
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌−( 𝑋)( 𝑌)
{𝑁 2− 𝑋)2 𝑋 {𝑁 𝑌2−(𝑌)2}
(Arikunto, S. 2006 : 183)
Keterangan :
𝑟xy = koefisien korelasi X dan Y
X = skor belahan awal
Y = skor belahan akhir
N = jumlah sampel
Kriteria angka koefisien korelasi (r) menurut Soeharsono (Lestari, R.P,
2008 : 124) adalah sebagai berikut :
0,00 – 0,20 sangat rendah
0,21 – 0,40 korelasi rendah
0,41 – 0,60 korelasi cukup
0,61 – 0,80 korelasi tinggi
0,81 – 1,00 korelasi sangat tinggi
I. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
statistic non parametrik uji Wilcoxon karena subjek penelitian tidak terlalu banyak
dan kedua sampel yang dibandingkan merupakan sampel berhubungan, serta
diolah berskala ordinal. Teknik uji Wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis
komperatif dua sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk ordinal
(Sugiyono, 2003:131). Hal ini mengartikan bahwa ranking bertanda Wilcoxon
untuk membandingkan hasil skor tes awal dan hasil skor tes akhir dari subjek
penelitian yang sama. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menskor tes awal dan akhir dari setiap penilaian
Anggi Baskara, 2012 Penggunaan Media Pembelajaran Buku Pop Up Untuk Meningktakan Prestasi Belajar sains Anak Tunagrihata Ringan Kelas VI SDLB Di SLB-C Kembar Karya Pembangunan III Bekasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Men-stabulasikan skor tes awal dan skor tes akhir
c. Membuat table perhitungan skor tes awal dan skor tes akhir
d. Menghitung selisih skor tes awal dan tes akhir
e. Menyusun rangking
f. Membubuhkan tanda (+) dan (-) utnuk setiap rangking sesuai dengan tanda
benda
g. Menjumlahkan tanda rangking bertanda positif atau negative tergantung
dimana yang memberi jumlah lebih kecil untuk tanda dihilangkan dan
menuliskan dengan tanda T maka diperoleh T hitung
h. Membandingkan nilai T yang diperoleh dengan T dari tabel nilai-nilai T
untuk uji Wilcoxon
i. Membuat kesimpulan, yaitu Ho ditolak apabila T hitung ≤ T table
Ho : Media pembelajaran buku pop up tidak berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar sains anak tunagrahita
Hi : Media pembelajaran buku pop up tidak berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar sains anak tunagrahita