Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah peneletian Kuantitatif. Menurut Sugiyono
metode kuantitatif adalah metode yang data penelitiannya berupa angka-angka
dan anlisis menggunakan statistik.1 Sedangkan menurut Suhairsimi Arikunto
sesuai dengan namanya kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya.2
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi/hubungan, korelasi ini
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, apabila ada seberapa eratnya
hubungan itu. Dengan demikian penelitian korelasi ini penelitian yang dilakukan
untuk mencari hubungan dari tiga variabel, yaitu variabel minat belajar X1 dengan
prestasi belajar variabel Y, motivasi belajar X2 dengan prestasi belajar variabel Y,
dan variabel minat belajar X1, dan variabel motivasi Belajar X2 dengan Presatasi
belajar variabel Y, yang kemudian akan dapat diketahui tingkat keeratannya
melalui data yang diperoleh.
1Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: AlfaBeta, 2007), h. 7
2Suhairsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. 12 (Jakarta,
Rineka Cipta, 2002) h. 10
65
B. Populasi dan sample
a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan yang dimaksudkan untuk diselidiki
atau diteliti.3
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan populasi adalah seluruh individu baik itu merupakan
orang dewasa, siswa, anak-anak dan objek lain sebagai sasaran
penelitian tertentu.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Guru PAI kelas XI SMA Negeri 1 Sidomulyo, Kabupaten Lampung
Selatan yang berjumlah satu orang.
2. Seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sidomulyo, Kabupaten
Lampung Selatan dimana terdiri dari kelas XI 6, XI 7, XI 8, XI 9, dan XI
10, yang jumlah seluruh peserta didik kelas IPA XI sebanyak 192 orang.
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan penulis di SMA
Negeri 1 Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan tentang keadaan
peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
3 Op.Cit, h 173. Suhairsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet.
12 (Jakarta, Rineka Cipta, 2002)
66
Tabel 2
Keadaan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Sidomulyo,
Kabupaten Lampung Selatan
No Kelas IPA Jumlah
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 XI 6 18 21 39
2 XI 7 17 21 38
3 XI 8 18 21 39
4 XI 9 17 20 37
5 XI 10 19 20 39
Jumlah 89 103 192
Sumber : Data dokumentasi peserta didik di SMA Negeri 1 Sidomulyo,
Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.4
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi sebagai contoh yang diambil
dengan menggunakan cara-cara tertentu.5 Tujuan peneliti mengambil
sampel ialah: memperoleh keterangan mengenai objek yang penulis teliti,
dengan jalan hanya mengamati sebagian saja dari populasi.6 Jadi yang
dimaksud dengan sampel disini adalah sebagian subjek dari populasi yang
diambil penulis dalam penelitian.
Teknik pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah tekning pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple
random sampling, proporsionate stratified random sampling,
4 Dokumentasi, Peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sidomulyo, Kabupaten Lampung
Selatan Tahun Pelajaran 2016/ 2017 5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta:Jakarta, 1997), h 121.
6 Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Lp3es:Jakarta, 2006), h
107.
67
disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling
(sampling menurut daerah).
2. Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
sampling sitematis, kuota, aksisdental, purposive, jenuh, snowball.7
Berdasarkan teknik pengambilan sampel diatas, penulis
menggunakan teknik nonprobility sampling, yaitu tidak semua peserta
didik SMA Negeri 1 sidomulyo diberi kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam
nonprobility sampling adalah teknik sampling sitematis yaitu
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut atau ditentukan sesuai nomor urut absen. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, nomor genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tetentu.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam pengambilan sampel
penulis menggunakan nomor urut kelipatan 3 sesui dengan nomor urut
absen. Maka dapat dilihat sebagaimana dalam tabel berkut ini:
7 Sugiono, Statistik Untuk Penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2007), h 82.
68
Tabel 3
Data sampel peserta didik di SMA Negeri 1 Sidomulyo, Kabupaten
Lampung Selatan
No Kelas IPA Jumlah
peserta didik
No Absen Kelipatan 3 Jumlah
Sampel
1 XI 6 39 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36,39 13
2 XI 7 38 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36 12
3 XI 8 39 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36,39 13
4 XI 9 37 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36, 12
5 XI 10 39 3,6,9,12,15,18,21,24,27,30,33,36,39 13
Jumlah 192 63
C. Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode kuesioner
Metode kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau tentang hal-hal yang ia ketahui.8
Sementara yang dimaksud kuesioner menurut Kartino Kartono
adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umum yang
menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan cara
mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa subjek untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan (responden) tertulis seperlunya.9
Berdasarkan jawaban dari responden, maka koesioner dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
8 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 151.
9 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi riset, (Bandung: Bandar Maju, 1996), h 200.
69
a. Kuesioner langsung, yaitu kuesioner dimana responden menjawab
tentang dirinya.
b. Kuesioner tidak langsung, yaitu kuesioner diman responden menjawab
tentang orang lain. 10
2. Metode interview
Menurut Sugiono bahwa “ interview atau wawancara adalah suatu
proses untuk mendapat informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden.11
Jadi jelaslah bahwa metode interview adalah proses pengambilan
data dengan cara bertanya langsung kepada responden. Jenis interview
yang dipakai adalah interview bebas terpimpin, yaitu mengajukan
pertanyaan dilakukan bebas tetapi isi pertanyaannya harus mengacu
pada pokok-pokok yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Interview ini ditujukan kepada kepala sekolah dan guru bidang
study bagaimana cara usaha yang dilakukan dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa “kumpulan data verbal yang
berbentuk tulisan disebut dokumen”.12
Dengan demikian maka
dokumentasi atau suatu proses pengumpulan data-data verbal atau data
tertulis dan tercetak.
10
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hal. 152 11
Sugiono, Op.Cit, h 157. 12
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 174.
70
Adapun dokumen yang diperlukan disini adalah berupa catatan-
catatan singkat berdirinya SMA Negeri 1 Sidomulyo, letak goegrafis
dan sarana pendidikan serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan
dengan penelitian.
D. Instrument Variabel Terikat
1. Definisi Operasional
Pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang
dalam belajar. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya
perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar
tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya.13
Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
prestasi siswa dalam bidang studi PAI yang diperoleh dari nilai raport hasil
pembelajaran PAI pada tahun 2016/2017. Prestasi siswa ini yang disebut
variabel Y yang merupakan variabel dependen atau variabel terikat, artinya
variabel yang mengikuti indikatornya meliputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
13
Soerdjabrata, Soemadi, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali, 2003)
71
a. Indikator Prestasi Belajar menurut dapat dilihat sebagai berikut:
No
Ranah Indicator
1 Kognitif
a. Ingatan
b. Pemahaman
(comprehension)
c. Penerapan (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Menciptakan, membangun
(synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
1.1. Dapat menyebutkan
1.2. Dapat menunjukkan kembali
2.1 Dapat menjelaskan
2.2.Dapat mendefinisikan dengan bahasa
sendiri
3.1. Dapat memberikan contoh
3.2. Dapat menggunakan secara tepat
4.1. Dapat menguraikan
4.2. Dapat mengklarifikasi/memilah
5.1. Dapat menggabungkan materi-materi
sehingga menjadi satu kesatuan yang
baru.
5.2. Dapat menyimpulkan
5.3. Dapat menggeneralisasikan/membuat
prinsip umum.
6.1. Dapat menilai
6.2. Dapat menjelaskan dan menefsirkan.
6.3. Dapat menyimpulkan.
2 Afektif
a. Penerimaan (Receiving)
b. Sambutan
c. Sikap menghargai
(Apresiasi)
d. Pendalaman (Internalisasi)
1.1. Menunjukkan sikap menerima.
1.2. Menunjukkan sikap menolak
2.1. Kesediaan berpartisipasi/terlibat.
2.2. Kesediaan memanfaatkan
3.1. Menganggap penting dan manfaat.
3.2. Menganggap indah dan harmonis.
3.3. mengagumi.
4.1. mmengakui dan meyakini.
72
e. Penghayatan (Karakterisasi)
4.2. mengingkari.
5.1. Melembagakan atau meniadakan.
5.2. Menjelmakan dalam pribadi dan
prilaku sehari-hari
3 Psikomotor
a. Keterampilan bergerak dan
bertindak
b. Kecakapan ekspresi verbal
dan non-verbal
1.1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak
mata, telinga, kaki, dan anggota tubuh
yang lainnya.
2.1. Kefasihan melafalkan/mengucap.
2.2. Kecakapan membuat mimik dan
gerakan jasmani.
2. Instrument Bebas/Moderat
a. Definisi Operasional
Agar lebih mudah dalam memahami dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini, maka penulunis kemukakan definisi operasional dari
masing-masing variabel bebas moderat sebagai berikut:
1) Minat Belajar Siswa
Yang dimaksud dengan minat adalah “kecenderungan
untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus
menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena
itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada
sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya
senang kepada sesuatu”.14
Minat belajar ini merupakan variabel
independent atau variabel yang diikuti dan disebut dengan variabel
X1 dengan indikator sebagai berikut:
14
Sabri M, Alisuf, Psikologi PendidikanCet. Ke-11. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2005)
73
a) Perasaan Senang
b) Perhatian Dalam Belajar
c) Giat Belajar
d) Mengerjakan Tugas
e) Mengetahui Tujuan Belajar. 15
2) Motivasi Belajar
Yang dimaksud dengan motivasi belajar dalam penelitian
ini yaitu motivasi adalah perubahan energi dalam diri siswa dalam
materi pelajaran khususnya PAI, yang ditandai dengan munculnya
felling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Dengan
demikian perubahan energy dalam diri siswa akan berbentuk suatu
aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Motivasi belajar ini merupakan variabel independent atau
variabel yang diikuti dan disebut dengan variabel X1 dengan
indikator sebagai berikut:
a) Pemberian penghargaan
b) Pemberian perhatian
c) Ajakan berpartisipasi
d) Komunikasi terbuka
e) Keaslian dan tugas yang menantang
f) Penilaian tugas
g) Kondisi dan konsekkuensi yang menyenangkan
h) Keragaman pendekatan
i) Melibatkan sebanyak mungkin indra siswa untuk
berinteraksi dengan isi pembelajaran
j) Keseimbangan pengaturan pembelajaran.16
15
Ibid. 16
Sardiman, interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), h 17-21.
74
b. Kisi-kisi Instrument
Kisi-kisi instrument dalam variabel bebas/moderat ini disusun
berdasarkan kajian teori yang menyusun butir angket dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel 4
Kisi-kisi Instrument Penelitian Minat Belajar
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Item
1. Minat
Belajar
1. Perasaan Senang
1.1. Perasaan siswa terhadap
materi PAI
1.2. selalu mencatat materi PAI
1-2
2. Perhatian Dalam
Belajar
2.1. Merangkup materi PAI
yang diaggap penting.
2.2.Selalu berusaha
memahami materi
pelajaran PAI
3-4
3. Giat Belajar
3.1. mengerjakan latihan soal
3.2. memiliki buku PAI
5-6
4. Mengerjakan
Tugas
4.1. Keberanian bertanya
4.2. Berdiskusi terkait materi
PAI
4.3. berusaha selalu hadir pada
pelajaran PAI
7-9
5. Mengetahui
Tujuan Belajar.
5.1. berhalangan hadir, wajib
pinjam catatan teman
5.2. peneran metode dan cara
mengajar PAI
5.3. tugas tambahan kepada
siswa terkait materi PAI
10-12
Jumlah 12
75
Dari penjelasan di atas maka diketahui bahwa jumlah instrument untuk
mengukur tingkat minat belajar siswa sebelum diuji cobakan sebanyak 12
instrumen.
Tabel 5
Kisi-kisi Instrument Penelitian Motivasi Belajar
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Item
1 Motivasi
Baelajar
1. pemberian
penghargaan
1.1. adanya apresiasi 1
2. pemberian
perhatian
2.1. selalu berusah lebih unggul
untuk memahami materi
2.2. rajin mencari informasi untuk
selalu bertanya.
2-3
3. ajakan
berpartisipasi
3.1. gigih dalam berusaha
3.2. menciptakan kegiatan yang
mudah dipahami dan di ingat
4-5
4. komunikasi
terbuka
4.1. kemampuan untuk
berkomunikasi
6
5. keaslian dan
tugas yang
menantang
5.1. menyelesaikan tugas-tugas
5.2. memiliki motif untuk
berprestasi
6-7
6. penilaian tugas 6.1. kemandirian dalam bertindak
9
7. kondisi dan
konsekuensi
yang
menyenangkan
7.1. metode pembelajaran yang
menyenangkan.
7.2. Jenuh dalam belajar
10-11
8. keragaman
pendekatan
8.1. kekompakan antar siswa 12
Jumlah 12
76
Dari penjelasan di atas maka diketahui bahwa jumlah instrument untuk
mengukur tingkat motivasi belajar siswa sebelum diuji cobakan sebanyak 12
instrumen.
E. Metode Analisis Data
Dalam mengelola dan menganalisa data ada dua macam statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif, dan statistik inferensial.17
Dari kedua metode tersebut, penulis
menggunakan jenis statistik inferensial. statistik inferensial adalah teknik
statistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi.18
Dari uraian di atas bahwa fungsi statistik adalah mengurangi atau
merinci dan menghitung besar kecilnya suatu pembahasasan dari sesuatu
kejadian kepada kejadian yang lain.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah.19
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
17
Sugiono, Op.Cit, h 169. 18
Ibid, h 170. 19
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Pesrada
2011, h 181.
77
secara tepat20
.Karena keterbatasan waktu, penulis sajikan hasil 10 sampel
untuk menguji kevalidan dari instrumen angket yang akan diujikan sebagai
berikut :
Tabel 6
Hasil Angket Uji Validitas Minat Belajar 10 Sampel.
No Item Soal
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 39
2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 35
3 2 2 1 3 2 2 3 1 2 3 2 2 25
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 40
5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 1 38
6 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 41
7 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 2 36
8 1 2 2 1 2 2 1 3 4 3 1 1 23
9 4 2 3 3 4 2 1 1 4 4 4 4 36
10 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 41
jumlah 354
Setiap kolom butir soal (x1) dikorelasikan dengan jumlah jawaban setiap
sampel (y).
Tabel 7
Tabel Korelasi Uji Validitas Minat Belajar
No. Sampel X Y X2
Y2
XY
1 3 39 9 1521 117
2 4 35 16 1225 140
3 2 25 4 625 50
4 3 40 9 1600 120
5 3 38 9 1444 114
6 3 41 9 1681 123
7 2 36 4 1296 72
8 1 23 1 529 23
9 4 36 16 1296 144
10 3 41 9 1681 123
Jumlah 28 354 86 12898 1016
20
Suhairsimi Arikunto, Op.Cit, h.144
78
Setelah diketahui jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam rumus
product moment:
Karena ada 12 pertanyaan untuk instrumen angket tentang Minat Belajar,
maka berikut hasil uji validitas dari 12 butir angket terhadap 10 sampel dengan
rtabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,707.
Tabel 8
Rekap tabel Uji Validitas Minat Belajar
No N−2 Taraf
kesalahan
R
hitung
R
tabel
Kesimpulan
1 10 5% 0,974 0,707 Valid
2 10 5% 0,973 0,707 Valid
3 10 5% 0,988 0,707 Valid
4 10 5% 0,983 0,707 Valid
5 10 5% 0,988 0,707 Valid
6 10 5% 0,984 0,707 Valid
7 10 5% 0,963 0,707 Valid
8 10 5% 0,953 0,707 Valid
9 10 5% 0,973 0,707 Valid
10 10 5% 0,977 0,707 Valid
11 10 5% 0,963 0,707 Valid
12 10 5% 0,954 0,707 Valid
Setiap kolom butir soal (x2) dikorelasikan dengan jumlah jawaban setiap
sampel (y).
79
Tabel 9
Hasil Angket Uji Validitas Motivasi Belajar 10 Sampel.
No Item Soal
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 4 3 2 1 2 2 3 3 4 4 4 35
2 1 3 4 3 1 2 1 2 2 1 2 2 24
3 1 1 4 4 2 2 4 2 3 3 4 2 32
4 4 4 3 3 2 1 3 3 3 4 4 4 38
5 3 3 3 3 2 1 3 4 3 4 4 3 36
6 3 3 3 3 1 1 4 3 3 4 3 3 34
7 3 1 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 24
8 4 3 3 4 1 1 3 4 4 3 3 3 36
9 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 38
10 4 3 4 4 1 2 3 2 4 4 3 4 38
jumlah 335
Tabel 10
Tabel Korelasi Uji Validitas Motivasi Belajar
No.
Sampel
X Y X2
Y2
XY
1 3 35 9 1225 105
2 1 24 1 576 24
3 1 32 1 1024 32
4 4 38 16 1444 152
5 3 36 9 1296 108
6 3 34 9 1156 102
7 3 24 9 576 72
8 4 36 16 1296 144
9 3 38 9 1444 114
10 4 38 16 1444 152
Jumlah 29 335 95 11481 1005
Setelah diketahui jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam rumus
product moment :
80
Karena ada 12 pertanyaan untuk instrumen angket tentang Motivasi Belajar,
maka berikut hasil uji validitas dari 12 butir angket terhadap 10 sampel dengan
rtabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,707.
Tabel 11
Rekap tabel Uji Validitas Motivasi Belajar
No N−2 Taraf
kesalahan
R
hitung
R
tabel
Kesimpulan
1 10 5% 0,962 0,707 Valid
2 10 5% 0,961 0,707 Valid
3 10 5% 0,977 0,707 Valid
4 10 5% 0,975 0,707 Valid
5 10 5% 0,940 0,707 Valid
6 10 5% 0,938 0,707 Valid
7 10 5% 0,970 0,707 Valid
8 10 5% 0,975 0,707 Valid
9 10 5% 0,985 0,707 Valid
10 10 5% 0,982 0,707 Valid
11 10 5% 0,986 0,707 Valid
12 10 5% 0,988 0,707 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik.21
21
Ibid, h 208.
81
Pada pengujian reliabilitas kuesioner, diperoleh hasil 0,800–1,00
maka kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Angket Uji Reliabilitas Minat Belajar 10 Sampel.
No Butir Skor Ganjil Jumlah
1 3 5 7 9 11
1 3 3 4 3 3 3 19
2 4 3 3 3 3 1 17
3 2 1 2 3 2 2 12
4 3 4 3 4 3 3 20
5 3 3 3 3 4 3 19
6 3 4 3 4 4 3 21
7 2 3 4 3 3 2 17
8 1 2 2 1 4 1 11
9 4 3 4 1 4 4 20
10 3 3 4 4 3 3 20
Jumlah ∑X 176
Tabel 13
Hasil Angket Uji Reliabilitas Minat Belajar 10 Sampel.
No Butir Skor Genap Jumlah
2 4 6 8 10 12
1 4 4 3 3 3 3 20
2 3 4 3 3 3 2 18
3 2 3 2 1 3 2 13
4 4 3 3 3 4 3 20
5 4 3 4 4 3 1 19
6 2 4 4 3 4 3 20
7 3 4 4 4 2 2 19
8 2 1 2 3 3 1 12
9 2 3 2 1 4 4 16
10 3 4 4 4 3 3 21
Jumlah ∑Y 178
82
Tabel 14
Tabel Uji Reliabelitas Minat Belajar
No X Y X2 Y
2 XY
1 19 20 361 400 380
2 17 18 289 324 306
3 12 13 144 169 156
4 20 20 400 400 400
5 19 19 361 361 361
6 21 20 441 400 420
7 17 19 289 361 323
8 11 12 121 144 132
9 20 16 400 156 320
10 20 21 400 441 420
jumlah 176 178 3206 3256 3218
Berdasarkan data diatas, maka setiap butir soal dengan angka ganjil dan
setiap butir soal dengan angka genap masing-masing digunakan rumus product
moment sebagai berikut :
=
=0,996
Setelah dihitung dengan rumus diatas kemudian dimasukkan ke dalam
rumus Spearman Brown :
83
Hasil perhitungan di atas diperoleh data koefisien seluruh item rtot = 0,997.
Hasil perhitungan tersebut berada pada kriteria rehabilitasi antara 0,800 – 1,00
yang berarti mempunyai kriteria yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa angket
tentang Minat Belajar dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 15
Hasil Angket Uji Reliabilitas Motivasi 10 Sampel.
No Butir Skor Ganjil Jumlah
1 3 5 7 9 11
1 3 3 1 2 3 4 16
2 1 3 1 1 2 2 11
3 1 4 2 4 3 4 18
4 4 4 2 3 3 4 19
5 3 3 2 3 3 4 18
6 3 3 1 4 3 3 17
7 3 3 2 2 1 2 12
8 4 2 1 3 4 3 18
9 3 4 2 3 3 3 18
10 4 4 1 3 4 3 19
Jumlah ∑X 166
Tabel 16
Hasil Angket Uji Reliabilitas Motivasi 10 Sampel.
No Butir Skor Genap Jumlah
2 4 6 8 10 12
1 4 2 2 3 4 4 19
2 3 3 2 2 1 2 13
3 1 4 2 2 3 2 14
4 4 3 1 3 4 4 19
5 3 3 1 4 4 3 18
6 3 3 1 3 4 3 17
7 1 3 1 2 3 2 12
8 3 4 1 4 3 3 18
9 4 3 2 4 3 4 20
10 3 4 2 2 4 4 19
Jumlah ∑Y 169
84
Tabel 17
Tabel Uji Reliabelitas Motivasi Belajar
No X Y X2 Y
2 XY
1 16 19 256 361 304
2 11 13 121 169 143
3 18 14 324 196 252
4 19 19 361 361 361
5 18 18 324 324 324
6 17 17 289 289 289
7 12 12 144 144 144
8 18 18 324 324 324
9 18 20 324 400 360
10 19 19 361 361 361
Jumlah 166 169 2828 2929 2862
Berdasarkan data diatas, maka setiap butir soal dengan angka ganjil dan
setiap butir soal dengan angka genap masing-masing digunakan rumus product
moment sebagai berikut:
=
=0,994
Setelah dihitung dengan rumus diatas kemudian dimasukkan ke dalam
rumus Spearman Brown :
85
Hasil perhitungan di atas diperoleh data koefisien seluruh item rtot = 0,996.
Hasil perhitungan tersebut berada pada kriteria rehabilitasi antara 0,800 – 1,00
yang berarti mempunyai kriteria yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa angket
tentang Motivasi Belajar dapat digunakan dalam penelitian.
F. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Untum mengetahui kepastian data yang diperoleh harus dilakukan uji
normalitas. Analisis uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan data mulai dari yang terkecil.
b. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian hitung peluang F(z)
c. Selanjutnya dihitung proporsi z yang lebih kecil dengan rumus
S(z).
d. Menghitung selisih F(z)-S(z) kemudian menentukan harga
mutlaknya.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan dari
variabel. Untuk menguji homogenitas homogenitas varians variabel minat
86
belajar (X1), dan situasi motivasi belajar (X2), dengan prestasi belajar siswa
(Y), dilakukan dengan menggunakan uji varians.22
Dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mencari varians/standar daviasi variabel X dan Y, dengan rumus:
b. Mencari F hitung dengan varian X dan Y, dengan rumus:
F =
Catatan : jika varians sama pada kedua kelompok, maka bebas
menentukan pembilang dan penyebut.
c. Membandingkan F hitung dengan F tabel. F tabel pada tabel
distribusi F, dengan:
a) Untuk varian dari kelompok dengan varian terbesar adalah
Dk pembillang n-1.
b) Untuk varians dari kelompok untuk varians terkecil adalah
Dk penyebut n-1.
c) Jika F hitung < F tabel berarti homogen.
d) Jika F hitung > F tabel berarti tidak homogen.
22
Samba Ali Muhibin dan Maman Abdurrohman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), h 73.
87
3. Analisis Uji Hipotesis Korelasi
Secara statistika, angka korelasi yang diperoleh dari hasil
perhitungan harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.
apabila rhitng < rtabel maka data tersebut tidak valid.
Dalam penelitian ini penguji menggunakan teknik korelasi. Uji
korelasi antara variabel X1, X2, dan variabel Y, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Product Moment :
rxy :
rxy : angka indeks korelasi “r” product moment
N : jumlah responden
∑xy : jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑x : jumlah seluruh skor x
∑y :jumlah seluruh skor y.23
Kriteria uji : Jika rhitung > rtabel = Ha diterima
Jika rhitung< rtabel = Ha ditolak
Rumus tersebut digunakkan untuk menganalisis hasil angket yang
digunakan sebagai instrument penelitian. Selanjutnya untuk menguji hipotesis
tersebut digunakan korelasi ganda (Ryx1x2) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
23
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Pesrada
2011, h 181.
88
Ry =
Keterangan :
Ry : korelasi antar variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y.
Ry : korelasi product moment X1 dengan Y
Ry : korelasi product moment X2 dengan Y
R : korelasi product moment antara X1 dengan X2
G. Hipotesis Statistika
Hipotesis penelitian ini adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris, dalam rangkaian
langkah-langkah penelitian. Selain itu hipotesis juga merupakan jawaban terhadap
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. 24
Sugiono mengemukakan hhipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan maslah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.25
Jadi jelas bahwa hipotesisi baru merupakan dugaan sementara yang
mungkin benar dan juga mungkin salah. Maka kebenarannya harus dibuktikan
24
Sumadi Suryabrata, metodologi penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Edisi 1,
2011), h 21. 25
Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, dan R&D, h 96
89
melalui penelitian. Sesuai dengan identifikasi masalah serta kerangka pemikiran
yang telah dikemukakan sebelumnya.
Adapun rumusan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
H0 : ρ = (berarti tidak ada hubungan)
Ha : ρ = (berarti ada hubungan)
Dari pemaparan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi belajar bidang
studi PAI di SMA Negeri 1 Sidomulyo Lampung Selatan.
b. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi belajar bidang
studi PAI di SMA Negeri 1 Sidomulyo Lampung Selatan.
c. Hubungan antara Minat dan motivasi Belajar dengan Prestasi
belajar bidang studi PAI di SMA Negeri 1 Sidomulyo Lampung
Selatan.
Hasil tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product
moment, yang telah dijelaskan diatas
Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara tiga variabel yaitu
minat belajar X1, motivasi belajar X2, dan prestasi belajar Y, digunakan indek
korelasi pada tabel berikut :
90
Tabel 18
Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi26
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
26
Ibid, h. 184