21
1 Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment atau eksperimen semu. (Frankel,1993). Metode ini digunakan karena banyak faktor dari subjek penelitian yang tidak dapat dikendalikan. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah PosttestOnly Design (Creswell, 2012). Pelaksanaan eksperimen dilakukan dengan memberi perlakuan (X) terhadap satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan apersepsi di awal pembelajaran melalui tayangan video keanekaragaman tumbuhan pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta untuk kelas eksperimen dan penggunaan apersepsi di awal pembelajaran tanpa melalui tayangan video keanekaragaman tumbuhan pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta untuk kelas kontrol. Setelah perlakuan, kelompok tersebut diberi posttest. Tabel 3.1. Desain Penelitian PosttestOnly Design Select Control Group Routine Treatment Posttest Select Experimental Group Experimental Treatment Posttest Sumber: (Creswell, 2012) B. DEFINISI OPERASIONAL Penjelasan istilah-istilah dari judul penelitian yang dikemukakan agar lebih terperinci, sebagai berikut: a) Beban Kognitif dalam penelitian ini adalah beban melakukan tugas klasifikasi tumbuhan pada sistem pengolahan kognitif dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta. Beban kognitif yang diukur pada penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) komponen, yakni ICL, ECL dan GCL. Selama kegiatan pembelajaran, ketiga komponen beban kognitif tersebut saling berkaitan. Beban kognitif dikatakan dapat dikendalikan apabila korelasi usaha mental terhadap hasil belajar bernilai negatif dan korelasi antara kemampuan menerima dan mengolah informasi terhadap hasil belajar bernilai positif.

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

1

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment atau

eksperimen semu. (Frankel,1993). Metode ini digunakan karena banyak faktor

dari subjek penelitian yang tidak dapat dikendalikan. Adapun desain penelitian

yang digunakan adalah Posttest–Only Design (Creswell, 2012). Pelaksanaan

eksperimen dilakukan dengan memberi perlakuan (X) terhadap satu kelompok

eksperimen dan satu kelompok kontrol. Perlakuan dalam penelitian ini adalah

penggunaan apersepsi di awal pembelajaran melalui tayangan video

keanekaragaman tumbuhan pada pembelajaran klasifikasi tumbuhan

Spermatophyta untuk kelas eksperimen dan penggunaan apersepsi di awal

pembelajaran tanpa melalui tayangan video keanekaragaman tumbuhan pada

pembelajaran klasifikasi tumbuhan Spermatophyta untuk kelas kontrol. Setelah

perlakuan, kelompok tersebut diberi posttest.

Tabel 3.1. Desain Penelitian Posttest–Only Design

Select Control Group Routine Treatment Posttest

Select Experimental Group Experimental Treatment Posttest

Sumber: (Creswell, 2012)

B. DEFINISI OPERASIONAL

Penjelasan istilah-istilah dari judul penelitian yang dikemukakan agar

lebih terperinci, sebagai berikut:

a) Beban Kognitif dalam penelitian ini adalah beban melakukan tugas klasifikasi

tumbuhan pada sistem pengolahan kognitif dalam pembelajaran klasifikasi

tumbuhan Spermatophyta. Beban kognitif yang diukur pada penelitian ini

terdiri dari 3 (tiga) komponen, yakni ICL, ECL dan GCL. Selama kegiatan

pembelajaran, ketiga komponen beban kognitif tersebut saling berkaitan.

Beban kognitif dikatakan dapat dikendalikan apabila korelasi usaha mental

terhadap hasil belajar bernilai negatif dan korelasi antara kemampuan

menerima dan mengolah informasi terhadap hasil belajar bernilai positif.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

2

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Apersepsi melalui tayangan video keanekaragaman tumbuhan dengan panjang

durasi 2-3 menit digunakan untuk membantu siswa dalam menghubungkan

pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang baru dalam bentuk menyenangkan,

menarik, mudah dimengerti dan jelas.

c) Pembelajaran klasifikasi tumbuhan pada penelitian ini dilakukan dengan

langkah-langkah (1) kegiatan apersepsi, (2) kegiatan inti, dengan rincian

kegiatan: membentuk kelompok siswa (4-5 orang), memfasilitasi siswa dalam

melakukan pengamatan dan diskusi kelompok, memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, memberikan

penguatan hasil pembelajaran dan membuat kesimpulan hasil pembelajaran,

dan (3) kegiatan akhir.

d) Kategorisasi gaya belajar diperoleh melalui angket skala Likert berdasarkan

instrumen yang biasanya digunakan di sekolah dengan mengacu pada

karakteristik gaya belajar pada buku Quantum Learning (DePorter & Hernacki,

2003). Aspek-aspek yang diukur meliputi item pernyataan kebiasaan siswa

dalam belajar berdasarkan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik.

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek pada penelitian ini adalah beban kognitif siswa kelas X MA

Ar-Rosyidiyah Kota Bandung pada tahun pelajaran 2014/2015 yaitu kelas X.1

sebagai kelas eksperimen dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang dilakukan

dengan cluster random sampling. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru

BP/BK, kedua kelas penelitian memiliki latar belakang sosial ekonomi pada

golongan kurang mampu dan mampu.

Tabel 3.2. Data Latar Belakang Sosial Ekonomi Siswa

pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No Rata-Rata Nilai

Sosial Ekonomi Golongan

Keterangan

Jumlah Siswa

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

1 0 – 25 1 Tidak mampu - -

2 >25 – 50 2 Kurang mampu 12 14

3 >50 – 75 3 Mampu 18 16

4 >75 – 100 4 Sangat mampu - - (Sumber: data guru BP/BK)

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

3

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut:

1) Instrumen Beban Kognitif

a. Instrumen ICL: adalah lembar kerja (worksheet) berupa pertanyaan uraian

untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah

informasi berdasarkan standar pengolahan informasi dari Marzano (1993)

yaitu komponen informasi, integrasi informasi dan aplikasi informasi

selama pembelajaran berisi pertanyaan berstruktur dimulai dari yang paling

sederhana hingga pertanyaan yang kompleks (task complexity) menurut

Brunken, et al. (2010). Skala penilaian yang digunakan mulai dari 1hingga

4 dilihat dari tingkat kompleksitas jawaban yang diberikan siswa. Skor

kemampuan menerima dan mengolah informasi kemudian dikonversi dalam

bentuk kualitatif dengan merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2012).

Task complexity worksheet yang dikembangkan dalam penelitian untuk

aspek kemampuan menganalisis informasi selengkapnya tercantum pada

lampiran.

b. Instrumen ECL: merupakan lembar kuesioner yang digunakan untuk

mengetahui usaha mental yang dilakukan siswa dalam menerima dan

mengolah informasi selama pembelajaran dan untuk mengetahui keterkaitan

rancangan pembelajaran yang diberikan oleh guru yang diberikan pada akhir

pembelajaran. Lembar kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang

mengungkap kesesuaian rancangan pembelajaran yang disampaikan dan

kesulitan siswa dalam menerima dan mengolah informasi. Pertanyaan

kuesioner merupakan subjective rating scale dengan skala Likert

menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu: sangat mudah (skor 1); mudah

(skor 2); tidak mudah tapi tidak sulit (skor 3); sulit (skor 4); dan sangat sulit

(skor 5). Skor usaha mental kemudian dikonversi dalam bentuk kualitatif

dengan merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2012). Lembar kuesioner

yang dikembangkan dalam penelitian selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

4

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Instrumen GCL: merupakan tes uraian (essay) kemampuan penguasaan

konsep berdasarkan kerangka kerja penalaran Marzano (1993). Kerangka

kerja penalaran Marzano yang digunakan adalah dimensi tiga yaitu

perluasan dan pendalaman pengetahuan dengan aktivitas yang meliputi

membandingkan, mengklasifikasi, membuat induksi, membuat deduksi,

menganalisis kesalahan, menganalisis dukungan dan mengabstraksi. Butir

tes uraian kemampuan penguasaan konsep materi klasifikasi tumbuhan

selengkapnya tercantum pada lampiran.

2) Angket gaya belajar: data mengenai gaya belajar diperoleh melalui angket

skala Likert berdasarkan instrumen DePorter & Hernacki (2003). Aspek-aspek

yang diukur meliputi gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Butir angket

dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu pernyataan yang bersifat positif dan

pernyataan yang bersifat negatif. Angket gaya belajar selengkapnya tercantum

pada lampiran.

D. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

a. Penyusunan rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

b. Pemilihan video keanekaragaman tumbuhan yang tepat untuk digunakan

pada apersepsi

c. Membuat instrumen task complexity worksheet untuk pengukuran ICL,

instrumen kuesioner untuk pengukuran ECL, dan soal uraian untuk

mengukur GCL

d. Membuat angket gaya belajar untuk mengukur gaya belajar siswa

e. Meminta judgement semua instrumen kepada dosen ahli.

f. Meminta pertimbangan instrumen pada dosen ahli, kemudian dilakukan

perbaikan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

5

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Observasi terhadap sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian,

menentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, serta

mengurus surat izin penelitian

h. Melakukan uji coba instrumen penelitian

2) Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan angket gaya belajar siswa untuk mengetahui gaya belajar siswa

pada kelas yang dijadikan sampel penelitian

b. Melaksanakan pembelajaran pada kelas penelitian yang telah ditentukan.

Berikut tabel perbedaan pembelajaran pada kelas penelitian:

Tabel 3.3. Perbedaan Pembelajaran

pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Tahapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1. Kegiatan

Pendahuluan Apersepsi dengan

menggunakan tanya

jawab

Penyampaian tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan

tayangan video

keanekaragaman

tumbuhan

Penyampaian tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan Inti Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang secara

heterogen

Membimbing siswa dalam kelompok melakukan

pengamatan Spermatophyta

Meminta siswa mencatat hasil pengamatan

Memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan hasil

kerja kelompok

Guru memberikan penguatan materi

3. Kegiatan

Penutup Guru membantu siswa menyimpulkan pembelajaran

Guru memberikan tes ICL, EC dan GCL

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

6

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4. Daftar Pertanyaan pada Apersepsi

Pembelajaran Klasifikasi Tumbuhan di Kelas Kontrol

Pertemuan 1

Klasifikasi Tumbuhan Gymnospermae

1. Pernahkah kamu melihat tumbuhan pinus? Seperti

apakah daun dan batangnya? Apakah memiliki bunga?

2. Pernahkah kamu mengamati tumbuhan tangkil (Gnetum

gnemon)? Seperti apakah daunnya? Apakah memiliki

bunga? Bagian apakah yang dapat kamu makan?

3. Tahukah tumbuhan pakis haji? Bagaimanakah bentuk

daun dan batangnya?

4. Pernahkan kamu mengamati tumbuhan Ginko biloba?

Seperti apakah daunnya?

Pertemuan 2

Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae

1. Bagaimanakah daun dan bunga pada peuteuy selong?

2. Bagaimanakah bentuk bunga pada bunga pukul empat?

3. Bagaimanakah pertulangan daun pisang? Bagaimana

batangnya?

4. Bagaimanakah bunga pada anggrek?

5. Bagaimanakah daun dan bunga pada bunga kana?

6. Tumbuhan pisang, bunga kana, peuteuy selong, anggrek

dan bunga pukul empat, manakah yang tergolong

Liliopsida? Mengapa?

Tabel 3.5. Deskripsi Tayangan Video pada Apersepsi

Pembelajaran Klasifikasi Tumbuhan di Kelas Eksperimen

Pertemuan 1

Judul Gymnospermae

Durasi 3 menit

Isi Video Penayangan gambar ciri morfologi habitus, daun,

batang, dan strobilus pada tumbuhan Gymnospermae

Tampilan Video Gambar bergerak disertai narasi, teks dan label-label

konsep penting penting disertai alunan musik selama

penayangan video (narasi dan teks berbahasa inggris)

Pertemuan 2

Judul Angiospermae

Durasi 2 menit

Isi Video Penayangan gambar ciri morfologi bunga sebagai ciri

khas tumbuhan Angiospermae dan pengenalan bagian-

bagian bunga

Tampilan Video Gambar bergerak disertai narasi, teks dan label-label

konsep penting penting (narasi dan teks berbahasa

inggris)

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

7

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Proses pembelajaran pada masing-masing kelas penelitian dilaksanakan

dalam dua pertemuan. Di setiap akhir pertemuan pada masing-masing kelas

penelitian diberikan tes ICL dan ECL.

d. Pada akhir pembelajaran siswa melaksanakan postest untuk menjaring hasil

belajar berupa tes GCL.

3) Tahap Akhir

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Membuat pembahasan berdasarkan data hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan

E. ANALISIS DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Tujuan utama dari analisis data hasil uji coba instrumen adalah untuk

memperbaiki atau meningkatkan kualitas tes yang dipakai dan mengidentifikasi

soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek agar dapat diperbaiki. Untuk

mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan, berikut ini beberapa hal

yang harus diperhatikan:

1) Menghitung Validitas

Validitas diartikan sebagai ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau keshahihan suatu instrumen. Untuk mengetahui validitas dari suatu soal

dapat menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment berikut

(Arikunto, 2012):

N∑XY – (∑X)(∑Y)

rxy =

√ (N ∑X2 – (∑X)2) (N ∑Y2 – (∑Y)2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

n = banyaknya subyek

∑x = jumlah nilai tiap soal

∑y = jumlah nilai total

Setelah diperoleh korelasinya, selanjutnya dilakukan proses pengambilan

keputusan valid atau tidaknya. Pengambilan keputusan didasarkan pada uji

hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

8

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka item pernyataan valid

2) Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka item pernyataan tidak valid

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2007) menyatakan bahwa item yang

dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi

validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya

atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Untuk lebih jelasnya

tetang uji validitas, berikut adalah rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas data.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Data

No r Hitung r Tabel Kriteria

1 0.61 0.30 Valid

2 0.54 0.30 Valid

3 0.22 0.30 Invalid

4 0.64 0.30 Valid

5 -0.15 0.30 Invalid

6 0.39 0.30 Valid

7 0.54 0.30 Valid

8 0.23 0.30 Invalid

9 -0.22 0.30 Invalid

10 0.48 0.30 Valid

11 0.44 0.30 Valid

12 0.66 0.30 Valid

13 0.15 0.30 Invalid

14 0.55 0.30 Valid

15 0.48 0.30 Valid

Berdasarkan Tabel 4 di atas diperoleh bahwa dari 15 item diperoleh bahwa item

yang valid ada 10 item dan yang tidak valid ada 5 item yaitunomor 3, 5, 8, 9, dan

13.

2) Menghitung Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang

bersangkutan. Reliabilias berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti

dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes

dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

9

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda

(Suherman, 2003).

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas perangkat tes berupa bentuk uraian

dipergunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut (Suherman, 2003):

11r =

2

2

11

t

i

s

s

n

n

Keterangan :

11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Banyak butir soal (item)

2

is = Jumlah varians skor tiap item

s2t = Varians skor total

Dengan varian 2

is dirumuskan

n

n

xx

s

2

2

2

Sebagai patokan menginterprestasikan derajat reliabilitas digunakan

kriteria menurut Guilford (Suherman, 2003). Dalam hal ini 11r diartikan

sebagai koefisien reliabilitas.

Tabel 3.7. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Keterangan

rxy ≤ 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

0,20 <11r ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah

0,40 <11r ≤ 0,70 Reliabilitas Sedang

0,70 <11r ≤ 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,90 <11r ≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas data tersaji berikut ini.

Tabel 3.8.

Data Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal

Data rhitung Kriteria Kategori

Kemampuan Penalaran 0,60 Reliabel Sedang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

10

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil analisis menunjukkan data kemampuan penalaran telah memenuhi

karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian yaitu reliabel

dengan kategori sedang.

3) Daya Beda

Daya pembeda (DP) dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh

kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang mengetahui

jawabannya dengan benar dengan testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut

(atau testi yang menjawab salah). Dengan perkataan lain daya pembeda sebuah

butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi (siswa)

yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Suherman,

2003).

Rumusan untuk menentukan daya pembeda (DP) soal menurut Suherman

(2003) adalah :

𝐷𝑃 =𝐽𝐵𝐴−𝐽𝐵𝐵

𝐽𝑆𝐴 atau 𝐷𝑃 =

𝐽𝐵𝐴−𝐽𝐵𝐵

𝐽𝑆𝐵

Keterangan :

𝐷𝑃 = daya pembeda

𝐽𝐵𝐴 = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar, atau jumlah benar untuk kelompok kelas atas

𝐽𝐵𝐵 = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok kelas bawah

𝐽𝑆𝐴 = jumlah siswa kelompok atas (diambil 25% dari skor tertinggi)

𝐽𝑆𝐵 = jumlah siswa kelompok rendah (diambil 25% dari skor

terendah)

Siswa yang termasuk ke dalam kelompok kelas atas adalah siswa yang

mendapatkan skor tinggi dalam tes tersebut, sedangkan siswa yang tergolong ke

dalam kelompok kelas rendah adalah mereka yang mendapatkan skor rendah.

Selanjutnya Suherman (2003) mengemukakan hasil perhitungan daya

pembeda yang kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi sebagai berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

11

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.9. Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda

Besarnya DP Interpretasi

DP ≤ 0,00 SangatJelek

0,00 <DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 <DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 <DP ≤ 0,70 Baik

0,70 <DP ≤ 1,00 SangatBaik

Hasil rekapitulasi daya pembeda soal penguasaan materi tersaji pada Tabel

3.10. berikut:

Tabel 3.10.

Data Hasil Uji Daya Pembeda Soal Kemampuan Penalaran

No Daya Beda Kriteria

1 0.37 Cukup

2 0.55 Baik

3 0.15 Jelek

4 0.50 Baik

5 -0.20 Jelek

6 0.35 Cukup

7 0.47 Baik

8 0.25 Cukup

9 -0.05 Jelek

10 0.50 Baik

11 0.40 Cukup

12 0.55 Baik

13 0.20 Jelek

14 0.60 Baik

15 0.40 Cukup

4) Menentukan Tingkat Kesukaran

Derajat kesukaran suatu butir soal (Suherman, 2003) dinyatakan dengan

indeks kesukaran (Difficulty Index) yang diukur berdasarkan perhitungan

berikut:

𝐽𝐵𝐴 + 𝐽𝐵𝐵

𝐽𝑆𝐴 + 𝐽𝑆𝐵

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

12

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11 berikut menyajikan secara lengkap tentang klasifikasi

indeks kesukaran.

Tabel 3.11.

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Tingkat Kesukaran Kategori Soal

𝐼𝐾 = 0 Soal terlalu sukar

0 < 𝐼𝐾 ≤ 0,3 Soal sukar

0,3 < 𝐼𝐾 ≤ 0,7 Soal sedang

0,7 < 𝐼𝐾 < 1 Soal mudah

𝐼𝐾 = 1 Soal terlalu mudah

Hasil rekapitulasi tingkat kesukaran soal penguasaan materi tersaji pada

Tabel 3.12 berikut:

Tabel 3.12.

Data Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Penalaran

No Koefisien Interpretasi

1 0.62 Sedang

2 0.73 Mudah

3 0.58 Sedang

4 0.68 Sedang

5 0.65 Sedang

6 0.68 Sedang

7 0.67 Sedang

8 0.58 Sedang

9 0.68 Sedang

10 0.50 Sedang

11 0.55 Sedang

12 0.68 Sedang

13 0.50 Sedang

14 0.30 Sukar

15 0.55 Sedang

Berdasarkan hasil analisa uji coba intrumen, berikut rekapitulasi hasil

pengujian dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

13

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran

Materi Klasifikasi Tumbuhan

No DP Reliabilitas Tingkat

Kesukaran

Korelasi Validitas Keterangan

1

0.37

0,60

Sedang 0.61 Valid

Digunakan

2

0.55 Mudah 0.54 Valid

Digunakan

3

0.15 Sedang 0.22 Invalid

Tidak

digunakan

4

0.50 Sedang 0.64 Valid

Digunakan

5

-0.20 Sedang -0.15 Invalid

Tidak

digunakan

6

0.35 Sedang 0.39 Valid

Digunakan

7

0.47 Sedang 0.54 Valid

Digunakan

8

0.25 Sedang 0.23 Invalid

Tidak

digunakan

9

-0.05 Sedang -0.22 Invalid

Tidak

digunakan

10

0.50 Sedang 0.48 Valid

Digunakan

11

0.40 Sedang 0.44 Valid

Digunakan

12

0.55 Sedang 0.66 Valid

Digunakan

13

0.20 Sedang 0.15 Invalid

Tidak

digunakan

14

0.60 Sukar 0.55 Valid

Digunakan

15

0.40 Sedang 0.48 Valid

Digunakan

Hasil analisis pengolahan uji instrumen selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

Indikator yang digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba

instrumen dipaparkan dalam Tabel 3.14 berikut.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

14

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.14 Indikator Instrumen Tes Kemampuan Penalaran

No.

Soal

Dimensi Belajar

Penalaran Indikator

Tingkat

Kesukaran

1

Perluasan dan

Penghalusan

Pengetahuan

Membandingkan Sedang

2 Mudah

3 Mengklasifikasi

Sedang

4 Sedang

5 Membuat induksi Sedang

6 Membuat deduksi Sedang

7 Menganalisis Kesalahan

Sedang

8 Sedang

9 Membangun dukungan Sukar

10 Absraksi Sedang

F. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pengumpulan data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban

kognitif siswa melalui posttest yang diberikan. Nilai yang diperoleh dari tes

kemampuan penalaran sebelum dilakukan analisis dan pengolahan data

dirumuskan sebagai berikut:

Nilai =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100

(Arikunto, 2012)

Nilai tingkat kemampuan penalaran siswa diadaptasi dari kategorisasi

Arikunto (2012), sebagai berikut:

Tabel 3.15. Kategorisasi Kemampuan Penalaran

Skor Keterangan

75 – 100 Baik sekali

61 – 74 Baik

51 – 60 Cukup

35 – 50 Kurang

25 – 34 Gagal

Analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program/software analisis statistik software SPSS™ 16.0

(Priyanto, 2010). Taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

95% atau 0,5%.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

15

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengolahan dan analisis data beban kognitif

a) Dilakukan perhitungan nilai posttest yang diperoleh dari masing-masing

kelas penelitian. Seluruh data posttest yang telah diperoleh diolah dengan

menggunakan software SPSS™ 16.0 (Priyanto, 2010).

b) Uji Normalitas

Uji Shapiro-Wilk (Shapiro-Wilk Test), uji normalitas yang sangat

direkomendasikan untuk jumlah sampel kecil (n<50). Dengan menggunakan

taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah “jika signifikansi

(Sig.) ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal” (Sugiyono, 2011).

c) Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene. Dengan

menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah “jika

signifikansi (sig.) ≥ 0,05 maka data homogen” (Sugiyono, 2011).

d) Uji Perbedaan Rata-rata

Uji hipotesis atau uji perbedaan rata-rata dilakukan menggunakan

Independent Sample T-test jika data berdistribusi normal. Namun jika

terdapat data yang tidak berdistribusi normal, dilakukan uji U Mann-

Whitney.

Hipotesis pengujian uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2011).

H0: μ1 = μ2

Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria

pengujiannya adalah “jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H0 diterima”.

Artinya jika H0 diterima, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata.

2. Pengolahan instrumen ICL

Instrumen ICL menggunakan task complexity worksheet berbasis

standar pengolahan informasi dari Marzano (1993). Nilai tingkat kemampuan

siswa dalam menganalisis informasi merujuk pada kategorisasi dari Arikunto

(2012), sebagai berikut:

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

16

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.16.

Kategorisasi Kemampuan Menganalisis Informasi

Skor Keterangan

80-100 Baik Sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

3. Pengolahan instrumen ECL

Dalam proses pengolahan instrumen ECL, teknik pengolahan yang

digunakan adalah dengan menggunakan skala Likert. Pengolahan ini dilakukan

dengan cara menghitung rata-rata skoring setiap jawaban dari responden.

Berikut adalah formulasi dari perhitungan angket respon siswa beserta

interpretasinya. Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya

dengan perhitungan sebagai berikut:

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentase dengan perhitungan

sebagai berikut:

Sehingga, apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut Sugiyono

(2011).

Tabel 3.17. Interpretasi Respon Angket berdasarkan Skala Likert

Rumus Nilai Interpretasi

R = (a*1) + (b*2) + (c*3) + (d*4)

0-25%R Rata-rata responden

sangat tidak setuju

<50%R Rata-rata responden tidak

setuju

<75%R Rata-rata responden setuju

<100%R Rata-rata responden

sangat setuju (Sugiyono, 2011)

Keterangan:

R= tingkat respon tingkat persetujuan

Rata-rata skor = total skor/jumlah item

Persentase skor = (skor rata-rata /skor ideal) x 100

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

17

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a= jumlah responden menjawab Sangat Tidak Setuju

b= jumlah responden menjawab Tidak Setuju

c= jumlah responden menjawab Setuju

d= jumlah responden menjawab Sangat Setuju

4. Analisis Korelasi

Korelasi dimaksudkan untuk menganalisis sejauh mana hubungan

diantara ketiga komponen beban kognitif dan gaya belajar siswa. Jika korelasi

bernilai positif, maka hubungan antara dua variabel bersifat searah. Sebaliknya

jika korelasi bernilai negatif, maka hubungan antara dua variabel berlawanan

arah.Untuk mengetahui seberapa besar hubungan keduanya dengan

menggunakan rumus koefisien korelasi Produk Momen Pearson dengan rumus

dan interpretasinya sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah data

X = Investasi Aktiva Tetap

Y = Return On Investment

Tabel 3.18. Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Interpretasi

0,00 - 0,199 Korelasi sangat rendah

0,20 - 0,399 Korelasi rendah

0,40 - 0,599 Korelasi sedang

0,60 - 0,799 Korelasi kuat

0,80 - 1,000 Korelasi sangat kuat (Sugiyono, 2011)

5. Analisis Regresi

Korelasi dan regresi memiliki hubungan yang erat. Analisis regresi

dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.

Analisis regresi digunakan apabila ingin mengetahui bagaiamana variabel

dependen/kriteria dapat diprediksi melalui variabel independen atau prediktor,

secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan

untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat

2222 YYXXn

YX-XYnr

n

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

18

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen

atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan

meningkatkan variabel independent atau sebaliknya (Sugiyono, 2011). Berikut

adalah rumus-rumus yang digunakan pada analisis regresi.

Keterangan:

Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

A : Harga Y bila X = 0 (harga kosntan)

B : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

pengingkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi

penurunan

X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

R : Koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y

Sx : Simpangan baku variabel X

Sy : Simpangan baku variabel Y

6. Analisis Gaya Belajar

Data mengenai gaya belajar diperoleh melalui angket skala Likert

berdasarkan instrumen DePorter & Hernacki (2003). Data yang diperoleh

kemudian dianalisa dengan rumus:

Berikut dibawah ini disajikan indikator dari instrumen gaya belajar

visual, auditori dan kinestetik dengan butir soal yang bernilai positif dan

negatif pada tiap indikator instrumen.

Rata-rata skor = total skor/jumlah item

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

19

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.19. Indikator Instrumen Gaya Belajar

Dimensi Indikator No. Butir Soal

(-) (+)

Gaya Belajar

Visual

Memahami sesuatu dengan asosiasi

visual

5 7, 8

Rapi dan teratur 6, 10 1

Mengerti dengan baik mengenai

posisi, bentuk, angka dan warna

3 4

Sulit menerima instruksi verbal 2 9

Gaya Belajar

Auditori

Belajar dengan cara mendengar 15, 20 18

Lemah terhadap aktivitas visual 16 11

Memiliki kepekaan terhadap music - 13, 14

Baik dalam aktivitas lisan 12, 19 17

Gaya Belajar

Kinestetik

Belajar melalui aktivitas fisik 27 22, 24

Selalu berorientasi pada fisik dan

banyak bergerak

21, 25 30

Peka terhadap ekspresi dan bahasa

tubuh

29 28

Menyukai kegiatan coba-coba 23 26

Jumlah 15 soal 15 soal

30

Adapun skor tiap butir angket pada masing-masing gaya belajar ditentukan

sesuai dengan Tabel dibawah ini.

Tabel 3.20. Skor Butir Angket Gaya Belajar

Pilihan

Sifat

Selalu Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

20

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. PROSEDUR PENELITIAN

Pengolahan data &

pembahasan

Kesimpulan dan Pelaporan

Tes gaya belajar siswa

Penyusunan RPP

Pembuatan Instrumen

Penelitian

Perizinan Penelitian

Pelaksana

an

Uji Coba dan Revisi

Instrumen

Judgement Instrumen Penentuan Sampel

Penelitian

Perizinan Penelitian

Sekolah

Pertemuan pertama

pada kelas kontrol

Pertemuan pertama pada

kelas eksperimen

Tes beban kognitif

intrinsic dan extraneous

Tes beban kognitif intrinsic

dan extraneous

Pertemuan kedua pada

kelas kontrol

Tes beban kognitif

intrinsic dan extraneous

Pertemuan keduapada kelas

eksperimen

Tes beban kognitif intrinsic

dan extraneous

Pertemuan ketiga pada

kelas kontrol

Tes beban kognitif

intrinsic dan extraneous

Pertemuan ketiga pada kelas

eksperimen

Tes beban kognitif intrinsic

dan extraneous

Posttest

Persiapan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode …repository.upi.edu/23855/6/T_BIO_1302842_Chapter3.pdf · 6. Tumbuhan pisang, bunga kana , peuteuy selong, anggrek dan bunga

21

Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu