16
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Timur dan Bali II yang beralamat di jalan Ketintang Baru I No. 1-3 Surabaya, yang merupakan perusahan BUMN yang bergerak di bidang jasa listrik. B. Jenis penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian Survey (Sugiyono, 2015:6 ) Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Dalam penelitian survey informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Dimana peneliti langsung datang dan membagikan kuisioner pada para karyawan yang ada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II. C. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini adapun populasi dan sampel yang di gunakan yaitu : 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu- individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset, (Sumarsono, 2004:49-50).Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa bagian Timur dan Bali II yang beralamat di jalan

Ketintang Baru I No. 1-3 Surabaya, yang merupakan perusahan BUMN

yang bergerak di bidang jasa listrik.

B. Jenis penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Survey (Sugiyono, 2015:6 )

Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil. Dalam penelitian survey informasi yang dikumpulkan dari

responden dengan menggunakan kuisioner. Dimana peneliti langsung

datang dan membagikan kuisioner pada para karyawan yang ada PT. PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini adapun populasi dan sampel yang di gunakan

yaitu :

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu-

individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset,

(Sumarsono, 2004:49-50).Populasi dalam penelitian ini adalah para

karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

32

menggunakan total sampling dengan total 79 karyawan kecuali General

Manajer jadi 78 karyawan.

2. Sampel

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua

karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB II sebanyak 78 karyawan.

Dimana Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah populasi yang kurang dari 100,

seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya (Sugiyono,

2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total

sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana

jumlah sampel sama dengan populasi yang ada (Sugiyono, 2011).

D. Definisi Operasional dan indikator variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang

diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara

praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

variabel terikat.

Variabel penelitian yang akan diteliti adalah kinerja karyawan (Y),

Disiplin Kerja(X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

1. Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Mangkunegara (2006:9) kinerja karyawan adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

33

diberikan. Namun di dalam PT. PLN (Persero) UIP JBTB II kinerja

ialah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan, dimana hasil kerja

tersebut ditentukan oleh indikator sebagai berikut :

a. Kualitas adalah hasil kerja karyawandalam menyelesaikan tugas

yang diberikan, serta kemampuan yang dimiliki oleh karyawan

sendiri.

b. Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan dalam kerja, jumlah

tersebut dapat berupa jumlah unit, atau jumlah perputaran kerja

yang telah diselesaikan.

c. Ketepatan Waktu adalah mampu menyelesaikan pekerjaannya

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.

2. Disiplin Kerja (X1)

Menurut Singodimedjo (2002:212) Disiplin kerja adalah

kerelaan dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan

yang berlaku di sekitar perusahaa, dimana kesediaan seorang karyawan

dalam menaati peraturan yang berlaku di dalam menjadi salah satu

aspek yang akan dinilai berdasarkan Indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur disiplin kerja, yaitu :

a. Taat terhadap aturan waktu adalah peraturan yang harus ditaati

mulai dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat karyawan

dengan tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

34

b. Taat terhadap peraturan perusahaan, adalah Peraturan dasar tentang

cara berpakaian, membuat surat ijin bila tidak masuk kantor,

bertingkah laku dalam pekerjaan.

3. Lingkungan Kerja (X2)

Sedarmayanti (2011), mendefinisakan lingkungan kerja non

fisik ialah keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja,

baik dengan atasan ataupun sesama rekan kerja, atau hubungan dengan

bawahan dengan indikator lingkungan kerja non fisik, antara lain:

a. Hubungan antar karyawan adalah suatu hubungan antar karyawan

dalam melakukan pekerjaan di lingkungan kerja, menjalin

hubungan yang baik dan harmonis dengan karyawan yang lain

sehingga dapat meningkatkan kinerja antar karyawan.

b. Hubungan karyawan dengan atasan adalah Hubungan yang terjadi

saat atasan menyempatkan waktu melihat kinerja karyawan, serta

memberikan motivasi jika bawahan merasa lelah dengan

pekerjaannya. Hubungan atau interaksi antara atasan dengan

bawahan harus di jaga dengan harmonis dan saling menjaga etika

serta menghargai satu sama lain agar tercipta lingkungan kerja

yang nyaman.

E. Jenis dan Sumber data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

35

1. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif merupakan jenis penelitian yang data penelitiannya berupa

angka dan alat analisis yang digunakan adalah menggunakan statistik

(Sugiyono, 2014). Dimana data yang diperoleh dari kuesioner dan

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh

pengumpul data dari objek risetnya (Sumarsono, 2004). Data primer

dalam penelitian ini yaitu pemberian angket/kuesioner kepada

karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB II yang berhubungan dengan

Disiplin kerja dan Lingkungan kerja serta Kinerja karyawan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder biasanya diperoleh

dari peneliti lain, atau dari catatan di kantor, atau dari mana saja, sudah

diolah atau belum diolah (Sumarsono, 2004). Dalam penelitian ini data

sekunder diperoleh dari data karyawan dan penilaian terhadap kinerja

karyawan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

36

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk pengamatan atau

pengumpulan data secara tidak langsung, pengumpulan data dengan

wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula (Sumarsono, 2004). Dalam hal ini, wawancara atau tanya

jawab dilakukan dengan pihak perusahaan terutama pihak Human

Resouce Departemen (HRD) PT. PLN (Persero) UIP JBTB II. Data

yang penulis kumpulkan dengan metode ini misalnya kinerja karyawan,

kedisiplinan karyawan serta lingkungan kerja di PT. PLN (Persero) UIP

JBTB II.

2. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner yang

disebarkan berisi pertanyaan mengenai Disiplin Kerja, Lingkungan

Kerja dan Kinerja Karyawan

3. Pengamatan atau Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data menggunakan

cara penelitian secara langsung pada objek penelitian mengenai

pengaruh Disiplin kerja, Lingkungan kerja terhadap Kinerja karyawan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

37

pada PT. PLN (Persero) UIP JBTB II. Pada tahap observasi, peneliti

langsung terjun lapangan guna memperoleh informasi tambahan dan

untuk mengetahui kebenaran dari informasi yang didapat dari subjek

pada saat observasi.

G. Pengukuran Data

Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan Disiplin kerja

dan lingkungan kerja serta kinerja karyawan digunakan instrument berupa

kuisioner dengan pengukuran mengunakan skala likert yang mempunya

lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal. Setiap pertanyaan yang

ditunjukkan kepada responden merupakan pertanyaan interval suatu

konsisten sikap dan dinilai dengan jawaban yang diberikan, dengan

menggunakan skala pengukuran.. Skala Likert menjabarkan variabel yang

akan diukur menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Pertanyaan pada kuesioner

memiliki 5 alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilih dari

alternatif tersebut. Lima alternatif jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

38

Tabel 3.1 Jawaban Item Pertanyaan dan Skala Likert

Jawaban item pertanyaan Skala Likert

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan bahwa skor 5 memiliki jawaban

sangat setuju (SS) artinya Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan kinerja

karyawan mempunyai indikasi sangat tinggi dalam pengukurannya. Skor 4

dengan jawaban setuju (S) artinya Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan

kinerja karyawan mempunyai indikasi tinggi dalam pengukurannya. Skor 3

memiliki jawaban cukup Setuju (CS) artinya Disiplin Kerja, Lingkungan

Kerja dan kinerja karyawan mempunyai indikasi cukup setuju dalam

pengukurannya. Skor 2 dengan jawaban tidak setuju (TS) memiliki arti bahwa

Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan kinerja karyawan memiliki indikasi

rendah dalam pengukurannya. Skor 1 dengan jawaban sangat tidak setuju

(STS) memiliki arti bahwa Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan kinerja

karyawan mempunyai indikasi sangat rendah.

H. Pengukuran Instrumen Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metoda

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

39

1. Uji instrumen

Uji coba instrumen digunakan untuk menilai apakah instrumen

yang digunakan memiliki kelayakan dan dapat dilanjutkan sebagai

instrumen dalam penelitian ini.Untuk dapat digunakan dalam penelitian,

instrumen penelitian harus memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Uji

coba instrumen yang akan dilakukan meliputi :

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:168) validitas merupakan suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kebenaran suatu

instrumen. Instrumen yang tepat berarti alat yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu tepat, dimana instrumen itu

dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Tinggi

rendahnya validitas instrumen ditunjukan dengan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mengukur suatu data supaya tidak

menyimpang dari gambaran variable yang dimaksudkan agar

tercapai kevalidannya.

Menurut Arikunto (2002:170) rumus untuk menguji

validitas angket adalah:

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara skor item dan skor total

X = Skor rata-rata variabel X

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

40

Y = Skor rata-rata variabel Y

N = Sampel (Responden)

Adapun kriteria pengujian validitas adalah apabila r

hitung < r tabel maka tida terdapat data yang valid sedangkan

apabila r hitung ≥ r tabel maka terdapat data yang valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat uji yang digunakan untuk

menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten.Suatu instrument dikatakan reliable jika dapat dipercaya

untuk mengumpulkan data penelitian, sehingga mendapatkan hasil

yang tetap dan konsisten. Teknik yang digunakan untuk mengukur

reliabilitas yaitu dengan rumus Cronbach Alpha Arikunto

(2006:196) yaitu:

=(

) ( 1-

)

Keterangan :

= Reliabilitas instrument

= Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

41

I. Teknik analisis data

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan

syarat pengujian maka penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Normalitas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk

menguji pada model regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi

normal atau berdistribusi tidak normal (Ghozali, 2011). Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dengan dasar

pengambilan keputusan:

1) Angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka

databerdistribusi normal.

2) Angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka

data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastistas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi layak dipakai dalam

memprediksi variabel terikat dipengaruhi dengan variabel bebas

(Ghozali, 2011). Gejala heterokedastistas terjadi apabila nilai

signifikannya < 0,05.

c. Uji Multikolinieritas, merupakan pengujian yang bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (Ghozali, 2011). Metode untuk menguji

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

42

multikolinearitas yaitu dengan melihat besaran dari nilai tolerance

dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan dasar

pengambilan keputusan:

1) Nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10.

2) Nilai tolerance > 0,1.

2. Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi

sederhana, dengan menambah dan memasukkan variabel bebas

menjadi lebih dari satu (Sanusi, 2011: 135). Dalam penelitian ini, ada

satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dengan demikian regresi

berganda dinyatakan dengan persamaan matematika sebagai berikut;

Y = a + b1X1+ b2X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Kinerja)

a = Nilai Konstanta

b1,b2 = Koefisien garis regresi

X1,X2 = Variabel independen

e = Error / variabel pengganggu

3. Analisis Determinasi (R2)

R Square merupakan koefisien determinasi dan koefisien ini

digunakan untuk mengukur secara simultan berpengaruh seluruh

variabel, sedangkan sisanya diukur dari faktor lain. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol sampai satu.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

43

Kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Niai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas.

b. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

J. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

varibel. Ini berarti uji t digunakan untuk menguji signifikan hubungan

antar variabel independen (Ghozali, 2011). Uji t digunakan untuk

menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas

nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,50, maka dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Dimana :

t = mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

44

= Koefisien regresi masing-masing variabel

= standar deviasi dari variabel bebas

Ho = Tidak ada hubungan disiplin kerja terhadap kinerja

Ha = Adanya hubungan disiplin kerja terhadap kinerja

Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,50 (α) atau t hitung < t tabel

berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak,

bila dilakukan uji secara parsial, artinya variabel bebas secara

parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat pada

kesalahan 5% (α = 5%)

b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,50 (α) atau t hitung > t tabel

berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak Ha diterima, bila

dilakukan uji secara parsial, artinya variabel bebas secara

parsial berpengaruh terhadap variabel terikat pada kesalahan

5% (α = 5%)

H1:Disiplin Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB II

H2:Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB II.

2. Uji simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

antara variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel Disiplin

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

45

kerja dan Lingkungan Kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja

karyawan. Dengan rumus:

Sumber: (Ghozali, 2011)

Keterangan :

F = Rasio

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas

Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara disiplin dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan .

Ha : Ada pengaruh signifikan antara disiplin dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika probabilitas (signifikansi) > 0,50 (α) atau F hitung < F tabel

berarti hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila

dilakukan uji secara simultan, artinya variabel bebas secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

pada kesalahan 5% (α = 5%).

b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,50 (α) atau F hitung > F tabel

berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak Ha diterima, bila

dilakukan uji secara simultan, artinya variabel bebas secara

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.umm.ac.id/49524/46/BAB III.pdf · 2019. 8. 20. · Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah pada semua karyawan PT. PLN (Persero) UIP JBTB

46

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pada

kesalahan 5% (α = 5%).

H3: Disiplin kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) UIP

JBTB II