25
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Menurut Sugiono (2013: 14) jenis penelitian dibedakan menjadi dua yaitu: a. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya digunakan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. b. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowboal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif artinya semua data diwujudkan dalam bentuk angka analisisnya berdasarkan analisis statistik. 2. Desain Penelitian Menurut Murtiyasa (2014:11), “Desain penelitian untuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah non eksperimen atau eksperimen”. Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel), subjek

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitianeprints.ums.ac.id/67761/5/BAB III.pdf · pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Desain Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Menurut Sugiono (2013: 14) jenis penelitian dibedakan menjadi

    dua yaitu:

    a. Penelitian Kuantitatif

    Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

    sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

    digunakan secara random, pengumpulan data menggunakan

    instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

    dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

    b. Penelitian Kualitatif

    Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

    objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

    peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber

    data dilakukan secara purposive dan snowboal, teknik pengumpulan

    dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

    induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

    makna dari pada generalisasi.

    Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif artinya semua

    data diwujudkan dalam bentuk angka analisisnya berdasarkan analisis

    statistik.

    2. Desain Penelitian

    Menurut Murtiyasa (2014:11), “Desain penelitian untuk jenis

    penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah non eksperimen atau

    eksperimen”. Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang

    observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel), subjek

  • 32

    penelitian menurut keadaan apa adanya tanpa adanya manipulasi

    penelitian. Sedangkan penelitian eksperimen adalah desain penelitian

    yang paling memungkinkan penelitian untuk mengendalikan variabel-

    variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat.

    Penelitian ini menggunakan desain non eksperimen (desain survei).

    Menurut Prasetyo (2005: 143), “penelitian survey adalah penelitian

    kuantitatif dengan menggunakan pernyataan terstruktur/sistematis yang

    sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang

    diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis”. Pernyataan yang

    terstruktur biasanya disebut kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-

    pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur

    variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada, atau bisa

    juga pengalaman. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

    menggunakan metode angket (kuesioner), metode dokumentasi dan

    metode observasi.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

    yang beralamatkan di Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura,

    Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448, Sukoharjo, Kota Surakarta,

    Jawa Tengah 57162, Indonesia dengan subyek penelitian adalah

    mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi pada angkatan

    2017.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini direncanakan akan berlangsung dari bulan Mei 2018

    sampai dengan selesainya penelitian ini.

  • 33

    C. Populasi, Sampel dan Sampling

    1. Populasi

    Menurut Bungin (2011:108), “populasi merupakan keseluruhan

    dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

    tumbuhan, udara, gejala nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya”.

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan

    akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2017 yang

    telah menempuh mata kuliah Akuntansi Perusahaan Jasa dengan jumlah

    276 mahasiswa.

    Tabel 3.1

    Distribusi Populasi

    No Kelas Jumlah Mahasiswa

    1 A 40

    2 B 40

    3 C 40

    4 D 40

    5 E 40

    6 F 40

    7 G 36

    Jumlah 276

    2. Sampel

    Menurut Arikunto (2006:130), “sampel adalah sebagian atau wakil

    dari populasi”. Sampel dari penelitian ini diambil dari sebagian

    mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2017 FKIP UMS.

    Menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin (Sevilla

    1960:182), sebagai berikut:

    𝑛 = 𝑁

    1 + 𝑁𝑒2

  • 34

    Keterangan:

    n : ukuran sampel

    N : ukuran populasi (276 mahasiswa)

    e :persen kelonggaran ketidak telitian karena

    kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir (5%)

    𝑛 = 276

    1+276(0.05)2=

    276

    1+ 0.6275=

    276

    1,6975=162,59 = 162

    3. Sampling

    Menurut Margono (2004:125),“teknik sampling adalah cara untuk

    menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang

    akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-

    sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

    representatif”. Menurut Sugiyono (2010: 217) teknik sampling pada

    dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) cara, yaitu Probability

    Sampling dan Non Probability Sampling.

    a. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

    memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

    populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

    b. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

    tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

    anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

    Penelitian ini menggunakan teknik Probability sampling dengan

    menggunakan teknik Proportional random sampling, dimana untuk

    cara yang digunakan adalah dengan undian. Dalam random setiap kelas

    dalam populasi diberikan kesempatan untuk dijadikan sampel.

    Proporsional digunakan untuk memperoleh jumlah sampel masing-

    masing kelas.

    Dengan rumus sebagai berikut:

    n

    N x jumlah sampel

  • 35

    Keterangan :

    n : jumlah mahasiswa tiap kelas

    N : jumlah populasi

    Distribusi sampel dengan menggunakan proportional random

    sampling:

    Tabel 3.2

    Distribusi Sampel

    No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel

    1 A 40

    276𝑥 162 = 23,47

    2 B 40

    276𝑥 162 = 23,47

    3 C 40

    276𝑥 162 = 23,47

    4 D 40

    276𝑥 162 = 23,47

    5 E 40

    276𝑥 162 = 23,47

    6 F 40

    276𝑥 162 = 23,47

    7 G 36

    276𝑥 162 = 21,13

    Jumlah 162

    D. Definisi Operasional Variabel

    Menurut Sugiyono (2010:38) dalam bukunya yang berjudul “Metode

    Penelitian Bisnis” mengemukakan variabel penelitian adalah suatu atribut

    atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulan. Terdapat dua jenis variabel antara lain: variabel independen

    (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

  • 36

    1. Variabel bebas (Independen)

    Menurut Sugiyono (2012: 59) variabel bebas adalah variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

    variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

    a. Latar belakang pendidikan mahasiswa (X1)

    1) Definisi

    Salah satu yang mempengaruhi pemahaman konsep dasar

    akuntansi adalah latar belakang pendidikan. Latar belakang

    adalah keterangan suatu peristiwa guna melengkapi informasi

    yang tersiar sebelumnya. Latar belakang yang dimaksud adalah

    keterangan dari seseorang secara formal yang mengenai

    jenjang pendidikan dan jurusan keilmuan yang telah

    ditempuhnya dari pendidikan tingkat menengah.

    2) Bentuk-bentuk Pendidikan Menengah

    Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah

    umum dan pendidikan menengah kejuruan. Menurut Undang-

    undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    pasal 18 ayat 3: Pendidikan menengah berbentuk Sekolah

    Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah

    Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan

    (MAK), atau bentuk lain sederajat.

    3) Indikator latar belakang pendidikan mahasiswa

    Terdapat dua indikator dari latar belakang pendidikan

    mahasiswa yaitu jenjang pendidikan yang ditempuh

    sebelumnya dan spesifikasi atau jurusan keilmuan yang

    sebelumnya ditempuh oleh mahasiswa.

    b. Gaya mengajar dosen (X2).

    1) Definisi

    Gaya mengajar adalah suatu cara atau bentuk penampilan

    seorang guru dalam menanamkan pengetahuan, membimbing,

    mengubah atau mengembangkan kemampuan, perilaku dan

  • 37

    kepribadian siswa dalam mencapai tujuan proses belajar.

    Dengan demikian, gaya mengajar guru/dosen merupakan

    faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan proses

    belajar siswa. Oleh karena itu, apabila seorang guru/dosen

    memiliki gaya mengajar yang baik, maka diharapkan hasil

    belajar siswa juga menjadi lebih baik.

    2) Macam-macam gaya mengajar

    Dalam dunia pendidikan, gaya mengajar dibedakan menjadi

    empat macam yang meliputi gaya mengajar klasik, gaya

    mengajar teknologis, gaya mengajar personalisasi dan gaya

    mengajar interaksional.

    3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan gaya mengajar

    Gaya mengajar dapat dipengaruhi dari faktor anak didik,

    tujuan, situasi, fasilitas, dan guru/dosen itu sendiri.

    4) Indikator gaya mengajar

    Terdapat enam indikator gaya mengajar dosen, diantaranya

    adalah mengenai variasi suara, memusatkan perhatian ke anak

    didik, membuat kesenyapan sejenak, mengadakan kontak

    pandang, variasi gerakan badan dan mimik, dan mengubah

    posisi dengan bergerak.

    2. Variabel terikat (Dependen)

    Menurut Sugiyono (2013: 58), ”variabel terikat merupakan

    variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

    variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

    pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa (Y).

    a. Definisi

    Pemahaman adalah sejauh mana tingkat pengetahuan

    individu dalam memahami konsep dasar akuntansi baik secara

    praktek maupun teori. Konsep dasar akuntansi perusahaan jasa

    meliputi aktiva, hutang dan modal.

  • 38

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep

    Faktor-faktor tersebut antara lain:

    1) Faktor eksternal, meliputi:

    a) Faktor lingkungan, seperti lingkungan alam dan sosial

    budaya

    b) Faktor psikoinstrumen seperti kurikulum, program,

    sarana, fasilitas dan guru.

    2) Faktor internal, meliputi:

    a) Faktor fisiologis seperti kondisi fisik dan panca

    indera.

    b) Faktor psikologis seperti minat, kecerdasan, bakat,

    motivasi, dan kemampuan kognitif.

    c. Indikator Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi

    Indikator-indikator keberhasilan sebagai tolak ukur dalam

    mengetahui pemahaman konsep dasar akuntansi mahasiswa

    sebagai berikut:.

    1) Mampu menangkap informasi dengan jelas.

    2) Mampu meraih nilai maksimal.

    3) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar akuntansi

    mengenai aktiva, hutang dan modal.

    E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    1. Teknik Pengumpulan Data

    Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian

    ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

    a. Metode Angket atau Kuisioner

    Menurut Sugiyono (2012:199), “kuisioner (angket) merupakan

    teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

    seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawab”. Pernyataan-pernyataan yang tertulis pada angket

    sesuai dengan indikator yang telah diturunkan pada setiap variabel.

  • 39

    Pada kuisioner penelitian ini peneliti akan menggunakan angket

    tertutup dan bersifat langsung, dimana responden hanya

    memberikan jawaban (√) pada salah satu jawaban yang dianggap

    sesuai dengan jawaban responden. Tujuan penggunaan angket

    dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang

    pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa berdasarkan

    latar belakang pendidikan mahasiswa dan gaya mengajar dosen

    pada mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP UMS. Berikut adalah

    kisi-kisi pada angket.

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Angket

    Variabel Indikator Deskriptor Butir

    Soal

    Pemahaman

    Konsep Dasar

    Akuntansi (Y)

    1. Mampu

    menangkap

    informasi dengan

    jelas

    - Daya serap yang

    baik secara individu

    - Daya serap yang

    baik secara

    kelompok

    1, 2, 3, 4,

    5, 6, 7, 8

    2. Mampu meraih

    nilai maksimal

    - Menunjukkan hasil

    tes yang bagus.

    9, 10

    3. Mahasiswa

    mampu

    menjelaskan

    mengenai konsep

    dasar akuntansi

    aktiva, hutang dan

    modal.

    Penguasaan dan

    pemahaman pada

    konsep dasar

    akuntansi dan

    mampu menjelaskan

    tiap konsep

    11, 12, 13,

    14, 15, 16,

    17, 18, 19,

    20

    Jumlah 20

  • 40

    Latar

    Belakang

    Pendidikan

    (X1)

    1. Jenjang pendidikan

    yang ditempuh

    sebelumnya

    2. Spesifikasi atau

    jurusan keilmuan

    yang sebelumnya di

    tempuh oleh

    mahasiswa

    - Memberikan

    pernyataan mengenai

    jenjang pendidikan

    dan jurusan

    pendidikan di

    Pendidikan

    Menengah yang

    telah ditempuh

    1

    Jumlah 1

    Gaya

    Mengajar

    Dosen (X2)

    1. Variasi suara - Dosen dapat

    menunjukkan hal-hal

    yang dianggap

    penting.

    - Berbicara dengan

    pelan terhadap

    mahasiswa.

    - Berbicara secara

    tajam terhadap anak

    didik yang kurang

    perhatian.

    - Menggunakan

    intonasi yang jelas.

    1, 4, 9, 17

    2. Memusatkan

    Perhatian

    - Cepat tanggap

    apabila melihat

    mahasiswa merasa

    kesulitan.

    - Dosen dapat

    menggunakan

    7, 15, 18

  • 41

    penekanan verbal

    dengan gerakan

    anggota badan.

    3. Membuat Kesenyapan

    Sejenak

    - Memberikan

    settingan atau

    intermezzo berupa

    sedikit humor atau

    tawa ringan.

    - Memberikan waktu

    untuk mahasiswa

    dapat mengajukan

    pertanyaan.

    - Dosen dapat

    mengubah keadaan

    menjadi tanpa

    kegiatan atau diam.

    2, 5, 16

    4. Kontak Pandang

    - Dosen selalu

    mengarahkan

    pandangannya ke

    seluruh mahasiswa.

    - Dosen dapat

    menggunakan

    pandangannya untuk

    menarik perhatian

    mahasiswa.

    6, 14

    5. Variasi gerakan badan

    dan mimik

    - Mengubah

    metode/gaya

    mengajar jika

    mahasiswa telah

    merasa bosan.

    3, 8, 11,

    13, 19

  • 42

    Setelah kisi-kisi angket dibuat maka dibuat item-item

    pertanyaan dan pernyataan yang disertai dengan tingkatan jawaban

    dan pedoman pengisian angket agar responden tidak mengalami

    kesulitan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan alat ukur skala Likert. Menurut Sugiyono

    (2013:132), “skala likert digunakan unuk mengukur sikap,

    pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

    - Dosen mendekati

    mahasiswa yang

    mengalami

    kesulitan.

    - Dosen menghindari

    gerakan yang kurang

    baik seperti

    menggaruk

    kepala/badan.

    - Memberikan contoh

    dan sikap yang baik

    selama proses

    pembelajaran.

    - Memberikan mimik

    wajah yang

    menyenangkan.

    6. Mengubah Posisi

    dengan Bergerak

    - Dosen dapat

    menjelaskan materi

    dengan bergerak dan

    tidak kaku dalam

    penyampaiannya.

    10, 12, 20

    Jumlah 20

  • 43

    fenomena sosial”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

    instrumen angket dengan pemberian skor skala Likert sebagai

    berikut:

    1) SS : Sangat setuju : 4

    2) S : Setuju : 3

    3) TS : Tidak Setuju : 2

    4) ST : Sangat tidak setuju : 1

    b. Metode Observasi

    Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013: 203) mengemukakan

    bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

    proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

    Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila

    penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

    gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

    Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

    dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan

    serta) dan non participant obsvervation, berikut uraiannya:

    1) Observasi Berperan Serta (participant observation)

    Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

    sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

    sebagai sumber data penelitian.

    2) Observasi Non Partisipan

    Apabila dalam observasi partisipan peneliti terlibat

    langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati,

    maka dalam observasi non partisipan peneliti tidak terlibat dan

    hanya sebagai pengamat independent.

    Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka

    observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak

    terstruktur:

  • 44

    1) Observasi Terstruktur

    Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang

    secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan

    dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila

    peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan

    diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan

    instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan

    reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket

    tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk

    melakukan observasi.

    2) Observasi Tidak Terstruktur

    Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

    dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

    diobservasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak

    menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya rambu-

    rambu pengamatan.

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non

    partisipant, selanjutnya dari segi instrumental menggunakan

    observasi tidak terstruktur.

    c. Metode Dokumentasi

    Menurut Sukmadinata (2009: 221) mengemukakan bahwa,

    “studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik

    pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

    dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

    elektronik”. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

    tidak dapat diperoleh melalui angket, seperti data tentang profil

    universitas, visi, misi dll.

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    Sugiyono (2013: 146) berpendapat bahwa instrumen penelitian

    adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

    maupun sosial yang diamati, lebih tepatnya semua fenomena ini disebut

  • 45

    sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang

    digunakan berupa angket yaitu angket pemahaman konsep dasar

    akuntansi perusahaan jasa, latar belakang pendidikan mahasiswa dan

    gaya mengajar dosen. Sebelum angket dipakai dalam pengumpulan

    data, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Tujuan uji coba

    angket tersebut adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas angket

    tersebut.

    a. Uji Validitas

    Menurut Sugiyono (2010:172), “instrumen yang valid berarti

    alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid

    berarti instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang

    seharusnya diukur”. Perhitungan uji validitas ini menggunakan

    bantuan Statistical Package fot the Social Science (SPSS) dan

    Microsoft Office Excel. Uji tingkat validitas instrumen

    menggunakan rumus Product Moment dengan rumus sebagai

    berikut:

    rxy= 𝑛 ∑ xy−(∑ x)(∑ y)

    √[𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ x)2][n ∑ y2− (∑ y)2]

    Keterangan:

    rxy = koefisien korelasi tiap butir

    n = banyaknya subyek uji coba

    ∑x1 = jumlah skor tiap butir

    ∑y1 = jumlah skor total

    ∑x2 = jumlah kuadrat skor tiap butir

    ∑y2 = jumlah kuadrat skor total

    ∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total

    - Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih besar (>) dari

    rtabel, maka instrumen atau soal dinyatakan valid.

    - Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih kecil (

  • 46

    Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS

    versi 21.00. Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

    1) Gaya Mengajar Dosen (X2)

    Berdasarkan output SPSS versi 21.00 yang terdapat dilampiran

    5, hasilnya diringkas pada tabel di bawah ini:

    Tabel 3.4

    Hasil Uji Coba Angket Gaya Mengajar Dosen

    No

    Item

    Total Keterangan

    Pearson Correlation rtabel N

    1 0,192 0,444 20 Tidak Valid

    2 0,596 0,444 20 Valid

    3 0,197 0,444 20 Tidak Valid

    4 0,627 0,444 20 Valid

    5 0,597 0,444 20 Valid

    6 0,544 0,444 20 Valid

    7 0,547 0,444 20 Valid

    8 0,559 0,444 20 Valid

    9 0,808 0,444 20 Valid

    10 0,689 0,444 20 Valid

    11 0,863 0,444 20 Valid

    12 0,801 0,444 20 Valid

    13 0,812 0,444 20 Valid

    14 0,757 0,444 20 Valid

    15 0,712 0,444 20 Valid

    16 0,895 0,444 20 Valid

    17 0,832 0,444 20 Valid

    18 0,893 0,444 20 Valid

    19 0,737 0,444 20 Valid

    20 0,85 0,444 20 Valid

    Dari hasil di atas menunjukkan bahwa butir pernyataan dari

    variabel gaya mengajar dosen secara keseluruhan dinyatakan

    valid, kecuali butir pernyataan nomor 1 dan 3. rhitung nomor 1

    menunjukkan angka lebih kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,192 <

    0,444 dan rhitung nomor 3 menunjukkan angka lebih kecil dari

    rtabel yaitu sebesar 0,197 < 0,444. Peneliti mengambil

  • 47

    keputusan untuk menghilangkan nomor 1 dan 3 dari angket

    yang dinyatakan tidak valid. Hal tersebut bertujuan agar

    pernyataan di dalam angket secara keseluruhan valid dan dapat

    digunakan sebagai pengukur gaya mengajar dosen.

    2) Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa

    Berdasarkan output SPSS versi 21.00 yang terdapat di

    lampiran 6, hasilnya diringkas pada tabel di bawah ini:

    Tabel 3.5

    Hasil Uji Coba Angket

    Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa

    No

    Item

    Total Keterangan

    Pearson Correlation rtabel N

    1 0,033 0,444 20 Tidak Valid

    2 0,734 0,444 20 Valid

    3 0,841 0,444 20 Valid

    4 0,781 0,444 20 Valid

    5 0,682 0,444 20 Valid

    6 0,873 0,444 20 Valid

    7 0,876 0,444 20 Valid

    8 0,921 0,444 20 Valid

    9 0,957 0,444 20 Valid

    10 0,849 0,444 20 Valid

    11 0,957 0,444 20 Valid

    12 0,921 0,444 20 Valid

    13 0,876 0,444 20 Valid

    14 0,957 0,444 20 Valid

    15 0,851 0,444 20 Valid

    16 0,849 0,444 20 Valid

    17 0,849 0,444 20 Valid

    18 0,921 0,444 20 Valid

    19 0,841 0,444 20 Valid

    20 0,025 0,444 20 Tidak Valid

    Dari hasil di atas menunjukkan bahwa butir pernyataan dari

    variabel pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa

  • 48

    secara keseluruhan dinyatakan valid, kecuali butir pernyataan

    nomor 1 dan 20. rhitung nomor 1 menunjukkan angka lebih

    kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,033 < 0,444 dan rhitung nomor 20

    menunjukkan angka lebih kecil dari rtabel yaitu sebesar 0,025 <

    0,444. Peneliti mengambil keputusan untuk menghilangkan

    nomor 1 dan 20 dari angket yang dinyatakan tidak valid. Hal

    tersebut bertujuan agar pernyataan di dalam angket secara

    keseluruhan valid dan dapat digunakan sebagai pengukur

    pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa.

    b. Uji Reliabilitas

    Menurut Sugiyono (2010:137), “reliabilitas adalah derajat

    konsisten instrumen yang bersangkutan”. Uji reliabilitas ini

    menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil

    pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan

    berulang-ulang. Metode uji reabilitas dalam penelitian ini

    menggunakan uji reabilitas Internal Consistency dengan

    menggunakan metode Alpha Cronbach’s.Alpha Cronbach’s

    merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai kisaran

    dari nol sampai satu, digunakan pada angket atau soal bentuk

    uraian. Rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut:

    ri = [𝐾

    (𝐾−1)] [1 −

    ∑ 𝜎𝑏2

    𝜎12]

    Keterangan :

    ri = Cronbach Alpha

    k = jumlah item pertanyaan

    ∑𝜎𝑏2 = jumah variasi butir

    𝜎12 = variasi total

    Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

    - Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih besar (>) dari rtabel,

    maka instrumen atau soal dinyatakan reliabel.

  • 49

    - Pada taraf nyata 𝛼 0,05 jika rhitung lebih kecil (

  • 50

    1) Hipotesis

    𝐻0:Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

    𝐻1:Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

    normal.

    2) Taraf signifikansi: 𝛼 = 5%

    3) Statistika uji

    𝑙 = maks|𝐹(𝑍𝑖) − 𝑆(𝑍𝑖)|

    Dengan :

    L = Koefisien Liliefors dari pengamatan

    𝐹(𝑍𝑖) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑍𝑖) dengan 𝑍~𝑁 (0,1)

    𝑆(𝑍𝑖) = Proporsi banyak (𝑍 ≤ 𝑍𝑖)

    terhadap seluruh banyak 𝑍𝑖

    𝑍𝑖 = Skor standar untuk 𝑍𝑖 =(𝑥𝑖 − �̅�)

    𝑠

    S = Standar deviasi

    4) Daerah kritik

    𝐷𝐾 = {𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼;𝑛} yang diperoleh dari tabel distribusi normal

    pada tingkat signifikan 𝛼 dan derajat kebebasan n, dimana n

    adalah ukuran sampel

    5) Keputusan uji

    𝐻0 diterima jika 𝐿 < 𝐿𝛼;𝑛 (normal)

    𝐻0 ditolak jika 𝐿 > 𝐿𝛼;𝑛 (tidak normal)

    (Budiyono, 2009 : 170-172)

    b. Uji Linieritas

    Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah tiga variabel

    bebas mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

    signifikan dengan variabel terikat. Adapun langkah-langkah

    pengujian sebagai berikut:

    1) Hipotesis

    H0 : Hubungan antara X dan Y linear

  • 51

    H1 : Hubungan antara X dan Y tidak linear

    2) Nilai Xi yang sama harus disusun bersatu dengan Yi,

    pasangannya

    3) Menghitung Jumlah Kuadrat:

    Jk(E) =

    N

    YiYi

    2

    2

    Jk(TC) = Jkres – Jk(E)

    Jk(C) = Jkres – Jk (TC)

    4) Menghitung Derajat kebebasan

    df(E) = N – k

    df(TC) = k - 2

    k = banyaknya kelompok x

    5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat

    𝑅𝐾(𝐸) =𝐽𝐾(𝐸)

    𝑑𝑓(𝐸)

    6) Menghitung Nilai F

    𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶𝑅𝐽𝐾𝐸

    𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼:𝑘−1:𝑛−𝑘)

    dengan k = var.bebas + var.terikat

    7) Kesimpulan

    𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (linear) atau Sig. >𝛼

    𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (tidak linear) atau Sig. ≤ 𝛼

    Uji linieritas dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS

    for windows v.21.00

    (Sugiyono: 2013, 265-267)

    c. Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah

    variabel-variabel bebas memiliki korelasi yang kuat atau tidak.

    Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

    multikolinearitas antara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas

  • 52

    menggunakan bantuan program SPSS versi 21.00 dilakukan dengan

    uji regresi dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut.

    1) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) disekitar angka satu

    atau mempunyai tolerance mendekati satu, maka tidak terdapat

    masalah multikolinearitas dalam model regresi.

    2) Diketahui Alpha (tolerance) 5% atau 0,05 dan VIF = 5.

    Variabel bebas tidak mengalami multikolinearitas jika a hitung

    > a dan VIF hitung < VIF.

    (Sumanto: 2014, 165-166)

    2. Uji Hipotesis

    a. Analisis Regresi Linier Ganda

    Analisis regresi linear ganda adalah hubungan secara linear

    antara dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, ..., Xn) dengan

    variabel terikat (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan

    antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah masing-

    masing variabel bebas berhubungan positif atau negatif dan untuk

    memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas

    sebagai prediktor mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang

    digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi

    untuk tiga prediktor yaitu :

    𝑌 = 𝑏0 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3

    Dimana:

    Y = Pemahaman Konsep Dasar Akuntansi Perusahaan Jasa

    X1 = Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa

    X2 = Gaya Mengajar Dosen

    b0 = konstanta

    b1,b2 = koefisien regresi

    (Budiyono, 2009:280)

  • 53

    b. Uji Parsial (Uji t)

    Pada uji parsial menggunakan uji t untuk menguji kontribusi

    masing-masing variabel bebas (latar belakang pendidikan

    mahasiswa dan gaya mengajar dosen) terhadap variabel terikat

    yaitu pemahaman konsep dasar akuntansi perusahaan jasa.

    1) Hipotesis

    Ho: X tidak berpengaruh terhadap Y

    H1: X berpengaruh terhadap Y

    2) Taraf Signifikansi: 𝛼 = 5%

    3) Statistik Uji

    Perhitungan uji t menggunakan bantuan program SPSS versi

    21.00 dengan t tabel= 𝑡𝛼2

    (𝑛−𝑘−1), maka statistik uji sebagai

    berikut:

    𝑡 =𝑏

    𝑆𝐸𝑏

    4) Daerah Kritik

    5) Keputusan Uji

    Ho diterima bila -t (α/2;n-k-1)≤ t hitung ≤ t (α/2;n-k-1)

    Ho ditolak bila t hitung < -t (α/2;n-k-1)

    atau t hitung > t (α/2;n-k-1).

    (Budiyono, 2009:295)

    c. Uji Simultan (Uji F)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-

    variabel bebas dan variabel terikat secara bersama-sama. Adapun

    langkah-langkahnya sebagai berikut:

    1) Perumusan hipotesis

    0: 210 H

    Daerah diterima Daerah ditolak Daerah ditolak

    𝑡𝛼2

    (𝑛−𝑘−1)

    − 𝑡𝛼2

    (𝑛−𝑘−1)

  • 54

    (tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y).

    0: 210 H

    (ada pengaruh antara variabel x dengan variabel y).

    2) Level of significantα= 0,05

    3) Kriteria pengujian statistic

    H 0 diterima apabila tabelhitung FF

    H 0 ditolak apabila tabelhitung FF

    4) Perhitungan nilai F

    JKreg = b1 ∑x1 y

    JK = ∑y2 – Jkreg

    𝐹𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔/𝑘

    𝐽𝐾/(𝑛−𝑘−1)

    (Budiyono, 2009:284)

    d. Uji koefisien Determinasi

    Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

    sumbangan kontribusi variabel bebas secara bersama-sama

    terhadap variabel terikat. Koefisien ini menunjukkan seberapa

    besar persentase variabel bebas. Untuk menentukan nilai koefisien

    R2 dalam penelitian ini perhitungannya menggunakan program

    SPSS versi 21.00. Adapun tingkat ketepatan regresi ditunjukkan

    oleh koefisien R2 yang besarnya antar 0-1. Apabila nilai R2

    mendekati 1, maka variabel bebas hampir memberikan semua

    informasi untuk memprediksi variabel terikat.

    (Budiyono, 2009: 288)

    Daerah diterima Daerah ditolak

    F ; k –1; k (n-1)

  • 55

    e. Sumbangan Prediktor (Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif)

    Sumbangan efektif maupun sumbangan relatif digunakan

    untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas

    terhadap variabel terikat.

    1) Sumbangan Efektif (SE%)

    a) Prediktor X1

    𝑆𝐸(1) = 𝛽1 ∗ 𝑟𝑦1

    b) Prediktor X2

    𝑆𝐸(2) = 𝛽2 ∗ 𝑟𝑦2

    2) Sumbangan Relatif (SR%)

    a) Prediktor X1 : 𝑆𝑅(1) =𝑆𝐸(1)

    𝑅2

    b) Prediktor X2 : 𝑆𝑅(2) =𝑆𝐸(2)

    𝑅2

    (Budiyono, 2009: 293-294)