13
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) explanative research adalah guna menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa yang dirumuskan atau seringkali disebut penelitian penjelasan. Penelitian ini akan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas produk (X1), inovasi produk (X2), harga (X3), sistem pembayaran leasing dan variabel dependen minat beli (Y). B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung , yang berminat membeli produk mebel jati ukir Manunggal Jepara. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi sesuai dengan kriteria, yaitu masyarakat yang sudah berkeluarga dan memiliki penghasilan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis probability Sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2007) purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

  • Upload
    votruc

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) explanative research adalah

guna menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesa yang dirumuskan atau seringkali disebut penelitian penjelasan.

Penelitian ini akan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu untuk mengetahui

hubungan variabel independen yaitu kualitas produk (X1), inovasi produk (X2),

harga (X3), sistem pembayaran leasing dan variabel dependen minat beli (Y).

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung , yang berminat

membeli produk mebel jati ukir Manunggal Jepara. Sedangkan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi sesuai dengan kriteria, yaitu

masyarakat yang sudah berkeluarga dan memiliki penghasilan.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis probability

Sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2007)

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat dilakukan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

35

dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel

yang akan digunakan dalam peneilitian ini yaitu:

a. Memiliki penghasilan

b. Telah berkeluarga

Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2013), cara menentukan sampel dalam

penelitian yaitu:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500

orang.

b. Bila sampel dibagi dalam kategori(misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-

swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori

minimal 30 orang.

c. Bila didalam penelitian akan melakukan analisisdengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10

kali dari jumlah variabel yang diteliti.

d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing-masing antara 10 sampai 20.

Berdasarkan poin ke tiga yaitu jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari

jumlah variabel yang diteliti, maka sampel penelitian ini adalah 12 kali dari

jumlah variabel yang diteliti, 12 x 5 variabel yaitu 60 orang.

C. Definisi Variabel

1. Definisi Konseptual

a. Kualitas Produk

Kotler dan Amstrong (2006) menyatakan bahwa kualitas produk diartikan

sebagai totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang memiliki

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun

implisit.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

36

b. Inovasi Produk

Narver dan Slater (1990) menyatakan bahwa istilah inovasi berkaitan erat

dengan teknologi yang berfungsi membuka wawasan perusahaan tentang

suatu produk baru atau meningkatkan design dan manufaktur dari produk

atau layanan yang sudah dimiliki perusahaan. Lebih lanjut, mereka juga

mengemukakan bahwa inovasi dalam hal produk maupun proses sangat

bergantung pada penciptaan teknologi

c. Harga

Kotler dan Amstrong (2008) Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas

suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para

pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan

suatu produk atau jasa.

d. Sistem Pembayaran Leasing

The International Accounting Standard (IAS 17) Leasing adalah suatu

perjanjian di mana pemilik aset atau perusahaan sewa guna usaha

(lessor) menyediakan barang atau aset dengan hak penggunaan kepada

penyewa guna usaha (lessee) dengan imbalan pembayaran sewa untuk

suatu jangka waktu tertentu.

e. Minat Beli

Menurut Setiadi (2003), menyatakan bahwa minat beli (niat beli) dibentuk

dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan

konsumen terhadap merek dan evaluasi merek.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

37

2. Definisi Operasional

Untuk melihat operasionalisasi suatu variabel harus diukur dengan menggunakan

indikator-indikator yang dapat memperjelas variabel yang dimaksud.

Tabel 2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Kualitas

Produk (X1)

kualitas produk diartikan

sebagai totalitas fitur dan

karakteristik produk atau

jasa yang memiliki

kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan maupun

implisit.

A. Desain

B. Fitur produk

C. Daya tahan

D. Gaya (Style)

Likert

Likert

Likert

Likert

Inovasi

Produk

(X2)

Istilah inovasi berkaitan erat

dengan teknologi yang

berfungsi membuka

wawasan perusahaan

tentang suatu produk baru

atau meningkatkan design

dan manufaktur dari produk

atau layanan yang sudah

dimiliki perusahaan.

A. Perluasan lini

B. Produk baru

C. Produk bener-benar baru

Likert

Likert

Likert

Harga (X3) Harga adalah sejumlah uang

yang ditagih atas suatu

produk atau jasa, atau

jumlah dari nilai yang

ditukarkan para pelanggan

untuk memperoleh manfaat

dari memiliki atau

menggunakan suatu produk

atau jasa.

A. Keterjangkauan harga

B. Kesesuaian harga dengan

kualitas produk

C. Harga bersaing

D. Harga sesuai dengan manfaat

Likert

Likert

Likert

Likert

Sistem

Pembayaran

Leasing (X4)

Leasing adalah suatu

perjanjian di mana pemilik

aset atau perusahaan sewa

guna usaha (lessor)

menyediakan barang atau

aset dengan hak

penggunaan kepada

penyewa guna usaha

(lessee) dengan imbalan

pembayaran swa untuk

suatu jangka waktu tertentu.

A. Pembayaran bertahap

B. Pembayaran berjangka

C. Pembayaran melalui

lembaga/perantara

D. Kemudahan akses

pembayaran

Likert

Likert

Likert

Likert

Minat Beli

Konsumen

(Y)

minat beli (niat beli)

dibentuk dari sikap

konsumen terhadap produk

yang terdiri dari

kepercayaan konsumen

terhadap merek dan

evaluasi merek

A. Perhatian

B. Ketertarikan

C. Hasrat

D. Keinginan

Likert

Likert

Likert

Likert

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

38

D. Skala PengukuranVariabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Nazir

(2011) menjelaskan bahwa skala likert hanya menggunakan item yang secara pasti

baik dan secara pasti buruk. Skala likert dalam memperlihatkan item yang

dinyatakan dalam beberapa respon alternatif, yaitu:

1. Sangat setuju dengan skor 5

2. Setuju dengan skor 4

3. Netral dengan skor 3

4. Tidak setuju dengan skor 2

5. Sangat tidak setuju dengan skor 1

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diolah dalam rangka pengujian hipotesa adalah berupa data primer

yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pernyataan yang

disebarkan kepada responden dan wawancara. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Nazir,

2011). Dan juga menggunakan studi kepustakaan dan internet untuk mendapatkan

konsep-konsep teori yang relevan.

F. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber asli, sumber

pertama darimana data tersebut diperoleh. Data primer dalam penelitin ini

diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada

responden.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

39

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui data teoritis yang diambil dari buku-buku

perpustakaan, literatur-literatur dan juga internet.

G. Pengujian Instrumen Data

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2002) uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diukur, karena suatu alat ukur yang

valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya suatu alat ukur yang kurang

valid memiliki validitas rendah. Validitas dapat diketahui dengan menggunakan

rumus Product Moment Coeficient of Correlation sebagai berikut Sugiyono

(2007) :

rxy = N∑XY−(∑X) (∑Y)

√{N∑X2− (∑X)2}{N∑Y2− (∑Y)2}

Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Banyaknya sampel

x = Skor faktor

y = Skor total

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner valid

2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak valid

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

40

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2009) jika didapat koefisien korelasi ≥ 0.3 dan

signifikan (p<0.05), maka instrumen tersebut dinyatakan valid.

Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai r

hitung dengan nilai r table. Untuk degree of freedom (df) = n-2. Pada penelitian

ini besarnya df dapat dihitung 30 - 2 atau df 28 dengan alpha 0,05 didapat r tabel

0,361, jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom

corrected item pernyataan total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai

positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas

dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan computer program

SPSS. Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk, Inovasi Produk, Harga

dan Sistem Pembayaran Leasing

No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel keterangan

1 0,669 0,361 Valid

2 0,545 0,361 Valid

3 0,437 0,361 Valid

4 0,631 0,361 Valid

5 0,580 0,361 Valid

6 0,776 0,361 Valid

7 0,738 0,361 Valid

8 0.803 0,361 Valid

9 0,624 0,361 Valid

10 0,597 0,361 Valid

11 0,513 0,361 Valid

12 0,767 0,361 Valid

13 0,713 0,361 Valid

14 0,448 0,361 Valid

15 0,488 0,361 Valid

16 0,529 0,361 Valid

17 0,708 0,361 Valid

18 0,424 0,361 Valid

19 0,672 0,361 Valid

20 0,549 0,361 Valid

21 0,430 0,361 Valid

22 0,640 0,361 Valid

23 0,677 0,361 Valid

Sumber: Data diolah, 2015

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

41

2. Uji Reliabillitas

Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari

suatu ketepatan dari pengukuran, dimana reliabilitas berhubungan dengan akurasi

dan konsistensi, yang jika dilakukan pengukuran terhadap subyek yang sama akan

diperoleh hasil yang sama (Jogiyanto, 2007). Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan program

SPSS. Priyatno (2013) mengatakan bahwa teknik Alpha Cronbach sangat cocok

digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5). Rumus teknik Alpha

Crombach yaitu:

α=𝑘

𝑘−1 𝑥

𝑆𝑟

2 ∑ 2𝑆𝑖

𝑆𝑥2

Keterangan :

α = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

k = Jumlah item pertanyaan yang di uji

∑S𝑖2 = Jumlah skor item

Sx2 = Varian skor tes

Menurut Ghozali (2006), instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki

nilai Alpha Crombach> 0.60. Jika nilainya lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner

penelitian ini tidak reliabel.

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach alpha Keterangan

1 X1 0,745 Reliabel

2 X2 0,775 Reliabel

3 X3 0,727 Reliabel

4 X4 0,683 Reliabel

5 Y 0,740 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2015

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui masing-masing item pernyataan

memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Maka variabel independen (pengalaman

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

42

pelanggan, citra merek dan persepsi harga) dan variabel dependen (pembelian

ulang) dapat dikatakan reliabel.

H. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yaitu memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data

yang dikumpulkan dalam penelitian. Data tersebut berasal dari jawaban-jawaban

responden atas item-item yang terdapat dalam kuesioner. Peneliti akan mengolah

data dengan cara dikelompokkan kemudian diberikan penjelasan.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan

data yang terdiri dari multikolonieritas, heterokedastisitas, dan normalitas

(Ghozali, 2005).

a. Uji Normalitas

Priyatno (2013) mengatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk melihat

tingkat kenormalan data yang digunakan, apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena data yang

terdistribusi normal dianggap dapat mewakili populasi dalam penelitian.

Kriteria pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Priyatno (2013)

yaitu:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

43

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji hetroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan

yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan disebut

homoskedastisitas. Dua cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk

melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dan

dengan menggunakan uji Gletser yakni dengan meregresikan nilai absolut

residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2005). Menurut Priyatno

(2013), dasar pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang), maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikoliniearitas

Multikolineatas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau

lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau

mendekati sempurna, karena model regresi yang baik mensyaratkan tidak

adanya masalah multikolinearitas. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak

adanya multikolinearitas (Priyatno, 2013) .

Uji mulitikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, dimana

semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF, maka semakin

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

44

mendekati terjadinya mulitikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian

menyebutkan jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak

terjadi mulitikolinearitas (Priyatno, 2013)

I. Analisis Regresi Linear Berganda

Priyatno (2013) menjelaskan bahwa analisis regresi linier berganda digunakan

untuk menaksir atau meramalkan nilai variabel dependen, bila nilai variabel

independen dinaikkan atau diturunkan. Analisis ini didasarkan pada hubungan

satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen. Analisis

regresi linier dilakukan dengan menggunakan alat bantu program software

aplikasi statistik SPSS.

Rumus regresi linier berganda :

Y′= 𝑏0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y′ = Variabel dependen

X = Variabel independen

𝑏0 = Konstanta

(Sumber: Priyatno, 2013)

J. Pengujian Hipotesis

1. Uji R2

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap

variabel dependen (Priyatno, 2013). Nilai koefisien determinasi adalah 0 <R2< 1.

Jika nilai koefisien determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka model

regresi dianggap semakin baik, karena variabel independen mampu menjelaskan

variabel dependennya (Nurgianto dalam Susanti, 2012).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

45

R2 dapat dirumuskan:

𝑅2 = 𝑏1 ∑ 𝑦𝑋1 + 𝑏2 ∑ 𝑋2 + 𝑏3 ∑ 𝑦𝑋

3

∑ 𝑦2

2. Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen, apakah berpengaruh signifikan atau tidak (Priyatno,

2013)

t = 𝑟√𝑛−𝑛2

√1−𝑟2

sumber: Sugiyono (2007)

Keterangan:

r = korelasi parsial yang di temukan

n= jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan t tabel

Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno (2013) adalah:

a. Jika t hitung ≤ t kritis maka H0 diterima

Jika t hitung > t kritis H0 ditolak

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak

3. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Priyatno, 2013).

Sugiyono (2013) mengatakan bahwa Uji F dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unila.ac.id/16370/14/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN ... purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yanng dapat

46

Fh = 𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan:

R2 = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno (2013) adalah:

a. Jika F hitung ≤ F kritis maka H0 diterima

Jika F hitung > F kritis H0 ditolak

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak