23
Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung. 2. Populasi Penelitian Menurut Furqon, “populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama” (Furqon, 2011: 146). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang telah atau sedang mengontrak mata kuliah Psikodiagnostik IV-VII. Berikut adalah jumlah mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2009-2011 yang menjadi populasi penelitian ini: Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Psikologi Angkatan 2009-2011 Angkatan Jumlah Mahasiswa 2009 115 2010 103 2011 73 Jumlah Populasi 291

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229,

Bandung.

2. Populasi Penelitian

Menurut Furqon, “populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek,

orang, atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang

sama” (Furqon, 2011: 146). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

yang telah atau sedang mengontrak mata kuliah Psikodiagnostik IV-VII.

Berikut adalah jumlah mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2009-2011 yang menjadi populasi

penelitian ini:

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Psikologi Angkatan 2009-2011

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2009 115

2010 103

2011 73

Jumlah Populasi 291

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

27

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif

(Sugiyono, 2013: 118).

Penentuan jumlah sampel mengacu pada standar kelayakan jumlah sampel

yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2013), yaitu sebanyak 30 – 500

orang. Sedangkan menurut Slovin (Umar, 2008: 65), untuk menentukan jumlah

sampel yang layak adalah menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = presisi (peran kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir/diinginkan yaitu sebesar 5% atau

0,05).

( )

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 168 responden.

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

aksidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya

siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

28

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

karakteristik sampel maka orang tersebut yang dijadikan sampel penelitian

(Riduwan & Akdon, 2010: 247).

Adapun yang menjadi kerangka sampel (sample frame) dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a. Merupakan mahasiswa yang masih aktif kuliah di jurusan Psikologi

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Sudah pernah atau sedang mengontrak mata kuliah Psikodiagnostik IV-

VII, karena mahasiswa tersebut sudah dianggap memiliki pengalaman

yang memadai sehingga dapat menilai mata kuliah Psikodiagnostik secara

lebih komprehensif.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

Menurut Arikunto (2006), penelitian yang bersifat korelasional bertujuan untuk

melihat ada atau tidaknya hubungan, seberapa erat hubungan, serta berarti atau

tidaknya hubungan tersebut. Koefisien korelasi menunjukkan tinggi atau

rendahnya hubungan antar variabel. Sedangkan, tanda positif atau negatif

menunjukkan arah hubungan variabel (Susetyo, 2012: 115).

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi objek dalam

suatu kegiatan penelitian, serta menunjukkan variasi baik secara kuantitatif

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

29

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

maupun kualitatif. Dengan kata lain, variabel dalam suatu penelitian dapat

diartikan sebagai objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

orientasi tujuan dan nilai tugas.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Definisi Operasional Orientasi Tujuan

Orientasi tujuan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu

orientasi tujuan penguasaan dan orientasi tujuan performa. Dimensi-dimensi yang

dijadikan acuan untuk mengukur kedua orientasi tujuan tersebut diantaranya

adalah:

1) Definisi Kesuksesan

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan akan merasa sukses ketika

mampu menguasai keterampilan baru, ketika merasa ada peningkatan di

dalam dirinya, sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan performa akan

merasa sukses ketika memperoleh nilai yang lebih tinggi dari orang lain atau

ketika mampu membuktikan kemampuan yang dimiliki melalui kesuksesan

yang dicapai.

2) Nilai Utama

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan menganggap sesuatu yang

utama adalah berusaha, oleh sebab itu mereka menyukai tugas yang

menantang. Sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan performa akan

berusaha menghindari kegagalan karena hal tersebut dianggap sebagai

sesuatu yang utama.

3) Alasan Berusaha

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan akan berusaha ketika

menemukan makna intrinsik dan personal dari aktivitas yang dilakukan.

Sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan performa akan berusaha

karena ingin menunjukkan keunggulan yang dimilikinya.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

30

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

4) Kriteria Evaluasi

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan menggunakan kriteria

evaluasi yang absolut, yaitu membandingkan apa yang diperoleh dengan

dirinya sendiri untuk melihat kemajuan yang dialami. Sedangkan mahasiswa

dengan orientasi tujuan performa menggunakan kriteria evaluasi yang

sifatnya normatif, yaitu apa yang diperolehnya akan dibandingkan dengan apa

yang diperoleh orang lain.

5) Pandangan terhadap kesalahan

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan memandang kesalahan

yang dilakukan sebagai bagian dari belajar karena kesalahan tersebut akan

memberikan informasi bagi dirinya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki

orientasi tujuan performa akan berpikir bahwa dirinya tidak mampu ketika

melakukan suatu kesalahan.

6) Pola atribusi

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan memiliki pola atribusi

yang adaptif. Mereka menganggap kegagalan disebabkan oleh kurangnya

usaha, sedangkan keberhasilan yang diraih bergantung pada usaha yang telah

dilakukan. Sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan performa memiliki

pola atribusi yang maladaptif. Jika ia mengalami kegagalan, ia akan

menganggap kegagalan tersebut disebabkan kurangnya kemampuan yang

bersifat stabil.

7) Afeksi

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan akan merasa puas ketika

usaha yang dilakukan berbuah kesuksesan. Namun, ia akan merasa bersalah

jika kurang berusaha. Ia juga memiliki sikap positif dan minat intrinsik dalam

belajar. Sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan performa akan

mengalami perasaan negatif setelah ia melakukan suatu kesalahan atau saat

mengalami kegagalan.

8) Kognisi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

31

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan menggunakan proses

kognitif yang lebih mendalam, serta menggunakan strategi belajar yang

didasarkan pada pengaturan diri yang lebih efektif seperti perencanaan,

waspada, dan pengawasan diri. Sedangkan mahasiswa dengan orientasi tujuan

performa menggunakan strategi belajar yang dangkal, misalnya menghapal.

9) Perilaku

Mahasiswa dengan orientasi tujuan penguasaan lebih terbuka terhadap

tugas-tugas baru, mereka menyukai tugas yang lebih menantang. Mereka

akan merasa bosan ketika mendapatkan tugas yang mudah. Berbeda dengan

mahasiswa yang memiliki orientasi tujuan performa, mereka lebih menyukai

tugas-tugas yang mudah.

b. Definisi Operasional Nilai Tugas

Nilai tugas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian mahasiwa

terhadap mata kuliah Psikodiagnostik yaitu seberapa menarik, berguna, dan

pentingnya pencapaian prestasi di dalam mata kuliah tersebut.

Dimensi nilai tugas yang digunakan mengacu pada komponen nilai tugas

yang dikemukakan oleh Eccles & Wigfield (1985, dalam Woolfolk, 1993), yaitu:

1) Nilai pencapaian yaitu seberapa penting atau berharga mata kuliah

Psikodiagnostik bagi mahasiswa.

2) Nilai ketertarikan/kesenangan yaitu seberapa menarik materi mata kuliah

Psikodiagnostik serta seberapa menyenangkan proses pembelajaran mata

kuliah tersebut bagi mahasiswa.

3) Nilai kegunaan yaitu seberapa berguna mata kuliah Psikodiagnostik bagi

mahasiswa, termasuk kegunaan mata kuliah tersebut bagi tujuan karir

mahasiswa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

32

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia yang sesuai dengan karakteristik dari kerangka

sampel dan secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti. Kuesioner adalah

“sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden” (Arikunto, 2006: 151).

E. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Orientasi Tujuan

a. Spesifikasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen Orientasi

Tujuan yang dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung

kesembilan aspek orientasi tujuan dari Ames (1992b), Anderman & Maehr

(1994), Maehr & Midgley (1991) yang sudah dirangkum oleh Pintrich & Schunck

(2002). Instrumen ini menggunakan skala Likert dan menggali dua jenis

orientasi tujuan, yaitu orientasi tujuan penguasaan dan orientasi tujuan performa.

Setiap dimensi masing-masing menggali sembilan aspek dari orientasi tujuan.

Total item pada dimensi orientasi tujuan penguasaan berjumlah 21 item dengan

skor reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.907 setelah menggugurkan empat

item. Sedangkan, total item pada dimensi orientasi tujuan performa berjumlah 24

item dengan skor reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.883 setelah

menggugurkan satu item.

b. Pengisian Kuesioner

Responden mengisi kuesioner dengan cara memilih atau menentukan salah

satu dari empat pilihan jawaban yang sesuai dengan yang dirasakan oleh

responden pada setiap item pernyataan. Penentuan jawaban dilakukan dengan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

33

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

memberi tanda ceklis () pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai

dengan jawaban yang menjadi pilihannya. Pilihan jawaban terdiri dari empat

kategori yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), atau sangat tidak

sesuai (STS).

c. Penyekoran

Penyekoran jawaban responden pada instrumen orientasi tujuan dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut.

1) Setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri

dari empat kategori yang harus dipilih responden. Jawaban dari setiap

penyataan tersebut dinilai dengan angka sebagai berikut.

Tabel 3.2

Penyekoran Kuesioner

Pilihan Jawaban Nilai

Sangat Sesuai 4

Sesuai 3

Tidak Sesuai 2

Sangat Tidak Sesuai 1

2) Menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing instrumen orientasi tujuan

penguasaan dan orientasi tujuan performa yang diperoleh responden sehingga

diperoleh skor total (X) pada masing-masing orientasi tujuan tersebut.

3) Menentukan mean dan standar deviasi yang kemudian dibuat kategorisasi

berdasarkan mean dan standar deviasi tersebut.

d. Kategorisasi Skala Instrumen Orientasi Tujuan

Azwar mengemukakan bahwa “tujuan kategorisasi adalah untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut

suatu kontinum berdasar atribut yang diukur” (Azwar, 2012: 147). Untuk

membuat kategorisasi diperlukan mean teoretik dan satuan standar deviasi

populasi. Standar deviasi dihitung dengan cara mencari rentang skor, yaitu skor

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

34

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

maksimal yang mungkin diperoleh responden dikurangi dengan skor minimal

yang mungkin diperoleh responden, kemudian rentang skor tersebut dibagi enam

(Azwar, 2012). Berikut adalah rumus yang digunakan untuk membuat

kategorisasi dalam penelitian ini.

Skor Maksimal Instrumen = Jumlah soal x skor skala terbesar

Skor Minimal Instrumen = Jumlah soal x skor skala terkecil

Mean teoretik ( ) = ½ (Skor maksimal + Skor Minimal)

Standar Deviasi Populasi ( ) = ⁄ (Skor maksimal – Skor minimal)

Berdasarkan perhitungan di atas, setiap responden akan digolongkan ke

dalam empat kategori sebagai berikut.

Tabel 3.3

Rumus Empat Kategori

Rentang Skor Kategori

X > +1 Tinggi

< X +1 Cukup Tinggi

-1 < X Cukup Rendah

X -1 Rendah

Keterangan:

X = Skor total setiap responden

Berikut adalah perhitungan untuk menentukan kategorisasi instrumen

orientasi tujuan.

1) Kategorisasi Orientasi Tujuan Penguasaan

Skor Maksimal = 21 x 4 = 84

Skor Minimal = 21 x 1 = 21

= ⁄ (Skor Maksimal + Skor Minimal)

= ⁄ (84 + 21)

= 52,5

= ⁄ (Skor Maksimal – Skor Minimal)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

35

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

= ⁄ (84 – 21) = 10,5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk orientasi tujuan

penguasaan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kategori Orientasi Tujuan Penguasaan

Rentang Skor Kategori

X > 63 Tinggi

52,5 < X 63 Cukup Tinggi

42 < X 52,5 Cukup Rendah

X 42 Rendah

2) Kategorisasi Orientasi Tujuan Performa

Skor Maksimal = 24 x 4 = 96

Skor Minimal = 24 x 1 = 24

= ⁄ (Skor Maksimal + Skor Minimal)

= ⁄ (96 + 24)

= 60

= ⁄ (Skor Maksimal – Skor Minimal)

= ⁄ (96 – 24) = 12

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk orientasi tujuan

performa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kategori Orientasi Tujuan Performa

Rentang Skor Kategori

X > 72 Tinggi

60 < X 72 Cukup Tinggi

48 < X 60 Cukup Rendah

X 48 Rendah

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

36

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Kuesioner Nilai Tugas

a. Spesifikasi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengukur penilaian mahasiswa terhadap

mata kuliah Psikodiagnostik adalah instrumen Nilai Tugas. Instrumen ini

mengacu pada aspek-aspek nilai tugas dari Eccles & Wigfield (1985, dalam

Woolfolk, 1993). Instrumen ini menggunakan skala Likert dan menggali tiga

aspek dari nilai tugas yaitu nilai pencapaian, nilai ketertarikan/kesenangan dan

nilai kegunaan, dimana jumlah keseluruhan item yang digunakan adalah sebanyak

14 item dengan skor reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0,898 setelah

menggugurkan satu item.

b. Pengisian Kuesioner

Responden mengisi kuesioner dengan cara memilih atau menentukan salah

satu dari empat pilihan jawaban yang sesuai dengan yang dirasakan oleh

responden pada setiap item pernyataan. Penentuan jawaban dilakukan dengan

memberi tanda ceklis () pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai

dengan jawaban yang menjadi pilihannya. Pilihan jawaban terdiri dari empat

kategori yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), atau sangat tidak

sesuai (STS).

c. Penyekoran

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyekoran instrumen nilai tugas ini

tidak jauh berbeda denan langkah-langkah penyekoran yang dilakukan pada

instrumen orientasi tujuan, yaitu menyekor jawaban setiap responden sesuai

dengan pilihan jawaban, kemudian menjumlah seluruh skor instrumen nilai tugas

sehingga didapatkan skor total masing-masing responden (X), kemudian membuat

kategorisasi berdasarkan mean dan standar deviasi yang diperoleh berdasarkan

hasil perhitungan yang akan dipaparkan pada sub bab kategorisasi skala instrumen

nilai tugas.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

37

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

d. Kategorisasi Skala Instrumen Nilai Tugas

Untuk membuat kategorisasi instrumen nilai tugas (task value), rumus serta

kategorisasi yang digunakan sama dengan yang dilakukan pada instrumen

orientasi tujuan. Berikut adalah perhitungan kategorisasi instrumen nilai tugas

yang digunakan dalam penelitian ini.

1) Kategorisasi Instrumen Nilai Tugas

Berikut adalah perhitungan untuk menentukan kategorisasi instrumen nilai

tugas.

Skor Maksimal = 14 x 4 = 56

Skor Minimal = 14 x 1 = 14

= ⁄ (Skor Maksimal + Skor Minimal)

= ⁄ (56 + 14) = 35

= ⁄ (Skor Maksimal – Skor Minimal)

= ⁄ (56-14) = 7

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategorisasi untuk instrumen nilai

tugas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Kategori Nilai Tugas

Rentang Skor Kategori

X > 42 Tinggi

35 < X 42 Cukup Tinggi

28 < X 35 Cukup Rendah

X 28 Rendah

Untuk melihat gambaran nilai tugas responden secara lebih terperinci, maka

peneliti memisahkan kategorisasi skala tersebut berdasarkan komponen-

komponennya.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

38

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

a) Kategorisasi Skala Nilai Tugas Dimensi Nilai Pencapaian

Skor Maksimal = 4 x 4 = 16

Skor Minimal = 4 x 1 = 4

= ⁄ (Skor Maksimal + Skor Minimal)

= ⁄ (16 + 4) = 10

= ⁄ (Skor Maksimal – Skor Minimal)

= ⁄ (16 – 4) = 2

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk nilai tugas dimensi

nilai pencapaian adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kategori Nilai Tugas Dimensi Nilai Pencapaian

Rentang Skor Kategori

X > 12 Tinggi

10 < X 12 Cukup Tinggi

8 < X 10 Cukup Rendah

X 8 Rendah

b) Kategori Skala Nilai Tugas Dimensi Nilai Ketertarikan/Kesenangan

Skor Maksimal = 5 x 4 = 20

Skor Minimal = 5 x 1 = 5

= ⁄ (Skor Maksimal + Skor Minimal)

= ⁄ (20 + 5) = 12,5

= ⁄ (Skor Maksimal – Skor Minimal)

= ⁄ (20 – 5) = 2,5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kategori untuk nilai tugas dimensi

nilai ketertarikan/kesenangan adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

39

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Kategori Nilai Tugas Dimensi Nilai Ketertarikan/Kesenangan

Rentang Skor Kategori

X > 15 Tinggi

12,5 < X 15 Cukup Tinggi

10 < X 12,5 Cukup Rendah

X 10 Rendah

c) Kategori Skala Nilai Tugas Dimensi Nilai Kegunaan

Karena jumlah item instrumen nilai tugas dimensi nilai

ketertarikan/kesenangan dan dimensi nilai kegunaan adalah sama, yaitu lima

item, maka kategori nilai tugas dimensi nilai kegunaan dibuat sama seperti

kategori nilai tugas dimensi nilai ketertarikan/kesenangan yaitu sebagai

berikut.

Tabel 3.9

Kategori Nilai Tugas Dimensi Nilai Kegunaan

Rentang Skor Kategori

X > 15 Tinggi

12,5 < X 15 Cukup Tinggi

10 < X 12,5 Cukup Rendah

X 10 Rendah

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan cara melakukan uji coba.

Azwar (2012: 111) mengatakan bahwa salah satu ciri instrumen atau alat ukur

yang berkualitas baik adalah reliabel. Selain itu, alat ukur yang digunakan juga

harus valid. Oleh karena itu, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

telah diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum digunakan. Selain itu, juga

dilakukan uji keterbacaan untuk menilai efektifitas kalimat yang dipakai dalam

sebuah instrumen.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

40

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan “sejauhmana ketepatan atau kecermatan suatu

instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya” (Azwar, 2010: 173).

Suatu alat ukur dikatakan valid jika memberikan hasil ukur yang akurat.

Sebaliknya, alat ukur yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

diadakannya pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas

rendah (Azwar, 2010). Untuk mengetahui validitas instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian berdasarkan validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

isi tes dengan analisis rasional atau oleh professional judgment (Azwar, 2004).

Professional judgement dalam penelitian ini dilakukan oleh dua orang dosen

jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Analisis Item

Untuk mengetahui item yang layak, peneliti melakukan pengujian daya

diskriminasi. Menurut Azwar (2012: 80) daya beda atau daya diskriminasi item

adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya

diskriminasi ini dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara

distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri dimana komputasinya

akan menghasilkan koefisien korelasi item total (Azwar, 2012: 80-81). Korelasi

item-total ini memiliki bias karena sekor total skala itu di dalamnya termasuk

sekor item yang dikorelasikan itu sehingga akan cenderung menghasilkan korelasi

agak lebih tinggi karena item itu juga berkorelasi dengan dirinya sendiri. Untuk

menghilangkan bias ini dibuatlah koreksi terhadap korelasi item-total atau

corrected item-total correlation. Corrected item-total correlation adalah korelasi

antara sekor item dengan sekor total dari sisa item yang lainnya, jadi sekor item

yang dikorelasikan tidak termasuk di dalam sekor total (Ihsan, 2009: 68).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

41

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Teknik yang digunakan untuk menghitung corrected item-total correlation

tersebut adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

( )

(Azwar, 2012: 84)

Keterangan:

( ) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi

= Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi

= Deviasi standar skor item yang bersangkutan

= Deviasi standar skor skala

Azwar (2012) mengemukakan bahwa semua item yang mencapai koefisien

korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Namun apabila item

yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi

dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai.

Peneliti menetapkan batas koefisien korelasi minimal 0,25 untuk memilih item

yang layak digunakan dalam penelitian ini.

a. Analisis Item Instrumen Orientasi Tujuan Mata Kuliah Psikodiagnostik

Untuk mengetahui item-item yang layak untuk dipergunakan dalam penelitian

ini, maka dilakukan perhitungan daya diskriminasi terhadap 50 item yang telah

diuji-cobakan. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh 45 item yang memiliki indeks

daya diskriminasi yang dianggap memuaskan.

Item-item yang dianggap layak selanjutnya digunakan dalam instrumen

penelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak terpilih tersebut

dihapus dan tidak dipergunakan kembali dalam instrumen penelitian yang

sebenarnya karena tidak mampu membedakan antara individu atau kelompok

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

42

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur, adapun kisi-kisi

instrumen orientasi tujuan pada mata kuliah Psikodiagnostik dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.10

Kisi-kisi Instrumen Orientasi Tujuan

Setelah Uji Coba

Dimensi Aspek Item Sebelum Uji Coba

Item Setelah Uji

Coba

Item Jumlah Item Jumlah

Orientasi

Tujuan

Penguasaan

1. Definisi

Kesuksesan 1, 19, 37 3 1, 18, 33 3

2. Nilai Utama 2, 20, 38 3 2, 19, 34 3

3. Alasan Berusaha 3, 21 2 3, 20 2

4. Kriteria Evaluasi 4, 22 2 4 1

5. Pandangan

terhadap

kesalahan

5, 23, 39 3 5, 35 2

6. Pola atribusi 6, 24, 40 3 6 1

7. Afeksi 7, 25, 41 3 7, 21, 36 3

8. Kognisi 8, 26, 42 3 8, 22, 37 3

9. Perilaku 9, 27, 43 3 9, 23, 38 3

Orientasi

Tujuan

Performa

1. Definisi

Kesuksesan 10, 28, 44, 50 4

10, 24, 39,

45 4

2. Nilai Utama 11, 29 2 11, 25 2

3. Alasan Berusaha 12, 30, 45 3 12, 26, 40 3

4. Kriteria Evaluasi 13, 31, 46 3 13, 27, 41 3

5. Pandangan

terhadap

kesalahan

14, 32 2 14, 28 2

6. Pola atribusi 15, 33, 47 3 15, 29,42 3

7. Afeksi 16, 34, 48 3 16, 30, 43 3

8. Kognisi 17, 35 2 31 1

9. Perilaku 18, 36, 49 3 18, 32, 44 3

Jumlah 50 50 45 45

b. Analisis Item Instrumen Nilai Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik

Setelah dilakukan perhitungan daya diskriminasi terhadap 15 item yang diuji-

coba, diperoleh 14 item yang memiliki indeks daya diskriminasi item yang

dianggap memuaskan.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

43

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Item-item yang dianggap layak kemudian digunakan dalam instrumen

penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang tidak terpilih tersebut dihapus

dan tidak dipergunakan kembali dalam instrumen penelitian yang sebenarnya,

adapun kisi-kisi instrumen nilai tugas pada mata kuliah Psikodiagnostik dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11

Kisi-Kisi Instrumen Nilai Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik

Setelah Uji Coba

Dimensi

Item Sebelum Uji Coba Item Setelah Uji Coba

Item Jumlah Item Jumlah

Nilai Pencapaian 1, 2, 3, 4, 5 5 1, 2, 3, 4 4

Nilai

Ketertarikan/Kesenangan 6, 7, 8, 9, 10 5 5, 6, 7, 8, 9,

5

Nilai Kegunaan 11, 12, 13,

14, 15 5

10, 11, 12,

13, 14 5

Jumlah 15 15 14 14

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang

apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur kelompok subjek yang sama,

akan menghasilkan hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek belum berubah (Azwar, 2010). Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, jika

koefisien semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah

reliabilitasnya (Azwar, 2010). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dihitung pada item-item yang

telah dianggap layak. Berikut adalah rumus Cronbach’s Alpha yang

dipergunakan.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

44

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

[

] [

]

(Ihsan, 2009: 104)

Keterangan:

= Koefisien Reliabilitas Instrumen

n = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Vi = Jumlah varians butir

Vt = Varians skor total

Menurut Guilford, kriteria koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dapat

dikategorikan seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.12

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

Kriteria Koefisien

Sangat Reliabel >0.900

Reliabel 0.700 – 0.900

Cukup Reliabel 0.400 – 0.700

Kurang Reliabel 0.200 – 0.400

Tidak Reliabel <0.200

(Guilford, dalam Sugiyono, 2007: 183)

a. Instrumen Orientasi Tujuan pada Mata Kuliah Psikodiagnostik

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Cronbach’s Alpha, diperoleh

koefisien reliabilitas instrumen orientasi tujuan penguasaan sebesar 0,907.

Koefisien reliabilitas ini menunjukkan bahwa instrumen orientasi tujuan

penguasaan pada mata kuliah Psikodiagnostik tergolong sangat reliabel.

Kemudian, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Cronbach’s Alpha

diperoleh koefisien reliabilitas instrumen orientasi tujuan performa sebesar 0,883.

Koefisien reliabilitas ini menunjukkan bahwa instrumen orientasi tujuan performa

pada mata kuliah Psikodiagnostik tergolong reliabel.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

45

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

b. Instrumen Nilai Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Cronbach’s Alpha diperoleh

koefisien reliabilitas instrumen nilai tugas sebesar 0,898. Koefisien reliabilitas ini

menunjukkan bahwa instrumen nilai tugas pada mata kuliah Psikodiagnostik

tergolong reliabel.

c. Uji Keterbacaan Instrumen

Selain uji validitas dan reliabilitas, dilakukan juga uji keterbacaan instrumen.

Uji keterbacaan ini dilakukan sebelum uji validitas dan reliabilitas, dan

dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas dari kalimat-kalimat yang dipakai. Hal

ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara maksud yang

ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi responden terhadap setiap item

kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji keterbacaan terhadap tiga

orang teman peneliti yang juga merupakan mahasiswa jurusan Psikologi FIP UPI.

a. Instrumen Orientasi Tujuan Mata Kuliah Psikodiagnostik

Setelah dilakukan uji keterbacaan, enam item dalam instrumen orientasi

tujuan diperbaiki susunan kalimatnya. Perubahan susunan kalimat pada setiap

item dapat dilihat pada lampiran enam.

b. Instrumen Nilai Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik

Setelah melakukan uji keterbacaan, tidak ada item yang diperbaiki susunan

kalimatnya karena sudah mampu terbaca, artinya ada kesamaan persepsi antara

maksud yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi responden terhadap setiap

item kuesioner tersebut.

G. Analisis Data

Setelah semua data diperoleh, maka selanjutnya dilakukan teknik analisis

data. Teknik analisis data “diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

46

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

menguji hipotesis yang telah dirumuskan” (Sugiyono, 2013: 333). Berikut akan

dipaparkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan-

rumusan masalah di dalam penelitian ini.

1. Untuk Mengetahui Gambaran Umum Nilai Tugas dan Orientasi Tujuan

Mata Kuliah Psikodiagnostik

Untuk mengetahui gambaran umum orientasi tujuan dan nilai tugas pada mata

kuliah Psikodiagnostik (rumusan masalah nomor satu dan dua), peneliti membuat

kategorisasi berdasarkan mean teoretik dan standar deviasi populasi sesuai dengan

cara perhitungan yang dijelaskan oleh Azwar (2012). Berdasarkan mean teoretik

dan standar deviasi populasi pada masing-masing variabel, selanjutnya responden

dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu kelompok tinggi, cukup tinggi,

cukup rendah, dan rendah. Setelah dikelompokkan, selanjutnya dapat dilihat

sebaran jumlah responden pada masing-masing kategori, dengan demikian dapat

dilihat gambaran umum nilai tugas dan orientasi tujuan pada mata kuliah

Psikodiagnostik. Penjelasan mengenai kategorisasi ini dapat dilihat secara lebih

rinci pada sub bab kategorisasi skala instrumen nilai tugas dan kategorisasi skala

instrumen orientasi tujuan.

2. Untuk Mengetahui Korelasi antara Nilai Tugas dengan Orientasi Tujuan

Mata Kuliah Psikodiagnostik

Untuk mengetahui korelasi antara masing-masing komponen nilai tugas

dengan kedua jenis orientasi tujuan (rumusan masalah nomor tiga sampai

delapan), maka dilakukan uji korelasi.

Sebelum melakukan uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas terlebih

dahulu. Uji normalitas data digunakan untuk menentukan teknik statistik yang

digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya

normal, maka akan digunakan statsistik parametris. Akan tetapi jika penyebaran

datanya tidak normal, maka akan digunakan tenik statistik nonparametris. Sesuai

dengan yang dikatakan oleh Sugiyono (2013) bahwa pada statistik nonparametris,

data yang dianalisis tidak harus berdistribusi normal.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

47

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Aturan dari pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi yang diperoleh

lebih besar dari 0,05, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal, namun jika signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka sampel

bukan berasal dari populasi yang normal. Berikut dapat dilihat hasil uji normalitas

dengan menggunakan one sample Kolmogorof-Smirnov.

Tabel 3.13

Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

OTPenguasaan .081 168 .009

OTPerforma .086 168 .004

NilaiPencapaian .162 168 .000

NilaiMinat .095 168 .001

NilaiKegunaan .121 168 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 3.13, diperoleh angka signifikan di bawah 0,05 pada setiap

dimensi instrumen penelitian, baik itu instrumen orientasi tujuan maupun

instrumen nilai tugas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua instrumen

tidak berdistribusi normal. Setelah mengtahui distribusi data, selanjutnya peneliti

menentukan teknik korelasi yang digunakan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho.

Uji korelasi Spearman’s Rho digunakan untuk data yang berdistribusi tidak

normal. Menurut Furqon (2011: 99), “besaran koefisien korelasi menunjukkan

kuat atau lemahnya hubungan”. Berikut adalah pedoman untuk menginterpretasi

koefisien korelasi:

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...repository.upi.edu/6119/6/S_PSI_0901878_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto (2006), variabel adalah hal-hal yang menjadi

48

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.14

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono & Wibowo, 2001: 172)

Furqon menyebutkan bahwa “hubungan positif menunjukkan bahwa skor

yang tinggi pada suatu peubah berkaitan dengan skor tinggi pula pada peubah

lain, dan skor rendah berkaitan dengan skor rendah pula. Hubungan yang negatif,

di lain pihak, menunjukkan keterkaitan yang sebaliknya” (Furqon, 2011: 98).

Setelah mengetahui koefisien korelasi antara masing-masing variabel, selanjutnya

dilakukan uji signifikansi untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan tingkat keyakinan atau level of significance (LoS). Jika

peluang memperoleh nilai sampel sebesar nilai tertentu (probability) sama

dengan atau lebih kecil dari 0,05 atau 0,01, maka hipotesis nol ditolak (Furqon,

2011).