30
VIVI MELIANA DEWI , 2013 PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yang beralamat di Jalan Laswi No. 23 Bandung. 2. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan” (Moh. Nazir, 2005: 271). Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 117) bahwa populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yang berjumlah 30 orang. Seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Data Populasi penelitian No Nama Jumlah 1 Pegawai BPM 20 2 Pegawai Outsourcing BPM 10 Jumlah 30 3. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi(Moh. Nazir, 2005: 271).

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel …repository.upi.edu/1720/6/S_ADP_0901545_Chapter3.pdf · A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) Bandung yang beralamat di Jalan Laswi No. 23

Bandung.

2. Populasi

“Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri

yang telah ditetapkan” (Moh. Nazir, 2005: 271). Sedangkan menurut

Sugiyono (2011: 117) bahwa populasi adalah “Wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh

pegawai di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Bandung yang berjumlah 30 orang. Seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Data Populasi penelitian

No Nama Jumlah

1 Pegawai BPM 20

2 Pegawai Outsourcing BPM 10

Jumlah 30

3. Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi” (Moh. Nazir, 2005: 271).

51

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011: 118) bahwa sampel adalah “Bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Sampel dalam penelitian ini diharapkan dapat mewakili populasinya,

hal ini dilakukan karena besarnya populasi yang harus diteliti dan keterbatasan

waktu dalam penelitian, namun demikian dengan teknik sampling yang

digunakan hasilnya diharapkan dapat dipakai untuk menggeneralisasikan

populasinya.

Sugiyono (2011: 118) “teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel.” Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah

populasi relatif kecil. “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel‟ (Sugiyono, 2011: 118).

Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti

menentukan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah seluruh pegawai di

Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yang

berjumlah 30 orang.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian,

agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis dan

efektif.

Menurut Nasution (2009: 23) menjelaskan bahwa ”Desain penelitian

merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar

dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”

Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses

penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada

desain penelitian yang telah dibuat.

52

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Desain penelitian ini memberikan deskripsi atau gambaran agar

memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga jelas apa yang

menjadi fokus penelitiannya. Desain penelitian ini memaparkan populasi,

metodologi yang digunakan, jumlah sampel, prosedur pengumpulan data, cara

menganalisis data, kesimpulan dan lain sebagainya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai

implementasi capacity building dan pemberdayaan sumber daya manusia

terhadap motivasi kerja pegawai di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Bandung. Fokus penelitian mengenai implementasi

capacity building meliputi pengembangan kapasitas pegawai berdasarkan

tingkatan yaitu level individu, level organisasi, dan level sistem yang harus

dilaksanakan secara efektif dan berkesinambungan. Pemberdayaan sumber

daya manusia berfokus pada suasana/iklim agar potensi pegawai berkembang,

memperkuat potensi/daya yang dimiliki pegawai, dan memberdayakan

pegawai. Sedangkan motivasi kerja berfokus pada pegawai meliputi semangat

kerja, ambisi, kompetisi, dan disiplin pegawai yang diakibatkan oleh beberapa

dorongan. Dorongan tersebut dibagi menjadi dua, yang pertama adalah

dorongan yang muncul dari dalam diri pegawai dan dorongan yang muncul

dari lingkungan kerja pegawai.

Penelitian dilaksanakan di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Bandung yang beralamat di Jalan Laswi No. 23 Bandung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Balai Pelatihan

Manajerial PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung dengan jumlah 30

pegawai. Untuk pengambilan sampel, digunakan teknik sampling jenuh

dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai permasalahan pada saat penelitian dilakukan. Teknik pengumpulan

data dengan menggunakan instrumen angket tertutup. Analisis data dilakukan

setelah seluruh data terkumpul.

53

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini menggunakan

desain survey. Nasution (2009: 25) mengemukakan bahwa: “Desain survey

bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya

besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu.” Untuk

pengumpulan data, peneliti menggunakan angket atau disebut juga kuesioner.

Setelah data diperoleh, maka peneliti dapat menguji kebenaran hipotesis.

C. Metode Penelitian

Sugiyono (2011: 3) mengemukakan bahwa “Metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.”

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengadakan penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Menurut Arikunto (2006: 86) metode deskriptif adalah “Metode

penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan-permasalahan yang

terjadi saat ini atau masa sekarang.” Pada pelaksanaannya, metode deskriptif

meliputi pengumpulan dan penyusunan data kuesioner yang bersifat tertutup

serta dihitung dengan menggunakan perhitungan statistik, kemudian dianalisis

dan ditarik kesimpulan.

2. Pendekatan Kuantitatif

“Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel

sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah

penelitian” (Arikunto, 2006: 86). Artinya bahwa pendekatan kuantitatif

merupakan upaya mengukur variabel-variabel yang ada dalam penelitian yaitu

variabel X1, X2, dan Y kemudian dicari hubungan antar variabel tersebut.

Dalam pendekatan kuantitatif diperlukan variabel-variabel sebagai

objek penelitian selanjutnya didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi

54

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

variabel kemudian variabel-variabel tersebut diukur tingkat reliabilitas dan

validitasnya karena akan menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.

D. Definisi Operasional

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 747), pengaruh adalah

“Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikutmembentuk watak, kepercayaan atau perbuatan."

Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang ada

atau timbul dari variabel (X1) yaitu implementasi capacity building dan

variabel (X2) pemberdayaan sumber daya manusia terhadap variabel (Y) yaitu

motivasi kerja pegawaidi Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Bandung.

2. Implementasi Capacity Building

Menurut Morrison(2001: 42) melihat capacity building sebagai:

Suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian

gerakan, perubahan multi level di dalam individu, kelompok-

kelompok, organisasi-organisasi dan sistem-sistem dalam rangka untuk

memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi

sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada.

Implementasi capacity building dalam penelitian ini adalah suatu

proses untuk meningkatkan peran pegawai dan mengembangkan tata

kelembagaan pada Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Bandung yang berhubungan dengan tingkatan pengembangan

kapasitas yaitu berdasarkan level individu, level organisasi dan level sistem.

3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sedarmayanti (2000: 123),mengemukakan bahwa:

55

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemberdayaan sumber daya manusia adalah salah satu upaya

yang wajib dilakukan bagi terciptanya sumber daya manusia yang

berkualitas, memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan

dan menguasai iptek, serta kemampuan manajemen, meningkatkan

mutu sumber daya manusia untuk dapat memenuhi tantangan

peningkatan perkembangan yang semakin cepat, efisien dan produktif,

harus dilakukan secara terus menerus sehingga tetap menjadikan

sumber daya manusia yang produktif.

Pemberdayaan sumber daya manusia dalam penelitian ini adalah salah

satu upaya yang wajib dilakukan oleh Balai pelatihan Manajerial PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) Bandung bagi terciptanya sumber daya manusia yang

berkualitas dengan memperhatikan proses dari pemberdayaan yaitu

menciptakan suasana/iklim agar pegawai dapat mengembangkan potensi yang

dimiliki, memperkuat potensi/daya yang dimiliki pegawai, dan

memberdayakan pegawai dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia

untuk dapat memenuhi tantangan peningkatan perkembangan yang semakin

cepat yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadikan sumber daya

manusia yang produktif.

d. Motivasi Kerja Pegawai

Motivasi menurut Sondang P. Siagian (2004: 138), mengatakan bahwa:

Motivasi kerja merupakan daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk

mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan,

tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam

rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah

ditentukan sebelumnya.

Motivasi kerja pegawai dalam penelitian ini adalah perasaan puas

sehingga pegawai memiliki dorongan karena terpenuhinya kebutuhan untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, meliputi dorongan

memperoleh prestasi kerja, memperoleh pengakuan dan penghargaan,

memperoleh tanggung jawab, memperoleh kemajuan dan perkembangan, tetap

memperoleh pekerjaan tersebut, pemberian kompensasi yang layak,

56

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terciptanya hubungan kerja yang harmonis antar pegawai, adanya supervisi,

kondisi lingkungan kerja, kebijakan lembaga, dan proses administrasi.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011: 134)

bahwa: “Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan

instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih

akurat, efisien dan komunikatif.”

Penyusunan instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel dituangkan ke

dalam kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

NO. VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO.

ITEM

1.

Implementasi

Capacity

Building (X1)

Milen (2001:

26)

Level individu

Membangun rasa kepemilikan 1-2

Mempraktikkan kerja sama yang

murni 3-7

Memiliki rekan kerja 8-13

Melatih proses berpikir dalam setiap

fase pengembangan 14-18

Level organisasi Memahami konteks khusus mengenai

kapasitas dan pengembangan 19-21

Level sistem Memeriksa kapasitas dalam konteks 22-25

57

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sistem dan manajemen strategik

2.

Pemberdayaan

Sumber Daya

Manusia (X2)

Sedarmayanti

(1999)

Suasana/Iklim Mengacu pada potensi untuk

dikembangkan 1-7

Potensi/daya

Menciptakan suasana/iklim yang baik 8-11

Meningkatkan taraf pendidikan agar

pegawai lebih berdaya 12-19

Memberdayakan Proses pemberdayaan perlu adanya

peraturan perundangan secara jelas 20-22

3.

Motivasi Kerja

Pegawai (Y)

Herzberg yang

diadaptasi oleh

Nawawi

(1997: 354)

Faktor Sesuatu

yang Dapat

Memotivasi

(Motivator)

Dorongan untuk memperoleh prestasi

kerja (achievement) 1-2

Dorongan untuk memperoleh

pengakuan/penghargaan 3-4

Dorongan untuk memperoleh tanggung

jawab 5-7

Dorongan untuk memperoleh

kemajuan dan perkembangan dalam

bekerja khususnya promosi

8-9

Dorongan untuk tetap memperoleh

pekerjaan itu sendiri 10-11

Kebutuhan

Kesehatan

Lingkungan

Kerja (Hygiene

Factors)

Dorongan karena memperoleh

kompensasi 12-14

Dorongan karena hubungan kerja antar

pegawai 15-18

Dorongan karena adanya supervisi 19-20

Dorongan karena kondisi lingkungan

kerja 21-22

Dorongan karena kebijakan lembaga 23-24

58

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dorongan karena proses administrasi

lembaga 25-26

Terdapat berbagai jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian

sebagai acuan dalam pengukuran. Berdasarkan variabel yang diteliti,

penelitian ini menggunakan jenis skala likert. Menurut Sugiyono (2011: 134)

menjelaskan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Dalam menjawab pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden,

disusun dengan menggunakan skala likert pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kriteria Alternatif Jawaban Skala Likert

Alternatif Jawaban Variabel X1 Bobot

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Alternatif Jawaban Variabel X2 Bobot

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Alternatif Jawaban Variabel Y Bobot

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Sumber: penulis, 2013, modifikasi dari Sugiyono (2011: 135)

59

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun cara untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah

dengan cara checklist (), dimana responden memberikan tanda checklist ()

pada alternatif jawaban yang dipilih pada setiap item-item pernyataan.

Instrumen ini digunakan menjadi alat pengumpulan data penelitian dengan

teknik angket, karena angket digunakan untuk mencari informasi yang

lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang jumlahnya cukup

banyak.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu didukung

data yang baik pula. Sedangkan baik tidaknya data tergantung dari baik

tidaknya instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

syarat penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrumen dilaksanakan di PPPPTK IPA Bandung dengan

penentuan responden yang memiliki karakteristik yang sejenis dengan

responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti mengujicobakan kuesioner ini

kepada 11 pegawai di PPPPTK IPA Bandung.

1. Uji Validitas

Suatu instrumen disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan,

sebab data merupakan alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, suatu data

harus memiliki tingkat kebenaran yang tinggi sebab akan menentukan kualitas

penelitian. Uji validitas diperlukan oleh peneliti guna mengukur tingkat

validitas dari instrumen. Sururi dan Suharto (2007: 51) berpendapat bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat

validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid.

Bailey (Silalahi, 2009: 244) mengemukakan validitas mengandung dua

bagian: „(1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual

konsep dalam pertanyaan, dan bukan beberapa konsep lain; dan (2) bahwa

konsep dapat diukur secara akurat.‟ Oleh sebab itu, instrumen pengukur

60

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikatakan valid atau sahih apabila mengukur apa yang hendak diukur dan

mampu mengungkap data tentang karakteristik gejala yang diteliti secara

tepat.

Adapun rumus yang dipergunakan untuk pengujian validitas instrumen

ini adalah rumus yang ditetapkan oleh Pearson yang dkenal dengan korelasi

Product Moment.

a. Menggunakan rumus Pearson Product Moment:

∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ )

+

(Akdon, 2008: 144)

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑X = Jumlah skor tiap butir

∑Y = Jumlah skor total

∑X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

b. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t, dengan rumus sebagai berikut:

= √

(Akdon dan Sahlan, 2008: 144)

Keterangan:

= Nilai

= Koefisien korelasi hasil

= Jumlah responden

c. Langkah selanjutnya mencari :

61

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk =

n-2, 11 – 2 = 9) dengan uji satu pihak (one tail lest) maka diperoleh

= 1,833

d. Mengkonsultasikan dengan :

Setelah diketahui nilai kemudian dibandingkan dengan nilai

Kesimpulannya jika > maka butir soal dinyatakan

valid, sebaliknya jika < maka butir soal dinyatakan tidak

valid.

Dari perhitungan hasil uji instrumen yang telah dilakukan, maka

validitas setiap item diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Uji validitas variabel X1(Implementasi Capacity Building)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Product

Moment dalam pengolahan data variabel X1 mengenai Implementasi Capacity

Building adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Variabel X1 (Implementasi Capacity Building)

No Keterangan

1 0,829 4,449 1,833 Valid

2 0,676 2,752 1,833 Valid

3 0,803 4,042 1,833 Valid

4 0,761 3,519 1,833 Valid

5 0,813 4,189 1,833 Valid

6 0,829 4,449 1,833 Valid

7 0,822 4,33 1,833 Valid

8 0,759 3,497 1,833 Valid

9 0,841 4,663 1,833 Valid

10 0,64 2,499 1,833 Valid

11 0,917 6,897 1,833 Valid

12 0,808 4,114 1,833 Valid

13 0,636 2,472 1,833 Valid

62

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

14 0,805 4,071 1,833 Valid

15 0,789 3,853 1,833 Valid

16 0,693 2,884 1,833 Valid

17 0,917 6,897 1,833 Valid

18 0,856 4,967 1,833 Valid

19 0,94 8,266 1,833 Valid

20 0,917 6,897 1,833 Valid

21 0,905 6,382 1,833 Valid

22 0,907 6,461 1,833 Valid

23 0,911 6,627 1,833 Valid

24 0,752 3,423 1,833 Valid

25 0,878 5,503 1,833 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.4, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 25 item dinyatakan valid untuk angket variabel X1

(Implementasi Capacity Building) karena > dengan taraf

signifikan α = 0,05 maka seluruh item digunakan.

2) Uji validitas variabel X2 (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Product

Moment dalam pengolahan data variabel X2 mengenai Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Variabel X2 (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia)

No Keterangan

1 0,764 3,553 1,833 Valid

2 0,799 3,986 1,833 Valid

3 0,847 4,780 1,833 Valid

4 0,848 4,800 1,833 Valid

5 0,725 3,158 1,833 Valid

6 0,764 3,552 1,833 Valid

63

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7 0,849 4,820 1,833 Valid

8 0,747 3,371 1,833 Valid

9 0,764 3,553 1,833 Valid

10 0,848 4,800 1,833 Valid

11 0,854 4,924 1,833 Valid

12 0,764 3,552 1,833 Valid

13 0,746 3,361 1,833 Valid

14 0,854 4,924 1,833 Valid

15 0,838 4,607 1,833 Valid

16 0,738 3,281 1,833 Valid

17 0,764 3,552 1,833 Valid

18 0,848 4,800 1,833 Valid

19 0,778 3,715 1,833 Valid

20 0,716 3,077 1,833 Valid

21 0,746 3,361 1,833 Valid

22 0,719 3,104 1,833 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 22 item dinyatakan valid untuk angket variabel X2

(Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) karena > dengan taraf

signifikan α = 0,05 maka seluruh item digunakan.

3) Uji validitas variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Product

Moment dalam pengolahan data variabel Y mengenai Motivasi Kerja Pegawai

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai)

No r hitung t hitung t tabel Keterangan

1 0,746 3,361 1,833 Valid

2 0,833 4,517 1,833 Valid

3 0,760 3,508 1,833 Valid

4 0,849 4,820 1,833 Valid

5 0,734 3,242 1,833 Valid

64

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6 0,903 6,305 1,833 Valid

7 0,882 5,615 1,833 Valid

8 0,949 9,030 1,833 Valid

9 0,891 5,888 1,833 Valid

10 0,750 3,402 1,833 Valid

11 0,767 3,586 1,833 Valid

12 0,706 2,991 1,833 Valid

13 0,949 9,030 1,833 Valid

14 0,812 4,174 1,833 Valid

15 0,722 3,131 1,833 Valid

16 0,722 3,131 1,833 Valid

17 0,949 9,030 1,833 Valid

18 0,812 4,174 1,833 Valid

19 0,748 3,381 1,833 Valid

20 0,710 3,025 1,833 Valid

21 0,761 3,519 1,833 Valid

22 0,678 2,767 1,833 Valid

23 0,813 4,189 1,833 Valid

24 0,733 3,233 1,833 Valid

25 0,710 3,025 1,833 Valid

26 0,778 3,715 1,833 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 26 item dinyatakan valid untuk angket variabel Y (Motivasi

Kerja Pegawai) karena > dengan taraf signifikan α = 0,05 maka

seluruh item digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Setelah butir instrumen dinyatakan valid, maka tahap berikutnya

adalah menentukan reliabilitas dari setiap instrumen. Sururi dan Suharto

(2007:51) mengemukakan bahwa “reliabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.”

65

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini, langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen

mengikuti pendapat Akdon dan Hadi (2005: 151) sebagai berikut:

a. Menghitung total skor setiap responden.

b. Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:

∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ )

+

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑X = Jumlah skor tiap butir

∑Y = Jumlah skor total

∑X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

c. Menghitung reliabilitas seluruh item dengan rumus Spearman Brown,

sebagai berikut:

(

)

(Sugiyono, 2011: 185)

Keterangan:

= reliabilitas internal seluruh instrumen

= korelasi product moment antara belah pertama dan kedua

d. Mencari apabila dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-

2, 11-2 = 9) maka diperoleh sebesar 0,666.

e. Membuat keputusan dengan membandingkan dengan

dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut.

Jika > berarti butir item instrumen reliabel, dan

Jika < berati buti item instrumen tidak reliabel.

66

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas atau tidaknya instrumen

didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika > , maka reliabel

b. Jika < , maka tidak reliabel

Dengan cara perhitungan seperti di atas, hasil uji reliabilitas instrumen

untuk variabel X1, X2 dan Y adalah sebagai berikut:

1) Uji Reliabilitas variabel X1 (Implementasi Capacity Building)

Hasil uji reliabilitas pengolahan data variabel X1 (implementasi

capacity building) dengan menggunakan rumus Spearman Brown dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel X1 (Implementasi Capacity Building)

No Keterangan

1 0,829 0,907 0,666 Reliabel

2 0,676 0,807 0,666 Reliabel

3 0,803 0,891 0,666 Reliabel

4 0,761 0,864 0,666 Reliabel

5 0,813 0,897 0,666 Reliabel

6 0,829 0,907 0,666 Reliabel

7 0,822 0,902 0,666 Reliabel

8 0,759 0,863 0,666 Reliabel

9 0,841 0,914 0,666 Reliabel

10 0,640 0,780 0,666 Reliabel

11 0,917 0,957 0,666 Reliabel

12 0,808 0,894 0,666 Reliabel

13 0,636 0,778 0,666 Reliabel

14 0,805 0,892 0,666 Reliabel

15 0,789 0,882 0,666 Reliabel

16 0,693 0,819 0,666 Reliabel

17 0,917 0,957 0,666 Reliabel

18 0,856 0,922 0,666 Reliabel

67

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19 0,940 0,969 0,666 Reliabel

20 0,917 0,957 0,666 Reliabel

21 0,905 0,950 0,666 Reliabel

22 0,907 0,951 0,666 Reliabel

23 0,911 0,953 0,666 Reliabel

24 0,752 0,859 0,666 Reliabel

25 0,878 0,935 0,666 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.7, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 25 item dinyatakan reliabel untuk angket variabel X1

(Implementasi Capacity Building) karena > dengan taraf signifikan

α = 0,05 maka seluruh item digunakan.

2) Uji Reliabilitas variabel X2 (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia)

Hasil uji reliabilitas pengolahan data variabel X2 (pemberdayaan

sumber daya manusia) dengan menggunakan rumus Spearman Brown dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel X2 (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia)

No Keterangan

1 0,764 0,866 0,666 Reliabel

2 0,799 0,888 0,666 Reliabel

3 0,847 0,917 0,666 Reliabel

4 0,848 0,918 0,666 Reliabel

5 0,725 0,841 0,666 Reliabel

6 0,764 0,866 0,666 Reliabel

7 0,849 0,918 0,666 Reliabel

8 0,747 0,855 0,666 Reliabel

9 0,764 0,866 0,666 Reliabel

10 0,848 0,918 0,666 Reliabel

11 0,854 0,921 0,666 Reliabel

12 0,764 0,866 0,666 Reliabel

13 0,746 0,855 0,666 Reliabel

14 0,854 0,921 0,666 Reliabel

68

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15 0,838 0,912 0,666 Reliabel

16 0,738 0,849 0,666 Reliabel

17 0,764 0,866 0,666 Reliabel

18 0,848 0,918 0,666 Reliabel

19 0,778 0,875 0,666 Reliabel

20 0,716 0,834 0,666 Reliabel

21 0,746 0,855 0,666 Reliabel

22 0,719 0,837 0,666 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.8, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 22 item dinyatakan reliabel untuk angket variabel X2

(Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) karena > dengan taraf

signifikan α = 0,05 maka seluruh item digunakan.

3) Uji Reliabilitas variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai)

Hasil uji reliabilitas pengolahan data variabel Y (motivasi kerja

pegawai) dengan menggunakan rumus Spearman Brown dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai)

No Keterangan

1 0,746 0,855 0,666 Reliabel

2 0,833 0,909 0,666 Reliabel

3 0,760 0,864 0,666 Reliabel

4 0,849 0,918 0,666 Reliabel

5 0,734 0,847 0,666 Reliabel

6 0,903 0,949 0,666 Reliabel

7 0,882 0,937 0,666 Reliabel

8 0,949 0,974 0,666 Reliabel

9 0,891 0,942 0,666 Reliabel

10 0,750 0,857 0,666 Reliabel

11 0,767 0,868 0,666 Reliabel

12 0,706 0,828 0,666 Reliabel

13 0,949 0,974 0,666 Reliabel

69

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

14 0,812 0,896 0,666 Reliabel

15 0,722 0,839 0,666 Reliabel

16 0,722 0,839 0,666 Reliabel

17 0,949 0,974 0,666 Reliabel

18 0,812 0,896 0,666 Reliabel

19 0,748 0,856 0,666 Reliabel

20 0,710 0,830 0,666 Reliabel

21 0,761 0,864 0,666 Reliabel

22 0,678 0,808 0,666 Reliabel

23 0,813 0,897 0,666 Reliabel

24 0,733 0,846 0,666 Reliabel

25 0,710 0,830 0,666 Reliabel

26 0,778 0,875 0,666 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.9, diperoleh seluruh item

yang berjumlah 26 item dinyatakan reliabel untuk angket variabel Y (Motivasi

Kerja Pegawai) karena > dengan taraf signifikan α = 0,05 maka

seluruh item digunakan.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber primer

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber primer. “Sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data” (Sugiyono, 2011: 193).

a. Angket (kuesioner)

Sugiyono (2011: 199) mendefinisikan kuesioner merupakan “Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner tertutup dengan menyediakan

beberapa alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu

diantaranya. Keuntungan menggunakan kuesioner tertutup adalah jawaban-

jawaban lebih terarah, mudah diolah, dan dianalisa. Kuesioner tertutup yang

70

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, dimana terdiri dari

sejumlah pernyataan yang meminta reaksi responden.

b. Wawancara

Sugiyono (2011: 194) mengemukakan bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabilapeneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara langsung

kepada pegawai Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Bandung yang menjadi objek penelitian khususnya mengenai

implementasi capacity building, pemberdayaan sumber daya manusia dan

motivasi kerja yang hasilnya digunakan untuk melengkapi data penelitian

yang sedang diteliti.

2. Sumber sekunder

Menurut Sugiyono (2011: 193) “Sumber sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

orang lain atau lewat dokumen.”

Sumber sekunder berupa kajian kepustakaan, yaitu teknik

pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis seperti dari referensi buku,

internet, makalah maupun penelitian sejenis yang berkaitan dengan objek

penelitian.

H. Analisis Data

71

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting

dalam kegiatan penelitian. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi angket

Pada tahapan ini, langkah pertama yang dilakukan yaitu memeriksa

dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini sangat penting

untuk dilakukan dalam meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul

memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden

Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (Weighted Mean Score)

Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan setiap

item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang ditentukan. Adapun langkah-

langkah yang digunakan sebagai berikut:

a. Pemberian bobot nilai untuk setiap alternatif

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap

pernyataan, yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang

memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot

alternatif itu sendiri

d. Menghitung nilai rata-rata ( ) untuk setiap butir pertanyaan dalam

kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

= Jumlah rata-rata yang dicari

X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk

setiap alternatif kategori)

n = Jumlah responden

(Sudjana, 2005: 67)

72

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap

kemungkinan jawaban. Kriterianya sebagai berikut:

Tabel 3.10

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

3,01 – 4,00 Sangat Baik Selalu Sangat Setuju

2,01 – 3,00 Baik Sering Setuju

1,01 – 2,00 Cukup Jarang Tidak Setuju

0.01 – 1,00 Rendah Tidak Pernah Sangat Tidak Setuju

Sumber: Sudjana (2005: 91)

3. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Menurut Akdon (2008: 86) dalam mengubah skor mentah menjadi skor

baku dalam setiap variabel, dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Ti = 50 + 10 (

)

Keterangan :

Ti = Skor baku

= Skor mentah

= Standar deviasi

= Rata-rata (Mean)

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, diperlukan beberapa

langkah berikut ini:

a. Menentukan skor mentah terbesar dan terkecil

b. Menentukan rentang (R) dengan cara skor tertinggi (ST) dikurangi

skor terendah (SR)

R = ST – SR

c. Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan rumus Sturgess

BK = 1 + (3,3) log n

73

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus Rentang dibagi

Banyaknya Kelas

i =

e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan (BK) dan (i) yang sudah

diketahui

f. Menentukan rata-rata (mean) dengan rumus:

= ∑

g. Menentukan standar deviasi (s) dengan rumus:

S = √ (∑ ) (∑ )

( )

h. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan rumus:

Ti = 50 + 10 (

)

4. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data ini dimaksudkan untuk mengetahui normal

tidaknya penyebaran data. Hasil pengujian normalitas distribusi data akan

menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan dalam pengolahan data

selanjutnya. Apabila data tersebar dengan normal maka teknik perhitungan

statistiknya menggunakan teknik statistik parametrik, namun apabila data

tidak tersebar dengan normal maka teknik penghitungan statistiknya

menggunakan teknik statistik non parametrik. Dalam perhitungan uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2) sebagai

berikut:

∑( )

74

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Akdon dan Hadi, 2005: 171)

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat

= Frekuensi hasil penelitian

= Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan formulasi ini

adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor mentah terbesar dan terkecil

b. Menentukan rentang (R) engan cara skor tertinggi (ST) dikurangi skor

terendah (SR)

R = ST – SR

c. Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan rumus Sturgess

BK = 1 + (3,3) log n

d. Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus Rentang dibagi

Banyaknya Kelas

i =

e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan (BK) dan (i) yang sudah

diketahui

f. Menentukan rata-rata (mean) dengan rumus:

= ∑

g. Menentukan standar deviasi (s) dengan rumus:

S = √ (∑ ) (∑ )

( )

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

75

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan interval

ditambah 0,5

2) Mencari Z score untuk batas kelas dengan rumus:

Z = ( )

3) Mencari luas daerah antara 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z

dengan menggunakan angka-angka pada batas kelas.

4) Mencari luas tiap interval dengan mencari selisih luas 0 – Z kelas

interval. Caranya dengan mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu

angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka

yang paling tengah ditanbahkan dengan angka baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) diperoleh dengan cara

mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n = 30).

6) Mencari frekuensi hasil penelitian (fo) diperoleh dengan cara

melihat setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.

i. Mencari Chi Kuadrat (X2) dengan memasukkan harga-harga ke dalam

rumus:

∑( )

j. Menentukan keberartian X2 dengan cara membandingkan X

2hitung

dengan X2

tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1,

dengan kriteria: distribusi dikatakan normal apabila X2

hitung< X2

tabel dan

distribusi dapat dikatakan tidak normal apabila X2

hitung> X2

tabel.

5. Pengujian Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mencari derajat hubungan antar

variabel-variabelnya dan mengetahui apakah terdapat pengaruh/kontribusi

yang positif dan signifikan antara Implementasi Capacity Building dan

76

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Terhadap Motivasi Kerja Pegawai.

Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis penelitian ini dengan

menggunakan analisis korelasi, uji signifikansi koefisien korelasi, uji koefisen

determinasi, dilanjut dengan koefisien korelasi ganda dan uji signifikansi

korelasi ganda.

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu teknik statistik yang tujuannya adalah

untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu.

Wijaya (2000: 122) mendefinisikan analisis korelasi “Merupakan studi yang

membahas tentang derajat keeratan hubungan antar perubah, yang dinyatakan

dengan koefisien korelasi.”

∑ (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ )

+

Keterangan:

= Koefisienkorelasi

= Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi Pearson Product

Moment.

2) Mencari dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel

penolong sesuai rumus

3) Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang

diperoleh dari Akdon (2008: 188). Adapun pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.11

77

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0.799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011: 257)

b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi

korelasi antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, serta variabel X1 dan

X2 dilakukan dengan uji independen untuk mencari harga t maka digunakan

uji signifikansi dengan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188)

= √

Keterangan:

t = Nilai

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan

(dk = n – 2) pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika

hasil konsultasi harga ≥ , maka Ho ditolak dan Ha diterima,

dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan, tetapi jika

≤ , maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien

korelasi adalah tidak signifikan.

c. Analisis Koefisien Korelasi Ganda

78

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya pengujian hipotesis “Terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara implementasi capacity building dan pemberdayaan sumber

daya manusia terhadap motivasi kerja pegawai di Balai Pelatihan Manajerial

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung”.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan korelasi ganda (Ryx1x2)

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Ryx1x2=√

(Sugiyono, 2011: 266)

Keterangan:

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-

sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

ryx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

d. Uji Signifikansi Korelasi Ganda

Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat

menggunakan rumus uji F sebagai berikut:

=

( ) ( )

(Sugiyono, 2011: 266)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

Selanjutnya dikonsultasikan dengan ( ), dengan dk pembilang =

k dan dk penyebut = (n – k – 1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan α = 0,05.

79

VIVI MELIANA DEWI , 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kaidah pengujiannya adalah jika hasil konsultasi > maka

koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, tetapi jika hasil

konsultasi < maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

tidak signifikan.

e. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

persentase kontribusi variabel (X1) yaitu Implementasi Capacity Building

terhadap variabel (X2) yaitu Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan

terhadap variabel (Y) yaitu Motivasi Kerja Pegawai. Adapun untuk

mengetahui koefisien determinasi dengan menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) yaitu:

KD = x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari

= Koefisien korelasi

Tabel 3.12

Interpretasi Koefisien Determinasi ( )

Nilai Koefisien Determinasi (%) Tingkat Hubungan

81 – 100 Sangat Kuat

61 – 80 Kuat

41 – 60 Cukup Kuat

21 – 40 Rendah

0 – 20 Sangat Rendah

Sumber: Akdon (2008: 188)