34
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja. Penelitian dilakukan di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, Jawa Barat. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014: 117). Untuk mendapatkan populasi yang tepat dan sesuai dengan kajian yang akan diteliti, maka peneliti perlu mengidentifikasi sumber data yang diperlukan sehingga relevan dan mengacu pada permasalahan penelitian. Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Sehingga yang dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat (BPED) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berikut jumlah pegawai di BPED Pusdiklat Geologi. Tabel 3.1 Jumlah Populasi No. Nama/NIP Gol Jabatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sample …repository.upi.edu/13486/6/S_ADP_1006690_Chapter3.pdf · Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Embed Size (px)

Citation preview

36

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian

tentang pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja. Penelitian

dilakukan di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung, Jawa Barat.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/subjek yang ditetapkan

oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. “Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014: 117). Untuk mendapatkan populasi

yang tepat dan sesuai dengan kajian yang akan diteliti, maka peneliti perlu

mengidentifikasi sumber data yang diperlukan sehingga relevan dan mengacu

pada permasalahan penelitian.

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh

kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja di Bidang Penyelenggaraan

dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Sehingga yang

dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai di Bidang Penyelenggaraan

dan Evaluasi Diklat (BPED) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

Berikut jumlah pegawai di BPED Pusdiklat Geologi.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi

No. Nama/NIP Gol Jabatan

37

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Ir. Eka Tofani Putranto

NIP. 196003201990031001

IV/b

Kepala Bidang

Penyelenggaraan Dan

Evaluasi Diklat

2 Fredy Epriliansyah,S.T.

NIP. 197504252002121001 III/c

Kepala Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

3 Ani Maliani, S.T., M.T

NIP. 197911162005022002 III/c

Kepala Sub Bidang

Evaluasi Diklat

4 Dra. Ratih Wiratnawati

NIP. 195410211980032001 IV/b

Widyaiswara Madya/ Staf

Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

5 Hilman Suwargana, S.T., M.T.

NIP. 197911302005021001 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf

Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

6 Denny Andres, S.S.

NIP. 197007242005021002 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf

Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

7 Iwan Fahlevi Setiawan,S.T.,M.T

NIP. 197805222005021001 III/b

Widyaiswara Pertama/ Staf

Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

8

Denny Lumban Raja, S. Kom.,

M.T.

NIP. 198112292005021001

III/c

Pranata Komputer Muda/

Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

9 Ellis Widiani, S.E.

NIP. 196101101981032001 III/c

Arsiparis Muda/ Staf Sub

Bidang Penyelenggaraan

Diklat

10

Tanto Darmanto

NIP. 196207262007011001 II/b

Pengadministrasi Umum/

Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

11 Ahmad Nurdin

NIP. 197302082012121001 II/a

Staf Sub Bidang

Penyelenggaraan Diklat

12 Yudi Rahayudin,S.T.,M.T.

NIP. 197711252002121001 III/c

Widyaiswara Muda/ Staf

Sub Bidang Evaluasi

Diklat

13 Fiati Nurmaya, S.T., M.T.

NIP. 197701302010122001 III/b

Evaluator

Penyelenggaraan Diklat/

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

14 Ferdy Firmansyah, S.T., M.T.

NIP. 197607042003121001 III/c

Evaluator

Penyelenggaraan Diklat/

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

36

38

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 Herman Suhyana

NIP.196302062007011001 II/b

Pengadministrasi Umum/

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

16 Erirusdi

NIP. 196508252012121003 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

17 Suwisno

NIP. 197103112012121001 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

18 Juniharto Sardjono

NIP. 197211162012121002 II/a

Staf Sub Bidang Evaluasi

Diklat

19 Risa Purwanti,S.E.

Outsourching

20 Suyudi Rusmana, A.Md.

Outsourching

21 Septian Ardiansyah,S.Sos

Outsourching

22 Adi Pradana, A. Md.

Outsourching

23 Panji Budi Utomo, S. Pd.

Outsourching

24 Indika Febria P, S.E.

Outsourching

25 Muhammad Nurdin,A.Md

Outsourching

26 Adri Nurharjati,S.I.Kom.

Outsourching

27 Endrawan Satria,S.Kom.

Outsourching

28 Tris Sutrisno,S.Pd

Outsourching

39

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 Nanang Sopian

Outsourching

30 Demas Dirgahari

Outsourching

(Sumber : Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi 2014)

3. Sampel Penelitian

Sugiyono (2014: 118) menjelaskan bahwa, “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling

terdapat dua macam, antara lain Probability Sampling dan Non Probability

Sampling. Peneliti memilih Non Probability Sampling, dimana teknik ini tidak

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Dalam teknik sampel tersebut, terdapat beberapa macam. Peneliti

memilih sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014 : 124).

Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi kurang dari 40

orang serta dapat menggeneralisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Populasi

dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai Bidang Penyelenggaraan dan

Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut

dilaksanakan sebagaimana diungkapkan Nasution (2009 : 23) bahwa, “desain

penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian

itu”. Nasution (2009: 23-24) mengemukakan kegunaan desain penelitian, sebagai

berikut :

a. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam

melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat

mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan

dihadapi.

40

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan

penelitian.

c. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa

yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam

kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh

peneliti lain.

Menurut Nasution (2009: 56), proses desain penelitian yaitu:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah

2. Pemilihan kerangka konseptual

3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis

4. Membangun penyelidikan dan percobaan

5. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan

7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data

9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistic

10. Penulisan laporan hasil penelitian

Dari pernyataan diatas maka peneliti memaparkan desain penelitiannya

sebagai berikut :

Desain penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses, dan output. Pada

bagian input merupakan latar belakang penelitian berupa hasil studi pendahuluan,

latar belakang berisi fenomena umum terdiri dari teoritis dan keadaan yang

seharusnya, serta fenomena khusus berupa data empiris dan keadaan yang terjadi

di lapangan. Dari latar belakang penelitian terdapat pula rumusan masalah yang

kemudian rumusan masalah akan memperjelas alur penelitian terhadap pengujian

hipotesis penelitian. Selanjutnya lahirnya hipotesis penelitian akan menentukan

metode dan pendekatan penelitian yang digunakan. Dengan demikian bagian input

lebih mengacu pada perencanaan penelitian. Pada bagian proses banyak langkah

dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data, seperti mendefinisikan variabel

penelitian, menyusun alat pengumpulan data, dan lainnya. Maka dari hal ini, akan

muncul kesimpulan dari penelitian yang tiada lain adalah pengujian hipotesis itu

sendiri. Penarikan kesimpulan atas hasil dari analisis data dan pengujian hipotesis

merupakan output penelitian. Dengan output ini akan diperoleh informasi apakah

hipotesis penelitian yang disusun oleh penulis adalah sama dengan hasil penelitian

41

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau sebaliknya. Bagian ini juga, akan melahirkan berbagai rekomendasi atau

feedback yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak, baik untuk diteliti

kembali atau bahkan digunakan/dimanfaatkan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

merupakan hal yang penting dalam penelitian, dimana metode penelitian akan

Output Input Proses

Latar Belakang masalah

Fenomeman umum : teoritik,

keadaan yang seharusnya

Fenomema khusus : empirik,

keadaan yang terjadi

Kesimpulan

Hipotesis

Pengumpulan

Data

Analisis Data

variable X dan Y

Metode dan Pendekatan

Rumusan Masalah

Rekomendasi

42

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan pedoman untuk menjalankan penelitian. Seperti yang diungkapkan Nana

Syaodih (2012 : 52) bahwa,

metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-

pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Selain itu pula Sugiyono (2014: 6) menjelaskan bahwa,

metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam

bidang pendidikan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. “Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, aktivitas,

karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan

fenomena lain” (Nana Syaodih, 2012 : 72). Dijelaskan oleh sugiyono (2014: 14)

bahwa,

metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini

mengutamakan nilai-nilai matematis, terencana dan keakuratan dalam

memecahkan permasalahan tersebut serta membuktikan hipotesis penelitian

dengan hitungan statistik serta pengumpulan data yang terkontrol dengan tujuan

menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi yang

mempunyai nilai prediktif. Peneliti menggunakan metode deskriptif karena pada

penelitian ini peneliti tidak melakukan control dan manipulasi variabel penelitian.

Metode deskriptif pun digunakan karena metode ini berusaha menggambarkan

dan menginterpretasi objek sesuai gejala atau fenomena.

43

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Moh. Nazir ( 2003: 152) mengemukakan bahwa “Definisi operasional

adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara

memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu

operasional”.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa definisi

operasional adalah suatu definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus

memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel

penelitian.

1. Kemampuan kerja pegawai

Kemampuan kerja pegawai merupakan kesanggupan pegawai di bidang

penyelenggaraan dan evaluasi diklat pusat pendidikan dan pelatihan geologi

Bandung untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya dalam rangka

melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya sehingga mencapai

hasil kerja yang maksimal. Gibson (1990: 55) menjelaskan ada beberapa

kemampuan yang harus dimiliki oleh pegawai untuk mencapai efektivitas dan

efisiensi kerja:

a. Kemampuan berinteraksi (interaction ability) yang meliputi unsur:

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk menciptakan dan menjaga

hubungan pribadi

2) Kemampuan seseorang pegawai untuk berkomunikasi dengan rekannya

secara efektif

3) Kemampuan seseorang pegawai untuk menangani konflik dengan orang

lain maupun teman sekerja

4) Kemampuan untuk meningkatkan atau mempertahankan rasa keadilan dan

persamaan kedudukan dalam suatu sistem imbalan.

b. Kemampuan konseptual (conceptual ability), meliputi :

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk membina dan menganalisis

informasi baik dan dalam maupun dan luar lingkungan organisasi

2) Kemampuan untuk merefleksikan arti perubahan tersebut dalam tugas

3) Kemampuan untuk menentukan keputusan yang berkaitan dengan bidang

tugasnya

4) Kemampuan untuk melakukan perubahan dalam pekerjaannya terutama

yang perlu dalam organisasi.

c. Kemampuan Administrasi, meliputi :

44

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Kemampuan seseorang pegawai untuk mengembangkan dan mengikuti

rencana-rencana kebijakan dan prosedur yang efektif;

2) Kemampuan untuk memproses tatawarkat átau kertas kerja dengan baik,

teratur, dan tepat waktu;

3) Kemampuan untuk mengelola pengeluaran atas suatu anggaran

4) Kemampuan untuk menggunakan pengetahuannya, peralatan-peralatan,

pengalaman, dan teknis-teknis dan berbagai disiplin ilmu untuk

memecahkan masalah.

2. Efektivitas kerja

Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi

Diklat Pusdiklat Geologi bandung dengan pengerahan segala daya yang terdapat

pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya. Pengukuran efektivitas kerja dalam

penelitian ini terdiri dari hasil kerja, metode kerja, pencarian dan pemanfaatan

sumber daya.

E. Instrumen penelitian

Dijelaskan oleh Sugiyono (2014: 133) bahwa, “Instrumen penelitian

digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data

kuantitatif yang akurat”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data

yang diperlukan, yang secara spesifik berhubungan dengan variabel penelitian.

Alat ukur atau instrumen yang digunakan harus berdasarkan pada karakteristik

sumber data dari variabel yang diteliti, sehingga mempermudah peneliti dalam

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Langkah pertama dari

penyusunan instrumen yaitu menentukan dan menetapkan variabel penelitian.

Setelah ditetapkan variabelnya, tahap selanjutnya yaitu memberikan definisi

operasional dari setiap variabelnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator

yang akan diukur. Setelah itu, indikator tersebut dipaparkan menjadi butir-butir

pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen

penelitian, maka diperlukan kisi-kisi instrumen penelitian.

45

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Item

1 Kemampuan

kerja

(Variable X)

1. Kemampuan

Teknis/

administrasi

a. Penguasaan pegawai

terhadap peralatan

kerja dan sistem

komputer

b. Penguasaan pegawai

terhadap prosedur dan

metode kerja.

c. Pegawai memahami

peraturan kerja atau

pekerjaan.

d. Pegawai mampu

melaksanakan

pekerjaannya dengan

baik, teratur dan tepat

waktu.

e. Kemampuan pegawai

untuk

mengembangkan dan

mengikuti rencana-

rencana kebijakan

secara efektif

f. Kemampuan untuk

memproses kertas

kerja dengan baik,

teratur, dan tepat

waktu.

1

2

3

4-6

7-8

9

46

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan

konseptual

3. Kemampuan

Interaksi/sosial

g. Kemampuan untuk

mengelola

pengeluaran atas suatu

anggaran

a. Pegawai memahami

kebijakan Lembaga

b. Pegawai memahami

tujuan lembaga

c. Pegawai memahami

target lembaga

d. Pegawai mampu

membina dan

menganalisis

informasi baik dari

dalam maupun luar

organisasi

e. Pegawai mampu

menentukan

keputusan berkaitan

dengan tugasnya

f. Kemampuan untuk

melakukan perubahan

dalam pekerjaannya

terutama yang perlu

dalam organisasi

a. Pegawai mampu

bekerjasama dengan

10

11

12

13

14-15

16

17

18

47

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teman tanpa konflik

b. Pegawai memiliki

kemampuan untuk

bekerja dalam tim

c. Pegawai memiliki

kemampuan

berkomunikasi

dengan rekannya

secara efektif

d. Kemampuan pegawai

untuk menciptakan

dan menjaga

hubungan baik dengan

rekan kerja

19-21

22

23

2 Efektivitas Kerja

(Variabel Y)

1. Hasil Kerja

2. Metode Kerja

a. Kesesuaian hasil kerja

dengan sasaran yang

ditetapkan

b. Ketepatan Waktu

Penyelesaian

Pekerjaan

c. Kesesuaian hasil kerja

dengan kualitas dan

kuantitas

a. Prinsip-prinsip

pengerjaan

b. Tahapan-tahapan

pekerjaan

c. Indikator hasil

1

2

3

4

5

6-7

48

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pemanfaatan

Sumber Daya

d. Evaluasi hasil

e. Feedback

a. Manusia

b. Sarana dan prasarana

c. Skill/Kemampuan

8-9

10

11-17

18-21

22-24

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Nana Syaodih (2012: 210) mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner

adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti

tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”. Angket tidak selalu berbentuk

pertanyaan, melainkan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian

ini digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data

yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal tersebut

diungkapakan oleh Sugiyono (2014: 133),

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif.

Dari beberapa jenisnya, skala yang digunakan sebagai pengukuran dalam

penelitian ini yaitu Skala Likert. Sugiyono (2014: 134) menjelaskan bahwa:

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala pengukuran ini,

maka variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam

bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif skala

pengukuran yang digunakan peneliti yaitu untuk setiap alternatif jawaban setiap

item menggunakan skor penilaian 1 sampai 4 dengan perincian sebagai berikut :

49

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban

Untuk Variabel X dan Variabel Y

Alternatif Jawaban

X

Skor Alternatif Jawaban Y Skor

Sangat Baik 4 Selalu 4

Baik 3 Sering 3

Cukup 2 Kadang-Kadang 2

Kurang 1 Tidak Pernah 1

F. Proses pengembangan Instrumen

Angket sebagai intrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan

untuk mengumpulkan data. Akan tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk

mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik

sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk

menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang

telah siap untuk digunakan namun belum diujicobakan seringkali memiliki

beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-

masing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, yang terpenting dalam uji

coba angket ini adalah untuk memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas

dari instrumen tersebut. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini, dilakukan

di Sentra Pendidikan BRI Lembang Bandung. Setelah uji coba angket terkumpul,

maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Sugiyono, (2014: 177) menyatakan bahwa “uji validitas merupakan suatu

langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten) dari suatu instrumen,

dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu

penelitian”. “Validitas juga merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi

50

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono,

2014: 363). Dari pengertian tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara data

yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga

dapat dikatakan valid (sahih). Sementara, Suharsimi Arikunto (2006: 168),

mengemukakan bahwa :

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”.

Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang menyangkut

uji validitas konstruksi dan uji validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan

dengan berkonsultasi kepada ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Uji validitas

isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan dasar teori atau

konsep yang relevan serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dalam hal ini

dosen pembimbing). Dalam prakteknya, uji validitas konstruksi dan validitas isi

dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi intrumen yang didalamnya terdapat

variabel yang diteliti beserta dimensi yang dituangkan dalam item-item

pernyataan sebagai jabaran dari indikator.

Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan

antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan

bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for

Windows. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 178),

bahwa “bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka

faktor tersebut merupakan construct yang kuat”. Jadi berdasarkan analisis faktor

tersebut dapat disimpulkan bahwa intrumen tersebut memiliki validitas konstruksi

yang kuat. Selain itu, Sugiyono (2014: 179) memperjelas pendapatnya, bahwa :

“Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir

instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.

51

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika rhitung > rkritis, maka butir/item valid

Jika rhitung < rkritis, maka butir/item tidak valid

Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Uji

validitas dilakukan oleh 10 responden yaitu 10 pegawai di Sentra Pendidikan BRI

dengan jumlah item untuk variabel X sebanyak 24 buah dan variabel Y sebanyak

24 buah. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut:

a. Uji validitas variable X (Kemampuan Kerja Pegawai)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X

No. Item rhitung rkritis Interpretasi

1 0,371 0,30 Valid

2 0,594 0,30 Valid

3 -0,189 0,30 Tidak Valid

4 0,379 0,30 Valid

5 0,687 0,30 Valid

6 0,657 0,30 Valid

7 0,370 0,30 Valid

8 0,464 0,30 Valid

9 0,354 0,30 Valid

10 0,480 0,30 Valid

11 0,401 0,30 Valid

12 0,682 0,30 Valid

13 0,526 0,30 Valid

14 0,749 0,30 Valid

15 0,593 0,30 Valid

16 0,509 0,30 Valid

17 0,180 0,30 Tidak Valid

18 0,753 0,30 Valid

19 0,719 0,30 Valid

20 -0,514 0,30 Tidak Valid

21 -0,514 0,30 Tidak Valid

22 0,809 0,30 Valid

23 0,256 0,30 Tidak Valid

52

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel X yang dinyatakan

valid sebanyak 19 pernyataan, karena setiap item pernyataan memiliki rhitung lebih

besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur

untuk variabel yang diteliti. Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid

sebanyak lima pernyataan disebabkan, karena memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel.

Sehingga, dari lima pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan.

b. Uji validitas variabel Y (Efektivitas Kerja)

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y

24 0,487 0,30 Valid

No. Item rhitung rtabel Interpretasi

1 0,908 0,30 Valid

2 0,908 0,30 Valid

3 0,429 0,30 Valid

4 0,672 0,30 Valid

5 0,713 0,30 Valid

6 0,820 0,30 Valid

7 0,759 0,30 Valid

8 0,767 0,30 Valid

9 0,787 0,30 Valid

10 0,917 0,30 Valid

11 0,342 0,30 Valid

12 0,689 0,30 Valid

13 0,804 0,30 Valid

14 0,565 0,30 Valid

15 0,191 0,30 Tidak Valid

53

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel Y yang valid

sebanyak 22 pernyataan, karena item pernyataan tersebut memiliki rhitung lebih

besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur

untuk variabel yang diteliti. Sedangkan untuk pernyataan tidak valid sebanyak dua

pernyataan disebabkan karena pernyataannya memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel.

Sehingga, dari dua pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan

kestabilan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data. Instrumen yang

reliabel menunjukkan bahwa alat tersebut secara konsisten memberikan hasil dari

data atau temuan yang sama, sehingga instrumen tersebut dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrumen dianalisis dengan internal concitency yaitu

dilakukan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

K = Jumlah item pertanyaan yang diuji

16 0,503 0,30 Valid

17 0,710 0,30 Valid

18 0,672 0,30 Valid

19 -0,891 0,30 Tidak Valid

20 0,552 0,30 Valid

21 0,596 0,30 Valid

22 0,605 0,30 Valid

23 0,565 0,30 Valid

24 0,634 0,30 Valid

K -1

Sr² - ∑si²

sx²

K α =

54

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑si² = Jumlah Variasi Skor

sx² = Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Gambar 3.2

Rumus Alpha Cronbach

(Sumber: Rainsch, 2004: 167)

“Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)

sementara jika alpha > 0,80 ini memastikan seluruh item reliabel dan seluruh tes

secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat” (Rainsch,

2004: 164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan

Brownlow, 2004: 364):

Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Patokan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, berdasarkan taraf

signifikansi yang digunakan yaitu 95% (taraf kesalahan 5%) dengan N (jumlah

responden) sebanyak 10, sehingga batas minimal yang terdapat dalam rtabel adalah

0,632. Adapun hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel dengan rumus Alpha

Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for

Windows, dengan hasil sebagai berikut :

a. Reliabilitas variabel X

Tabel 3.6

Hasil Uji

Reliabilitas Variabel X

Variabel Cronbach's

Alpha

Kesimpulan

X 0,842 Reabilitas Tinggi

α > 0,632

55

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas

variabel X

(Kemampuan Kerja Pegawai), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,842. Hal

ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel X reliabel karena perhitungan yang

dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.

b. Reliabilitas variabel Y

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas

variabel Y (Efektivitas Kerja), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,931. Hal

ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel Y reliabel karena perhitungan yang

dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan data dari

permasalahan yang akan dipecahkan. Menurut Nazir (2003: 174) menjelaskan

bahwa “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan”. Pengumpulan data tergantung pada teknik

atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan data dimana teknik tersebut

berfungsi untuk menjawab permasalahan-permasalahan ataupun mendapatkan

hipotesis penelitian. Ketepatan teknik atau cara yang digunakan akan

menunjukkan kualitas data yang dihasilkan.

Variabel Cronbach's

Alpha

Kesimpulan

Y 0,931 Reabilitas Tinggi

α > 0,632

56

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data menjadi bagian dari tindak lanjut instrumen

penelitian, dalam arti teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen

sebagai alat pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

berbagai cara, antara lain yaitu melalui wawancara, pengamatan, ujian (tes),

dokumentasi, angket/kuesioner dan sebagainya. Pengumpulan data memiliki peran

penting, karena seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya penelitian merupakan

kegiatan dalam mengumpulkan data sebagai bahan informasi dan fakta yang akan

dianalisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi. Kedua teknik tersebut

akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Metode angket/Kuesioner

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2014: 199). Pemilihan metode angket

sebagai alat pengumpulan data dikarenakan angket memiliki kelebihan dan dirasa

efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang respondennya cukup banyak

dan tersebar dalam wilayah yang cukup luas. Adapun jenis angket yang digunakan

adalah angket tertutup dan berstruktur. Akdon (2008: 132) mengemukakan bahwa,

“Angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga

responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter

dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Akdon

(2008: 131), mengemukakan tujuan penyebaran angket, yaitu :

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai

suatu masalah dan reponden tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian

daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi yang

diminta.

Burhan (2009: 125), mengemukakan kelebihan penggunaan angket

sebagai alat pengumpulan data, yaitu :

a. Metode angket membutuhkan biaya yang relatif murah

57

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pengumpulan data lebih mudah,terutama pada responden yang

terpencar-pencar

c. Pada penelitian sampel di atas 1000, penggunaan metode ini sangat

tepat

d. Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar,tetapi

pelaksanaannya dapat berlangsung serempak

e. Metode ini membutuhkan waktu relatif sedikit

f. Kalau metode ini dilakukan dengan menggunakan jasa pos, maka relatif

tidak membutuhkan atau tidak terikat pada pengumpul data

g. Kalaupun metode ini menggunakan petugas lapangan pengumpul data,

hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menguhimpin angket yang

telah diisi atau dijawab oleh responden

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini diperlukan untuk menunjang kelengkapan data dan

membantu mempertajam kesimpulan yang akan diambil baik melalui buku yang

relevan, peraturan, laporan kegiatan, data langsung dari tempat penelitian,

kebijakan, jurnal, serta sumber lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian.

Menurut Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa, “Metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Hadari (1993: 133) “dalam penelitian kuantitatif, teknik

dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang

digunakan di dalam kerangka/landasan teori, penyusunan kerangka konsep, dan

perumusan hipotesa secara tajam”. Dengan demikian, studi dokumentasi ini

menjadi hal yang penting dalam penelitian dan perlu dilakukan oleh peneliti untuk

menghasilkan penelitian yang berkualitas.

H. Analisis Data

Tahap selanjutnya yaitu analisis data, “Analisis data merupakan bagian

yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data

tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah

penelitian” (Nazir, 2003: 346). Menurut Sugiyono (2012: 207) menjelaskan

bahwa, “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul”. Dalam penelitian kuantitatif, pada dasarnya

pengolahan data dalam tidak lepas dari penggunaan metode statistik tertentu.

58

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan

hipotesis, pengembangan alat dan instrument penelitian, penyusunan rancangan

penelitian, penentuan sampel, maupun dalam analisis data. Dengan melakukan

analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi masalah yang diteliti,

baik berupa implikasi-implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan

selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut :

1. Seleksi Angket

Setelah data terkumpul, proses pertama yang dilakukan yaitu pemeriksaan

data terhadap angket yang telah terkumpul dimana peneliti memeriksa

kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting

dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk

diolah lebih lanjut serta data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah.

. Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, sebagai berikut :

a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul

b. Memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan dijawab sesuai petunjuk

yang diberikan

c. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah.

2. Klasifikasi Angket

Klasifikasi data merupakan tahapan kedua setelah melakukan pemeriksaan

dan penyeleksian data. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yaitu

variabel X (Kemampuan Kerja Pegawai) dan variabel Y (Efektivitas kerja).

Setelah itu, dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang telah

diberikan oleh setiap responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya, dimana kriteria yang digunakan yaitu menggunakan skala Likert.

Sedangkan, skor dari setiap variabel tersebut berfungsi sebagai sumber

pengolahan data selanjutnya. Jadi, pengklasifikasian data ini bertujuan untuk

mengetahui kecenderungan skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.

3. Pengolahan Data

a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-masing Variabel

dengan rumus Weighted Means Score (WMS)

59

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan rata-rata

variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum

responden pada variabel penelitian. Perhitungan ini dimaksudkan untuk

menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang

telah ditentukan. Adapun rumus WMS sebagai berikut :

Keterangan :

X = rata-rata skor responden

X = jumlah skor dari jawaban responden

N = jumlah responden

Gambar 3.3

Rumus Weighted Means Score (WMS)

(Sumber : Muhamad, 2010: 61)

Teknik WMS ini digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata

variabel penelitian serta menentukan gambaran atau kecenderungan umum

responden pada variabel penelitian. Berikut langkah-langkah yang ditetapkan

dalam pengolahan data dengan menggunakan Rumus WMS, yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan

Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih

c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan

dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom

e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakna tabel konsultasi

hasil perhitungan WMS sebagai berikut:

Tabel 3.8

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

N

X X

60

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel X Variabel Y

3,01 - 4,00 Sangat Baik Sangat Baik (SB) Selalu (SL)

2,01 - 3,00 Baik Baik (B) Sering (SR)

1,01 - 2,00 Cukup Cukup (C) Kadang-Kadang

(KD)

0,01 - 1,00 Rendah Kurang (K) Tidak Pernah

(TP)

f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing

untuk menentukan kedudukan setiap variabel atau mengetahui arah

kecenderungan masing-masing variabel.

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal

tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik

statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Winarno Surakhmad

(1998: 95), menjelaskan, bahwa :

Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal

ini, digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang

dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang

tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait

oleh bentuk penyebaran.

Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows dengan rumus One Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor

kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi

17.0), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel

61

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi

dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0,

kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan

seperti itu.

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test

by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (Lakukan kembali untuk

menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah

dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas

dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. “Asymptotic Significance

2-tailed merupakan pengujian nilai atau p-value untuk memastikan bahwa

distribusi teramati tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang

diharapkan di kedua ujung two-tailed distribution (Yu, Zhen, Zhao & Zheng,

2008: 138)”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov

Smirnov, sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi

normal

Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak

terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat

perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

c. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan

rumus berikut:

Ti = 50 + 10 Xi − 𝑥 𝑠

62

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 Rumus Skor Baku

(Sumber : Akdon, 2008: 86 Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk

Administrasi & Manajemen)

Keterangan :

Ti = Skor baku

Xi = Skor mentah

s = Standar deviasi

x = Rata-rata (mean)

Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah

mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data

angka baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor

mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 86-87),

sebagai berikut:

1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)

2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar – skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus Sturgess

yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

6) Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus:

∑fXi x = n

R i = BK

63

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Menentukan standar deviasi ( s ), dengan rumus:

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah

dikemukakan di atas.

4. Teknik Hipotesis Penelitian

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen. Teknik statistik yang digunakan akan

bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang

digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya

menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan dan Sunarto,

2011: 80).

Gambar 3.5 Rumus Person Product Moment

(Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011: 80)

Dalam praktek pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi

17.0 for Windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X

(independen) dan variabel Y (dependen), maka rxy merupakan hasil koefisien

korelasi dari kedua variabel tersebut. Selanjutnya, r xy hitung dibandingkan dengan r

xy tabel dengan taraf kesalahan 5 %. Bila harga r xy hitung > r xy tabel dan bernilai positif,

maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungnan tersebut.

Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan

interpretasi dengan menggunakan tolok ukur berdasarkan rxy hitung yang

dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011: 81), sebagai berikut:

n.∑ fXi

2 – (∑ fXi)2

s =

n.(n – 1)

n(∑XY)-(∑X).(∑Y)

rxy =

√{n.∑X 2 – (∑X)

2}.{n.∑Y

2 – (∑Y)

2}

64

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan

program SPSS, sebagai berikut:

1) Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan

mengisi kolom-kolom berikut:

Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y

Kolom Type isi dengan Numeric

Kolom Widht diisi dengan 8

Kolom Decimal = 0

Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris

kedua dengan ketikkan nama variabel Y

Kolom Value dan Missing diisi dengan None

Kolom Coloumns diisi dengan 8

Kolom Align pilih Center

Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y

3) Klim menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara

mengklik tanda

5) Tandai pilihan pada kotak Pearson

65

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik

continue

7) Klik Ok

b. Analisis Koefisien Determinasi

Derajat determiniasi digunakan untuk persentasi kontribusi variabel X terhadap

variabel Y. Riduwan dan Sunarto (2011: 81), mengemukakan bahwa : “… untuk

menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat

ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi…”. Adapun rumus yang

digunakan sebagai berikut:

Gambar 3.6

Rumus Koefisien Determinasi

(sumber : Riduwan dan Sunarto, 2011, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis)

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari

r2 = Koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan

program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2011: 294-299), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y

3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik

continue

KD = r2 x 100 %

66

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue

9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals

klik Mean dan Individu, lalu Continue

10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik

continue dan Ok

Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi

ada pada Tabel Model Summary.

c. Uji Tingkat Signifikasi

Untuk menguji signifikasi hasil korelasi variabel indipenden dan dipenden

maka perlu dilakukan uji tingkat signifikasi. Sehingga, dapat diketahui hubungan

signifikasinya tersebut dapat berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Untuk

mengujinya, maka peneliti menggunakan rumus Uji Signifikasi, yaitu:

Gambar 3.7

Rumus Uji Signifikasi

(Sumber: Akdon, 2008, Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi &

Manajemen)

Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen)

Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koerfisien korelasli hasil rhitung

n = Jumlah responden

r √n - 2

thitung =

√1 - r

67

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis dalam penelitian ini, secara statistik dapat dirumuskan sebagai

berikut:

a) Ho : r = 0

artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y

b) Ha : r ≠ 0

artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima Ho jika

thitung < ttabel dan menolak Ho jika thitung > ttabel. Dalam uji tingkat signifikasi,

tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf

signifikan 95%, dengan dk = n - 2. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan

program SPSS versi 17,0 for Windows, langkah yang ditempuh sama dengan

langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasil untuk uji t berada pada

Tabel Coefficient (terlampir).

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan

sebab akibat variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Riduwan

dan Sunarto (2011: 96), mengemukakan bahwa: “Kegunaan regresi dalam

penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y)

apabila variabel bebas (X) diketahui”. Sugiyono (2010: 261), mengemukakan

bahwa: “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel independen dan satu variabel dependen”. Dalam penelitian ini,

rumus yang digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena memiliki

satu variabel independen dan satu variabel dependen. Rumus regresi linier

sederhana (Sugiyono, 2010: 261), sebagai berikut:

Gambar 3.8

Ỷ = a + bX

68

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus regresi sederhana

Sumber : (Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D)

Keterangan :

Ỷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka

arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan rumus yang

dikemukakan Sugiyono (2008: 262), sebagai berikut:

Dalam penghitungannya, penulis menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for

Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya, sebagai berikut (Riduwan

dan Sunarto, 2011: 294-299):

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y

3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

(∑Yi)(∑Xi2) - (∑Xi)(∑XiYi)

a =

n∑Xi 2 – (∑Xi)

2

n∑Xi Yi - (∑Xi)(∑ Yi)

b = n∑Xi

2 – (∑Xi)2

69

Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik

continue

6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue

9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals

klik Mean dan Individu, lalu Continue

10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik

continue dan Ok