16
1 Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Darmawan (2013:226) mengemukakan pendapatnya: Penelitian eksperimen (experimental research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Peneliti akan melakukan post-test yang dilaksanakan di kelas kontrol yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan pembelajaran tutor sebaya dan di kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran tutor sebaya. Hasil dari post-test tersebut dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari kelas yang diberikan perlakuan dengan yang tidak diberikan perlakuan. Menurut Sukardi (2007) “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Kemudian menurut Sugiyono (2010: 108), terdapat empat bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: Pre- Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dalam penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental Design. Desain penelitian dapat dilihat dalam pola dibawah ini: (Darmawan, 2013:242) Terdapat dua kelas, yaitu kelas eksperimen (E) dan kelas kontrol (K).Kelas E selaku kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu menerapkan pembelajaran tutor sebaya. Sementara Kelompok Perlakuan Pasca Test Eksperimen X O Kontrol O

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

1

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen.

Darmawan (2013:226) mengemukakan pendapatnya:

Penelitian eksperimen (experimental research) adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh

tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.

Peneliti akan melakukan post-test yang dilaksanakan di kelas kontrol yaitu kelas yang tidak

mendapat perlakuan pembelajaran tutor sebaya dan di kelas eksperimen yang mendapat

perlakuan dengan pembelajaran tutor sebaya. Hasil dari post-test tersebut dibandingkan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan dari kelas yang diberikan perlakuan dengan yang

tidak diberikan perlakuan.

Menurut Sukardi (2007) “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Kemudian menurut Sugiyono (2010:108),

terdapat empat bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: Pre-

Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental

Design. Dalam penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental Design. Desain

penelitian dapat dilihat dalam pola dibawah ini:

(Darmawan, 2013:242)

Terdapat dua kelas, yaitu kelas eksperimen (E) dan kelas kontrol (K).Kelas E selaku

kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu menerapkan pembelajaran tutor sebaya. Sementara

Kelompok Perlakuan Pasca Test

Eksperimen X O

Kontrol O

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

2

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kelas K selaku kelas kontrol tidak diberi perlakuan, tetapi pembelajaran berlangsung seperti

biasa. Setelah itu kedua kelas tersebut diberikan tes akhir (post-test) yang sama. Selanjutnya

hasil test akhir dari kedua kelas tersebut dibandingkan perbedaannya untuk mengetahui

pengaruh dari penerapan pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran akuntansi materi

jurnal penyesuaian.

Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen yang akan dilakukan, diantaranya

sebagai berikut:

a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD) yang akan diberikan.

b. Guru sekilas mengulang kembali materi-materi sebelumnya dan mengaitkan hubungan

dengan materi yang akan dijelaskan.

c. Guru menjelaskan secara singkat gambaran umum dari materi yang akan dipelajari dan

memberikan contoh agar siswa mudah memahami materi yang akan disampaikan

d. Guru menjelaskan tahapan metode pembelajaran Tutor Sebaya yang akan digunakan

ketika proses pembelajaran.

e. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil antara 4-5 siswa, sesuai latar belakang

kemampuan awal (prestasi belajar), dengan satu siswa yang memiliki prestasi lebih baik

sebagai tutor sebaya.

f. Pemilihan siswa yang bertugas sebagai tutor sebaya dipilih berdasarkan pertimbangan

guru yang dilihat dari kemampuan siswa pada proses pembelajaran dan berdasarkan nilai

hasil ulangan.

g. Tutor yang telah mendapatkan petunjuk, materi, dan bimbingan dari guru sebelumnya,

mulai mengajarkan materi keanggota kelompok

h. Masing-masing tutor membantu anggotanya mengerjakan soal diskusi kelompok yang

telah diberikan oleh guru, yang akan menjadi petunjuk atau kerangka diskusi bagi

kelompok agar kegiatan tutorial dapat terfokus.

i. Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan tutorial

(bimbingan) kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari, mengkoordinir

proses diskusi agar berlangsung aktif dan dinamis, menyampaikan permasalahan kepada

guru pembimbing apabila ada permasalahan saat pembelajaran berlangsung, mengatur

diskusi bersama anggota kelompok, melaporkan perkembangan akademis kelompoknya

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

3

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari. Peran guru dalam

pembelajaran tutor sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas.

Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa

j. Melakukan pembahasan soal diskusi sebagai tugas kelompok. Setiap anggota kelompok

mencocokkan hasil jawaban soal diskusi yang telah dikerjakan dengan bantuan tutor,

serta aktif mengeluarkanpendapat saat pembahasan.

k. Melaksanakan evaluasi belajar secara individu diakhir pembelajaran, untuk mengetahui

kemampuan kognitif siswa, serta sebagai umpan balik bagi guru. Saat evaluasi

berlangsung, siswa tidak diperbolehkan bekerjasama.

l. Melaksanakan posttest setelah melakukan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran

tutor sebaya di kelas eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini termasuk kedalam populasi terhingga, yaitu populasi yang masih bisa

dihitung, populasi ini terdiri dari seluruh siswa kelas XII IPS SMA Kartika XIX-2 Bandung.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sudjana (2004: 66) “Sampel adalah Sebagian dari

populasi yang diambil menggunakan cara-cara tertentu”. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini didapat dengan teknik Nonprobability Sampling dengan Sampling Jenuh.

Menurut Riduwan (2009:64), “sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila

semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus”. Karena

hanya terdapat 2 Kelas XII IPS maka atas saran guru mata pelajaran akuntansi dan setelah

dilakukan uji homogenitas menunjukan keuda kelas tersebut homogen, peneliti mengambil

sampel dari siswa kelas XII IPS 1 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 26

orang dan siswa kelas XII IPS 2 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 27 orang.

C. Operasionalisasi Variabel

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

4

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010:58) “Operasional Variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Variabel dalam penelitian ini yaitu hasil belajar. Hasil belajar siswa yang diberi

perlakuan dengan metode pembelajaran tutor sebaya yang kemudian dibandingkan dengan

hasil belajar siswa yang tidak diberi perlakuan metode pembelajaran tutor sebaya, untuk

mengetahui apakah metode pembelajaran tutor sebaya dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa atau tidak.

Operasionalisasi variabel dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel. 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Keterangan

Hasil belajar siswa yang

menerapkan pembelajaran tutor

sebaya

Nilai post-test setelah

mendapat

perlakuan/treatment

Interval

Hasil belajar siswa yang tidak

menerapkan pembelajaran tutor

sebaya/ pembelajaran

konvensional

Nilai post-test tanpa

mendapat

perlakuan/treatment

Interval

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan pada suatu

penelitian untuk mendapatkan keterangan-keterangan sehubungan dengan penelitian tersebut,

sehingga memperoleh data yang diperlukan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah melalui tes. Menurut Arikunto (2010:53) “tes adalah alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-

aturan yang telah ditentukan.” Pelitian ini menggunakan instrumen tes berupa soal uraian

berjumlah 8 butir soal dengan materi ayat jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang untuk

mengukur hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengujian Instrumen

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes. Menurut Arikunto (2012 : 53) “tes adalah alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

telah ditentukan”

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

5

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sebelum instrumen diujikan pada penelitian, instrumen yang berupa tes harus diuji

cobakan terlebih dahulu. Dalam pengujian instrumen harus dilakukan perhitungan reliabilitas,

validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Uji instrumen ini dilakukan di SMA

YADIKA CIREBON yang dilakukan di kelas XII IPS. Peneliti memilih sekolah tersebut

untuk melakukan uji instrumen atas beberapa pertimbangan diantaranya karena sekolah yang

dipilih untuk melakukan penelitian hanya terdapat dua kelas. Yaitu kelas XII IPS 1 dan XII

IPS 2 sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan uji instrumen disekolah yang sama.

Disamping itu, kedua sekolah tersebut setara dengan memiliki akreditasi yang sama.

1. Uji Reliabilitas

Reabilitas tes berkaitan dengan tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh

mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah

walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Menurut Arikunto (2012:100) “suatu tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap”.

Untuk mencari reliabilitas peneliti menggunakan software Anates V4 yang

diperkenalkan oleh Kartono& Wibisono Y. Anates ini bermanfaat untuk mengetahui hasil

reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda.

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf

signifikansi α = 0,05.

Kaidah Keputusan:

- Jika artinya item soal reliabel.

- Jika artinya item soal tidak reliabel

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4,

didapatkan bahwa sebesar 0,810 dan sebesar 0,361 atau dengan

α = 0,05 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Artinya soal tes yang digunakan

dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap walaupun diteskan pada situasi yang

berbeda-beda.

2. Uji Validitas Item

Menurut Arikunto (2012:79) disebutkan bahwa “data evaluasi yang baik sesuai

dengan kenyataan disebut data valid”. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

6

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Dengan demikian kata valid

dapat diartikan tepat, benar, sahih, absah, sehingga kata validitas dapat diartikan ketepatan,

kebenaran, kesahihan, atau keabsahan dari data.

Tes yang akan diberikan kepada siswa merupakan tes dalam bentuk soal uraian.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas peneliti menggunakan software anates yang

diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y agar lebih mudah dan lebih valid.

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan dengan taraf

signifikansi yang dipakai α = 0.05

Kaidah keputusan :

- Jika artinya item soal valid

- Jika artinya item soal tidak valid

Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, hasil perhitungan

yang didapatkan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0,727 0,361 Valid 2 0,549 0,361 Valid

3 0,578 0,361 Valid

4 0,653 0,361 Valid 5 0,562 0,361 Valid

6 0,661 0,361 Valid 7 0,824 0,361 Valid

8 0,624 0,361 Valid

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.9 dapat dilihat dari 8 item soal, jumlah soal yang valid ada 8 item. Maka

dari itu semua soal yang valid akan digunakan saat pelaksanaan post test pada akhir

pertemuan setelah melakukan penelitian. post test digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Arikunto (2012 : 223), menyebutkan bahwa:

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar

jangkauannya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

7

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks

kesukaran. Bilangan tersebut adalah blangan real pada interval 0,00 sampai dengan 1,00. Soal

dengan index kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut terlalu susah, sebaliknya soal

dengan index kesukaran 1,00 berarti terlalu mudah.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari masing masing butir soal digunakan rumus

sebagai berikut:

P =

(Arikunto 2012 : 223)

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.3

Klasifikasi index kesukaran

Indeks Kesukaran Interprestasi harga indeks kesukaran

0,01 <P ≤0,30

0,30 <P ≤ 0,70

0,70 <P≤ 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan software Anates V4, maka

didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal

Nomor Soal Indeks Kesukaran (P) Keterangan

1 0,66 Sedang

2 0,66 Sedang

3 0,62 Sedang

4 0,70 Sedang

5 0,65 Sedang

6 0,73 Mudah

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

8

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

7 0,77 Mudah

8 0,73 Mudah

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.4 dapat dilihat dari 8 butir soal, 3 soal dinyatakan memiliki tingkat

kesukaran yang mudah, 5 soal dinyatakan memiliki tingkat kesukaran yang sedang.

4. Uji Daya Pembeda

Uji Daya pembeda digunakan untuk menguji kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa pandai dengan siswa berkemampuan rendah. Menurut Arikunto

(2012:226) “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah”.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.

Seluruh peserta tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas (upper

group) dan kelompok bawah (lower group). dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

D = PA – PB =

-

(Arikunto 2012 : 228)

Keterangan :

D : Daya Pembeda

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Untuk menghitung interpretasi daya pembeda digunakan kriteria berikut ini:

Tabel 3.5

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

9

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Interpretasi Daya Pembeda

D Interprestasi Daya Pembeda

0,01 – 0.20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 1,00

Negatif

Jelek (poor)

Cukup (Satisfactory)

Baik (Good)

Baik Sekali (Excellent)

Semua Tidak Baik

(Arikunto 2012 : 232)

Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, maka didapatkan

data sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal

Nomor Soal Indeks Diskriminasi (D) Keterangan

1 0,23 Cukup

2 0,33 Cukup

3 0,21 Cukup

4 0,26 Cukup

5 0,30 Cukup

6 0,28 Cukup

7 0,35 Cukup

8 0,25 Cukup

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Dari tabel 3.11 dapat dilihat dari 8 butir soal, 8 soal dinyatakan cukup baik untuk

digunakan saat pelaksanaan post test pada akhir penelitian sebagai alat ukur untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Analisis Data

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

10

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum

memiliki makna sehingga harus diolah terlebih dahulu. Karena data yang diperoleh melalui

eksperimen merupakan data kuantitatif maka pengolahannya melalui teknik statistik.

a. Uji Homogenitas

Sebelum melakukan penelitian, dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk

mengetahui kemampuan awal siswa sebelum penelitian dilakukan. Uji homogenitas dihitung

sebagai berikut:

Langkah-langkah Menguji Homogenitas Varians:

1. Mencari kedua varians yaitu kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sebagai berikut:

Varians Kelas XII IPS 1

Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar = 100

Skor terkecil = 48

Langkah 2. Mencari nilai Rentang (R)

R = Skor terbesar – Skor terkecil

R = 100 – 48

R = 52

Langkah 3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)

BK = 1 + 3,3 (1,41)

BK = 1 + 3,3 (1,41)

BK = 1 + 4,65

BK = 5,65 ≈ 6

Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

=

= 8,67 ≈ 9

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.7

Tabel Penolong

No Kelas

Interval f

Nilai Tengah (

)

f. f.

1 48 – 56 10 52 2.704 520 27.040

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

11

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2 57 – 65 5 61 3.721 305 18.605

3 66 – 74 1 70 4.900 70 4.900

4 75 – 83 3 79 6.241 237 18.723

5 84 – 92 4 88 7.744 352 30.976

6 93 – 101 3 97 9.409 291 28.227

Jumlah 26 1.775 128.471

Langkah 6. Mencari simpangan baku (Standar Deviasi)

s = √ ∑ ∑

= √

= √

s = √

= √ = 17,08

Maka Varians (S) kelas XII IPS 1

S = = 17,082 = 291,73

Varians Kelas XII IPS 2

Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar = 98

Skor terkecil = 52

Langkah 2. Mencari nilai Rentang (R)

R = Skor terbesar – Skor terkecil

R = 98 – 52

R = 46

Langkah 3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)

BK = 1 + 3,3 Log (26)

BK = 1 + 3,3 (1,43)

BK = 1 + 4,719

BK = 5,719 ≈ 6

Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

i =

=

= 7,6 ≈8

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.8

Tabel penolong

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

12

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No Kelas

Interval f

Nilai Tengah

( )

f. f.

1 52 – 59 10 55,5 3.080,25 555 30.802,50

2 60 – 67 5 63,5 4.032,25 317,5 20.161,25 3 68 – 75 2 71,5 5.112,25 143 10.224,50

4 76 – 83 3 79,5 6.320,25 238,5 18.960,75 5 84 – 91 2 87,5 7.656,25 175 15.312,50

6 92 - 99 5 95,5 9.120,25 477,5 45.601,25

Jumlah 27 1.906,5 141.062

Langkah 6. Mencari simpangan baku (Standar Deviasi)

s = √ ∑ ∑

, = √

= √

s = √

= √ = 15,73

Maka Varians (S) kelas XII IPS 2

S = = 15,742 = 247,74

Tabel 3.9

Nilai Varians

Nilai Varians Sampel XII IPS 1 XII IPS 2

Standar Deviasi (s) 17,08 15,73

Varians (S) 291,73 247,75

Sampel (n) 26 27

2. Memasukkan angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji Bartlet.

Tabel 3.10 Tabel Uji Bartlet

Sampel dk = (n-1)

(dk)

XI IPS 1 dk = 26 – 1 = 25 291,73 2,46 61,62 XI IPS 2 dk = 27 – 1= 26 247,75 2,39 62,24

Jumlah = 2 ∑ (ni – 1) = 51 - - ∑ (dk) = 123,86

3. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel yang diteliti.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

13

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

S2 = (

)

S2 =

S2 =

S2 =

= 269,33

3. Menghitung log S2

Log S2 = 2,43

4. Menghitung nilai B

B= (log S2) x ∑ (ni – 1)

B= 2,43 x 51

B= 123,94

5. Menghitung nilai 2hitung

2hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si

2]

2hitung = (2,30) [123,94 – 123,86 ]

2hitung = 2,30 x [0,08]

2hitung = 0,194

6. Bandingkan nilai 2hitung dengan 2

tabel , untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1 =

2-1= 1. Maka didapatkan 2tabel = 3,841. Dibandingkan dengan 2

hitung ≤ 2tabel = 0,194 ≤

3,841 maka kedua data homogen.

Setelah dilakukan perhitungan uji homogenitas, maka didapatkan hasil kedua data

homogen yang artinya kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.

b. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita peroleh berdistribusi

normal atau tidak. Pengukurannya dengan menggunakan rumus chi- kuadrat dengan langkah-

langkah sebagai Berikut langkah-langkah pengujian normalitas data dengan distribusi Chi

Kuadrat adalah sebagai berikut:

1. Menentukkan skor terbesar dan skor terkecil

2. Menentukkan rentangan (R)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

14

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Riduwan, 2013:180)

3. Menentukkan banyaknya kelas (BK)

(Riduwan, 2013:180)

4. Menentukkan panjang kelas (

(Riduwan, 2013:180)

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.11

Tabel Penolong

No Kelas

Interval F

Nilai Tengah

(Xi) Xi

2 f. Xi f.Xi2

(Riduwan, 2013:180)

6. Mencari rata- rata atau mean

(Riduwan, 2013:180)

7. Mencari simpangan baku (S)

s =√ ∑

(Riduwan, 2013:181)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan

kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

b. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus :

(Riduwan, 2013:181)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

15

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dan 0 – Z dengan menggunakan angka-

angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu

angka baris 1 dikurangi baris 2, angka baris 2 dikurangi angka baris 3 dan begitu

seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan

dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval

dengan jumlah responden (n).

Tabel 3.12

Tabel Daftar Frekuensi

No Batas

Kelas Z Luas O– Z

Luas Kelas

Tiap Interval fe f0

(Riduwan, 2013:182)

9. Menghitung Chi Kuadrat ) dengan rumus:

(Riduwan, 2013:182)

10. Membandingkan ( ) dengan (

)

dimana dan derajat kebebasan

Kaidah keputusan :

- Jika

> artinya data berdistribusi tidak normal

Jika

≤ artinya data berdistribusi normal

2. Pengujian Hipotesis

Dalam uji hipotesis ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan Sundayana

(2010:28), diantaranya :

1. Menentukan Hipotesis

Ho : = Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang

menerapkan pembelajaran tutor sebaya dengan yang tidak menerapkan pembelajaran

tutor sebaya

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22560/6/S_PEA_1001326_Chapter3.pdf · jurnal penyesuaian. Adapun prosedur atau langkah-langkah eksperimen

16

Riska Kusuma Dewi, 2015 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Ha: = Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menerapkan

pembelajaran tutor sebaya dengan yang tidak menggunakan metode tutor sebaya

2. Menentukan nilai t tabel menggunakan rumus :

dengan

= √

3. Menentukan nilai =

4. Kriteria pengujian hipotesis :

Jika : < maka Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara

hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran tutor sebaya dengan yang

tidak menerapkan pembelajaran tutor sebaya.

Jika : > maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan antara hasil

belajar siswa yang menerapkan pembelajaran tutor sebaya dengan yang tidak

menerapkan pembelajaran tutor sebaya.