16
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Hal tersebut sejalan dengan Sukmadinata (2013: 6) yang mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah pendekatan yang menghasilkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Dalam pemilihan model pengembangan harus tepat supaya menghasilkan produk yang efektif, efisien dan dapat diaplikasikan oleh penggunanya. Peneliti menggunakan model ADDIE karena model pengembangan ini dapat digunakan untuk berbagai jenis pengembangan seperti metode pembelajaran, model pembelajaran serta media serta bahan ajar (Mulyatiningsih: 2013). Model ADDIE mempunyai tahapan yang sistematis mulai dari tahap pertama sampai kelima yaitu mulai dari : (1) analiyze (analisis) (2) design (perancangan) (3) development (pengembangan) (4) implementation (implementasi), dan (5) evaluation (evaluasi). Dalam pengaplikasian kelima tahapan tidak boleh dilakukan secara acak. Kelima tahapan ADDIE bersifat sangat sederhana dan terstruktur secara sistematis sehingga mudah dipahami.Tahap model ADDIE dapat dilihat dari Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Model penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam

penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Hal tersebut sejalan dengan

Sukmadinata (2013: 6) yang mengatakan bahwa penelitian dan

pengembangan adalah pendekatan yang menghasilkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang sudah ada. Dalam pemilihan model

pengembangan harus tepat supaya menghasilkan produk yang efektif, efisien

dan dapat diaplikasikan oleh penggunanya. Peneliti menggunakan model

ADDIE karena model pengembangan ini dapat digunakan untuk berbagai

jenis pengembangan seperti metode pembelajaran, model pembelajaran serta

media serta bahan ajar (Mulyatiningsih: 2013). Model ADDIE mempunyai

tahapan yang sistematis mulai dari tahap pertama sampai kelima yaitu mulai

dari : (1) analiyze (analisis) (2) design (perancangan) (3) development

(pengembangan) (4) implementation (implementasi), dan (5) evaluation

(evaluasi). Dalam pengaplikasian kelima tahapan tidak boleh dilakukan

secara acak. Kelima tahapan ADDIE bersifat sangat sederhana dan terstruktur

secara sistematis sehingga mudah dipahami.Tahap model ADDIE dapat

dilihat dari Gambar 3.1

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

35

Gambar 3.1 Tahap pengembangan model ADDIE

Sumber : Tahap pengembangan model ADDIE (Branch, 2009).

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Sesuai dengan model yang digunakan pada pengembangan pada

LKPD HOTS menggunakan open ended pada materi bilangan cacah pada

perkalian dan pembagian kelas IV sekolah dasar, terdapat lima tahapan,

yaitu :

1. Analyze (Analisis)

Analisis merupakan tahap pra perancangan untuk mengidentifikasi

produk yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pada tahap ini

dilakukan untuk menganalisis masalah yang melatar belakangi

pengembangan produk. Pada analisis terdapat dua tahapan yaitu analisis

kebutuhan dan analisis kurikulum yang dilakukan sebagai berikut.

Analyze

Development

Design Implement Evaluation

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

36

a. Analisis Karakteristik

Analisis karakteristik dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang karakteristik siswa terhadap pembelajaran matematika

sehinggan pengembangan yang dilakukan peneliti akan sesuai dengan

karakteristik siswa. Karakteristik siswa kelas 4 SDN Landungsari 01

cenderung kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian dan

pembagian yang bersifat cerita, dimana dalam proses pembelajaran

siswa membutuhkan bahan ajar yang dilengkapi materi, contoh soal

dan langkah-langkah dalam membantu siswa mengerjakan soal

perkalian dan pembagian yang bersifat soal cerita. Adanya

pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada

perkalian dan pembagian diharapkan siswa mudah memahami dan

menyelesaikan soal perkalian dan pembagian yang bersifat cerita.

b. Analisis Materi

Analisis materi dilakukan untuk mengkaji materi yang akan

digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Materi disesuaikan

dengan kompetensi dasar dan kemudian merumuskan indikator.

Materi yang digunakan dalam pengembangan LKPD HOTS open

ended adalah bilangan cacah pada perkalian dan pembagian

2. Design (Perancangan)

Tahap selanjutnya setelah analisis adalah perancangan atau design

produk yang akan dikembangkan. Sebagai tahap awal adalah merancang

materi dan merancang tampilan LKPD berdasarkan hasil observasi dan

wawancara, menetapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

37

melalui bahan ajar yang akan dikembangkan, serta menyusun spesifikasi

untuk bahan ajar yang akan dibuat. Desain bahan ajar disesuaikan dengan

kompetensi dasar 3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah,

selisih hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan

desimal. 4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih

hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan

decimal.

Bahan ajar ini dirancang dengan kertas yang berwarna, ukuran huruf

yang sesuai dan gambar yang menarik. Untuk cover menggunakan kertas

pap 230 ukuran A4, dan untuk isi menggunakan hvs 150gr. Bahan ajar

juga dilengkapi tempat yang cukup untuk mengerjakan soal.

3. Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan yaitu pembuatan produk yang sudah disesain

berupa LKPD HOTS open ended yang sesuai dengan spresifikasinya.

Pengembangan media ini menggunakan aplikasi Corel Draw dan didalam

bahan ajar terdapat cover, kompetensi dasar, indikator, tujuan, peta

konsep, materi, contoh soal, kegiatan ayo berlatih, kegiatan aktivitas

siswa, evaluasi, proyek siswa dan refleksi. Produk yang sudah selesaik

kemudian akan menghasilkan produk yang akan dilakukan uji validasi. Uji

validasi merupakan proses penelitan berdasarkan penelitian rasional

terhadap produk dan memberi penilaian yang dilakukan dengan tim ahli

yang terdiri dari ahli bahan ajar dan ahli materi untuk mengetahui

kevalidan bahan ajar serta mendapatkan saran perbaikan dan penilaian

sebagai bahan revisi sebelum produk digunakan saat proses pembelajaran.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

38

4. Implementation (Implementasi)

Setelah dilakukan pengembangan produk berupa LKPD HOTS open

ended materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian,maka langkah

selanjutnya adalah melakukan implementasi. Setelah produk divalidasi

oleh validator dilakukan uji coba produk melalui daring atau online pada

siswa kelas IV SDN Landungsari 01, penelitian dilakukan secara online

atau daring karena ada kendala dan penelitian online mendapatkan saran

dari pembimbing dan guru kelas. Penelitian dilakukan untuk mngetahui

keefektifan LKPD HOTS open ended. Pada tahap ini dilakukan dengan

cara menerapkan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada

perkalian dan pembagian pada kelas IV SDN Landungsari 01, penggunaan

bahan ajar dilakukan secara mandiri. Peneliti juga membuat angket respon

siswa yang akan diisi setiap siswa berupa pertanyaan terhadap penggunaan

bahan ajar. Peneliti juga membuat angket respon guru yang akan diberikan

kepada guru kelas IV untuk mengetahui peran bahan ajar saat proses

pembelajaran.

5. Evaluation (Evaluasi)

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi yang dapat dilakukan pada setiap

tahap diatas yang disebut evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif

merupakan pengumpulan data pada setiap tahap ADDIE untuk

menyempurnakan produk. Sedangkan evaluasi sumatif merupakan

pengumpulan data diakhir penelitian untuk mengetahui kegiatan respon

siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

39

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan bulan Juni semester II (genap) tahun ajaran

2019/2020. Penelitian dilakukan secara online atau daring dengan siswa kelas

IV SDN Landungsari 01 Kabupaten Malang di Jalan Tirto Rahayu No.72

RT.05 RW.02, Dusun.Bendungan, Desa.Landungsari Kec.Dau,

Kab.Malang.kriteria tertentu sesuai bimbingan guru dan dosen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang disusun dalam penelitian ini terdiri dari

observasi, wawancara, angket dan dokumentasi sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi berguna untuk memperoleh data sebagai penunjang

dilakukannya penelitian. Pengumpulan data dengan teknik observasi

dilakukan pada saat observasi pembelajaran dan observasi karakteristik

siswa. Observasi dilakukan pada kelas IV SDN Landungsari 01

Kabupaten Malang dengan jumlah 24 siswa.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data dengan tanya jawab secara terstruktur untuk

mendapat informasi permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian

ini, wawancara dilakukan dengan guru wali kelas 4 SDN Landungsari

01, untuk wawancara kepada guru kelas IV peneliti melakukan analisis

karakteristik dan analisis materi siswa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

40

3. Angket

Angket adalah instrumen atau alat yang diguanakan untuk

mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis dan

untuk dijawab tertulis juga oleh responden. Angket digunakan untuk

mengetahui kevalidan dan kepraktisan bahan ajar yang akan

dikembangkan. Angket yang digunakan adalah angket validasi dan

angket untuk mengetahui respon. Angket validasi digunakan untuk

mendapatkan nilai kevalidan dari tim ahli materi dan tim ahli desain

mengenai bahan ajar yang telah dibuat. Angket validasi ditujukan

kepada ahli bahan ajar dan ahli materi, sedangkan angket respon

ditujukan kepada guru dan siswa setelah penggunaan produk bahan

ajar.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode yang diguanakan untuk

mengumpulkan data historis. Pengumpulan data ini dilakukan untuk

melengkapi data-data hasil implementasi bahan ajar berupa foto pada

saat analisis materi, perancangan bahan ajar, pengembangan bahan ajar

dan implementasi bahan ajar.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang disusun dalam penelitian ini terdiri dari lembar

observasi, daftar pertanyaan wawancara, angket validasi, angket respon siswa

dan dokumentasi. Instrument penelitian digunakan untuk melengkapi data-

data yang diperlukan dalam pengembangan LKPD HOTS menggunakan open

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

41

ended pada materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian adalah

sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati

karakteristik siswa. Serta mengetahui kondisi pembelajaran didalam kelas

dan antusias siswa saat pembelajaran menggunakan bahan ajar. Observasi

dilakukan stelah pengembangan untuk mengetahui keberhasilan bahan ajar

yang dikembangkan oleh peneliti dengan berpedoman pada lembar

obeservasi.

Tabel 3.1 Kisi - Kisi Lembar Observasi

No Aspek Indikator Nomor

pertanyaan

1. Kebutuhan

Pembelajaran

Bahan ajar berpedoman pada kurikulum 2013 1

Pembelajaran menggunakan model, metode dan

pendekatan dalam pembelajaran

2

Menerapkan soal HOTS sebagai soal evaluasi 3,4,5

Bahan ajar membantu menangani kesulitan belajar

siswa

6

2. Sarana

Prasarana

Penunjang

Pembelajaran

Menggunakan bahan ajar saat proses pembelajaran 7

Ketercapaian LKPD pada proses pembelajaran yang

sesuai

8,9

Soal HOTS tercantum pada LKPD 10

Sumber : Olahan Peneliti

2. Pedoman wawancara

Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas

IV SDN 01 Landungsari untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

dalam mengembangkan bahan ajar. Data hasil wawancara berupa analisis

kebutuhan dalam proses belajar mengajar.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator Nomor

pertanyaan

Bahan ajar yang digunakan Kondisi bahan ajar yang

digunakan saat ini

1

2. Hambatan yang dialamai Hambatan yang dialami saat

proses pembelajaran

2

3. Kemampuan kognitif siswa Kemampuan kognitif siswa saat

melakukan pembelajaran

3

4. Pemahaman siswa mengenai

HOTS

Pemahana siswa terhadap soal

HOTS

4

5. Kesulitan yang dialami siswa Kesulitan yang dialami siswa

saat pembelajaran

5,6

Bentuk soal HOTS yang

dianggap sulit oleh suswa

6. Usaha yang dilakukan untuk

mengatasi kesulitan siswa

Usaha yang dilakukan untuk

mengatasi kesulitan dalam soal

HOTS

7

Sumber : Olahan Peneliti

3. Lembar angket

Angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup, dimana responden

diminta memilih satu jawaban saja yang sesuai dengan katakteristiknya.

Angket diberikan kepada ahli bahan ajar dan ahli materi untuk

mendapatkan penilaian serta saran untuk merevisi dan memperbaiki

produk yang dihasilkan. Sehingga dari hasil penelitian dapat diketahui

kelayakan dari produk tersebut, selain itu angket juga diberikan kepada

siswa untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar yang

digunakan. Penilaian yang digunakan dalam angket menggunakan skor 1

sampai 5 pada setiap pertanyaan yang digunakan.

a. Angket validasi ahli bahan ajar

Angket validasi bahan ajar bertujuan untuk menilai kelayakan

pengembangan bahan ajar oleh ahli bahan ajar. Angket validasi disusun

berdasarkan kriterian penilaian kisis-kisi materi dan bahan ajar sebagai

berikut :

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

43

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Bahan Ajar

Aspek yang dinilai Indikator

Penyajian materi pada bahan

ajar

Penyajian materi sesuai dengan KI dan KD

Penyajian materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

Kriteria bahan ajar

1.Syarat Pedagogik

Memberi tekanan pada proses penemuan konsep atau petunjuk untuk mencar

tahu.

2. Syarat Konstruksi

Menggunakan bahasa yang sesuai tingkat perkembangan peserta didik

Struktur kalimat yang sederhana, jelas dan singkat (tidak berbelit-belit).

Memiliki tujuan yang jelas, urutan yang sistematik

Memiliki identitas yang jelas untuk memudahkan pengadministrasian

3.Syarat Teknis

Menggunakan huruf yang tebal dan sesuai untuk topic

Jumlah kata lebih dari 10 dalam satu baris

Terdapat gambar yang jelas dan detail

Tampilan menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.

Tampilan bahan ajar

Desai menarik

Huruf, angka dan gambart jelas

Ukuran huruf, angka dan gambar sesuai

b. Angket validasi ahli materi

Berikut ini adalah angket validasi yang akan dinilai oleh ahli

materi untuk menentukan kelayakan dari materi yang terdapat pada

bahan ajar yang dikembangkan.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Materi

Sumber : Olahan Peneliti

Aspek yang dinilai Indikator

Pembelajaran

Bahan Ajar

Bahan ajar sesuai dengan materi bilangan cacah pada perkalian dan

pembagian

Bahan ajar dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran

Kurikulum

Kesesuaian KI dan KD pada materi bilangan cacah pada perkalian dan

pembagian

Bahan ajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku

Tujuan pembelajaran disampaikan dengan jelas

Isi materi

Isi materi meiliki konsep yang tepat

Isi materi sesuai dengan kompetensi inti

Isi materi sesuai dengan kompetensi dasar

Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

Interaksi umpan balik Bahan ajar mudah untuk dipahami dari materi sampai petunjuk dan

langkah-langkah pengerjaan sehingga mudah dalam mengerjakan soal.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

44

c. Angket respon siswa

Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui respon dan

pendapat dari bahan ajar yang dikembangkan. Aspek yang ditanyakan

dalam angket respon siswa sebagai berikut :

Tabel 3.5 Angket Respon Siswa

Aspek Pertanyaan Nomor Pertanyaan

Penggunaan bahan ajar Bahan ajar mudah dipahami 1

Bahan ajar dilengkapi petunjuk yang jelas 2

Reaksi pemakaian Tampilan bahan ajar menarik 3

Siswa senang dan tertarik menggunakan LKPD 4

Fasilitas pendukung Siswa lebih memahami materi ketika

menggunakan LKPD

5

Sumber : Olahan Peneliti

4. Dokumentasi

Dokumentasi penting dilakukan dalam penelitian sebagai bukti dari

penelitian yang dilakukan seperti observasi awal, wawancara dengan guru

kelas hingga uji coba produk . Dokumnetasi berupa foto dan video dan

membutuhkan alat camera digital.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada pengembangan “LKPD HOTS open ended”

menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sebagai berikut:

1. Analisis data kualitiatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk mengelola data yang digunakan

sebagai acuan perbaikan produk yang dibuat dari hasil obeservasi,

wawancara serta kritik saran dari para ahli. Analisis kualitatif dilakukan

secara terus menerus sampai tuntas. Teknik analisis data kualitatif dapat

digunakan untuk mengelompokkan informasi penting berupa kritik dan

saran, tanggapan, serta revisi sebagai perbaikan untuk produk yang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

45

dikembangkan. Teknik analisis data mempunyai langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

analisis kebutuhan dan kritik saran yang diperoleh dari lembar angket

validator ahli. ini dilakukan selama melaksanakan penelitian

penggunaan bahan ajar dan kesulitan saat proses pembelaharan

berlangsung. Hasil dari pengumpulan data berupa data observasi,

wawancara, karateristik peserta didik dan penggunaan bahan ajar pada

kelas IV SDN Landungsari 01.

b. Reduksi data

Reduksi data yaitu rangkuman dari hal-hal yang penting pada

penelitian. Data yang sudah direduksikan akan mempermudah dalam

untuk penelitian karena berisikan gambaran yang jelas.

c. Penyajian data

Penyajian data berupa uraian singkat berupa tabel serta penjelasan

deskriptif yang berupa rangkuman data berupa penggunaan bahan ajar

LKPD HOTS open ended, dan berfungsi untuk mempermudah

merencanakan kegiatan selanjutnya.

d. Kesimpulan

Pada tahap kesimpulan, peneliti menuliskan kesimpulan jawaban

dari rumusan masalah penelitian pengembangan LKPD HOTS

menggunakan open ended.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

46

2. Analisis data kuantitatif

Metode kuantitatif merupakan metode tradisional yang sudah lama

digunakan sehingga mentradisi sebagai metode yang sering digunakan

dalam penelitian menurut Sugiyono (2014: 13). Metode ini disebut

kuantitatif karena menggunakan statistic atau angka-angka serta analisis.

Pada analisis kuantitatif terdapat dua, yaitu sebagai berikut :

a. Validasi angket ahli

Validasi digunakan untuk menguji kelayakan dan kevalidan bahan

ajar dan materiyang dikembangkan apakah sudah sesuai dengan KI dan

KD. Jawaban angket menggunakan skala likert, skala likert yang

digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert

No Skor Keterangan

1. Skor 4 Sangat setuju/sangat layak

2. Skor 3 Setuju/layak

3. Skor 2 Tidak setuju/tidak layak

4. Skor 1 Sangat tidak setuju/sangat tidak layak

Sumber : Sugiyono : 135

Uji angket validasi pada bahan ajar dapat dilakukan dengan

membandingkan skor ideal yang diberikan oleh validator (∑R) dengan

skor ideal yang ditetapkan dalam angket validasi bahan ajar (N) (Arifin,

2010: 137) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Presentase skor yang dicari (dibulatkan)

P = 𝑅

𝑁× 100%

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

47

∑R = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/ pilihan yang

terpilih

N = Jumlah skor maksimal

Kriteria timgkat kevalidan yang dikembangkan dalam bahan ajar

dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.7 Tingkat Pencapaian atau Kualifikasi

No Tingkat pencapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

1. 81-100% Sangat baik Sangat layak dan tidak perlu direvisi

2. 61-80% Baik Layak dan tidak perlu direvisi

3. 41-60% Cukup baik Kurang layak dan perlu direvisi

4. 21-40% Kurang baik Tidak layak dan perlu direvisi

Bersdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari

validator bahan ajar dan materi menunjukkan presentase lebih dari 61%

maka pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah

pada perkalian dan pembagian layak digunakan dan tidak perlu direvisi.

Namun jika hasil presentase kurang dari 61% maka LKPD HOTS open

ended materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian kurang

layak dan perlu direvisi.

b. Angket respon siswa

Data respon siswa akan dianalisis menggunakan data kuantitatif

untuk menguji respon siswa dan kelayakan bahan ajar yang

dikembangkan. Jawaban angket menggunakan skala Guttman yang

terdiri dari dua kategori yaitu pilihan ganda atau checklist () seperti

tabel dibawah ini:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …

48

Tabel 3.8 Skala Guttman (Sugiyono, 2015 : 139)

No Skor Keterangan

1. P =

× 100%

Skor 1

Ya

2. Skor 0 Tidak

Presentase rata-rata tiap komponen dihitung menngunakan rumus

(Basmallah 2015: 154) sebagai berikut :

Keterangan :

P = Presentase repon siswa

∑X = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya/tidak)

N = Jumlah skor maksimal

Kriteria interpretasi skor angket respon terhadap produk yang

digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.9 Interpretasi Skor Angket Repon Penggunaan Produk

No Tingkat pencapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

1. 81-100% Sangat baik Sangat layak dan tidak perlu direvisi

2. 61-80% Baik Layak dan tidak perlu direvisi

3. 41-60% Cukup baik Kurang layak dan perlu direvisi

4. 21-40% Kurang baik Tidak layak dan perlu direvisi

Bersdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari

angket respon siswa menunjukkan presentase lebih dari 61% maka

pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada

perkalian dan pembagian layak digunakan dan tidak perlu direvisi.

Namun jika angket respon siswa menunjukkan hasil presentase kurang

dari 61% maka LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada

perkalian dan pembagian kurang menarik.

P = 𝑋

𝑁× 100%

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan …