Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Model penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Hal tersebut sejalan dengan
Sukmadinata (2013: 6) yang mengatakan bahwa penelitian dan
pengembangan adalah pendekatan yang menghasilkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada. Dalam pemilihan model
pengembangan harus tepat supaya menghasilkan produk yang efektif, efisien
dan dapat diaplikasikan oleh penggunanya. Peneliti menggunakan model
ADDIE karena model pengembangan ini dapat digunakan untuk berbagai
jenis pengembangan seperti metode pembelajaran, model pembelajaran serta
media serta bahan ajar (Mulyatiningsih: 2013). Model ADDIE mempunyai
tahapan yang sistematis mulai dari tahap pertama sampai kelima yaitu mulai
dari : (1) analiyze (analisis) (2) design (perancangan) (3) development
(pengembangan) (4) implementation (implementasi), dan (5) evaluation
(evaluasi). Dalam pengaplikasian kelima tahapan tidak boleh dilakukan
secara acak. Kelima tahapan ADDIE bersifat sangat sederhana dan terstruktur
secara sistematis sehingga mudah dipahami.Tahap model ADDIE dapat
dilihat dari Gambar 3.1
35
Gambar 3.1 Tahap pengembangan model ADDIE
Sumber : Tahap pengembangan model ADDIE (Branch, 2009).
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Sesuai dengan model yang digunakan pada pengembangan pada
LKPD HOTS menggunakan open ended pada materi bilangan cacah pada
perkalian dan pembagian kelas IV sekolah dasar, terdapat lima tahapan,
yaitu :
1. Analyze (Analisis)
Analisis merupakan tahap pra perancangan untuk mengidentifikasi
produk yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pada tahap ini
dilakukan untuk menganalisis masalah yang melatar belakangi
pengembangan produk. Pada analisis terdapat dua tahapan yaitu analisis
kebutuhan dan analisis kurikulum yang dilakukan sebagai berikut.
Analyze
Development
Design Implement Evaluation
36
a. Analisis Karakteristik
Analisis karakteristik dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik siswa terhadap pembelajaran matematika
sehinggan pengembangan yang dilakukan peneliti akan sesuai dengan
karakteristik siswa. Karakteristik siswa kelas 4 SDN Landungsari 01
cenderung kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian dan
pembagian yang bersifat cerita, dimana dalam proses pembelajaran
siswa membutuhkan bahan ajar yang dilengkapi materi, contoh soal
dan langkah-langkah dalam membantu siswa mengerjakan soal
perkalian dan pembagian yang bersifat soal cerita. Adanya
pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada
perkalian dan pembagian diharapkan siswa mudah memahami dan
menyelesaikan soal perkalian dan pembagian yang bersifat cerita.
b. Analisis Materi
Analisis materi dilakukan untuk mengkaji materi yang akan
digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Materi disesuaikan
dengan kompetensi dasar dan kemudian merumuskan indikator.
Materi yang digunakan dalam pengembangan LKPD HOTS open
ended adalah bilangan cacah pada perkalian dan pembagian
2. Design (Perancangan)
Tahap selanjutnya setelah analisis adalah perancangan atau design
produk yang akan dikembangkan. Sebagai tahap awal adalah merancang
materi dan merancang tampilan LKPD berdasarkan hasil observasi dan
wawancara, menetapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
37
melalui bahan ajar yang akan dikembangkan, serta menyusun spesifikasi
untuk bahan ajar yang akan dibuat. Desain bahan ajar disesuaikan dengan
kompetensi dasar 3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah,
selisih hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan
desimal. 4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih
hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan
decimal.
Bahan ajar ini dirancang dengan kertas yang berwarna, ukuran huruf
yang sesuai dan gambar yang menarik. Untuk cover menggunakan kertas
pap 230 ukuran A4, dan untuk isi menggunakan hvs 150gr. Bahan ajar
juga dilengkapi tempat yang cukup untuk mengerjakan soal.
3. Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan yaitu pembuatan produk yang sudah disesain
berupa LKPD HOTS open ended yang sesuai dengan spresifikasinya.
Pengembangan media ini menggunakan aplikasi Corel Draw dan didalam
bahan ajar terdapat cover, kompetensi dasar, indikator, tujuan, peta
konsep, materi, contoh soal, kegiatan ayo berlatih, kegiatan aktivitas
siswa, evaluasi, proyek siswa dan refleksi. Produk yang sudah selesaik
kemudian akan menghasilkan produk yang akan dilakukan uji validasi. Uji
validasi merupakan proses penelitan berdasarkan penelitian rasional
terhadap produk dan memberi penilaian yang dilakukan dengan tim ahli
yang terdiri dari ahli bahan ajar dan ahli materi untuk mengetahui
kevalidan bahan ajar serta mendapatkan saran perbaikan dan penilaian
sebagai bahan revisi sebelum produk digunakan saat proses pembelajaran.
38
4. Implementation (Implementasi)
Setelah dilakukan pengembangan produk berupa LKPD HOTS open
ended materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian,maka langkah
selanjutnya adalah melakukan implementasi. Setelah produk divalidasi
oleh validator dilakukan uji coba produk melalui daring atau online pada
siswa kelas IV SDN Landungsari 01, penelitian dilakukan secara online
atau daring karena ada kendala dan penelitian online mendapatkan saran
dari pembimbing dan guru kelas. Penelitian dilakukan untuk mngetahui
keefektifan LKPD HOTS open ended. Pada tahap ini dilakukan dengan
cara menerapkan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada
perkalian dan pembagian pada kelas IV SDN Landungsari 01, penggunaan
bahan ajar dilakukan secara mandiri. Peneliti juga membuat angket respon
siswa yang akan diisi setiap siswa berupa pertanyaan terhadap penggunaan
bahan ajar. Peneliti juga membuat angket respon guru yang akan diberikan
kepada guru kelas IV untuk mengetahui peran bahan ajar saat proses
pembelajaran.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap terakhir adalah tahap evaluasi yang dapat dilakukan pada setiap
tahap diatas yang disebut evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
merupakan pengumpulan data pada setiap tahap ADDIE untuk
menyempurnakan produk. Sedangkan evaluasi sumatif merupakan
pengumpulan data diakhir penelitian untuk mengetahui kegiatan respon
siswa.
39
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan bulan Juni semester II (genap) tahun ajaran
2019/2020. Penelitian dilakukan secara online atau daring dengan siswa kelas
IV SDN Landungsari 01 Kabupaten Malang di Jalan Tirto Rahayu No.72
RT.05 RW.02, Dusun.Bendungan, Desa.Landungsari Kec.Dau,
Kab.Malang.kriteria tertentu sesuai bimbingan guru dan dosen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang disusun dalam penelitian ini terdiri dari
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi berguna untuk memperoleh data sebagai penunjang
dilakukannya penelitian. Pengumpulan data dengan teknik observasi
dilakukan pada saat observasi pembelajaran dan observasi karakteristik
siswa. Observasi dilakukan pada kelas IV SDN Landungsari 01
Kabupaten Malang dengan jumlah 24 siswa.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data dengan tanya jawab secara terstruktur untuk
mendapat informasi permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian
ini, wawancara dilakukan dengan guru wali kelas 4 SDN Landungsari
01, untuk wawancara kepada guru kelas IV peneliti melakukan analisis
karakteristik dan analisis materi siswa.
40
3. Angket
Angket adalah instrumen atau alat yang diguanakan untuk
mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis dan
untuk dijawab tertulis juga oleh responden. Angket digunakan untuk
mengetahui kevalidan dan kepraktisan bahan ajar yang akan
dikembangkan. Angket yang digunakan adalah angket validasi dan
angket untuk mengetahui respon. Angket validasi digunakan untuk
mendapatkan nilai kevalidan dari tim ahli materi dan tim ahli desain
mengenai bahan ajar yang telah dibuat. Angket validasi ditujukan
kepada ahli bahan ajar dan ahli materi, sedangkan angket respon
ditujukan kepada guru dan siswa setelah penggunaan produk bahan
ajar.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode yang diguanakan untuk
mengumpulkan data historis. Pengumpulan data ini dilakukan untuk
melengkapi data-data hasil implementasi bahan ajar berupa foto pada
saat analisis materi, perancangan bahan ajar, pengembangan bahan ajar
dan implementasi bahan ajar.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang disusun dalam penelitian ini terdiri dari lembar
observasi, daftar pertanyaan wawancara, angket validasi, angket respon siswa
dan dokumentasi. Instrument penelitian digunakan untuk melengkapi data-
data yang diperlukan dalam pengembangan LKPD HOTS menggunakan open
41
ended pada materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian adalah
sebagai berikut :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati
karakteristik siswa. Serta mengetahui kondisi pembelajaran didalam kelas
dan antusias siswa saat pembelajaran menggunakan bahan ajar. Observasi
dilakukan stelah pengembangan untuk mengetahui keberhasilan bahan ajar
yang dikembangkan oleh peneliti dengan berpedoman pada lembar
obeservasi.
Tabel 3.1 Kisi - Kisi Lembar Observasi
No Aspek Indikator Nomor
pertanyaan
1. Kebutuhan
Pembelajaran
Bahan ajar berpedoman pada kurikulum 2013 1
Pembelajaran menggunakan model, metode dan
pendekatan dalam pembelajaran
2
Menerapkan soal HOTS sebagai soal evaluasi 3,4,5
Bahan ajar membantu menangani kesulitan belajar
siswa
6
2. Sarana
Prasarana
Penunjang
Pembelajaran
Menggunakan bahan ajar saat proses pembelajaran 7
Ketercapaian LKPD pada proses pembelajaran yang
sesuai
8,9
Soal HOTS tercantum pada LKPD 10
Sumber : Olahan Peneliti
2. Pedoman wawancara
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas
IV SDN 01 Landungsari untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam mengembangkan bahan ajar. Data hasil wawancara berupa analisis
kebutuhan dalam proses belajar mengajar.
42
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No Aspek Indikator Nomor
pertanyaan
Bahan ajar yang digunakan Kondisi bahan ajar yang
digunakan saat ini
1
2. Hambatan yang dialamai Hambatan yang dialami saat
proses pembelajaran
2
3. Kemampuan kognitif siswa Kemampuan kognitif siswa saat
melakukan pembelajaran
3
4. Pemahaman siswa mengenai
HOTS
Pemahana siswa terhadap soal
HOTS
4
5. Kesulitan yang dialami siswa Kesulitan yang dialami siswa
saat pembelajaran
5,6
Bentuk soal HOTS yang
dianggap sulit oleh suswa
6. Usaha yang dilakukan untuk
mengatasi kesulitan siswa
Usaha yang dilakukan untuk
mengatasi kesulitan dalam soal
HOTS
7
Sumber : Olahan Peneliti
3. Lembar angket
Angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup, dimana responden
diminta memilih satu jawaban saja yang sesuai dengan katakteristiknya.
Angket diberikan kepada ahli bahan ajar dan ahli materi untuk
mendapatkan penilaian serta saran untuk merevisi dan memperbaiki
produk yang dihasilkan. Sehingga dari hasil penelitian dapat diketahui
kelayakan dari produk tersebut, selain itu angket juga diberikan kepada
siswa untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar yang
digunakan. Penilaian yang digunakan dalam angket menggunakan skor 1
sampai 5 pada setiap pertanyaan yang digunakan.
a. Angket validasi ahli bahan ajar
Angket validasi bahan ajar bertujuan untuk menilai kelayakan
pengembangan bahan ajar oleh ahli bahan ajar. Angket validasi disusun
berdasarkan kriterian penilaian kisis-kisi materi dan bahan ajar sebagai
berikut :
43
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Bahan Ajar
Aspek yang dinilai Indikator
Penyajian materi pada bahan
ajar
Penyajian materi sesuai dengan KI dan KD
Penyajian materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Kriteria bahan ajar
1.Syarat Pedagogik
Memberi tekanan pada proses penemuan konsep atau petunjuk untuk mencar
tahu.
2. Syarat Konstruksi
Menggunakan bahasa yang sesuai tingkat perkembangan peserta didik
Struktur kalimat yang sederhana, jelas dan singkat (tidak berbelit-belit).
Memiliki tujuan yang jelas, urutan yang sistematik
Memiliki identitas yang jelas untuk memudahkan pengadministrasian
3.Syarat Teknis
Menggunakan huruf yang tebal dan sesuai untuk topic
Jumlah kata lebih dari 10 dalam satu baris
Terdapat gambar yang jelas dan detail
Tampilan menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Tampilan bahan ajar
Desai menarik
Huruf, angka dan gambart jelas
Ukuran huruf, angka dan gambar sesuai
b. Angket validasi ahli materi
Berikut ini adalah angket validasi yang akan dinilai oleh ahli
materi untuk menentukan kelayakan dari materi yang terdapat pada
bahan ajar yang dikembangkan.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Materi
Sumber : Olahan Peneliti
Aspek yang dinilai Indikator
Pembelajaran
Bahan Ajar
Bahan ajar sesuai dengan materi bilangan cacah pada perkalian dan
pembagian
Bahan ajar dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran
Kurikulum
Kesesuaian KI dan KD pada materi bilangan cacah pada perkalian dan
pembagian
Bahan ajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku
Tujuan pembelajaran disampaikan dengan jelas
Isi materi
Isi materi meiliki konsep yang tepat
Isi materi sesuai dengan kompetensi inti
Isi materi sesuai dengan kompetensi dasar
Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Interaksi umpan balik Bahan ajar mudah untuk dipahami dari materi sampai petunjuk dan
langkah-langkah pengerjaan sehingga mudah dalam mengerjakan soal.
44
c. Angket respon siswa
Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui respon dan
pendapat dari bahan ajar yang dikembangkan. Aspek yang ditanyakan
dalam angket respon siswa sebagai berikut :
Tabel 3.5 Angket Respon Siswa
Aspek Pertanyaan Nomor Pertanyaan
Penggunaan bahan ajar Bahan ajar mudah dipahami 1
Bahan ajar dilengkapi petunjuk yang jelas 2
Reaksi pemakaian Tampilan bahan ajar menarik 3
Siswa senang dan tertarik menggunakan LKPD 4
Fasilitas pendukung Siswa lebih memahami materi ketika
menggunakan LKPD
5
Sumber : Olahan Peneliti
4. Dokumentasi
Dokumentasi penting dilakukan dalam penelitian sebagai bukti dari
penelitian yang dilakukan seperti observasi awal, wawancara dengan guru
kelas hingga uji coba produk . Dokumnetasi berupa foto dan video dan
membutuhkan alat camera digital.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada pengembangan “LKPD HOTS open ended”
menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sebagai berikut:
1. Analisis data kualitiatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mengelola data yang digunakan
sebagai acuan perbaikan produk yang dibuat dari hasil obeservasi,
wawancara serta kritik saran dari para ahli. Analisis kualitatif dilakukan
secara terus menerus sampai tuntas. Teknik analisis data kualitatif dapat
digunakan untuk mengelompokkan informasi penting berupa kritik dan
saran, tanggapan, serta revisi sebagai perbaikan untuk produk yang
45
dikembangkan. Teknik analisis data mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
analisis kebutuhan dan kritik saran yang diperoleh dari lembar angket
validator ahli. ini dilakukan selama melaksanakan penelitian
penggunaan bahan ajar dan kesulitan saat proses pembelaharan
berlangsung. Hasil dari pengumpulan data berupa data observasi,
wawancara, karateristik peserta didik dan penggunaan bahan ajar pada
kelas IV SDN Landungsari 01.
b. Reduksi data
Reduksi data yaitu rangkuman dari hal-hal yang penting pada
penelitian. Data yang sudah direduksikan akan mempermudah dalam
untuk penelitian karena berisikan gambaran yang jelas.
c. Penyajian data
Penyajian data berupa uraian singkat berupa tabel serta penjelasan
deskriptif yang berupa rangkuman data berupa penggunaan bahan ajar
LKPD HOTS open ended, dan berfungsi untuk mempermudah
merencanakan kegiatan selanjutnya.
d. Kesimpulan
Pada tahap kesimpulan, peneliti menuliskan kesimpulan jawaban
dari rumusan masalah penelitian pengembangan LKPD HOTS
menggunakan open ended.
46
2. Analisis data kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan metode tradisional yang sudah lama
digunakan sehingga mentradisi sebagai metode yang sering digunakan
dalam penelitian menurut Sugiyono (2014: 13). Metode ini disebut
kuantitatif karena menggunakan statistic atau angka-angka serta analisis.
Pada analisis kuantitatif terdapat dua, yaitu sebagai berikut :
a. Validasi angket ahli
Validasi digunakan untuk menguji kelayakan dan kevalidan bahan
ajar dan materiyang dikembangkan apakah sudah sesuai dengan KI dan
KD. Jawaban angket menggunakan skala likert, skala likert yang
digunakan sebagai berikut :
Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert
No Skor Keterangan
1. Skor 4 Sangat setuju/sangat layak
2. Skor 3 Setuju/layak
3. Skor 2 Tidak setuju/tidak layak
4. Skor 1 Sangat tidak setuju/sangat tidak layak
Sumber : Sugiyono : 135
Uji angket validasi pada bahan ajar dapat dilakukan dengan
membandingkan skor ideal yang diberikan oleh validator (∑R) dengan
skor ideal yang ditetapkan dalam angket validasi bahan ajar (N) (Arifin,
2010: 137) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P = Presentase skor yang dicari (dibulatkan)
P = 𝑅
𝑁× 100%
47
∑R = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/ pilihan yang
terpilih
N = Jumlah skor maksimal
Kriteria timgkat kevalidan yang dikembangkan dalam bahan ajar
dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.7 Tingkat Pencapaian atau Kualifikasi
No Tingkat pencapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
1. 81-100% Sangat baik Sangat layak dan tidak perlu direvisi
2. 61-80% Baik Layak dan tidak perlu direvisi
3. 41-60% Cukup baik Kurang layak dan perlu direvisi
4. 21-40% Kurang baik Tidak layak dan perlu direvisi
Bersdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari
validator bahan ajar dan materi menunjukkan presentase lebih dari 61%
maka pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah
pada perkalian dan pembagian layak digunakan dan tidak perlu direvisi.
Namun jika hasil presentase kurang dari 61% maka LKPD HOTS open
ended materi bilangan cacah pada perkalian dan pembagian kurang
layak dan perlu direvisi.
b. Angket respon siswa
Data respon siswa akan dianalisis menggunakan data kuantitatif
untuk menguji respon siswa dan kelayakan bahan ajar yang
dikembangkan. Jawaban angket menggunakan skala Guttman yang
terdiri dari dua kategori yaitu pilihan ganda atau checklist () seperti
tabel dibawah ini:
48
Tabel 3.8 Skala Guttman (Sugiyono, 2015 : 139)
No Skor Keterangan
1. P =
× 100%
Skor 1
Ya
2. Skor 0 Tidak
Presentase rata-rata tiap komponen dihitung menngunakan rumus
(Basmallah 2015: 154) sebagai berikut :
Keterangan :
P = Presentase repon siswa
∑X = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya/tidak)
N = Jumlah skor maksimal
Kriteria interpretasi skor angket respon terhadap produk yang
digunakan sebagai berikut :
Tabel 3.9 Interpretasi Skor Angket Repon Penggunaan Produk
No Tingkat pencapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
1. 81-100% Sangat baik Sangat layak dan tidak perlu direvisi
2. 61-80% Baik Layak dan tidak perlu direvisi
3. 41-60% Cukup baik Kurang layak dan perlu direvisi
4. 21-40% Kurang baik Tidak layak dan perlu direvisi
Bersdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari
angket respon siswa menunjukkan presentase lebih dari 61% maka
pengembangan LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada
perkalian dan pembagian layak digunakan dan tidak perlu direvisi.
Namun jika angket respon siswa menunjukkan hasil presentase kurang
dari 61% maka LKPD HOTS open ended materi bilangan cacah pada
perkalian dan pembagian kurang menarik.
P = 𝑋
𝑁× 100%