14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sebenarnya (True Experiment Research). Menurut Sugiyoni (2013) dikatakan True Experiment Research karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Menurut Suryabrata (2000) tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium kimia terpadu farmasi kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. bendungan sutami, No. 188 A dan laboratorium kimia kampus 3 Universitas Muhammadiyah Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang. 36

BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

sebenarnya (True Experiment Research). Menurut Sugiyoni (2013) dikatakan

True Experiment Research karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar

yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

Menurut Suryabrata (2000) tujuan penelitian eksperimental adalah untuk

menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan

kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan

dan memperbandingkan hasilnya dengan satu lebih kelompok kontrol yang tidak

dikenai kondisi perlakuan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari

2017.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium kimia terpadu farmasi kampus 2

Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. bendungan sutami, No.

188 A dan laboratorium kimia kampus 3 Universitas Muhammadiyah Jl. Raya

Tlogomas No. 246 Malang.

36

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

37

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, nilai ataupun peristiwa yang memiliki

karakteristik tertentu dan dapat dijadikan sumber data penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah jamu beras kencur.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan obyek atau sumber

data yang sebenarnya dari suatu penelitian, Porwanti dalam Kurniawati (2013).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamu beras kencur yang ada

di rumah produksi Cv. Siti Ara Kota Batu telah mengalami proses penyaringan 2

kali.

3.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random

Sampling, teknik ini digunakan karena setiap unit atau anggota papulasi itu

bersifat homogen, sehingga anggota papulasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk diambil sebagai sampel.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dipilih atau diubah oleh peneliti

untuk dipelajari pengaruhnya (Rofieq, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah dosis serbuk biji asam jawa, kecepatan pengadukan dan lama pengadukan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

38

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2011). Variabel terikat pada penelitian ini

adalah hasil uji Total Suspended Solid (TSS) dan tinggi endapan pada jamu beras

kencur.

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat

kontan sehingga pengaruh variabel bebas dan terikat tidak dipengaruhi oleh faktor

luar yang tidak diteliti (Sugiono, 2011). Variabel kendali dalam penelitian ini

yakni waktu sadimentasi 30 menit, volume jamu beras kencur (200 mL), pH dari

jamu beras kencur produksi Cv. Siti Ara Kota Batu.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Dosis adalah kadar dari suatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat

mempengaruhi suatu organisme secara biologis, makin besar kadarnya makin

besar pula dosisnya (Annonymous, 2013).

2. Serbuk biji asam jawa adalah serbuk yang diperoleh dengan cara

menghaluskan biji asam jawa (Istiqomah, 2013).

3. Lama pengadukan adalah waktu yang digunakan dalam proses pengendapan

jamu beras kencur. Lama pengadukan adalah operasi yang menciptakan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

39

terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat

yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi) (Kurniawan, 2011).

4. Kecepatan pengadukan adalah proses yang membantu dalam pembentukan

flok (Mawaddah, dkk. 2014).

5. Endapan pada jamu adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat

keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid dan

dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan

(setrifugasi) (Yuswantoro, 2012).

3.6 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan

Acak Lengkap (RAL) yang disusun berdasarkan rancangan “The Postest Only

Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-

masing dipilih secara random, dimana dalam suatu populasi terdapat sampel yang

sama. Kelompok pertama yang diberi perlakukan disebut kelompok eksperimen

dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Tabel 3.6. Faktorial Perlakuan Penelitian

A/B/C A1 A2 A3

B1 B2 B3 B1 B2 B3 B1 B2 B3

C1

A1B

1C

1

A1B

2C

1

A1B

3C

1

A2B

1C

1

A2B

2C

1

A2B

3C

1

A3B

1C

1

A3B

2C

1

A3B

3C

1

C2

A1B

1C

2

A1B

2C

2

A1B

3C

2

A2B

1C

2

A2B

2C

2

A2B

3C

2

A3B

1C

2

A3B

2C

2

A3B

3C

2

C3

A1B

1C

3

A1B

2C

3

A1B

3C

3

A2B

1C

3

A2B

2C

3

A2B

3C

3

A3B

1C

3

A3B

2C

3

A3B

3C

3

A0B0C0 A0B0C0 A0B0C0

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

40

Keterangan:

Faktor A : Dosis serbuk biji asam jawa

A1 : Dosis serbuk 1 gr/ml

A2 : Dosis serbuk 2 gr/ml

A3 : Dosis serbuk 3 gr/ml

Faktor B : Kecepatan pengadukan

B1 : Kecepatan pengadukan 80 rpm

B2 : Kecepatan pengadukan 100 rpm

B3 : Kecepatan pengadukan 400 rpm

Faktor C : Lama pengadukan

C1 : Lama pengadukan 15 menit

C2 : Lama pengadukan 20 menit

C3 : Lama pengadukan 30 menit

A1B1C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A1B2C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A1B3C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A1B1C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A1B2C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A1B3C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A1B1C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A1B2C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

41

A1B3C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A2B1C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A2B2C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A2B3C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A2B1C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A2B2C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A2B3C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A2B1C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A2B2C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A2B3C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A3B1C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

42

A3B2C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A3B3C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 15 menit.

A3B1C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A3B2C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A3B2C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 20 menit.

A3B1C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A3B2C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A3B3C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama

pengadukan 25 menit.

A0B0C0: Tanpa perlakuan dosis:kecepatan pengadukan:lama pengadukan.

3.6.1 Ulangan

Suatu penelitian siperlukan suatu ulangan dalam perlakuannya, hal ini

dikarenakan dibutuhkan derajat ketelitian terhadap suatu penelitian. Menurut

Kemas (1991) banyaknya ulangan (replikasi) dalam eksperimen dihitung dengan

rumus sebagai berikut.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

43

Tabel. 3.1 Rumus Replikasi

Keterangan:

r : Replikasi (jumlah ulangan)

t : Treatment (jumlah perlakuan)

n : Jumlah sampel (perlakuan)

(t - 1) (r - 1) ≥ 15

(27 - 1) (r - 1) ≥ 15

26 (r - 1) ≥ 15

26r – 26 ≥ 15

26r ≥ 15 + 26

26r ≥ 41

r ≥

= 1,57

Jadi, berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa jumlah

pengulangan yang diperlukan adalah sebanyak 2 kali pengulangan.

3.6.2 Denah Percobaan

Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 27 perlakuan

dengan 2 ulangan. Cara penentuan rancangan ini adalah dengan melakukan

pengundian. Kode perlakuan yang jatuh pertama kali ditempatkan ke dalam kotak

nomor 1, kode perlakuan yang jatuh kedua di tempatkan ke dalam kotak nomor 2

dan seterusnya sampai kotak ke-56, sehinga diperoleh rancangan denah penelitian

seperti di bawah ini.

(t - 1) (r - 1) ≥ 15

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

44

A1B1C1

U1

A1B1C2

U2

A2B2C3

U1

A1B3C2

U2

A2B1C3

U1

A2B3C3

U2

A1B2C3

U2

A2B3C3

U2

A3B2C2

U1

A1B3C3

U1

A2B3C1

U1

A3B3C3

U2

A1B3C1

U1

A3B2C2

U2

A3B2C3

U2

A1B1C3

U1

A3B2C1

U2

Kontrol

U1

A1B3C3

U2

A3B1C2

U2

A1B3C2

U1

A2B1C1

U1

A2B1C3

U2

A3B1C2

U1

A1B2C1

U2

A3B2C1

U1

A2B1C2

U1

A2B2C1

U2

Kontrol

U2

A2B3C1

U2

A2B2C2

U1

A1B2C2

U1

A1B1C1

U2

A3B3C3

U1

A1B3C1

U2

A1B2C2

U2

A3B1C3

U1

A1B1C3

U2

A2B3C2

U2

A2B2C1

U1

A3B3C1

U2

A3B2C3

U2

A2B3C2

U1

A3B1C1

U2

A3B2C2

U2

A3B3C1

U1

A3B1C3

U2

A1B2C3

U1

A2B1C2

U2

A2B2C2

U2

A1B2C1

U1

A3B1C1

U1

A2B1C1

U2

A1B1C2

U1

A2B2C3

U2

A3B2C2

U1

3.1. Gambar Rancangan Denah Penelitian

Keterangan :

U1 : ulangan 1

U2 : ulangan 2

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan.

3.7.1 Tahap Persiapan

3.7.1.1 Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Nama alat. Jumlah alat.

a. Magnetik stirer 1 buah

b. Beaker glass 5 buah

c. Kertas saring 1 gulung

d. Blender 1 buah

e. Ayakan tepung 1 buah

f. Corong plastik 1 buah

g. Corong kaca 1 buah

h. Timbangan analitik 1 buah

i. Alumunium foil 1 lembar

j. Oven 1 buah

k. Gelas ukur 1 buah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

45

l. Kertas label 1 lembar

m. Nampan 1 buah

n. Jirigen 1 buah

o. Stopwatch 1 buah

p. Mortal dan martil 1 buah

3.7.1.2 Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Nama bahan. Jumlah bahan.

a. Jamu beras kencur 12 liter

b. Serbuk biji asam Jawa 5 kg

3.7.1.3. Pengambilan Sampel

Sampel penelitian diambil di rumah produksi Cv. Siti Ara kota Batu yang

beralamat di Jl. Lahor Kelurahan Pasangrahan Kodya Batu, selanjutnya jamu

langsung dibawa kelabarotorium untuk selanjutnya diuji.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pemilik Cv. Siti Ara,

diketahui bahwa komposisi jamu beras kencur yang dibuat oleh Cv. per 25 liter

jamu yakni.

Nama bahan: Jumlah (gr):

1. Kencur 2 kg

2. Jahe 3 ons

3. Kunyit ¼ atau 2,5 ons

4. Temulawak ¼ atau 2,5 ons

5. Serai 3 ons

6. Kedawung 50 grm

7. Kapulaga 50 grm

8. Cengkeh 10 grm

9. Cabe jamu 10 gram

10. Beras ¼ (250 grm)

11. Gula merah 500 grm

12. Gula pasar 1 ¼ kg

13. Garam Sesuai selesa

14. Asam jawa 30 grm/ 3 ons

15. Air 25 liter

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

46

Langkah-langkah yang dilakukan oleh rumah produksi Cv. Siti Ara dalam

pembuatan jamu beras kencur adalah sebagai berikut.

1. Menyiapakan semua bahan yang diperlukan untuk keperluan membuat jamu

beras kencur (Kencur, jahe, kunyit, temulawak, serai, kedawung, kapulaga,

cengkeh, cabe jamu, beras, gula merah, gula pasar, garam , asam jawa, dan

air).

2. Memblender bahan kencur, jahe, kunyit, temulawak, serai sampai halus.

3. Menyiapkan air dalam panci sebanyak 25 liter.

4. Memasukkan bahan yang telah diblender kedalam panci air sampai mendidih

(± 30 - 40 menit) selanjutnya api dikecilkan.

5. Menambahkan bahan seperti kedawung, kapulaga, cengkeh, cabe jamu, gula

merah, gula pasir dan asam jawa sampai mendidih (± 30 - 40 menit).

6. Mendinginkan panci lebih kurang 7 - 8 jam sampai jamu yang ada lama panci

menghangat.

7. Menyaring jamu dengan saringan ukuran 80 mes dan tidak lupa saringan

diberi alas kain tipis.

8. Mengsangrai tepung beras.

9. Menaambahkan tepung beras yang telah disangrai dan aduk sampai rata.

10. Menyaring kembali jamu yang telah ditambahkan tepung beras.

11. Jamu siap di kemas dalam botol ukuran 300 ml. atau 300 cc.

3.7.1.4 Pembuatan Serbuk Biji Asam Jawa

1. Menyediakan asam jawa yang telah matang secara alami.

2. Asam jawa yang telah matang secara alami dipisahkan dari daging buah.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

47

3. Mengeringkan biji asam jawa di bawah sinar matahari.

4. Biji asam jawa yang telah kering dipisahkan dari cangkang kulit biji

selanjutnya dibersihkan kemudian dikeringkan dalam oven listrik pada suhu

1050C selama 60 menit untuk menghomogenkan dan menurunkan kadar

airnya hingga konstan.

5. Biji asam jawa yang telah kering dihaluskan dengan menggunakan blender

sampai benar-benar halus.

6. Mengayak serbuk asam jawa untuk memisahkan serbuk yang sudah halus

dengan serbuk yang masih kasar.

7. Menimbang biji asam jawa yang telah halus menggunakan neraca analitik

sesuai dengan dosis yang akan digunakan.

3.7.2 Tahap Pelaksaan

3.7.2.1 Perlakuan Pengendapan Jamu Beras Kencur dengan Dosis Serbuk

Biji Asam Jawa, Kecepatan dan Lama Pengadukan

Pengendapan jamu beras kencur dengan dosis serbuk biji asam Jawa,

kecepatan, dan lama pengadukan menggunakan metode Jartest. Langkah-

langkahnya sebagai berikut.

1. Menyiapkan jamu beras kencur sebanyak 200 ml/masing-masing sample.

2. Memberi label pada setiap sampel yang digunakan.

3. Menyiapkan jamu beras kencur dengan pemberian dosis serbuk biji asam Jawa

sebanyak 1 gr/L, 2 gr/L, dan 3 gr/L pada masing-masing perlakuan.

4. Melakukan pengadukan cepat selama 15 menit dengan kecepatan magnetik

stirrer 400 rpm, kemudian dilanjutkan dengan pengadukan sedang selama 20

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

48

menit dengan kecepatan magnetik stirrer 100 rpm dan pengadukan lambat

selama 25 menit dengan kecepatan magnetik stirer 80 rpm.

5. Diamkan selama 30 menit untuk memperoleh flok/endapan.

3.7.2.2 Analisis Data dengan Metode TSS

Adapun langkah-langkah analisis data dengan metode TSS meliputi tahap-

tahap sebgai berikut.

1. Memanaskan kertas saring pada suhu 103-105oC selama 1 jam. Kemudian

dinginkan dalam desikator, timbang dan simpan sampai saat digunakan.

2. Memasukkan 200 ml sampel jamu beras kencur kedalam beaker glass,

selanjutkan tambahkan dosis serbuk biji asam jawa sesuai perlakuakn 1 gram,

2 gram, dan 3 gram. Selanjutnya lakukan pengadukan dengan menggunakan

magnetik stirer pada kecepatan 80 rpm, 100 rpm dan 400 rpm. Selama 15

menit, 20 menit, dan 25 menit.

3. Menyaring dengan menggunakan kertas saring, air sisa saringan letakkan

didalam cawan porselen.

4. Memanaskan kertas saring dalam oven dengan suhu 105oC, selama 1 jam

dinginkan dalam desikator dan timbang.

5. Mengulangi tahap nomor 2-4 sampai berat kertas saring sampai konstan

(selisih penimbangan 0,5 mg atau kurang dari 4%).

3.8 Teknik Analisa Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anava 3 jalur atau

multivariate. Data hasil penelitian diperoleh dan diolah dengan menggunakan uji

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3eprints.umm.ac.id/44634/4/BAB III.pdf · 2019. 2. 27. · terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau

49

normalitas dan uji homogenitas, kemudian diteruskan dengan uji analisa varians

multivariate untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah endapan jamu

beras kencur yang diberi koagulan serbuk biji asam Jawa Selanjutnya dilakukan

uji Duncan’s untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dengan menggunakan

SPSS.