Upload
haque
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan
Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis
penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, yaitu
rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi
dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek,
dihubungkan dengan suatu masalah, baik dari sudut
pandang teoritis maupun praktis. Alasan penggunaan
penelitian kualitatif adalah penelitian kualitatif dimu-
lai dari fakta empiris atau induktif sehingga peneliti
terjun langsung ke lapangan untuk menemukan data
secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan,
melaporkan dan menarik kesimpulan.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini
adalah studi etnografi. Etnografi merupakan kajian
empirik dan naturalistik. Secara tradisional penelitian
ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada
lokasi penelitian tunggal, memusatkan diri pada
pencatatan-pencatatan secara rinci aspek-aspek suatu
fenomena tunggal, yang bisa berupa sekelompok
manusia atupun penggerak proses. Syarat utama
dalam studi ini adalah peneliti harus hidup di antara
objek dan subjek yang diteliti dalam waktu yang
diperkirakan dapat berintegrasi.
40
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini ada-
lah metode kualitatif. Sugiyono (2013: 12) mengung-
kapkan bahwa metode penelitian kualitatif sering
disebut metode naturalistik, karena penelitian yang
dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natura setting).
Moleong (2011: 6) berpendapat bahwa penelitian kuali-
tatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mema-
hami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tin-
dakan dan lain-lain secara holistik, serta dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan meman-
faatkan metode alamiah.
Nasution (2003: 85) berpendapat bahwa data
dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari
sumber manusia (human resources) yaitu melalui
observasi dan wawancara. Data dapat juga diperoleh
dari sumber bukan manusia (non human resources)
yaitu dari dokumen, foto dan bahan statistik.
3.3 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah kepala seko-
lah, guru, dan komite sekolah SDN Lamper Tengah 01
Semarang. Sugiyono (2010: 298) menyatakan bahwa
dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan popu-
lasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan
41
ke populasi tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi
sosial pada kasus yang dipelajari.
Lokasi penelitian adalah SDN Lamper Tengah 01
Semarang yang beralamatkan di Jalan Kedondong
Dalam VI Semarang, terletak di wilayah Kecamatan
Semarang Selatan. Alasan pemilihan lokasi penelitian
SDN Lamper Tengah 01 yaitu tempat bekerja bagi
peneliti sehingga mempermudah bagi peneliti dalam
proses pengambilan data serta peneliti memahami
lokasi penelitian. Alasan lain pemilihan lokasi SDN
Lamper Tengah 01 karena kurangnya keterlibatan
orang tua siswa dalam kegiatan manajemen sekolah
dan peran orang tua dalam mendukung kebutuhan
biaya pengembangan sekolah.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara
(Sugiyono, 2008: 153). Tujuan pengumpulan data ada-
lah untuk memperoleh data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui subjek penelitian yaitu
dari para informan, sedangkan data sekunder diper-
oleh melalui studi dokumentasi. Data sekunder ber-
fungsi untuk pelengkap dan mendukung data primer
yang ada. Dalam penelitian ini metode pengumpulan
data yang dilakukan menggunakan 3 metode yaitu:
42
1. Wawancara
Sugiyono (2008: 194) mengatakan, wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari res-
ponden yang lebih mendalam dan jumlah responden-
nya sedikit/kecil. Maksud dan tujuan dilakukan
wawancara adalah untuk mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, moti-
vasi, tuntutan, kepedulian dan Iain-lain kebulatan;
merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai
yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-
kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dia-
lami pada masa yang akan datang; memverifikasi,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikem-
bangkan oleh peneliti dari orang lain.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan kepala sekolah dan guru untuk menggali
informasi tentang Manajemen Berbasis Sekolah di
SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Selain itu, wawan-
cara juga dilakukan terhadap komite sekolah dan
masyarakat di sekitar lingkungan SD N Lamper
Tengah I Semarang.
2. Penggunaan Dokumen
Analisis dokumen dalam penelitian ini dilakuakn
untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam
43
mengembangkan model pembelajaran yang baru.
Suharsimi (2002:206) menyatakan bahwa dokumen-
tasi adalah data mengenai hal-hal yang berupa catat-
an, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
agenda, dan sebagainya.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari peng-
gunaan metode observasi dan wawancara dalam pene-
litian kualitatif. Dokumen-dokumen yang dihimpun
dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
notulen rapat, draf rencana pengembangan sekolah
serta data pendukung lainnya.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan "suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung". Menurut Sukmadinata (2006:
220), observasi sangat berguna pula bagi peneliti
untuk menyesuaikan dengan situasi lapangan tempat
penelitian, memprediksi orang-orang yang akan di-
minta informasi dan mempersiapkan kiat-kiat untuk
mempermudah mendapatkan data/informasi yang di-
perlukan.
Guba dan Lincoln dalam Moeleong (2006:174-
175) memberikan beberapa alasan mengapa observasi
(pengamatan) sangat diperlukan untuk mengumpul-
kan data, yaitu:
44
a) Teknik pengamatan didasarkan atas pengalam-
an secara langsung;
b) Teknik pengamatan juga memungkinkan me-lihat dan mengamati sendiri, kemudian men-
catat perilaku dan kejadian sebagaimana yang
terjadi pada keadaan sebenarnya;
c) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat
peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan
pengetahuan proposisional maupun pengeta-huan yang langsung diperoleh dari data;
d) Teknik pengamatan memungkinkan peneliti
mampu memahami situasi-situasi yang rumit;
e) Dapat memperkecil atau menghilangkan kera-
guan pada data yang diperoleh dengan jalan memanfaatkan pengamatan;
f) Dapat mengungkapkan suatu kasus tertentu
yang mungkin saja tidak dapat dilakukan
dengan teknik lain.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengamati keikutsertaan komite sekolah dalam ke-
giatan pemberdayaan sekolah seperti ikut serta dalam
kegiatan rapat.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Bungin (2008:131) menyatakan bahwa Focus
Group Discussion (FGD) merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada
penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan
makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok. Lebih lanjut Bungin (2008: 131-132) men-
jelaskan FGD dibangun berdasarkan asumsi:
(a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada
ketidak tahuan kelemahan pribadi tersebut;
(b) masing-masing anggota kelompok saling mem-beri pengetahuan satu dengan lainnya dalam per-
45
gaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrol oleh
individu lain, sehingga ia berupaya agar menjadi
yang terbaik; (d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang bersangkutan; (e) inter-
subjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik
(pada saat itu).
FGD yang dilaksanakan untuk mendeskripsikan
Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah
01 Semarang.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini meng-
gunakan analisis situs yang bertujuan untuk menarik
dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal
yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang
membentuk satu kajian kasus. Apakah itu merupakan
kasus seorang individu dalam suatu latar, satuan
kelompok atau satuan yang lebih luas seperti orga-
nisasi, departemen atau komunitas.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis model interaktif
(Interactive Model of Analysis). Menurut Miles dan
Huberman (2004:16) dalam model ini tiga komponen
analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif
dengan proses pengumpulan data (data collecting)
sebagai suatu siklus. Ketiga kegiatan dalam analisis
model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut:
46
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak, maka dari itu perlu dicatat secara teliti
dan rinci. Semakin lama melakukan penelitian di
lapangan maka jumlah data yang akan diperoleh
semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena
itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan mem-
buang yang tidak perlu (Sugiyono, 2008: 338).
Reduksi data ini berlangsung secara terus-
menerus selama penelitian berlangsung. Setelah
pengumpulan data selesai dilakukan, semua catatan
lapangan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan
kontak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap
catatan lapangan, pemfokusan, dan penjawaban ter-
hadap masalah yang diteliti.
2. Penyajian Data
Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan
pola-pola yang bermakna serta memberikan kemung-
kinan adanya penarikan kesimpulan serta memberi-
kan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga
dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari
data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun
secara sistematis, dari bentuk informasi yang
kompleks menjadi sederhana namun selektif.
47
3. Penarikan Kesimpulan
Analisis data yang dilakukan selama pengum-
pulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan
untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat
menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peris-
tiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus
dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurang-
an dan atau penambahan data yang dibutuhkan. Hal
ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapang-
an.
4. Keabsahan
Sugiyono (2011: 327) menjelaskan bahwa,
triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Cara menguji apakah data itu valid atau tidak, dapat
menggunakan cara triangulasi. Pada penelitian ini
triangulasi data membandingkan studi dokumen atau
observasi, wawancara dan FGD. Triangulasi dapat
melalui berbagai cara:
1. Triangulasi sumber, berarti cara mendapatkan data
dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama. Untuk mendapatkan data tentang Manaje-
men Berbasis Sekolah Di SDN Lamper Tengah 01
Semarang, dengan menggunakan teknik wawancara
mendalam dengan Kepala sekolah selaku pimpinan
puncak dalam organisasi. Wawancara dengan guru
sebagai informan, dan wawancara dengan komite
48
sekolah untuk mendapatkan informasi terkait
Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan
Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
SDN Lamper Tengah 01 Semarang;
2. Triangulasi teknik atau metode berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang ber-
beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Dalam hal ini peneliti untuk menda-
patkan data tentang peran kepala sekolah, peran
guru dan peran komite sekolah dalam penerapan
program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di
SDN Lamper Tengah 01 Semarang;
3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang
suatu hasil wawancara dengan orang yang sama
tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil
wawancara ditranskrip terlebih dahulu, kemudian
nara sumber diminta membaca, dan menanda-
tangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan pene-
litian yang dilakukan di SDN Lamper Tengah 01
setelah peneliti mendapatkan data dari hasil
wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya
dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapat-
kan keabsahan data;
4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada
ahli yang sangat memahami apa yang diteliti untuk
menguji kesahihan sebuah informasi atau lebih.
Dalam hal ini peneliti untuk mendapatkan data
tentang Perencanaan, Implementasi dan Penga-
49
wasan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dengan
mengadakan kegiatan FGD menghadirkan ahli yang
berkompeten.
37