26
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif dimana peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas.. Menurut Arikunto (2006:96) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan praktis pembelajaran. Tujuan diadakannya PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Menurut Aqib (2006:20), PTK memiliki karakteristik: (1) Berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru. (2) Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya. (3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. (4) Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. (5) Dilaksanakan dalam rangkaian beberapa siklus. Natawidjaya (1997:22) mengemukakan bahwa PTK memiliki karakteristik (1) Dirancang untuk mengatasi permasalahan nyata. (2) Diterapkan secara kontektual. (3) Data di peroleh langsung dari pengamatan atas perilaku refleksi. Dilihat dari pengertian dan karakteristik dari PTK diatas, dapat diketahui bahwa PTK bersifat obyektif. Dimana PTK itu bertujuan menyelesaikan permasalahan yang terdapat di dalam kelas, bukan mencari - cari masalah ataupun menghadirkan masalah lain di dalam kelas. Sehingga permasalahan yang timbul akan diteliti dan ditemukan solusinya. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Dadapayam 02 terletak di desa Dadapayam. Lingkungan sekitar SD dilingkupi dengan area persawahan, sehingga suasananya cukup tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Letak SDN Dadapayam 02 ini lebih menjorok kedalam sekitar 5 m dari jalan umum. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) kolaboratif dimana peneliti akan melakukan penelitian tindakan

kelas bekerja sama dengan guru kelas.. Menurut Arikunto (2006:96) penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan

praktis pembelajaran. Tujuan diadakannya PTK adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam

memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

Menurut Aqib (2006:20), PTK memiliki karakteristik: (1) Berdasarkan

pada masalah yang dihadapi guru. (2) Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya.

(3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. (4) Bertujuan

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. (5)

Dilaksanakan dalam rangkaian beberapa siklus.

Natawidjaya (1997:22) mengemukakan bahwa PTK memiliki karakteristik

(1) Dirancang untuk mengatasi permasalahan nyata. (2) Diterapkan secara

kontektual. (3) Data di peroleh langsung dari pengamatan atas perilaku refleksi.

Dilihat dari pengertian dan karakteristik dari PTK diatas, dapat diketahui

bahwa PTK bersifat obyektif. Dimana PTK itu bertujuan menyelesaikan

permasalahan yang terdapat di dalam kelas, bukan mencari - cari masalah ataupun

menghadirkan masalah lain di dalam kelas. Sehingga permasalahan yang timbul

akan diteliti dan ditemukan solusinya.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Dadapayam 02 terletak di

desa Dadapayam. Lingkungan sekitar SD dilingkupi dengan area persawahan,

sehingga suasananya cukup tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Letak SDN

Dadapayam 02 ini lebih menjorok kedalam sekitar 5 m dari jalan umum. Dimana

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

28

terdapat gedung balai desa yang berada tepat di depan sekolah. Sedangkan

disamping SD terdapat puskesmas yang memfasilitasi siswa SDN Dadapayam 02

jika ada yang sakit. Didalam area sekolah, terdapat lapangan yang cukup luas

untuk digunakan kegiatan penunjang pembelajaran. Dengan letak sekolah yang

berada diarea persawahan ini memberikan udara yang cukup segar setiap harinya

bagi seluruh anggota sekolah. Di dalam kelas banyak dipajang karya siswa, ini

digunakan untuk memotivasi siswa dalam berkreativitas.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 SDN

Dadapayam 02 semester II tahun pelajaran 2014/2015. Terdapat 24 siswa yang

terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Nilai rata-rata ulangan IPA

kelas ini masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA yang ditentukan

sekolah, yaitu 60. Terdapat 14 siswa yang nilainya belum mencapai KKM.

Siswa pada kelas ini berasal dari sekitar wilayah desa Dadapayam, tidak

ada siswa yang berasal dari luar kecamatan maupun luar kota. Tempat tinggal

terjauh siswa adalah dari desa Bulu yang berjarak 5km dari sekolah. Dilihat dari

jarak rumah dari beberapa siswa, kebanyakan siswa berangkat sekolah dengan

berjalan kaki dan ada segelintir siswa yang diantar menggunakan motor oleh

orang tuanya. Siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 ini datang dari latar belakang

keluarga yang berbeda dengan mata pencaharian orang tua yang beragam. Ada

yang orang tuanya sebagai pegawai negeri, wiraswasta, namun kebanyakan adalah

sebagai pedagang dan petani. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil

dalam terdapatnya perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa.

3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015,

dimana pelaksanaannya berlangsung pada bulan April 2015.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

29

3.3 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel

bebas/independen (X) dan variabel terikat/dependen (Y). Variabel bebas yang

digunakan berupa Metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA, yang berarti

pembelajaran menggunakan Metode Inkuiri ini akan dibantu menggunakan media

KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai yang

diperoleh dari skor tes soal uraian.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Metode Inkuiri Berbantuan Media KIT IPA

Metode Inkuiri merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan

pada proses penemuan, dimana siswa diarahkan untuk menemukan sendiri

konsep, pengertian maupun contoh – contoh pembelajaran namun masih dalam

bimbingan guru. Untuk menunjang pembelajaran dengan menerapkan Metode

Inkuiri, penelitian ini memanfaatkan media KIT IPA yang telah disediakan di

sekolah – sekolah yang masih minim dalam penggunaannya. Sehingga dapat lebih

mengoptimalkan fasilitas sekolahan. Langkah utama dalam penerapan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA ini yaitu orientasi, merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan

kesimpulan.

3.4.2 Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran IPA. Dimana hasil yang diperoleh berupa nilai yang

didapat siswa setelah mengerjakan soal evaluasi disetiap akhir siklus

pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar pembelajaran IPA yang dimaksud

berupa aspek kognitif saja, karena data yang akan dianalisis dengan uji statistik

hanyalah hasil belajar berupa angka perolehan tes siswa dalam bentuk soal uraian.

Untuk aspek sikap dan keterampilan tidak dijadikan fokus penelitian karena untuk

mengetahui ketercapaian aspek sikap membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan,

untuk penilaian keterampilan dapat berupa rubrik diskusi, tetapi peneliti yang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

belum mengenal semua siswa tidak memungkinkan untuk melakukannya.

Sehingga, hasil belajar IPA sebagai variabel terikat yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah nilai tes akhir yang berupa soal uraian.

3.5 Prosedur Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan mengikuti

metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart. Tiap siklus

pada penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan

tindakan (acting), pengamatan

antara komponen acting

penerapannya, acting

terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam sa

waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus

dilaksanakan (Wijaya dan Dedi 2012: 20). Proses daur penelitian tindakan kelas

dari Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan seperti Gambar 1 di bawah ini.

Siklus PTK m

belum mengenal semua siswa tidak memungkinkan untuk melakukannya.

Sehingga, hasil belajar IPA sebagai variabel terikat yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah nilai tes akhir yang berupa soal uraian.

Prosedur Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan mengikuti

metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart. Tiap siklus

pada penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

acting dan observing dijadikan sebagai sebuah kesatuan. Dalam

acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak

terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam sa

waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus

dilaksanakan (Wijaya dan Dedi 2012: 20). Proses daur penelitian tindakan kelas

dari Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan seperti Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1 Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart

Revised Plan

30

belum mengenal semua siswa tidak memungkinkan untuk melakukannya.

Sehingga, hasil belajar IPA sebagai variabel terikat yang dimaksudkan dalam

Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan mengikuti

metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart. Tiap siklus

pada penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning),

(reflecting). Namun

dijadikan sebagai sebuah kesatuan. Dalam

merupakan dua kegiatan yang tidak

terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan

waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus

dilaksanakan (Wijaya dan Dedi 2012: 20). Proses daur penelitian tindakan kelas

dari Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan seperti Gambar 1 di bawah ini.

Revised Plan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

31

Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Kemmis dan Taggart dalam

Wijaya dan Dedi (2012: 21) diatas, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran

melalui penerapan Metode Inkuiri berbantuan Media KIT IPA akan dilaksanakan

dalam format siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Waktu

pelaksanaan siklus pertama pada penelitian ini berlangsung pada akhir bulan April

2015, dan untuk siklus selanjutnya menyesuaikan.

3.5.1 Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini

antara lain:

(1) Membuat desain pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri bantuan Media

KIT IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan Kompetensi

Dasar: 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi

melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

(2) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.

(3) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.

(4) Menyusun instrument.

b. Implementasi Tindakan

Implementasi dari perencanaan yang telah disimulasikan dan revisi yaitu

penggunaan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada meningkatkan hasil

belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama ini diawali dengan

mengkondisikan kelas dengan apersepsi dan penjajakan kemampuan awal

sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tahapan

berikutnya adalah untuk memberikan informasi singkat tentang materi yang akan

dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

32

c. Observasi dan Interpretasi

Dilakukan pada tahapan tindakan dengan penyampaian materi dan

pengumpulan data-data. Setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan

diamati oleh observer ( peneliti ).

d. Analisis dan Refleksi

Dalam tahap ini, guru berdiskusi dengan peneliti. Diskusi ini membahas

kelebihan dan kekurangan tindakan sekaligus menentukan sikap yang harus

dilakukan untuk siklus selanjutnya dan diadakan anlisis data untuk mengetahui

sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah

diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Siklus I ini ternyata belum mampu

menjawab tujuan penelitian tindakan kelas karena metode yang digunakan belum

berjalan sempurna. Tanya jawab yang belum mendapat respon dan siswa belum

berani mengemukakan pendapatnya. Untuk itu diperlukan adanya siklus

berikutnya.

3.5.2 Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini antara

lain:

(1) Membuat desain pembelajaran IPA dengan Metode Inkuiri berbantuan

Media KIT IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan

Kompetensi Dasar: 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat

membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

(2) Simulasi pembelajaran berdasar kan pada desain pembelajaran.

(3) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.

(4) Menyusun instrument.

b. Implementasi tindakan

Pada siklus ini guru menggunakan Metode Inkuiri berbnatuan media KIT

IPA sesuai rancangan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

33

belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Pada tahap ini sudah diperoleh data

pengamatan yang hasilnya memuaskan.

c. Observasi dan Interpretasi

Pengamatan dilakukan pada setiap perubahan perilaku yang dialami oleh

siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan

penting yang dapat digunakan sebagai penelitian. Sebagaimana pada siklus I,

pengamatan dilakukan pula terhadap proses mengajar dengan menggunakan

lembar observasi..

d. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan

hasil belajar siswa pada proses pembelajaran menggunakan Metode Inkuiri

berbantuan media KIT IPA melalui soal-soal IPA.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 ini setelah menggunakan

Metode Inkuiri berbantuan Media KIT IPA adalah :

3.6.1.1 Metode Observasi

Metode observasi paling efektif dengan melengkapi format atau blangko

pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item – item tentang

kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Teknik observasi

digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan guru dengan menerapkan

Metode Inkuiri pada materi gaya dan pesawat sederhana. Peneliti melakukan

pengamatan pada setiap pertemuan. Melalui pengamatan tersebut peneliti mampu

mengetahui bagaimana sikap guru dalam pembelajaran.

3.6.1.2 Metode Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar IPA pada

pokok bahasan selesai diajarkan di kelas 5 ditinjau dari kemampuan berpikir

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

34

siswa. Untuk pengukuran hasil belajar, teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tes tertulis. Instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan

menggunakan soal uraian. Sebelum dibuat instrument pengumpulan data, maka

terlebih dahulu disusun kisi-kisi. Dari kisi-kisi yang ada, maka disusunlah soal

sesuai indikator yang akan dicapai.

3.6.2 Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi aktivitas

guru. Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I dan II disajikan pada tabel dibawah

ini.

3.6.2.1 Instrumen Tes

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

berupa tes kemampuan menjawab pertanyaan melalui lembar soal uraian. Berikut

merupakan kisi – kisi pembuatan instrumen tes untuk meningkatkan hasil belajar

IPA materi gaya dan pesawat sederhana kelas 5 SDN Dadapayam 02 Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang dengan penggunaan Metode Inkuiri berbantuan

Media KIT IPA pada siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan

Tabel 5 adalah sebagai berikut :

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

35

Tabel 4 Kisi-kisi Soal Materi Gaya siklus I

SK KD Indikator Tujuan Soal 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

1. Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis.

1. Diberikan daftar nama-nama benda dalam tabel, siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis dengan tepat.

1. Kelompokkan benda di bawah ini dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang kamu anggap benar !

Nama Benda

Benda Magnetis

Benda Non - Magnetis

1. Kayu 2.Besi 3.Plastik 4.Kertas 5.Baja

2. Kelompokkan benda di bawah ini dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang kamu anggap benar !

Nama Benda

Bahan penyu

sun

Sifat Benda Dapat ditarik magnet

Tidak dapat ditarik magnet

1.Paku 2.Penghapus

3.Polpen 4.Pensil 5.Peniti

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

36

SK KD Indikator Tujuan Soal 2. Memberi

contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

2.Diberikan kesempatan mereview pengetahuan mengenai gaya tarik magnet siswa dapat memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

2. Magnet sangat berguna bagi manusia. Tulislah 2 ( dua ) kegunaan gaya tarik magnet dalam kehidupan sehari-hari yang kamu pernah alami !

3. Berdasarkan pengalamanmu. Sebutkan 2 benda elektronik yang memanfaatkan gaya terik magnet !

3. Mengetahui cara membuat magnet sederhana.

3.Diberikan gambar tentang pembuatan magnet siswa dapat mengetahui cara membuat magnet dengan sederhana.

4. Perhatikan gambar dibawah ini dengan teliti ! Jelaskan secara singkat bagaimana cara pembuatan magnet sederhana yang terlihat pada gambar !

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

37

SK KD Indikator Tujuan Soal

5. Perhatikan gambar diatas ! Jelaskan secara singkat bagaimana cara pembuatan magnet sesuai dengan gambar !

4. Memahami pengertian gaya grafitasi.

4.Diberikan cerita mengenai kejadian benda – benda yang jatuh ke bumi, siswa dapat menjelaskan pengertian gaya grafitasi dengan benar.

6. Saat sore hari, Aan sedang duduk di teras rumahnya sambil melihat buah rambutan yang sedang berbuah sangat lebat. Tiba – tiba ada buah rambutan yang jatuh. Aan mengamati proses jatuhnya buah tersebut ke tanah. Menurut kamu apa yang menyebabkan buah jatuh kebawah ? Adakah gaya yang mempengaruhi buah rambutan itu jatuh? Jelaskan !

7. Di bumi ini, kita dapat berjalan seperti biasa dan

menapakkkan kaki di tanah. Namun pernahkah kalian berfikir mengenai astronot yang sedang berda diluar angkasa? Mengapa seorang astronaut melayang - layang di dalam pesawat ruang angkasa yang sedang menjelajahi angkasa luar?

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

38

SK KD Indikator Tujuan Soal 5. Membandin

gkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus)

5.Diberikan gambar peristiwa gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat membandingkan gerak benda berdasarkan permukaan lintasan gerak benda (kasar, halus) dengan dengan teliti dan benar.

8. Perhatikan gambar dibawah ini !

Papan A = Papan dilapisi kertas minyak. Papan B = Papan tidak dilapisi kertas minyak Pada gambar disamping, benda pada papan A saat diluncurkan dari atas terlihat lebih cepat sampai dibawah dari pada benda pada papan B. Mengapa demikian ? apa yang menyebabkan benda A lebih cepat sampai ? Jelaskan secara singkat !

9. Perhatikan gambar diatas ! Pada permainan karambol, dibutuhkan bedak untuk menggerakkan koin-koin diatasnya ? Sebenarnya apa pengaruh bedak pada permainan karambol tersebut ?

A B

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

39

SK KD Indikator Tujuan Soal 6. Menjelaskan

manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

6.Diberikan gambar contoh benda dengan permukaan atau alasnya, siswa mampu menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

10. Pada gambar disamping, terjadi gaya gesek antara lantai dengan almari. Ternyata gaya gesek itu menimbulkan manfaat dan kerugian. Sebutkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek pada gambar tersebut !

12.Pada gambar diatas, terdapat sebuah roda dan alas sepatu. Jika dilihat dari alasnya, kedua benda tersebut akan meinmbulkan gaya gesek pada si pemakaiannya.. Sebutkan 2 manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesek tersebut !

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

40

Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Materi Pesawat Sederhana Siklus II

SK KD Indikator Tujuan Soal 5.Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

1.Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana.

1.Diberikan daftar gambar–gambar benda dalam tabel, siswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana dengan benar.

1.Identifikasi benda – benda dibawah ini Berdasarkan letak kuasanya !

Jenis Pengungkit Benda A B C Pengungkit golongan I

Pengungkit golongan II

Pengungkit golongan III

2.Perhatikan gambar pada tabel ! Berilah nama jenis katrol di bawah ini dengan teliti !

Gambar

Jenis Katrol

Katrol ganda

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

41

SK KD Indikator Tujuan Soal 2.Menentukan

berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol, atau roda.

Dengan diberikan gambar alat rumah tangga siswa dapat menentukan benda – benda sebagai pengungkit, bidang miring, katrol, atau roda dengan tepat.

3.Perhatikan gambar disamping !kedua alat tersebut dimasukkan kedalam jenis pengungkit yang berbeda. A) tentukan jenis kedua alat tersebut serta letak beban dan kuasannya! B) tentukan jenis kedua alat tersebut dan letak beban, kuasa, dan tumpunya !

2. . 4. Ayah sering menggunakan alat seperti gambar diatas untuk membantu mengangkut barang. a. Tentukan golongan jenis pesawat sederhana yang

digunakan ayah ! b. Tentukan letak kuasa, tumpu, dan bebannya !

A B

B

C

A

A

B

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

42

SK KD Indikator Tujuan Soal 3.Mengidentifikas

i kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

3.Diberikan kesempatan mereview pengalaman mengenai bidang miring siswa dapat mengidentifikasi kegiatan / peristiwa yang menggunakan pesawat sederhana dengan tepat.

5. Sebuah rumah sedang dipugar menjadi rumah bertingkat. Tukang bangunan yang melakukan renovasi tersebut mengalami kesulitan untuk mengangkut bahan bangunan dari lantai bawah ke lantai atas. A) Pesawat sederhana apakah yang paling tepat untuk mengatasi kesulitan tersebut? B) Sebutkan 2 manfaat yang dirasakan tukang bangunan setelah menggunakan pesawat sederhana tersebut ! 6.Nita sedang berlibur bersama keluarganya di daerah pegunungan. Nita kaggum melihat jalanan yang berkelok – kelok, kemudian Nita menanyakan hal tersebut pada kakaknya.Mengapa jalanan di daerah pegunungan berkelok – kelok ? Sebutkan 3 manfaat jika jalanan dipegunungan dibuat berkelok – kelok !

4.Mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat sederhana.

4.Dengan diberikan gambar peristiwa sehari –hari mengenai pemanfaatkan pesawat sederhana, siswa dapat menjelaskan cara menggunakan pesawat sederhana dengan tepat.

7.Perhatikan gambar disamping ! Menggunakan jenis pesawat sederhana apakah benda yang terlihat pada gambar ? jelaskan ! 8.Perhatikan gambar disamping ! tahukah kamu apa yang sedang dilakukan Ina dan Ali ? apakah mainan yang digunakan termasuk salah satu prinsip kerja pesawat sederhana ? jelaskan !

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

Berdasarkan tabel kisi – kisi soal pada siklus I dan siklus II dapat

dijelaskan pedoman penskoran pada Tabel 6 dan Tabel 7 dibawah ini :

Tabel 6 Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus I

No. Soal

Kunci Jawaban Skor Skor maksimal

1. 1. Benda non-magnetis 2. Benda magnetis 3. Benda non-magnetis 4. Benda non-magnetis 5. Benda magnetis

1 1 1 1 1

5

2. 1. Dapat ditarik magnet 2. Tidak dapat ditarik magnet 3. Tidak dapat ditarik magnet 4. Tidak dapat ditarik magnet 5.Dapat ditarik magnet

1 1 1 1 1

5

3. 1. Dinamo 2. Kompas

1 1

2

4. 1. Remote Tv 2. Speaker

1 1

2

5. Pembuatan magnet dengan cara induksi. Caranya dengan menempelkan benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet.

3

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet secara benar, runtut, dan jelas.

3

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet kurang benar, kurang runtut, dan kurang jelas.

2

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet tidak benar, tidak runtut, dan tidak jelas.

1

6. Pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar.

3

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet secara benar, runtut, dan jelas.

3

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet kurang benar, kurang runtut, dan kurang jelas.

2

Jika menyebutkan bahan dan cara pembuatan magnet tidak benar, tidak runtut, dan tidak jelas.

1

7. Gaya yang mempengaruhi buah rambutan jatuh adalah gaya grafitasi bumi, sehingga buah rambutan jatuh kebawah.

3

Jika menjelaskan pengaruh buah jatuh disertai alasan yang jelas.

3

Jika menjelaskan pengaruh buah jatuh disertai alasan yang kurang jelas.

2

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

No. Soal

Kunci Jawaban Skor Skor maksimal

Jika menjelaskan pengaruh buah jatuh tidak disertai alasan yang jelas.

1

8. Astronot dapat melayang – layang didalam pesawat saat diluar angkasa dikarenakan tidak adannya gaya grafitasi di luar angkasa.

3

Jika menjelaskan penyebab astronot melayang – layang diluar angkasa disertai alasan yang jelas.

3

Jika menjelaskan penyebab astronot melayang – layang diluar angkasa disertai alasan yang kurang jelas.

2

Jika menjelaskan penyebab astronot melayang – layang diluar angkasa tidak disertai alasan yang jelas.

1

9. Yang menyebabkan papan A lebih cepat sampai kebawah yaitu karena papan A dlapisi dengan kertas minyak, sehingga gaya gesek yang ditimbulkan lebih kecil.

3

Jika menjelaskan penyebab papan A lebih cepat dari pada papan B disertai alasan yang jelas.

3

Jika menjelaskan penyebab papan A lebih cepat dari pada papan B kurang disertai alasan yang jelas.

2

Jika menjelaskan penyebab papan A lebih cepat dari pada papan B tidak disertai alasan yang jelas.

1

10. Pengaruh bedak pada permainan karambol yaitu untuk memperkecil gaya gesek, sehingga koin – koin yang berada diatasnya mudah untuk tergelincir.

3

Jika menjelaskan alasan penggunaan bedak pada permainan karambol disertai alasan yang jelas.

3

Jika menjelaskan alasan penggunaan bedak pada permainan karambol disertai alasan yang kurang jelas.

2

Jika menjelaskan alasan penggunaan bedak pada permainan karambol tidak disertai alasan yang jelas.

1

11. a.manfaat : memudahkan almari berpindah dengan mudah b. kerugian : membuat lantai dan alas lemari menjadi panas.

1 1

2

12. a.Manfaat ban mobil yaitu memperbesar gaya gesek b. alas sepatu memudahkan dalam berjalan.

1 1

2

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

Tabel 7 Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus II

No. Soal

Kunci Jawaban Skor Skor maksimal

1. a. B b. A c. A

1 1 1

3

2. a. Bebas b. Tetap c. Rangkap

1 1 1

3

3. a. Benda A termasuk kedalam jenis pengungkit gol. I. B = Kuasa C = Beban b. Benda B termasuk kedalam jenis pengungkit golongan II A = Kuasa B = Titik Tumpu C = Beban

2 3

5

4. a. Kereta sorong termasuk jenis pengungkit golongan II. b. Titik Tumpu = B Kuasa = C Beban = A

2 3

5

5. a. Jenis pesawat sederhana yang digunakan adalah kereta sorong termasuk pengungkit jenis II b. – Kereta sorong mempermudah pekerjaan tukang bangunan - kereta sorong meringankan beban yang diangkut

1 1 1

3

6. a. Mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. b. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki. c. Agar tidak mudah longsor.

1 1 1

3

7. Sumur timba memanfaatkan kerja pesawat sederhana berupa katrol. Saat menggunakan timba, beban tidak hanya tertumpu pada tangan, tetapi juga tertumpu pada berat badan. Selain itu, dengan timba pekerjaan mengangkat akan berubah menjadi menarik sehingga lebih mudah.

4

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang jelas.

4

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang kurang jelas.

3

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang tidak jelas.

2

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

No. Soal

Kunci Jawaban Skor Skor maksimal

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana tidak disertai penjelasan.

1

8. Jungkat – jungkit memanfaatkan kerja pesawat sederhana berupa tuas / pengungkit golongan 1. Pengungkit golongan 1 memiliki prinsip titik tumpunya berada di tengah papan jungkat – jungkit. Sedangkan titik beban dan kuasa berada di ujung – ujung papan.

4

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang jelas.

4

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang kurang jelas.

3

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana disertai penjelasan yang tidak jelas.

2

Jika menyebutkan jenis pesawat sederhana tidak disertai penjelasan.

1

3.6.2.2 Instrumen Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru selama

proses pembelajaran dengan penggunaan Metode Inkuiri dengan Media KIT IPA

yang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini

dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai hasil yang

diamati peneliti terhadap aktivitas guru pada setiap pertemuan. Adapun kisi-kisi

lembar observasi guru pada Tabel 8 berikut ini:

Tabel 8 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam penerapan Metode Inkuiri

Aspek yang

diamati Indikator

No. Item

Kegiatan Awal

Melakukan kegiatan apersepsi dan menyampai-kan tujuan pembelajaran. 1

Guru menyajikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. 2

Siswa dibentuk kelompok untuk mengumpulkan data dari percobaan untuk memecahkan masalah. 3

Guru merangsang dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah dengan mengadakan tanya jawab dan menyampaikan materi secara singkat.

4

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

Aspek yang

diamati Indikator

No. Item

Guru merangsang siswa untuk mengajukan jawaban sementara dari permasalahan yang sedang di bahas. 5

Kegiatan Inti

Guru memfasilitasi siswa dengan media yang telah disiapkan dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk memecahkan permasalahan.

6 – 7

Guru memberikan petunjuk langkah kerja dan mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok. 8

Guru memberikan konfirmasi jawaban dari hasil percobaan dan hipotesis awal.

9 – 10

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari 11

Refleksi berupa penanaman nilai moral. 12

3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan/kesahihan sebuah instrumen. Untuk mengetahui validitas, instrumen

terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 6 SDN Dadapayam

02. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Naniek Sulistya (2012: 364) untuk mengetahui tingkat validitas

yaitu dengan melihat angka pada Corrected Item-Total Correlation. Untuk uji

validitas, jumlah respoden yang digunakan untuk uji instrumen menentukan nilai

Corrected Item-Total Correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan

sebagai standar untuk melihat soal yang valid dan tidak valid dengan

mencocokkan nilai yang muncul pada Corrected Item-Total Correlation yang

keluar pada program SPSS.

Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat

validitas suatu soal yaitu nilai Corrected Item-Total Correlation pada r tabel

untuk jumlah responden 21 siswa yakni 0,433 dengan taraf signifikan 5%. Jika

nilai yang muncul di kolom Corrected Item-Total Correlation SPSS ≥ 0,433

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sedangkan, nilai signifikan ≤ 0,433

menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Rincian hasil pengujian validitas

dengan menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran. Berikut hasil uji

validitas soal siklus I dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9 Hasil validitas soal Siklus I

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

1, 3, 4, 5, 7, 9, 12

2, 6, 8, 10, 11

Total 12 soal uraian 7 valid 5 tidak valid

Berdasarkan Tabel 9 hasil uji validitas instrumen soal siklus I , dari 12

item soal uraian, terdapat 7 item soal yang dinyatakan valid dan 5 item soal yang

dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 3, 4, 5, 7, 9,

dan 12. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 2, 6, 8, 10, dan 11.

Pada siklus II, berikut hasil uji validitas soal siklus II dapat dilihat pada Tabel 10

sebagai berikut :

Tabel 10 Hasil validitas soal siklus II

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8. 2, 3, 5, 7. 1, 4, 6, 8

Total 8 soal uraian 4 valid 4 tidak valid

Dari Tabel 10 hasil uji validitas instrumen soal siklus II , dari 8 item soal

uraian, terdapat 4 item soal yang dinyatakan valid dan 4 item soal yang

dinyatakan tidak valid. Adapun pada siklus II soal yang valid adalah soal nomor

2, 3, 5, dan 7. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 4, 6, dan 8.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Menurut Sukardi

(2008:127) suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur

yang hendak diukur. Untuk mengukur reliabilitas pada penelitian ini, digunakan

soal yang sudah valid dari uji validitas yang sudah dilakukan. Kriteria untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang

dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut:

≤ 0,7 :Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

> 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Berdasarkan teknik alpha, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih

dari 0,7. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas pada Siklus I dan Siklus II

yang disajikan pada Tabel 11 dan Tabel 12 sebagai berikut :

Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Siklus I

Cronbach's

Alpha N of Items

.884 7

Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Siklus II

Cronbach's

Alpha N of Items

.799 4

Berdasarkan hasil Realibilitas pada siklus I dan II maka dapat diketahui

bahwa reliabilitas siklus I dikategorikan reliabilitas bagus dan pada siklus II

dikategorikan reliabilitas dapat diterima.

3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung

prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. Menurut Zainai Arifin

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

(2014:134) Rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal uraian adalah

sebagai berikut:

���� =�����ℎ ���� ����� ������� ���

�����ℎ ����� ���� ��������� ���

������� ��������� =����

���� �������� ���� ����������

Kriteria tolak ukur kesukaran dapat dinyatakan dalam Tabel 13 berikut:

Tabel 13 Tolak Ukur Kesukaran Soal

Interval Klasifikasi 0,00-0,30 Sulit 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah

Berdasarkan Tabel 13 tolak ukur kesukaran soal, hasil perhitungan untuk

12 soal uraian yang dibuat pada siklus I dan untuk 8 soal pada siklus II, diperoleh

tingkat kesukaran soal uraian pada siklus I dan II yang dapat dilihat pada Tabel 14

rekap tingkat kesukaran soal uraian siklus I dan siklus II berikut:

Tabel 14 Rekap Tingkat Kesukaran Soal Uraian Siklus I dan II

Kategori Item Soal Siklus I

Soal Siklus I Item Soal Siklus II

Soal Siklus II

Mudah 3 , 4, 12, 11 3, 4, 12 1, 2, 5, 6 2, 5

Sedang 5, 6, 7, 8, 9, 10 5, 7, 9 7 dan 8 7

Sulit 1 dan 2 1 3 dan 4 3

3.8 Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan

indikator kinerja, yaitu berupa indikator proses dan indikator hasil.

3.8.1 Indikator Proses

Indikator proses dalam penelitian ini adalah indikator keberhasilan dari

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

pembelajaran IPA menggunakan Metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA.

Dikatakan berhasil jika semua langkah-langkah dalam proses pembelajaran

(100%) terlaksana.

3.8.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Penerapan

Metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA dinyatakan meningkatkkan hasil

belajar siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 jika hasil belajar IPA mencapai 80%

dari jumlah keseluruhan siswa yaitu sekitar 19 siswa memperoleh nilai ≥60.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam

2 tahapan, yaitu teknik analisis data hasil observasi dan teknik analisis data hasil

tindakan.

Data hasil observasi berupa data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis

deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran

pada setiap pertemuan sesuai sintaks, dilihat dari keterlaksanaan setiap aspek yang

diamati berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap – tiap siklus. Data hasil

observasi yang dimaksudkan berupa hasil observasi aktivitas guru. Observasi ini

dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Observasi aktivitas

guru digunakan untuk mengukur sejauh mana guru dapat menerapkan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA sesuai dengan langkah - langkah. Lembar

observasi aktivitas guru terdiri dari 10 pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer

mengamati aktivitas guru selama 2 siklus pada pertemuan pertama dan pertemuan

ke dua. Observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dengan memberikan

tanda centang (√) pada kolom terlaksana dan belum terlaksana.

Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian

dilakukan analisis data hasil tindakan yang berupa data kuantitatif. Data hasil

tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil belajar kognitif

siswa. Hasil belajar kognitif didapatkan dari hasil evaluasi yang dilakukan setiap

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN · KIT IPA . Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dengan materi gaya. Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor/ nilai

akhir siklus. Soal evaluasi yang diberikan berupa soal uraian yang sudah diuji

tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

����� ��ℎ�� = ���� ������ℎ

���� ��������� 100

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam Tabel 15 kriteria

ketuntasan sebagai berikut:

Tabel 15 Kriteria ketuntasan hasil belajar SDN Dadapayam 02

KKM Kualifikasi ≥60 Tuntas <60 Belum Tuntas

Setelah melakukan pengolahan data terhadap hasil belajar siswa,

khususnya pada mata pelajaran IPA peneliti melakukan analisis data dengan

teknik deskriptif komparatif, yakni dengan membandingkan hasil tes prasiklus,

siklus I, dan siklus II. Perbandingannya dapat ditulis berupa tabel rekapitulasi dan

diagram yang menunjukkan perbandingan hasil belajar tersebut. Dimana pada

tabel dan diagram dapat menunjukkan hasil belajar siswa yang sudah tuntas

maupun yang belum tuntas dengan kategori diatas KKM.