14
35 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai seting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya, indikator keberhasilan, teknik analisis data. 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian a) Seting Penelitian ini dilakukan di SDN Tlogo pada awal Februari-awal Mei. SDN Tlogo terletak di lingkungan perdesaa dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN Tlogo sangat nyaman dan jauh dari kebisingan kendaraan umum. Sarana dan prasarana di SDN Tlogo sudah cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) sudah sangat menunjang dalam proses pembelajaran. Siswa SDN Negeri Tlogo berjumlah 218 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing- masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan bahasa inggris, 1 guru pendidikan komputer, 1 guru pendidikan agama islam, 1 guru pendidikan agama kristen, 1 guru pendidikan agama katolik, 1 guru agama hindu, dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.20 siang, kecuali pada hari jum’at dan sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.45 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu, dan katolik) 3 guru wiyatabakti, dan 1 penjaga sekolah. b) Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo pada siswa kelas 4 Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

35

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas

mengenai seting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur

penelitian, data dan cara pengumpulannya, indikator keberhasilan, teknik analisis

data.

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

a) Seting

Penelitian ini dilakukan di SDN Tlogo pada awal Februari-awal Mei. SDN

Tlogo terletak di lingkungan perdesaa dan jauh dari pasar sehingga suasana di

SDN Tlogo sangat nyaman dan jauh dari kebisingan kendaraan umum. Sarana dan

prasarana di SDN Tlogo sudah cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti

alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) sudah sangat menunjang dalam

proses pembelajaran.

Siswa SDN Negeri Tlogo berjumlah 218 anak yang terdiri mulai dari kelas I

sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-

masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan bahasa

inggris, 1 guru pendidikan komputer, 1 guru pendidikan agama islam, 1 guru

pendidikan agama kristen, 1 guru pendidikan agama katolik, 1 guru agama hindu,

dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00

sampai dengan 12.20 siang, kecuali pada hari jum’at dan sabtu yang berlangsung

mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.45 siang. Jumlah tenaga

kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1

Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

dan katolik) 3 guru wiyatabakti, dan 1 penjaga sekolah.

b) Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo pada siswa kelas 4 Semester 2

tahun pelajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

36

4 SDN Tlogo sebanyak 33 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 14 siswa

perempuan.

c) Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo pun berbeda-beda dari segi jenis

kelamin, keluarga, dan lingkungannya tergolong hetorogen. Jenis kelamin siswa

di SD Tlogo laki-laki dan perempuan, dari keluarga ada yang tergolong mampu

dan ada yang kurang mampu, dari lingkungan hidup ada yang dari perkotaan dan

ada yang dari desa. Dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari segi kognitif

menurut penuturan kepala sekolah dan guru kelas 4 tercatat ada siswa yang taraf

kognitifnya tergolong baik dan ada juga yang kurang baik. Tercatat beberapa

siswa yang mempunyai kemampuan cukup baik karena sering mendapat juara

pada saat perlombaan cerdas cermat antar kecamatan bahkan provinsi. Dilihat dari

segi afektif dan psikomotor ada beberapa siswa yang dinilai mempunyai

ketrampilan-ktrampilan di bidang seni seperti membatik, menari, melukis, dan

berpuisi. Sedangkan di bidang olehraga juga ada beberapa siswa yang dinyatakan

brprestasi seperti volly dan renang. Ada satu siswa yang yang dinyataka

mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, hal itu dapat di lihat dari hasil tes IQ

dan ulangan sekolah serta latihan-latihan yang dilakukan oleh sekolah. Menurut

penuturan guru kelas 4, siswa tersebut masih tergolong anak yang perlu

penanganan khusus dan seharusnya bersekolah di sekolah khusus untuk

menangani anak yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata. Jadi

peningkatan proses pembelajaran yang berkualitas masih perlu dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar yang optimal.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah termasuk

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya

dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan

mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

37

ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK

ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.

Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek

yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih

mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan

layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang

pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Ada beberapa keunggulan, ketika seorang guru melakukan penelitian dengan

menggunakan metode tindakan, yaitu sebagai berikut :

1) Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya.

2) Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan.

3) Bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden maka responden dapat

merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan kelas. Tiga

keunggulan dari penelitian tindakan kelas ini, tidak dimiliki oleh penelitian

dengan metode penelitian lain.

Menurut Sudarwan Damin (2010:85) penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru guna memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dan mencoba hal-hal baru untuk memperbaiki

mutu hasil pembelajaran.

Kunandar (2008) dalam Iskandar (2012 : 21) penelitian tindakan (action

Research) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama sama

dengan orang tua lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki /

meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

Pada bagian ini akan membahsa tentang variabel penelitian dan definisi

oprasional.

3.3.1 Variabel Penelitian

Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan di ungkap. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1) Variabel Bebas (X) adalah model pembelajaran cooperative script

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

38

Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah unsur yang mengikat

munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja

mengikat tehadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah model pembelajaran cooperative script. yaitu suatu kegiatan

pembelajaran yang memberikan semangat siswa saat kegiatan belajar.

2) Variabel Terikat (Y) adalah hasil belajar

Yang dimaksud dengan variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya

variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

hasil belajar Bahasa Indonesia.

3.3.2 Definisi Operasional

Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di bawah ini

diberikan definisi operasional masing-masing variabel.

a) Model Pembelajaran Cooperative Script

Variabel bebas yang merupakan variabel tindakan. Dalam penelitian ini

model pembelajarannya adalah dalam bentuk model pembelajaran cooperative

script. Model pembelajaran cooperative script adalah metode belajar dimana

siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-

bagian dari materi yang dipelajari.

Pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa dengan aturan-aturan

dalam berkolaborasi. Dalam model pembelajaran cooperative script bener-benar

memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan

keterampilannya. Pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative script

terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,

tahap tes individu, tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan tahap

pemberian penghargaan kelompok.

b) Hasil Belajar

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil akhir

dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

39

pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai

kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan

menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang

dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa

dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan

keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3.4 Prosedur Penelitian

Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan dalam II (dua) siklus.

Penelitia Tindakan Kelas ini menggunakan model spiral dengan siklus yang berisi

tahapan-tahapan perencaaan, tidakan, observasi, dan refleksi (model Kemmis &

McTaggart) dalam Kasihani Kasbolah (2001:63).

Tahapa-tahapan dalam siklus tersebut adalah sebagai berikut:

Identifikasi masalah

Siklus I Perencanaan

Aksi Refleksi

Observasi

Siklus II Perencanaan ulang

Refleksi

Observasi

Aksi

Gambar spiral Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Siklus II

(adaptasi dari Hopkins, 1993:48)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

40

3.4.1 Perencanaan

1) Permintaan izin

Permintaan izin di SD Negeri Tlogo kepada Kepala Sekolah SD tersebut.

2) Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran

awal tentang SDN Tlogo secara keseluruhan dan keadaan proses belajar

mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4.

3) Menyusun rencana penelitian

Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh

yang berupa siklus tindakan kelas.

4) Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian.

3.4.2 Siklus Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart

(Kasihani Kasbolah, 1998:113). Dalam perencanaan Kemmis dan Mc Taggart

memggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

1) Siklus 1

a. Perencanaan

Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi

serta wawancara dengan guru kelas 4 maupun kepala sekolah. Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

menerapkan model pembelajaran cooperative script pada materi Menemukan

kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif.

b. Tindakan/ Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan RPP serta mempersiapkan media pembelajaran dengan baik.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan oleh observer (Yopinus Adrianus) dengan mengamati

kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

41

d. Refleksi

Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil

yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap

temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan yang dijumpai

selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan untuk siklus ke II.

2) Siklus II

Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan

pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada

Siklus sebelumnya.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dibahas tentang teknik dan instrumen pengumpulan

data.

3.5.1. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti

menggunakan teknik :

1) Observasi

Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik

observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui

pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap

pertemuan. Observasi dilakukan di kelas 4 SDN Tlogo oleh Yopinus Adrianus.

2) Dokumentasi

Berdasarkan Sukmadinata (Abdul Mutholib, 2009:18) studi dokumenter

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini

peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai

hasil ulangan siswa kelas 4 di SDN Tlogo khususnya pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia semester 2 tahun 2012/2013.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

42

3) Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan

memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data

alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.

4) Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

orang-orang yang dapat memberikan informasi/penjelasan hal-hal yang dianggap

perlu pada penelitian ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru dan

beberapa siswa kelas 4 tentang proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa

Indonesia selama ini.

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data

Lembar observasi digunakan pada saat peneliti melakukan pembelajaran

dengan penggunaa model pembelajaran cooperative script di kelas 4. Kemudian

lembar observasi diberikan kepada pengamat untuk diisi yaitu Yopinus (sebagai

perwakilan) untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran

cooperative script ini benar-benar telah terlaksana dengan baik. Di bawah ini

adalah tabel kisi-kisinya, adapun lembar observasi terlampir.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tindakan Model Pembelajaran Cooperative Script

Aspek yang diamati No.

A. Kegiatan Awal 1) Pengkondisian kelas 2) Presensi (guru menanyakan kepada ketua kelas siapa siswa

yang tdak hadir) 3) Apersepsi untuk mengawali pelajaran. Guru menyuruh siswa membaca teks cerita pendek 4) Motivasi untuk memberikan semangat pada siswa. “Tanya jawab tentang cerita” 5) Menjelaskan tujuan pembelajaran 6) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit

pembelajaran.

1, 2, 3, 4

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

43

B. Kegiatan Inti 1) Siswa dipersiapkan untuk menerima pelajaran (Eksplorasi) 2) Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang

kalimat utama dan cara menentukan kalimat utama dalam suatu paragraf (Eksplorasi)

3) Siswa mendengarkan dan memperhatikan contoh dari guru tentang paragraf deduktif. (Eksplorasi)

4) Siswa dan guru tanya jawa tentang materi. (Eksplorasi) 5) Guru membagi siswa untuk berkelompok berpasangan

sebangku. (Elaborasi) 6) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca

dan membuat ringkasan. (Eksplorasi) 7) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. (Elaborasi)

8) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan kalimat utama dalam ringkasannya. (Elaborasi)

9) Pendengar : a) Menyimak/mengoreksi/menunjukkan kalimat utama

yang kurang lengkap. (Elaborasi) b) Membantu mengingat/menghafal kalimat utama

(Elaborasi) 10) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya. (Elaborasi) 11) Guru dan siswa meluruskan kesalah pahaman tentang

kegiatan yang telah dilaksanakan (Konfirmasi) 12) Guru tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa (Konfirmasi)

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

C. Kegiatan Akhir 1) Bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman/simpulan pelajaran. 2) Memberikan tugas evaluasi 3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran. 4) Memberikan kegiatan tindak lanjut. 5) Memberi penghargaan kepada siswa yang dianggap sudah

berhasil dan memberikan penguatan, motivasi kepada siswa yang belum berhasil.

6) Salam penutup.

31, 32, 33

Jumlah item 33

1. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

44

2. siklus (post tes)

3. Dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam

pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.

Di bawah ini adalah tabel kisi-kisi soal tes siswa, adapun lembar tes

terlampir.

Tabel 3.2

Tabel Kisi-kisi Tes Siklus I Bahasa Indonesia

Standar Kopetensi

Kompetensi Dasar Indikator

Item Soal No.Item Pilihan Ganda

Jumlah Item

7.Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring dan membaca pantun

7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif

Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat utama

1, 2, 3, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26,27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36,37, 38, 40,41, 42, 43, 44, 46, 47, 49, 50

36

Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf deduktif

4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 14

8

Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf induktif

32, 34, 39, 48 4

Meringkas sebuah teks bacaan

20, 45 2

Jumlah soal 50

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

45

3.6. Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini penulis mempunyai indikator sebagai berikut:

Indikator hasil belajar: melalui penelitian ini penulis menargetkan rata-rata

nilai hasil belajar siswa lebih tinggi dari KKM 63 dengan kriteria keberhasilannya

yaitu 85%.

Kriteria ketuntasan minimal di SD Negeri Tlogo untuk dalam pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas 4 adalah 63 atau dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Kemampuan Kualifikasi ≥ 63 Tuntas < 63 Tidak Tuntas

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekriptif

Kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil post tes

Siklus I dan hasil post tes siklus II.

Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif

dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata tiap siklus. Penyajian data kuantitatif

dipaparkan dalam bentuk hasil. Adapun rumus persentasenya adalah sebagai

berikut:

KB = NS x 100%

N

Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar

Σn = Jumlah siswa yang di atas KKM (≥63)

N = Jumlah siswa

Untuk penyajian data kualitatif dengan menggunakan rumus (total skor

maksimal – total skor minimal) : (jumlah kategori).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

46

3.7.1 Uji Validitas Instrument Tes

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative

script. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu soal diuji cobakan

di kelas uji coba yaitu kelas 4 SD Negeri Mangunsari 03.

Menurut sugiyono (2010:455) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa.

Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikan dan sebaliknya

semakin sedikit jumlah siswa semakin tinggi taraf signifikannya. Jumlah siswa

pada saat uji validitas sebanyak 33, jadi taraf signifikan adalah > 0,349 dinyatakan

item soal tersebut valid dan sebaliknya jika taraf signifikan < 0,349 maka item

soal tersebut tidak valid.

Uji coba item instrumen diterapkan pada 33 siswa kelas 4 SDN Mangunsari

03 pada tanggal 28 Maret 2013. Dari 50 item soal yang diujikan validitasnya pada

siklus I jumlah item yang diuji 25 item, 15 item soal valid dan 9 item soal tidak

valid, sedangkan pada siklus II 25 item, 20 item valid dan 5 item tidak valid.

Adapun untuk soal yang valid dan tidak valid dan perhitungan validitas soal dapat

dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Validitas Instrumen Penelitian Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 12, 13, 15, 19, 21, 22, 24, 25

8, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 20, 23

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25

8, 11, 16, 18, 20

Jumlah 15 9 20 5

3.7.2 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

47

akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana (2010:16). Dapat diartikan

sejauh mana instrument dapat diandalkan. Kriteria yang digunakan untuk

menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley

(1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut:

α > 0,9 = Sangat bagus

α > 0,8 = Bagus

α > 0,7 = Dapat diterima

α > 0,6 = Diragukan

α < 0,5 = Tidak dapat diterima

Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus >

0,7 yaitu siklus I sebesar 0,985, siklus II 0,998. Karena instrumen valid dan

reliabel maka layak digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan untuk

penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat tabel dibawah ini :

Reliabilitas Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.954 25

3.7.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen Pilihan Ganda

Menurut Arikunto (2007:207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal

yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

B P =

JS Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Reliabilitas Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.927 25

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8274/3/T1... · alat peraga, LCD dan sumber-sumber lain (buku) ... 1 guru pendidikan bahasa

48

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal:

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Misal untuk soal nomor 1.

B 26

P = = = 0.68

JS 38

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah Untuk mencari taraf

kesukaran soal nomor 2 sampai 50 prosesnya sama dengan perhitungan di atas.

Tabel 3.5

Indeks Kesukaran Soal Pre Tes

Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

2, 4, 5, 7, 17, 18, 19, 22, 23, 30, 38, 40, 41, 47, 34

6, 8, 11, 12, 15, 20, 21, 26, 27, 24, 28, 29, 33, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 49, 50

1, 3, 9, 10, 13, 14, 16, 25, 31, 32, 36, 37

15 21 12

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria taraf

kesukaran soal adalah kriteria sukar, sedang, dan mudah dengan perbandinga

untuk soal sukar 12, soal sedang, 21, dan soal mudah 15.