25
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yaitu setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Setting penelitian mendeskripsikan gambaran tempat dan waktu dilaksanakannya penelitian, sedangkan karakteristik subjek penelitian mendeskripsikan kondisi siswa dan guru baik secara umum maupun secara khusus terhadap guru dan siswa yang dipilih sebagai responden di SD N Blaru 02 Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Deskripsi selengkapnya sebagai berikut. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD N Blaru 02 Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Lokasi SD N Blaru 02 adalah di jalan Mr. Iskandar gang III desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Sebagai sekolah di pinggir perkotaan, sekolah ini mempunyai fasilitas yang mendukung proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di SD N Blaru 02 sudah cukup lengkap. Sarana yang dimiliki SD N Blaru 02 yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru,1 ruang kepala sekolah, 1 lokal gedung perpustakaan, 1 ruang pembelajaran, 1 ruang alat peraga, 1 ruang UKS, 2 buah kamar mandi/ WC untuk guru dan 2 buah kamar mandi/ WC untuk siswa, kantin sekolah, tempat parkir serta halaman sekolah yang cukup luas untuk menunjang setiap aktivitas siswa. Tahun pelajaran 2016/2017 ini SD N Blaru 02 menerapkan 2 Kurikulum, yaitu kelas II, III, V dan VI menerapkan KTSP sedangkan kelas I dan IV menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran matematika. Siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober, 3, dan 4 November 2016. Siklus II juga terdiri dari tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7, 10, dan 11 November 2016. Rencana jadwal pelaksanaan tindakan penelitian secara rinci tersaji dalam tabel 3.1 berikut.

BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yaitu setting

penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Setting penelitian mendeskripsikan

gambaran tempat dan waktu dilaksanakannya penelitian, sedangkan karakteristik

subjek penelitian mendeskripsikan kondisi siswa dan guru baik secara umum

maupun secara khusus terhadap guru dan siswa yang dipilih sebagai responden di

SD N Blaru 02 Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Deskripsi selengkapnya sebagai

berikut.

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD N Blaru 02

Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Lokasi SD N Blaru 02 adalah di jalan Mr.

Iskandar gang III desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Sebagai sekolah di

pinggir perkotaan, sekolah ini mempunyai fasilitas yang mendukung proses

pembelajaran. Sarana dan prasarana di SD N Blaru 02 sudah cukup lengkap.

Sarana yang dimiliki SD N Blaru 02 yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru,1

ruang kepala sekolah, 1 lokal gedung perpustakaan, 1 ruang pembelajaran, 1

ruang alat peraga, 1 ruang UKS, 2 buah kamar mandi/ WC untuk guru dan 2 buah

kamar mandi/ WC untuk siswa, kantin sekolah, tempat parkir serta halaman

sekolah yang cukup luas untuk menunjang setiap aktivitas siswa. Tahun pelajaran

2016/2017 ini SD N Blaru 02 menerapkan 2 Kurikulum, yaitu kelas II, III, V dan

VI menerapkan KTSP sedangkan kelas I dan IV menerapkan Kurikulum 2013.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

2016/2017 pada mata pelajaran matematika. Siklus I terdiri dari tiga kali

pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober, 3, dan 4 November 2016.

Siklus II juga terdiri dari tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7,

10, dan 11 November 2016. Rencana jadwal pelaksanaan tindakan penelitian

secara rinci tersaji dalam tabel 3.1 berikut.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

27

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I

Analisis refleksi I

Pelaksanaan Siklus II

Analisis refleksi II

Penulisan laporan

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD N Blaru 02 Kecamatan Pati

Kabupaten Pati. Jumlah keseluruhan siswa saat ini adalah 196 siswa yang terdiri

dari 98 siswa laki-laki dan 98 siswa perempuan. Sedangkan kelas 5 berjumlah 32

siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Kondisi sosial ekonomi orang tua sebagian besar berprofesi sebagai

pedagang dan buruh pabrik. Karena orang tua siswa terlalu sibuk dengan

pekerjaannya sehingga dalam belajar di rumah siswa tidak mendapatkan

bimbingan dari orang tuanya secara baik. Kondisi tersebut berdampak terhadap

motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Akibatnya siswa cenderung terbiasa tidak

belajar dan sering lupa tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru.

Karakterisktik siswa merupakan salah satu faktor eksternal yang menunjang

keberhasilan sebuah pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian

Macam variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dari hasil kajian

teori dan hasil kajian penelitian yang relevan, model pembelajaran Creative

Problem Solving mempengaruhi proses dan hasil belajar matematika. Jadi,

variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Creative Problem

Solving (X).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

28

Metode Creative Problem Solving atau metode pemecahan masalah bukan

hanya sekedar metode mengajar tetapi merupakan suatu metode pembelajaran

yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan

penguatan kreativitas. Guru hendaknya dapat merangsang siswa dalam

memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses dan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan model Creative

Problem Solving ini, siswa mampu mengklarifikasi masalah yang tumbuh untuk

dibahas bersama kelompok dengan taraf kemampuan berpikirnya. Setelah

mengklarifikasi masalah, siswa kemudian menungkapkan pendapat masing-

masing dalam menyelesaikan soal cerita dan mendiskusikannya. Langkah

selanjutnya adalah evaluasi dan pemilihan. Dalam kegiatan ini siswa bersama

kelompoknya mendiskusikan dan menentukan alternatif jawaban yang tepat untuk

menyelesaikan masalah. Langkah terakhir adalah implementasi. Setiap kelompok

memilih cara yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal cerita.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dari pemberian perlakuan berdasarkan variabel

bebas dengan penggunaan model pembelajaran Creative Problem Solving

diperoleh proses dan hasil belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita

yang meningkat. Maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah proses dan

hasil belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita (Y). Hasil belajar dalam

hal ini merupakan nilai pengetahuan yang diperoleh siswa pada akhir

pembelajaran sehingga akan diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

pembelajaran.

3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan

untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan

langsung serta dikaji hasilnya. Prosedur penelitian dilakukan dengan menyusun

langkah-langkah penelitian mulai dari perencanaan, pengambilan informasi dan

data sampai kepada pengolahan dan analisis data.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

29

3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan

dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya

mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk

memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai

akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan

McTaggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat

terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK

tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, pada

umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh

para guru di sekolah berdasar pada model PTK ini yaitu merupakan siklus-siklus

yang berulang. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk

penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi

sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri.

Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif

mengenai praktik dan situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua

hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan

mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk

memperbaiki praktik, (2) untuk pengembangan profesional dalam arti

meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya,

serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi dimana praktik tersebut

dilaksanakan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

30

Model yang digunakan dalam penelitian ini menurut Kemmis dan

McTaggart (dalam Rafi′uddin, 1996) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Tahap Pelaksanaan PTK Model PTK Kemmis dan

McTaggart

3.3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran Creative Problem

Solving. Model Creative Problem Solving merupakan penyajian materi pelajaran

yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau

diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa

melakukan penyelidikan dengan strateginya sendiri untuk mencari penyelesaian

terhadap masalah yang diberikan. Mereka menganalisis dan mengidentifikasi

masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi,

serta membuat kesimpulan.

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Berikut ini tahapan

penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Creative Problem Solving:

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

31

3.3.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

a. Perencanaan

1) Menentukan kelas yang diteliti, waktu penelitian, dan teman sejawat.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD, dan indikator.

3) Menyusun RPP untuk siklus I dengan menerapkan model Creative Problem

Solving.

4) Mempersiapkan media pembelajaran.

5) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan

caramenyusun dan mengisi kolom pernyataan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran untuk siswa dan teman sejawat untuk mengamati selama proses

pembelajaran berlangsung.

6) Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.

7) Menyerahkan RPP kepada teman sejawat SD N Blaru 02.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan RPP. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan. Dalam pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ada tiga tahap, yaitu

tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pertemuan pertama, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan

tujuanpembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi

siswa agar timbul rasa antusias dalam pemahaman materi yang akan disampaikan

oleh guru. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

model Creative Problem Solving dalam mempelajari matematika materi

menentukan rumus luas trapesium dan layang-layang. Selanjutnya dalam kegiatan

penutup, guru bersama siswa membuat simpulan tentang materi menentukan

rumus luas trapesium dan layang-layang serta melakukan refleksi kegiatan

pembelajaran.

Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan

apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu. Materi

kegiatan pada pertemuan kedua adalah menemukan rumus mencari tinggi, alas

bangun datar trapesium dan layang-layang, serta diagonal layang-layang dengan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

32

cara menurunkan dari rumus pokok. Siswa melakukan diskusi tentang materi

rumus menemukan rumus mencari tinggi, alas bangun datar trapesium dan

layang-layang, serta diagonal layang-layang dengan cara menurunkan dari rumus

pokok.

Pertemuan ketiga, guru melakukan evaluasi siklus I dan guru menutup

pembelajaran dengan salam dan do’a.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan oleh teman sejawat. Melalui lembar

observasi, teman sejawat mengamati dan mengisi setiap kolom lembar observasi

sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun. Teknik observasi digunakan untuk

mengamati dan mengetahui aktivitas dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaransesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Selain dengan lembar observasi, tindakan observasi juga

didokumentasikan melalui foto sebagai bukti nyata hasil penelitian. Foto tersebut

meliputi dokumentasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi data yang telah dikumpulkan berupa lembar observasi,

dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar siklus I, apakah

sudah ada peningkatan proses dan hasil belajar matematika menggunakan model

Creative Problem Solving dan mengambil simpulan hasil pembelajaran yang

telah dilakukan pada siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang

ditemui. Kekurangan pada siklus I tersebut akan dijadikan acuan pada

pembelajaran siklus.

3.3.2.2 Rencana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut pelaksanaan

pembelajaran pada silkus I. Tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil

belajar matematika dari refleksi hasil belajar siklus I. Pelaksanaan siklus II

merupakan upaya perbaikan kekurangan dan kelemahan pada pelaksanaan siklus

I. Sama halnya dengan pelaksanaan siklus I, pada pelaksanaan siklus II ada empat

tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

33

tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Creative Problem

Solving.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II kegiatan perencanaan yang disusun sama

dengan kegiatan perencanaan yang dilaksanakan pada siklus 1, namun pada siklus

II terdapat kegiatan pembelajaran yang melengkapi kekurangan pada siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sama seperti pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II

pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama ada tiga tahap kegiatan, yaitu tahap kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan

guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan

apersepsi dan memotivasi siswa agar timbul rasa antusias dalam pemahaman

materi yang akan disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan model Creative Problem Solving dalam mata

pelajaran matematika materi memecahkan masalah yang berhubungan dengan

luas bangun datar trapesium. Selanjutnya dalam kegiatan penutup, guru bersama

siswa membuat simpulan tentang materi memecahkan masalah yang berhubungan

dengan luas bangun datar trapesium.

Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan

apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu. Materi

kegiatan pada pertemuan kedua adalah memecahkan masalah yang berhubungan

dengan luas bangun datar layang-layang. Siswa melakukan diskusi tentang materi

memecahkan masalah yang berhubungan dengan luas bangun datar layang-layang.

Pertemuan ketiga, guru melakukan evaluasi siklus II dan guru menutup

pembelajaran dengan salam dan do’a.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan oleh teman sejawat. Melalui lembar

observasi, teman sejawat mengamati dan mengisi setiap kolom lembar observasi

sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun. Teknik observasi digunakan untuk

mengamati serta mengetahui aktivitas dan keaktifan siswa dalam proses

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

34

pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

d. Refleksi

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu

mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan

evaluasi yang telah dilakukan.

Pada tahap refleksi siklus II data yang telah dikumpulkan berupa lembar

observasi, dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar

siklus II untuk mengetahui apakah sudah ada peningkatan proses dan hasil belajar

matematika dari siklus I ke silkus II, serta menganalisis kelemahan dan

keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran Creative Problem

Solving. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari

tindakan yang telah dilaksanakan.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Pengumpulan data dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian.

Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan

untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Secara sederhana,

pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti

untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi

lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.

Untuk mengumpulkan data, diperlukan cara yang tepat dengan

menggunakan alat, perangkat atau alat bantu yang dapat memudahkan peneliti

mendapatkan data yang diharapkan karena benar tidaknya data tergantung dari

baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Menurut Suharsimi Arikunto

(2006:1630) bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

35

pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

3.4.1 Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data dan sumber data.

a. Jenis Data

Menurut Iskandar (2011:75) dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Data Kualitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa,

aktivitas guru serta catatan lapangan yang didapat selama pembelajaran

berlangsung.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

1. Guru

Sumber data guru berasal dari observasi aktivitas guru dalam pembelajaran

dan hasil wawancara dari siklus pertama sampai siklus terakhir.

2. Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil evaluasi individu dan hasil

observasi siswa selama pembelajaran berlangsung.

3. Data Dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes dan catatan

lapangan tentang pembelajaran sebelum dilakukan tindakan.

4. Catatan Lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari data aktivitas siswa

dan aktivitas guru selama proses pembelajaran matematika.

5. Jurnal

Sumber data berupa jurnal digunakan untuk mengetahui data-data hasil

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

36

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes.

a. Metode Observasi

Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan

berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati

(Poerwanti dkk, 2008: 3-22). Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan

untuk mengetahui data aktivitas siswa serta ketrampilan guru selama proses

pembelajaran matematika berlangsung.

b. Metode Dokumentasi

Dokumen artinya barang-barang tertulis. Metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan,

transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan

sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Metode dokumentasi dilakukan untuk

memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk

memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan

menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan

dokumen berupa foto maupun video.

c. Metode Tes

Tes adalah pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu maupun kelompok. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar siswa. Tes diberikan

kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes

ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.

3.5 Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

37

diuji validitasnya berdasarkan content validity dan expert judgement. Content

validity dilakukan dengan menyesuaikan instrumen (post test) dengan kurikulum

yang dipakai, sedangkan expert judgement dilakukan dengan cara instrumen

divalidasi oleh ahli. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini berupa lembar observasi aktivitas

guru dan siswa yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan hasil belajar

siswa. Lembar observasi diisi oleh teman sejawat dengan memberi tanda (√) pada

setiap indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Menurut Sobry Sutikno

(2009:134) Checklist adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang

akan diamati. Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan

dalam daftar cek, kemudian observer tinggal memberikan tanda cek pada tiap-tiap

aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya. Instrumen observasi aktivitas

guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi instrumen yang telah dibuat

sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika menggunakan model Creative Problem Solving.

Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian yaitu

pada siklus I dan siklus II. Kisi–kisi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

matematika menggunakan model Creative Problem Solving adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

N

o

Aspek yang

diamati Indikator

No.

item

1 Kegiatan awal

1. Guru memberikan salam dan mengajak

berdoa menurut agama dan keyakinan

masing-masing, serta berkomunikasi

tentang kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Guru menstimulus siswa dengan

mengajukan pertanyaan

1

2

3

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

38

Kegiatan inti

a. Klarifikasi

masalah

b. Pengungkapan

pendapat

(Brainstorming)

c. Evaluasi dan

seleksi

d. Implementasi

4. Guru membagi siswa ke dalam kelompok

yang terdiri dari 4-7 siswa.

5. Guru membagikan LKS kepada setiap

kelompok siswa, untuk kemudian dipelajari

oleh setiap kelompok.

6. Guru memberikan penjelasan tentang

permasalah yang akan dibahas/ dipecahkan

bersama kelompoknya.

7. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi

dengan teman kelompoknya tentang

strategi apa yang akan digunakan dalam

penyelesaian masalah.

8. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan LKS secara mandiri.

9. Guru membimbing siswa bebas

mengungkapkan pendapat masing-masing

dalam menyelesaikan masalah dan

mendiskusikan dengan kelompoknya.

10. Guru membimbing siswa dalam

mendiskusikan hasil LKS dengan

kelompoknya, serta memilih cara yang

akan digunakan untuk menyelesaikan

masalah.

11. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil yang telah

didiskusikan dikelompoknya ke depan

kelas dengan menggunakan strategi sesuai

dengan kreatifitasnya.

12. Guru memberikan penilaian terhadap

aktivitas siswa baik individu maupun

kelompok.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kegiatan akhir 13. Guru menguatkan kesimpulan yang

diperoleh sesuai hasil kerja kelompok

maupun individu.

14. Guru memberikan PR/ tugas yang

berkaitan dengan materi yang dibahas.

15. Guru menginformasikan materi selanjutnya

dan meminta siswa untuk mempelajari

dirumah

13

14

15

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

39

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Tindakan Siswa

N

o

Aspek yang

diamati Indikator

No.

item

1 Kegiatan awal 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan pembelajaran.

2. Siswa merespon pertanyaan-pertanyaan

dari guru.

1

2

2 Kegiatan inti

a. Klarifikasi

masalah

b. Pengungkapan

pendapat

(Brainstorming)

c. Evaluasi dan

seleksi

d. Implementasi

3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang

permasalah yang akan dibahas/ dipecahkan

bersama kelompoknya.

4. Siswa mencatat keterangan-keterangan

penting yang diberikan guru.

5. Siswa mempelajari LKS yang diberikan

oleh guru.

6. Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya tentang strategi apa yang

akan digunakan dalam penyelesaian

masalah.

7. Siswa berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing dan mengerjakan LKS

secara mandiri.

8. Siswa bebas mengungkapkan pendapat

dalam menyelesaikan masalah dan

mendiskusikannya dengan kelompok

masing-masing.

9. Siswa mendiskusikan hasil LKS bersama

kelompoknya.

10. Siswa memilih pemecahan masalah yang

tepat dalam kelompok.

11. Siswa mempresentasikan hasil yang telah

didiskusikan dikelompoknya ke depan

kelas dengan menggunakan strategi sesuai

dengan kreatifitasnya.

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Kegiatan akhir 12. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan

pemecahan yang dipilih oleh kelompok.

12

Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa

digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah

perhitungan sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

40

(1). Menghitung rentang data

R = rentang data

Skor maximal = skor tertinggi yang diperoleh

Skor minimal = skor terendah yang diperoleh

Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian

observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara

skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi

aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

(2). Menghitung Jumlah Kelas Interval

n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.

(3). Menghitung Panjang Kelas

Tabel 3.4

Kriteria Skor Aktivitas Guru

Rentang Kriteria

0 – 3 Sangat kurang

4 – 6 Kurang

7 – 9 Cukup

10 – 12 Baik

13 – 15 Sangat baik

Tabel 3.5

Kriteria Skor Aktivitas Siswa

Rentang Kriteria

0 – 2 Sangat kurang

3 – 4 Kurang

5 – 6 Cukup

7 – 9 Baik

10 – 12 Sangat baik

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

41

b. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini berupa

tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi berupa tes

tertulis berbentuk pilihan ganda dan isian. Kisi – kisi instrumen hasil belajar

matematika kelas 5 siklus I dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus I

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor

Soal

Bentuk

Soal

3.1Menghitung

luas trapesium

dan layang-

layang

3.1.1 Menemukan rumus luas

trapesium dan layang-layang. 2,6 PG

3.1.2 Menghitung luas trapesium 3,5,9,11,

13,14,15

PG

Isian

3.1.3 Menghitung luas layang-

layang

10

12,16,17

PG

Isian

3.1.4 Menemukan rumus mencari

tinggi, alas bangun datar

trapesium dan layang-layang,

serta diagonal layang-layang

dengan cara menurunkan dari

rumus pokok.

1,4,7,8,

18,19,20

PG

Isian

Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5 siklus II dapat

dilihat pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Bentuk

Soal

3.2 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan luas

bangun datar.

3.2.1 Menyelesaikan soal cerita

yang berhubungan dengan

luas trapesium.

1,2,4,6,8,10,

12,14,16,17,20

PG

3.2.2 Menyelesaikan soal cerita

yang berhubungan dengan

luas layang-layang.

3,5,7,9,11,13,

15,18,19

PG

c. Instrumen Dokumentasi

Instrumen ini berupa studi dokumentasi dilakukan terhadap buku siswa

dan daftar nilai siswa kelas 5 SD N Blaru 02 dan foto selama penelitian.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

42

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Langkah penting yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan

alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut

sebelum digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

harus memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).

3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian

Setelah menyusun instrumen, peneliti melakukan uji coba soal (try out).

Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang

telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena

baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh

sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Blaru 02 dengan jumlah

siswa 32 anak. Dengan jumlah responden (N) = 32, maka nilai rtabel = 0,3494

dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai

corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 15.0 dasar

pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai

rtabel, maka angket tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai

rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (spssindonesia.com). Adapun

hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

Jenis soal No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah

Pilihan ganda 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 14, 15

12 1, 4, 13 3

Isian 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11,

12, 14, 15

11 2, 7, 9, 13 4

Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda

diketahui dari tabel 3.8 di atas, terdapat 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1,

4, dan 13 sedangkan 12 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji

menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows dan hasil uji 15 item soal pada soal

isian terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu nomor 2, 7, 9, dan 13 sedangkan 11

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

43

soal yang lainnya terbukti valid. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti

gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

Jenis soal No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah

Pilihan ganda 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 16, 18, 20, 22,

23, 25, 26, 27, 29, 30

22 4, 7, 12, 17,

19, 21, 24, 28 8

Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda

diketahui dari tabel 3.9 di atas, terdapat 8 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 4,

7, 12, 17, 19, 21, 24, dan 28 sedangkan 22 soal yang lainnya terbukti valid setelah

diuji menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows. Soal yang valid tersebut

kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat keajegan

jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen

digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koefisien alpha merupakan

tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 15.0 for windows. Untuk menentukan tingkat

reliabilitas instrumen mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan

Mallery dalam Jasminah (2010), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha

Cronbach (α) sebagai berikut :

α 0,000 - 0,199 : sangat rendah

α 0,200 - 0,399 : rendah

α 0,400 - 0,599 : cukup

α 0,600 – 0,799 : tinggi

α 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

44

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 15.0 for

Windows pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Bentuk soal pilihan ganda

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,787 15

b. Bentuk isian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,813 15

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.10 sebagai

berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Data Test Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,787 Tinggi

Isian 0,813 Sangat tinggi

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 15.0 for

Windows pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Bentuk soal pilihan ganda

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,888 30

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.11 sebagai

berikut:

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Data Test Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,888 sangat tinggi

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

45

Tabel di atas menunjukkan 15 item soal pilihan ganda dan 15 item soal

isian yang valid tadi, nilai Cronbach’s Alpha siklus I sebesar 0,787 dan 0,813,

serta nilai Cronbach’s Alpha siklus II sebesar 0,888. Hal ini berarti test yang

digunakan pada penelitian ini adalah reliabel. Dari tabel hasil uji reliabilitas

dengan program SPSS versi 15.0 for Windows di atas dapat diketahui bahwa

nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal pilihan ganda mencapai 0,787

yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi

dan soal isian mencapai 0,813 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut

termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara koefisien reliabilitas pada

siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,888 yang berarti bahwa tingkat

reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas

sangat tinggi.

3.6 Uji taraf kesukaran

Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan

dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan

jumlah keseluruhan siswa yang menikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

TK = Tingkat Kesukaran

Σ B = jumlah siswa menjawab benar

Σ P = jumlah siswa peserta tes

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.

Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1

(satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir

soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan

kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau

sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

46

Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok

menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa

kelas 5 SD N Blaru 02.

Tabel 3.13

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,30 Sukar 3 dan 10 2

0,31 – 0,70 Sedang 1, 2, 4, 6, dan 8 5

0,71 – 1,00 Mudah 5, 7, dan 9 3

Total 10

0,00 – 0,30 Sukar 2 dan 6 2

0,31 – 0,70 Sedang 1, 4, 5, 7, 8, dan 10 6

0,71 – 1,00 Mudah 3 dan 9 2

Total 10

Dari data tabel 3.13 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 10 soal terdapat 2 soal dengan kategori sukar, 5 soal dengan kategori

sedang, dan 3 soal dengan kategori mudah. Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran

soal isian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal terdapat 2 soal dengan kategori

sukar, 6 soal dengan kategori sedang, dan 2 soal dengan kategori mudah.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II

dengan jumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda, hasilnya sebagai berikut:

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

47

Tabel 3.14

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,30 Sukar 4, 12, 13, 17, 19, 5

0,31 – 0,70 Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15, 20, 10

0,71 – 1,00 Mudah 3, 11, 14, 16, 18 5

Total 20

Dari data tabel 3.14 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 20 soal terdapat 5 soal dengan kategori sukar, 10 soal dengan kategori

sedang, dan 5 soal dengan kategori mudah.

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil

Tindakan. Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil

tindakan:

3.7.1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran Creative Problem Solving meningkat dengan rata-rata persentase

aktivitas guru dan siswa minimal mencapai 70% dengan kriteria sekurang-

kurangnya baik.

3.7.2. Indikator Hasil tindakan

Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya perubahan

yang ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar matematika dengan

menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving. Kriteria Ketuntasan

Minimal di SD N Blaru 02 pada mata pelajaran matematika adalah 70.

Pembelajaran berhasil jika persentase siswa yang tuntas minimal mencapai 80%

dari jumlah siswa dan rata-rata kelas mencapai 75.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

48

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan untuk menjawab

permasalahan yang telah dikemukakan pada BAB I adalah analisis kualitatif dan

kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes yang dilakukan di akhir kegiatan

setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif komparatif

yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap sikulsnya.

Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis deskriptif

berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi aktivitas siswa.

3.8.1 Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dari hasil PTK pada kelas 5 SDN Blaru 02 adalah

data kuantitatif berupa angka yang menunjukkan nilai tes kondisi awal, nilai

evaluasi siklus I, nilai evaluasi siklus II, skor observasi aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Creative Problem

Solving di setiap siklusnya. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan

model pembelajaran Creative Problem Solving dianalisis menggunakan teknik

analisis deskriptif kuantitatif, sehingga dapat dibandingkan nilai hasil belajar

matematika setelah tindakan siklus I dan siklus II.

Analisis hasil belajar matematika siswa dilakukan dengan menghitung

persentase ketuntasan belajar matematika secara klasikal dan rata-rata nilai siswa.

Perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar matematika berpedoman pada

perhitungan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar matematika

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 70, KKM ini

merupakan kriteria minimal yang harus diperoleh siswa sebagai evaluasi hasil

belajar dari aspek pengetahuan dengan kategori yang harus dicapai minimal B

dengan skor 3,00.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

49

Sedangkan itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai rata-rata

= jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah siswa

Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 70)

N = jumlah siswa

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar

matematika melalui model Creative Problem Solving dapat digolongkan menjadi

lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15

Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal Data Kuantitatif

Rentang Kriteria

1% - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik

3.8.2 Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data

hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan

siklus II. Observasi aktivitas guru dan siswa digunakan untuk mengukur apakah

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...d. Refleksi Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil

50

guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Creative Problem

Solving. Lembar observasi guru terdiri dari 15 indikator yang terbagi dalam

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Sedangkan untuk lembar

observasi aktivitas siswa terdiri dari 12 indikator yang terbagi dalam kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru dan

siswa selama dua siklus. Tugas observer adalah mengisi lembar observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan skala checklist (Sutikno,

2009:134). Yaitu dengan memberikan tanda centang atau checklist pada kolom

keterlaksanaan tidak (jika pernyataan tidak dilakukan guru atau siswa) dan ya

(jika pernyataan dilakukan guru dan siswa). Analisis hasil observasi aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan menghitung persentase

jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal. Rumus persentase hasil

observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan model Creative Problem

Solving dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria hasil observasi secara

klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.16

Kriteria Hasil Observasi Klasikal Data Kualitatif

Rentang Kriteria

1% - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup Baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik