Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
TelaahKurikulum Mapel
TelaahMateri Pelajaran
Observasi awal ke sekolah yang dijadikan penelitian
Pembuatan perangkat pembelajaran dan media pendukung
Pembuatan Instrumen tes
Judgement:Uji validasi instrumen tes
Uji coba instrumen tes:Validasi, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan
tingkat kesukaran
Penentuan sampel
Pretest (tes awal)
Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Time Token berbantu
multimedia interaktif
Posttest (tes akhir)
Analisis Data dan hasil Temuan
Pengolahan Data
Kesimpulan
Studi literaturTahap Awal
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Merancang pembelajaran dan multimedia Time
Token
Tahap Analisis
Tahap Desain
Tahap Pengembangan
Tahap Implementasi
Tahap Penilaian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
44
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1 Metode Pengembangan Multimedia
Metode pengembangan multimedia yang penulis lakukan pada penelitian ini
terdiri dari 5 fase menurut Munir (2012), yaitu : (1) analisis, (2) desain, (3)
pengembangan, (4) implementasi, dan (5) penilaian.
1. Fase Analisis
Fase ini menetapkan keperluan pengembangan software dengan
melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik dan lingkungan..
2. Fase Desain
Fase ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan
dikembangkan berdasarkan suatu model pembelajaran ID (Instructional
Design).
3. Fase Pengembangan
Fase ini berasaskan model ID yang telah disediakan dengan tujuan
merealisasikan sebuah prototip software pembelajaran.
4. Fase Implementasi
Fase ini membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam
proses pembelajaran dan juga prototip yang telah siap.
5. Fase penilaian
Fase ini mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang
dikembangkan sehingga dapat membuat penyesuaian dan penggambaran
software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih
sempurna.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif yaitu Pre-Experimental Design (nondesign). Desain ini belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh dikarenakan masih terdapat variabel luar
45
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen (Sugiyono,
2011:109)
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One group Pretest-Postest
design. Dimana suatu sampel diberikan pretest sebelum diberi perlakuan
(treatment). Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui secara lebih akurat,
karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan.
(Sugiyono, 2012 : 110)
Suryabrata (2012:101-102) menyatakan bahwa dalam rancangan ini
digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu
dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan
pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
O1 X O2
Gambar 3.2 Gambaran One-Group Pretest-Postest Design
Keterangan :
O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Metode Kelompok Pretest Variabel Postest
Metode Time Token
Atas
T1 X T2 Tengah
Bawah
46
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Metode Time Token : Metode Time Token adalah metode pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini
Kelompok Atas : Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai
pretest lebih dari batas atas (rata-rata nilai ditambah
standar deviasi)
Kelompok Tengah : Kelompok tengah merupakan siswa yang memiliki nilai
pretest antara batas atas dan batas bawah
Kelompok Bawah : Kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai
pretest kurang dari batas bawah (rata-rata nilai
dikurangi standar deviasi)
T1 : Tes awal sebelum perlakuan (pretest)
X : Perlakuan yang diberikan kepada ketiga kelompok
tersebut dengan metode pembelajaran Time Token
berbantu multimedia pembelajaran
T2 : Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011 : 60) adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel Bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk
diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan
variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, atau respon dari
variabel bebas, sehingga variabel terikat menjadi tolak ukur keberhasilan variabel
bebas.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Variabel Bebas : Penerapan metode pembelajaran Time Token pada mata
pelajaran Melakukan Perawatan PC di SMK kompetensi keahlian TKJ
2) Variabel Terikat : Kognitif siswa setelah proses pembelajaran
47
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Tes
Instrument penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan data
mengenai penerapan metode pembelajaran Time Token adalah berupa tes dan non
tes. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensia, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Susanti, 2003:132). Instrumen tes yang digunkan adalah berbentuk tes formatif
dengan teknik pilihan ganda (Multiple choice) yang memerlukan jawaban pendek,
singkat namun tepat. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu sehingga akan
terlihat perbedaan kemajuan hasil belajar antara kondisi awal dengan kondisi
akhir. Tes ini terdiri dari pretest dan posttest.
Pada penelitian ini, pedoman penskoran yang digunakan untuk soal pilihan
ganda adalah penskoran tanpa denda.
S = R
(Sudjiono, 2011:305)
Keterangan :
S = Skor
R = Jumlah jawaban benar
Setiap butir soal yang dijawab benar mendapat skor satu, sehingga jumlah
skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal
yang dijawab benar. Skor maksimal pada tes baik pretest maupun posttest adalah
30. Sehingga untuk menghitung nilai digunakan rumus :
Nilai =
3.5.2 Non Tes
48
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Menurut Hadjar (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2012 : 44), angket
(questionaire) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik
tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok, untuk
mendapatkan informasi terntentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan
perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti
tidak harus bertemu langsung dengan subjek tetapi cukup dengan mengajukan
pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon.
Bentuk pernyataan yang digunakan menurut Likert (dalam Aziz, 2009:90)
adalah :
Tabel 3.2
Kriteria Pemberian Nilai Angket
Pernyataan
positif Jawaban Nilai
Pernyataan
negatif Jawaban Nilai
Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1
Setuju S 3 Setuju S 2
Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3
Sangat Tidak
Setuju STS 1
Sangat Tidak
Setuju STS 4
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung presentase angket
tersebut adalah :
…(3.1)
Keterangan :
p = presentase jawaban
f = frekuensi jawaban
n = banyaknya jawaban
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Berikut ini
adalah tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam melakaukan
penelitian:
1. Perencanaan Penelitian
49
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Mententukan sekolah yang sebagai tempat penelitian.
b. Observasi awal yang meliputi pengamatan langsung proses
pembelajaran di kelas, wawacara dengan guru dan siswa untuk
mengetahui kondisi kelas, siswa dan pembelajaran yang biasa
dilaksanakan.
c. Mempelajari kurikulum di SMK terkait dan menentukan materi
pembelajaran yang dijadikan sebagai penelitian.
d. Studi literatur mengenai penelitian terkait meliputi merancang
tahapan pembelajaran sesuai metode, dan merancang multimedia
sesuai dengan pembelajaran dan metode yang digunakan.
e. Membuat multimedia pembelajaran Time Token berdasarkan metode
pengembangan multimedia menurut Munir (2012)
f. Men-judgement multimedia kepada dua orang ahli media, dalam
penelitian ini yaitu staf Direktorat TIK UPI
g. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen yang terkait
dengan penelitian.
h. Men-judgement instrumen tes kepada dua orang dosen Pendidikan
Ilmu Komputer. Instrumen yang diujicobakan merupakan instrumen
untuk tes awal (pretest) tes akhir (posttest)..
i. Men-judgement instrumen angket dan lembar observasi kepada satu
orang dosen Pendidikan Ilmu Komputer.
j. Merevisi instrumen
k. Melakukan ujicoba instrumen pada sampel yang memiliki
karakteristik sama dengan sampel penelitian
l. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan realibilitas sehingga layak
untuk dipergunakan sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest).
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah:
50
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Penentuan kelas sampel penelitian
b. Tes awal atau pretest diberikan pada siswa. Pada tes awal ini siswa
diberikan soal berupa pilihan ganda sebanyak 30 butir soal yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap mata
pelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Menerapkan pembelajaran Time Token berbantu multimedia
interaktif pada kelas sampel.
d. Tes akhir atau posttest untuk mengukur seberapa besar perubahan
yang terjadi dengan diterapkannya pembelajaran Time Token pada
kelas sampel. Posttest sama dengan pretest, yaitu soal berupa pilihan
ganda sebanyak 30 butir soal. Setelah dilaksanakan tes akhir, siswa
juga diberikan angket lagi berupa angket respon siswa untuk
memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
berbantu multimedia interaktif.
3. Tahap Akhir
Pada tahap akhir, yang dilakukan peneliti adalah :
a. Mengolah semua data dan hasil temuan dari penelitian
b. Menganalisis semua data dan hasil temuan dari penelitian
c. Menarik kesimpulan
3.7 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Dalam
penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah siswa kelas X SMK-TI
Garuda Nusantara Cimahi.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. (Sugiyono, 2011:118)
51
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian One-Group Pretest-
Posttest Design. Dimana suatu sampel diberikan pretest sebelum diberi perlakuan
(treatment). Karena menggunakan kelompok yang sudah ada maka teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling atau teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang mendapatkan
mata pelajaran melakukan perawatan PC, setelah berkonsultasi dengan guru mata
pelajaran, ditentukan sampel yang digunakan yaitu siswa kelas X TKJ 5 di SMK
TI Garuda Nusantara Cimahi.
3.8 Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan alat
evaluasi yang kualitasnya baik pula, oleh karena itu untuk mendapatkan alat
evaluasi yang mempunyai kualitas yang baik maka perlu dilakukan pengujian dan
analisis terhadap instrument / alat evaluasi. Teknik pengujian yang dilakukan
adalah uji validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembeda.
1. Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui bahwa instrumen
menggambarkan keadaan sesungguhnya. “Validitas atau kesahihan
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur…”(Siregar, 2013:75). Pada penelitian ini, instrumen tes
berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal dilakukan ujicoba terlebih
dahulu. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas butir soal adalah
rumus Product Moment menurut Pearson, yaitu:
…(3.2)
(Siregar, 2013:80)
Keterangan :
r : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan
N : Jumlah siswa
X : skor item yang dicari validitasnya
Y : skor yang diperoleh siswa
52
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kriteria Validitas Soal
Nilai Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
(Arikunto, 2012:89)
2. Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2012: 100) bahwa:
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka
pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau
seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan
tidak berarti.
Reabilitas untuk soal pilihan ganda menggunakan teknik Kuder
dan Richardson (KR 20). Rumusnya adalah sebagai berikut:
…(3.3)
(Siregar, 2013:111)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
p = proporsi responden yang menjawab benar
q = proporsi responden yang menjawab salah
∑pq = jumlah varians skor tiap item belahan tes
Vt = varians total
k = jumlah butir pertanyaan
dimana varians total:
…(3.4)
(Siregar, 2013:111)
53
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Xi = total skor
= rata-rata total skor
n = responden
Untuk mengukur reliabilitas soal uraian digunakan rumus koefisien
(alpha) Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
…(3.5)
(Siregar, 2013:90)
Keterangan :
= reliabilitas yang dicari/koefisien alfa
= jumlah varians butir
= varians total
k = banyaknya item soal
berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan :
a. Mencari varians tiap butir soal ( )
b. Mencari varians total dari butir soal ( ) dengan persamaan:
…(3.6)
(Siregar, 2013:90)
dimana,
= varians
= jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa
= kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa
n = jumlah sampel
54
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mencari nilai reliabilitas ( ) dengan menggunakan rumus alfa
tersebut. Kriteria reliabilitas instrumen tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Reliabilitas
Rentang nilai Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
(Arikunto, 2012:89)
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran untuk menyatakan parameter bahwa item soal
tersebut adalah mudah, sedang, atau sukar. Untuk menghitung tingkat
kesukaran suatu butir soal pilihan ganda dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut:
…(3.7)
(Arikunto, 2012:89)
dimana :
P = indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dalam bentuk
essay (uraian) menggunakan rumus berikut.
…(3.8)
…(3.9)
55
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan soal tersebut baik atau tidak baik, maka
digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.5. Semakin rendah nilai P suatu
butir soal, maka semakin sukar soal tersebut. Suatu butir soal dikatakan
baik apabila perolehan nilai P sekitar 0,5 atau 50%. Karena jika perolehan
nilai P 0,3 maka soal dikatakan sukar dan apabila P 1,00 maka soal
dikatakan terlalu mudah. Berikut adalah tabel kriteria tingkat kesukaran
soal :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Nilai P Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2012 : 225)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
…(3.10)
dimana :
DP = indeks diksriminasi (daya pembeda)
BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N = jumlah siswa yang mengerjakan tes
Kelompok atas dan bawah ditentukan dengan menghitung 27% dari
jumlah peserta tes atau 27% dari N. Sehingga diperoleh 27% kelompok
atas dan 27% kelompok bawah, sedangkan 46% sisanya tidak digunakan,
dalam arti tidak dipersoalkan dalam analisis karena siswa tidak pintar dan
tidak bodoh.
Tabel 3.6
Kriteria Daya Pembeda Soal
56
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rentang nilai (DP) Kriteria
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
D negative Semua soal tidak baik
(Arikunto , 2012:232)
3.9 Teknik Pengolahan Data
Hasil tes yang dianalisis yaitu nilai dan skor tes kemampuan awal
(pretest) dan tes hasil belajar berupa tes akhir (posttest). Untuk menghitung hasil
pretest dan posttest digunakan uji statistik.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah uji statistik sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Menurut Purwanto (2011:156) Untuk melihat data apakah data
terdistribusi normal maka perlu dilakukan uji normalitas data. Pengujian
dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai
kesesuaian dengan populasi. Jika data yang kita dapatkan terdistribusi
normal, maka pengolahan data akan dilanjutkan dengan uji Homogenitas,
jika data yang didapatkan tidak terdistribusi tidak normal, maka harus
menggunakan uji statistika nonparametrik.
Rumus uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus rumus Uji normalitas Liliefors. Uji Liliefors digunakan untuk
menghitung normalitas data yang kecil dan tidak perlu dikelompokkan. Uji
dilakukan dengan menggunakan koefisien T. Uji ini mirip dengan uji Chi
kuadrat. Berikut ini rumus normalitas Liliefors menurut Purwanto
(2011:160):
… (3.11)
Keterangan:
57
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F*(X) = Fungsi distribusi kumulatif normal standar
S(X) = Fungsi distribusi kumulatif empirik
T hitung akan dikonfirmasikan dengan tabel pada T(N)(1-α). Data
dinyatakan berdistribusi normal apabila T hitung < T tabel pada taraf α =
0.05
2. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, maka uji selanjutnya yang harus dilakukan
adalah uji Homogenitas. Menurut Purwanto (2011:176) pengujian
homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok
yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai
varians homogen. Perbandingan harus melibatkan kelompok-kelompok
yang homogen sehingga dapat diklaim bahwa perubahan yang terjadi yang
menyebabkan perbedaan kelompok setelah perlakuan hanya disebabkan
oleh pemberian perlakuan. Bila varians tidak homogen maka perbedaan
hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari
perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok
yang dibandingkan sebelum perlakuan.
Uji yang digunakan untuk menghitung homogenitas dalam
penelitian ini adalah uji Bartlet, karena kelompok-kelompok yang
dibandingkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar.
χ2
= … (3.12)
Di mana ln 10 = 2,303
Kelompok kelompok yang dibandingkan dinyatakan mempunyai
variansi homogen apabila χ2
hitung < χ2
tabel pada taraf kesalahan tertentu
(Purwanto, 2011:180)
3. Uji Statistik Parametrik
Menurut Purwanto (2011:156) “jika data sampel terdistribusi
normal, maka pengolahan datanya dapat menggunakan statistika parametik
58
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan pengolahan hasil data atas sampel dapat digeneralisasikan kepada
populasi.”
a. Anava satu jalur
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau tidak. Pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Anava Satu Jalur. “Anava satu jalur
adalah anava untuk perbandingan beberapa kelompok yang
mempunyai satu jalur.” (Purwanto, 2011:206). Pengujian ini
digunakan karena kelompok yang akan dibandingkan lebih dari dua
dan kelompok-kelompok tersebut dibandingkan dalam satu variabel.
Berikut rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:204) :
… (3.13)
Keterangan :
RJK(AK) = Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok
RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok
Setelah dilakukan uji Anava, apabila nilai dari Fhitung > Ftabel,
berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data tersebut.
4. Uji Statistik Non Parametrik
Uji statistik ini dilakukan apabila syarat-syarat pengujian statistik
parametrik tidak terpenuhi, uji yang dilakukan adalah dengan metode
Kruskall – Wallis. Metode Kruskall – Wallis adalah pengembangan
alternatif dari metode anava satu arah untuk kondisi dimana beberapa
persyaratan seperti penyebaran data secara normal, nilai variansi populasi
yang sama dan data yang dijadikan sampel pada beberapa kelompok
terpilih dari proses pemilihan independen secara acak tidak terpenuhi.
(Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).
59
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
… (3.14)
Keterangan :
12 = Konstanta
n = Jumlah sampel
k = Jumlah kelompok sampel
= Kuadrat jumlah jenjang secara keseluruhan tiap sampel
= Jumlah sampel pada tiap jenjang
Kesimpulan akhir dapat dirumuskan setelah kita membandingkan
nilai H dengan nilai Khai-kuadrat dalam tabel kemudian diselaraskan
dengan kriteria pengujian yang berlaku pada suatu ilustrasi kasus.
(Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).
5. Uji Tukey-Kramer
Uji selanjutnya yang dilakukan apabila pada data terdapat
perbedaan yang signifikan adalah uji Tukey-Kramer. Pengujian ini
digunakan dengan alasan jumlah sampel setiap kelompok berbeda. Berikut
rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:210) :
… (3.15)
Keterangan :
BK : Beda kritik
SR : Harga Studentized Range
RJK(DK) : Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok
nj : Jumlah sampel kelompok I
nk : Jumlah sampel kelompok II
6. Analisis Indeks Gain
Tujuan dari uji gain adalah untuk mengetahui bagaimana
peningkatan hasil belajara dari siswa. Berikut rumus yang digunakan
dalam uji gain menurut Hake (1999:1):
… (3.16)
60
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah didapatkan nilai gain dari setiap siswa, selanjutnya hitung
nilai gain dari kelas tersebut. Caranya adalah dengan mencarai rata-rata
dari nilai gain dikelas tersebut. Setelah nilai gain dari kelas diketahui,
interpretasikan dengan menggunakan tabel klasifikasi indeks gain. Berikut
tabel klasifikasi indeks gain menurut Hake (1999:1) :
Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Gain
Nilai g Interpretasi
0.7 < g < 1 Tinggi
0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang
0 ≤ g < 0.3 Rendah
7. Effect Size
Menurut Thalheimer dan Cook (2002:3) “in essence, an effect size
is the difference between two means (e.g., treatment minus control) divided
by the standard deviation of the two conditions”.
Menurut Becker (2000) “Effect size (ES) is a name given to a
family of indices that measure the magnitude of a treatment effect”. Lebih
lanjut Becker menjelaskan :
Measures of effect size in ANOVA are measures of the degree of
association between and effect (e.g., a main effect, an interaction, a linear
contrast) and the dependent variable. They can be thought of as the
correlation between an effect and the dependent variable.. Four of the
commonly used measures of effect size in AVOVA are:
Eta squared,2
Partial Eta squared, p2
omega squared, 2
the Intraclass correlation, I
Eta squared and partial Eta squared are estimates of the degree of
association for the sample. Omega squared and the intraclass correlation
are estimates of the degree of association in the population.
61
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendapat lain yang mendukung Becker tercantum dalam Handout
perkuliahan episode 625 Northern Arizona University “Another possibility
for the Kruskal-Wallis test is to compute an index that is usually
associated with a one-way ANOVA, such as eta square (2), except 2
in
this case would be computed on the ranked data”
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa untuk uji statistik yang
berkaitan dengan analisis varians, effect size dapat dihitung menggunakan
rumus eta squared (2) di mana eta squared digunakan untuk pengukuran
yang dilakukan terhadap sampel. Lebih jauh de Gil (2013) menjelaskan
bahwa “Measures of effect size are recommended to communicate
information on the strength of relationships between variables”.
Berikut Rumus yang dikemukakan oleh Olejnik dan Agina
(2000:260):
… (3.17)
= Jumlah Kuadrat Antar Kelompok
Jumlah Kuadrat Total
Selanjutnya hasil perhitungan effect size diinterpretasikan ke dalam
skala Cohen dalam Becker(2000) dalam tabel berikut :
Tabel 3.8 Klasifikasi effect size
Effect size Kriteria
0 < Effect size ≤ 0.2 Kecil
0.2 < Effect size ≤ 0.8 Sedang
Effect size ≥ 0.8 Besar
8. Analisis Data Angket
Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung
presentase angket tersebut :
62
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
… (3.18)
Keterangan :
p : presentase jawaban
f : frekuensi jawaban
n : banyaknya jawaban
Alternatif jawaban yang tersedia dibuat skala likert yang terdiri dari
SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak
setuju). Menurut Sugiyono (2011 :137), angket dipresentasikan sebagai
berikut:
a. Menghitung jumlah skor kriterium
Skor kriterium merupakan skor jika setiap butir mendapatkan
skor tertinggi
Skor tertinggi x jumlah responden x jumlah butir soal
b. Menghitung jumlah skor hasil pengumpulan data
Skor-skor yang diperoleh dari responden, ditabulasikan dalam
tabel dan dihitung jumlah keseluruhan skor data kuantitatif dari yang
dipilih seluruh responden.
c. Menentukan kategori/interprestasi data
Setelah diketahui skor kriterium dan jumlah skor hasil
pengumpulan data, dihitung skor kualitas dengan cara :
… (3.19)
Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan.
Secara kontinu dapat dibuat kategori dengan interval sebagai berikut :
Hasil pengolahan angket dapat dilihat secara kontinum dengan
indikator berikut:
63
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3
Interval Interprestasi Kategori Perolehan Angket
9. Analisis Data Observasi
Dalam menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa
menggunakan analisis presentase dengan pedoman skor 1-4. Skor mentah
yang diperoleh diubah menjadi bentuk persentase dengan persamaan :
Persentase skor rata-rata dihitung dengan rumus :
… (3.20)
0%
25%
75%
100%
Cukup
baik
Sangat
Tidak baik
Kurang baik Sangat
baik