21
Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43 BAB III METODOLOGIPENELITIAN Telaah Kurikulum Mapel Telaah Materi Pelajaran Observasi awal ke sekolah yang dijadikan penelitian Pembuatan perangkat pembelajaran dan media pendukung Pembuatan Instrumen tes Judgement: Uji validasi instrumen tes Uji coba instrumen tes: Validasi, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan tingkat kesukaran Penentuan sampel Pretest (tes awal) Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Time Token berbantu multimedia interaktif Posttest (tes akhir) Analisis Data dan hasil Temuan Pengolahan Data Kesimpulan Studi literatur Tahap Awal Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir Merancang pembelajaran dan multimedia Time Token Tahap Analisis Tahap Desain Tahap Pengembangan Tahap Implementasi Tahap Penilaian Gambar 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

BAB III

METODOLOGIPENELITIAN

TelaahKurikulum Mapel

TelaahMateri Pelajaran

Observasi awal ke sekolah yang dijadikan penelitian

Pembuatan perangkat pembelajaran dan media pendukung

Pembuatan Instrumen tes

Judgement:Uji validasi instrumen tes

Uji coba instrumen tes:Validasi, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan

tingkat kesukaran

Penentuan sampel

Pretest (tes awal)

Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Time Token berbantu

multimedia interaktif

Posttest (tes akhir)

Analisis Data dan hasil Temuan

Pengolahan Data

Kesimpulan

Studi literaturTahap Awal

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Merancang pembelajaran dan multimedia Time

Token

Tahap Analisis

Tahap Desain

Tahap Pengembangan

Tahap Implementasi

Tahap Penilaian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 2: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

44

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Metode Pengembangan Multimedia

Metode pengembangan multimedia yang penulis lakukan pada penelitian ini

terdiri dari 5 fase menurut Munir (2012), yaitu : (1) analisis, (2) desain, (3)

pengembangan, (4) implementasi, dan (5) penilaian.

1. Fase Analisis

Fase ini menetapkan keperluan pengembangan software dengan

melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik dan lingkungan..

2. Fase Desain

Fase ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan

dikembangkan berdasarkan suatu model pembelajaran ID (Instructional

Design).

3. Fase Pengembangan

Fase ini berasaskan model ID yang telah disediakan dengan tujuan

merealisasikan sebuah prototip software pembelajaran.

4. Fase Implementasi

Fase ini membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam

proses pembelajaran dan juga prototip yang telah siap.

5. Fase penilaian

Fase ini mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang

dikembangkan sehingga dapat membuat penyesuaian dan penggambaran

software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih

sempurna.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif yaitu Pre-Experimental Design (nondesign). Desain ini belum

merupakan eksperimen sungguh-sungguh dikarenakan masih terdapat variabel luar

Page 3: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

45

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel independen (Sugiyono,

2011:109)

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One group Pretest-Postest

design. Dimana suatu sampel diberikan pretest sebelum diberi perlakuan

(treatment). Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui secara lebih akurat,

karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan.

(Sugiyono, 2012 : 110)

Suryabrata (2012:101-102) menyatakan bahwa dalam rancangan ini

digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu

dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan

pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

O1 X O2

Gambar 3.2 Gambaran One-Group Pretest-Postest Design

Keterangan :

O1 : Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 : Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

Metode Kelompok Pretest Variabel Postest

Metode Time Token

Atas

T1 X T2 Tengah

Bawah

Page 4: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

46

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Metode Time Token : Metode Time Token adalah metode pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini

Kelompok Atas : Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai

pretest lebih dari batas atas (rata-rata nilai ditambah

standar deviasi)

Kelompok Tengah : Kelompok tengah merupakan siswa yang memiliki nilai

pretest antara batas atas dan batas bawah

Kelompok Bawah : Kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai

pretest kurang dari batas bawah (rata-rata nilai

dikurangi standar deviasi)

T1 : Tes awal sebelum perlakuan (pretest)

X : Perlakuan yang diberikan kepada ketiga kelompok

tersebut dengan metode pembelajaran Time Token

berbantu multimedia pembelajaran

T2 : Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011 : 60) adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel Bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk

diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan

variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, atau respon dari

variabel bebas, sehingga variabel terikat menjadi tolak ukur keberhasilan variabel

bebas.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Variabel Bebas : Penerapan metode pembelajaran Time Token pada mata

pelajaran Melakukan Perawatan PC di SMK kompetensi keahlian TKJ

2) Variabel Terikat : Kognitif siswa setelah proses pembelajaran

Page 5: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

47

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Tes

Instrument penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan data

mengenai penerapan metode pembelajaran Time Token adalah berupa tes dan non

tes. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensia, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Susanti, 2003:132). Instrumen tes yang digunkan adalah berbentuk tes formatif

dengan teknik pilihan ganda (Multiple choice) yang memerlukan jawaban pendek,

singkat namun tepat. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu sehingga akan

terlihat perbedaan kemajuan hasil belajar antara kondisi awal dengan kondisi

akhir. Tes ini terdiri dari pretest dan posttest.

Pada penelitian ini, pedoman penskoran yang digunakan untuk soal pilihan

ganda adalah penskoran tanpa denda.

S = R

(Sudjiono, 2011:305)

Keterangan :

S = Skor

R = Jumlah jawaban benar

Setiap butir soal yang dijawab benar mendapat skor satu, sehingga jumlah

skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal

yang dijawab benar. Skor maksimal pada tes baik pretest maupun posttest adalah

30. Sehingga untuk menghitung nilai digunakan rumus :

Nilai =

3.5.2 Non Tes

Page 6: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

48

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Menurut Hadjar (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2012 : 44), angket

(questionaire) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik

tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok, untuk

mendapatkan informasi terntentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan

perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti

tidak harus bertemu langsung dengan subjek tetapi cukup dengan mengajukan

pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon.

Bentuk pernyataan yang digunakan menurut Likert (dalam Aziz, 2009:90)

adalah :

Tabel 3.2

Kriteria Pemberian Nilai Angket

Pernyataan

positif Jawaban Nilai

Pernyataan

negatif Jawaban Nilai

Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1

Setuju S 3 Setuju S 2

Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3

Sangat Tidak

Setuju STS 1

Sangat Tidak

Setuju STS 4

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung presentase angket

tersebut adalah :

…(3.1)

Keterangan :

p = presentase jawaban

f = frekuensi jawaban

n = banyaknya jawaban

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Berikut ini

adalah tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam melakaukan

penelitian:

1. Perencanaan Penelitian

Page 7: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

49

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Mententukan sekolah yang sebagai tempat penelitian.

b. Observasi awal yang meliputi pengamatan langsung proses

pembelajaran di kelas, wawacara dengan guru dan siswa untuk

mengetahui kondisi kelas, siswa dan pembelajaran yang biasa

dilaksanakan.

c. Mempelajari kurikulum di SMK terkait dan menentukan materi

pembelajaran yang dijadikan sebagai penelitian.

d. Studi literatur mengenai penelitian terkait meliputi merancang

tahapan pembelajaran sesuai metode, dan merancang multimedia

sesuai dengan pembelajaran dan metode yang digunakan.

e. Membuat multimedia pembelajaran Time Token berdasarkan metode

pengembangan multimedia menurut Munir (2012)

f. Men-judgement multimedia kepada dua orang ahli media, dalam

penelitian ini yaitu staf Direktorat TIK UPI

g. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen yang terkait

dengan penelitian.

h. Men-judgement instrumen tes kepada dua orang dosen Pendidikan

Ilmu Komputer. Instrumen yang diujicobakan merupakan instrumen

untuk tes awal (pretest) tes akhir (posttest)..

i. Men-judgement instrumen angket dan lembar observasi kepada satu

orang dosen Pendidikan Ilmu Komputer.

j. Merevisi instrumen

k. Melakukan ujicoba instrumen pada sampel yang memiliki

karakteristik sama dengan sampel penelitian

l. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi validitas,

tingkat kesukaran, daya pembeda, dan realibilitas sehingga layak

untuk dipergunakan sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir

(posttest).

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah:

Page 8: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

50

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penentuan kelas sampel penelitian

b. Tes awal atau pretest diberikan pada siswa. Pada tes awal ini siswa

diberikan soal berupa pilihan ganda sebanyak 30 butir soal yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap mata

pelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Menerapkan pembelajaran Time Token berbantu multimedia

interaktif pada kelas sampel.

d. Tes akhir atau posttest untuk mengukur seberapa besar perubahan

yang terjadi dengan diterapkannya pembelajaran Time Token pada

kelas sampel. Posttest sama dengan pretest, yaitu soal berupa pilihan

ganda sebanyak 30 butir soal. Setelah dilaksanakan tes akhir, siswa

juga diberikan angket lagi berupa angket respon siswa untuk

memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

berbantu multimedia interaktif.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir, yang dilakukan peneliti adalah :

a. Mengolah semua data dan hasil temuan dari penelitian

b. Menganalisis semua data dan hasil temuan dari penelitian

c. Menarik kesimpulan

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Dalam

penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah siswa kelas X SMK-TI

Garuda Nusantara Cimahi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut. (Sugiyono, 2011:118)

Page 9: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

51

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian One-Group Pretest-

Posttest Design. Dimana suatu sampel diberikan pretest sebelum diberi perlakuan

(treatment). Karena menggunakan kelompok yang sudah ada maka teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling atau teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang mendapatkan

mata pelajaran melakukan perawatan PC, setelah berkonsultasi dengan guru mata

pelajaran, ditentukan sampel yang digunakan yaitu siswa kelas X TKJ 5 di SMK

TI Garuda Nusantara Cimahi.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan alat

evaluasi yang kualitasnya baik pula, oleh karena itu untuk mendapatkan alat

evaluasi yang mempunyai kualitas yang baik maka perlu dilakukan pengujian dan

analisis terhadap instrument / alat evaluasi. Teknik pengujian yang dilakukan

adalah uji validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembeda.

1. Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui bahwa instrumen

menggambarkan keadaan sesungguhnya. “Validitas atau kesahihan

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang

ingin diukur…”(Siregar, 2013:75). Pada penelitian ini, instrumen tes

berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal dilakukan ujicoba terlebih

dahulu. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas butir soal adalah

rumus Product Moment menurut Pearson, yaitu:

…(3.2)

(Siregar, 2013:80)

Keterangan :

r : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan

N : Jumlah siswa

X : skor item yang dicari validitasnya

Y : skor yang diperoleh siswa

Page 10: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

52

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kriteria Validitas Soal

Nilai Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

2. Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2012: 100) bahwa:

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka

pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau

seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan

tidak berarti.

Reabilitas untuk soal pilihan ganda menggunakan teknik Kuder

dan Richardson (KR 20). Rumusnya adalah sebagai berikut:

…(3.3)

(Siregar, 2013:111)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

p = proporsi responden yang menjawab benar

q = proporsi responden yang menjawab salah

∑pq = jumlah varians skor tiap item belahan tes

Vt = varians total

k = jumlah butir pertanyaan

dimana varians total:

…(3.4)

(Siregar, 2013:111)

Page 11: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

53

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Xi = total skor

= rata-rata total skor

n = responden

Untuk mengukur reliabilitas soal uraian digunakan rumus koefisien

(alpha) Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

…(3.5)

(Siregar, 2013:90)

Keterangan :

= reliabilitas yang dicari/koefisien alfa

= jumlah varians butir

= varians total

k = banyaknya item soal

berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan :

a. Mencari varians tiap butir soal ( )

b. Mencari varians total dari butir soal ( ) dengan persamaan:

…(3.6)

(Siregar, 2013:90)

dimana,

= varians

= jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa

= kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa

n = jumlah sampel

Page 12: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

54

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mencari nilai reliabilitas ( ) dengan menggunakan rumus alfa

tersebut. Kriteria reliabilitas instrumen tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas

Rentang nilai Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2012:89)

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran untuk menyatakan parameter bahwa item soal

tersebut adalah mudah, sedang, atau sukar. Untuk menghitung tingkat

kesukaran suatu butir soal pilihan ganda dapat menggunakan persamaan

sebagai berikut:

…(3.7)

(Arikunto, 2012:89)

dimana :

P = indeks Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dalam bentuk

essay (uraian) menggunakan rumus berikut.

…(3.8)

…(3.9)

Page 13: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

55

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan soal tersebut baik atau tidak baik, maka

digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.5. Semakin rendah nilai P suatu

butir soal, maka semakin sukar soal tersebut. Suatu butir soal dikatakan

baik apabila perolehan nilai P sekitar 0,5 atau 50%. Karena jika perolehan

nilai P 0,3 maka soal dikatakan sukar dan apabila P 1,00 maka soal

dikatakan terlalu mudah. Berikut adalah tabel kriteria tingkat kesukaran

soal :

Tabel 3.5

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Nilai P Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012 : 225)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan persamaan

sebagai berikut :

…(3.10)

dimana :

DP = indeks diksriminasi (daya pembeda)

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

N = jumlah siswa yang mengerjakan tes

Kelompok atas dan bawah ditentukan dengan menghitung 27% dari

jumlah peserta tes atau 27% dari N. Sehingga diperoleh 27% kelompok

atas dan 27% kelompok bawah, sedangkan 46% sisanya tidak digunakan,

dalam arti tidak dipersoalkan dalam analisis karena siswa tidak pintar dan

tidak bodoh.

Tabel 3.6

Kriteria Daya Pembeda Soal

Page 14: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

56

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang nilai (DP) Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

D negative Semua soal tidak baik

(Arikunto , 2012:232)

3.9 Teknik Pengolahan Data

Hasil tes yang dianalisis yaitu nilai dan skor tes kemampuan awal

(pretest) dan tes hasil belajar berupa tes akhir (posttest). Untuk menghitung hasil

pretest dan posttest digunakan uji statistik.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah uji statistik sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Menurut Purwanto (2011:156) Untuk melihat data apakah data

terdistribusi normal maka perlu dilakukan uji normalitas data. Pengujian

dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai

kesesuaian dengan populasi. Jika data yang kita dapatkan terdistribusi

normal, maka pengolahan data akan dilanjutkan dengan uji Homogenitas,

jika data yang didapatkan tidak terdistribusi tidak normal, maka harus

menggunakan uji statistika nonparametrik.

Rumus uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rumus rumus Uji normalitas Liliefors. Uji Liliefors digunakan untuk

menghitung normalitas data yang kecil dan tidak perlu dikelompokkan. Uji

dilakukan dengan menggunakan koefisien T. Uji ini mirip dengan uji Chi

kuadrat. Berikut ini rumus normalitas Liliefors menurut Purwanto

(2011:160):

… (3.11)

Keterangan:

Page 15: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

57

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F*(X) = Fungsi distribusi kumulatif normal standar

S(X) = Fungsi distribusi kumulatif empirik

T hitung akan dikonfirmasikan dengan tabel pada T(N)(1-α). Data

dinyatakan berdistribusi normal apabila T hitung < T tabel pada taraf α =

0.05

2. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, maka uji selanjutnya yang harus dilakukan

adalah uji Homogenitas. Menurut Purwanto (2011:176) pengujian

homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok

yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai

varians homogen. Perbandingan harus melibatkan kelompok-kelompok

yang homogen sehingga dapat diklaim bahwa perubahan yang terjadi yang

menyebabkan perbedaan kelompok setelah perlakuan hanya disebabkan

oleh pemberian perlakuan. Bila varians tidak homogen maka perbedaan

hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari

perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok

yang dibandingkan sebelum perlakuan.

Uji yang digunakan untuk menghitung homogenitas dalam

penelitian ini adalah uji Bartlet, karena kelompok-kelompok yang

dibandingkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar.

χ2

= … (3.12)

Di mana ln 10 = 2,303

Kelompok kelompok yang dibandingkan dinyatakan mempunyai

variansi homogen apabila χ2

hitung < χ2

tabel pada taraf kesalahan tertentu

(Purwanto, 2011:180)

3. Uji Statistik Parametrik

Menurut Purwanto (2011:156) “jika data sampel terdistribusi

normal, maka pengolahan datanya dapat menggunakan statistika parametik

Page 16: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

58

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pengolahan hasil data atas sampel dapat digeneralisasikan kepada

populasi.”

a. Anava satu jalur

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis

yang diajukan diterima atau tidak. Pengujian hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Anava Satu Jalur. “Anava satu jalur

adalah anava untuk perbandingan beberapa kelompok yang

mempunyai satu jalur.” (Purwanto, 2011:206). Pengujian ini

digunakan karena kelompok yang akan dibandingkan lebih dari dua

dan kelompok-kelompok tersebut dibandingkan dalam satu variabel.

Berikut rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:204) :

… (3.13)

Keterangan :

RJK(AK) = Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok

RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok

Setelah dilakukan uji Anava, apabila nilai dari Fhitung > Ftabel,

berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data tersebut.

4. Uji Statistik Non Parametrik

Uji statistik ini dilakukan apabila syarat-syarat pengujian statistik

parametrik tidak terpenuhi, uji yang dilakukan adalah dengan metode

Kruskall – Wallis. Metode Kruskall – Wallis adalah pengembangan

alternatif dari metode anava satu arah untuk kondisi dimana beberapa

persyaratan seperti penyebaran data secara normal, nilai variansi populasi

yang sama dan data yang dijadikan sampel pada beberapa kelompok

terpilih dari proses pemilihan independen secara acak tidak terpenuhi.

(Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).

Page 17: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

59

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

… (3.14)

Keterangan :

12 = Konstanta

n = Jumlah sampel

k = Jumlah kelompok sampel

= Kuadrat jumlah jenjang secara keseluruhan tiap sampel

= Jumlah sampel pada tiap jenjang

Kesimpulan akhir dapat dirumuskan setelah kita membandingkan

nilai H dengan nilai Khai-kuadrat dalam tabel kemudian diselaraskan

dengan kriteria pengujian yang berlaku pada suatu ilustrasi kasus.

(Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).

5. Uji Tukey-Kramer

Uji selanjutnya yang dilakukan apabila pada data terdapat

perbedaan yang signifikan adalah uji Tukey-Kramer. Pengujian ini

digunakan dengan alasan jumlah sampel setiap kelompok berbeda. Berikut

rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:210) :

… (3.15)

Keterangan :

BK : Beda kritik

SR : Harga Studentized Range

RJK(DK) : Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok

nj : Jumlah sampel kelompok I

nk : Jumlah sampel kelompok II

6. Analisis Indeks Gain

Tujuan dari uji gain adalah untuk mengetahui bagaimana

peningkatan hasil belajara dari siswa. Berikut rumus yang digunakan

dalam uji gain menurut Hake (1999:1):

… (3.16)

Page 18: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

60

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah didapatkan nilai gain dari setiap siswa, selanjutnya hitung

nilai gain dari kelas tersebut. Caranya adalah dengan mencarai rata-rata

dari nilai gain dikelas tersebut. Setelah nilai gain dari kelas diketahui,

interpretasikan dengan menggunakan tabel klasifikasi indeks gain. Berikut

tabel klasifikasi indeks gain menurut Hake (1999:1) :

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Gain

Nilai g Interpretasi

0.7 < g < 1 Tinggi

0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang

0 ≤ g < 0.3 Rendah

7. Effect Size

Menurut Thalheimer dan Cook (2002:3) “in essence, an effect size

is the difference between two means (e.g., treatment minus control) divided

by the standard deviation of the two conditions”.

Menurut Becker (2000) “Effect size (ES) is a name given to a

family of indices that measure the magnitude of a treatment effect”. Lebih

lanjut Becker menjelaskan :

Measures of effect size in ANOVA are measures of the degree of

association between and effect (e.g., a main effect, an interaction, a linear

contrast) and the dependent variable. They can be thought of as the

correlation between an effect and the dependent variable.. Four of the

commonly used measures of effect size in AVOVA are:

Eta squared,2

Partial Eta squared, p2

omega squared, 2

the Intraclass correlation, I

Eta squared and partial Eta squared are estimates of the degree of

association for the sample. Omega squared and the intraclass correlation

are estimates of the degree of association in the population.

Page 19: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

61

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendapat lain yang mendukung Becker tercantum dalam Handout

perkuliahan episode 625 Northern Arizona University “Another possibility

for the Kruskal-Wallis test is to compute an index that is usually

associated with a one-way ANOVA, such as eta square (2), except 2

in

this case would be computed on the ranked data”

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa untuk uji statistik yang

berkaitan dengan analisis varians, effect size dapat dihitung menggunakan

rumus eta squared (2) di mana eta squared digunakan untuk pengukuran

yang dilakukan terhadap sampel. Lebih jauh de Gil (2013) menjelaskan

bahwa “Measures of effect size are recommended to communicate

information on the strength of relationships between variables”.

Berikut Rumus yang dikemukakan oleh Olejnik dan Agina

(2000:260):

… (3.17)

= Jumlah Kuadrat Antar Kelompok

Jumlah Kuadrat Total

Selanjutnya hasil perhitungan effect size diinterpretasikan ke dalam

skala Cohen dalam Becker(2000) dalam tabel berikut :

Tabel 3.8 Klasifikasi effect size

Effect size Kriteria

0 < Effect size ≤ 0.2 Kecil

0.2 < Effect size ≤ 0.8 Sedang

Effect size ≥ 0.8 Besar

8. Analisis Data Angket

Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung

presentase angket tersebut :

Page 20: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

62

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

… (3.18)

Keterangan :

p : presentase jawaban

f : frekuensi jawaban

n : banyaknya jawaban

Alternatif jawaban yang tersedia dibuat skala likert yang terdiri dari

SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak

setuju). Menurut Sugiyono (2011 :137), angket dipresentasikan sebagai

berikut:

a. Menghitung jumlah skor kriterium

Skor kriterium merupakan skor jika setiap butir mendapatkan

skor tertinggi

Skor tertinggi x jumlah responden x jumlah butir soal

b. Menghitung jumlah skor hasil pengumpulan data

Skor-skor yang diperoleh dari responden, ditabulasikan dalam

tabel dan dihitung jumlah keseluruhan skor data kuantitatif dari yang

dipilih seluruh responden.

c. Menentukan kategori/interprestasi data

Setelah diketahui skor kriterium dan jumlah skor hasil

pengumpulan data, dihitung skor kualitas dengan cara :

… (3.19)

Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan.

Secara kontinu dapat dibuat kategori dengan interval sebagai berikut :

Hasil pengolahan angket dapat dilihat secara kontinum dengan

indikator berikut:

Page 21: BAB III METODOLOGIPENELITIANrepository.upi.edu/21304/6/S_KOM_0905928_Chapter3.pdf · 44 muhammad munawwir buldan, 2015 efektivitas metode time token berbantu multimedia untuk meningkatkan

63

Muhammad Munawwir Buldan, 2015 EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Interval Interprestasi Kategori Perolehan Angket

9. Analisis Data Observasi

Dalam menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa

menggunakan analisis presentase dengan pedoman skor 1-4. Skor mentah

yang diperoleh diubah menjadi bentuk persentase dengan persamaan :

Persentase skor rata-rata dihitung dengan rumus :

… (3.20)

0%

25%

75%

100%

Cukup

baik

Sangat

Tidak baik

Kurang baik Sangat

baik