17
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi, yaitu menjelaskan hubungan antara satu variable dengan variable lainnya. Dalam penelitian ini antara tayangan reportase investigasi terhadap perubahan perilaku masyarakat, dimana perubahan perilaku itu mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Desa Delik, Kec.Tuntang, Kab.Semarang. Secara metodelogis, peneliti tidak mengetahui jumlah populasi yang melihat tayangan ini secara pasti, karena tayangan ini sifatnya nasional, sehingga peneliti mengambil salah satu contoh kasus di Desa Delik, dan nantinya penelitian ini hanya berlaku di Desa Delik. Secara praktis, masyarakat Desa Delik suka melihat tayangan Reportase Investigasi (dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat desa Delik). Kenapa Ibu-Ibu PKK desa Delik Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah ibu-ibu. Ibu-ibu sering menjadi target dari para oknum penipuan, karena ibu-ibu sering tergiur dengan harga murah dengan tampilan yang menarik. Ibu-ibu yang tinggal di pedesaan merupakan orang yang lebih banyak bekerja dalam sektor domestik dimana banyak waktunya dihabiskan dirumah dari pada bapak-bapak, sehingga peluang untuk menonton tayangan ini lebih besar. Selain itu, ibu-ibu adalah orang yang mengatur kegiatan ekonomi dan membelanjakan uang dalam sebuah rumah tangga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN · 2016. 4. 27. · 30 BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Pendekatan. dan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 30

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Pendekatan dan Penelitian

    Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan

    kuantitatif, dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    penelitian eksplanasi, yaitu menjelaskan hubungan antara satu variable dengan

    variable lainnya. Dalam penelitian ini antara tayangan reportase investigasi

    terhadap perubahan perilaku masyarakat, dimana perubahan perilaku itu

    mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif.

    3.2 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini akan dilakukan di Desa Delik, Kec.Tuntang, Kab.Semarang.

    Secara metodelogis, peneliti tidak mengetahui jumlah populasi yang melihat

    tayangan ini secara pasti, karena tayangan ini sifatnya nasional, sehingga

    peneliti mengambil salah satu contoh kasus di Desa Delik, dan nantinya

    penelitian ini hanya berlaku di Desa Delik. Secara praktis, masyarakat Desa

    Delik suka melihat tayangan Reportase Investigasi (dari hasil wawancara

    dengan beberapa masyarakat desa Delik).

    Kenapa Ibu-Ibu PKK desa Delik

    Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah ibu-ibu. Ibu-ibu sering

    menjadi target dari para oknum penipuan, karena ibu-ibu sering tergiur

    dengan harga murah dengan tampilan yang menarik. Ibu-ibu yang tinggal di

    pedesaan merupakan orang yang lebih banyak bekerja dalam sektor domestik

    dimana banyak waktunya dihabiskan dirumah dari pada bapak-bapak,

    sehingga peluang untuk menonton tayangan ini lebih besar. Selain itu, ibu-ibu

    adalah orang yang mengatur kegiatan ekonomi dan membelanjakan uang

    dalam sebuah rumah tangga.

  • 31

    3.3 Unit Analisa dan Unit Pengamatan

    Sebelum pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu perlu ditetapkan unit

    analisa dan unit pengamatan. Unit analisa adalah tentang siapa dan apa

    kesimpulan penelitian akan dibuat. Unit pengamatan adalah tentang siapa dan

    apa data atau informasi dikumpulkan. Hal ini dibutuhkan untuk menetapkan

    sumber informasi (pengamatan) yang berfungsi mewakili populasinya

    (analisis).

    Dengan demikian yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah

    perubahan perilaku yang terjadi dalam masyarakat setelah melihat tayangan

    reportase investigasi. Sedangkan yang menjadi unit pengamatan adalah ibu-

    ibu PKK Desa Delik, Tuntang yang pernah melihat tayangan reportase

    investigasi.

    3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    3.4.1 Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

    yang mempunyai kualitas dan karaktersitik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

    2011:90). Populasi yang diambil adalah ibu-ibu yang tergabung dalam

    lembaga PKK desa Delik yang masih aktif. Populasi ibu-ibu PKK desa

    Delik aktif sebanyak 900 orang. Karena populasinya terlalu besar, maka

    yang diteliti hanya sebagian dari poluasi tersebut atau yang disebut dengan

    sampel.

    3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut (Sugiyono, 2011:91). Penentuan jumlah sample untuk

    mendapatkan responden adalah dengan menggunakan Nomogram Herry

    King dengan menggunakan tingkat kesalahan 6% sehingga diperoleh hasil

    162 orang. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengambil sampel

    adalah teknik purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan

    sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang

  • 32

    dipilih adalah orang yang pernah melihat tayangan reportase investigasi

    yaitu 162 orang.

    3.5 Sumber Data

    Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini, maka dibutuhkan data

    yang diperoleh yaitu:

    1.5.1 Data Sekunder

    Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka maupun jurnal-jurnal

    yang sudah ada dengan penelitian terkait maupun data yang sudah

    diolah oleh orang lain, buku maupun literatur yang tersedia dan

    mendukung penelitian ini.

    1.5.2 Data Primer

    Diperoleh melalui pembagian kuisioner yang dibagikan kepada

    responden yaitu ibu-ibu PKK desa Delik.

    1.6 Teknik Pengumpulan Data

    Untuk menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya

    maka tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner.

    Kuisioner adalah tekhnik pengumpulan data primer dengan cara mengajukan

    pertanyaan secara tertulis dan menerima jawaban secara tertulis pula. Dengan

    demikian maka peneliti terlebih dahulu menyusun kuisioner, dengan

    pertanyaan – pertanyan yang terkait dengan persoalan penelitian yang

    kemudian diberikan kepada responden.

    3.7 Identifikasi Variable dan Indikator Variabel Penelitian

    3.7.1 Identifikasi Variabel

    Pada dasarnya, variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

    saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

    informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

    2011: 38). Variable penelitian terdiri dari :

  • 33

    1. Variable bebas. Atau sering disebut dengan variable independen. Variable

    bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono,

    2011: 39). Dalam hal ini variable bebas adalah Tayangan Reportase

    Investigasi.

    2. Variable terikat. Atau disebut juga variable dependen. Variable terikat

    adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

    variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam penelitian ini

    adalah perubahan perilaku masyarakat.

    3.7.2 Indikator Variabel Penelitian

    Berdasarkan kedua variable diatas, asumsi yang melandasi hubungan kedua

    variable tersebut adalah dapat diketahui ada pengaruh atau tidak dengan

    tayangan reportase investigasi terhadap perubahan perilaku.

    3.7.2.1 Indikator variable bebas X : tayangan reportase investigasi

    1. Penggunaan indikator dalam tayangan reportase investigasi ini diperoleh

    dari beberapa jurnal yang sudah ada, yaitu dari Universitas Kristen Petra

    Surabaya, yang diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyadewi

    19951 “yang disebutkan bahwa dampak televisi berbanding lurus dengan

    jumlah waktu dan terpaan media yang diterima pemirsa, semakin banyak

    orang menonton televisi, semakin besar pengaruh yang diperoleh pemirsa

    lewat televisi. Artinya apabila penggunaan media televisi (menonton)

    lebih besar, maka pengaruh dari penggunaan media televisi juga akan

    semakin besar dan kelihatan pada para pemirsanya. Penggunaan media

    yang dimaksud adalah frekuensi, durasi dan atensi yang diberikan

    penonton terhadap liputan investigasi yang ada”.

    2. Jurnal yang ditulis oleh Meyti Karmira Maha (03090453) 2007, Tayangan

    Kriminal Reportase Investigasi terhadap tingkat Kewaspadaan

    1.http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiun

    kpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdf

    http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdfhttp://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter3.pdf

  • 34

    masyarakat ( Studi Korelasi antara Tayangan Kriminal reportase

    Investigasi Di Trans TV terhadap Tingkat kewaspadaan Masyarakat di

    Perumnas Mandala kelurahan Kenangan Baru Medan, Universitas

    Sumatera Utara2, menggunakan indikator variable X dalam skripsinya,

    yaitu antara lain :

    1. Frekuensi Menonton adalah seberapa sering responden menonton

    tayangan reportase investigasi.

    2. Frekuensi tayangan adalah seberapa sering suatau acara di

    tayangkan.

    3. Kemasan acara adalah serangkaian acara yang ada di buat

    sedemikian rupa sehingga menciptakan suatau tayangan yang baik

    dan enak dilihat.

    4. Isi pesan adalah sesuatu yang termuat dalam tayangan.

    5. Nilai berita adalah kualitas dari berita yang ditayangkan. Dalam

    penelitian ini nilai berita adalah kualitas dari infromasi berita yang

    diberikan yaitu penting dan menarik.

    Jadi, indikator untuk tayangan reportase investigasi yang digunakan oleh

    peneliti yaitu:

    1. Frekuensi Menonton

    2. Durasi

    3. Atensi

    4. Frekuensi tayangan

    5. Kemasan acara

    6. Isi pesan

    7. Nilai berita.

    2http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDgQ

    FjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F29793%2F6%

    2FCover.pdf&ei=YRRAUcn7Bc3JrAfJxoCQAw&usg=AFQjCNGHX5UcFao9IBTUmi8dcK5r8B

    Lh6A&bvm=bv.43287494,d.bmk

  • 35

    3.7.2.2 Indikator variable terikat Y : perubahan perilaku

    Indikator perubahan perilaku meliputi :

    Dalam Effendy, 2000: 319, efek komunikasi massa terdiri dari tiga yaitu:

    1. Efek kognitif yaitu efek yang berkaitan dengan transmisi pengetahuan,

    keterampilan, kepercayaan atau informasi.

    Pengetahuan

    Ketrampilan

    Kepercayaan

    2. Efek afektif yaitu efek ini mengarah pada perasaan setelah mengkonsumsi

    media. Dalam kaitannya dengan penelitian ini yaitu setelah melihat

    tayangan reportase investigasi. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap

    atau nilai.

    Perasaan

    Emosi

    Sikap

    3. Efek konatif (behavioural), yiatu bersangkutan dengan niat, tekad, upaya

    usaha yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati. Efek ini baru

    muncul setelah efek kognitif dan afektif terjadi dalam diri khalayak.

    Niat

    Tekad

    Upaya atau Usaha

    3.7.2.3 Variable kontrol (karaktersitik responden)

    Variable kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau konstan

    sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak

    dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable kontrol dalam

    penelitian ini adalah karakteristik responden. Variabel kontrol terdiri dari :

    1. Umur responden

    2. Pendidikan responden

    3. Pekerjaan responden

    4. Penghasilan responden

  • 36

    5. Jumlah tanggungan dalam keluarga

    6. Status dalam keluarga ( istri / kepala keluarga )

    3.8 Skala Pengukuran

    Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah

    dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

    sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang

    fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 93). Untuk jawaban setiap pertanyaan skala

    Likert mempunyai gradasi dari positif sampai negatif. Jadi, untuk mengukur

    setiap konsep yang dipilih dapat digunakan salah satunya dengan cara

    memberikan nilai atau score pada tiap kategori jawaban. Cara mengukurnya

    dengan menghadapkan responden pada daftar pertanyaan yang harus dijawab

    dengan sikap pertanyaan kesetujuan dan ketidak kesetujuan.

    Penilaian skala Likert Nilai

    Sangat setuju 5

    Setuju 4

    Netral 3

    Tidak setuju 2

    Sangat tidak setuju 1

    Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner

    dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat respondent

    cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka

    yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu

    sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya positif

    iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.

    “Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran lebih

    simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan jenjang

    ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).

  • 37

    3.9 Hubungan antara variable penelitian, indikator penelitian dan skala

    pengukuran

    N

    o

    Variable

    Penelitian

    Indikator

    Penelitian

    Favorable Unfavorable Skala

    pengukuran

    1. Karakteristik

    responden

    1. Usia 2. Pendidikan 3. Pekerjaan

    4. Penghaslan 5. Jumlah

    tanggungan

    6. Status dalam

    keluarga

    Rasional

    Ordinal

    Nominal

    Rasional

    Ordinal

    Ordinal

    Variabel X

    1. Frekuensi menonton

    Seberapa

    sering

    responden

    melihat

    tayangan

    reportase

    investigasi

    Ordinal

    2. Frekuensi

    penayangan

    -durasi

    penayangan

    (lamanya

    tayangan ini)

    -jam tayang

    -hari tayang

    -banyaknya

    tayang.

    1. Jam tayang acara ini pada pukul

    16.45 s/d 17.15

    sudah sesuai

    2. frekuensi penayangan acara

    ini dalam seminggu

    dua kali sudah

    sesuai

    3. penayangan pada hari sabtu dan

    minggu sudah

    sesuai?

    4. durasi acara ini sekitar 30 menit

    sudah sesuai

    Ordinal

    3. Durasi lamanya

    responden

    menonton

    tayangan ini

    1. jika ada tayangan ini saya melihat dari

    awal sampai selesai.

    2. Saya selalu meluangkan waktu

    untuk menonton

    tayangan ini

    1. Saya hanya melihat sekilas tayangan ini.

    2. Saya tidak sempat melihat tayangan ini

    karena kesibukan.

    Ordinal

    4. Atensi Keseriusan 1. Saya selalu 1. Saya hanya Ordinal

  • 38

    dalam melihat

    tayangan

    reportase

    investigasi

    memperhatikan

    setiap segmennya

    dalam tayangan ini.

    2. Saya mencermati bagaimana oknum

    melakukan tindak

    kejahatan.

    memperhatikan

    tayangan ini jika

    ingin saja.

    2. Saya melihat tayangan ini sambil

    mengobrol

    5. Kemasan

    acara

    Penyajian dan

    kelengkapan

    tayangan

    1. Penyajian berita dalam tayangan

    ini menarik.

    2. Penyampaian berita dalam

    tayangan ini

    lengkap.

    1. Penyajian berita dalam tayangan ini

    membosankan.

    2. Informasi yang disampaikan tidak

    lengkap.

    Ordinal

    6. Isi pesan Pesan dan

    informasi

    dalam

    tayangan ini

    1. Pesan yang disampaikan mudah

    dipahami.

    2. Informasi yang diberikan mudah

    dimengerti

    1. Setelah acara ini selesai, saya

    bertanya kepada

    orang lain maksud

    tayangan ini

    2. Informasi yang disampaikan tidak

    jelas.

    Ordinal

    7. Nilai berita Penting dan

    menarik

    1. Tayangan ini penting karena

    memiliki kedekatan

    dengan kehidupan

    sehari-hari

    2. Tayangan ini penting karena

    memiliki dampak

    yang berpengaruh

    dalam kehidupan

    sehari-hari

    3. Tayangan ini menarik karena

    topik yang diangkat

    sedang hangat

    diperbincangkan

    dalam masyarakat

    4. Tayangan ini menarik karena

    menyangkut

    produk-produk

    yang kita gunakan

    dalam sehari-hari

    1. Saya tidak terpengaruh setelah

    melihat tayangan

    ini

    Ordinal

    Variable Y

    1. Efek

    kognitif

    Pengetahuan 1. Setelah melihat tayangan ini saya

    memperoleh

    1. Tayangan ini menyampaikan

    sesuatu yang sudah

    Ordinal

  • 39

    pengetahuan baru.

    2. Saya menjadi tahu cara membedakan

    produk yang aman

    dan yang tidak

    aman

    diketahui

    masyarakat.

    2. Tayangan ini memberikan

    pengaruh negatif

    bagi saya untuk

    meniru kecurangan

    yang ada.

    Keterampilan

    1. Saya rajin mengikuti acara ini

    setiap minggunya.

    2. Saya senang dengan pemilihan topik

    dalam acara ini.

    1. Saya hanya melihat tayangan ini jika

    sempat.

    2. Saya bosan dengan acara ini.

    Ordinal

    Kepercayaan 1. Saya tetap akan menggunakan

    produk sama

    dengan yang

    dikupas dalam

    tayangan ini

    2. Saya percaya dengan narasumber

    yang ada

    1. Saya yakin tidak semua pedagang

    melakukan

    kecurangan

    2. Saya percaya tayangan ini dibuat-

    buat.

    Ordinal

    2. Efek Afektif Perasaan 1. Saya tetap suka dengan produk

    yang dikupas dalam

    tayangan ini

    2. Saya menjadi lebih waspada untuk

    membeli suatu

    produk.

    1. Setelah melihat tayangan ini saya

    menjadi jijik untuk

    mnggunakan

    produk yang sama.

    2. Saya menjadi takut dan cemas untuk

    membeli produk

    yang sama dalam

    acara ini.

    Ordinal

    Emosi 1. Saya senang melihat tayangan

    ini karena ada tips

    yang diberikan.

    2. Saya antusias dan selalu menantikan

    tayangan ini, karena

    meberikan

    pengetahuan baru.

    1. Saya suka marah-marah ketika ada

    adegan oknum

    melakukan

    kecurangan.

    2. Saya menjadi mual setelah melihat

    oknum melakukan

    kecurangan

    Ordinal

    Sikap 1. Jika saya membeli suatu produk, saya

    akan mengikuti tips

    yang disampaikan

    dalam tayangan ini

    2. Saya menjadi lebih selektif dalam

    membeli produk

    1. Jika ada orang lain yang membeli

    produk sama

    dengan yang

    dikupas dalam

    tayangan ini, saya

    diam saja.

    2. Saya menjadi takut

    Ordinal

  • 40

    membeli produk

    seperti yang

    dikupas.

    3. Efek Konatif Niat 1. Ada niat untuk tetap menggunakan

    produk yang sama

    dengan yang

    dikupas pada acara

    ini

    2. Aa niat untuk mengikuti tips yang

    disampaikan

    1. Ada niat untuk beralih ke produk

    lain.

    2. Ada niat untuk tidak mengikuti tips

    yang disampaikan

    Ordinal

    Tekad

    1. Saya mempunyai kemauan untuk

    tetap setia dengan

    produk yang

    dikupas.

    2. Saya bertekad akan mengikuti tips yang

    disampaikan agar

    aman

    1. Saya mempunyai kemauan untuk

    beralih ke produk

    lain.

    2. Saya ingin melakukan

    kecurangan agar

    memperoleh

    keuntungan yang

    banyak

    Ordinal

    Usaha 1. Saya memutuskan untuk tetap

    membeli produk

    yang sama dengan

    yang ada

    ditayangan ini

    2. Saya mengikuti tips sebelum membeli

    produk yang sama

    dalam tayangan ini

    1. Saya memutuskan untuk membeli

    produk lain

    2. Saya langsung membeli produk

    tanpa mengikuti

    tips yang

    disampaikan dalam

    tayangan ini

    Ordinal

  • 41

    3.10 Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable X atau independent

    adalah tayangan reportase investigasi dan variable Y atau dependent adalah

    perubahan perilaku. Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh

    responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

    adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden,

    mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan

    data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

    rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang

    telah diajukan (Sugiyono, 2011:169). Teknik analisa data yang digunakan

    adalah statistik deskriptif, analisis regresi, uji validitas dan uji realibilitas.

    3.10.1 Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara

    mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul melalui

    table, grafik, diagram lingkaran, perhitungan mean, modus, median,

    perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan

    rata-rata dan standar deviasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini

    digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik responden dan karakteristik

    variable.

    3.10.2 Analisis regresi.

    Analisis regresi merupakan uji statistik parametrik, yang termasuk dalam

    menguji prediksi, atau estimasi, atau memperkirakan suatu kejadian (variabel)

    yang telah ditentukan. Analisi regresi ini digunakan untuk menguji hipotesis.

  • 42

    Rumus regresi sederhana:

    Y = a + bX

    Dimana :

    Y : variabel dependen yang diprediksi

    X : variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

    a : nilai konstana atau bila harga bila X = 0

    b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan

    variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

    Dimana bila b (=) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka

    terjadi penurunan

    nilai a dihitung dengan rumus :

    a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy

    n ∑x2

    - (∑x)2

    nilai b dihitung dengan rumus :

    b = n ∑xy - ∑x ∑xy

    n ∑x2

    - (∑x)2

    Rumus regresi berganda

    Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +…. + bk Xk

    Dimana:

    Y, X1 X2 X3 = variabel variabel

    a, b1, b2, b3 = bilangan kosntanta, koefesien variabel

  • 43

    3.10.3 Uji Validitas

    Validitas digunakan untuk menguji suatu instrument agar dapat digunakan

    untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini menggunakan

    rumus Person yaitu :

    rxy = n (∑xy) – (∑xy) (∑y)

    √ {n (∑x2) – (∑x

    2)} {n (∑y

    2) - ( ∑y

    2)}

    rxy : koefisien korelasi antara x dan y

    x : nilai variable bebas atau antara ( preditor y )

    y : nilai variable terikat

    ∑xy : jumlah product dari x dan y

    Untuk kriteria pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan

    berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan rhasil > rtabel.

    Valid jika r hasil positif dan > rtabel ( rxy > 0,3 )

    Tidak valid jika r hasil < r table ( rxy < 0,3 )

    r table diperoleh dari df = N-2 = 28 ( 0,374 dengan taraf

    signifikansi 5% )

  • 44

    Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan teknik person correlation

    dengan program SPSS 16, hasilnya sebagai berikut :

    Tabel 3.1

    Tabel Uji Validitas Tayangan Reportase Investigasi dan Perubahan Perilaku

    Validitas Item Valid Tidak Valid

    Frekuensi

    Penayangan

    1 2 3 4 1 2 3 4 -

    Durasi 1 2 3 4 1 2 3 4

    Atensi 1 2 3 4 1 2 3 4

    Kemasan acara 1 2 3 4 1 2 4 3

    Isi pesan 1 2 3 4 1 2 3 4

    Nilai berita 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

    Jumlah 25 19 6

    Kognitif Pengetahuan 1 2 3 4 2 3 4 1

    Keterampilan 1 2 3 4 1 2 4 3

    Kepercayaan 1 2 3 4 1 2 3 4 -

    Afektif Perasaan 1 2 3 4 2 3 4 1

    Emosi 1 2 3 4 1 2 4 3

    Sikap 1 2 3 4 2 3 4 1

    Konatif Niat 1 2 3 4 2 3 4 1

    Tekad 1 2 3 4 2 3 4 1

    Usaha 1 2 3 4 2 3 4 1

    Jumlah 36 28 8

    Total 61 47 14

    Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013

  • 45

    3.10.4 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

    indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau

    andal apabila jawban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.

    Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha

    Cronbach (α) terhadap semua item dalam instrument yang valid. Kriteria alat

    ukur (instrumen) dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > rtabel dan jika

    alpha cronbach < rtabel maka dinyatakan tidak reliable.

    α = 2 1 – S1

    - S2

    Sx

    2

    α : koefesien reliabilitas alpha

    S1

    dan S

    2 : varian skor belahan

    satu dan varian skor belahan dua

    Sx2 :

    varian skor skala

    Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :

    r hasil postif dan r hasil > r table, dikatakan reliable

    r hasil tidak positif, r hasil < r table, dikatakan tidak reliable

    r table diperoleh dari df = N-2 = 28 ( 0,374 dengan taraf signifikansi

    5% )

  • 46

    Tabel 3.2

    Tabel Uji Reabilitas Tayangan Reportase Investigasi dan

    Perubahan Perilaku

    Variabel Indikator Cronbach Alpha

    Tayangan reportase

    Investigasi

    1. Frekuensi

    Penayangan

    2. Durasi

    3. Atensi

    4. Kemasan acara

    5. Isi pesan

    6. Nilai berita

    1. 0,556

    2. 0,879

    3. 0,728

    4. 0,513

    5. 0,709

    6. 0,821

    Kognitif 1. Pengatahuan

    2. Keterampilan

    3. Kepercayaan

    Afektif 1. Perasaan

    2. Emosi

    3. Sikap

    0,763

    Konatif 1. Niat

    2. Tekad

    3. Usaha

    Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013

    Melalui tabel tersebut, dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai

    Cronbach Alpha diatas r tabel ( 0,374 ) sehingga dapat dikatakan reliable.