Upload
hoangnga
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Menurut Arikunto
(2010) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau
tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.Dengan tehnik
korelasional, peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dan sebuah variabel
dengan variabel lain besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi.
3.2. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah:
Variabel bebas : Kecerdasan emosional
Variabel terikat : Stres kerja
3.3. Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Stres Kerja
Stres kerja adalahtekanan yang terjadi di bidang pekerjaan sebagai akibat
dari ketidakseimbangan antara karakteristik seorang guru dengan tuntutan
pekerjaan dengan lingkungan yang dianggap mengancam kesejahteraan seorang
guru, yang bisa merubah kondisi fisologis dan psikologis. Stres kerja akan
27
diungkap dengan skala stres kerja berdasarkan aspek-aspek stres kerja
yaitu psikologis, perilaku, fisiologis. Makin tinggi skor yang diperoleh subyek
menunjukan makin tinggi stres kerjanya, dan sebaliknya makin rendah skor
subyek menunjukan makin rendah tingkat stres kerjanya.
3.3.2 Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seorang guru untuk mengenali,
memahami, dan mengendalikan emosi dalam upaya untuk mengelola emosi agar
terkendali dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan.
Kecerdasan emosional akan diungkap dengan skala kecerdasan emosional yang
disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri,
pengaturan diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Makin tinggi skor yang
diperoleh subyek menunjukan makin tinggi kecerdasan emosinya dan sebaliknya
makin rendah skor subyek menunjukan makin rendah tingkat kecerdasan
emosinya.
3.4. Populasi, Sampel, dan Sampling Penelitian
3.4.1. Populasi
Menurut Hadi (1994) populasi adalah keseluruhan atau sejumlah pendidik
atau individu yang sedikitnya mempunyai kesamaan. Populasi dalam penelitian
ini adalah guru di 30 SD Negeri Kecamatan Kedungjati sejumlah 229 Guru
karena yang cenderung memiliki stres kerja yang tinggi dengan guru-guru yang
mengajar di kelas 1 sampai 6 di kecamatan Kedungjati, Grobogan.
28
3.4.2. Sampel penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian.
Hasil penelitian terhadap sampel ini diharapkan dapat digeneralisasikan pada
populasi. Untuk itu sampel harus betul-betul mewakili populasinya (Suryabrata,
dalam Hapsari, 2006) dan populasinya (Rokhayati, 2010). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampel total.
Tabel 3.1
Daftar Sekolah
No. Desa Nama SD Jumlah Guru
1. Deras SDN 1 Deras
SDN 2 Deras
8 Guru
7 Guru
2. Kalimaro SDN 1 Kalimaro
SDN 2 Kalimaro
SDN 3 Kalimaro
7 Guru
9 Guru
9 Guru
3. Jumo SDN 1 Jumo
SDN 2 Jumo
SDN 3 Jumo
8 Guru
7 Guru
6 Guru
4. Wates SDN 1 Wates
SDN 2 Wates
8 Guru
8 Guru
5. Kentengsari SDN 1 Kentengsari
SDN 3 Kentengsari
9 Guru
9 Guru
6. Karanglangu SDN 1 Karanglangu
SDN 2 Karanglangu
SDN 3 karanglangu
9 Guru
9 Guru
8 Guru
7. Panimbo SDN 1 Panimbo
SDN 2 Panimbo
8 Guru
9 Guru
8. Padas SDN 1 Padas
SDN 2 Padas
SDN 4 Padas
8 Guru
7 Guru
7 Guru
9. Kedungjati SDN 1 Kedungjati
SDN 2 Kedungjati
SDN 3 Kedungjati
SDN 5 Kedungjati
10 Guru
10 Guru
6 Guru
9 Guru
10. Ngombak SDN 1 Ngombak
SDN 2 Ngombak
10 Guru
7 Guru
11. Prigi SDN 1 Prigi
SDN 2 Prigi
SDN 3 Prigi
8 Guru
5 Guru
4 Guru
12. Klitikan SDN Klitikan 8 Guru
29
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini metode
skala psikologi. Skala terdiri dari 2 jenis yaitu skala stres kerja dan skala
kecerdasan emosional. Pengambilan data dilakukan di 30 SD Negeri di
Kecamatan Kedungjati dengan membagiakan skala kepada guru SD Negeri. Para
guru tersebut diminta untuk mengisi skala sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, bukan keadaan yang dianggap wajar.
Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan dua skala psikologi,
yaitu:
3.5.1. Skala Stres Kerja
Skala ini dibuat untuk mengetahui atau mengukur stres kerja guru SD
terhadap pekerjaanya. SkalaJob StresSurvey (JSS) ini disusun penulis berdasarkan
aspek menurut Behr dan Newman (dalam Sihombing, 2007), yaitu aspek
psikologis, aspek fisiologis, dan aspek perilaku. Skala ini menggunakan tipe skala
Likert yang disusun dengan mengunakan 4 pilihan jawaban yaitu “SS” jika
responden menjawab dengan jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan dalam
skala. “S” jika rsponden menjawab dengan jawaban sesuai pertanyaan dalam
skala. “TS” jika responden menjawab pertanyaan dengan jawaban tidak sesuai
pertanyaan dalam skala. “STS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat
tidak sesuai dengan pertanyaan dalam skala.
Pertanyaan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu pertanyaan favorabel atau
pertanyaan yang mendukung dengan aspek yang diukur dan unfavorabel atau
pertanyaan yang tidak mendukung dengan aspek yang di ukur. Skala terdiri dari
30
35 item yang masing-masing terdapat 20 item favorabel dan 15 item unfavorabel
yang akan disusun dengan skoring sebagai berikut:
a. Untuk jenis pertanyaan favorabel
Sangat sesuai (SS) :4
Sesuai (S) :3
Tidak sesuai (TS) :2
Sangat tidak sesuai (STS) :1
b. Untuk jenis pertanyaan unfavorabel
Sangat sesua (SS) :1
Sesuai (S) :2
Tidak sesuai (TS) :3
Sangat tidak sesuai (STS) :4
Jadi keseluruhan pada skala stres kerja berjumblah 35 item, adapun
perinciannya sebagai berikut:
31
Tabel 3.2
Blue PrintStres Kerja
NO Aspek Indikator Item Jumlah
item Favorabel Unfavorabel
1 Psikologis 1. Merasa cemas
2. Menurunkan harga diri
3. Mengalami kebosanan
4. Depresi
5. Menurunkan kepercayaan diri
6. Mengalami ketegangan
1, 7, 13, 19,
25, 31, 35
4, 10, 16, 22,
28
12
2 Fisiologis 1. Meningkatnya detak jantung
2. Meningkatnya tekanan darah
3. Mudah lelah secara fisik
4. Kepala pusing
5. Susah tidur
6. Sering berkeringat
2, 8, 14, 20,
26, 32, 34
5, 11, 17, 23,
29
12
3 Perilaku 1. Menghindari pekerjaan
2. Menurunnya produktivitas kerja
3. Meningkatnya frekuensi absensi
4. Meningkatnya agresifitas
3, 9, 15, 21,
27, 33
6, 12, 18, 24,
30
11
Total item 20 15 35
3.5.2. Skala Kecerdasan Emosional
Skala ini dibuat untuk mengetahui atau mengukur kecerdasan emosional
guru SD Negeri terhadap pekerjaannya. Skala ini disusun penulis berdasarkan
aspek menurut Goleman (1995) yakni aspek kesadaran diri, pengukuran diri,
motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Skala ini menggunakan tipe skala
Likertyang disusun dengan mengunakan 4 pilihan jawaban yaitu “SS” jika
responden menjawab dengan jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan dalam
skala. “S” jika rsponden menjawab dengan jawaban sesuai pertanyaan dalam
skala. “TS” jika responden menjawab pertanyaan dengan jawaban tidak sesuai
pertanyaan dalam skala. “STS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat
tidak sesuai dengan pertanyaan dalam skala.
32
Pertanyaan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu pertanyaan favorabel atau
pertanyaan yang mendukung dengan aspek yang diukur dan unfavorabel atau
pertanyaan yang tidak mendukung dengan aspek yang di ukur. Skla terdiri dari 40
item yang masing-masing terdapat 23 item favorabel dan 17 item unfavorabel
yang akan disusun dengan skoring sebagai berikut:
a. Untuk jenis pertanyaan favorabel
Sangat sesuai (SS) :4
Sesuai (S) :3
Tidak sesuai (TS) :2
Sangat tidak sesuai (STS) :1
b. Untuk jenis pertanyaan unfavorabel
Sangat sesua (SS) :1
Sesuai (S) :2
Tidak sesuai (TS) :3
Sangat tidak sesuai (STS) :4
Jadi keseluruhan pada skala kecerdasan emosional berjumlah 40 item,
adapun perinciannya sebagai berikut.
33
Tabel 3.3
Blue print kecerdasan emosional
NO Aspek Indikator Item Jumlah
item Favorabel Unfavorabel
1 Kesadaran
diri
1. Mengetahui apa yang dirasakan pada
suatu waktu
2. Mampu mengambil keputusan sendiri
3. Mempunyai tolak ukur yang realistis
atas kemampuan diri
4. Mempunyai kepercayaan diri yang
kuat
1, 11, 21, 3,
40
6, 16, 26 8
2 Pengaturan
diri
1. Mampu untuk menangani emosi
sehingga berdampak positif terhadap
pelaksanaan tugas
2. Peka terhadap kata hati
3. Sanggup menunda kenikmatan
sebelum tercapainya suatu sasaran
4. Mampu pulih kembali dari tekanan
emosi
2, 12, 22,
32, 38
7, 17, 27, 36 9
3 Motivasi 1. Mampu menggunakan hasrat dari
dalam diri sebagai penggerak dan
penuntun
2. Mampu mengambil inisiatif
3. Mampu bertindak secara efektif dalam
menghadapi kegagalan dan frustasi
3, 13, 23, 33 8, 18, 28 7
4 Empati 1. Mampu merasakan apa yang dirasakan
orang lain
2. Mampu memahami perspektif orang
lain
3. Mampu menumbuhkan hubungan
saling percaya
4. Mampu menyelaraskan diri dengan
bermacam-macam orang
4, 14, 24, 34 9, 19, 29 7
5 Ketrampilan
sosial
1. Mampu menangani emosi saat
berhubungan dengan orang lain
2. Cermat membaca situasi dengan
jaringan sosial
3. Mampu berinteraksi dengan lancar
4. Mampu mempengaruhi dan memimpin
5. Mampu bermusyawarah dan
menyelesaikan permasalahan
6. Mampu bekerja sama dalam tim
5, 15, 25,
35, 39
10, 20, 30,
37
9
Total item 23 17 40
34
3.6. Uji Coba Alat Ukur
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai. Uji coba
terpakai adalah subyek yang digunakan sekaligus untuk penelitian guna
menghemat waktu, tenaga, dan biaya (Hadi 1993). Pada metode uji coba terpakai,
pengambilan data hanya dilakukan satu kali saja, dalam arti data subyek yang
telah digunakan untk uji coba juga akan digunakan sebagai data penelitian.
3.7. Validitan dan Reabilitas
3.7.1. Validitas
Sebuah tes bisa memperbaiki efisiensi prediktif jika tes itu menunjukan
kolerasi apapun yang berarti signifikan dengan kriteria seberapapun rendahnya.
Dalam keadaan ini bahkan validitas rendah serendah 0,2 atau 0,3 bisa
membenarkan dimasukanya tes kedalam program seleksi (Anatasia1997). Dengan
demikian sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mempunyai koefisien
positif.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan standar validitas dari
(Anastasia 1997), dengan kriteria positif pada koefisien korelasinya. Hasil uji
validitas dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 For windows validitas
instrumen kecerdasan emosional dengan stres kerja, menunjukan skore positif
pada corrected item Total Correlation, dengan demikian semua iem instrumen
dikatakan valid.
35
3.7.2. Reliabilitas
Adapun suatu penelitian sudah diketahui validitasnya, maka perlu
diketahui reabilitas. Reabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil
ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). Skala
dianggap reliabel ketika memenuhi koefisien alpha (α) minimal 0,20 yang
termasuk dalam kategori cukup fair (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini,
penelitian menggunakan teknik uji reabilitas Alpha Cronbachdengan SPSS 16.
For Windows.
Uji coba angket hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja
pada guru SD sejumlah 29 guru. Setelah dianalisis diperoleh alpha 0,882. Kriteria
untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Azwar, 1997) sebagai berikut :
> 0,9 : dikatakan sangat tinggi
> 0,8 : dikatakan tinggi
> 0,7 : dikatakan cukup tinggi
> 0,6 : dikatakan sedang
> 0,5 : dikatakan rendah
< 0,5 : dikatakan sangat rendah
Tabel 3.4
Tabel reliabilitas kecerdasan emosional
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.882 40
36
Uji coba angket kecerdasan emosionaluntuk membuktikan bahwa angket
tersebut reliabel Setelah dianalisa diperoleh alpha 0,882,sehingga instrumen dapat
dikatakan tinggi.
Tabel 3.5
Tabel reliabilitas stres kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.792 .797 35
Uji coba angket stres kerja untuk membuktikan bahwa angket tersebut
reliabel. Setelah dianalisa diperoleh alpha 0,792,sehingga instrumen dapat
dikatakan cukup tinggi. Dengan menggunakan kriteria untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan
Mallery (dalam Azwar, 1997) sebagai berikut :
> 0,9 : dikatakan sangat tinggi
> 0,8 : dikatakan tinggi
> 0,7 : dikatakan cukup tinggi
> 0,6 : dikatakan sedang
> 0,5 : dikatakan rendah
< 0,5 : dikatakan sangat rendah
3.8. Analisa Data
37
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah menggunakan
metode statistik karena data yang diperoleh berwujud angka-angka maka dapat
memberikan hasil yang objektif. Selain itu dengan metode statistik dapat ditarik
kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena
berdasarkan perhitungan yang teratur, tepat, dan teliti (Ancok, 1987). Penelitian
ini menggunakan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas dan stres kerja sebagai
variabel terikat.
Analisis data penelitian yang digunakan untuk mengolah data dalam
penelitian ini menggunakan kolerasi Product Moment dengan bantuan SPSS
16.For Windows.