16
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Unit Analisis Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, akan digunakan metode penelitian deskriptif korelatif (Descriptive Corelational Method). Metode penelitian deskriptif korelatif dipilih karena metode ini dapat melihat sebuah timbal balik yang saling berkaitan secara relatif dan teratur dari dua atau lebih gejala. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2013) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional, karena pada penelitian ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan serta melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat dan juga mendefinisikan hubungan yang terjadi atara variabel bebas dan terikat. Jika terdapat dua kejadian yang berhubungan satu sama lain maka keterkaitan tersebut akan selalu sejalan.Dikatakan oleh Faenkel dan Wallen (2008), penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, akan dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan penelitian.Selanjutnya, Fraenkel dan Wallen (2008) menyebutkan penelitian korelasi termasuk ke dalam penelitian deskripsi karena penelitian tersebut merupakan usaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, akan menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Unit Analisis Penelitianrepository.podomorouniversity.ac.id/345/13/Bab III... · 2020-05-04 · 3.1 Metode dan Unit Analisis Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

“BAB III”

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Unit Analisis Penelitian

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini,

akan digunakan metode penelitian deskriptif korelatif (Descriptive

Corelational Method). Metode penelitian deskriptif korelatif dipilih karena

metode ini dapat melihat sebuah timbal balik yang saling berkaitan secara

relatif dan teratur dari dua atau lebih gejala.”

“Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2013) adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

dengan variabel yang lain. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif

korelasional, karena pada penelitian ini akan mendeskripsikan atau

menggambarkan serta melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena

yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat dan juga mendefinisikan

hubungan yang terjadi atara variabel bebas dan terikat. Jika terdapat dua

kejadian yang berhubungan satu sama lain maka keterkaitan tersebut akan

selalu sejalan.”

“Dikatakan oleh Faenkel dan Wallen (2008), penelitian korelasi atau

korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.

Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui

tingkat hubungan yang ada, akan dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan

penelitian.”

“Selanjutnya, Fraenkel dan Wallen (2008) menyebutkan penelitian

korelasi termasuk ke dalam penelitian deskripsi karena penelitian tersebut

merupakan usaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam

penelitian ini, akan menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks

kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.”

“Emzir (2009) berpendapat bahwa penelitian korelasional dapat

dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun

ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran hubungan antar

variabel saja dan tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini

dapat dijadikan acuan untuk diajadi penelitian selanjutnya seperti penelitian

eksperimen.”

“Penelitian korelasional memiliki beberapa kelebihan, salah satunya

adalah kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel

secara bersama-sama. Abidin (2010) berpendapat bahwa penelitian

korelasional juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan hubungan

antara variabel-variabel yang diteliti. Dengan penelitian ini juga

memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel untuk diselidiki secara

khusus dan penelitian ini dapat melakukan analisis prediksi tanpa

memerlukan sampel yang besar.”

“Namun, dibalik kelebihannya, ternyata metode korelasi ini juga

memiliki kelemahan. Abidin (2010) menyebutkan kelemahan penelitian

korelasional yakni hasilnya hanya mampu mengidentifikasi apa sejalan

dengan apa, tidak mampu menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.

Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional

dinilai kurang ketat, karena kurangnya kontrol terhadap variabel-variabel

bebas. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur. Hal itu

menyebabkan penelitinya cenderung memasukkan berbagai data tanpa pilih-

pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang dianggap berguna atau

bermakna.”

“Unit analisis yang diamati dan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini

adalah karyawan Front Office Department di Holiday Inn & Suites Jakarta

Gajah Mada.”

3.2 Variabel dan Pengukurannya

“Dikatakan oleh Sugiyono (2014), pengertian variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel adalah segala

sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan (penelitian) yang berupa suatu

konsen yang mempunyai variasi nilai. Berdasarkan hubungan antar variabel,

terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent

variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).”

“”Variabel Independen (X) sering disebut sebagai variabel stimulus,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Menurut

Sugiyono (2014) pengertian variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (dependent). Variabel bebas (X) yang diteliti dalam

penelitian ini adalah gaya kepemimpinan.””

“Variabel dependen (Y) sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Demikian pula dikatakan oleh Sugiyono (2014), pengertian variabel terikat

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Variabel dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian

ini adalah kinerja karyawan.”

“Sesuai dengan judul penelitian yakni Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Duty Manager Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department di

Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada, maka dibuatlah sebuah tabel yang

berisi variabel bebas dan terikat beserta masing – masing indikator dan skala

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel variabel dan

pengukuran tersebut kemudian ditampilkan sebagai berikut:”

Tabel 3.1

Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Skala pengukuran

Gaya

Kepemimpinan

(X)

Menurut Hasibuan

Dalam Ruyatnasih

dn Anwar (2016)

1. Kepemimpinan Otoriter Likert

2. Kepemimpinan Partisipatif Likert

3. Kepemimpinan Delegatif Likert

4. Kepemimpinan Kharismatik Likert

5. Kepemimpinan Demokratik Likert

Kinerja Karyawan

(Y)

Menurut Robbins

dalam Andriyani

(2016)

1. Kualitas Likert

2. Kuantitas Likert

3. Ketepatan Waktu Likert

4. Efektivitas Likert

5. Kemandirian Likert

“Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2010) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, kemudian responden harus

memilih jawaban yang sesuai dengan pengalaman mereka.”Dengan skala

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

“Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.”

“Pernyataan tersebut akan disusun kedalam sebuah kuesioner. Jenis

pernyataan dapat berupa kalimat positif maupun negatif, hal ini menyebabkan

skala penilaian yang digunakan harus dibedakan seperti dijelaskan dalam

tabel berikut ini:”

Tabel 3.2

Skala Penilaian Untuk Pernyatan Positif dan Negatif

No Keterangan Skor Positif

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

(Sumber : Sugiono, 2010)

“Selain data variabel, diperlukan pula keterangan data demografi

responden. Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan

menurut jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama bekerja. Data

demografi responden disajikan dalam tabel sebagai berikut:”

Tabel 3.3

Demografi Responden dan Skala Pengukurannya

(Sumber : Riduwan, 2009)

No Item Skala Pengukuran

1 Usia Ordinal

2 Jenis Kelamin Nominal

3 Status Perkawinan Nominal

4 Tingkat Pendidikan Ordinal

5 Lama Bekerja Interval

“Dalam karakteristik demografi responden, digunakan skala ordinal,

nominal dan interval. Skala pengukuran yang dipilih disesuaikan dengan

kebutuhan penelitian.“Maksud dari skala pengukuran ini untuk

mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan

dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.”Riduwan

(2010) menjelaskan bahwa”skala nominal yaitu skala yang paling sederhana

disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai

simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik lainnya.

Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan

orang atau objek ke dalam kategori, kelas atau klasifikasi.”

“Adapun ciri-ciri dari skala nominal adalah:

a. Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).

b. Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang),

Hasil perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang

tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan

tidak mempunyai nol mutlak.”

“Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka

tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal digunakan untuk

mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini

tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan

urutan (rangking) saja.”

“Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain :

a. kategori data saling memisah

b. kategori data memiliki aturan yang logis

c. kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik

khusus yang dimilikinya.”

“Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan

dengan skala nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai

karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan

ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan

demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu

individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar

merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam operasi

aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan.”

3.3 Prosedur Penarikan Sampling

3.3.1 Populasi

“Sugiyono (2009) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan

objek pengamatan yang menjadi perhatian kita atau dengan kata lain

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Front Office

Department di Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada yang berjumlah

55 orang.”

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi (Sugiyono, 2011). Sampel dilakukan jika populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik

sampling adalah teknik pengambilan sampel.”Untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat macam – macam teknik,

yakni Probability Sampling dan”Non – Probability Sampling.”Dalam

penelitian ini, akan digunakan salah satu dari teknik“Non – Probability

Sampling yang berarti teknik pengambilan sampel tidak memberi peluang

bagi setiap unsur untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi

sampling sistematis, kuota, incidental, purposive, jenuh dan snowball.”

“Berdasarkan jumlah populasi dalam penelitian ini, maka dipilih

teknik sampling jenuh. Teknik ini digunakan apabila jumlah populasi

relatif kecil yakni kurang dari 100 orang, sehingga semua populasi

akhirnya akan dijadikan sebagai koresponden. Dengan demikian,

koresponden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Front Office

Department di Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada yang berjumlah

55 orang.”

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

“Definisi yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008) mengenai data

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Selain itu data primer dalam penelitian adalah data yang

diperoleh secara langsung dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

responden yang menjadi sample untuk mengetahui tanggapan tentang

penelitian yang akan diteliti. Dilengkapi pula dengan dokumen-dokumen

perusahaan berupa sejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi,

dan data-data statistik mengenai jumlah pegawai dan lain-lain yang

berhubungan dengan penelitian.”

“Mengacu pada pendapat ahli diatas, maka langkah yang di tempuh

dalam proses pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi, melakukan pengamatan dan wawancara secara

langsung di bagian Front Office Department di Holiday Inn &

Suites Jakarta Gajah Mada untuk dapat mengetahui

permasalahan yang terjadi.

b. Angket, data didapatkan dengan menggunakan instrumen berupa

kuesioner yang disebarkan kepada kepada seluruh karyawan

Front Office Department di Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah

Mada yang berjumlah 55 orang.”

3.4.2 Data Sekunder

“Definisi data sekunder menurut Sugiyono (2009) adalah sumber data

yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami

melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta

dokumen perusahaan. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara

tidak langsung, contohnya dari literatur-literatur, buku-buku laporan yang

erat hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data ini dapat dicari

dengan mengumpulkan data melalui tinjauan pustaka dengan membaca

buku-buku dan literature sehingga mendapatkan pendapat dari ahli pakar

teori.”

“Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian ini

adalah sumber data primer dan data sekunder.”

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang diunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2010). Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana

data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel

yang dimaksud.”

”Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila hasil

test tersebut menjalankan fungsi pengukurannya, atau memberikan hasil

ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test atau penelitian

tersebut. Untuk melakukan uji validitas, kuesioner penelitian diberikan

kepada 55 responden. Data yang didapat kemudian diuji validitas dengan

menggunakan bantuan software SPSS 21.0 atau menentukan kevalidan

dari item kuesioner digunakan metode koefisien korelasi person product

moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh

masing-masing responden (Xtotal) dengan skor masing-masing item (X)

yaitu dengan rumus:”

n (Σ X1 . Xtotal) – (Σ X1)( Σ Xtotal)

r = _____________________________

√(nΣ X12 – (Σ X1)

2 (nΣ Xtotal

2 – (Σ Xtotal)

2

”Sugiyono (2011) mengatakan bahwa suatu item bisa dikatakan

valid apabila nilai koefisiennya atau yang disebut dengan r hitungan ≥ r

tabel dan akan tidak valid apabila r hitung < r tabel.”

3.5.2 Uji Realibilitas

“Sukmadinata (2009) menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan

dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.”Kuesioner

dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama (ajeg) pada

saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu

yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap.”Menurut Sugiyono

(2010) reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur dan juga mencakup

aspek penting, yaitu: alat ukur yang digunakan harus stabil, dapat

diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictabillity) sehingga

alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas yang tinggi atau dapat

dipercaya.”

Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha sebagai berikut:

Dimana :

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

Rumus yang digunakan untuk menghitung Si dan St adalah sebagai

berikut:

“Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2011), jika nilai alpha > 0,6

artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha

> 0,90 ini menyatakan seluruh item reliabel dan seluruh tes konsisten

secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Jika alpha rendah

maka kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel dan tidak bisa

digunakan lebih lanjut dalam penelitian. Reliabilitas item di penelitian ini

diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability

Analysis dengan program SPSS versi 21.0. Nilai Alpha Cronbach akan

dilihat untuk reliabilitas keseluhan item dalam satu variabel.”

3.5.3 Uji Statistik Deskriptif

“Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang

dipilih dari sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi

atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat

dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Sugiyono

(2010), Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggabarkan data

yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.”

“Penghitungan rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai

data suatu kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel

tersebut. Jadi jika suatu kelompok sampel acak dengan jumlah sampel n,

maka bisa dihitung rata-rata dari sampel tersebut dengan rumus sebagai

berikut:”

𝑥 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯+ 𝑋𝑛

𝑛

Keterangan:

𝑥 = rata-rata hitung

𝑥𝑖 = nilai sampel ke-i

𝑛 = jumlah sampel

”Intrepretasi hasil interval nilai mean dilihat dari banyaknya kelas

yang digunakan yaitu 5 kelas, maka perhitungan intervalnya didapat

dengan rumus sebagai berikut:”

Panjang Kelas Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Banyak Kelas Interval

“Berdasarkan rumus diatas diperoleh tingkatan nilai intervalnya

adalah 0.8, dan nilai intrepretasi variabel ditampilkan dalam tabel sebagai

berikut:”

Tabel 3.4

Kriteria Skor Jawaban Responden Dalam Uji Deskriptif

NO SKOR

KATEGORI SKOR

Gaya

Kepemimpinan Kinerja Karyawan

1 1.00 – 1.80 Tidak Sesuai Tidak Baik

2 1.80 – 2.60 Kurang Sesuai Kurang Baik

3 2.60 – 3.40 Cukup Sesuai Cukup Baik

4 3.40 – 4.20 Sesuai Baik

5 4.20 – 5.0 Sangat Sesuai Sangat Baik

3.5.4 Uji Korelasi

“Koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

serta mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa pada kenyataannya

terdapat hubungan antara Gaya kepemimpinan dengan Kinerja karyawan.”

“Menurut Sugiyono (2008) rumus persamaan korelasi Pearson di

nyatakan sebagai berikut:”

n (Σ X1 . Y1) – (Σ X1)( Σ Y1)

r = _____________________________

√(nΣ X12 – (Σ X1)

2 (nΣ Y1

2 – (Σ Y1)

2

Keterangan :

r = Koefisien korelasi ( -1≤ r ≥ +1), di mana :

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat Tabel

n = Jumlah sampel

Tabel 3.5.Koefisien Korelasi

(Sumber : Sugiyono, 2008)

“Adapun untuk menginterpretasikan koefisien korelasi antar variabel

disajikan di dalam tabel sebagai berikut:”

NO KOEFISIEN KORELASI TINGKAT HUBUNGAN

1 0.00 – 0,199 Sangat Rendah

2 0.20 – 0.399 Rendah

3 0.40 - 0.599 Sedang

4 0.60 – 0.799 Kuat

5 0.80 – 1.00 Sangat Kuat

“Nilai koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008) berkisar antara -1

sampai dengan +1 yang kriteria pemanfaatannya di jelaskan sebagai

berikut:” “srfifeuibfijkbfefabfjea

Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif,

yaitu makin besar variabel X maka semakin besar variabel Y.

Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif,

yaitu semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar variabel Y

atau sebaliknya semakin besar variabel X maka semakin kecil

variabel Y.

Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara

variabel X dengan variabel Y.

Jika nilai r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna,

yaitu berupa garis lurus, sedangkan bagi r yang mengarah kearah

angka 0 maka garis semakin tidak lurus.”

“Pendeskripsian data dapat dilakukan melalui penyajian data dalam

bentuk tabel dengan menggunakan metode korelasi Rank Spearman

dengan software atau alat bantu penghitungan SPSS 21.0”

“Dari uji data yang sudah disusun dalam SPSS 21.0 untuk

menerangkan dalam mengetahui seberapa besar tingkat hubungan antara

gaya kepemimpinan Front Office Manager terhadap peningkatan kinerja

karyawan Front Office Department Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah

Mada.”

3.5.5 Uji Determinasi

“Menurut Ghozali (2011) pengertian koefisien determinasi (R²) adalah

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

sampai satu (0 < R² < 1). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.”

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

R = Koefisien Korelasi

3.5.6 Uji Regresi Linear

“Sugiyono (2008) menyatakan bahwa regresi linier sederhana

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Kegunaan analisis regresi

linier sederhana menurut Sarwono (2005) adalah untuk mengukur

besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan

memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh atau dampak

dari Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di Holiday Inn &

Suites Jakarta Gajah Mada.”

Rumus menghitung uji regresi dinyatakan sebagi berikut :

Y = a + bX

(sumber : Sugiyono, 2008)

“Untuk mengisi persamaan tersebut, terlebih dahulu nilai a dan b

dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:”

a = (∑X2 )(∑Y) – (∑X)(∑XY) n∑X2 – (∑X)2

b = n∑XY – (∑X)(∑Y) n∑X2 – (∑X)2

3.5.7 Uji F

“Menurut Sugiyono (2011) uji F merupakan pengujian hubungan

regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh

KD = r² x 100%

variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Langkah langkah pengujian dengan

menggunakan uji F adalah sebgai berikut:”

a. Menentukan tingkat signifikansi sebesar α = 5%

Tingkat signifikansi 0.05% atau 5% artinya kemungkinan besar

hasil penarikan kesimpulan memiliki profitabilitas 95% atau

toleransi kesalahan 5%.

b. Menghitung Uji F (F-test)

Keterangan:

R2 : Koefisien determinasi gabungan

k : Jumlah variabel

n : Jumlah sampel

c. Kriteria Pengambilan Keputusan

1. H0 ditolak jika F statistik < 0,05 atau Fhitung > Ftabel

2. H0 tidak berhasil ditolak jika F statistik > 0,05 atau Fhitung <

Ftabel

Nilai f tabel didapat dari :

df1 (pembilang) = jumlah variabel – 1

df2 (penyebut) = n – k

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian

“Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2019 dan tempat

penelitian akan dilaksanakan di Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada

yang berlokasi di Jalan Gajah Mada no. 211, Jakarta Barat.”

F Hitung = R2

/ k

(1-R 2

) / (n-k-1)