18
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Geger Bintang Gunung Putri merupakan sebuah objek wisata yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Desa Jayagiri Lembang sekitar 19 KM di utara Kota Bandung. Objek wisata ini berada di kawasan hutan Perum Perhutani RPH Lembang, BKPH Lembang KPH Bandung Utara dengan ketinggian sekitar 1587 meter diatas permukaan air laut (mdpl) dengan keadaan udara yang dingin dan sejuk. Objek wisata ini juga dikenal karena keindahan alam dan terdapat tugu SESPIM di puncaknya. Pada waktu pagi hari terdapat sunrise yang indah tidak kalah indah dengan sunset disore harinya. Jika cuaca sedang cerah maka dapat terlihat citylight Kota Lembang dan Bandung. Selain itu terdapat daya tarik historis yaitu terdapat benteng peninggalan Belanda. Untuk menuju kawasan wisata wisata Geger Bintang Gunung Putri wisatawan dapat memilih beberapa jalur, jika menggunakan kendaraan pribadi maka dapat ditempuh melalui jalur Bandung-Ledeng-Lembang, atau menggunakan ruas Jalan Ir. H. Juanda menuju kawasan Dago Giri yang akan keluar di kawasan Pasar Lembang, selanjutnya menuju arah Subang. Apabila menggunakan kendaraaan umum kita dapat menggunakan angkutan kota Stasiun Hall-Lembang, kemudian dilanjutkan dengan angkutan kota jurusan Lembang-Cikole dan berhenti didepan Hotel Augusta dan dilanjutkan menggunakan ojeg menuju Geger Bintang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Geger Bintang Gunung Putri merupakan sebuah objek wisata yang terletak

di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Desa Jayagiri Lembang sekitar 19 KM di

utara Kota Bandung. Objek wisata ini berada di kawasan hutan Perum Perhutani

RPH Lembang, BKPH Lembang KPH Bandung Utara dengan ketinggian sekitar

1587 meter diatas permukaan air laut (mdpl) dengan keadaan udara yang dingin dan

sejuk. Objek wisata ini juga dikenal karena keindahan alam dan terdapat tugu

SESPIM di puncaknya. Pada waktu pagi hari terdapat sunrise yang indah tidak

kalah indah dengan sunset disore harinya. Jika cuaca sedang cerah maka dapat

terlihat citylight Kota Lembang dan Bandung. Selain itu terdapat daya tarik historis

yaitu terdapat benteng peninggalan Belanda.

Untuk menuju kawasan wisata wisata Geger Bintang Gunung Putri

wisatawan dapat memilih beberapa jalur, jika menggunakan kendaraan pribadi

maka dapat ditempuh melalui jalur Bandung-Ledeng-Lembang, atau menggunakan

ruas Jalan Ir. H. Juanda menuju kawasan Dago Giri yang akan keluar di kawasan

Pasar Lembang, selanjutnya menuju arah Subang. Apabila menggunakan

kendaraaan umum kita dapat menggunakan angkutan kota Stasiun Hall-Lembang,

kemudian dilanjutkan dengan angkutan kota jurusan Lembang-Cikole dan berhenti

didepan Hotel Augusta dan dilanjutkan menggunakan ojeg menuju Geger Bintang

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

34

Gunung Putri. Harga tiket masuk taman wisata Geger Bintang Gunung Putri adalah

sebesar Rp.7.500, retribusi berkemah sebesar Rp. 17.500, parkir untuk kendaraan

roda 2 sebesar Rp.5000 dan roda 4 sebesar Rp.10.000.

3.2. Cakupan Penelitian

Responden dari penelitian ini adalah pengunjung atau wisatawan yang

datang ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri. Langkah langkah dalam

penelitian ini adalah :

1. Menyusun stategi sampling dan pengumpulan data

2. Focus Group Discussion

3. Desain Kuisioner

4. Menentukan model penelitian yang akan di gunakan.

5. Melakukan survey.

6. Penginputan data

7. Mengestimasi model yang telah dibuat

8. Mengestimasi Willingness to Pay serta faktor daya tarik di Objek Wisata

Geger Bintang Gunung Putri.

3.2.1. Kerangka Sampling

Sebelum penentuan jumlah sampel maka kita harus mengetahui jumlah

populasi dari objek penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini merupakan

jumlah wisatawan yang yang mendatangi Geger Bintang Gunung Putri. Teknik

pengambilan jumlah sampel menggunakan sample random sampling, yaitu

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

35

responden memiliki peluang yang sama untuk dipilih dalam pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini responden yang dipilih adalah orang yang sedang melakukan

kegiatan wisata di objek wisata Geger Bintang Gunung Putri Lembang. Sampel

yang diambil harus betul betul representatif, menurut Husein Umar (2004 : 78)

Rumus untuk menghitung jumlah sampel adalah :

n =N

1 + N𝑒2

(3.1)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e2 = Standar Error, umumnya, 1%,5%,10%

Populasi dalam penelitian ini ojek wisata Geger Bintang Gunung Putri

adalah sebesar 42.000. sehingga jumlah sampel minimal untuk penelitian ini

adalah :

n =42.000

1+(42.000x(0,12)= 100 (Pembulatan)

(3.2)

Berdasarkan hasil dari rumus Slovin yang diaplikasikan ke dalam penelitian

ini, dengan minimum sampel berjumlah 100 responden maka diambil responden

sebanyak 150 responden.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

36

3.2.2. Focus Group Discussion

Focus group discussion pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 7

Oktober 2018 yang dihadiri oleh pengurus objek Wisata Geger Bintang Gunung

Putri. Kegiatan focus group discussion ini bertujuan untuk mendapatkan variabel

variabel faktor daya tarik di objek wisata Geger Bintang Gunung Putri sebagai

objek penelitian. Objek wisata Geger Bintang Gunung Putri merupakan objek

wisata yang sedang populer untuk para pendaki melakukan hiking dan camping

ataupun hanya untuk menikmati sejuknya Lembang. Objek wisata ini merupakan

objek wisata unggulan Perum Perhutani KPH Bandung Utara yang berdiri sejak

tahun 2016. Tidak hanya menawarkan keindahan alam namun memiliki nilai

sejarah berupa benteng peninggalan Belanda. Berdasarkan fokus Group Discussion

yang dilakukan dengan pihak pengelola didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Keindahan alam dapat dilihat dari sunrise, sunset serta citylight pada malam hari.

2. Terdapat peninggalan sejarah berupa Benteng Belanda dan Tugu Sespim di

puncaknya yang masih dipertahankan keasliannya serta masih erat kaitan dengan

Legenda populer Jawa Barat yaitu, Sangkuriang dan Gunung Tangkuban Perahu.

3. Fasilitas penunjang berupa Mushola, tempat parkir, camping ground, toilet,

kantor informasi serta pelayanan kebersihan dibersihkan setiap sore hari.

4. Kesejukan udara ditambah dengan area camping ground yang menghadap

langsung ke arah Kota Lembang dan Kota Bandung.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

37

5. Harga yang ditawarkan dapat bersaing, termasuk tiket masuk, parkir, serta tiket

camping.

6. Terdapat banyak spot untuk fotografi, seperti spot berupa lambang cinta dan

kupu-kupu

7. Terdapat beberapa warung yang dapat digunakan untuk pengunjung yang tidak

membawa bekal makanan.

8. Terdapat papan interpretasi wahana di Gegeger Bintang Gunung Putri

3.2.3. Desain Kuesioner

Kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan diisi oleh responden untuk

kepentingan penelitian. Penyebaran dilakukan dengan cara langsung diberikan

kepada responden. Pembuatan kuesioner untuk memudahkan responden dalam

mengisi data dan memudahkan dalam mengolah data tersebut. Desain kuesioner

yang digunakan menggunakan pertanyaan-pertanyaan dengan bahasa yang mudah

di pahami oleh responden. Desain kuesioner digunakan untuk mengatur arah

pertanyaan dan pernyataan yang terdapat dalam isi kuesioner, mulai tahap awal

sampai akhir. Kuesioner akan dibuat secara singkat padat serta jelas.

Kuesioner menjadi 2 bagian yaitu kuesioner karakteristik individu

mengenai sosio-ekonomi wisatawan, biaya perjalanan dan pengeluaran responden

dan mengenai penilain pengunjung terhadap faktor faktor daya tarik. Pertanyaaan

untuk responden seperti pertanyaan pendapatan, biaya perjalanan, serta

pengeluaran di Geger Bintang Gunung Putri, menggunakan pertanyaaan yang

tertutup dan semi tertutup.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

38

3.2.4 Analisis Faktor

Analisis faktor menurut Santoso Singgih dalam (Adi, 2008) adalah analisis

sejumlah variabel yang saling berhubungan, sehingga dapat dibuat variabel baru

atau lebih sedikit dari variabel semula. Namun dapat menginterpretasikan variabel

utama. Menurut Hauser dan Koppelman dalam (malhora, 1981) analisis faktor

mempunyai tiga kelebihan jika dibandingan dengan alat analisis statistik lain dalam

hal mereduksi data, yaitu mampu dalam memprediksi faktor yang dihasilkan, lebih

mudah dalam menginterpretasikan hasil pengelompokan data dan mudah dalam

mereduksi data. Terdapat enam kriteria dalam menentukan optimal atau tidaknya

faktor-faktor yang dihasilkan :

1. Eigenvalue merefleksikan besarnya varians pada masing-masing faktor,

dimana faktor dengan eigenvalue satu atau lebih dinyatakan dapat

dipertahankan dan dianalisis lebih lanjut.

2. Factor loading merupakan angka yang menunjukkan kuatnya hubungan antara

variabel yang berkaitan dengan faktor yang merepresentasikannya tidak kurang

dari 0,3.

3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan tidak kurang dari

60% keseluruhan varians yang ada.

4. Test of fit dari model principle component dalam mereduksi data menghasilkan

uji chi-kuadrat yang signifikan pada taraf 0,05 (5%).

5. Metode rotasi faktor yang akan digunakan merupakan metode rotasi paling

umum, yaitu varimax.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

39

6. Faktor-faktor yang baru kemudian dieksplorasi untuk memudahkan intepretasi

atau diberikan nama faktornya.

3.2.5. Travel Cost Method

Metode biaya perjalanan atau travel cost methode dalam penelitian ini

karena dapat menilai barang yang tidak memiliki harga seperti objek rekreasi

(Hufschmidt, Lucking & T, 1991). Informasi yang didapat akan dianalisis,

kemudian data yang dihasilkan akan diregres dengan variabel dependen, yaitu

intensitas kunjungan yang di pengaruhi oleh biaya perjalanan dan berbagai variabel

sosial ekonomi lainnya. Karakter sosioekonomi dan yang berhubungan terhadap

perjalanan pengunjung :

1. Jumlah kunjungan wisata Geger Bintang Gunung Putri

Jumlah kunjungan wisata Geger Bintang Gunung Putri menunjukan yang

dilakukan oleh individu selama satu tahun terakhir ke objek wisata Geger

Bintang Gunung Putri.

2. Biaya Perjalanan

Variabel yang menunjukan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh

pengunjung setiap kali mengunjungi ke objek wisata Geger Bintang Gunung

Putri. Ortacesime (2001) berasumsi bahwa biaya perjalanan hanya dapat

menggunakan beberapa biaya perjalanan yang akan digunakan oleh wisatawan.

Dalam penelitian ini variabel biaya perjalanan yang digunakan adalah biaya

perjalanan pergi-pulang dari daerah asal wisatawan ke objek wisata Geger

Bintang Gunung Putri.

3. Pendapatan Pengunjung

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

40

Pendapatan pengunjung adalah pendapatan perbulan pengunjung objek

wisata Geger Bintang Gunung Putri atau uang saku pengunjung per bulan.

4. Usia Responden

Umur dari pengunjung yang datang ke objek wisata Geger Bintang Gunung

Putri.

5. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan pendidikan terakhir atau tingkat pendidikan

yang sedang ditempuh oleh responden.

6. Jarak tempuh menuju lokasi Objek wisata

Jarak tempuh yang dilalui oleh responden dari daerah asal menuju lokasi Objek

wisata Geger Bintang Gunung Putri yang diukur dengan satuan kilometer.

Dengan fungsi umum yang terdapat pada metode individual travel cost

method (persamaan 2.1), maka fungsi permintaan dalam penelitian ini dibentuk

dengan model regresi yaitu :

V =β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + ε

(3.2)

Keterangan :

V = Jumlah kunjungan per tahun ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri

X1 = Biaya perjalan individu ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri

X2 = Total Pendapatan per bulan

X3 = Usia responden

X4 = Tingkat pendidikan

X5 = Jarak tempuh ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri

Β 0 = Konstanta

β1-β5 = Koefisien regresi

ε = Error term

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

41

3.2.5.1 Surplus Konsumen

Surplus konsumen menurut Samuelson dan Nordhaus dalam (Djijono,

2002) terdapatnya manfaat atau keuntungan yang dirasakan konsumen dimana

mengacu pada hukum utilitas marginal yang semakin menurun, karena konsumen

membayar untuk tiap unit berdasarkan nilai unit terakhir.

1. Individual consumer surplus :

CSi=1

−𝛽𝑋1

(3.3)

CSi = Consumer surplus setiap pengunjung per perjalanan

−𝛽𝑋1= Kemiringan dari fungsi permintaan atau koefisien dari variabel 𝛽𝑋1 (Biaya

Perjalanan Individu )

2. Total Consumer Surplus (Anual recreational use value) objek wisat Geger

Bintang Gunung Putri Lembang

TCSgbgp = Csi x TKgbgp

3.4

Keterangan

TCSgbgp = Total Consumer surplus untuk objek wisata Alam Geger Bintang

Csi = Consumer surplus setiap pengunjung per perjalanan

TKgbgp = Jumlah total kunjungan dalam satu tahun periode tertentu

3.2.5.2 Willingness to Pay

Pearch dan Morran dalam (Djijojo, 2002) mengungkapkan bahwa

willingness to pay atau kesediaan membayar menggambarkan berapa besar jumlah

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

42

yang individu keluarkan untuk mendapatkan seluruh manfaat wisata dari objek

wisata.

WTP = Csi + meanX1

(3.5)

Keterangan :

WTP : Willingness to pay pengunjung dalam berkunjung ke objek wisata

Geger Bintang

CSi : Surplus konsumen pengunjung ke Objek Wisata Geger Bintang

meanX1 : Rata Rata biaya perjalanan yang dikeluarkan menuju Objek Wisata

Geger Bintang Gunung Putri.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Geger Bintang Gunung Putri

Lembang Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Pengumpulan dilakukan pada

tanggal 15-23 Desember 2018.

3.4.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Data primer di peroleh melalui penyebaran kuesioner dan focus group discussion .

Data Primer yang dibutuhkan adalah karakter sosio-ekonomi pengunjung, faktor

daya tarik pengunjung, biaya perjalanan, jarak tempuh, serta penilaian pengunjung

terhadap objek wisata Geger Bintang Lembang. Data sekunder yang digunakan

diperoleh dari studi literatur berbagai jurnal ilmiah, buku, instansi terkait, penelola

objek wisata. Data sekunder yang dibutuhkan adalah jumlah kunjungan wisata

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

43

tahunan, gambaran umum lokasi, wisata, serta informasi lain yang mendukung

penelitian.

Sebelumnya dilakukan penyebaran kuesioner yang sebenarnya, maka

dilakukan uji coba terhadap 30 orang wisatawan yang berkunjung ke objek wisata

Geger Bintang Gunung Putri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan

kesalahan dalam kuesioner yang dapat menimbulkan ketidak valid-an data.

Kesimpulan setelah dilakukan adanya uji coba, seluruh pertanyaan valid dan

reliabel.

3.5.Metode Pengolahan Data

Metode analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Metode Pengolahan Data

Tujuan Penelitian Metode Analisis Data

Bagaimana karakteristik pengunjung

objek wisata Geger Bintang Gunung

Putri ?

Analisis Deskriptif kualitatif menggunakan

Ms. Excel

Faktor-faktor apa yang

mempengaruhi daya tarik wisatawan

ke objek wisata pengunjung objek

wisata Geger Bintang Gunung Putri ?

Analisis Faktor dengan menggunakan Ms.

Excel dan SPSS

Berapa willingness to pay pengunjung

ke objek wisata pengunjung objek

wisata Geger Bintang Gunung Putri ?

Metode Travel Cost Method melalui

pendekatan Individual Travel Cost Method

untuk mengetahui willingness to pay

menggunakan Ms. Excel dan STATA 14

Selanjutanya menurut Sekaran dan Bougie (2010) tahap-tahap pengolahan

data meliputi kegiatan sebagai berikut :

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

44

1. Editing

Editing merupakan pemeriksaan data yang telah terkumpul yang

bertujuan untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada

pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi

2. Coding

Coding adalah pemberian atau pembuatan kode pada setiap data

dalam katergori yang sama. Berikut coding untuk penelitian ini :

Tabel 3.2 Coding Operasional Indikator

Item Angket Indikator

P1 Keindahan alam dan pemandangan

P2 Keadaan cuaca

P3 Cahaya Matahari di Kawasan Geger Bintang

P4 Kesejukan udara di Kawasan Geger Bintang

P5 Pemandangan di Kawasan Geger Bintang

P6 Melihat sunrise di kawasan Geger Bintang

P7 Melihat sunset di kawasan Geger Bintang

P8 Melihat city light di kawasan Geger Bintang

P9 Fotografi di kawasan Geger Bintang

P10 Benteng Belanda

P11 Mushola

P12 Camping Ground

P13 Kondisi jalan menuju Geger Bintang

P14 Harga

P15 Kemudahan akses dan Informasi

P16 Pelayanan Pengelola

P17 Kondisi lahan parker

P18 Kondisi toilet

P19 Kondisi Mushola

P20 Kantor Informasi

3. Tabulasi

Tabulasi merupakan proses perhitungan data dan penyajian data

dalam bentuk tabel agar memudahkan pembacaan hasil penelitian.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

45

3.6.Metode Pengujian

Uji Validitas

Validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk memberikan nilai

suatu variabel, seperti pernyataan Juanda dalam (Susilowati, 2009). Dalam

penelitian ini uji validitas menggunakan SPSS 25 dengan uji pearson. Menurut

(Sugiyono, 2008) langkah-langkah uji validitas adalah:

1. Menentukan hipotesis

Ho: skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor

Hi: skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor

2. Menentukan nilai rtabel dari tabel r

Untuk degree of freedom, jumlah responden N-2.

3. Mencari rhitung/rhasil

Dalam penelitian ini rhasil dapat dilihat pada kolom corrected item-total

correlation pada hasil SPSS

4. Mengambil keputusan

Jika rhasil positif, serta rhitung > rtabel, maka variabel tersebut valid

Jika rhasil tidak positif, serta rhasil < rtabel, maka variabel tersebut tidak

valid.

Berdasarkan hasil uji validitas setiap pertanyaan dalam kuesioner dengan

jumlah sampel sebanyak 30 responden mengenai faktor faktor daya tarik objek

wisata Geger Bintang Gunung Putri didapatkan rata rata nilai koefisien korelasi

sebesar 0,3826 lebih besar dari r tabel (N(30)-2=28) 3.610 yang berarti positif dan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

46

disimpulkan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan valid dan dapat diteliti lebih

lanjut. Berikut tabel hasil uji validasi :

Tabel 3.3 Uji Validasi

No Indikator Pertanyaan Koefisien

Korelasi

Keterangan

1. Keindahan alam dan pemandangan 0,565 VALID

2. Keadaan cuaca 0,688 VALID

3. Cahaya Matahari di Kawasan Geger

Bintang

0,617 VALID

4. Kesejukan udara di Kawasan Geger

Bintang

0,669 VALID

5. Pemandangan di Kawasan Geger Bintang 0,647 VALID

6. Melihat sunrise di kawasan Geger Bintang 0,566 VALID

7 Melihat sunset di kawasan Geger Bintang 0,641 VALID

8. Melihat city light di kawasan Geger

Bintang

0,548 VALID

9. Fotografi di kawasan Geger Bintang 0,486 VALID

10. Benteng Belanda 0,463 VALID

11. Mushola 0,637 VALID

12. Camping Ground 0,501 VALID

13. Kondisi jalan menuju Geger Bintang 0,430 VALID

14. Harga 0,401 VALID

15. Kemudahan akses dan Informasi 0,436 VALID

16. Pelayanan Pengelola 0,689 VALID

17. Kondisi lahan parker 0,730 VALID

18. Kondisi toilet 0,707 VALID

19. Kebersihan 0,461 VALID

20 Keamanan 0,596 VALID

Sumber : Hasil olahan data Primer 2018

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Juanda dalam (Susilowati, 2009) reliabilitas merupakan ukuran

untuk menilai apakah alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai

pengukuran yang konsisten. (Sugiyono, 2008) mengatakan reliabilitas diuji

menggunakan teknik alpha cronbach. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien

reliabilitas berkisar antara 0 –1 yang mana semakin mendekati 1 semakin reliabel,

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

47

namun hal ini tidak dapat terjadi karena manusia sebagai subjek penelitian memiliki

potensi kekeliruan. Langkah-langkah dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis

Ho: data reliabel

Hi: data tidak reliabel

2. Menentukan rtabel

Untuk degree of freedom dengan nilai alpha > 0,60

3. Mencari ralpha

ralpha dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted pada

aplikasi SPSS

4. Jika ralpha positif, serta ralpha > rtabel, maka variabel tersebut reliabel

Jika ralpha tidak positif, serta ralpha < rtabel, maka variabel tersebut tidak

Reliabel.

Tabel 3.4 Case Processing Summary

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Tabel 3.5 Reability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,890 20

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

48

Berdasarkan tabel 3.3 case processing summary diketahui bahwa

pertanyaan yang diajukan kepada responden memiliki validasi sebesar 100%.

Sementara untuk tabel 3.4 reability statistics memiliki nilai sebesar 0,890 yang

menunjukan nilai lebih dari 5% yaitu sebesar 0,553 atau lebih besar dari 0,60.

3.6.3 Pemenuhan Asumsi Uji Klasik

Menurut Firdaus dalam (Mutty, 2015) pemenuhan asumsi uji klasik yang

dilakukan bertujuan untuk mengetahui kebaikan dari suatu model. Adapun

beberapa pengujian statistik yang dilakukan, yakni:

1. Uji Statistik t

Menurut Gujarati, 1998, uji t digunakan untuk menguji apakah koefisien

regresi dengan ordinary least square (OLS) yang diperoleh berpengaruh nyata

atau tidak terhadap variabel independen lainnya. Prosedur pengujiannya adalah:

1) Perumusan hipotesis,

2) H0 : bi = 0 artinya variabel bebas (Xi) tidak berpengaruh nyata terhadap

variabel tidak bebasnya (Yi)

3) H1 : bi ≠ 0 artinya variabel bebas (Xi) berpengaruh nyata terhadap variabel

tidak bebasnya (Yi)

4) Perhitungan t-stat menggunakan formulasi, tstat=𝛽1−𝛽0𝑆𝐸(𝛽1)

5) Membandingkan t-statistik dengan t-tabel pada tingkat α = 5%

6) Jika t-statistik > t-tabel, maka H0 ditolak, artinya variabel independen

mempengaruhi variabel dependen dan sebaliknya. Uji t juga dapat dilakukan

menggunakan software STATA dengan melihat nilai p-value dari masing-

masing variabel independen, apabila memiliki nilai yang lebih kecil dari

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

49

tingkat signifikansi dapat diartikan masing-masing variabel independen

mempengaruhi variabel dependen.

2. Uji Statistik F

Menurut Gujarati, 1998 uji statistik F merupakan pengujian koefisien

regresi secara keseluruhan dengan menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model memiliki pengaruh secara bersamaan

terhadap variabel dependen. Berikut langkah-langkah pengujian statistik F:

1) Perumusan hipotesis

H0 :β1=β2= β3= β4= β5= β6= 0

H1 :β1≠β2≠β3≠β4≠β5≠β6 ≠0

2) Perhitungan nilai F-statistik

3) Membandingkan t-statistik dengan t-tabel pada tingkat α = 5%

4). Jika F-statistik > F-tabel, maka H0 ditolak, artinya paling tidak ada satu

variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen dan sebaliknya.

Uji F juga dapat dilakukan menggunakan software STATA dengan melihat

nilai Prob > F dari tingkat signifikansi 1% paling tidak, ada beberapa variabel

independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen.

3. Uji Multikolinearitas

Keadaan dari hubungan linear yang berkolerasi tinggi diantara sebagian atau

seluruh variabel independen dalam sebuah model regresi disebut multikolinearitas.

Menurut Parsons dalam (Susilowati, 2009) Multikolinearitas muncul jika dua atau

lebih variabel (atau kombinasi variabel) bebas berkorelasi tinggi antara variabel

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/120210/2014/120210140031_3_4375.pdf · dari 0,3. 3. Persentase total varians atas setiap faktor yang dihasilkan

50

satu dengan yang lainnya, seperti ketika R2 sangat tinggi mendekati nilai 1 dengan

tidak adanya koefisien regresi secara signifikan berdasarkan uji t konvensional.

Menurut (Gujarati, 1998) untuk mendeteksi masalah multikolinearitas adalah

melihat output hasil software STATA 14 dengan command corr, yang apabila nilai

lebih dari 0,8 maka terdapat multikolinearitas dalam model tersebut.

4. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi dari model regresi linear adalah ragam sisaan (εi) sama atau

homogen seperti yang dikatakan Firdaus dalam (Susilowati, 2009). Jika ragam

sisaan tidak sama atau Var (εi) = E(εi2) = σi2 untuk tiap pengamatan ke-1 dari

variabel-variabel bebas dalam model regresi, maka terdapat masalah

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat

menggunakan metode grafik, uji Park, uji Gleiser, uji Breusch-Pagan, uji Goldfield-

Quadant ataupun white test. Untuk penelitian ini penulis menggunakan command

hettest pada software STATA 14.