Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pengembangan SDM
terhadap kualitas kerja yang dilakukan di KPSBU dengan responden karyawan di
KPSBU Jawa Barat.
Adapun yang menjadi variabel penelitian ini adalah Pengembangan SDM
sebagai variabel bebas atau independent variabel (X) atau variabel yang
mempengaruhi dan Kualitas Kerja sebagai variabel terikat atau dependent variabel
(Y) atau variabel yang dipengaruhi. Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis
ada tidaknya pengaruh pengembangan SDM terhadap kualitas kerja di KPSBU
Jawa Barat.
3.2 Metode Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode apa yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman
atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa
peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari
masalah yang diteliti, serta bertujuan agar peneliti memperoleh gambaran
permasalahan sehingga tujuan penelitian akan tercapai dengan baik. Penelitian
ilmiah merupakan suatu rangkaian proses penelitian terhadap suatu fenomena
50
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
objek yang diteliti secara sistematis yang dapat memecahkan masalah dari
fenomena tersebut, dengan menggunakan suatu metode penelitian.
Menurut Sugiyono (2008:1), “metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu”.
Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat
deskriptif dan verifikatif. Menurut Travers dalam Sugiyono (2008:21)
menjelaskan bahwa, “Penelitian dengan pembelian metode deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain”. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran efektifitas pengembangan SDM terhadap kualitas kerja
karyawan di KPSBU Jawa Barat.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif,
yaitu untuk melihat keterikatan anatara dua variabel atau lebih melalui analisa
data yang tepat. Metode deskriptif lebih menekankan pada studi untuk
memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian
berlangsung.
Selain itu, penelitian ini juga bersifat verifikatif. Penelitian verifikatif yaitu
penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang
telah ada (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:5). Dalam
penelitian ini akan diuji apakah terdapat pengaruh antara pengembangan SDM
terhadap kualitas kerja karyawan di KPSBU Jawa Barat.
51
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jenis penelitian yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan, maka metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Explanatory Survey.Explanatory Survey adalah penelitian
yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan
fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau
perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana
atau pengambilan keputusan. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5)
mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan
hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”.
Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya survey
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya. (Uep Tatang Sontani
dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik. Dan
juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan
variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.
3.3 Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai dua variabel, yaitu variabel
pengembangan SDM sebagai variabel bebas (variabel independent) dan variabel
kualitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (variabel dependent). Operasional
52
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu
meluas.Menurut Sugiyono (2008:31) menyatakan bahwa “Variabel penelitian
pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan“. Terdapat dua variabel yang menjadi kajian dari
penelitian ini antara lain :
a. Pengembangan SDM sebagai variabel bebas (independent variable).
b. Kualitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent variable)
Penelitian ini terdiri dari Variabel bebas (Variabel independent) dan
Variabel terikat (Variabel dependent). Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi. Variabel
ini sendiri dibuat agartidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel yang
ingin diteliti dan jugadapat dijadikan kerangka acuan bagi peneliti untuk
mendeskripsikanpermasalahan yang hendak diungkap
3.3.1 Operasional Variabel Pengembangan SDM
Hasibuan (2007): 69 mendefinisikan bahwa pengembangan SDM adalah
pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengankebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikanmeningkatkan
keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan sedangkan latihan bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Indikator yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan karyawan adalah
peserta, instruktur, materi, fasilitas
53
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel pengembangan SDM dapat diukur melalui indikator yang
meliputi: (1) Peserta, (2) Instruktur, (3) Materi, dan (4) Fasilitas. Uraian dari
indikator tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Pengembangan SDM
Variabel Indikator Ukuran Skala Item
soal
Pengembangan SDM
(X)
Pengembangan sdm
adalah suatu usaha
untuk meningkatkan
kemampuan teknis,
teoritis, konseptual
dan moral karyawan
sesuai dengan
kebutuhan
pekerjaan/jabatan
melalui pendidikan
dan latihan.
(Hasibuan (2007): 69
a. Peserta 1) Tingkat partisipasi
karyawan mengikuti
pengembangan yang
dilaksanakan oleh
perusahaan.
2) Tingkat motivasi karyawan
dalam mengikuti kegiatan
pengembangan yang
dilaksanakan oleh
perusahaan.
3) Kemampuan peserta dalam
memahami materi
pengembangan.
Interval 1
2
3
2. Instruktur 1) Tingkat kemampuan
instruktur menguasai materi
pengembangan.
2) Tingkat pengalaman
instruktur dalam kegiatan
pengembangan.
3) Tingkat kemampuan
instruktur dalam
Interval 4
5
6
54
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyajikan materi
pengembangan.
4) Tingkat kemampuan
instruktur dalam menarik
minat peserta
pengembangan.
5) Tingkat kemampuan
instruktur dalam
berkomunikasi dengan
peserta.
7
8
3. Materi 1) Kesesuaian materi dengan
tujuan pengembanagan.
2) Kebermanfaatan materi
terhadap pekerjaan
karyawan.
3) Materi pengembangan sesuai
dengan perkembangan
zaman.
Interval 9
10
11
4. Sarana
dan
Prasarana
1) Kenyamanan tempat dalam
kegiatan pengembangan.
2) Kelengkapan fasilitas dalam
menunjang kegiatan
pengembangan.
3) Ketersediaan alat peraga
yang membantu dalam
kegiatan pengembangan.
Interval 12
13
14
Sumber :Hasibuan (2007 : 69)
55
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Operasional Variabel Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah sejauh mana mutu seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas meliputi ketepatan, kelengkapan, dan kerapian (Wilson dan
Heyel (1987:101) dalam Wungu dan Brotoharsojo (2003:57)). Variabel kualitas
kerja dapat diukur melalui indikator yang meliputi: (1) ketepatan, (2) ketelitian,
(3) keterampilan (4) kerapihan.
Uraian dari indikator kualitas kerja tersebut secara lebih rinci akan dibahas
dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Kualitas Kerja
Variabel Indikator Ukuran Skala Item
soal
Kualitas Kerja (Y)
Kualitas kerja
adalah sejauh mana
mutu seorang
pegawai dalam
melaksanakan tugas
meliputi ketepatan,
kelengkapan, dan
kerapian
Wilson dan Heyel
(1987:101) dalam
Wungu dan
Brotoharsojo
(2003:57)
Ketepatan 1) Tingkat kesesuaian hasil
kerja dengan apa yang
diharapkan oleh
perusahaan.
2) Tingkat ketepatan
penyelesaian kerja dengan
waktu yang telah
ditentukan.
3) Tingkat kesesuaian jumlah
kerja yang dihasilkan
dengan standar yang telah
ditetapkan.
Interval 1
2
3
Ketelitian 1) Karyawan melakukan
pekerjaan dengan detail..
2) Tingkat ketelitian karyawan
dalam menyelesaikan
Interval 4
5
56
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pekerjaan.
3) Menghasilkan pekerjaan
dengan teliti.
6
Keterampilan 1) Tingkat keterampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan..
2) Tingkatketerampilan
karyawan menggunakan
fasilitas tekniologi dalam
mengerjakanpekerjaannya.
Interval 7
8
Kerapian 1) Tingkat kerapian
Melakukan pekerjaan
2) Menghasilkan pekerjaan
dengan rapi
Interval 9
10
Sumber: Wilson dan Heyel (1987:101) dalam Wungu dan Brotoharsojo (2003:57)
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang dipergunakan adalah sumber data
primer dan sumber data sekunder:
1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Didapatkan melalui wawancara langsung dengan pihak KPSBU bagian
IBKESWAN, serta melalui penyebaran angket yang diberikan kepada
karyawan KPSBU Bagian IBKESWAN.
2. Data sekunder merupakan data yang tidak berhubungan langsung dengan
objek penelitian. Penulis menggunakan data sekunder yaitu buku-buku
literature, internet, maupun hasil observasi mengenai pegawai KPSBU
Bagian IBKESWAN.
57
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:90) berpendapat bahwa “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Pendapat lain Uep Tatang Sontani dan Sambas A. Muhidin (2011:1)
menyatakan bahwa : ”Populasi adalah keseluruhan elemen atau unit penelitian
atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai
objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan di KPSBU
Jabar khususnya di bagian IB / Keswan yang berjumlah 31 orang.Gambaran
mengenai jumlah populasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Populasi Penelitian
No Divisi/Bagian Jumlah
Karyawan
1 IB / KESWAN
(Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan) 31
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan
untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan
58
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
Wawancara dan teknik Angket atau Kuesioner dalam mengumpulkan data..
Berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode
survey. Kuesioner atau dikenal dengan sebutan angket menurut Sambas Ali M
(2009:108) adalah “ Salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan
pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan tertulis yang sudah
dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena
akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid
dan reliabel.
3.6.1 Uji Validitas
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena
akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Menurut
Sugiyono (2008:137) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur”, sedangkan instrumen yang reliabel
59
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian
pun akan menjadi valid dan reliabel.
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden.Data angket yang
terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah
item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Jumlah Angket untuk Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item Angket
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) 14
2 Kualitas Kerja (Y) 10
Total 24
Sumber : Angket Penelitian
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa
besar ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan
fungsinya.Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian
dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan sesuatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
])(][)([
))(()(
2222
iiii
iiiixy
YYNXXN
YXYXNr
(Suharsimi Arikunto, 1998)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
60
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iX = Nomor item ke i
iX = Jumlah skor item ke i
2
1X = Kuadrat skor item ke i
2
iX = Jumlah dari kuadrat item ke i
Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
iY = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
iY = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
ii YX = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
61
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
9. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18 dan α = 5 %.
10. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
2. Jika rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuosioner penelitian.Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Office Excel 2007.Maka akan diperoleh nilai rxy hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jikarhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan
tidak valid.Berikut rekapitulasi perhitungannya:
62
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia (X)
No.
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,540 0,444 Valid
2 0,518 0,444 Valid
3 0,562 0,444 Valid
4 0,540 0,444 Valid
5 0,523 0,444 Valid
6 0,536 0,444 Valid
7 0,562 0,444 Valid
8 0,802 0,444 Valid
9 0,530 0,444 Valid
10 0,697 0,444 Valid
11 0,599 0,444 Valid
12 0,620 0,444 Valid
13 0,550 0,444 Valid
14 0,569 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Dari tabel pengujian validitas variabel Pengembangan Sumber Daya
Manusia (X) terhadap 14 item angket menunjukan ke-14 itemnya dinyatakan
valid, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data Pengembangan
Sumber Daya Manusiaberjumlah 14 item.
63
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Kerja (Y)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,627 0,444 Valid
2 0,694 0,444 Valid
3 0,636 0,444 Valid
4 0,551 0,444 Valid
5 0,556 0,444 Valid
6 0,536 0,444 Valid
7 0,625 0,444 Valid
8 0,608 0,444 Valid
9 0,536 0,444 Valid
10 0,514 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Pada pengujian validitas di atas untuk variabel kualitas kerja (Y),
terdapat 10 item angket menunjukan sebanyak 10 item yang dinyatakan valid,
sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel kualitas
kerja berjumlah 10 item.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji
coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.7
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No Variabel
Jumlah Item Angket
Sebelum
Uji Coba
Setelah Uji Coba
Valid Tidak Valid
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia
(X) 14 14 0
2 Kualitas Kerja (Y) 10 10 0
Total 24 24 0
Sumber: Hasil pengolahan data
64
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.2 Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas
instrumen.Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat.Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin,
2011:123).
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai
berikut :
2
2
11 11
t
i
k
kr
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
= jumlah varians
= varians total
Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 236)
Keterangan:
= varians
= jumlah skor
65
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).
12. Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
66
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam
uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18 dan α = 5%.
13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika 11r hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika 11r hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika
rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana
terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil
Ket. rhitung rtabel
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) 0,835 0,444 Reliabel
2. Kualitas Kerja (Y) 0,768 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua
variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> rtabel.Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid dan reliabel.Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya
tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan
oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.
67
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data
Alasan dilakukannya pengujian persyaratan analisis data dalam penelitian
ini adalah karena analisis data yang digunakan merupakan analisis
parametrik.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis data
untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi atau tidak untuk
dilakukannya analisis parametrik.Sebelum hipotesis diuji kebenarannya, terlebih
dahulu dilakukan pengujian persyaratan pengolahan data.Uji persyaratan
pengolahan data untuk uji hipotesis penelitian ini meliputi uji normalitas,
homogenitas dan linieritas.
3.7.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan
untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah
penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan
ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas
dengan metode Lilifors menurut Sambas dan Maman (2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z.
6. Menghitung Theoritical Proportion.
68
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara
keduaproporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (N,a) dimana N
adalah jumlah populasi dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
H0: X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :
Tabel 3.9
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo
(Xi) │Sn (Xi) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas dan Maman (2009: 73)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =
Dimana :X = dan S =
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
69
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih
mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
a. D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
b. D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.7.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah
untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
x² = ( 1n 1 0) [ B – (∑db. LogSi2) ……….. Ating dan Sambas (2006:294)
Dimana :
Si2
= Varians tiap kelompok
dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Burlett = (Log S2
Gab) (∑dbi)
S2
Gab = Varians gabungan = S2
Gab=
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan
bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini adalah:
70
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.10
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si
2
Db. Log
Si2
Db. Si2
1
2
3
…
∑ Sumber : Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ²
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k
adalah banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
b. Jika nilai χ²hitung ≥χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak
homogen).
3.7.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
71
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:
JKReg[a] =
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] = b.
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
JKRes = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan
rumus:
RJKReg[a] =JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes –JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus:
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan
rumus:
Ftabel = F(1-α)(db TC,db E)dimana db TC = k-2 dan db E = N-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel.
15. Membuat kesimpulan :
a. Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
b. Jika Fhitung ≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
72
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah
gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya
hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data
deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan
untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial
digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar
variabel yang diteliti.Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan
adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah
diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Selanjutnya
analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.Analisis
regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada
tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data
interval.
Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh
responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun
grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
73
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh
responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden
4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik F.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat
bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai
F yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih
besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.9 Uji Hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian
tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu
hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametrik
analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua
variabel. Model regresi linier sederhana : ŷ = a + bx
Dimana : ŷ : variabel tak bebas (nilai duga)
a : penduga bagi intersap (α)
b : penduga bagi koefisien regresi (β)
dan
Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut :
74
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .
: β ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif pengembangan sumber daya
manusia terhadap kualitas kerja karyawan.
: β> 0 : Terdapat pengaruh positif pengembangan sumber daya manusia
terhadap kualitas kerja karyawan.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji
F, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi dengan rumus :
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a , dengan rumus:
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan
rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan
rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan
rumus:
75
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Menghitung F, dengan rumus :
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk
dbreg = 1 dan dbres = n-2
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka H0 yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh positif pengembangan sumber daya manusia
terhadap kualitas kerja karyawan ditolak.
5. Membuat kesimpulan. (Somantri dan Muhidin, 2006:246)
Koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment. Ini digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang
memiliki skala pengukuran interval. Koefisien korelasi product moment diperoleh
dengan rumus :
(Ating Somantri & Sambas Ali M, 2006:231)
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai
koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: - 1 < r < + 1. Tanda positif
menunjukkan adanya korelasi positif/korelasi langsung antara kedua variabel yang
berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y,
dan begitu pula sebaliknya.
76
Irfan Kurniawan, 2014 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Di Kpsbu Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut
Tabel 3.11
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Besarnya nilai r Interpretasi
1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat
2 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
3 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang/Cukup Kuat
4 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah
5 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Lemah
Sumber : Sugiyono (2006:214)
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas
terhadap variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan
rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%