21
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar kelas V SD Negeri Jombor Salatiga. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. 3.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri jombor kec tuntang kab semarang semester II Tahun ajaran 2015/2016, yang jumlah siswanya kelas 5 SD negeri jombor kec tuntang kab semarang sebanyak 20 orang yang terdiri dari 8 perempuan dan 12 laki laki. Siswa kelas 5 SD Negeri jombor kurang aktif dalam mengikuti mata pelajaran IPA karena pembelajaran IPA lebih sering dilakukan dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah dan jarang berinteraksi langsung dengan obyek yang sebenarnya dapat dihadirkan atau diamati secara langsung. Hal ini lah yang menyebabkan siswa sulit memahami mengenai apa yang di pelajari karena siswa tidak dapat melihat secara langsung obyek yang di pelajari, sehingga hasil belajar IPA menjadi rendah, bahkan ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawah dari KKM 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11135/3/T1_292012574_BAB III.pdf · Mengapa pintu kulkas dapat ... - Guru menjelaskan materi

Embed Size (px)

Citation preview

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif,

artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar

kelas V SD Negeri Jombor Salatiga. Guru dan peneliti mendiskusikan

permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga

dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan

secara langsung terlibat dalam penelitian.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri jombor kec tuntang

kab semarang semester II Tahun ajaran 2015/2016, yang jumlah siswanya kelas 5

SD negeri jombor kec tuntang kab semarang sebanyak 20 orang yang terdiri dari

8 perempuan dan 12 laki – laki.

Siswa kelas 5 SD Negeri jombor kurang aktif dalam mengikuti mata

pelajaran IPA karena pembelajaran IPA lebih sering dilakukan dalam kelas

dengan menggunakan metode ceramah dan jarang berinteraksi langsung dengan

obyek yang sebenarnya dapat dihadirkan atau diamati secara langsung. Hal ini lah

yang menyebabkan siswa sulit memahami mengenai apa yang di pelajari karena

siswa tidak dapat melihat secara langsung obyek yang di pelajari, sehingga hasil

belajar IPA menjadi rendah, bahkan ada beberapa siswa yang nilainya masih

dibawah dari KKM

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:38) adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).

31

3.1.3 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independen) menurut Sugiyono (2010:39) adalah

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen atau variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas 5 merupakan

variabel terikat dalam penelitian ini. Setelah menerapkan metode demonstrasi

pada pembelajaran IPA kelas 5, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, dari segi kognitif, afektif

maupun psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

yang dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang diberikan pada akhir

pembelajaran atau setelah proses pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar

dapat diketahui dalam bentuk nilai yang diperoleh siswa. Sedangkan motivasi

belajar disini diartikan sebagai sikap yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar mengguunakan metode demonstrasi. Motivasi belajar adalah

dorongan yang membuat siswa untuk berubah kearah yang lebih baik, ketertarikan

siswa suatu materi baru, maupun suatu inovasi pembelajaran yang baru untuk

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan menggunakan metode

demonstrasi maka siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, lebih bisa

bekerjasama dengan teman lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana

pembelajaran lebih menyenangkan. Sehingga dengan menggunakan metode

demonstrasi akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi

pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran

sehingga hasil belajar mencapai optimal.

3.1.4 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2010:39) merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable

bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada

materi Energi dan Perubahannya siswa kelas 5 SDN Jombor.

32

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang

mengacu pada model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98).

Langkah-langkah penelitian tindakan yang ditempuh dalam setiap siklus

mencakup 3 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,

pengamatan/observasi, dan (3) evaluasi-refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat

digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Sumber:Arikunto, 2006:98)

Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I

dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan

mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Perencanaan

Refleksi

Observasi

Tindakan

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

33

3.4 Rencana Pelaksanaan Siklus 1

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti

berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas 5 SDN Jombor. Ada dua siklus

yang akan dilakukan dalam dalam penelitian ini:

A. Tahap Perencanaan

1. Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran IPA dengan

menyusun RPP

2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajran berupa benda-benda dan

alat yang akan diamati siswa.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Metode Demonstrasi.

4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda) dan lembar

kerja siswa.

B. Tahap Tindakan dan Observasi Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

- Guru memberikan salam kepada siswa

- Guru mengkondisikan kelas

- Guru mengabsensi siswa

- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “ Mengapa pintu kulkas dapat

tertutup rapat walaupun tanpa selot.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang gaya magnet serta dengan

langkah–langkah pembelajaran dengan mengunakan metode

pembelajaran demonstrasi

- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang magnet dapat menarik

benda-benda tertentu.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang energi dan perubahannya

- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5

orang

34

- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan

energi dan perubahannya

Elaborasi

- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang energi dan

perubahannya

- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka

peroleh dari kegiatan membaca materi

- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar

menemukan jawaban yang dianggap paling tepat

- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta

membantu siswa yang memerlukan

Konfirmasi

- Guru memanggil salah satu kelompok.

- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban

dari hasil diskusi kelompok

- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif lagi

3. Kegiatan Penutup

- Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang

Gaya magnet

Gaya gravitasi

Gaya gesek

- Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.

- Tindak lanjut.

Pertemuan II

1. Kegiatan Awal

- Guru memberikan salam kepada siswa

- Guru mengkondisikan kelas

35

- Guru mengabsensi siswa

- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “pernahkah kalian memikirkan

apa yang menyebabkan gerak jatuh benda itu menuju kebawah ?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan mengunakan metode demonstrasi

- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang gaya gravitasi dengan

memutar globe

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang energi dan perubahannya

- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5

orang

- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan

energi dan perubahannya

- Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi dan

perubahannya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari.

Elaborasi

- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang energi dan

perubahannya

- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang gaya gravitasi

dapat menyebabkan benda jatuh ke bawah.

- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka

peroleh dari kegiatan membaca materi.

- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar

menemukan jawaban yang dianggap paling tepat.

- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta

membantu siswa yang memerlukan.

Konfirmasi

- Guru memanggil salah satu kelompok

- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban

dari hasil diskusi kelompok.

36

- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi.

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 1 untuk

mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran

siklus 1 yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refleksi

pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan

dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah

tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada

siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral

untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar.

Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan

penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana

atas kerjasama antara peneliti , guru kelas, dan siswa kelas 5 SDN Jombor.

Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru

dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan

selama proses pembelajaran.

C. Refleksi

Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan Metode

Demonstrasi maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan Metode

Demontrasi. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu

diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

37

3.5 Rencana Pelaksanaan Siklus 2

A. Perencanaan

1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan

penetapan alternatif pemecahan masalah.

2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

5. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Metode Demonstrasi

3. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi.

4. Pengembangan program tindakan 2.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah

yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang

sudah ditentukan sebagai berikut:

Pertemuan I

1. Kegiatan Awal

- Guru memberikan salam kepada siswa

- Guru mengkondisikan kelas

- Guru mengabsensi siswa

- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “menggapa kita lebih mudah

membuka tutup kaleng menggunakan tuas dari pada mengunakan

tangan.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan mengunakan metode demonstrasi

- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang pesawat sederhana yaitu

membuka kaleng

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang menerapkan energi dan perubahannya

- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelompok 4-5 orang

- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang menerapkan energi

dan perubahannya yaitu pesawat sederhana

38

Elaborasi

- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari

- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka

peroleh dari kegiatan membaca materi tentang pesawat sederhana .

- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar

menemukan jawaban yang dianggap paling tepat .

- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta

membantu siswa yang memerlukan.

Konfirmasi

- Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan

kelas

- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban

dari hasil diskusi kelompok.

- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi.

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

3. Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tentang pesawat

sederhana

- Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.

- Tindak lanjut

Pertemuan II

1. Kegiatan Awal

- Guru memberikan salam kepada siswa

- Guru mengkondisikan kelas

- Guru mengabsensi siswa

- Mengajak siswa berdoa

39

- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “Guru bertanya kepada siswa

tentang pelajaran yang lalu”.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran

dengan mengunakan metode demonstrasi

- Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang bidang miring dan katrol

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang pengertian bidang miring

- Guru menjelaskan pengertian katrol termasuk pesawat sederhana

- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5

orang

- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan tentang materi bidang

miring yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari.

- Guru membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa

Elaborasi

- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang pengertian

bidang miring dan katrol dapat mempermudah pekerjaan

- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka

peroleh dari kegiatan membaca materi

- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar

menemukan jawaban yang dianggap paling tepat

- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta

membantu siswa yang memerlukan.

Konfirmasi

- Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan

kelas

- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban

dari hasil diskusi kelompok.

- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi.

- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

40

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 2 untuk

mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran

siklus II yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refeksi

pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan

dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah

tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada

siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral

untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar.

Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan

penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana

atas kerjasama antara peneliti , guru kelas, dan siswa kelas 5 SD Negeri

Jombor. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun

guru dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang

ditemukan selama proses pembelajaran.

C. Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil

observasi yang terkumpul

2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2.

3. Evaluasi tindakan siklus 2.

3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penilaian

3.6.1 Jenis Data

Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses

pembelajaran.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:

a. Data hasil belajar di ambil meliputi penilaian proses pembelajaran dan tes

formatif pada akhir siklus.

41

b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya

tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan.

3.6.3 Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data

pada penelitian ini adalah:

1. Tes.

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian

ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan

untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 5 pokok bahasan Energi dan

Perubahannya .Kisi-kisi instrumen tes disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3. 2

Kisi-Kisi Instrumen Tes Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompotensi

Dasar Indikator Item Tes

5. memahami

hubungan antara

gerak, gaya, dan

energi, serta

fungsinya

5.1

mendeskripsikan

hubungan antara

gaya, gerak dan

energy melalui

percobaan ( gaya

gravitasi, gaya

gesek, gaya

magnet )

1. Mengelompokan

benda-benda yang

bersifat magnetic

dan tidak magnetik

2. Menunjukan

kekuatan gaya

magnet dalam

menembus beberapa

benda melalui

percobaan

3. Memberi contoh

penggunaan gaya

gesek dalam

kehidupan sehari-

hari

4. Membuat magnet

1, 2, 16, 19

3, 4, 5

6, 7, 17, 8, 20

9, 18, 10, 11

12, 13, 14, 15

42

Tabel 3. 3

Kisi-kisi instrumen tes siklus II

2. Non Tes

Penelitian ini menggunakan penilaian proses pembelajaran yaitu penilaian

yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. instrumen

penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar observasi

kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Demonstrasi

dan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

Metode Demonstrasi yang terlampir di RPP.

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian, rumus

validitas instrumen dan hasil validitas instrumen Siklus I dan Siklus II. Selain uji

validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas

instrumen Siklus I dan instrumen Siklus II.

3.7.1 Validitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 5 SDN

Jombor. Instrumen Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016 dan

Standar

Kompetensi

Kompotensi

Dasar Indikator Item Tes

5. memahami

hubungan antara

gaya,gerak, dan

energi,serta

fungsinya

5.2 menjelaskan

pesawat

sederhana yang

dapat membuat

pekerjaan lebih

mudah dan lebih

cepat

1. Mengidentifikasi

berbagai pesawat

sederhana

2. Mengolongkan

berbagai alat rumah

tangga sebagai

pengungkit

3. Megidentifikasi

kegiatan

menggunakan pesawat

sederhan

4. Mendemonstrasikan

cara menggunakan

pesawat sederhana

1, 2, 16, 19,3, 4,

5,6, 7, 17, 8, 20

9, 18, 10, 11,12,

13, 14, 15

43

instrumen Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016. Tujuan dari

pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang

nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Priyatno

(2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan

keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted

item to total correlation dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan

uji 2 sisi.

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden

35 siswa dan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N= 35

maka didapat r tabel sebesar 0,324. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan

yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan

yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji validitas menggunakan alat

analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen

dapat dilihat angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan

korelasi antar skor item dengan skor total.

Tabel 3.4

Koefisien Validitas Instrumen

Koefisien Kualifikasi

0,91 – 1,00

0,71 – 0,90

0,41 – 0,70

0,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Berdasarkan hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat

dilihat hasil uji validitas butir soal tersaji pada Tabel berikut:

44

Tabel 3.5

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 29, 30

4, 6, 19, 21, 28

25 5

Berdasarkan Tabel 3:5 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal

yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut

dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan

dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang

akan digunakan.

Tabel 3.6

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus 2

Berdasarkan Tabel 3:6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 26 soal

yang valid dan ada 4 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut

dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan

dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang

akan digunakan.

Langkah-langkah uji validitas

a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik

Valid Tidak Valid

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 17, 18, 19 ,20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 29,

3, 16, 28, 30

26 4

45

b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik Item-

item for deleted Continoues Ok

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel

sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,

konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68). Untuk menghitung tingkat

reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas

alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik

17.0 for windows. Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada

konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya

berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Kaidah

untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker (dalam

Azwar,2007: 44) sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kategori Reliabilitas Data

Nilai Reliabilitas

0,90 ≤……. Sangat Reliabel

0,71 – 0,89 Reliabel

0,41 – 0,70 Cukup Reliabel

0,21 – 0,40 Kurang Reliabel

…..≤ 0,20 Tidak Reliabel

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,41. reliabilitas

suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 yaitu

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat

hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil

penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari < 0.41 maka instrumen tersebut

tidak reliabel.

46

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa koefisien nilai

alpha siklus I adalah 0,928 sedangkan untuk siklus 2 nilai alpha 0,939.

Berdasarkan patokan pada tabel kategori reliabilitas di atas, maka diketahui bahwa

reliabilitas instrumen penelitian siklus I dan II berada pada kategori sangat

reliabel.Hasil pengujiannya disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I

Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas , maka instrument soal pada siklus

1, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,928

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II

Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas , maka instrument soal pada Pra

siklus II, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,939

3.8 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang

menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Nana Sudjana (2013:

135-137), menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari

segi kesulitannya sehingga di peroleh soal-soal mana yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.928 30

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.939 30

47

I

Keterangan:

I= indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N = jumlah seluruh siswa peserta tes.

Tabel 3.10

Interprestasi Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

48

Tabel 3.11

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

No

Soal

Banyak Siswa

Yang Menjawab

(N)

Banyak Siswa

Yang

Menjawab

Benar (B)

Indeks Hasil Kategori Soal

1 35 9 9⁄35 0.25 Sukar

2 35 20 20⁄35 0,57 Sedang

3 35 22 22⁄35 0,62 Sedang

5 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

7 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

8 35 10 10⁄35 0.28 Sukar

9 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

10 35 22 22⁄35 0,62 Sedang

11 35 29 29⁄35 0,82 Mudah

12 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

13 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

14 35 20 20⁄35 0,57 Sedang

15 35 17 17⁄35 0,48 Sedang

16 35 28 28⁄35 0,8 Mudah

17 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

18 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

20 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

22 35 25 25⁄35 0,71 Mudah

23 35 16 16⁄35 0,45 Sedang

24 35 27 27⁄35 0,77 Mudah

25 35 8 8⁄35 0,28 Sukar

26 35 12 12⁄35 0,34 Sedang

27 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

29 35 23 23⁄35 0,65 Sedang

30 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

49

Tabel 3.11

Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

No

Soal

Banyak Siswa

Yang Menjawab

(N)

Banyak Siswa

Yang Menjawab

Benar (B)

Indeks Hasil Kategori Soal

1 35 15 15⁄35 0.42 Sedang

2 35 20 20⁄35 0,57 Sedang

4 35 9 9⁄35 0,25 Sukar

5 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

6 35 17 17⁄35 0,48 Sedang

7 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

8 35 23 23⁄35 0.65 Sedang

9 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

10 35 22 22⁄35 0,62 Sedang

11 35 10 10⁄35 0,28 Sukar

12 35 28 28⁄35 0,8 Mudah

13 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

14 35 20 20⁄35 0,57 Sedang

15 35 28 28⁄35 0,48 Sedang

17 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

18 35 24 24⁄35 0,68 Sedang

19 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

20 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

21 35 10 10⁄35 0,28 Sukar

22 35 25 25⁄35 0,71 Mudah

23 35 16 16⁄35 0,45 Sedang

24 35 27 27⁄35 0,77 Mudah

25 35 18 18⁄35 0,51 Sedang

26 35 8 8⁄35 0,22 Sukar

27 35 21 21⁄35 0,6 Sedang

29 35 23 23/35 0,65 Sedang

30 35 23 23/35 0,65 Sedang

50

3.9 Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat

dalam hal-hal sebagai berikut. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan

berhasil bila 80% siswa berhasil memperoleh hasil belajar > 67, yakni skor

Standar Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis

deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan

skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu

membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data

kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa

kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif

komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai

Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.