Upload
vuhuong
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya
maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kualitas pelayanan terkait
dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan
kepenjualan alat tulis dan peralatan kantor, yang berlokasi di Jl. Jend.
Sudirman Kota Gorontalo.
Penetapan objek penelitian ini didasarkan atas pertimbangan
sebagai berikut :
1. Objek yang diteliti dapat memberikan keterangan tentang masalah
yang akan diteliti.
2. Data yang diperlukan cukup memadai.
3. Mudah dijangkau baik segi waktu, biaya, tempat maupun tenaga.
Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan
Januari-Juni 2013.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan prosedur-prosedur yang
memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian untuk mencapai
kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau saling mempengaruhi
antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini, penulis
30
menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi korelasi
sehingga penulis memberikan gambaran tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di CV. Mufidah yang dapat
digambarkan dalam bentuk sebagai berikut.
Gambar 3.1
Kerangka Desain Penelitian
Keterangan :
X = Kualitas Pelayanan
Y = Kepuasan Konsumen
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2013
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Variabel penelitian dapat dibagi menjadi
2, yaitu : Variabel Independen dan Dependen
3.3.1 Variabel Independen dan Dependen
Variabel independen merupakan variabel kualitas pelayanan.
Sedangkan Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
X Y
31
yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Sehingga
dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel independen adalah
kualitas pelayanan dan variable dependen adalah kepuasan konsumen.
Maka dapat digambarkan dalam bentuk tabel berikut :
32
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No Variabel Sub Variabel Konsep Indikator Tingkat
Pengukuran
skala
1.
Kualitas Pelayanan (X)
1. Kehandalan 2. Tanggapan
Kualitas layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Wijaya (2011:152) Kehandalan adalah kemampuan yang dapat diandalkan, akurat, dan konsisten dalam mengerjakan jasa sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Tanggapan adalah kemauan untuk membantu konsumen dan memberikan jasa dengan segera. standar-standar yang digunakan harus disesuaikan dengan permintaankecepatan respon yang diinginkan konsumen serta
1.Kemampuan 2.Akurat 3.Konsistensi 1.Kemauan 2.Segera
1.Tingkat sejauh mana kemampuan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 2.Tingkat sejauh mana akurasi pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana konsistensi pelayanan kepada konsumen. 1.Tingkat sejauh mana kemauan pengusaha dalam pelayanan membantu konsumen. 2.Tingkat sejauh mana pengusaha dalam memberikan pelayanan dengan segera kepada
Ordinal Ordinal
33
3. Assurance
4. Empati
persepsi konsumententang kecepatan dan kesegeraan, dan bukannya didasarkan atas persepsi perusahaan. Assurance mencakup keandalan atau jaminan kompetensi, dapat dipercya, kejujuran pemberi jasa, pemilikan kecakapan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengerjakan jasa, dan kredibilitas. Secara umum konsumen membutuhkan kemudahan akses, komunikasi yang
3.Kesesuaian 4.Kecepatan 1.Jaminan 2.Kepercayaan 3.Kejujuran 4.Kecakapan 5.Pengetahuan 1.Kemudahan akses
konsumen. 3.Tingkat sejauh mana kesesuaian pelayanan kepada konsumen. 4.Tingkat sejauh mana kecepatan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana perusahaan dalam memberikan jaminan pelayanan 2.Tingkat sejauh mana perusahaan dapat dipercaya dalam pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana kejujuran pelayanannya. 4.Tingkat sejauh mana kecakapan pelayanan kepada konsumen. 5.Tingkat sejauh mana pengetahuan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana kemudahan akses dalam pelayanan.
Ordinal Ordinal
34
2.
Kepuasan Konsumen (Y)
5. Tangible
mudah (baik), dan memiliki keinginan untuk dipahami kebutuhannya. Tangible dapat mencakup penampilan fasilitas atau elemen-elemen fisikal, peralatan, personel, dan material-material komunikasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat kesan kualitas, kenyamanan dan keamanan dari jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
2.Komunikasi yang mudah 3.Memahami Keinginan 1.Kesan kualitas 2.Kenyamanan 3.Keamanan 1.Pembelian ulang 2.Mengajak
2.Tingkat sejauh mana komunikasi yang mudah dan sopan dalam pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana pengusaha memahami kebutuhan kebutuhab pelanggan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana kesan tentang kualitas 2.Tingkat sejauh mana kenyamanan pelayanan kepada konsumen. 3.Tingkat sejauh mana keamanan perusahaan dalam memberikan pelayanan. 1. Tingkat sejauh mana konsumen merasa puas dan melakukan pembelian ulang. 2. Tingkat sejauh mana konsumen merasa puas
Ordinal Ordinal
35
persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kotler (2007:177)
3.Komitmen 4.Membeli produk yang sama
dan merekomendasikan kepada orang lain. 3. Tingkat sejauh mana konsumen merasa puas dan memiliki komitmen untuk berbelanja kembali. 4 Tingkat sejauh mana konsumen merasa puas dan akan membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
36
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Ferdinand, (2006:223) populasi adalah gabungan dari seluruh
elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki
karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti,
karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen yang berbelanja di CV. Mufidah Yang diasumsikan tidak
diketahui karena jumlah konsumen yang berbelanja sudah memiliki jumlah
yang besar dari berbagai kalangan yang setiap harinya tidak di ketahui
jumlah konsumennya.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka untuk
menentukan besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus
sebagai berikut, Louis M dan Richard A. Parker (Eriyanto 2007:292).
n =Z². p(1 − p)
E²
Ket :
n = Jumlah sampel
Z2 = Nilai Z yang tergantung pada tingkat kepercayaan
E = Kesalahan sampling yang dikehendaki
37
P(1-p) = Variasi Populasi (Jika tidak diketahui maka nilai p diasumsikan
sebesar 0.5, Jika tingkat kepercayaan 95% dan sampling error yang
dikehendaki sebesar 10% adalah sebesar :
n =Z². p(1 − p)
E²
n = 1.96 2. 0.5 1 − 0.5
0.12
n =0.9604
0.01
n = 96 Orang
Berdasarkan rumus di atas dapat diperoleh sampel dari populasi
sebanyak 96 orang.
Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel (Ferdinand, 2006:231). Hal ini dilakukan karena mengingat
keterbatasan waktu yang ada, maka metode pengambilan sampel
menggunakan Accidental Sampling dan Convenience Sampling.
Metode Accidental Sampling merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Konsumen/pelanggan yang pernah berkunjung atau berbelanja di CV.
Mufidah.
38
2. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang
sementara atau pernah berkunjung atau berbelanja di CV. Mufidah.
Hal ini dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari
kuesioner dalam pengujian instrumen bersifat valid atau sah dan bisa
digunakan dalam pengujian regresi.
Convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari
elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh
penelitian. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah
tidak terbatas sehingga penelitian memiliki kebebasan untuk memilih
sampel yang paling cepat (Indriantoro dan Supomo, 2002:130). Dalam
penelitian ini mengenai kualitas pelayanan yang meliputi Kehandalan,
Tanggapan, Assurance, Empati dan Tangible yang penelitiannya berupa
survey kepada konsumen yang pernah berbelanja di CV. Mufidah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik
pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Observasi
Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti mengadakan
observasi langsung pada setiap konsumen, guna untuk mendapatkan data
yang valid.
39
2) Kuesioner (daftar pertanyaan)
Dalam pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan
Skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada
responden. Kuesioner ini menggunakan system tertutup, yaitu bentuk
pertanyaan yang disertai alternative jawaban dan responden tinggal
memilih salah satu dari alternative jawaban tersebut.
Data yang dikumpulkan peneliti meliputi:
1. Identitas responden
2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi kepuasan konsumen.
Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
mengenai data yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing-
masing adalah sebagai berikut :
a. Diberi skor 5, dengan kategori Sangat Setuju (SS)
b. Diberi skor 4, dengan kategori Setuju (S)
c. Diberi skor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS)
d. Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju (TS)
e. Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS)
3.6 Pengujian Instrumen
3.6.1 Pengujian Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
40
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001). Misalnya dalam
mengukur keputusan pembelian dalam suatu produk dimata konsumen,
maka diukur dalam enam pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap
indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian jawaban
responden dikatakan valid apabila item-item dalam kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut.
Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik
korelasi product moment. Umar (2003:84).
1. Rumus Korelasi Product Momen Pearson
r = n( X)−( X Y)
(n X2− ( X)2)(n Y2− ( X)2 )
Dimana :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh dalam item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2
X = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
2
Y = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n = Banyaknya responden
41
2. Menentukan taraf nyata
Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah
95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05
3. Kriteria pengujian
PValue < α atau rhitung > rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan
bersifat valid
PValue > α atau rhitung < rtabel : tidak mempunyai hubungan signifikan
dan tidak bersifat valid
Dimana :
PValue = tingkat signifikan
α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05
rhitung = nilai hitung (corerlation pearson/product momen)
rtabel = nilai tabel (buku statistik)
4. Cara Pengujian
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara
skor masing-masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur
yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila
tingkat PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang
signifikan. Sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α maka
mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan
rhitung dan rtabel , apabila nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka tidak
mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai rhitung lebih
kecil dari rtabel maka mempunyai hubungan yang signifikan.
42
3.6.2 Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur
tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-
kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik
Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel)
apabila memiliki koefisien kehandalan atau α sebesar 0.5 atau lebih.
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis
menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :
𝛼 = [ 𝑘
𝑘−1 ] 1 −
𝑆𝑖2
𝑠𝑥2
Keterangan :
k : Jumlah instrumen pertanyaan
𝑆𝑖2 : Jumlah varians dari tiap instrumen
𝑆𝑖2 : Varians keseluruhan instrumen
𝜎𝑥 : Standar deviasi pada test untuk semua orang
3.7 Uji Normalitas Data
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability
plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang
akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik
43
histogram maka menunjukkan pola distribusi normal sebaliknya jika data
jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada
grafik histogram maka menunjukkan poa distribusi tidak normal Ghozali
(2001).
3.8 Analisis Regresi Linear Sederhana
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear sederhana. Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini,
maka variabel yang dianalisis adalah variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan ( variabel X ), sedangkan variabel terikat adalah kepuasan
konsumen ( variabel Y ).
Untuk menganalisis data ini maka perlu digunakan rumus dengan
formulasi sebagai berikut :
Ŷ = α + bx + e (Riduwan dan Sunarto, 2010:97)
Dimana :
Ŷ : Subjek variabel terikat
Α : Nilai konstanta harga Y jika X = 0
B : Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
E : Eror
44
3.9 Uji statistik
3.9.1 Uji t
Uji t Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variable Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh
independen secara individu terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002).
Pengujian t digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and
service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian:
1. Merumuskan hipotesis
- H0 : β1 ≤ 0, yaitu X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.
- H1: β1 > 0, yaitu X1 berpengaruh positif terhadap Y.
2. Menetukan taraf nyata
Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini
adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05
Derajat bebas “db” = n – k
Dimana :
n = Jumlah sampel responden
k = Jumlah variabel penelitian
3. Mencari t hitung
thitung = b i−( βi )
Se ( b i )
Dimana :
bi = koefisien variabel ke-i
𝛽i = parameter ke-I yang dihipotesiskan
45
Se(bi ) = kesalahan standar bi
4. Kriteria Pengujian
PValue < α atau thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan H1 diterima
PValue > α atau thitung < ttabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak
5. Cara Pengujian
Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan
membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung . Apabila nilai
thitung lebih besar dari nilai ttabel maka variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai
thitung lebih kecil dari nilai ttabel maka variabel independen secara
individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain
juga membandingkan pvalue dan α dengan melihat kriteria
pengujian.
3.10 Koefisien Deteminasi
Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi
(R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien
korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin
mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien
determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik
antara dua variabel atau diguanakan untuk mengukur besarnya kontribusi