Upload
nguyenlien
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna
memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih dalam
penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang
41212. Alasan dari pemilihan lokasi penelitian ini karena penulis merasa tertarik pada
anatomi dan fisiologi ternak dan penulis kenal baik dengan salah satu pengajar
sehingga diharapkan memperoleh kemudahan dalam pengumpulan data penelitian.
Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik program keahlian agribisnis
produksi ternak (APTR) tingkat XI dan XII SMK Negeri 2 Subang yang telah
mengikuti praktikum anatomi dan fisiologi ternak.
2. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan sumber data untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian. Populasi menurut Sangadji (2012:186) bahwa :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bisa berupa manusia,
tumbuhan, hewan, produk, bahan dokumen. populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi pun bukan sekedar jumlah pada
subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek.
21
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan XII tahun pelajaran 2010-2011 dan
2011-2012 program keahlian APTR SMK Negeri 2 Subang yang mengikuti mata
diklat anatomi dan fisiologi ternak unggas sebanyak 216 peserta didik yang tersebar
dalam 6 kelas, yaitu kelas XI-A1= 17 peserta didik, XI-A2 = 15 peserta didik, XI-A3
= 15 peserta didik, XII-A1 = 9 peserta didik, XII-A2 = 33 peserta didik, XII-A3 = 19
peserta didik.
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
dalam sampling probabilitas dengan bentuk sampling Purposive Sampling, yaitu
pengambilan sampling berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria untuk penelitian ini
adalah peserta didik yang telah mengikuti seluruh rangkain praktikum anatomi dan
fisiologi ternak, khusunya ternak itik. Untuk memperkecil tingkat kesalahan pada
proses pengambilan data maka penelitian menggunakan tingkat kesalahan sebesar
5%. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari
populasi yang digunakan:
Keterangan:
n = sampel
N = populasi
e = taraf kesalahan
22
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus diatas maka, jumlah sampel dari setiap kelas seperti
tampak pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Penyebaran Sampel Penelitian
No Kelas Populasi Sampel
1 XI-A1 17 15
2 XI-A2 15 14
3 XI-A3 15 14
4 XII-A1 9 9
5 XII-A2 33 30
6 XII-A3 19 17
Jumlah 216 99
Sumber : SMK Negeri 2 Subang, (2012)
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistik (Sangadji, 2012:26). Pencatatan data dan pengolahan hasil
penelitian yang didapatkan terkumpul secara nyata dalam bentuk angka, sehingga
memudahkan proses analisis dan penafsiran dengan menggunakan perhitungan
statistik.
23
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan didalam kegiatan
penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan maksud mengarahkan peneliti pada tujuan yang efektif.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa
sekarang dan sedang berlangsung, serta berpusat pada masalah yang aktual. Metode
tersebut sesuai dengan pendapat Sangadji (2012:21) yaitu "metode penelitian
deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan
masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi".
Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, karena penelitian
ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dengan
memusatkan perhatian pada sejumlah informasi yang aktual pada saat penelitian
dilakukan, dengan cara mengungkapkan manfaat praktikum anatomi dan fisiologi
ternak pada kemampuan uji performan itik yang harus dimiliki peserta didik agar
dapat memilih bibit yang baik dan sehat sehingga peserta didik siap bekerja pada
sektor peternakan.
D. Definisi Operasional
Guna menghindari kesalahpahaman pengertian antara penulis dengan
pembaca tentang istilah yang terdapat dalam judul penelitian : "Manfaat Praktikum
Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik", dalam
24
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian ini maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat adalah "guna, faedah" (Poerwadaminta, 1996:626)
2. Praktikum adalah kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik dalam
melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan teori yang dipelajari memang
memiliki kebenaran. (Soeparno P, 2007:77)
3. Anatomi Dan Fisiologi Ternak adalah "salah satu materi mata diklat dasar
kompetensi mata diklat yang dipelajari pada kelas X di SMK Negeri 2 Subang".
(silabus SMK Negeri 2 Subang).
4. Kemampuan adalah kesanggupan peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah. (Wahanlaba, 2012).
5. Uji performan itik adalah pengujian untuk memilih bibit itik berdasarkan sifat
kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran, penimbangan dan penilaian tubuh
ternak. (Deptan, 2012).
Pengertian manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan
uji performan itik dalam penelitian ini, yaitu guna atau faedah yang diperoleh dari
kegiatan yang mengikut sertakan peserta didik dalam melakukan percobaan untuk
membuktikan teori yang dipelajari dalam mata diklat anatomi dan fisiologi ternak
pada kesanggupan pengujian untuk memilih ternak bibit itik berdasarkan sifat
kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran, penimbangan dan penilaian tubuh
ternak.
25
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
Instrumen atau disebut juga angket dalam sebuah penelitian digunakan
sebagai alat untuk mengumpulkan data. Angket adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur suatu fenomena alam atau maupun sosial yang diamati. Angket yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pernyataan yang dirancang
dalam bentuk skala likert yang disebarkan kepada responden untuk memperoleh data
mengenai manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak pada kemampuan uji
performan itik.
2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen manfaat praktikum anatomi dan fisiologi ternak dikembangkan
oleh peneliti berdasarkan praktikum yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini, angket
disusun dalam bentuk Skala Likert. Pada pengolahan nilai pemberian skor akan
bergantung kepada jawaban yang dipilih responden dan sifat pernyataan pada angket.
Pernyataan-pernyataan dalam angket dikembangkan berdasarkan kisi-kisi
penelitian yang dijabarkan dari definisi indikator variable penelitian. (kisi-kisi
instrumen selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3).
3. Penyusunan Butir
Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun
pertanyaan yang merujuk pada indikator yang tidak terlepas dari definisi oprasional
variable yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat,
26
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
disusun dalam bentuk angket yang dapat mengungkap informasi yang diperlukan
dari subjek penelitian guna mencapai tujuan dari penelitian.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket tertutup. Menurut
Sangadji (2012:193) angket atau kuesioner tertutup adalah kuesioner ini sudah
menyediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih".
F. Pengembangan Instrumen Penelitian
Angket sebagai alat pengumpul data yang akan dipergunakan, ditimbang
melalui beberapa tahap pengujian, yaitu:
a. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum di uji cobakan, angket yang telah disusun dinilai oleh pakar, yaitu
dua orang bidang produktif dan satu guru Bahasa Indonesia. Pembagian tugas
masing-masing sebagi berikut: (1) Dua guru bidang produktif meneliti kesesuaian
butir pertanyaan dengan kisi-kisi; (2) Guru bidang Bahasa Indonesia meneliti tata
bahasa dan penulisan butir pertanyaan dengan ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Bila terdapat butir pertanyaan yang tidak sesuai, maka butir
pertanyaan itu akan direvisi. (Lembar uji kelayakan instrumen selengkapnya dapat di
lihat pada lampiran 4).
b. Uji Coba Dengan Built-In Try Out
Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan (validitas) dan
keterandalan (reliabilitas) alat ukur yang telah disusun dan akan digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Adapun uji coba secara built-in yaitu angket
27
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
disebarkan kepada 30 peserta didik dalam sekolah yang sama (di luar sampel).
Kemudian dilakukan analisa ketepatan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) data
hasil coba untuk menentukan keandalan instrumen penelitian.
c. Uji Validitas
Merupakan penganalisaan suatu instrument penelitian yang hendak diukur,
sehingga dapat tercapai prinsip suatu tes yaitu valid dan tidak universal. Agar tujuan
dari penelitian dapat tercapai dengan menggunakan tes yang telah valid untuk bidang
ini. Untuk menguji validitas alat ukur maka harus dihitung korelasinya, yaitu dengan
menggunakan Korelasi Product Moment dengan angka kasar :
( ) ( )
√( ( ) ( ))( ( ) ( ))
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi (korelasi validitas)
n = Jumlah Subjek
X = Skor setiap butir soal
∑X2 = Jumlah kuadrat skor setiap butir soal
∑Y = Jumlah skor total
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total
Berikut kriteria validitas acuan yang digunakan :
28
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kriteria Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validasi
0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
Jika r hitung > r tabel, maka item soal tersebut valid, dan pada keadaan
lain, item soal tersebut tidak valid. Setelah didapat nilai rxy, selanjutnya diuji tingkat
signifikansinya dengan rumus t = √
√ , dengan taraf signifikansi 0.05 dan derajat
kebebasan n. Hasil perhitungan menunjukan bahwa dari 44 butir angket uji coba, 34
butir angket uji coba dinyatakan valid dan sembilan butir angket uji coba lainya
dinyatakan tidak valid yaitu nomor 2, 16, 17, 18, 19, 20, 34, 35, 40 dan 42.
(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5)
d. Reliabilitas
Pengujian tes yang penting lainnya adalah reliabilitas. Reliabilitas
merupakan konsistensi atau keajegan (Sangadji, 2012:127). Suatu instrumen
penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi menunjukan pengaruh pada kesalahan tes
semakin berkurang. Rumus yang digunakan adalah dengan spearmen brown yaitu,
r11=
, selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan
dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut:
29
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Derajat Reliablitas
r11< 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r11< 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11< 0,70 Sedang
0,70 ≤ r11< 0,90 Tinggi
0,90 ≤ r11< 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus spearmen brown didapat r11 =
0,92 maka dapat dikatakan bahwa tes memiliki reliabilitas sangat tinggi.
(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6).
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Menurut Sangadji (2012:47) "Teknik kuesioner atau angket adalah teknik
penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif
singkat dapat menjangkau banyak responden". Langkah pertama yang harus ditempuh
dalam mengumpulkan data yaitu membuat instrumen penelitian meliputi:
menentukan alat pengumpul data dan menentukan pertanyaan, langkah selanjutnya
adalah memeperbanyak, menyebarkan dan pengumpulan.
1. Membuat Instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan berbentuk angket. Pertanyaan yang
dibuat didalam angket menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban
yang dibuat responden sesuai dengan tujuan.
30
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Penyebaran Dan Pengumpulan Istrumen
Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak, kemudian disebarkan
kepada seluruh responden sejumlah 99 orang yang telah ditetapkan.
H. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan uji statistik sederhana yaitu berupa presentase dari jawaban hasil
angket yang disebarkan kepada responden. Langkah-langkah yang penulis lakukan
dalam pengolahan data, yaitu:
1. Menyiapkan Data
Burhan dalam Sangadji (2012: 200) Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan
setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian ini, pengolahan data
dilaksanakan melalui tahap memeriksa, proses pemberian identitas, dan proses
pembeberan.
2. Pengkodean
Setelah tahap editing selesai, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasikan
data melalui tahap koding. Maksudnya, data yang telah diedit diberi identitas
sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
3. Analisis Dan Penafsiran Data
Setelah dilakukan tabulasi, langkah berikutnya adalah menafsirkan hasil
penemuan dan pengolahan data. Karena riset pada dasarnya bermaksud menarik
31
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kesimpulan dari data yang dikumpulkan, maka perlu melakukan perhitungan terhadap
data agar jelas sifat-sifat yang dimilikinya.
a. Tabulasi Data (Proses Pembeberan)
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui gambaran mengenai
frekuensi jawaban responden. Jawaban responden hanya menjawab salah satu
alternatif jawaban.
b. Verifikasi Data
Verifikasi data adalah melakukan pemeriksaan hasil-hasil yang telah
diperoleh dari suatu survei melalui penyelidikan dari sumber kesalahan yang
mungkin ada di dalam riset.
c. Presentase Data
Pengolahan data dalam penelitian yaitu dengan menghitung presentase
jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya
frekuensi jawaban angket yang diberikan responden pada setiap item berbeda. Rumus
statistik sederhana menggunakan presentase yang digunakan mengacu pada pendapat
Muhammad Ali (1985: 184), sebagai berikut:
P = f x 100%
n
Keterangan:
P = Presentase (jawaban yang dicari)
f = frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
32
Tri Ratna Anggara, 2013 Manfaat Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Ternak Pada Kemampuan Uji Performan Itik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penafsiran data yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas
terhadap pertanyaan yang diajukan. Penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman
pada kriterian batasan presentase yang dikemukakan oleh Mochamad Ali (1985: 184)
"Kriteria penafsiraan data penelitian setelah data dipresentasikan, kemudian dianalisis
dengan menggunakan batasan-batasan", yaitu:
100% = Seluruhnya
76% - 99% = Sebagian Besar
51% - 75% = Lebih Dari Setengah
50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang Dari Setengahnya
1% - 25% = Sebagian Kecil
0% = Tidak Seorangpun
Keterangan : Data yang diperoleh adalah data yang paling besar persentasenya