22
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a. Lokasi Penelitian Untuk lokasi penelitian, penulis mengambil tempat di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sesuai dengan latihan yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beladiri Karate UPI. b. Populasi dan Sampel Peneitian Lutan (2005:53) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu sekelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa FPOK UPI semester 3 samapai semester 8. Sedangkan mengenai sampel penelitian, Sugiyono (2007:118) mengungkapkan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua kelompok sampel yaitu kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM ataupun latihan di tempat lain sebagai kelompok pembanding atau kontrol. Untuk kelompok sampel mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM karate UPI penulis menggunakan teknik purposive sampling, karena penulis mempunyai pertimbangan tertentu dan membuat suatu kriteria khusus untuk menentukan orang-orang yang akan dijadikan sampel agar sampel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi homogen dan mempunyai karakter yang hampir mirip dan agar penelitian ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu antara lain:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan ...repository.upi.edu/1781/6/S_IKOR_0809145_CHAPTER3.pdf · Elda Restaia, 2013 Perbandingan ... mempunyai pertimbangan tertentu

Embed Size (px)

Citation preview

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Untuk lokasi penelitian, penulis mengambil tempat di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sesuai dengan latihan yang dilakukan

oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beladiri Karate UPI.

b. Populasi dan Sampel Peneitian

Lutan (2005:53) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah sekelompok subyek

yang diperlukan oleh peneliti, yaitu sekelompok dimana peneliti ingin

menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah mahasiswa FPOK UPI semester 3 samapai semester 8.

Sedangkan mengenai sampel penelitian, Sugiyono (2007:118)

mengungkapkan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua

kelompok sampel yaitu kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan

karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti

UKM ataupun latihan di tempat lain sebagai kelompok pembanding atau kontrol.

Untuk kelompok sampel mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM

karate UPI penulis menggunakan teknik purposive sampling, karena penulis

mempunyai pertimbangan tertentu dan membuat suatu kriteria khusus untuk

menentukan orang-orang yang akan dijadikan sampel agar sampel yang digunakan

dalam penelitian ini menjadi homogen dan mempunyai karakter yang hampir

mirip dan agar penelitian ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu antara

lain:

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Sampel merupakan mahasiswa aktif yang berusia antara semester 3 sampai

semester 8.

2. Mengikuti latihan di UKM Karate sudah lebih dari 1 tahun.

3. Sudah sering mengikuti kejuaraan dan menjadi juara (lebih dari 3 kali).

4. Latihan tidak kurang dari 3 kali dalam 1 minggu.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap populasi yang masuk ke dalam

kriteria sesuai dengan yang telah dikemukakan di atas untuk dijadikan sampel

diperoleh jumlah sebanyak 15 orang.

Sedangkan untuk kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM

penulis menggunakan teknik random sampling karena pengambilan sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 15 orang untuk

dijadikan sampel dari masing-masing kelompok sampel.

B. Batasan Penelitian

Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah

yang diteliti dapat terarah serta tidak menyimpang. Surakhmad (1990:36)

menjelaskan sebagai berikut:

“Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau

menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan

lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga,

kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut”.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka batasan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini akan membatasi mengenai kemampuan daya ingat mahasiswa

yang mengikuti latihan di UKM Karate UPI dan yang tidak mengikuti UKM.

2. Variabel yang terlibat dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel bebasnya yaitu latih karate

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Variabel terikatnya yaitu daya ingat (short-term memory dan long-term

memory)

3. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM

Karate UPI. Sedangkan mengenai sampel dalam penelitian ini penulis

menggunakan dua kelompok sampel yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan

karate dan mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM.

4. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan short-term

memory dan long-term memory yang diuji dengan letter test dan word test.

C. Desain Penelitian

a. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian, gunanya untuk

memudahkan dan menunjang penelitian supaya lebih terarah. Dalam penelitian

ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan short-term memory dan kemampuan

long-term memory dengan dua sampel yaitu kelompok mahasiswa yang

mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa yang

tidak mengikuti UKM. Dalam desain penelitian ini terdapat 4 rumusan masalah

deskriptif, dan 2 rumusan masalah komparatif. Lebih jelas dapat kita lihat dalam

gambar 3.1 mengenai desain penelitian dibawah ini:

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Kemampuan

Long-term Memory

Kelompok mahasiswa yang

tidak mengikuti UKM

Kelompok mahasiswa yang

mengikuti latihan di UKM

Karate UPI

Kemampuan

Short-term Memory

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Langka – langkah Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan langkah-langkah apa saja

yang harus dilakukan terlebih dahulu maka peneliti membuat langkah-langkah

penelitian sebagai rencana kerja. Adapun mengenai langkah-langkah penelitian

penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Menentukan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kemampuan short-

term dan long-term memory pada mahasiswa FPOK yang mengikuti

latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa FPOK yang tidak

melakukan UKM.

2. Menentukan populasi yang akan diteliti yaitu mahasiswa FPOK UPI

antara semester 3 sampai semester 8 dan sampel yang akan diteliti yaitu

yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI

dengan ditentukan beberapa kriteria yang bertujuan untuk

menghomogenkan sampel yaitu sebanyak 15 orang dan mahasiswa FPOK

yang tidak mengikuti UKM dengan menggunakan teknik random sampling

karena pemilihannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

pada populasi penelitian.

3. Mengujikan instrument yang akan digunakan sebagai alat ukur pada

penelitian kepada UKM Taekwondo UPI karena mempunyai karakter yang

hampir sama dengan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang akan

digunakan.

4. Melakukan test pengukuran dengan menggunakan letter test untuk

kemampuan short-term memory dan word test untuk long-term memory

dari kedua sampel.

5. Mengolah data dengan menggunakan SPSS 16 dan menganalisa data.

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Langkah terakhir menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan

analisa data yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya.

Untuk lebih menjelaskan mengenai langkah-langkah penelitian, peneliti

coba jelaskan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2

Prosedur Penelitian

Masalah

Sampel

Uji Instrumen

Populasi

Pengambilan Data:

Tes Short Term Memory

dan Long Term Memory

Kelompok yang mengikuti

UKM Karate UPI

Kelompok yang tidak mengikuti

UKM Karate UPI

Analisis Data

Kesimpulan

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Metode Penelitian

Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk

pemecahan masalah. Metoda penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh

peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan sesuai dengan

permasalahan yang diselidiki. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian

yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu,

merumuskan masalah yang diteliti serta menentukan tujuan yang ingin dicapai

dalam suatu penelitian sangat menentukan terhadap metode penelitian yang

digunakan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

komparatif. Karena dalam penelitian ini penulis meneliti dua variabel yaitu

short-term memory dan long-term memory kepada dua kelompok sampel yaitu

kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI

dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Best (1982:119) yang

dikutip dalam Sukardi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian

Pendidikan” menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

(http://www.onlinesyariah.com/2012/12/pengertian-penelitian-deskriptif.html

jum’at 17 Jan 2013 08:00). Lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim (1989:64) dalam

Mohamad (2012) menjelaskan mengenai penelitian deskriptif sebagai berikut:

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Dengan

perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian dilaksanakan”.

Sedangkan mengenai penelitian komparatif Sugiyono (2011:36) menjelaskan

bahwa:

“Penelitian komparatif yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan

satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada

waktu yang berbeda”.

Metode ini digunakan penulis atas dasar bahwa sifat dari penelitian ini

bersifat deskriptif yaitu hanya menganalisa dan menggambarkan suatu keadaan

yang terjadi dari suatu fenomena pada kelompok tertentu dan tanpa menarik

kesimpulan bagi kelompok lain serta hanya menarik kesimpulan dari kelompok

sampel saja. Selain itu penelitian ini juga bersifat membandingkan antara kedua

sampel yang berbeda maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis

perlu memberikan definisi operasional atau menjelaskan pengertian istilah-istilah

penting dalam penelitian ini, maka dengan ini penulis kemukakan definisi

operasional sebagai berikut:

1. Latihan menurut Harsono (1988) dalam Imanudin (2008:13) “Latihan

yaitu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan

secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban

latihan atau pekerjaannya”.

2. Karate Sagitarius (2008:1) menjelaskan bahwa karate adalah “Seni

beladiri ini pertama kali disebut “tote” yang berarti seperti “tangan

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

China” kemudian Sensei Gichin Funakosi mengubah kanji Okinawa

(Tote: tangan China) dalam kanji Jepang menjadi “karate” (tangan

kosong).

3. Memory Walgito (2004:145) menjelaskan bahwa memori atau ingatan

adalah merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan

untuk menerima (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan

kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.

4. Short-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam

Sternberg (2008:151) yaitu kemampuan memori menyimpan informasi

persepsi untuk jumlah waktu yang lebih singkat dengan kapasitas yang

relative terbatas.

5. Long-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam

Sternberg (2008:151) yaitu sebuah kapasitas memori yang sangat besar

dalam kemampuannya menyimpan berbagai informasi pengalaman

untuk periode yang sangat panjang, bahkan mungkin untuk waktu yang

tak terbatas.

F. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat atau

metode untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur

dalam sebuah penelitian juga dapat dikatakan dengan instrumen penelitian.

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian, Nurhasan

(2000:2) mengemukakan bahwa “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat

ukur, dengan alat ini kita akan mendapat data yang merupakan hasil pengukuran”.

Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Untuk

mendapatkan hasil yang diharapkan, peneliti harus mengikuti prosedur-prosedur

dalam pelaksanaan tes, dan demi kelancaran pelaksanaan tes perlu diperhatikan

beberapa hal yang diduga sebagai indikator kelancaran tersebut.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan data dari kemampuan short terms memory, digunakan

alat tes yaitu Letter Test. Alat tes ini diadopsi dari G.A. Miller (1956) pada

penelitian yang berjudul “The Magical Number 7+2” yang meneliti tentang

kemampuan short terms memory seseorang. Mengenai letter test dapat dilihat

dibawah ini:

Tabel 3.1

Instrument Short-term Memory

LEVEL HURUF YANG HARUS DIINGAT

1 N Z

2 Y J T B

3 X B A F N D

4 C G R B M I K P

5 R Z Y K U T L C H N

6 V D E Q W J S M R F X O

Langkah-langkah pelaksanaan tes sebagai berikut :

a. Sampel diperlihatkan huruf atau angka yang telah disusun (namun tidak

mengandung arti) secara bertahap. Dimulai dari dua digit huruf hingga 12

digit huruf selama 10 detik untuk masing-masing tahap/level.

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Setelah dilperlihatkan huruf selama 10 detik, sampel kemudian diminta

menuliskan kembali huruf tersebut dan dilakukan secara bertahap sampai

level terakhir.

c. Tingkat kemampuan short terms memory sampel ditentukan oleh hasil

komulatif skor tiap tahap/level.

2. Untuk mendapatkan data kemampuan long term memory, digunakan test

mengingat kata atau disebut “Word Test”. Alat tes ini diadopsi dari penelitian

G.A. Miller (1956) dalam penelitian yang sama yang berjudul “The Magical

Number 7+2”. Untuk lebih jelas mengenai word test dapat dilihat dibawah

ini:

Tabel 3.2

Instrument Long-term Memory

KATA YANG HARUS DIINGAT

GAMBAR

PANAS

KERTAS

SEPEDA

BURUNG

KENDARAAN

PIALA

ALAM

SEHAT

WUJUD

BUKIT

GEMBIRA

BENDA

BERANI

LAPANGAN

Langkah-langkah pengambilan tes terinci sebagai berikut :

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Sampel diperlihatkan 15 kata (tidak saling berhubungan), untuk

dihapalkan selama 1,5 menit.

b. Setelah 1,5 menit berlalu, sampel dituntut untuk menuliskan kembali kata-

kata yang telah diperlihatkan.

c. Jumlah kata-kata yang mampu ditulis secara benar, menggambarkan

kemampuan long term memory dari sampel tersebut.

Peralatan yang di butuhkan dan ketentuan penggunaan alat ini mengadopsi

dari penelitian G.A. Miller dan penelitian dari pasca sarjana UPI. Ketentuannya

sebagai berikut:

a. Huruf – huruf yang akan ditest kan dicetak kedalam kertas A4 berwarna

putih dan tinta yang digunakan berwarna hitam seragam agar memudahkan

sampel dalam penglihatannya.

b. Font size yang dipakai yaitu 85pt. Ini digunakan agar sampel dapat

melihat dengan jelas huruf - huruf yang ada pada kertas.

c. Untuk latter test tiap - tiap level menggunakan 1 lembar, sedangkan untuk

word test dalam satu halaman digunakan untuk 2 kata.

Adapun untuk teknik penghitungan atau penskoran terhadap instrumen

short term memory dan long term memory digunakan teknik persentase dan

rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Short term memory

a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100.

b. Dalam setiap level penskorannya yaitu banyaknya huruf yang ditulis

kembali dengan benar dibagi banyaknya huruf dalam level tersebut

dikalikan dengan 100.

c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan short term

memory yang diperoleh.

2. Long term memory

a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100.

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Penskorannya yaitu banyaknya kata yang ditulis kembali dengan benar

dibagi banyaknya/jumlah seluruh kata dikalikan dengan 100.

c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan long term memory

yang diperoleh.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menarik suatu kesimpulan analisis yang telah dilaksanakan

dilapangan yaitu dengan melakukan test. Test merupkan instrument atau alat

yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi atau data dari

bjek atau sampel. Adapun test yang dilakukan yakni letter test dan word test

yang merupakan data mentah yang perlu penulis olah dan analisis dengan

menggunakan statistik sehingga menghasilkan satu kesimpulan. Adapun statistik

yang digunakan oleh peneliti yaitu SPSS 17 yaitu melalui uji-t atau uji beda.

Setelah diolah kedalam SPSS 17 maka penulis mendeskrifsikan hasil output dan

menyimpulkan hasil output yang ada.

H. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen perlu untuk dilakukan, karena untuk menentukan layak

tidaknya instrumen yang digunakan untuk pengambilan data. Sebuah instrumen

dapat digunakan dalam penelitian apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitasnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kesahihan suatu instrument. Mengenai validitas, Arikunto (2002:145)

mengemukakan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya mengenai reliabilitas, Nurhasan (2007:42) mengemukakan

bahwa:

Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan, atau

konsistensi hasil pengukuran. Suatua alat pengukur atau tes dikatakan reriabel

jika alat ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat

dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang

sesungguhnya.

Adapun langkah yang ditempuh dalam menentukan validitas dan reliabilitas

instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis dan menyeleksi tiap item tes dari kemungkinan adanya jawaban

yang tidak dijawab oleh responden.

2. Memberikan skor pada masing-masing item tes setiap responden.

3. Memasukkan atau meng-input data yang diperoleh pada program komputer

Microsoft Excel.

4. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan Statistical Product and

Service Solution (SPSS) Seri 17.

Pelaksanaan uji coba instrumen penulis lakukan pada tanggal 07

November 2012 pada kelompuk UKM Taekwondo UPI. Pengambilan UKM ini

dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi dan sampel yang

akan dijadikan penelitian. Uji coba instrumen ini diberikan kepada 20 orang

responden.

Berikut ini penulis uraikan ringkasan mengenai hasil uji validitas

instrumen yang di analisis dengan menggunakan program Statistical Product and

Service Solution (SPSS) Serie 17.

1. Uji Validitas Instrument

Dari penghitungan tingkat validitas instrument dengan menggunakan

SPSS 17 melalui analisis Correllated Item – Total Correlation, untuk instrument

short term memory (letter test) adalah sebagai berikut:

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Hasil uji validitas short term memory

Item-Total Statistics

Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

Level_1 .457 Valid

Level_2 .575 Valid

Level_3 .563 Valid

Level_4 .640 Valid

Level_5 .807 Valid

Level_6 .533 Valid

Sedangkan untuk instrumen long term memory (word test) adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Hasil uji validitas long term memory

Item-Total Statistics

Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

Kata_1 .581 Valid

Kata_2 .540 Valid

Kata_3 .575 Valid

Kata_4 .699 Valid

Kata_5 .699 Valid

Kata_6 .563 Valid

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata_7 .575 Valid

Kata_8 .462 Valid

Kata_9 .462 Valid

Kata_10 .475 Valid

Kata_11 .542 Valid

Kata_12 .491 Valid

Kata_13 .515 Valid

Kata_14 .638 Valid

Kata_15 .551 Valid

Suatu instrument dikatakan valid jika nilai dari Corrected Item-Total

Correlation yang diperoleh lebih besar atau sama dengan 0,45. Oleh karena

seluruh item tes baik itu short term maupun long term memory nilai Corrected

Item-Total Correlation lebih besar dibandingkan 0,45 maka kedua instrument

tersebut dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas Instrument

Penghitungan uji reliabilitas dari instrument letter tes dan word tes yang

menggunakan SPSS 17 dengan rumus Cronbach’s Alpha hasilnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Short Term Memory

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.816 6

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Long Term Memory

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.889 15

Norma yang digunakan untuk menilai koefisien reliabilitas instrumen,

penulis mengacu pada pendapat Mathew (1963) dikutip oleh Nurhasan (2007:48)

adalah sebagai berikut:

r = 0,90 – 0,99 sempurna

r = 0,80 – 0,89 cukup

r = 0,70 – 0,79 sedang

r = 0,60 – 0,69 kurang

r = 0,59 kebawah kurang sekali

Nilai koefisien reliabilitas untuk short term memory adalah 0,816 dan

long term memory adalah 0,889. Sesuai kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari

0,60. Maka, data hasil tes uji coba untuk short term memory dan long term

memory memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Dengan demikian data hasil

kedua tes tersebut dapat dipercaya.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Selanjutnya item tes tersebut akan digunakan sebagai alat test yang hendak

penulis teliti kepada sampel yang sebenarnya.

I. Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis mengunggunakan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) serie 17. Tahapan analisis statistik untuk

membandingkan daya ingat yang terdiri dari short term memory dan long term

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memory antara kelompok mahasiswa UPI yang mengikuti UKM Karate dengan

kelompok kontrol, langkah-langkahnya yaitu:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh

informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data

juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis

statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-

parametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa

menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17.

Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima

uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots,

Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini

sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis

mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa

untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori

kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat

relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah

atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji

homogenitas data adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari

sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan

jenis analisis statistik apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data.

Karena syarat dari uji satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi

normal dan homogen.

Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 17

adalah sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive

explore data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

homogenitas data. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan

Lavene Statistik hasil output dari SPSS.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis

dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan

homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short

term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa UPI yang

mengikuti UKM Karate dan kelompok mahasiswa UPI yang tidak mengikuti

UKM Karate (kontrol). Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh yang signifikan dari aktivitas Karate terhadap short term dan long term

memory.

Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel,

digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan

setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata).

J. Waktu dan Pengumpulan Data

1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian

Penelitian perbandingan kemampuan short term memory dan long term

memory mahasiswa yang mengikuti latihan karate dengan mahasiswa yang

tidak mengikuti UKM dilaksanakan pada:

a. Tempat : Kampus FPOK UPI lantai 4

b. Waktu : Senin 25 Februari 2012 untuk mahasiswa yang tidak

mengikuti UKM

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selasa 26 Februari 2012 untuk mahasiswa yang

mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI

2. Cara yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan penelitian

a. Meminta perizinan penggunaan ruangan kelas kepada fakultas dengan

persetujuan dari jurusan.

b. Setelah izin didapatkan penulis melakukan tes terhadap dua kelompok

sampel yang digunakan.

K. Teknik Pengolahan Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product

and Service Solution (SPSS) Serie 17. Tahapan analisis statistik untuk

membandingkan short term memory dan long term memory antara kelompok

mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan kelompok

mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Deskriptif Data

Uji deskriptif data dilaksanakan dengan tujuan untuk mengdeskriptifkan

data sampel yang telah penulis ambil di lapangan dengan menggunakan SPSS seri

16. Uji deskriptif dilakukan dengan mengimput dan menganalisis menggunakan

uji deskriptif.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh

informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data

juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis

statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-

parametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa

menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17.

Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima

uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots,

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini

sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis

mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa

untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori

kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat

relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah

atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis

dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan

homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short

term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa yang

mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa yang tidak

mengikuti UKM. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

yang signifikan dari aktivitas latihan karate terhadap short term dan long term

memory.

Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel,

digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan

setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata).

4. Analisis dan Deskripsi Data

Setelah dilakukan penghitungan statistik dengan program software SPSS

Serie 16, selanjutnya data hasil penghitungan tersebut dideskripsikan. Angka atau

nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan angka tabel atau dideskripsikan

secara langsung dengan berbagai pertimbangan dan ketentuan statistik. Analisis

didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka

yang dihasilkan dari penghitungan. Hasil yang telah dideskripsikan diperkuat

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan teori-teori dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti

lainnya, serta mendukung terhadap penelitian yang telah dilaksanakan.

5. Mendeskripsikan Kedua Kelompok dan Membuat Kesimpulan

Setelah hasil penghitungan data diketahui, selanjutnya penulis menentukan

kriteria dari hasil latter test dan word test untuk dijadikan gambaran kemampuan

short-term dan long-term memory. Adapun cara dalam menentukan kriteria

menurut Saepurokhman (2006:52) dalam Ariansyah (2009) adalah sebagai

berikut:

Setelah X Ideal dan Sd Ideal ditemukan, selanjutnya tingggal

mentransferkan skor yang diperoleh pada penilaian yang diinginkan (skala lima,

sepuluh, seratus).

Untuk penilaian kriteria, penulis mengambil skala lima. Selanjutnya

Saepurokhman (2006:54) mengemukakan mengenai skala lima adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Skala Sigma (Saepurokhman; 2006)

Skala Sigma E-A 0-4

X + 1,5 . Sd ke atas

X + 0,5 . Sd < X + 1,5 . Sd

X - 0,5 . Sd < X + 0,5 . Sd

X - 1,5 . Sd < X - 0,5 . Sd

< X - 1,5 . Sd

A

B

C

D

E

4

3

2

1

0

Keterangan:

A : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

D : Kurang

X Ideal = 60% dari ketuntasan belajar maksimal

atau kemungkinan skor maksimal.

Sd Ideal = Seperempat dari X Ideal

Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E : Kurang Sekali