26
45 Firdaus, 2017 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Minas Kabupaten Siak yang berada di Jalan Yos Sudarso KM. 33 Minas, Kabupaten Siak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di dasarkan atas beberapa alasan antara lain: 1) peserta didik kelas VIII tingkat heterogenitasnya sudah kelihatan berdasarkan hasil proses belajar di kelas VII, 2) peserta didik kelas VIII pengalaman belajarnya masih relatif rendah sehingga akan memudahkan dalam mengelola kebiasaan belajarnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan mengambil dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai sampel penelitian, yaitu peserta didik kelas VIII-6 sebagai kelas eksperimen dan VIII-7 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyon o, 2012: 85). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada pembagian kelas yang telah dilakukan sekolah berdasarkan kemampuan akademik peserta didik, yakni nilai kelas VII dengan kategori peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah, jumlahnya mendekati sama setiap kelas. B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe Students Team-Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Minas Kabupaten Siak Sri Indrapura dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment atau eksperimen semu. Metode ini merupakan pengembangan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

45

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Minas Kabupaten Siak yang

berada di Jalan Yos Sudarso KM. 33 Minas, Kabupaten Siak. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di dasarkan atas beberapa

alasan antara lain: 1) peserta didik kelas VIII tingkat heterogenitasnya sudah

kelihatan berdasarkan hasil proses belajar di kelas VII, 2) peserta didik kelas VIII

pengalaman belajarnya masih relatif rendah sehingga akan memudahkan dalam

mengelola kebiasaan belajarnya.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan mengambil

dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai sampel penelitian,

yaitu peserta didik kelas VIII-6 sebagai kelas eksperimen dan VIII-7 sebagai

kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling,

yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2012:

85). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada pembagian kelas yang

telah dilakukan sekolah berdasarkan kemampuan akademik peserta didik, yakni

nilai kelas VII dengan kategori peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang

dan rendah, jumlahnya mendekati sama setiap kelas.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model pembelajaran

kooperatif tipe Students Team-Achievement Divisions (STAD) dalam

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 1 Minas Kabupaten Siak Sri Indrapura dalam mata pelajaran bahasa

Inggris.

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi

experiment atau eksperimen semu. Metode ini merupakan pengembangan dari

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

46

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode true experiment atau eksperimen murni yang sulit dilaksanakan dalam

penelitian bidang pendidikan karena peneliti tidak bisa membentuk kelompok

eksperimen yang terlepas dari pengaruh selain treatment yang diberikan

(Creswell, 2008: 313). Penelitian ini terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu

kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan kelompok peserta didik yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Students

Team-Achievement Divisions (STAD) dan kelompok kontrol (kelas pembanding)

adalah kelompok peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran konvensional. Strategi yang biasa digunakan dalam kelompok

kontrol yaitu strategi pembelajaran membaca dengan tiga fase, yakni pre-reading,

during-reading dan after-reading activity.

Jenis desain penelitian ini berbentuk non-equivalent (pretest and posttest)

control group design atau desain kelompok kontrol non-equivalen (pretes dan

postes). Desain ini menurut Creswell merupakan pendekatan yang paling populer

dalam quasi eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih

bukan dengan cara random. Kedua kelompok di beri pretes dan postes dan hanya

kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan. Pertimbangan penggunaan

desain penelitian ini adalah bahwa kelas yang ada sudah terbentuk sebelumnya,

sehingga tidak dilakukan lagi pengelompokan secara acak. Apabila dilakukan

pembentukan kelas baru dimungkinkan akan menyebabkan kekacauan jadwal

pembelajaran dan mengganggu efektivitas pembelajaran di sekolah. Desain

penelitian tersebut dapat digambarkan dalam tabel.

Tabel 3

Desain eksperimen quasi

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 _ O2

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

47

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

O1 = Tes awal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

O2 = Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

X = Perlakuan dengan menggunakan Pembelajaran Model Kooperatif tipe

STAD

Tabel di atas menggambarkan bahwa terdapat kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dalam penelitian ini. Masing-masing kelompok diberikan

pretest untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok dan

homogenitas kemampuan awal peserta didik, apakah ada perbedaan antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen diberi

perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan

kelompok kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Setelah

kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) diberi perlakuan pembelajaran dengan

model pembelajaran berbeda dan materi yang sama dalam beberapa kali

pertemuan, mereka diberi postes untuk melihat peningkatan dari masing-masing

kelompok.

C. Definisi Operasional

Beberapa istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini perlu

dijelaskan untuk kesamaan pandangan dan menghindari ada penafsiran-penafsiran

yang berbeda.

a) Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Team-Achievement Divisions)

adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk belajar dan bekerja dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat

sampai lima orang dengan kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini,

yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

model pembelajaran yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi

antara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

48

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal melalui

kerja kelompok.

b) Kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan memahami arti atau

makna dari ide tertulis yang melibatkan pemikiran kritis dan kreatif dengan

strategi tertentu serta adanya interaksi pemahaman antara penulis dan pembaca

sehingga pembaca memperoleh informasi yang menyeluruh dan bisa

memberikan penilaian. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan

kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan untuk menemukan

informasi sederhana, menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik, menentukan

gambaran umum, memperoleh rincian atau fakta, menemukan ide utama

dalam paragraf dan menentukan urutan atau organisasi dari sebuah wacana

tertulis.

Berikut rincian indikator keterampilan membaca pemahaman yang akan

diukur dalam penelitian ini.

Tabel 4

Deskripsi indikator keterampilan membaca pemahaman

Variabel Indikator

Membaca

pemahaman

(reading

comprehension)

Menemukan informasi sederhana.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik.

Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum.

Memperoleh rincian atau fakta.

Mendapatkan ide-ide utama.

Mengetahui urutan atau organisasi wacana.

Ada enam indikator membaca pemahaman yang akan diukur dalam

penelitian ini, yaitu menemukan informasi sederhana, menjawab pertanyaan-

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

49

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan spesifik, menentukan gambaran umum, memperoleh rincian atau fakta,

menemukan ide utama dalam paragraf dan menentukan urutan atau organisasi dari

sebuah wacana tertulis. Kemampuan untuk menemukan informasi sederhana,

menjawab pertanyaan spesifik dan memperoleh rincian atau fakta merupakan

kemampuan dasar dalam memahami sebuah wacana. Indikator-indikator ini

digunakan untuk menjawab pertanyaan who, what, where, when dan why.

Kemudian, kemampuan untuk menentukan gambaran umum adalah kemampuan

yang harus dimiliki peserta didik dalam menyimpulkan inti sebuah wacana.

Sedangkan kemampuan untuk mendapatkan ide-ide utama adalah kemampuan

yang harus dimiliki peserta didik dalam menentukan kalimat inti dalam sebuah

paragraf. Selanjutnya, kemampuan menentukan urutan atau organisasi dari sebuah

wacana merupakan kemampuan untuk menentukan fungsi sosial (social function),

unit-unit teks (generic / shematic structure) dan urutan-urutan peristiwa dalam

sebuah wacana.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam

mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang

diperoleh. Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan hal penting yang

harus dipahami oleh peneliti (Arikunto, 2006: 101). Instrumen penelitian yang

akan digunakan untuk memperoleh data penelitian meliputi: tes membaca

pemahaman, observasi, dan angket.

Pertama, tes kemampuan membaca pemahaman (reading

comprehension test) termasuk tes hasil belajar yang bertujuan mengukur hasil-

hasil belajar yang dicapai peserta didik selama kurun waktu tertentu

(Sukmadinata, 2012: 223). Tes ini dibuat untuk mengukur kemampuan

pemahaman peserta didik terhadap berbagai wacana. Item soal disusun dalam

bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban yang dilaksanakan sebanyak

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

50

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dua kali yaitu pretes dan postes. Materi tes mengacu pada Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII SMP/MTs.

Kedua, observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2012: 220). Teknik ini

digunakan untuk mencatat secara teliti dan runtut berbagai aktivitas yang

berkaitan dengan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Secara

khusus, observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan seperti: 1) kegiatan

pembelajaran yang dimulai dengan pembukaan, kegiatan inti dan penutup; 2)

interaksi antara guru dan peserta didik serta antara sesama peserta didik; 3)

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran; dan 4) penerapan komponen

pengalaman dalam proses pembelajaran.

Ketiga, angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung

bertanya jawab dengan responden) dan berisi sejumlah pertanyaan (Sukmadinata,

2012: 219). Angket terdiri atas sejumlah pertanyaan menyangkut respon dan sikap

peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Inggris pembelajaran dengan model

kooperatif tipe STAD . Jawaban angket ini digunakan sebagai data kualitatif

untuk menunjang data kuantitatif hasil penelitian.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelayakan

perangkat tes sebagai instrumen sebelum digunakan dalam penelitian. Analisis

yang dilakukan meliputi analisis uji validitas dan reliabilitas, tingkat kesukaran

dan daya pembeda instrumen. Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan

software Anates versi 4.1. Uraian masing-masing pengujian diuraikan berikut ini.

1. Validitas Instrumen

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

51

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebuah tes dikatakan valid atau sahih apabila mengukur tujuan khusus

tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto,

2006: 67). Uji validitas tes yang digunakan adalah uji validitas isi (content

validity) dan uji validitas yang dihubungkan dengan kriteria (Criteria Related

Validity). Untuk mengetahui uji validitas isi tes, dilakukan judgement terhadap

butir-butir soal yang dilakukan oleh dua orang ahli, yakni dosen pembimbing

Bapak Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. dan Guru SMPN 19 Pekan Baru Bapak

Yusri, S.Pd. Sedangkan untuk uji validitas yang dihubungkan dengan kriteria

diujicobakan kepada peserta didik kelas VIII di SMPN 19 Pekan Baru berjumlah

32 orang. Hasil uji coba soal ini diuji validitasya dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment (Suherman, 2003: 120).

( )( )

√( ( ) )( ( ) )

Keterangan:

rxy : Koefisien validitas

X : Skor tiap butir soal yang diraih oleh setiap peserta didik

Y : Skor total yang diraih setiap peserta didik dari seluruh peserta didik

N : Jumlah peserta didik

Interpretasi besarnya koefisien validitas (Suherman, 2003: 113) dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5

Interpretasi Koefisien Validitas

Koefisien Validitas Interpretasi

0,90 < rxy ≤ 1,00 Sangat baik

0,60 < rxy ≤ 0,90 baik

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

52

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 < rxy ≤ 0,40 Kurang

0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat rendah

Hasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap

butir soal dengan skor total dengan menggunakan software Anates versi 4.2 for

Windows disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6

Hasil uji validitas butir soal kemampuan membaca pemahaman

No. Soal Nilai Koefisien (rxy) Tafsiran

1 0,14 sangat rendah

2 0,46 Cukup

3 0,52 Cukup

4 0,57 Cukup

5 0,19 Sangat rendah

6 -0,30 Invalid

7 -0,02 Invalid

8 0,28 Kurang

9 0,37 Kurang

10 -0,07 Invalid

11 0,07 Sangat rendah

12 0,21 Kurang

13 0,18 Sangat rendah

14 0,06 Sangat rendah

15 0,31 Kurang

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

53

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Soal Nilai Koefisien (rxy) Tafsiran

16 0,29 Kurang

17 0,10 Sangat rendah

18 -0,46 Invalid

19 0,54 Cukup

20 -0,22 Invalid

21 0,26 Kurang

22 0,21 Kurang

23 0,36 Kurang

24 0,28 Kurang

25 0,59 Cukup

26 0,70 Baik

27 -0,10 Invalid

28 0,14 Sangat rendah

29 0,62 Baik

30 0,22 Kurang

31 -0,14 Invalid

32 0,34 Kurang

33 0,55 Cukup

34 0,65 Baik

35 0,41 Cukup

36 0,28 Kurang

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

54

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Soal Nilai Koefisien (rxy) Tafsiran

37 0,42 Cukup

38 0,34 Kurang

39 0,28 Kurang

40 0,04 Sangat rendah

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan atau keajegan hasil

tes (Arikunto, 2006: 86). Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dengan kata lain,

reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama pada

situasi yang berbeda. Ukuran tinggi rendahnya derajat keterandalan suatu tes

disebut indeks reabilitas yang digambarkan melalui koefisien korelasi dari tes itu.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency

dengan teknik belah dua (split half method) yang dianalisis dengan rumus

Spearman Brown. Untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok nomor ganjil dan kelompok nomor genap.

Untuk setiap kelompok, skor tiap butirnya dijumlahkan sehingga mencari skor

total. Dari skor total antara kelompok ganjil dan kelompok kontrol dihitung

koefisien korelasinya dan nilai koefisien korelasinya dimasukan ke dalam rumus

Spearman Brown (Sugiyono, 2012:135):

Keterangan :

ri = reliabilitas instrumen

rb = koefisien korelasi skor total kelompok genap dan kelompok ganjil

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

55

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bila nilai reliabilitas instrumen ≥ 0,30 maka disimpulkan instrumen valid

dan reliabel atau ajeg sehingga instrumen dapat digunakan untuk pengukuran

dalam rangka pengumpulan data (Masrun dalam Sugiyono, 2012: 134).

Hasil uji coba soal dengan bantuan software Anates versi 4.2 for Windows

diperoleh nilai rb = 0,56 sehingga setelah diolah dengan rumus di atas diperoleh

nilai ri atau reliabilitas instrumen sebesar 0,72. Nilai ri =0,72 > 0,30 sehingga

dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel atau ajeg dan instrumen dapat

digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang

benar dari peserta tes untuk suatu item dengan jumlah peserta tes (Lutan, 2007:

209). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi

usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Uji taraf kesukaran menggunakan rumus berikut ini yang dikemukakkan

oleh Suherman (2003: 170), yaitu:

IK

atau IK

Keterangan:

IK = Indeks kesukaran.

JBA = Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab benar.

JBB = Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar.

JSA = Jumlah peserta didik kelompok atas.

JSB = Jumlah peserta didik kelompok bawah.

Indeks kesukaran menurut Suherman (2003: 170) diklasifikasikan seperti

pada tabel berikut.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

56

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 7

Klasifikasi indeks kesukaran soal

Indeks Kesukaran (IK) Klasifikasi

IK = 0,00 sangat sukar

0,00< IK < 0,30 sukar

0,30≤ IK < 0,70 sedang

0,70 ≤ IK < 1,00 mudah

IK = 1,00 sangat mudah

Hasil uji coba soal untuk tingkat kesukaran dengan menggunakan software

Anates versi 4.2 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8

Hasil uji tingkat kesukaran butir soal kemampuan membaca pemahaman

No. Soal Tingkat kesukaran Tafsiran

1 0,03 Sukar

2 0,88 Mudah

3 0,47 Sedang

4 0,34 Sedang

5 0,09 Sukar

6 0,44 Sedang

7 0,44 Sedang

8 0,38 Sedang

9 0,66 Sedang

10 0,03 Sukar

11 0,19 Sukar

12 0,59 Sedang

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

57

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Soal Tingkat kesukaran Tafsiran

13 0,03 Sukar

14 0,25 Sukar

15 0,28 Sukar

16 0,34 Sedang

17 0,34 Sedang

18 0,13 Sukar

19 0,47 Sedang

20 0,16 Sukar

21 0,56 Sedang

22 0,25 Sukar

23 0,56 Sedang

24 0,44 Sedang

25 0,66 Sedang

26 0,38 Sedang

27 0,44 Sedang

28 0,03 Sukar

29 0,66 Sedang

30 0,19 Sukar

31 0,19 Sukar

32 0,25 Sukar

33 0,72 Mudah

34 0,34 Sedang

35 0,50 Sedang

36 0,31 Sedang

37 0,44 Sedang

38 0,34 Sedang

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

58

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Soal Tingkat kesukaran Tafsiran

39 0,69 Sedang

40 0,19 Sukar

4. Daya Pembeda

Lutan (2007: 211) menyatakan bahwa daya pembeda adalah kemampuan

soal untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan

peserta tes yang berkemampuan rendah.

Untuk menentukan daya pembeda, seluruh peserta didik diranking dari nilai

tertinggi hingga terendah. Kemudian, diambil 50% skor teratas sebagai kelompok

atas (JA) dan 50% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB). Uji daya

pembeda butir soal dihitung dengan rumus berikut ini (Suherman, 2003: 160):

DP

atau DP

Keterangan:

DP : daya pembeda.

: jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar, atau jumlah benar kelompok atas.

: jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar, atau jumlah benar kelompok bawah.

: jumlah peserta didik kelompok atas (higher group atau upper group).

: jumlah peserta didik kelompok rendah (lower group).

Klasifikasi interpretasi daya pembeda soal (Suherman, 2003: 161) dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9

Klasifikasi daya pembeda soal

Daya Pembeda (DP) Klasifikasi

DP≤ 0,00 tidak baik

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

59

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 ≤ DP < 0,40 cukup

0,40 ≤ DP < 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 baik sekali

Adapun hasil perhitungan yang diperoleh dari uji coba instrumen untuk

daya pembeda dengan menggunakan software Anates versi 4.2 for Windows dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10

Hasil uji daya pembeda soal kemampuan membaca pemahaman

No. Soal Daya Pembeda Tafsiran

1 0,00 Tidak baik

2 0,33 Cukup

3 0,67 Baik

4 0,56 Baik

5 0,11 Jelek

6 -0,44 tidak baik

7 0,00 tidak baik

8 0,22 cukup

9 0,33 Cukup

10 0,00 tidak baik

11 0,00 tidak baik

12 0,44 Cukup

13 0,11 Jelek

14 -0,11 tidak baik

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

60

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Soal Daya Pembeda Tafsiran

15 0,22 Cukup

16 0,44 Baik

17 0,22 Cukup

18 -0,33 tidak baik

19 0,56 Baik

20 -0,11 tidak baik

21 0,33 Cukup

22 0,22 Cukup

23 0,56 Baik

24 0,33 Cukup

25 0,67 Baik

26 0,67 Baik

27 0,11 Jelek

28 0,00 tidak baik

29 0,78 baik sekali

30 0,11 Jelek

31 -0,22 tidak baik

32 0,44 Baik

33 0,56 Baik

34 0,67 Baik

35 0,67 Baik

36 0,22 Cukup

37 0,78 Baik sekali

38 0,56 Baik

39 0,33 Cukup

40 0,00 tidak baik

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

61

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Kesimpulan apakah butir-butir soal akan digunakan dalam penelitian

selanjutnya didasarkan pada empat pengujian, yakni uji validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya pembeda. Rekapitulasi keempat pengujian tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 11

Rekapitulasi hasil pengujian instrumen kemampuan membaca pemahaman

No.

Soal

Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Validitas Kesim-

pulan Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran

1 0,03 Sukar 0,00 Tidak baik 0,14 sangat rendah Dibuang

2 0,88 Mudah 0,33 Cukup 0,46 Cukup Dipakai

3 0,47 Sedang 0,67 Baik 0,52 Cukup Dipakai

4 0,34 Sedang 0,56 Baik 0,57 Cukup Dipakai

5 0,09 Sukar 0,11 Jelek 0,19 Sangat rendah Dibuang

6 0,44 Sedang -0,44 tidak baik -0,30 Invalid Dibuang

7 0,44 Sedang 0,00 tidak baik -0,02 Invalid Dibuang

8 0,38 Sedang 0,22 cukup 0,28 Kurang Dipakai

9 0,66 Sedang 0,33 Cukup 0,37 Kurang Dipakai

10 0,03 Sukar 0,00 tidak baik -0,07 Invalid Dibuang

11 0,19 Sukar 0,00 tidak baik 0,07 Sangat rendah Dibuang

12 0,59 Sedang 0,44 Cukup 0,21 Kurang Dipakai

13 0,03 Sukar 0,11 Jelek 0,18 Sangat rendah Dibuang

14 0,25 Sukar -0,11 tidak baik 0,06 Sangat rendah Dibuang

15 0,28 Sukar 0,22 Cukup 0,31 Kurang Dipakai

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

62

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Soal

Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Validitas Kesim-

pulan Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran

16 0,34 Sedang 0,44 Baik 0,29 Kurang Dipakai

17 0,34 Sedang 0,22 Cukup 0,10 Sangat rendah Dipakai

18 0,13 Sukar -0,33 tidak baik -0,46 Invalid Dibuang

19 0,47 Sedang 0,56 Baik 0,54 Cukup Dipakai

20 0,16 Sukar -0,11 tidak baik -0,22 Invalid Dibuang

21 0,56 Sedang 0,33 Cukup 0,26 Kurang Dipakai

22 0,25 Sukar 0,22 Cukup 0,21 Kurang Dipakai

23 0,56 Sedang 0,56 Baik 0,36 Kurang Dipakai

24 0,44 Sedang 0,33 Cukup 0,28 Kurang Dipakai

25 0,66 Sedang 0,67 Baik 0,59 Cukup Dipakai

26 0,38 Sedang 0,67 Baik 0,70 Baik Dipakai

27 0,44 Sedang 0,11 Jelek -0,10 Invalid Dibuang

28 0,03 Sukar 0,00 tidak baik 0,14 Sangat rendah Dibuang

29 0,66 Sedang 0,78 baik sekali 0,62 Baik Dipakai

30 0,19 Sukar 0,11 Jelek 0,22 Kurang Dibuang

31 0,19 Sukar -0,22 tidak baik -0,14 Invalid Dibuang

32 0,25 Sukar 0,44 Baik 0,34 Kurang Dipakai

33 0,72 Mudah 0,56 Baik 0,55 Cukup Dipakai

34 0,34 Sedang 0,67 Baik 0,65 Baik Dipakai

35 0,50 Sedang 0,67 Baik 0,41 Cukup Dipakai

36 0,31 Sedang 0,22 Cukup 0,28 Kurang Dipakai

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

63

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Soal

Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Validitas Kesim-

pulan Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran

37 0,44 Sedang 0,78 Baik sekali 0,42 Cukup Dipakai

38 0,34 Sedang 0,56 Baik 0,34 Kurang Dipakai

39 0,69 Sedang 0,33 Cukup 0,28 Kurang Dipakai

40 0,19 Sukar 0,00 tidak baik 0,04 Sangat rendah Dibuang

Tabel di atas menunjukkan bahwa butir-butir soal telah diuji baik tingkat

kesukaran, daya pembeda maupun validitasnya. Tingkat kesukaran soal meliputi

kategori mudah sebanyak dua butir, sedang sebanyak 23 butir dan sukar sebanyak

15 butir. Dilihat dari daya pembeda kelompok yang berkemampuan tinggi dan

rendah, dapat diketahui bahwa 12 butir soal termasuk kategori baik, dua butir soal

termasuk kategori baik sekali, 11 butir soal termasuk kategori cukup, 15 butir soal

termasuk kategori jelek dan tidak baik. Validitas butir soal meliputi tiga butir soal

termasuk kategori baik, delapan butir soal termasuk kategori cukup, 14 butir soal

termasuk kategori kurang, delapan butir soal termasuk kategori sangat rendah dan

tujuh butir soal termasuk kategori invalid.

Rekapitulasi pada tabel di atas dan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,72

dapat disimpulkan bahwa sebanyak 25 butir soal, dari jumlah keseluruhan

sebanyak 40 butir soal dapat digunakan dalam pengujian kemampuan membaca

pemahaman dan sisanya sebanyak 15 butir soal dibuang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data

yaitu melalui tes tertulis, angket dan observasi. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

64

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data

No Jenis Data Sumber

data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Hasil tes tertulis

keterampilan

membaca pemahaman

peserta didik sebelum

dan sesudah mendapat

perlakuan.

Peserta

didik

Pretes dan

Postes

Soal pilihan ganda

2. Respon dan pendapat

peserta didik terhadap

pembelajaran

Peserta

Didik

Angket Pertanyaan tertutup

3. Hasil Observasi

terhadap proses

pembelajaran

Peserta

didik

Observasi Pedoman observasi

G. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tahap

perencanaan, pelaksanaan dan akhir. Tahap perencanaan meliputi: a) melakukan

studi lapangan dan literatur untuk mencari masalah dan kemungkinan solusi; b)

studi literatur lebih mendalam tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dan pembelajaran konvensional; c) menyusun perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian; d) melakukan uji coba instrumen penelitian; e) mengolah

data hasil ujicoba dan menentukan soal yang digunakan dalam pengambilan data.

Tahap pelaksanaan meliputi: a) melakukan pretes untuk mengukur

kemampuan awal peserta didik dalam kemampuan membaca pemahaman bahasa

Inggris baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; b)

melaksanakan proses pembelajaran; c) melakukan postes pada kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen untuk mengukur hasil pembelajaran keseluruhan.

Tahap akhir meliputi: a) mengolah data yang dihasilkan selama proses

penelitian dan menganalisis data tersebut; b) memberikan kesimpulan dan

rekomendasi terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

65

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan-tahapan di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar berikut:

Gambar 1. Alur Penelitian

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi, maka uji hipotesis

yang digunakan adalah dengan uji t jika data berdistribusi normal dan homogen.

Pelaksanaan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe STAD

Pembelajaran konvensional

Postes

Analisis Data

Kesimpulan

Perlakuan Pembelajaran

Identifikasi masalah

Studi literatur

Penyusunan perangkat pembelajaran & instrumen

Uji Coba Instrumen

Analisis validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran

Pelaksanaan Penelitian

Pretes

Studi Pendahuluan

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

66

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika salah satu data tidak berdistribusi normal dan atau tidak homogen, maka

digunakan uji statistik non-parametrik Mann Whitney-U. Data yang diperlukan

berupa data hasil pretes, tes pertama, tes kedua, postes dan gain dari kelas

eksperimen serta data hasil pretes, postes dan gain dari kelas kontrol. Langkah-

langkah operasional dalam analisis data meliputi analisis data membaca

pemahaman dan analisis hasil angket peserta didik.

1. Analisis Data Membaca Pemahaman

Data hasil tes keterampilan membaca pemahaman baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dianalisis dengan langkah-langkah berikut.

a) Pemberian skor

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan jawaban benar diberi skor satu dan

jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab skor nol. Skor setiap peserta

didik ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Pemberian skor

dihitung dengan menggunakan rumus:

S = Skor peserta didik

R = Jawaban peserta didik yang benar.

b) Penghitungan gain ternormalisasi

Penghitungan gain ternormalisasi dari hasil pretes dan postes dilakukan

untuk melihat peningkatan keterampilan membaca pemahaman yang

dikembangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas

eksperimen dan peningkatan keterampilan membaca pemahaman yang

dikembangkan melalui model pembelajaran komunikatif di kelas kontrol. Untuk

memperoleh skor gain yang dinormalisasi digunakan rumus yang telah

dikembangkan oleh Hake (1999: 1).

g = gain yang dinormalisasi

Si = skor ideal

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

67

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tf = skor postes

Ti = skor pretes

Besar gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan

kriteria efektivitas peningkatan keterampilan membaca pemahaman peserta didik

setelah dilakukan perlakuan. Berikut kriteria untuk gain ternormalisasi (Hake,

1999: 1) dituliskan pada tabel di bawah.

Tabel 13

Kriteria gain ternormalisasi

Nilai gain ternormalisasi (g) Kriteria

≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (<g>) < 0,7 Sedang

< 0,3 rendah

c) Uji Prasyarat

Uji prasyarat dilakukan untuk menentukan apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak dan memiliki varian bersifat homogen atau tidak.

Ini menjadi pertimbangan dalam pengujian hipotesis apakah uji hipotesis

parametrik atau non-parametrik.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya

data yang diperoleh dari hasil penelitian, uji normalitas ini dapat juga digunakan

untuk menentukan apakah sampel yang diambil dalam penelitian benar-benar

bersifat representatif atau tidak (mewakili populasinya atau tidak). Pengujian

normalitas data pada penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov pada

SPSS 16.0 for Windows. Berikut langkah-langkah uji normalitasnya.

1. Membuka program SPPS kemudian memasukkan data yang akan diuji

kenormalannya pada kolom yang tersedia sehingga muncul data hasil

analisis;

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

68

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menentukan kesimpulan apakah data berdistribusi normal atau tidak

dengan ketentuan:

Bila nilai p-value > 0,05 (nilai α / taraf signifikansi) maka data dinyatakan

berdistribusi normal.

Bila nilai p-value < 0,05 (nilai α / taraf signifikansi) maka data dinyatakan

berdistribusi tidak normal.

2) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data pada penelitian ini menggunakan Uji

homogenitas pada SPSS 16.0 for Windows. Berikut langkah-langkah uji

homogenitasnya.

1. Membuka program SPPS kemudian memasukkan data yang akan diuji pada

kolom yang tersedia sehingga muncul data hasil analisis;

2. Menentukan kesimpulan apakah kedua kelompok data memiliki varians

sama atau homogen atau tidak dengan ketentuan:

Bila nilai p-value > 0,05 (nilai α / taraf signifikansi) maka kedua kelompok

data memiliki varians sama atau homogen;

Bila nilai p-value < 0,05 (nilai α / taraf signifikansi) maka kedua kelompok

data memiliki varians beda atau tidak homogen.

3) Uji Hipotesis

Hipotesis statistik pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis Nol (H0) = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan

keterampilan membaca pemahaman peserta didik antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran konvensional;

Hipotesis kerja (H1) = Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan

keterampilan membaca pemahaman peserta didik antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran konvensional.

Atau

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

69

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : µ1 = µ2 (nilai rata-rata tes membaca pemahaman kelas eksperimen tidak

lebih baik atau sama dengan kelas kontrol)

H1 : µ1 > µ2 (nilai rata-rata tes membaca pemahaman kelas eksperimen lebih

baik dari pada kelas kontrol)

Jika data menyebar normal dan kedua varians homogen maka uji-t yang

digunakan adalah uji-t dengan varians homogen. Uji-t yang digunakan adalah uji-t

dua sampel berpasangan. Berikut langkah-langkahnya dalam SPSS 16.0 for

Windows.

1. Membuka program SPPS kemudian memasukkan data yang akan diuji

pada kolom yang tersedia sehingga muncul data hasil analisis;

2. Menentukan kesimpulan uji-t satu pihak dengan ketentuan:

Jika p-value < α = 0,05 berarti data mendukung H1 dan menolak H0; dan

Jika p-value > α = 0,05 berarti data menolak H1 dan mendukung H0

Jika salah satu data tidak menyebar normal dan atau kedua varians tidak

homogen maka dilakukan uji non-parametrik Mann-Whitney. Berikut langkah-

langkah uji tersebut dalam SPSS 16.0 for Windows.

1. Membuka program SPPS kemudian memasukkan data yang akan diuji

pada kolom yang tersedia sehingga muncul data hasil analisis;

2. Menentukan kesimpulan dengan ketentuan:

Jika sig < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan jika sig ≥ 0,05, maka

Ho diterima dan H1 ditolak.

2. Menghitung Persentase Hasil Angket Peserta Didik

Penghitungan presentase hasil angket menggunakan skala Likert,

setiap peserta didik diminta untuk merespon pernyataan dengan pilihan

respon sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Untuk pernyataan positif maka setiap respon

memiliki nilai yaitu SS = 5, S = 4, RR= 3, TS = 2 dan STS = 1, dan

sebaliknya (Sugiyono, 2012: 94). Angket yang digunakan dalam penelitian

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi ...repository.upi.edu/28300/6/T_PK_1202626_Chapter3.pdfHasil perhitungan validitas butir soal untuk mengetahui korelasi setiap butir

70

Firdaus, 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini terdiri dari 10 pernyataan sehingga skor maksimal yang dapat dicapai

peserta didik adalah 50 dan skor minimalnya adalah 10. Dalam penelitian

ini, hasil angket hanya dideskripsikan dalam bentuk persentase sikap peserta

didik (positif dan negatif) terhadap pembelajaran.