25
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan mendapatkan profil kemandirian terhadap siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014, dan mengetahui efektivitas program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua kelompok). Penelitian eksperimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu, dan merupakan penelitian yang dilakukan melalui uji coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang subjeknya manusia. Metode tersebut memungkinkan untuk tidak mengontrol keseluruhan variabel penelitian, dan perilaku manusia ditentukan oleh banyak variabel, maka metode penelitian eksperimen kuasi sangat mendukung penelitian terhadap perilaku manusia karena peneliti dapat mengabaikan variabel-variabel penelitian yang kurang relevan (Sugiono, 2010:107).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

  • Upload
    vomien

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan mendapatkan

profil kemandirian terhadap siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014,

dan mengetahui efektivitas program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan

kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain

penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua

kelompok). Penelitian eksperimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang

mendekati eksperimen atau eksperimen semu, dan merupakan penelitian yang dilakukan

melalui uji coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan. Bentuk

penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang

subjeknya manusia. Metode tersebut memungkinkan untuk tidak mengontrol keseluruhan

variabel penelitian, dan perilaku manusia ditentukan oleh banyak variabel, maka metode

penelitian eksperimen kuasi sangat mendukung penelitian terhadap perilaku manusia

karena peneliti dapat mengabaikan variabel-variabel penelitian yang kurang relevan

(Sugiono, 2010:107).

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

35

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian

nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua kelompok).

Penelitian kusi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

eksperimen atau eksperimen semu dan merupakan penelitian yang dilakukan melalui uji

coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan. Bentuk penelitian ini

banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang subjeknya

manusia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi karena dalam metode

tersebut memungkinkan untuk tidak mengontrol keseluruhan variabel penelitian dan

karena perilaku manusia ditentukan oleh banyak variabel, maka metode penelitian

eksperimen kuasi sangat mendukung penelitian terhadap perilaku manusia karena peneliti

dapat mengabaikan variabel-variabel penelitian yang kurang relevan (Sukmadinata,

2005).

Desain nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua

kelompok) merupakan desain penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok,

kelompok control dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok

pembanding. Kedua kelompok dikenakan pengukuran sebanyak dua kali yakni sebelum

dan sesudah pemberian perlakuan. Skema model penelitian dengan desain nonequivalent

pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua kelompok) adalah sebagai

berikut :

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

36

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Skema Desain Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design

C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Layanan bantuan yang diberikan oleh peneliti selaku guru BK untuk membantu

meningkatkan kemandirian siswa kelas VIII SMPN 34 Bandung, melalui langkah

langkah pemberian materi tentang kemandirian pada siswa, melalui teknik konseling

kelompok dengan metode permainan menggunakan media, kertas, spidol dan white

board.

2. Kemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola diri

sendiri yang ditandai oleh kemampuannya untuk tidak tergantung secara emosional

terhadap orang lain terutama orang tua (emotional autonomy), mampu mengambil

keputusan secara mandiri dan konsekuen terhadap keputusan tersebut (behavioral

autonomy), serta kemampuan menggunakan atau memiliki seperangkat prinsip tentang

benar dan salah serta penting dan tidak penting (values autonomy).

O1 X O2

O3 O4

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

37

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang kemandirian

siswa SMP. Kuesioner karakter kemandirian siswa SMP mengacu pada teori tentang

kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg (1993). Kuesioner penelitian terdiri dari sejumlah

pernyataan yang teridiri dari 60 item. Konstruk yang digunakan dalam instrumen penelitian

adalah sikap, yaitu seberapa sesuai sikap para siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung Tahun

Ajaran 2013-2014 dengan konsep kemandirian sesuai dengan yang diungkap pada setiap

pernyataan.

Konstruk ini menjadi acuan untuk melihat tingkat kemandirian siswa kelas VIII SMP

Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Kuesioner penelitian ini bersifat langsung

tertutup. Artinya, responden merespon pernyataan-pernyataan dengan memilih alternatif respon

yang telah disediakan.

2. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pengantar dan bagian pernyataan-

pernyataan untuk mengukur kemandirian siswa SMP yang terdiri dari (sebelum uji coba).

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

38

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-kisi

Instrumen Kemandirian Remaja

Aspek Indikator Sub Indikator No .

Pertanyaan

(+) (-)

1 2 3 4 5

A. Kemandirian

Emosional

1. Siswa mampu

mengenali diri

dan orang Lain

1.1 Siswa mampu mengenali

perasaan Identitas,

mengenali dan memberi

label perasaan-perasaan

dalam diri dan orang lain.

1.2 Siswa mampu

bertanggungjawab, dalam

menjalankan kewajiban

dan berperilaku etik.

1.3 Siswa mampu mengenali

kemampuan diri,

mengidentifikasi dan

memperkuat kualitas diri

secara positif.

23

14, 15

16

2. Siswa mampu

membuat

keputusan-

keputusan

yang

bertanggungja

wab

2.1 Siswa mampu mengelola

emosi, dan mengatur

perasaan.

2.2 Siswa dapat mengatasi

berbagai masalah, kreatif

dan disiplin untuk

mengeksplorasi

pemecahan masalah.

17

51

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

39

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Siswa mmpu

peduli pada

orang lain.

3.1 Siswa mampu

menunjukkan simpati,

mengidentifikasi dan

memahami pikiran dan

perasaan orang lain.

3.2Siswa mampu Menghormati

oranglain,bertindak

berdasarkan kasih sayang.

3.3 Siswa mampu memahami

perbedaan individual dan

kelompok dan dapat

beradaptasi dengan

lingkungan.

43

50

45

4. Siswa

mengetahui Cara

bertindak

4.1Siswa mampu berkomunikasi

secara efektif, menggunakan

keterampilan verbal dan non

verbal dengan orang lain.

4.2 Siswa mampu menolak

provokasi, tidak terlibat

perilaku yang tidak

dikehendaki.

4.3 Siswa mampu mencari,

mengidentifikasi,

kebutuhan akan bantuan

dan akses ke dukungan

yang tepat dalam berusaha

memenuhi tujuan.

44,53

56, 57

55, 58

59

B. Kemandirian

Perilaku

5. Siswa dapat

mengambil

keputusan,

menyadari resiko

keputusan yang

diambil.

5.1 Siswa mampu mengambil

keputusan dan

memecahkan masalah.

5.2 Siswa mampu mengetahui

beragam alternatif

pemecahan masalah dan

konsekuensinya.

5.3 Siswa mampu menerima

pemecahan masalah atas

dasar informasi data secara

objektif.

10

24

4

22

9

5. Siswa mampu

memilih

alternatif

pemecahan

masalah,

5.1 Siswa memiliki persepsi

terhadap norma sebagai

rujukan pengambilan

keputusan.

5.2 Menyadari nilai-n5.2 Siswa mampu menyadari

33

20

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

40

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan

sendiri dan orang

lain, bertanggung

jawab atas

konsekuensi dari

keputusannya.

nilai-nilai persahab milai-nilai persahabatan

5.3 Siswa dapat menghargai

nilai-nilai kerjasama dan

toleransi, dalam

persahabatan.

5

19

6. Siswa tidak

mudah

terpengaruh oleh

situasi yang

menuntut

penyesuaian

6.1 Siswa mampu menghindari

konflik dengan orang lain.

6.2 Siswa toleran terhadap

ekspresi perasaan diri

sendiri dan orang lain.

28

30

54

7. Siswa tidak

mudah

terpengaruh oleh

tekanan teman

sebaya dan orang

tua.

7.1 Siswa mampu menyadari

nilai-nilai persahabatan

dan keharmonisan.

7.2 Siswa mampu menghargai

nilai-nilai kerjasama dan

toleransi untuk menjalin

persahabatan.

49

48

8. Siswa mampu

percaya diri dan

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari.

8.1 Siswa mampu berperilaku

sesuai pandangan dan

persepsi keunikan diri

dalam kehidupan sosial.

8.2 Siswa mampu menerima

keunikan diri dengan

segala kelebihan dan

kekurangannya.

46 60

47

9. Siswa mampu

bertanggung

jawab dalam

keluarga dan

sekolah,

9.1 Siswa mampu berperilaku

etis terhadap norma-norma

dalam masyarakat

9.2 Siswa mampu berperilaku

normatif dalam bergaul

dengan lawan jenis dan

norma pernikahan.

9.3 Siswa mampu memahami

tentang norma dalam

keluarga. dan masyarakat

3, 21

37

12,13,

52

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

41

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Siswa mampu

mengatasi sendiri

masalahnya,

berani

mengemukakan

ide atau gagasan.

10.1 Siswa mampu berperilaku

ulet, dan bersungguh-

sungguh, dalam

melakukan strategi dan

mengambil peluang.

10.2 Siswa mampu menerima

nilai-nilai hidup

kompetitif untuk mencapai

hidup mandiri.

10.3 Siswa mampu

menampilkan hidup sehat,

ulet, sungguh-sungguh

dan kompetitif atas dasar

kesadaran sendiri.

35

34, 41

36,

39

38

C. Kemandirian

Nilai

11. Siswa mampu

untuk menerima

nilai-nilai/norma

masyarakat

11.1 Siswa mampu memiliki

pandangan terhadap

berbagai sumber norma

sebagai rujukan dalam

pengambilan keputusan

11.2Siswa mampu memahami

nilai-nilai persahabatan

dan hubungan sosial.

12.3 Siswa mampu memahami

nilai-nilai kerjasama dan

toleransi dalam

persahabatan.

1

31

32

12. Siswa mampu

untuk menerima

nilai-nilai yang

abstrak (moral

dan agama)

12.4 Siswa mampu memahami

kehidupan beragama

12.5Siswa mampu

melaksanakan ibadah

sesuai keyakinan pribadi

dengan tetap bersikap

toleran pada keyakinan

orang lain.

18

6, 40

7

13. Siswa mampu

untuk menerima

nilai-nilai

masalah prinsip

13.1 Siswa dapat mengambil

keputusan dan

memecahkan masalah

secara objektif.

13.2 Siswa mampu memiliki

alternatif dalam

mengambil keputusan

dan siap menerima

konsekuensi yang

dihadapinya

26

27

25

2

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

42

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13.3 Siswa mampu mengambil

keputusan atas dasar

informasi data secara

ojektif. 15. Siswa menerima

keyakinan

remaja terhadap

sistem nilai yang

diberikan orang

tua atau orang

dewasa.

15.1 Siswa mampu mengetahui

cara mengatasi konflik

dengan orang lain.

15.2 Siswa mampu bersikap

terbuka terhadap berbagai

ekspresi dan perasaan diri

sendiri dan orang lain..

15.3Siswa dapat

mengekspresikan perasaan

dengan lebih nyaman, dan

terbuka.

15.4 Siswa berani tampil

sebagai diri sendiri.

29

11

8

42

Item-item pernyataan Kuesioner Kemandirian dirumuskan berdasarkan kriteria

pernyataan yang baik seperti yang diuraikan Azwar (2010:35-40), sebagai berikut.

a. Item berupa rumusan pendek dan singkat

b. Item berisi satu gagasan saja (tidak menimbulkan penafsiran ganda)

c. Mengacu pada topik atau aspek yang dituju

d. Jawaban yang disediakan selaras dengan pernyataan

e. Item tidak mengandung social desirability, yaitu isi item sesuai dengan keinginan

sosial umumnya atau dianggap baik oleh norma sosial.

3. Pedoman Skoring

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

43

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala yang digunakan dalam kuesioner kemandirian ini mengacu pada prinsip-

prinsip skala likert yang disusun oleh peneliti. Kuesioner ini merupakan alat untuk

mengukur kemandirian. Stimulus dari item-item instrumen ini adalah perilaku yang

menggambarkan kemandirian responden. Respon dari stimulus ini adalah memilih jawaban

yang telah disediakan. Jawaban-jawaban tersebut akan menggambarkan kemandirian diri

responden (Azwar, 2005:32).

Instrumen kemandirian yang disusun dalam penelitian ini memiliki alternatif

jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS). Alasan peneliti

membuat empat alternatif jawaban agar pilihan subjek menjadi lebih tegas dan pasti, dan

jawaban tidak berada di wilayah abu abu. Instrumen tes yang yang digunakan berjumlah

60 butir soal.

Menurut Hadi (1990:37) modifikasi alternatif jawaban seperti skala Likert

menjadi empat alternatif jawaban, dimaksudkan unruk menghilangkan kelemahan yang

dikandung oleh skala lima tingkat. Dalam skala lima, kategori netral mempunyai arti ganda.

Arti netral itu bisa berarti belum dapat memutuskan juga netral atau ragu-ragu. Tersedianya

jawaban di tengah juga menimbulkan kecenderungan jawaban netal (central tendency effect)

terutama bagi mereka yang ragu ragu atas kecenderungan jawaban.

Item-item terbagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item (unfavorable).

Pernyataan positif artinya pernyataan yang memihak pada objek ukur atau yang

mengindikasikan tingginya atribut yang diukur, sedangkan pernyataan negatif artinya

pernyataan yang tidak memihak pada objek ukur atau yang mengindikasikan rendahnya

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

44

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atribut yang diukur (Azwar, 2005:47). Jumlah pernyataan positif dan jumlah pernyataan

negatif dibuat seimbang. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada skala likert yang

mensyaratkan pernyataan positif dan pernyataan negatif harus seimbang. Adapun penentuan

skor untuk jawaban terhadap pernyataan positif adalah sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak

sesuai = 2, sangat tidak sesuai = 1. Sementara, untuk skor jawaban item pernyataan negatif

adalah: sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai = 3, sangat tidak sesuai = 4.

4. Uji Validitas Instrumen Kemandirian

Untuk melihat validitas isi instrumen penelitian yang disusun, maka dilakukan

judgement dengan meminta pendapat (1) Ibu Dra. Aas Syaomah; M.Si., (2) Bapak

Nandang Budiman S.Pd., M.Si.; dan (3) Bapak Dr.Mubiar Agustin M.Pd.,. Dosen

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung. Para ahli diminta untuk memvalidasi materi (content), konstruk (constuct), dan

redaksi instrumen penelitian. Hasil penelitian dari uji validitas ini berupa penilaian pada

setiap item instrumen yang dikelompokkan dalam kualifikasi memadai atau tidak

memadai.

Setelah instrumen direvisi berdasarkan saran dari para ahli, maka instrumen diuji

keterbacaan kepada tiga puluh orang siswa SMP dan kemudian direvisi kembali, baik

dalam penggunaan kata-kata ataupun struktur kalimat sehingga seluruh pernyataan dalam

instrumen tidak dapat dimengerti oleh responden. Instrumen kemudian diujicobakan

kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian,

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

45

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014, yang

berjumlah 99 Siswa.

Setelah melakukan uji coba, dilakukan pengolahan data uji validitas untuk

mendapatkan daya beda secara empiris. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 (Statistical Programme For

Social Windows). Dalam penelitian, item berdaya beda tinggi adalah item yang mampu

membedakan antara subjek yang memiliki kemandirian yang tinggi dengan subjek yang

memiliki kemandirian yang rendah

Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara

distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan

menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix) yang dikenal dengan parameter daya beda

item. Untuk komputasi koefisien korelasi item-total digunakan korelasi Product Moment

dari Pearson (Azwar, 2005:59), dengan rumus sebagai berikut:

ΣiX- (Σi)(ΣX)/n

rix =

√[Σi2-(Σi)

2/n] [ΣX

2-(ΣX)

2/n]

Keterangan:

rix = Koefisien korelasi antara i dan Y

i = Skor item

X = Skor total

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

46

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = Banyaknya subjek

Penentuan kesahihan item didasarkan pada korelasi item-total dengan batasan rix ≥ 0,30.

Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan, sedangkan item yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 daya pembedanya

rendah (Azwar 2005:65). Setelah menganalisi hasil uji coba alat, dari 96 item pernyataan yang

diujicobakan, diperoleh 88 item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 atau dianggap

valid, dan 8 item memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 atau dianggap tidak valid/gugur.

Hasil uji coba instrumen ini menunjukkan struktur instrumen kurang seimbang.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Item Skala Kemandirian

No item pernyataan yang

valid

No item pernyataan yang

tidak valid

Favorable

(+)

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9,10, 11, 13,

14, 15,16,18, 19, 21, 23, 24,

28, 29, 30 31, 32, 33, 34, 25,

26 37, 38, 41, 43, 44, 45, 47,

48, 53, 54, 56, 57, 59, 60, 62,

63, 64, 69, 70, 71, 73, 74, 76,

78, 80

17, 20, 22, 25, 32, 33, 38,

42, 49, 50, 66, 67, 75, 77

Unfavorabl

e (-)

8, 26, 35, 39, 46, 51, 52, 55,

65, 72, 79,

7, 12, 27, 40, 27, 58, 68

5. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas skala kemandirian menggunakan teknik analisis Alpha Chornbach.

Penggunaan teknik analisis Alpha Cornbach ini didasarkan atas pertimbangan penghitungan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

47

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas kuesioner kemandirian yang diperoleh lewat penyajian satu bentuk kuesioner yang

dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden (single trial administration) (Azwar,

2005:63).

Proses penghitungan tingkat reliabilitas skala kemandirian dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS (Statistical Programme For Social Windows). Taraf reliabilitas

dinyatakan dalam suatu koefisien yaitu koefisien reliabilitas. Guilford dalam Furqon (2002:75)

menjelaskan bahwa kualifikasi normatif nilai koefisien reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 3.4

berikut ini:

Tabel 3.3

Kriteria Nilai Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,00-0,19

0,20-0,39

0,40-0,59

0,60-0,79

0,80-1,00

sangat rendah

rendah

cukup

tinggi

sangat tinggi

Dengan demikian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kualifikasi

reabilitas sangat tinggi. Artinya, kuesioner kemandirian yang digunakan dalam penelitian

dinyatakan reliabel.

E. Prosedur Penelitian

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

48

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara konseptual Borg & Gall (2003) menyusun langkah-langkah pendekatan

penelitian dan pengembangan yaitu : (1) studi pendahuluan (research and information

collecting); (2) perencanaan (planning); (3) pengembangan produk awal ( develop

preliminary form of product); (4) revisi produk awal (main product revision); (5) uji coba

terbatas (main field testing); (6) revisi produk ujicoba (operational product process); (7)

ujicoba lebih luas (operasional field testing); (8) finalisasi produk (final product revision);

(9) diseminasi dan implementasi produk (dissemination and implementation).

Secara lebih rinci tahapan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap I Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi awal untuk merancang

program hipotetik dan pengembangan program. Studi pendahuluan dilakukan untuk

memperoleh data tentang : (1) pelayanan bimbingan dan konseling yang sudah diberikan

di SMP Negeri 34 Bandung; (2) permasalahan yang dialami siswa; dan (3) gambaran

kemandirian siswa. Studi pendahuluan terdiri dari dua kegiatan, yaitu (1) studi pustaka;

dan (2) kajian empiris kemandirian siswa. Studi pustaka dilakukan untuk menelaah

konsep kemandirian siswa, konsep bimbingan dan konselin terutama konsep bimbingan

sosial pribadi, hasil penelitian terdahulu tentang kemandirian siswa dan kefektifan

program bimbingan pribadi sosial. Sumber-sumber yang digunakan untuk mendapatkan

data dan fakta tentang kemandirian siswa, konsep bimbingan pribadi sosial, adalah buku

teks, jurnal, artikel, dan laporan penelitian yang relevan. Telaah empiris dilakukan untuk

memperoleh gambaran tentang program bimbingan dan konseling yang telah diberikan di

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

49

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP Negeri 34 Bandung, permasalahan siswa SMP Negeri 34 Bandung dan gambaran

gambaran kemandirian siswa yang diungkap melalui inventori gambaran kemandirian

yang disebar kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung yang menjadi sampel

penelitian. Semua data digunakan untuk menyusun program hipotetik bimbingan dan

konseling. Melalui studi pendahuluan ini dihasilkan potret awal kebutuhan pelaksanaan

bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34

Bandung.

2. Tahap II Penyusunan Program Hipotetik

Penyusunan program hipotetik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan

kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung dilakukan berdasarkan kajian teoritik dan

temuan studi pendahuluan. Penyusunan program dilakukan dengan merumuskan

komponen-komponen program dan isi masing-masing program. Penyusunan program

hipotetik diikuti dengan mempersiapkan materi-materi program bimbingan pribadi sosial

untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung. Pada tahap ini juga

dirumuskan prosedur dan instrumen untuk mengevaluasi program.

3. Tahap III Uji Rasional

Uji rasional merupakan uji kelayakan program untuk mengetahui ketepatan

program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri

34 Bandung. Kegiatan yang dilakukan pada uji rasional adalah : a) Uji validasi isi

program sehingga kelayakan dapat dipertanggungjawabkan. Validasi isi program

dilakukan melalui teknik Delphi, yang dilakukan oleh pakar/ahli bimbingan dan

konseling yang mengkaji kelayakan sebuah program dengan melakukan validasi teori,

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

50

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menilai kelaikan program, isi program dan keterkaitan antar komponen program. Dengan

demikian diperoleh masukan-masukan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam

pengembangan program. Dalam hal ini, dilakukan judgement kepada para ahli, yaitu: a)

Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung; dan b) Uji validasi empiris, yang merupakan uji keterbacaan dan uji

kepraktisan yang dilakukan oleh praktisi bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam hal

ini, dilakukan kepada: (1) Ibu Dra Teti Mardiana M.Mpd dan oleh subjek sasaran

program, sepanjang implementasi program berlangsung.

4. Tahap IV Uji Efektivitas Program

Pada tahap ini dilakukan pengujian efektivitas program bimbingan pribadi sosial

untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung dengan metode quasi

eksperimental desain pretest-posttest satu-kelompok. Metode quasi eksperimen desain

pretest-posttest satu-kelompok melibatkan tiga langkah: (1) pemberian pretest yang

mengukur variabel terikat; (2) implementasi perlakuan eksperimen (variabel bebas) untuk

para partisipan; dan (3) pemberian posttest yang mengukur kembali variabel terikat.

Efek-efek perlakuan eksperimen ditentukan dengan membandingkan skor-skor pretest

dan posttest.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

51

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode quasi eksperimen desain pretest-posttest satu-kelompok yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Bagan 3.1 berikut:

Gambar.3.1.

Bagan 3.1

Metode quasi eksperimen desain pretest-posttest satu-kelompok

Pretest Posttest

Kelompok

eksperiment

(KE)

Treatment

Treatment Kelompok

eksperiment

(KE)

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

52

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keseluruhan rancangan penelitian dapat digambarkan dalam bagan berikut :

Pendahuluan Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Penyusunan Instrumen

Rancangan Program

Untuk Meningkatkan

Kemandirian Siswa

Uji Validitas ke

Siswa

Pelaksanaan Pretest

Treatment (Uji Coba

Program)

PrograProgram

Posttest

Hasil dan Laporan MembandingkanHasil

Pretest &Posttest

Perubahan

Kemandirian Siswa

Penyesuaian

Rancangan

Program dengan

Hasil Pretest

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

53

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2

Alur penelitian Pretest-Posttest One Group Design Program Bimbingan dan

Konseling Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa di SMPN34 Bandung

F. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung

Angkatan 2013-2014. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi penelitian

yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian

ini tidak menggunakan sampel karena populasinya kecil dan bisa dijangkau.

Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 34

Bandung, Tahun Ajaran 2013-2014 yang berjumlah 99 siswa. Sampel penelitian

adalah semua populasi penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung,

Tahun Ajaran 2013-2014. Adapun data populasi penelitian tampak pada Tabel 3.5

di bawah ini:

Tabel 3.4

Data Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Sub

Total Wanita Laki-laki

Kelas VIII G 17 19

Kelas VIII H 17 18

Kelas VIII I 18 17

TOTAL 51 48 99

G. Analisis Data

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

54

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data penelitian menggunakan statistik non parametrik. Pertanyaan penelitian

pertama tentang tingkat kemandirian siswa dijawab melalui konversi skor responden

dengan skor ideal yang berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) untuk

mendapatkan gambaran kemandirian siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung, Tahun

Ajaran 2013-2014.

Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula seperti pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5

Penyusunan Skala Konversi Skala Lima

Skala

Sigma

Skala Angka Keterangan

+0,5 µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Kategori tinggi

-0,5 µ - 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Kategori Sedang

-1,5 µ - 0,5σ < X ≤ µ -1,5σ Kategori rendah

Keterangan:

X maksimum teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh dalam skala

X minimum teoritik : skor terendah yang mungkin diperoleh dalam skala

σ : standar deviasi, yaitu luas jarak rentang yang dibagi

dalam 6 satuan deviasi sebaran

µ : Mean teoretik, yaitu rata-rata teoretis dari skor

maksimum dan minimum

Adapun deskripsi masing-masing kategori adalah sebagai berikut.

1. Tinggi

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

55

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori ini menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar yang

membangun pribadinya, yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan sosial,

kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin hubungan

baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun

lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkannya dalam sikap

dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari dengan sangat baik. Pada kategori ini,

seseorang dengan sangat baik memahami, merasakan, dan meyakini serta

menginternalisasi dalam dirinya nilai karakter kepemimpinan, serta mewujudkan dalam

bentuk perilaku nyata.

2. Sedang

Kategori sedang menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar

yang membangun pribadinya yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan

sosial, kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin

hubungan baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun

lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkannya dalam sikap

dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pada kategori ini seseorang dengan baik

memahami, merasakan, dan meyakini serta menginternalisasi dalam dirinya nilai karakter

kepemimpinan, serta mewujudkan dalam perilaku sehari-hari tetapi belum baik, dan

jarang dipraktikkan.

3. Rendah

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

56

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori ini menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar yang

membangun pribadinya, yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan sosial,

kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin hubungan

baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun

lingkungan yang membedakannya dengan orang lain. Namun, belum diwujudkannya

secara baik dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pada kategori ini,

pemahaman, perasaan, dan penginternalisasian akan nilai-nilai karakter kemandirian

kurang. Karakter kemandirian tersebut juga belum diwujudkan dalam perilaku sehari-hari

secara baik.

Pertanyaan kedua pada penelitian tentang keefektivan program bimbingan

pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa kelas VIII SMP Negeri 34

Bandung Tahun Ajaran 2013-2014 dilakukan dengan teknik statistik mann whitney test

untuk penghitungannya dibantu dengan menggunakan SPSS. Dengan kriteria pengujian

sebagai berikut.

a. Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara kemandirian

siswa pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen sebelum dan setelah penelitian

H1 : Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara kemandirian siswa

pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen sebelum dan setelah penelitian

b. Mencari z tabel

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

57

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk tingkat kepercayaan 95% atau nilai α = 0,05 dan uji dua sisi (two tiled test)

maka nilai z tabel adalah ± 1,96.

c. Mencari z hitung

Langkah-langkah perhitungan mencari nilai Z hitung adalah sebagai berikut.

1. Gabungkan data dari kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian ranking setiap

nilai.

2. Pilih kelompok dengan jumlah sampel yang paling kecil kemudian jumlahkan

rankingnya (jika jumlah sampel kelompok eksperimen dan kontrol sama, maka

pilih salah satu).

3. Mencari Z hitung

Z Hitung =

Dimana:

μR =

( )

σR = √ ( )

Blumann (2000:596-597)

Perhitungan Uji mann whitney test dengan menggunakan bantuan software SPSS

versi 18.

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/14726/6/T_BP_1008908_Chapter3.pdfKemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola

58

Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai Z

hitung dengan Z tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh

dengan α=0,05.

Apabila pengambilan keputusannya berdasarkan nilai Z hitung, maka kriterianya adalah

terima H0 jika - Z tabel < Z hitung < + Z tabel, Untuk harga-harga Z lainnya H0 ditolak.

Apabila pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai p),

maka kriterianya adalah:

Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak

Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima

e. Pengambilan Keputusan

Keputusan diterima atau di tolak H0.