Upload
vomien
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan mendapatkan
profil kemandirian terhadap siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014,
dan mengetahui efektivitas program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan
kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain
penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua
kelompok). Penelitian eksperimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang
mendekati eksperimen atau eksperimen semu, dan merupakan penelitian yang dilakukan
melalui uji coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan. Bentuk
penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang
subjeknya manusia. Metode tersebut memungkinkan untuk tidak mengontrol keseluruhan
variabel penelitian, dan perilaku manusia ditentukan oleh banyak variabel, maka metode
penelitian eksperimen kuasi sangat mendukung penelitian terhadap perilaku manusia
karena peneliti dapat mengabaikan variabel-variabel penelitian yang kurang relevan
(Sugiono, 2010:107).
35
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian
nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua kelompok).
Penelitian kusi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati
eksperimen atau eksperimen semu dan merupakan penelitian yang dilakukan melalui uji
coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan. Bentuk penelitian ini
banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain yang subjeknya
manusia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi karena dalam metode
tersebut memungkinkan untuk tidak mengontrol keseluruhan variabel penelitian dan
karena perilaku manusia ditentukan oleh banyak variabel, maka metode penelitian
eksperimen kuasi sangat mendukung penelitian terhadap perilaku manusia karena peneliti
dapat mengabaikan variabel-variabel penelitian yang kurang relevan (Sukmadinata,
2005).
Desain nonequivalent pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua
kelompok) merupakan desain penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok,
kelompok control dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok
pembanding. Kedua kelompok dikenakan pengukuran sebanyak dua kali yakni sebelum
dan sesudah pemberian perlakuan. Skema model penelitian dengan desain nonequivalent
pretest-posttest control group design (pretest-posttest dua kelompok) adalah sebagai
berikut :
36
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Skema Desain Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design
C. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Layanan bantuan yang diberikan oleh peneliti selaku guru BK untuk membantu
meningkatkan kemandirian siswa kelas VIII SMPN 34 Bandung, melalui langkah
langkah pemberian materi tentang kemandirian pada siswa, melalui teknik konseling
kelompok dengan metode permainan menggunakan media, kertas, spidol dan white
board.
2. Kemandirian adalah kemampuan siswa Kelas VIII SMPN 34 dalam mengelola diri
sendiri yang ditandai oleh kemampuannya untuk tidak tergantung secara emosional
terhadap orang lain terutama orang tua (emotional autonomy), mampu mengambil
keputusan secara mandiri dan konsekuen terhadap keputusan tersebut (behavioral
autonomy), serta kemampuan menggunakan atau memiliki seperangkat prinsip tentang
benar dan salah serta penting dan tidak penting (values autonomy).
O1 X O2
O3 O4
37
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang kemandirian
siswa SMP. Kuesioner karakter kemandirian siswa SMP mengacu pada teori tentang
kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg (1993). Kuesioner penelitian terdiri dari sejumlah
pernyataan yang teridiri dari 60 item. Konstruk yang digunakan dalam instrumen penelitian
adalah sikap, yaitu seberapa sesuai sikap para siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung Tahun
Ajaran 2013-2014 dengan konsep kemandirian sesuai dengan yang diungkap pada setiap
pernyataan.
Konstruk ini menjadi acuan untuk melihat tingkat kemandirian siswa kelas VIII SMP
Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Kuesioner penelitian ini bersifat langsung
tertutup. Artinya, responden merespon pernyataan-pernyataan dengan memilih alternatif respon
yang telah disediakan.
2. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pengantar dan bagian pernyataan-
pernyataan untuk mengukur kemandirian siswa SMP yang terdiri dari (sebelum uji coba).
38
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-kisi
Instrumen Kemandirian Remaja
Aspek Indikator Sub Indikator No .
Pertanyaan
(+) (-)
1 2 3 4 5
A. Kemandirian
Emosional
1. Siswa mampu
mengenali diri
dan orang Lain
1.1 Siswa mampu mengenali
perasaan Identitas,
mengenali dan memberi
label perasaan-perasaan
dalam diri dan orang lain.
1.2 Siswa mampu
bertanggungjawab, dalam
menjalankan kewajiban
dan berperilaku etik.
1.3 Siswa mampu mengenali
kemampuan diri,
mengidentifikasi dan
memperkuat kualitas diri
secara positif.
23
14, 15
16
2. Siswa mampu
membuat
keputusan-
keputusan
yang
bertanggungja
wab
2.1 Siswa mampu mengelola
emosi, dan mengatur
perasaan.
2.2 Siswa dapat mengatasi
berbagai masalah, kreatif
dan disiplin untuk
mengeksplorasi
pemecahan masalah.
17
51
39
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siswa mmpu
peduli pada
orang lain.
3.1 Siswa mampu
menunjukkan simpati,
mengidentifikasi dan
memahami pikiran dan
perasaan orang lain.
3.2Siswa mampu Menghormati
oranglain,bertindak
berdasarkan kasih sayang.
3.3 Siswa mampu memahami
perbedaan individual dan
kelompok dan dapat
beradaptasi dengan
lingkungan.
43
50
45
4. Siswa
mengetahui Cara
bertindak
4.1Siswa mampu berkomunikasi
secara efektif, menggunakan
keterampilan verbal dan non
verbal dengan orang lain.
4.2 Siswa mampu menolak
provokasi, tidak terlibat
perilaku yang tidak
dikehendaki.
4.3 Siswa mampu mencari,
mengidentifikasi,
kebutuhan akan bantuan
dan akses ke dukungan
yang tepat dalam berusaha
memenuhi tujuan.
44,53
56, 57
55, 58
59
B. Kemandirian
Perilaku
5. Siswa dapat
mengambil
keputusan,
menyadari resiko
keputusan yang
diambil.
5.1 Siswa mampu mengambil
keputusan dan
memecahkan masalah.
5.2 Siswa mampu mengetahui
beragam alternatif
pemecahan masalah dan
konsekuensinya.
5.3 Siswa mampu menerima
pemecahan masalah atas
dasar informasi data secara
objektif.
10
24
4
22
9
5. Siswa mampu
memilih
alternatif
pemecahan
masalah,
5.1 Siswa memiliki persepsi
terhadap norma sebagai
rujukan pengambilan
keputusan.
5.2 Menyadari nilai-n5.2 Siswa mampu menyadari
33
20
40
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertimbangan
sendiri dan orang
lain, bertanggung
jawab atas
konsekuensi dari
keputusannya.
nilai-nilai persahab milai-nilai persahabatan
5.3 Siswa dapat menghargai
nilai-nilai kerjasama dan
toleransi, dalam
persahabatan.
5
19
6. Siswa tidak
mudah
terpengaruh oleh
situasi yang
menuntut
penyesuaian
6.1 Siswa mampu menghindari
konflik dengan orang lain.
6.2 Siswa toleran terhadap
ekspresi perasaan diri
sendiri dan orang lain.
28
30
54
7. Siswa tidak
mudah
terpengaruh oleh
tekanan teman
sebaya dan orang
tua.
7.1 Siswa mampu menyadari
nilai-nilai persahabatan
dan keharmonisan.
7.2 Siswa mampu menghargai
nilai-nilai kerjasama dan
toleransi untuk menjalin
persahabatan.
49
48
8. Siswa mampu
percaya diri dan
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari.
8.1 Siswa mampu berperilaku
sesuai pandangan dan
persepsi keunikan diri
dalam kehidupan sosial.
8.2 Siswa mampu menerima
keunikan diri dengan
segala kelebihan dan
kekurangannya.
46 60
47
9. Siswa mampu
bertanggung
jawab dalam
keluarga dan
sekolah,
9.1 Siswa mampu berperilaku
etis terhadap norma-norma
dalam masyarakat
9.2 Siswa mampu berperilaku
normatif dalam bergaul
dengan lawan jenis dan
norma pernikahan.
9.3 Siswa mampu memahami
tentang norma dalam
keluarga. dan masyarakat
3, 21
37
12,13,
52
41
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10. Siswa mampu
mengatasi sendiri
masalahnya,
berani
mengemukakan
ide atau gagasan.
10.1 Siswa mampu berperilaku
ulet, dan bersungguh-
sungguh, dalam
melakukan strategi dan
mengambil peluang.
10.2 Siswa mampu menerima
nilai-nilai hidup
kompetitif untuk mencapai
hidup mandiri.
10.3 Siswa mampu
menampilkan hidup sehat,
ulet, sungguh-sungguh
dan kompetitif atas dasar
kesadaran sendiri.
35
34, 41
36,
39
38
C. Kemandirian
Nilai
11. Siswa mampu
untuk menerima
nilai-nilai/norma
masyarakat
11.1 Siswa mampu memiliki
pandangan terhadap
berbagai sumber norma
sebagai rujukan dalam
pengambilan keputusan
11.2Siswa mampu memahami
nilai-nilai persahabatan
dan hubungan sosial.
12.3 Siswa mampu memahami
nilai-nilai kerjasama dan
toleransi dalam
persahabatan.
1
31
32
12. Siswa mampu
untuk menerima
nilai-nilai yang
abstrak (moral
dan agama)
12.4 Siswa mampu memahami
kehidupan beragama
12.5Siswa mampu
melaksanakan ibadah
sesuai keyakinan pribadi
dengan tetap bersikap
toleran pada keyakinan
orang lain.
18
6, 40
7
13. Siswa mampu
untuk menerima
nilai-nilai
masalah prinsip
13.1 Siswa dapat mengambil
keputusan dan
memecahkan masalah
secara objektif.
13.2 Siswa mampu memiliki
alternatif dalam
mengambil keputusan
dan siap menerima
konsekuensi yang
dihadapinya
26
27
25
2
42
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13.3 Siswa mampu mengambil
keputusan atas dasar
informasi data secara
ojektif. 15. Siswa menerima
keyakinan
remaja terhadap
sistem nilai yang
diberikan orang
tua atau orang
dewasa.
15.1 Siswa mampu mengetahui
cara mengatasi konflik
dengan orang lain.
15.2 Siswa mampu bersikap
terbuka terhadap berbagai
ekspresi dan perasaan diri
sendiri dan orang lain..
15.3Siswa dapat
mengekspresikan perasaan
dengan lebih nyaman, dan
terbuka.
15.4 Siswa berani tampil
sebagai diri sendiri.
29
11
8
42
Item-item pernyataan Kuesioner Kemandirian dirumuskan berdasarkan kriteria
pernyataan yang baik seperti yang diuraikan Azwar (2010:35-40), sebagai berikut.
a. Item berupa rumusan pendek dan singkat
b. Item berisi satu gagasan saja (tidak menimbulkan penafsiran ganda)
c. Mengacu pada topik atau aspek yang dituju
d. Jawaban yang disediakan selaras dengan pernyataan
e. Item tidak mengandung social desirability, yaitu isi item sesuai dengan keinginan
sosial umumnya atau dianggap baik oleh norma sosial.
3. Pedoman Skoring
43
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala yang digunakan dalam kuesioner kemandirian ini mengacu pada prinsip-
prinsip skala likert yang disusun oleh peneliti. Kuesioner ini merupakan alat untuk
mengukur kemandirian. Stimulus dari item-item instrumen ini adalah perilaku yang
menggambarkan kemandirian responden. Respon dari stimulus ini adalah memilih jawaban
yang telah disediakan. Jawaban-jawaban tersebut akan menggambarkan kemandirian diri
responden (Azwar, 2005:32).
Instrumen kemandirian yang disusun dalam penelitian ini memiliki alternatif
jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS). Alasan peneliti
membuat empat alternatif jawaban agar pilihan subjek menjadi lebih tegas dan pasti, dan
jawaban tidak berada di wilayah abu abu. Instrumen tes yang yang digunakan berjumlah
60 butir soal.
Menurut Hadi (1990:37) modifikasi alternatif jawaban seperti skala Likert
menjadi empat alternatif jawaban, dimaksudkan unruk menghilangkan kelemahan yang
dikandung oleh skala lima tingkat. Dalam skala lima, kategori netral mempunyai arti ganda.
Arti netral itu bisa berarti belum dapat memutuskan juga netral atau ragu-ragu. Tersedianya
jawaban di tengah juga menimbulkan kecenderungan jawaban netal (central tendency effect)
terutama bagi mereka yang ragu ragu atas kecenderungan jawaban.
Item-item terbagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item (unfavorable).
Pernyataan positif artinya pernyataan yang memihak pada objek ukur atau yang
mengindikasikan tingginya atribut yang diukur, sedangkan pernyataan negatif artinya
pernyataan yang tidak memihak pada objek ukur atau yang mengindikasikan rendahnya
44
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atribut yang diukur (Azwar, 2005:47). Jumlah pernyataan positif dan jumlah pernyataan
negatif dibuat seimbang. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada skala likert yang
mensyaratkan pernyataan positif dan pernyataan negatif harus seimbang. Adapun penentuan
skor untuk jawaban terhadap pernyataan positif adalah sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak
sesuai = 2, sangat tidak sesuai = 1. Sementara, untuk skor jawaban item pernyataan negatif
adalah: sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai = 3, sangat tidak sesuai = 4.
4. Uji Validitas Instrumen Kemandirian
Untuk melihat validitas isi instrumen penelitian yang disusun, maka dilakukan
judgement dengan meminta pendapat (1) Ibu Dra. Aas Syaomah; M.Si., (2) Bapak
Nandang Budiman S.Pd., M.Si.; dan (3) Bapak Dr.Mubiar Agustin M.Pd.,. Dosen
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung. Para ahli diminta untuk memvalidasi materi (content), konstruk (constuct), dan
redaksi instrumen penelitian. Hasil penelitian dari uji validitas ini berupa penilaian pada
setiap item instrumen yang dikelompokkan dalam kualifikasi memadai atau tidak
memadai.
Setelah instrumen direvisi berdasarkan saran dari para ahli, maka instrumen diuji
keterbacaan kepada tiga puluh orang siswa SMP dan kemudian direvisi kembali, baik
dalam penggunaan kata-kata ataupun struktur kalimat sehingga seluruh pernyataan dalam
instrumen tidak dapat dimengerti oleh responden. Instrumen kemudian diujicobakan
kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian,
45
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014, yang
berjumlah 99 Siswa.
Setelah melakukan uji coba, dilakukan pengolahan data uji validitas untuk
mendapatkan daya beda secara empiris. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 (Statistical Programme For
Social Windows). Dalam penelitian, item berdaya beda tinggi adalah item yang mampu
membedakan antara subjek yang memiliki kemandirian yang tinggi dengan subjek yang
memiliki kemandirian yang rendah
Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara
distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan
menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix) yang dikenal dengan parameter daya beda
item. Untuk komputasi koefisien korelasi item-total digunakan korelasi Product Moment
dari Pearson (Azwar, 2005:59), dengan rumus sebagai berikut:
ΣiX- (Σi)(ΣX)/n
rix =
√[Σi2-(Σi)
2/n] [ΣX
2-(ΣX)
2/n]
Keterangan:
rix = Koefisien korelasi antara i dan Y
i = Skor item
X = Skor total
46
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Banyaknya subjek
Penentuan kesahihan item didasarkan pada korelasi item-total dengan batasan rix ≥ 0,30.
Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan, sedangkan item yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 daya pembedanya
rendah (Azwar 2005:65). Setelah menganalisi hasil uji coba alat, dari 96 item pernyataan yang
diujicobakan, diperoleh 88 item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 atau dianggap
valid, dan 8 item memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 atau dianggap tidak valid/gugur.
Hasil uji coba instrumen ini menunjukkan struktur instrumen kurang seimbang.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Item Skala Kemandirian
No item pernyataan yang
valid
No item pernyataan yang
tidak valid
Favorable
(+)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 9,10, 11, 13,
14, 15,16,18, 19, 21, 23, 24,
28, 29, 30 31, 32, 33, 34, 25,
26 37, 38, 41, 43, 44, 45, 47,
48, 53, 54, 56, 57, 59, 60, 62,
63, 64, 69, 70, 71, 73, 74, 76,
78, 80
17, 20, 22, 25, 32, 33, 38,
42, 49, 50, 66, 67, 75, 77
Unfavorabl
e (-)
8, 26, 35, 39, 46, 51, 52, 55,
65, 72, 79,
7, 12, 27, 40, 27, 58, 68
5. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas skala kemandirian menggunakan teknik analisis Alpha Chornbach.
Penggunaan teknik analisis Alpha Cornbach ini didasarkan atas pertimbangan penghitungan
47
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reliabilitas kuesioner kemandirian yang diperoleh lewat penyajian satu bentuk kuesioner yang
dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden (single trial administration) (Azwar,
2005:63).
Proses penghitungan tingkat reliabilitas skala kemandirian dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS (Statistical Programme For Social Windows). Taraf reliabilitas
dinyatakan dalam suatu koefisien yaitu koefisien reliabilitas. Guilford dalam Furqon (2002:75)
menjelaskan bahwa kualifikasi normatif nilai koefisien reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 3.4
berikut ini:
Tabel 3.3
Kriteria Nilai Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,00-0,19
0,20-0,39
0,40-0,59
0,60-0,79
0,80-1,00
sangat rendah
rendah
cukup
tinggi
sangat tinggi
Dengan demikian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kualifikasi
reabilitas sangat tinggi. Artinya, kuesioner kemandirian yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan reliabel.
E. Prosedur Penelitian
48
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara konseptual Borg & Gall (2003) menyusun langkah-langkah pendekatan
penelitian dan pengembangan yaitu : (1) studi pendahuluan (research and information
collecting); (2) perencanaan (planning); (3) pengembangan produk awal ( develop
preliminary form of product); (4) revisi produk awal (main product revision); (5) uji coba
terbatas (main field testing); (6) revisi produk ujicoba (operational product process); (7)
ujicoba lebih luas (operasional field testing); (8) finalisasi produk (final product revision);
(9) diseminasi dan implementasi produk (dissemination and implementation).
Secara lebih rinci tahapan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap I Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi awal untuk merancang
program hipotetik dan pengembangan program. Studi pendahuluan dilakukan untuk
memperoleh data tentang : (1) pelayanan bimbingan dan konseling yang sudah diberikan
di SMP Negeri 34 Bandung; (2) permasalahan yang dialami siswa; dan (3) gambaran
kemandirian siswa. Studi pendahuluan terdiri dari dua kegiatan, yaitu (1) studi pustaka;
dan (2) kajian empiris kemandirian siswa. Studi pustaka dilakukan untuk menelaah
konsep kemandirian siswa, konsep bimbingan dan konselin terutama konsep bimbingan
sosial pribadi, hasil penelitian terdahulu tentang kemandirian siswa dan kefektifan
program bimbingan pribadi sosial. Sumber-sumber yang digunakan untuk mendapatkan
data dan fakta tentang kemandirian siswa, konsep bimbingan pribadi sosial, adalah buku
teks, jurnal, artikel, dan laporan penelitian yang relevan. Telaah empiris dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang program bimbingan dan konseling yang telah diberikan di
49
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMP Negeri 34 Bandung, permasalahan siswa SMP Negeri 34 Bandung dan gambaran
gambaran kemandirian siswa yang diungkap melalui inventori gambaran kemandirian
yang disebar kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung yang menjadi sampel
penelitian. Semua data digunakan untuk menyusun program hipotetik bimbingan dan
konseling. Melalui studi pendahuluan ini dihasilkan potret awal kebutuhan pelaksanaan
bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34
Bandung.
2. Tahap II Penyusunan Program Hipotetik
Penyusunan program hipotetik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan
kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung dilakukan berdasarkan kajian teoritik dan
temuan studi pendahuluan. Penyusunan program dilakukan dengan merumuskan
komponen-komponen program dan isi masing-masing program. Penyusunan program
hipotetik diikuti dengan mempersiapkan materi-materi program bimbingan pribadi sosial
untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung. Pada tahap ini juga
dirumuskan prosedur dan instrumen untuk mengevaluasi program.
3. Tahap III Uji Rasional
Uji rasional merupakan uji kelayakan program untuk mengetahui ketepatan
program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri
34 Bandung. Kegiatan yang dilakukan pada uji rasional adalah : a) Uji validasi isi
program sehingga kelayakan dapat dipertanggungjawabkan. Validasi isi program
dilakukan melalui teknik Delphi, yang dilakukan oleh pakar/ahli bimbingan dan
konseling yang mengkaji kelayakan sebuah program dengan melakukan validasi teori,
50
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menilai kelaikan program, isi program dan keterkaitan antar komponen program. Dengan
demikian diperoleh masukan-masukan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam
pengembangan program. Dalam hal ini, dilakukan judgement kepada para ahli, yaitu: a)
Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung; dan b) Uji validasi empiris, yang merupakan uji keterbacaan dan uji
kepraktisan yang dilakukan oleh praktisi bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam hal
ini, dilakukan kepada: (1) Ibu Dra Teti Mardiana M.Mpd dan oleh subjek sasaran
program, sepanjang implementasi program berlangsung.
4. Tahap IV Uji Efektivitas Program
Pada tahap ini dilakukan pengujian efektivitas program bimbingan pribadi sosial
untuk meningkatkan kemandirian siswa SMP Negeri 34 Bandung dengan metode quasi
eksperimental desain pretest-posttest satu-kelompok. Metode quasi eksperimen desain
pretest-posttest satu-kelompok melibatkan tiga langkah: (1) pemberian pretest yang
mengukur variabel terikat; (2) implementasi perlakuan eksperimen (variabel bebas) untuk
para partisipan; dan (3) pemberian posttest yang mengukur kembali variabel terikat.
Efek-efek perlakuan eksperimen ditentukan dengan membandingkan skor-skor pretest
dan posttest.
51
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode quasi eksperimen desain pretest-posttest satu-kelompok yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Bagan 3.1 berikut:
Gambar.3.1.
Bagan 3.1
Metode quasi eksperimen desain pretest-posttest satu-kelompok
Pretest Posttest
Kelompok
eksperiment
(KE)
Treatment
Treatment Kelompok
eksperiment
(KE)
52
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keseluruhan rancangan penelitian dapat digambarkan dalam bagan berikut :
Pendahuluan Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Penyusunan Instrumen
Rancangan Program
Untuk Meningkatkan
Kemandirian Siswa
Uji Validitas ke
Siswa
Pelaksanaan Pretest
Treatment (Uji Coba
Program)
PrograProgram
Posttest
Hasil dan Laporan MembandingkanHasil
Pretest &Posttest
Perubahan
Kemandirian Siswa
Penyesuaian
Rancangan
Program dengan
Hasil Pretest
53
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Alur penelitian Pretest-Posttest One Group Design Program Bimbingan dan
Konseling Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa di SMPN34 Bandung
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung
Angkatan 2013-2014. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi penelitian
yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian
ini tidak menggunakan sampel karena populasinya kecil dan bisa dijangkau.
Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 34
Bandung, Tahun Ajaran 2013-2014 yang berjumlah 99 siswa. Sampel penelitian
adalah semua populasi penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung,
Tahun Ajaran 2013-2014. Adapun data populasi penelitian tampak pada Tabel 3.5
di bawah ini:
Tabel 3.4
Data Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Sub
Total Wanita Laki-laki
Kelas VIII G 17 19
Kelas VIII H 17 18
Kelas VIII I 18 17
TOTAL 51 48 99
G. Analisis Data
54
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data penelitian menggunakan statistik non parametrik. Pertanyaan penelitian
pertama tentang tingkat kemandirian siswa dijawab melalui konversi skor responden
dengan skor ideal yang berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) untuk
mendapatkan gambaran kemandirian siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Bandung, Tahun
Ajaran 2013-2014.
Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula seperti pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5
Penyusunan Skala Konversi Skala Lima
Skala
Sigma
Skala Angka Keterangan
+0,5 µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Kategori tinggi
-0,5 µ - 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Kategori Sedang
-1,5 µ - 0,5σ < X ≤ µ -1,5σ Kategori rendah
Keterangan:
X maksimum teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh dalam skala
X minimum teoritik : skor terendah yang mungkin diperoleh dalam skala
σ : standar deviasi, yaitu luas jarak rentang yang dibagi
dalam 6 satuan deviasi sebaran
µ : Mean teoretik, yaitu rata-rata teoretis dari skor
maksimum dan minimum
Adapun deskripsi masing-masing kategori adalah sebagai berikut.
1. Tinggi
55
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori ini menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar yang
membangun pribadinya, yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan sosial,
kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin hubungan
baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkannya dalam sikap
dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari dengan sangat baik. Pada kategori ini,
seseorang dengan sangat baik memahami, merasakan, dan meyakini serta
menginternalisasi dalam dirinya nilai karakter kepemimpinan, serta mewujudkan dalam
bentuk perilaku nyata.
2. Sedang
Kategori sedang menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar
yang membangun pribadinya yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan
sosial, kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin
hubungan baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkannya dalam sikap
dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pada kategori ini seseorang dengan baik
memahami, merasakan, dan meyakini serta menginternalisasi dalam dirinya nilai karakter
kepemimpinan, serta mewujudkan dalam perilaku sehari-hari tetapi belum baik, dan
jarang dipraktikkan.
3. Rendah
56
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori ini menggambarkan seseorang memiliki seperangkat nilai dasar yang
membangun pribadinya, yaitu kekuatan interpersonal yang memberikan wawasan sosial,
kepedulian kepada orang lain, dan kekuatan untuk memimpin atau menjalin hubungan
baik dengan orang lain yang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
lingkungan yang membedakannya dengan orang lain. Namun, belum diwujudkannya
secara baik dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pada kategori ini,
pemahaman, perasaan, dan penginternalisasian akan nilai-nilai karakter kemandirian
kurang. Karakter kemandirian tersebut juga belum diwujudkan dalam perilaku sehari-hari
secara baik.
Pertanyaan kedua pada penelitian tentang keefektivan program bimbingan
pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa kelas VIII SMP Negeri 34
Bandung Tahun Ajaran 2013-2014 dilakukan dengan teknik statistik mann whitney test
untuk penghitungannya dibantu dengan menggunakan SPSS. Dengan kriteria pengujian
sebagai berikut.
a. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara kemandirian
siswa pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen sebelum dan setelah penelitian
H1 : Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara kemandirian siswa
pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen sebelum dan setelah penelitian
b. Mencari z tabel
57
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk tingkat kepercayaan 95% atau nilai α = 0,05 dan uji dua sisi (two tiled test)
maka nilai z tabel adalah ± 1,96.
c. Mencari z hitung
Langkah-langkah perhitungan mencari nilai Z hitung adalah sebagai berikut.
1. Gabungkan data dari kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian ranking setiap
nilai.
2. Pilih kelompok dengan jumlah sampel yang paling kecil kemudian jumlahkan
rankingnya (jika jumlah sampel kelompok eksperimen dan kontrol sama, maka
pilih salah satu).
3. Mencari Z hitung
Z Hitung =
Dimana:
μR =
( )
σR = √ ( )
Blumann (2000:596-597)
Perhitungan Uji mann whitney test dengan menggunakan bantuan software SPSS
versi 18.
58
Siti Aisah, 2014 Program bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian siswa ( penelitian kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii smpn 34 kota bandung kelas viii tahun ajaran 2013/2014 ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai Z
hitung dengan Z tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh
dengan α=0,05.
Apabila pengambilan keputusannya berdasarkan nilai Z hitung, maka kriterianya adalah
terima H0 jika - Z tabel < Z hitung < + Z tabel, Untuk harga-harga Z lainnya H0 ditolak.
Apabila pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai p),
maka kriterianya adalah:
Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak
Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima
e. Pengambilan Keputusan
Keputusan diterima atau di tolak H0.