Upload
nguyenkiet
View
240
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
38
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian
III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pipa Mas Putih yang berdiri sejak tahun 1958 yang bergerak dibidang
pengadaan barang atau alat berat perindustrian minyak, gas dan air tambang. PT Pipa
Mas Putih bekerja sama dengan perusahaan besar dalam negeri maupun perusahaan
dalam negeri, seperti PT. Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi), Chevron, PT.
Sekurindo Gada Patria, PT. Raja Indo dan banyak lagi dalam mengadakan produk-
produk keperluan industri baik dalam dalam perminyakan yang merupakan KPS MIGAS
(kontraktor Production Sharing Minyak dan Gas) maupun industri lainnya.
Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, PT Pipa Mas Putih berkembang dengan
pesat. Dilihat dari rekanan perusahaan yang banyak mempercayakan pengadaan barang
di berbagai sektor seperti perminyakan, gas, perindustrian, pertanian dan bidang lainnya.
Perusahaan juga konsisten penekanan kualitas dalam berproduktivitas.
PT Pipa Mas Putih yang didirikan oleh Bapak Sopar Pandjaitan dan rekan-
rekannya yang bergelut dibidang pemasok barang-barang industri yang memiliki NPWP
badan : 01.062.048.2.001.000 yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta
Timur dan telah berbadan hukum yang tercatat dalam Departemen Perdangangan DKI
39
Jakarta dan memiliki sertifikat-sertifikat yang membuatnya dipercaya mensuplai untuk
barang-barang industri untuk perusahaan-perusahaan besar. PT. Pipa Mas yang berpusat
di Jalan Kramat Asam Raya No. 1 Jakarta Selatan merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang industri Pipa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam
pengadaan barang berat (pipa) untuk mendukung kegiatan di industri lainnya.
PT Pipa Mas Putih meraih bebarapa penghargaan seperti:
1. American Petroleum Institute (2002-2005)
2. System Certification SGS ISO 9001:2000
3. XVIII International Award For Technology and Quality (1997)
4. UKS Quality Management 005
PT. Pipa Mas Putih juga memiliki beberapa cabang usaha yakni di Pulau Batam sebagai
pabrik dan Duri-Dumai Raya Kepulauan Riau. Namun dilakukannya pemusatan usaha
pada kantor yang berkedudukan di Jakarta. PT. Pipa Mas Putih yang memiliki karyawan
sebanyak 300 karyawan yang bekerja pada perusahaan ini dan sampai dengan tahun
2012, PT. Pipa Mas Putih Memiliki Omset diatas 50 miliar dalam satu tahun. PT. Pipa
Mas Putih terus berkembang dalam dunia industri pengadaan barang terutama dibidang
industri eksplorasi minyak dan industri lainnya.
Visi dan Misi Perusahaan
PT. Pipa Mas Putih bertekad untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
secara terus-menerus dengan memberikan produk bermutu tinggi. Untuk mencapai hal
ini, manajemen dan staf bertekad memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
40
a) Memastikan bahwa semua produk dan pelayanan memenuhi persyaratan
pelanggan.
b) Memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan secara berkesinambungan dan
meningkatkan efektivitasnya dengan mencapai sasaran-sasaran mutu dan K3L
perusahaan.
c) Memberikan tanggung jawab kepada seluruh karyawan untuk mendukung atau
memenuhi ketentuan kepuasan pelanggan.
Visi dari PT. Pipa Mas Putih “ Diakui oleh pasar sebagai pemimpin yang berhasil
dibidangnya melalui kemampuan yang telah terbukti secara konsisten dalam memuaskan
persyaratan pelanggan ”.
Misi dari PT. Pipa Mas Putih “Memberikan produk yang bermutu tinggi, meningkatkan
reputasi perusahaan dan kemampuan perusahaan bersaing di pasar internasional.”
Dimana PT. Pipa Mas Putih memiliki landasan hukum atas pendirian perusahaan
1. Akta pendirian PT/ Koperasi
a. Nomor Akta : 82
b. Tanggal : 27 September 1984
c. Nama Notaris : Abdul Latief SH
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta : 63
b. Tanggal : 21 April 2008
c. Nama Notaris : Robert Purba SH
41
PT. Pipa Mas Putih memiliki kepengurusan yang terbagi atas Komisaris (untuk PT) dan
Direksi/ Penanggung Jawab/ Pengurus Perusahaan yang menjabat pada awal berdirinya
PT. Pipa Mas Putih.
Komisaris (untuk PT).
1. Ny. Tiolan Sopar yang menjabat sebagai Komisaris Utama.
2. Agus Sunarko yang menjabat sebagai Komisaris.
Direksi/ Penanggung Jawab/ Pengurus Perusahaan.
1. Sopar Pandjaitan yang menjabat sebagai Direktur Utama.
2. Yusuf Ginting yang menjabat sebagai Direktur.
3. Paul Imam P yang menjabat sebagai Direktur.
PT. Pipa Mas Putih dalam kepengurusaannya yang terbagi atas Komisaris (untuk PT)
dan Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan. Berikut susunan kepemilikan
saham pada awal berdirinya sampai dengan 2010.
Tabel III.1
Susunan Kepemilikan Saham Pada Awal Berdirinnya PT Pipa Mas Putih.
No Nama Warga Negara
Indonesia/ Asing
Presentase Kepemilikan Saham
(%)
1 Sopar Pandjaitan Indonesia 90.55
2 Ny. Tiolan Sopar Indonesia 9.37
3 Yusuf Ginting Indonesia 0.04
4 Agus Sunarko Indonesia 0.04
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih
42
Pada tahun pendirian modal dasar “perseroan” berjumlah Rp. 6.000.000.000,- (enam
milyar rupiah terbagi atas 6000 saham masing-masing saham bernilai Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah).
Tabel III.2
Susunan Kepemilikan Saham Pada Tahun 2010 PT Pipa Mas Putih.
No Nama Warga Negara
Indonesia/ Asing
Presentase Kepemilikan
Saham
(%)
Jumlah Modal
Disetor
(Rupiah)
1 Sopar Pandjaitan Indonesia 90.61 14.498.000.000
2 Ny. Tiolan Sopar Indonesia 9.38 1.500.000.000
3 Yusuf Ginting Indonesia 0.01 1.000.000
4 Agus Sunarko Indonesia 0.01 1.000.000
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih
Dan jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan dari penyertaan saham berjumlah
Rp.16.000.000.000 (Enam Belas Miliar Rupiah).
Grafik III.1
Presentase Kepemilikan Saham PT. Pipa Mas Putih
43
Sumber: Data Diolah dari Company Profile PT. Pipa Mas Putih
Tabel III.3
Aspek perpajakan
1. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.062.048.2.001.000
2. Nomor/ Tanggal Bukti Pelunasan Pajak
Tahunan (Terakhir)
007-01-0001822
Tanggal 14 Juni 2011
3. Nomor/ Tanggal Bukti Laporan Bulanan
PPH/PPN (Tiga Bulan Terakhir)
S-01011550/PPH25/WPJ.20/KP.0703/2011
Tanggal 18 April 2011
Sumber : SPT PPh Badan PT. Pipa Mas Putih Tahun 2010
III.1.2 Bidang Usaha PT. Pipa Mas Putih
PT. Pipa Mas Putih dimana perusahaan terdiri dari bidang dan jasa berserta
subbidang pekerjaan. Berikut adalah penjelasan bidang dan jasa beserta subbidang
pekerjaan yang ada dalam PT. Pipa Mas Putih.
Tabel III.4
Bidang dan Sub Bidang Pekerjaan
KODE Bidang / Sub Bidang Pekerjaan
A Pengadaan Barang
A.01 Eksplorasi, Produksi dan Pengolahan Lanjutan
A.02 Konstruksi, Mekanikal dan Elektrikal
A.03 Bahan Kimia dan Bahan Peledak
A.04 Kantor, Pergudangan, Kesehatan dan Rumah Tangga
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih
44
Tabel III.5
Bidang Jasa dan Sub Bidang Pekerjaan
B Jasa Pemborong
B.01 Pekerjaan Sipil
B.02 Bidang Mekanikal/Elekrikal
B.03 Bidang Radio, Telekomunikasi dan Instrumentasi
B.04 Bidang Logam, Kayu dan Plastik
B.05 Bidang Pertanian
B.06 Bidang Pertambangan Minyak/Gas Bumi dan Panas Bumi
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih
III.1.3 Produk PT. Pipa Mas Putih
PT. Pipa Mas Putih merupakan perusahaan industri manufaktur dimana
perusahaan tersebut menghasilkan produk. Berikut adalah produk yang ada pada PT.
Pipa Mas Putih.
Tabel III.6
Produk PT. Pipa Mas Putih
A PENGADAAN BARANG
A. 01 EKSPLORASI, PRODUKSI, DAN PENGOLAHAN LANJUTAN
01 Peralatan/ suku cadang pemboran, eksplorasi dan produksi
02 Selubung sumur, pipa produksi dan kelengkapannya
03 Peralatan/ bahan lumpur/kimia pemboran dan penyemenan
04 Peralatan suku cadang boiler, mesin, turbin, pembangkit listrik, pompa serta kompresor
05 Peralatan/suku cadang pengolahan dan pemurni minyak/gas/kimia
06 Pipa – Pipa saluran untuk perminyakan, gas dan kegiatan ekplorasi lain
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih.
45
III.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organisasi PT. Pipa Mas Putih memiliki sturktur yang saling terkait. Dari Top
Management sampai ke Low Management. Gambar berikut akan menjelaskan tentang
stuktur organisasi dan tanggungjawab dari setiap bagian.
Gambar III.1
Stuktur Organisasi PT. Pipa Mas Putih
Sumber: Company Profile PT. Pipa Mas Putih
PRSIDENT DIRECTOR(CEO)
Secretary Quality Management Representatif
ACCOUNTING STAFF
FINANCIAL and
TAXATION
IT OFFICER HRD
PURCH. STAFF
MARKETING. ADM
SALES WWS
SALES EXECUTIVE
MARKETING MANAGER
PRODUCTION MANAGER
ENGINNERINGMANAGER
VP. GENERAL AFFAIR
VP. MARKETING PLAN MANGER
FINN. ACC MANAGER
RUPS
46
Uraian Tanggung Jawab dan Tugas
1. President Director (CEO)
President Director (CEO) memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan utama, kebijakan, strategi dan pengembangan
perusahaan.
b. Menerima laporan atas hasil secara keseluruhan kegiatan operasional
perusahaan di setiap bagian-bagian dari perusahaan.
2. Quality Manager Representatif
Quality Manager Representatif memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Memberikan saran yang membangun untuk perusahaan.
3. Secretary
Secretary memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Membantu dalam pencatatan kegiatan dari CEO.
b. Mengatur keluar masuk laporan untuk para petinggi perusahaan.
4. Plan manager
Plan manager memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Mempersiapkan rencana-rencana yanng akan dilakukan selama satu tahun
oleh perusahaan.
b. Melakukan pengontrolan atas rencana yang dijalankan oleh perusahaan.
5. VP. Marketing
VP. Marketing memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
47
a. Memberikan arahan strategi yang digunakan dalam perencanaan
marketing perusahaan.
b. Merancanakan strategi-strategi dalam melakukan pemasaran perusahaan.
6. VP. General Affair
VP. General Affair memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Mengontrol jalannya kegiatan operasional perusahaan.
7. Financial. Accounting Manager
Financial Accounting Manager memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas divisi akuntansi and financial perusahaan
berkenaan strategi-strategi yang akan dilakukan dalam bidang akuntansi
dan keuangan.
8. Production Manager
Production Manager memiliki Wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan produksi.
b. Melakukan pengembangan terhadap divisi dan peningkatan terhadap
kegiatan produksi dalam perusahaan.
9. Enginnering Manager
Enginnering Manager memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas teknolongi yang digunakan oleh perusahaan dan
memelihara teknologi dan mengembangkannya.
b. Memberikan strategi yang memajukan perusahaan.
c. Merangkai dan memelihara sistem yang digunakan perusahaan.
10. Marketing Manager
48
Marketing Manager memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab pada kegiatan penjualan ke customer produk yang
dihasilkan.
b. Bertanggung jawab memperkenalkan produk dan menjaga hubungan baik
kepada customer.
c. Bertanggung jawab terhadap bawahan bagian marketing dalam
menjalankan kegiatan penjualan.
11. HRD
HRD memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut
a. Mengatur perekrutan anggota karyawan dan penempatan.
b. Melakukan training dan pembagian kerja perusahaan.
c. Mengontrol kinerja setiap staf dalam perusahaan.
12. IT Officer
IT Officer memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Melakukan kontrol terhadap sistem dan teknologi dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap proses teknologi dalam kegiatan operasional
perusahaan.
13. Accounting Staff
Memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan pembukuan dalam perusahaan.
b. Melakukan kontrol terhadap pencatatan dan juga keadaan keuangan
perusahaan.
c. Melakukan perhitungan instrumen keuangan dan perpajakan.
49
14. Financial and Taxation Staff
Bagian financing perusahaan memiliki tugas yang hampir sama dengan bagian
Accounting staff, sebagai berikut:
a. Mengatur pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dalam perusahaan.
b. Memeriksa keadaan keuangan perusahaan agar tetap baik.
c. Menghitung instrumen keuangan sesuai dengan peraturan.
d. Manghitung pajak perusahaan atau karyawan.
e. Melakukan perencanaan pajak perusahaan.
f. Melakukan pengecekan terkait dengan arsip-arsip perpajakan perusahaan.
15. Sales Executive
Sales Executive memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Melakukan penjualan untuk produk-produk pengadaan barang kebutuhan
industri pengeboran minyak.
b. Menjaga hubungan baik dan sebagai tobak penjualan perusahaan.
c. Menerangkan semua hal yang berkaitan dengan produk yang dijual
kepada customer.
16. Sales WWS
Sales WWS memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
a. Melakukan penjualan untuk produk Water Wire Screen.
b. Menjaga hubungan baik dengan customer.
17. Marketing Administration
Marketing Administration memiliki wewenang dan tugas sebagai berikut:
50
a. Mencatat segala kebutuhan administrasi dalam proses penjualan dalam
perusahaan.
b. Mengatur kebutuhan dari proses penjualan.
18. Purchase Staff
Bagian purchase Staff memiliki wewenang dan tanggung jawab:
a. Memesan barang yang di pesan oleh customer.
b. Melakukan kontrol kebagian gudang terhadap persediaan yang masih ada.
c. Mempersiapkan dokumen-dokumen terkait dengan pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan.
III.1.5 Komposisi Sumber Daya Manusia pada Bagian Keuangan dan
Perpajakan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan karyawan PT Pipa Mas Putih
diketahui sumber daya manusia yang bekerja dalam bagian keuangan sebanyak 3 (tiga)
orang dan untuk bagian perpajakannya sebanyak 1 (satu) sampai 2 (dua) orang karyawan
yang memiliki kualifikasi memiliki integritas tinggi, kemampuan dibidang keuangan
yang baik, memiliki kejujuran dan memiliki pendidikan minimal Sarjana Strata 1 (satu).
III.1.6 Proses Kegiatan Usaha Perusahaan
kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Pipa Mas Putih adalah kegiatan
pengadaan barang untuk banyak kegiatan industri baik dalam kegiatan pengeboran
minyak dan lainnya. Dimana perusahaan mengikuti kegiatan tender yang diumumkan
oleh perusahaan vendor dalam pengadaan barang (Casing and Tubing) bersaing dengan
perusahaan-perusahaan pesaing, katagori tender terbuka panitia Lelang mencari harga
51
termurah dalam hubungan pengadaaan barang sessuai dengan budger panitia lelang.
Scope yang diminta oleh panitia lelang dalam pengevaluasian menentukan spesifikasi
Material dan Delivery time. Ketika PT. Pipa Mas Putih memenangkan tender maka PT.
Pipa Mas Putih harus menyiapkan sesuai kondisi penawaran. PT. Pipa Mas Putih akan
memproduksi pesanan dari vendor. Dalam pembuatan produknya yakni pipe based
screen yang di sebagian diproduksi dipabriknya yang terletak di Pulau Batam dan Pekan
Baru. Selain itu ada barang yang di impor dari luar negeri dengan melewati proses
Penguliran (treading) dalam negeri mengacu kepada peraturan pemerintah. Dalam
proses penguliran ini terdapat TKDN yang dipengaruhi oleh besar kecilnya proses
produksi dalam negeri.
PT. Pipa Mas Putih melakukan kegiatan jual beli kepada Perusahaan dan
segalanya ditentukan oleh kesepakatan kedua pihak. Setelah proses penyerahan barang
atau pengiriman sampai dengan gudang pembeli akan diterbitkan invoice dan penerbitan
Faktur Pajak, hal tersebut dilakukan kepada perusahaan biasa. Jika melakukan kegiatan
transaksi dengan pemungut (duty delivery unpaid), perusahaan hanya memberikan
invoice saja, namun perusahaan akan meminta bukti potong atas PPN kepada pemungut.
Sebagai bukti transaksi yang dapat dikreditkan.
III.1.7 Kebijakan Akuntansi dan Kewajiban Perpajakan PT. Pipa Mas Putih.
III.1.7.1 Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan sebagai dasar pencatatan dan
menyusun laporan keuangan, PT. Pipa Mas Putih adalah SAK yang di adopsi melalui
52
Konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standart). Kebijakan akuntansi
yang diterapkan PT. Pipa Mas Putih diantaranya sebagai berikut:
1. Dasar pencatatan
Dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan konsep akrual basis, yaitu aktiva,
kewajiban, modal, penghasilan dan beban diakui pada saat kewajiban bukan pada
saat diterima pembayaran atau setara penerimaan kas, dan di catat serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode terjadi.
2. Persediaan Barang
Dalam kebijakan persediaan barang perusahaan menggunakan metode FIFO (First
In- First Out) yang sesuai dengan standar akuntansi internasional IFRS.
3. Penjualan
Dalam perusahaan penjualan dicatat dengan dasar akrual sebesar nilai jual yang telah
disepakati pada saat proses lelang dan kesepakatan. Setelah melewati peroses
penguliran dan pengiriman sampai ke gudang pembeli disertai penerbitan Faktur
Pajak dan Invoice atas penyerahan barang tersebut.
4. Pembelian
Pembelian yang dilakukan oleh perusahaan biasanya menggunakan sistem Loco
gudang dan proses produksi dalam perusahaan menggunakan Job Order Costing.
Perusahaan akan memproduksi produk setelah dilakukan pemesanan oleh
perusahaan, namun perusahaan tetap memproduksi untuk persediaan barang gudang.
53
5. Beban
Pencatatan beban dalam perusahan menggunakan dasar akrual yang telah diatur
dalam SAK. Sehingga selaras dengan kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan
oleh perusahaan.
III.1.7.2 Kebijakan Kewajiban Perpajakan PT. Pipa Mas Putih
Kebijakan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh PT. Pipa Mas Putih
berdasarkan hasil wawancara dan melakukan observasi langsung, diketahui bebarapa
informasi tambahan terkait dengan kewajiban Perpajakan dimana perusahaan berusaha
meng-Comply terhadap kewajiban perpajakan dengan memaksimalkan dan
mengefisiensikan segala hal terkait dengan kewajiban dibidang perpajakan PT Pipa Mas
Putih.
III.1.7.3 Perencanaan Pajak yang Dilakukan PT. Pipa Mas Putih
Dalam PT. Pipa Mas Putih melakukan pengefisiensian kewajiban pajak yang
terutang dilakukan perencanaan pajak atau manejemen pajak yang bertujuan untuk
meminimalkan beban pajak tanpa harus melanggar ketentuan dan peraturan peruandang-
undangan yang berlaku agar tidak terkena sanksi-sanksi pajak yang memberikan efek
buruk kepada perusahaan. Berdasakan hasil wawancara yang dilakukan, berikut adalah
perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Pipa Mas Putih, yaitu:
1. Perencanaan Pajak untuk Pajak Terutang
54
Perusahaan selalu berusaha melakukan pembayaran secara tepat waktu namun
dengan catatan ketika seluruh cash tersedia agar terhindar dari sanksi-sanksi
yang merugikan perusahaan.
2. Perencanaan pajak untuk penghindaran pemeriksaan pajak
Perusahaan berusaha untuk memenuhi semua kewajiban perpajakan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menghindari
pemerikasaan pajak perusahaan berusaha tidak terlambat memasukan SPT dan
selalu menyampaikannya di sertai dengan dokumen-dokumen yang diperukan.
3. Perencanaan pajak untuk memenuhi kepatuhan peraturan pajak.
Untuk menghindari pelanggaran terhadap peraturan perpajakan yang berlaku
perusahaan melakukan penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan
SAK dan IFRS yang berlaku dan disesuaikan dengan Laporan Pajak Fisik sesuai
dengan peraturan pajak, menghitung pajak, membayar sesuai dengan perhitungan
pajak dan melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan
peraturan peruandang-undangan perpajakan.
III.2 DESAIN PENELITIAN
III.2.1 Pemilihan Objek Penelitian
Penelitian adalah serangkaian penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang
dilakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukann
usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah suatu masalah. Penelitian
adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan secara sistematis, objektif, logis dan teliti
55
dalam menemukan solusi pemecahan dari suatu masalah yang dijadikan subjek
penelitian.
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut:
1. David H Penny, “Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.”
2. J. Suprapto, “Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati serta sistematis.”
3. Sutrisno Hadi, “Penelitian adalah sesuai dengan tujuannya penelitian dapat
diartikan sebagai usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan.”
4. Mohammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau suatu usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa Penelitian adalah serangkaian aktifitas
yang dilakukan secara sistematis, objektif, logis dan teliti dalam menemukan solusi
pemecahan dari suatu masalah yang dijadikan subjek penelitian.
Dalam penelitian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
sehingga data yang digunakan harus merupakan data yang berkualitas dan akurat. Dalam
56
penelitian ada tiga kegiatan yang harus dilakukan dalam proses penelitian. Ketiga
aktifitas tersebut adalah persiapan, perencanaan, pelaksanaan.
III.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian data merupakan hal yang terpenting untuk
mendukungnya sebuah penelitian. Data merupakan sumber informasi yang dapat diolah
menjadi sebuah informasi yang dapat menjelaskan mengenai permasalahan yang ada
dalam penelitian. Dalam pengumpulan data diperlukan teknik-teknik. Ada dua teknik
pengumpulan data dalam penelitian skripsi ini. Yaitu:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mencari, membaca, mengumpukan,
mencatat dan mempelajari buku-buku literatur maupun sumber-sumber yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian Kepusatakaan dalam
menyelesaikan skripsi ini dilakukan di Binus University dan beberapa perpustakaan
yang ada di beberapa kampus, dimana penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data-data yang akurat yang akan digunakan sebagai landasan teori dalam skripsi.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian Lapangan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung yang bertujuan untuk mendapatkan data primer serta
mengetahui gambaran nyata mengenai pembahasan masalah yang diangkat sebagai
topik penelitian.
Penelitian Lapangan dalam proses penyusunan skripsi ini dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
57
1. Pengamatan Langsung (observation)
Metode pengamatan langsung yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan peninjauan langsung ke PT. Pipa Mas Putih merupakan objek penelitian
skripsi ini. Dalam melakukan pengamatan langsung diperoleh gambaran jelas mengenai
kegiatan operasional perusahaan dan data-data yang akan dikaji dalam skripsi ini.
1. Pengumpulan informasi dari Objek penelitian
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data mengenai kondisi
perusahaan yang sedang terjadi seperti sejarah perusahaan, bentuk perusahan
sturuktur organisasi perusahaan, kebijakan perusahaan dalam kegiatan
operasional dan lain sebagainya yang dikumpulkan dengan cara wawanacara dan
mencari informasi perusahaan tersebut.
2. Observasi
Setelah data yang dikumpulkan penulis melakukan observasi terhadap
perusahaan yang diteliti dengan terjun langsung ke perusahaan hal ini bertujuan
agar dapat mengetahui secara langsung mengenai proses operasional yang
dilakukan oleh perusahaan.
3. Dokumentasi
Setelah melakukan observasi penulis melakukan penelusuran bukti-bukti terkait
dengan perusahaan terkait dengan topik yang diangkat dalam hal ini terkait
dengan kegiatan penyerahan dan perolehan barang dan jasa yang dilakukan oleh
perusahaan. Dalam bukti tersebut terkandung informasi yang harus di telusuri
kebenarannya.
58
4. Konfirmasi
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan pernyataan tentang kebenaran atas
dokumen-dokumen dimana dalam langkah ini penulis sering melakukan
komunikasi untuk data-data yang diperoleh dan keterkaitan kebijakan yang
diberlakukan.
5. Proses analisa
Setelah mendapatkan data maka dilakukan analisa terkait dengan data dan topik
yang akan dianalisa dimana hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dari
kebijakan, data dan perhitungan yang sebenar-benarnya.
6. Reperformance
Menyajikan kembali atas hasil analisa dan menguraikan hasil tersebut dengan
melakukan perhitungan fisik dan mendapatkan hasil dari perhitungan kembali
dan menyajikan kembali.
Berdasarkan kedua metode tersebut dapat kita golongkan sumber data yang telah
didapatkan selama proses penelitian. Ada dua jenis sumber data berdasarkan metode
penelitian yang dilakukan, dan dapat digunakan dalam skripsi ini yaitu:
1. Data Intern data yang didapatkan yang besumber langsung dari perusahaan dimana
data tersebut menggambarkan tentang keadaan perusahaan tersebut. Data yang
dikumpulkan berkaitan dengan sejarah berdirinya perusahaan, stuktur organisasi
perusahaan, tugas dan tanggung jawab setiap divisi yang ada di perusahaan,
59
kegiatan usaha perusahaan dan data perpajakan perusahaan yang ada dalam jangka
waktu tiga tahun terakhir.
2. Data Ekstern data yang didapatkan dari sumber-sumber dari luar perusahaan baik
melalui penelitian kepustakaan maupun sumber data-data yang berhubungan dengan
objek yang diteliti. Data ekstern terdiri dari :
a. Data primer
Data primer adalah data yang di dapatkan dari penelitian lapangan yang diperoleh
melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di perusahaan dan mengumpulkan
dokumen-dokumen langsung dari perusahaan yang diteliti dimana data-data tersebut
akurat dan dapat dipercaya.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan cara
mencari, mengumpukan, membaca, mempelajari dari sumber-sumber yang
berhubungan dengan objek penelitian dimana data sekunder tersebut dijadikan
sebagai landasan dalam pengujian dan pembahasan dari penelitian.
III.2.3 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode analisa berup riset Eksplolatoris yang bertujuan
untuk mendapatkan keterangan, wawasan, pengetahuan, ide, gagasan, pemahaman
sebagai upaya untuk merumuskan dan mendefinisikan masalah pada PT Pipa Mas Putih.
Berdasarkan jenis dan sumber dapat yang didapatkan setelah dianalisis akan di review
dan dianalisis kembali, agar dapat memberikan informasi yang reliable untuk
perusahaan.
60
III.2.4 Penyajian Data
Metode panyajian data yang digunakan dalam penulisan adalah Tabulasi, penyajian data
dengan menggunakan Tabulasi diharapkan mempermudah dalam pemahaman,
disamping data yang telah dispesifikasi dan memberi penjelasan yang berkaitan dari
tabel-tabel yang berikan hasil penelitian yang dilakukan. Dimana data dimensi waktu
yang digunakan merupakan adalah tahun berututan (Time Series).
Penyajian data dengan menggunakan tabulasi bertujuan untuk memberi gambaran yang
sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian, disajikan secara
sistematis untuk mempermudah dalam pemahaman, diharapkan hasil data dalam bentuk
tabulasi memberikan kontribusi dalam proses pengambilan kesimpulan lebih cepat dan
akurat karna data yang disajikan reliable dan secara sistematis.