25
37 BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SEMARANG A. Data Pengawas Pendidikan Agama Islam SMA Negeri Semarang di Kantor Departemen Agama Kota Semarang Pengawasan (supervisi) pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang berada di bawah naungan Kantor Departemen Agama Kota Semarang sehingga jalannya kegiatan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang merupakan wewenang dan tanggung jawab dari Kantor Departemen Agama Kota Semarang. Pada tahun 2005, ada tiga orang pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang yang pensiun, satu orang pengawas yang sakit sehingga tidak aktif dalam tugasnya, dan masih ada tiga orang pengawas yang aktif dalam tugas pengawasan. Oleh karena itu dalam Bab III ini penulis hanya akan menuliskan data-data pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang di Kantor Departemen Agama Kota Semarang yang masih aktif dalam tugasnya, yaitu sebagai berikut : 1. Jumlah pengawas PAI SMA Negeri Semarang dan sekolah yang menjadi tanggung jawab supervisinya. Pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang berjumlah 7 orang, yaitu Drs. Sudjadi, Drs. Fandol, Dra. Aminatun Sumbono, Dra. Andjarjati, Drs. Djamhuri M. Nur Rasjid dan Drs. MA. Djamil BR. 1 Adapun sekolah / madrasah di kota Semarang yang menjadi tanggung jawab supervisi mereka berjumlah 216 sekolah dan SMA Negeri Semarang berjumlah 16 sekolah. Ketika penulis melakukan kegiatan penelitian, pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang yang masih aktif ada tiga orang yaitu Drs. Sudjadi, Drs. Fandol, dan Dra. Andjarjati. Sedangkan tiga pengawas PAI yang lain yaitu Dra. Djamhuri M. Nur Rasyid dan Dra. Aminatun Sumbono sudah pensiun dan satu orang 1 Dokumentasi data jumlah pengawas SMP/SMA/SMK Kota Semarang tahun 2005.

BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

  • Upload
    phamdan

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

37

BAB III

PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SEMARANG

A. Data Pengawas Pendidikan Agama Islam SMA Negeri Semarang di

Kantor Departemen Agama Kota Semarang

Pengawasan (supervisi) pendidikan agama Islam di SMA Negeri

Semarang berada di bawah naungan Kantor Departemen Agama Kota

Semarang sehingga jalannya kegiatan proses belajar mengajar pendidikan

agama Islam di SMA Negeri Semarang merupakan wewenang dan tanggung

jawab dari Kantor Departemen Agama Kota Semarang.

Pada tahun 2005, ada tiga orang pengawas pendidikan agama Islam

SMA Negeri Semarang yang pensiun, satu orang pengawas yang sakit

sehingga tidak aktif dalam tugasnya, dan masih ada tiga orang pengawas yang

aktif dalam tugas pengawasan. Oleh karena itu dalam Bab III ini penulis

hanya akan menuliskan data-data pengawas pendidikan agama Islam SMA

Negeri Semarang di Kantor Departemen Agama Kota Semarang yang masih

aktif dalam tugasnya, yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah pengawas PAI SMA Negeri Semarang dan sekolah yang menjadi

tanggung jawab supervisinya.

Pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang

berjumlah 7 orang, yaitu Drs. Sudjadi, Drs. Fandol, Dra. Aminatun

Sumbono, Dra. Andjarjati, Drs. Djamhuri M. Nur Rasjid dan Drs. MA.

Djamil BR.1 Adapun sekolah / madrasah di kota Semarang yang menjadi

tanggung jawab supervisi mereka berjumlah 216 sekolah dan SMA Negeri

Semarang berjumlah 16 sekolah. Ketika penulis melakukan kegiatan

penelitian, pengawas pendidikan agama Islam SMA Negeri Semarang

yang masih aktif ada tiga orang yaitu Drs. Sudjadi, Drs. Fandol, dan Dra.

Andjarjati. Sedangkan tiga pengawas PAI yang lain yaitu Dra. Djamhuri

M. Nur Rasyid dan Dra. Aminatun Sumbono sudah pensiun dan satu orang

1 Dokumentasi data jumlah pengawas SMP/SMA/SMK Kota Semarang tahun 2005.

Page 2: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

38

pengawas yaitu Drs. MA. Djamil BR. sedang sakit sehingga belum bisa

melaksanakan tugasnya sebagai pengawas pendidikan agama Islam SMA

Negeri Semarang.

Adapun sekolah yang menjadi tanggung jawab supervisi Drs.

Sudjadi ada 36 sekolah dengan perincian sebagai berikut :

SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah ; MTs

Swasta berjumlah 3 sekolah ; SMA N berjumlah 2 sekolah dan SMA

Swasta berjumlah 6 sekolah ; SMK N berjumlah 3 sekolah dan SMK

Swasta berjumlah 4 sekolah ; MAN berjumlah 1 sekolah dan MA Swasta

berjumlah 2 sekolah.2 Adapun SMA Negeri Semarang yang menjadi

tanggung jawab supervisinya yaitu SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 9

Semarang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Adapun sekolah yang menjadi tanggung jawab supervisi Drs.

Fandol berjumlah 35 sekolah dengan perincian sebagai berikut :

SMP N berjumlah 8 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 6 sekolah ; MTs

Swasta berjumlah 5 sekolah ; SMA N berjumlah 1 sekolah dan SMA

Swasta berjumlah 5 sekolah ; SMK N berjumlah 2 sekolah dan SMK

Swasta berjumlah 7 sekolah ; dan MAN berjumlah 1 sekolah.3 Adapun

SMA Negeri Semarang yang menjadi tanggung jawab supervisinya adalah

SMA Negeri 12 Semarang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

Sedangkan sekolah yang menjadi tanggung jawab supervisi Dra.

Andjarjati berjumlah 38 sekolah dengan perincian sebagai berikut :

SMP N berjumlah 7 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 15 sekolah ; MTs

Negeri berjumlah 1 sekolah ; MTs Swasta berjumlah 4 sekolah ; SMA N

berjumlah 1 sekolah dan SMA Swasta berjumlah 5 sekolah ; SMK Swasta

berjumlah 4 sekolah ; dan MA Swasta berjumlah 1 sekolah.4 Adapun SMA

2 Dokumentasi data pembagian tugas pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang

tahun 2005. 3 Dokumentasi data pembagian tugas pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang

tahun 2005. 4 Dokumentasi data pembagian tugas pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang

tahun 2005.

Page 3: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

39

Negeri Semarang yang menjadi tanggung jawab supervisinya adalah SMA

Negeri 10 Semarang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Latar belakang pendidikan pengawas PAI SMA Negeri Semrang.

Drs. Sudjadi mengawali pendidikannya di Sekolah Rakyat

Negeri Baleraksa yaitu di kota Purbaligga lulus tahun 1960. Setelah tamat

beliau melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di

Purwokerto selama 6 tahun dan lulus tahun 1967. kemudian beliau

melanjutkan pendidikannya di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, lulus tahun 1977.

Drs. Fandol mengawali pendidikannya di Sekolah Rakyat Negeri

di Kendal, lulus tahun 1961. Setelah tamat beliau melanjutkan ke

Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) Negeri di Salatiga selama 3

tahun dan lulus tahun 1964. kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di

Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA) di Surakarta selama 2 tahun, lulus

tahun 1966. Beliau melanjutkan pendidikannya di Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang, lulus tahun 1978.

Dra. Andjarjati memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah

(MI) Muhammadiyah Sragen, lulus tahun 1964. Setelah tamat beliau

melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP)

Muhammadiyah di Sragen selama 2 tahun dan lulus tahun 1966.

Kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di Pendidikan Guru Agama

Atas (PGAA) Negeri di Surakarta, lulus tahun 1973. Beliau melanjutkan

lagi pendidikannya yaitu Sarjana Muda di UII di Surakarta, lulus tahun

1977 dan kemudian sekolah lagi S1 di Fakultas Tarbiyah UII Surakarta,

lulus tahun 1988.

3. Pengalaman kerja pengawas PAI SMA Negeri Semarang menjadi guru

dan pengawas pendidikan agama Islam.

Sebelum menjadi pengawas PAI SMP / SMA/ SMK kota

Semarang, Drs. Sudjadi menjadi guru MTs di Wonosobo selama 6 tahun

(1968-1974), menjadi guru agama Islam di SMA Negeri 3 Semarang

selama 10 tahun (1974-1984), penilik pendais Depag kota Semarang

Page 4: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

40

selama 8 tahun (1984-1992), Kasubsi Bimbingan Pengajaran Depag kota

Semarang selama 3 tahun (1992-1995) dan terakhir menjadi pengawas

pendidikan agama Islam SMP/ SMA/ SMK kota Semarang dari tahun

1995 sampai sekarang (10 tahun).5

Sebelum menjadi pengawas PAI SMP / SMA/ SMK kota

Semarang, Drs. Fandol menjadi guru pendidikan agama Islam SMP di

Kendal selama 10 tahun (1967-1977), menjadi pengawas pendidikan

agama Islam di Kandepag Kab. Kendal selama 15 tahun (1977-1992),

pengawas pendais Kandepag Kab. Semarang selama 5 tahun (1992-1997),

dan terakhir menjadi pengawas pendidikan agama Islam SMP/ SMA/

SMK kota Semarang dari tahun 1997 sampai sekarang (8 tahun).6

Sebelum menjadi pengawas PAI SMP / SMA/ SMK kota

Semarang, Dra. Andjarjati menjadi guru MI di Sragen selama 5 tahun

(1966-1971), menjadi guru pendidikan agama Islam SD di Solo selama 10

tahun (1971-1981), menjadi guru pendidikan agama Islam di SMP Sragen

selama 1 tahun (1981-1982), menjadi kepala sekolah SMP di Sragen

selama 9 tahun (1982-1991), menjadi penilik pendais Kandepag di Sragen

selama 8 tahun (1989-1997), menjadi anggota legislative FKP Sragen

selama 2 tahun (1997-1999) dan terakhir menjadi pengawas pendidikan

agama Islam SMP/ SMA/ SMK kota Semarang dari tahun 1999 sampai

sekarang (6 tahun).7

B. Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri

Semarang

1. Tugas-tugas Pengawas PAI SMA Negeri Semarang.

Bahwasanya supervisi pendidikan agama Islam merupakan

usaha-usaha bimbingan agar pelaksanaan dalam pengajaran pendidikan

5 Dokumentasi daftar riwayat hidup pengawas PAI Kandepag Kota Semarang tahun

2005. 6 Dokumentasi daftar riwayat hidup pengawas PAI Kandepag Kota Semarang tahun

2005. 7 Dokumentasi data pembagian tugas pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang

tahun 2005.

Page 5: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

41

agama Islam sesuai dengan ketentuan kurikulum dan perencanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam. Kegiatan pengawasan pendidikan

agama Islam tersebut diarahkan pada perbaikan dan pengembangan proses

belajar-mengajar yang lebih baik. Begitu juga dengan supervisi pendidikan

agama Islam di SMA Negeri Semarang, pengawas pendidikan agama

Islam SMA Negeri Semarang mempunyai tugas untuk mengadakan

supervisi pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang dalam

kegiatan yang bersifat teknis edukatif.

Supervisi teknis edukatif ini meliputi kurikulum pendidikan

agama Islam, proses belajar-mengajar, evaluasi / penilaian dan kegiatan

ekstra kurikuler yang bersifat keagamaan.8

a. Supervisi terhadap kurikulum pendidikan agama Islam, meliputi :

1). Kelengkapan dokumen kurikulum pendidikan agama Islam

termasuk GBPPnya

2). Kelengkapan buku paket pendidikan agama Islam (buku teks pokok

dan buku-buku penunjang)

b. Supervisi terhadap proses belajar-mengajar

1). Persiapan mengajar guru agama, yang meliputi :

a). Analisis materi pelajaran (AMP), bila diperlukan

b). Program satuan pelajaran

c). Rencana pengajaran/persiapan mengajar harian.

d). Buku-buku yang digunakan.

2). Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, yang meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3). Pemanfaatan sarana / alat dan media pembelajaran, yang mencakup

:

a). Sarana pokok (buku teks/buku penunjang)

b). Alat peraga (bila diperlukan)

c). Kondisi sarana yang ada

8 Departemen Agama RI, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi

Pendidikan, (Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004), hlm. 51-55

Page 6: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

42

d). Dampak alat bantu terhadap KBM.

4). Kemampuan dalam mengembangkan, yang meliputi pendekatan

belajar-mengajar dan metode belajar-mengajar pendidikan agama

Islam.

5). Penilaian / evaluasi proses dan hasil belajar siswa, yang mencakup :

a). Penilaian terhadap proses belajar

b). Penilaian terhadap hasil belajar

c). Feed back bagi guru pendidikan agama Islam.

c. Supervisi terhadap penilaian / evaluasi pendidikan agama Islam, yang

mencakup :

1). Penilaian yang dilakukan guru pendidikan agama Islam sesuai

dengan materi dan tujuan yang ingin dicapai atau tidak.

2). Penilain yang dilakukan guru pendidikan agama Islam relevan

dengan aspek yang ingin dikembangkan atau tidak.

3) Butir-butir soal yang diajukan telah sesuai dengan tingkat perkem

bangan siswa atau tidak.

4). Guru pendidikan agama Islam memiliki buku pedoman penilaian

sebagai sumber atau tidak.

d. Supervisi terhadap kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat keagamaan,

meliputi :

1). Dorongan kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan di SMA Negeri Semarang.

2). Peran guru dan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di

SMA Negeri Semarang.

3). Kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang dilaksanakan di SMA

Negeri Semarang .

4). Dampak positif dari kegiatan ekstra kurikuler keagamaan dan

kendala-kendalanya.

Oleh karena itu pengawasan pendidikan agama Islam di SMA

Negeri Semarang hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang

matang.

Page 7: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

43

2. Teknik-teknik yang digunakan pengawas PAI SMA Negeri Semarang.

Dalam melaksanakan tugas-tugas kepengawasan pendidikan

agama Islam di SMA Negeri Semarang, para pengawas pendidikan agama

Islam menggunakan beberapa teknik supervisi antara lain :

a. Kunjungan kelas (observasi kelas)

Kunjungan kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh

supervisor / pengawas pendidikan agama Islam terhadap kelas-kelas

tertentu pada sekolah menengah atas (SMA) yang telah diprogramkan

untuk disupervisi. Kunjungan kelas dilakukan dalam rangka

memperoleh gambaran yang sebenarnya, tentang proses belajar-

mengajar yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dan para siswa

di kelas tersebut.9

Bapak Sudjadi dalam melaksanakan observasi kelas di SMA

Negeri 09 Semarang biasanya terlebih dahulu memberitahukan kepada

guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 09 Semarang. Ketika

observasi kelas Bapak Sudjadi mengikuti pelajaran pendidikan agama

Islam kurang lebih selama 15 menit dan mengambil tempat duduk di

belakang agar tidak membuyarkan perhatian siswa.10

Bapak Fandol dalam melaksanakan observasi kelas di SMA

Negeri 12 Semarang terlebih dahulu memberitahukan kepada guru

pendidikan agama Islam SMA Negeri 12 Semarang. Pada saat

observasi kelas Bapak Fandol mengikuti pelajaran pendidikan agama

Islam kurang lebih selama 15 menit dan mengambil tempat duduk di

belakang agar tidak membuyarkan perhatian siswa terhadap pelajaran

pendidikan agama Islam yang diajarkan guru.11

Ibu Andjarjati dalam melaksanakan observasi kelas di SMA

Negeri 10 Semarang biasanya tidak memberitahukan terlebih dahulu

9 Ibid., hlm. 38. 10 Hasil observasi di SMA Negeri 9 Semarang pada hari Rabu tanggal 12 Oktober

2005. 11 Hasil observasi di SMA Negeri 12 Semarang pada hari Kamis tanggal 27 Oktober

2005.

Page 8: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

44

kepada guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 10 Semarang. Pada

waktu observasi kelas Ibu Andjarjati mengikuti pelajaran pendidikan

agama Islam kurang lebih selama 20 menit dan duduk di belakang agar

tidak mengganggu perhatian siswa.12

b. Kunjungan sekolah

Kunjungan sekolah adalah kunjungan pengawas / supervisor

pendidikan agama Islam ke SMA Negeri Semarang baik atas

permintaan kepala sekolah ataupun atas perintah ketua kelompok kerja

pengawas (ketua pokjawas) pendidikan agama Islam kota Semarang.

Kunjungan sekolah dimaksudkan untuk mengetahui sikap profesional

guru pendidikan agama Islam, kurikulum, dan kelengkapan sarana dan

prasarana pendidikan agama Islam.13

Bapak Sudjadi melakukan kunjungan sekolah jika diundang

oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Semarang. Biasanya kunjungan

sekolah ini berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi sekolah

berkenaan dengan guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 9

Semarang.14

Bapak Fandol juga melaksanakan kunjungan sekolah karena

permintaan Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Semarang. Biasanya

kunjungan sekolah ini berhubungan dengan permasalahan yang

dihadapi sekolah berkenaan dengan guru pendidikan agama Islam

SMA Negeri 12 Semarang.15

Ibu Andjarjati terkadang melakukan kunjungan sekolah

meskipun bukan karena permintaan Kepala Sekolah SMA Negeri 10

12 Hasil observasi di SMA Negeri 10 Semarang pada hari Selasa tanggal 15 November

2005. 13 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 40. 14 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 4 dan 9

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2005. 15 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 12 Semarang),

wawancara, Semarang, pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2005.

Page 9: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

45

Semarang. Biasanya kunjungan sekolah ini berhubungan dengan

pendidikan agama Islam di SMA Negeri 10 Semarang.16

c. Wawancara

Salah satu teknik supervisi yang juga dilakukan pengawas

PAI SMA Negeri Semarang adalah wawancara. Wawancara atau temu

wicara dilakukan setelah kegiatan observasi kelas. Hal ini dilakukan

dalam rangka penilaian dari pembinaan atau mencari titik temu dalam

usaha pemecahan masalah.

Wawancara dapat dilaksanakan secara individual maupun

kelompok. Teknik individual digunakan apabila orang yang disupervisi

mempunyai masalah-masalah khusus atau bersifat sangat pribadi.

Dengan teknik ini para pengawas pendidikan agama Islam SMA

Negeri Semarang akan memperoleh kejelasan tentang :

1). Bermacam-macam masalah yang dihadapi guru pendidikan agama

Islam secara perseorangan atau individual.

2). Kemampuan guru pendidikan agama Islam dengan supervisor PAI

yang bersangkutan secara pribadi namun tetap dalam kasus konteks

pendidikan dan pengajaran agama Islam.

3). Hubungan guru pendidikan agama Islam dengan supervisor PAI

yang bersangkutan secara pribadi namun tetap dalam konteks

pendidikan dan pengajaran agama Islam.

Sedangkan teknik kelompok adalah teknik pelaksanaan

supervisi terhadap kelompok kerja guru (KKG) atau musyawarah guru

mata pelajaran (MGMP). Dalam teknik kelompok ini dapat dilakukan

melalui :

1). Rapat berkala dengan KKG atau MGMP

2). Diskusi-diskusi kelompok

3). Pertemuan-pertemuan tertentu baik formal maupun informal,

seperti orientasi, rapat kerja, dan penataran.17

16 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 10 Semarang),

wawancara, Semarang, pada hari Selasa tanggal 15 November 2005.

Page 10: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

46

Bapak Sudjadi melaksanakan teknik wawancara secara

individual setelah kegiatan pelajaran agama di kelas selesai. Hal ini

dilakukan dalam rangka penilaian dari hasil observasi kelas dan

pembinaan untuk mencari titik temu dalam usaha pemecahan masalah.

Untuk teknik kelompok, Bapak Sudjadi melakukannya dalam KKG /

MGMP yang dilaksanakan satu semester sekali, diskusi-diskusi yang

diselenggarakan oleh sekolah yang mana waktunya tidak ditentukan

dan pertemuan-pertemuan seperti penataran guru pendidikan agama

Islam yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam yang

waktunya juga tidak ditentukan.18

Bapak Fandol melaksanakan teknik wawancara secara

individual setelah kegiatan pelajaran agama di kelas selesai. Hal ini

dilakukan dalam rangka penilaian dari hasil observasi kelas dan

pembinaan untuk mencari titik temu dalam usaha pemecahan masalah.

Untuk teknik kelompok, Bapak Fandol juga melakukannya dalam

KKG / MGMP yang dilaksanakan satu semester sekali, diskusi-diskusi

yang diselenggarakan oleh sekolah yang mana waktunya tidak

ditentukan dan pertemuan-pertemuan seperti penataran guru

pendidikan agama Islam yang diselenggarakan oleh Yayasan

Pendidikan Islam yang waktunya juga tidak ditentukan.19

Ibu Andjarjati melaksanakan teknik wawancara secara

individual juga setelah kegiatan pelajaran agama di kelas selesai. Hal

ini dilakukan dalam rangka penilaian dari hasil observasi kelas dan

pembinaan untuk mencari titik temu dalam usaha pemecahan masalah.

Untuk teknik kelompok, Ibu Andjarjati melakukannya dalam KKG /

MGMP yang dilaksanakan satu semester sekali, diskusi-diskusi yang

diselenggarakan oleh sekolah yang mana waktunya tidak ditentukan

17 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 44-45. 18 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 4 dan 9

Semarang), wawancara pada hari dan tanggal yang sama. 19 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 12 Semarang),

wawancara pada hari dan tanggal yang sama.

Page 11: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

47

dan pertemuan-pertemuan seperti penataran guru pendidikan agama

Islam yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam yang

waktunya juga tidak ditentukan.20

Dalam teknik kelompok ini supervisor dapat bertindak

sebagai pemakalah atau nara sumber. Bila diperlukan dapat pula

memanggil nara sumber / tenaga ahli atau pakar pendidikan maupun

pejabat struktural yang lain.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Supervisi PAI di SMA Negeri Semarang

Disamping itu pengawas PAI dalam melaksanakan pengawasan

pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang juga melalui langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Persiapan

Sebelum melaksanakan supervisi, para pengawas PAI SMA

Negeri Semarang terlebih dahulu menyusun perencanaan / program,

baik itu program tahunan (PROTA) maupun program semester

(PROMES). Yang mana di dalam PROTA / PROMES kegiatannya

meliputi :

1). menilai hasil belajar / bimbingan siswa dan kemampuan guru,

2). mengumpulkan dan mengolah SDP, PBM dan lingkungan

madrasah / sekolah,

3). mengumpulkan analisa belajar guru pendidikan agama Islam dan

sumber daya pendidikan (SDP),

4). melaksanakan pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di

madrasah,

5). menyusun hasil evaluasi dan hasil pengawasan ,

6). melaksanakan pembinaan madrasah selain proses belajar mengajar,

7). melaksanakan evaluasi hasil pengawasan per mata pelajaran.

Adapun program tahunan yang dibuat Drs. Sudjadi, bulan

Juli dan Januari diprogramkan untuk menyusun program-program

20 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA N 10 Semarang),

wawancara pada hari dan tanggal yang sama.

Page 12: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

48

sekolah / madrasah, menilai hasil belajar / bimbingan siswa dan

kemampuan guru dilakukan pada bulan Agustus dan Februari, pada

bulan September, Oktober, April dan Mei diprogramkan untuk

mengumpulkan dan mengolah sumber daya pendidikan, proses belajar

mengajar, dan lingkungan madrasah, mengumpulkan analisa belajar,

GPAI dan sumber daya pendidikan diprogramkan pada bulan

September, Oktober, November, Maret, April, dan Mei, melaksanakan

pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di madrasah

diprogramkan pada bulan September, Oktober, November, Desember,

Februari, Maret, April, dan Mei, menyusun hasil evaluasi dan hasil

pengawasan diprogramkan pada bulan Oktober, November, Desember,

Maret, April, dan Mei; melaksanakan pembinaan madrasah selain

proses belajar mengajar diprogramkan pada bulan Oktober, November,

Desember, Maret, April, dan Mei; kemudian melaksanakan evaluasi

hasil pengamatan per mata pelajaran diprogramkan pada bulan

Desember dan Juni.21

Dalam program semester I tahun ajaran 2005/2006, Drs.

Sudjadi memprogramkan menilai hasil belajar / bimbingan siswa pada

minggu ke 1 dan 4 bulan Juli; mengumpulkan dan mengolah sumber

daya pendidikan, proses belajar mengajar dan lingkungan madrasah

diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan Agustus,

mengumpulkan analisa belajar, GPAI dan sumber daya pendidikan

diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan September;

melaksanakan pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di

Madrasah diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan Juli, minggu ke

1,2,3 dan 4 bulan Agustus, September, Oktober, November; menyusun

hasil evaluasi dan hasil pengawasan diprogramkan pada minggu ke 3

dan 4 bulan November dan minggu ke 1 bulan Desember;

melaksanakan pembinaan madrasah selain proses belajar mengajar

21 Sudjadi, Program Tahunan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006.

Page 13: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

49

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan September dan minggu

ke 1 bulan Oktober dan minggu ke 1 dan 2 bulan Desember;

melaksanakan evaluasi hasil pengawasan per mata pelajaran

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan November dan minggu

ke 1 dan 2 bulan Desember.22

Kemudian untuk persiapan supervisi kunjungan kelas ke

SMA Negeri Semarang (SMA Negeri 4 dan 9 Semarang) Drs. Sudjadi

menyiapkan instrumen supervisi menilai hasil belajar / bimbingan

siswa dan kemampuan guru yang digunakan untuk merekam hasil

observasi / kunjungan kelas.23

Sedangkan program tahunan yang dibuat Drs. Fandol,

memprogramkan bulan Juli dan Januari untuk menyusun program-

program sekolah / madrasah, menilai hasil belajar / bimbingan siswa

dan kemampuan guru dilakukan pada bulan Agustus dan Februari,

pada bulan September, Oktober, April dan Mei diprogramkan untuk

mengumpulkan dan mengolah sumber daya pendidikan, proses belajar

mengajar, dan lingkungan madrasah, mengumpulkan analisa belajar,

GPAI dan sumber daya pendidikan diprogramkan pada bulan

September, Oktober, November, Maret, April, dan Mei, melaksanakan

pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di madrasah

diprogramkan pada bulan September, Oktober, November, Desember,

Februari, Maret, April, dan Mei, menyusun hasil evaluasi dan hasil

pengawasan diprogramkan pada bulan Oktober, November, Desember,

Maret, April, dan Mei; melaksanakan pembinaan madrasah selain

proses belajar mengajar diprogramkan pada bulan Oktober, November,

Desember, Maret, April, dan Mei; kemudian melaksanakan evaluasi

22 Sudjadi, Program Semester I Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006. 23 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 4 dan 9

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2005.

Page 14: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

50

hasil pengamatan per mata pelajaran diprogramkan pada bulan

Desember dan Juni.24

Untuk program semester I tahun ajaran 2005/2006, Drs.

Fandol memprogramkan menilai hasil belajar / bimbingan siswa pada

minggu ke 1 dan 4 bulan Juli; mengumpulkan dan mengolah sumber

daya pendidikan, proses belajar mengajar dan lingkungan madrasah

diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan Agustus,

mengumpulkan analisa belajar, GPAI dan sumber daya pendidikan

diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan September;

melaksanakan pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di

Madrasah diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan Juli, minggu ke

1,2,3 dan 4 bulan Agustus, September, Oktober, November; menyusun

hasil evaluasi dan hasil pengawasan diprogramkan pada minggu ke 3

dan 4 bulan November dan minggu ke 1 bulan Desember;

melaksanakan pembinaan madrasah selain proses belajar mengajar

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan September dan minggu

ke 1 bulan Oktober dan minggu ke 1 dan 2 bulan Desember;

melaksanakan evaluasi hasil pengawasan per mata pelajaran

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan November dan minggu

ke 1 dan 2 bulan Desember.25

Kemudian untuk persiapan supervisi kunjungan kelas ke

SMA Negeri Semarang (SMA Negeri 12 Semarang) Drs. Fandol

menyiapkan instrumen supervisi menilai hasil belajar / bimbingan

siswa dan kemampuan guru yang digunakan untuk merekam hasil

observasi / kunjungan kelas.26

Kemudian program tahunan Dra. Andjarjati,

memprogramkan bulan Juli dan Januari untuk menyusun program-

24 Fandol, Program Tahunan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006. 25 Fandol, Program Semester I Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006. 26 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 12

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2005.

Page 15: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

51

program sekolah / madrasah, menilai hasil belajar / bimbingan siswa

dan kemampuan guru dilakukan pada bulan Agustus dan Februari,

pada bulan September, Oktober, April dan Mei diprogramkan untuk

mengumpulkan dan mengolah sumber daya pendidikan, proses belajar

mengajar, dan lingkungan madrasah, mengumpulkan analisa belajar,

GPAI dan sumber daya pendidikan diprogramkan pada bulan

September, Oktober, November, Maret, April, dan Mei, melaksanakan

pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di madrasah

diprogramkan pada bulan September, Oktober, November, Desember,

Februari, Maret, April, dan Mei, menyusun hasil evaluasi dan hasil

pengawasan diprogramkan pada bulan Oktober, November, Desember,

Maret, April, dan Mei; melaksanakan pembinaan madrasah selain

proses belajar mengajar diprogramkan pada bulan Oktober, November,

Desember, Maret, April, dan Mei; kemudian melaksanakan evaluasi

hasil pengamatan per mata pelajaran diprogramkan pada bulan

Desember dan Juni.27

Untuk program semester I tahun ajaran 2005/2006, Dra.

Andjarjati memprogramkan menilai hasil belajar / bimbingan siswa

pada minggu ke 1 dan 4 bulan Juli; mengumpulkan dan mengolah

sumber daya pendidikan, proses belajar mengajar dan lingkungan

madrasah diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan Agustus,

mengumpulkan analisa belajar, GPAI dan sumber daya pendidikan

diprogramkan pada minggu ke 1,2,3 dan 4 bulan September;

melaksanakan pembinaan kepada GPAI dan tenaga lainnya di

Madrasah diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan Juli, minggu ke

1,2,3 dan 4 bulan Agustus, September, Oktober, November; menyusun

hasil evaluasi dan hasil pengawasan diprogramkan pada minggu ke 3

dan 4 bulan November dan minggu ke 1 bulan Desember;

melaksanakan pembinaan madrasah selain proses belajar mengajar

27 Andjarjati, Program Tahunan Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006.

Page 16: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

52

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan September dan minggu

ke 1 bulan Oktober dan minggu ke 1 dan 2 bulan Desember;

melaksanakan evaluasi hasil pengawasan per mata pelajaran

diprogramkan pada minggu ke 3 dan 4 bulan November dan minggu

ke 1 dan 2 bulan Desember. 28

Kemudian untuk persiapan supervisi kunjugan kelas ke SMA

Negeri Semarang (SMA Negeri 10 Semarang) Drs. Andjarjati

menyiapkan instrumen supervisi menilai hasil belajar / bimbingan

siswa dan kemampuan guru yang digunakan untuk merekam hasil

observasi / kunjungan kelas.29

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan pengawasan pendidikan agama Islam di

SMA Negeri Semarang, pengawas menciptakan suasana kekerabatan

dengan guru PAI yang akan disupervisi, berbeda dengan seseorang

yang akan menginspeksi. Sedapat mungkin pengawas PAI berusaha

menciptakan suasana akrab dan keterbukaan, sehingga guru agama

yang akan disupervisi mengemukakan hal-hal sesungguhnya, yang

berguna sebagai bahan masukan untuk pembinaan.

Sebelum melakukan observasi kelas, Drs. Sudjadi (pengawas

PAI SMA N 9 Semarang) menemui dan berdialog keakraban dengan

guru PAI SMA N 9 Semarang yaitu Bapak M. Latif. Drs. Sudjadi

menanyakan materi / bahan apa yang akan diajarkan, bagaimana

keadaan para siswa dan sikap mereka terhadap mata pelajaran

pendidikan agama Islam, bagaimana prestasi belajar siswa, persiapan

apa yang telah dilakukan, alat peraga apa yang digunakan, metode apa

yang akan digunakan, termasuk meminta program-program atau

persiapan-persiapan yang telah di buat oleh Bapak M. Latif sebelum

mengajar. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak M. Latif, bahwa

28 Andjarjati, Program Semester I Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Semarang

tahun pelajaran 2005/2006. 29 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 10

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 14 November 2005.

Page 17: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

53

sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung Bapak Sudjadi terlebih

dahulu menanyakan dan melihat persiapan apa saja yang telah dibuat

untuk mengajar di kelas.30 Pada waktu observasi kelas, Drs. Sudjadi

duduk di bagian belakang dan ini berlangsung selama 15 menit. Hal ini

dimaksudkan agar tidak mengganggu atau membuyarkan perhatian

siswa terhadap pelajaran agama yang dihadapi.31

Sebelum melakukan observasi kelas, Drs. Fandol (pengawas

PAI SMA N 9 Semarang) terlebih dahulu juga menemui dan berdialog

keakraban dengan guru PAI SMA N 12 Semarang yaitu Bapak Subadi.

Drs. Fandol menanyakan materi / bahan apa yang akan diajarkan,

bagaimana keadaan para siswa dan sikap mereka terhadap mata

pelajaran pendidikan agama Islam, bagaimana prestasi belajar siswa,

persiapan apa yang telah dilakukan, alat peraga apa yang digunakan,

metode apa yang akan digunakan, termasuk meminta program-

program atau persiapan-persiapan yang telah di buat oleh Bapak

Subadi sebelum mengajar. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak Subadi,

bahwa sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung Bapak Fandol

terlebih dahulu menanyakan dan melihat persiapan apa saja yang telah

dibuat untuk mengajar di kelas.32 Pada waktu observasi kelas, Drs.

Fandol mengambil tempat duduk di bagian belakang dan ini

berlangsung kurang lebih selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar

tidak mengganggu atau membuyarkan perhatian siswa terhadap

pelajaran agama yang sedang berlangsung.33

Sebelum melakukan observasi kelas, Dra. Andjarjati

(pengawas PAI SMA N 10 Semarang) terlebih dahulu juga menemui

dan berdialog keakraban dengan guru PAI SMA N 10 Semarang yaitu

30 M. Latif, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 9 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2005. 31 Hasil Observasi di SMA Negeri 9 Semarang pada hari Rabu tanggal 12 Oktober

2005. 32 Subadi, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 12 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2005. 33 Hasil Observasi di SMA Negeri 12 Semarang pada hari Kamis tanggal 27 Oktober

2005.

Page 18: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

54

Bapak Achmad Fadlol. Dra. Andjarjati menanyakan materi / bahan apa

yang akan diajarkan, bagaimana keadaan para siswa dan sikap mereka

terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam, bagaimana prestasi

belajar siswa, persiapan apa yang telah dilakukan, alat peraga apa yang

digunakan, metode apa yang akan digunakan, termasuk meminta

program-program atau persiapan-persiapan yang telah di buat oleh

Bapak Fadlol sebelum mengajar. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak

Fadlol, bahwa sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung Ibu

Andjarjati terlebih dahulu menanyakan dan melihat persiapan apa saja

yang telah dibuat untuk mengajar di kelas.34 Pada waktu observasi

kelas, Dra. Andjarjati duduk di bagian belakang dan ini berlangsung

kurang lebih selama 20 menit. Hal ini dimaksudkan agar tidak

mengganggu atau membuyarkan perhatian siswa.35

c. Penilaian

Sesudah kegiatan belajar-mengajar berlangsung, Bapak M.

Latif menemui Bapak Sudjadi dan terjadi wawancara keakraban

berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung

ataupun jika ada masalah yang dihadapi oleh Bapak M. Latif dalam

mengajar. Disinilah penilaian terhadap kemampuan guru khususnya

Bapak M. Latif terjadi. Drs. Sudjadi mengisi instrumen supervisi

(menilai hasil belajar / bimbingan siswa dan kemampuan guru) yang

mana di bawahnya dicantumkan pula saran-saran untuk Bapak M.

Latif untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya. Bapak

Sudjadi dalam memberikan nilai kepada Bapak M. Latif dengan nilai

minimal B, karena menurutnya Bapak M. Latif adalah seorang guru

yang cukup profesioanl.36 Bapak M. Latif juga menambahkan bahwa

dalam penilaian Bapak Sudjadi memberikan penilaian yang

34 Achmad Fadlol, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 10 Semarang,

wawancara, Semarang, pada hari Selasa tanggal 15 November 2005. 35 Hasil Observasi di SMA Negeri 10 Semarang pada hari Selasa tanggal 15 November

2005. 36 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 4 dan 9

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2005.

Page 19: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

55

memuaskan dan dalam memberikan saran tidak seperti menginspeksi

tetapi sebagai rekan kerja.37

Dan di SMA Negeri 12 Semarang, Bapak Subadi sebagai

guru pendidikan agama Islam setelah kegiatan belajar mengajar selesai

menemui Bapak Fandol dan terjadi wawancara keakraban berkenaan

dengan kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung ataupun jika

ada masalah yang dihadapi oleh Bapak Subadi dalam mengajar.

Disinilah penilaian terhadap kemampuan guru yaitu Bapak Subadi

terjadi. Drs. Fandol mengisi instrumen supervisi (menilai hasil belajar /

bimbingan siswa dan kemampuan guru) yang mana di bawahnya

dicantumkan pula saran-saran untuk Bapak Subadi untuk perbaikan

proses belajar mengajar selanjutnya. Bapak Fandol dalam memberikan

nilai kepada Bapak Subadi juga dengan nilai minimal B, karena

menurutnya guru agama di SMA Negeri Semarang sudah baik dalam

mengajar / profesioanl.38 Bapak Subadi juga menambahkan bahwa

dalam penilaian Bapak Fandol memberikan penilaian yang baik dan

bertindak sebagai rekan kerja.39

Sedangkan di SMA Negeri 10 Semarang, Bapak Fadlol

sebagai guru pendidikan agama Islam setelah kegiatan belajar

mengajar selesai menemui Ibu Andjarjati dan terjadi wawancara

keakraban berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar yang telah

berlangsung ataupun jika ada masalah yang dihadapi oleh Bapak

Fadlol dalam mengajar. Disinilah penilaian terhadap kemampuan guru

yaitu Bapak Fadlol terjadi. Dra. Andjarjati mengisi instrumen supervisi

(menilai hasil belajar / bimbingan siswa dan kemampuan guru) yang

mana di bawahnya dicantumkan pula saran-saran untuk Bapak Fadlol

untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya. Ibu Andjarjati

37 M. Latif, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 9 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2005. 38 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 12

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2005. 39 Subadi, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 12 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2005.

Page 20: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

56

dalam memberikan nilai kepada Bapak Fadlol dengan nilai minimal B,

karena menurutnya seorang guru agama di sekolah negeri Semarang

cukup profesioanl.40 Bapak Fadlol juga menambahkan bahwa dalam

penilaian Ibu Andjarjati memberikan penilaian yang memuaskan dan

dalam memberikan saran tidak pernah menyakiti perasaannya.41

Penilaian terhadap proses dilakukan pada saat kegiatan

supervisi PAI berjalan dan penilaian terhadap hasil dilakukan pada

akhir kegiatan supervisi PAI tersebut. Sedangkan pada akhir semester

atau akhir tahun pelajaran penilaian dilakukan secara menyeluruh.

4. Sarana dan Prasarana

Keberhasilan atau tercapainya suatu tujuan di dukung pula oleh

adanya sarana dan prasarana yang memadai, begitu juga dengan supervisi

pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang. Adapun sarana dan

prasarana yang digunakan oleh Bapak Sudjadi pengawas PAI SMA Negeri

09 Semarang antara lain alat transportasi (kendaraan) milik pribadi, buku-

buku pedoman supervisi baik dari Depag maupun milik sendiri, dan

instrumen-instrumen supervisi yang dibuat oleh ketua pokjawas.42

Dan sarana dan prasarana yang digunakan oleh Bapak Fandol

pengawas PAI SMA Negeri 12 Semarang yaitu alat transportasi

(kendaraan) milik pribadi, buku-buku pedoman supervisi baik dari Depag

maupun milik sendiri, dan instrumen-instrumen supervisi yang dibuat oleh

ketua pokjawas.43

Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang digunakan oleh

Ibu Andjarjati pengawas PAI SMA Negeri 10 Semarang yaitu alat

transportasi (kendaraan) milik pribadi, buku-buku pedoman supervisi baik

40 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 10

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 14 November 2005. 41 Achmad Fadlol, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 10 Semarang,

wawancara, Semarang, pada hari Selasa tanggal 15 November 2005. 42 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 9 dan 4

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2005. 43 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 12

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2005.

Page 21: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

57

dari Depag maupun milik sendiri, dan instrumen-instrumen supervisi yang

dibuat oleh ketua pokjawas.44

5. Waktu pelaksanaan supervisi PAI di SMA Negeri Semarang

Dalam pelaksanaan supervisi PAI, Bapak Sudjadi melakukan

supervisi ke sekolah-sekolah yang menjadi tanggung jawab supervisinya

dalam 1 semester sebanyak 18 minggu. Dan supervisi PAI di SMA Negeri

9 Semarang sebanyak dua kali dalam satu semester.45 Bapak M. Latif

menyatakan bahwa Bapak Sudjadi hanya melakukan kunjungan kelas

(supervisi kelas) satu kali dalam satu semester di SMA Negeri 09

Semarang dan satu kali kunjungan sekolah.46

Bapak Fandol melakukan supervisi ke sekolah-sekolah yang

menjadi tanggung jawab supervisinya dalam 1 semester sebanyak 18

minggu. Dan supervisi PAI di SMA Negeri 12 Semarang hanya satu kali

dalam satu semester.47 Bapak Subadi menyatakan bahwa Bapak Fandol

hanya melakukan kunjungan kelas (observasi kelas) satu kali dalam satu

semester di SMA Negeri 12 Semarang.48

Dan Ibu Andjarjati melakukan supervisi ke sekolah-sekolah yang

menjadi tanggung jawab supervisinya dalam 1 semester juga sebanyak 18

minggu. Dan supervisi PAI di SMA Negeri 10 Semarang dua kali dalam

satu semester.49 Bapak Fadlol menyatakan bahwa Ibu Andjarjati hanya

melakukan kunjungan kelas (observasi kelas) satu kali dalam satu

semester di SMA Negeri 10 Semarang dan satu kali kunjungan sekolah.50

44 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 10

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 14 November 2005. 45 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 4 dan 9

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2005. 46 M. Latif, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 9 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2005. 47 Fandol, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 12

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2005. 48 Subadi, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 12 Semarang, wawancara,

Semarang, pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2005. 49 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/SMA/SMK Kota Semarang (SMA Negeri 10

Semarang), wawancara, Semarang, pada hari Senin tanggal 14 November 2005. 50 Achmad Fadlol, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 10 Semarang,

wawancara, Semarang, pada hari Selasa tanggal 15 November 2005.

Page 22: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

58

C. Problematika yang Dihadapi oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam

dalam Kepengawasan Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri

Semarang

1. Terbatasnya jumlah tenaga pengawas pendidikan agama Islam

Hal ini terlihat dari banyaknya tanggung jawab seorang

pengawas pendidikan agama Islam terhadap sekolah yang harus

disupervisi yaitu antara 35 sampai 36 sekolah untuk tiap orang pengawas.

2. Waktu pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMA Negeri

Semarang

Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMA

Negeri Semarang, pengawas PAI kurang melakukan kunjungan ke SMA

Negeri Semarang. Pengawas pendidikan agama Islam hanya melaksanakan

supervisi pendidikan agama Islam di SMA Negeri Semarang satu kali

dalam satu semester untuk observasi kelas.51

3. Sarana dan prasarana yang terbatas

Sarana dan prasarana yang digunakan pengawas pendidikan

agama Islam SMA Negeri Semarang dalam melaksanakan pengawasan di

SMA Negeri Semarang sangat terbatas. Adapun sarana yang digunakan

pengawas PAI SMA Negeri Semarang untuk mendukung kepengawasan

PAI di SMA Negeri Semarang meliputi alat transportasi yang diusahakan

sendiri (milik pribadi), buku-buku supervisi yang terbatas dan instrumen-

instrumen supervisi yang dibuat oleh ketua pokjawas PAI.52

4. Dana operasioanal pembinaan terbatas

Selama ini tidak ada anggaran khusus dari Departemen Agma

untuk pembinaan guru-guru pendidikan agama Islam. Sehingga untuk

51 M. Latif, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 9 Semarang, wawancara, pada

hari dan tanggal yang sama. 52 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari

Senin tanggal 10 Oktober 2005.

Page 23: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

59

melaksanakan supervisi yang bersifat kelompok seperti penataran maupun

seminar tidak ada dananya.53

D. Solusi yang Dilakukan Pengawas Pendidikan Agama Islam untuk

Mengatasi Problematika dalam Kepengawasan PAI di SMA Negeri

Semarang

1. Terbatasnya jumlah tenaga pengawas pendidikan agama Islam

Berkaitan dengan terbatasnya jumlah tenaga pengawas

pendidikan agama Islam, usaha yang dilakukan pengawas pendidikan

agama Islam adalah dengan pembinaan kepada guru pendidikan agama

Islam secara kelompok yaitu melalui kelompok kerja guru (KKG) maupun

musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).54 Selain itu pengawas PAI

juga membuat jadwal sekolah yang disupervisi sehingga supervisi dapat

berjalan sesuai rencana.

2. Waktu pelaksanaan supervisi pendidikan agama Islam di SMA Negeri

Semarang

Pengawas pendidikan agama Islam menyadari bahwa waktu

kunjungan supervisi ke SMA Negeri Semarang masih kurang dan

pengawas pendidikan agama Islam berusaha untuk tetap berkomunikasi

baik dengan kepala sekolah ataupun guru pendidikan agama Islam SMA

Negeri Semarang di luar jam sekolah.55

3. Sarana dan prasarana yang terbatas

Pengawas pendidikan agama Islam mencoba memanfaatkan

sarana dan prasarana yang telah ada secara maksimal dan menambah

53 Fandol, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari dan

tanggal yang sama 54 Fandol, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari dan

tanggal yang sama. 55 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari

dan tanggal yang sama

Page 24: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

60

sendiri sarana yang mendukung pelaksanaan supervisi pendidikan agama

Islam di SMA Negeri Semarang.56

4. Dana operasional pembinaan yang terbatas

Berkenaan dengan dana operasional pembinaan yang terbatas

pengawas pendidikan agama Islam berupaya untuk menggunakan dana

yang ada secara maksimal.57

56 Sudjadi, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari

dan tanggal yang sama

57 Andjarjati, Pengawas PAI SMP/ SMA/ SMK Kota Semarang, wawancara, pada hari dan tanggal yang sama.

Page 25: BAB III PELAKSANAAN DAN PROBLEMATIKA PENGAWASAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/20/jtptiain-gdl-s1... · SMP N berjumlah 4 sekolah dan SMP Swasta berjumlah 11 sekolah

61