Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Berawal diakhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan
di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan
pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah
Belanda menyerang kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan pemimpin KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak
dibidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
27
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan
kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyedia listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai
PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
VISI:
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
MISI
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
28
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Perusahaan
A. Struktur Organisasi
Sumber PT. PLN (Persero)
Gambar III.1
Struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Pondok Kopi
B. Tata Kerja Organisasi
1. Manajer Area Pelayanan
a. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga
listrik.
b. Mengkoordinasikan proses penyambungan dan tambah daya dengan area
jaringan untuk mempercepat proses pelayanan.
Manajer Area
Pelayanan
Asman
TE
Asman
Niaga
Spv Dal app
Spv ME
Spv Dal susut
Spv Cater
Spv Sar PP
Spv Ad Lang
Spv Lola Piutang
Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff
29
c. Mengelola penanganan keluhan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
d. Mengelola kegiatan tata usaha unit meliputi kepegawaian, kesekretariatan,
keuangan dan pembukuan.
2. Asisten Manajer Transaksi Energi
a. Mengelola data rekening listrik pelanggan.
b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen billing.
c. Mengevaluasi dan mengendalikan Susut, PJU (Penerangan Jalan Umum),
P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik), AMR (Automatic Meter
Reading), Pemeliharaan APP (Alat Pembatas Pengukur), dan akurasi
meter listrik.
d. Mengkoordinaskan dengan aplikasi terkait proses billing.
e. Memonitoring anggaran.
(1) Supervisor Pengendalian Alat Pengukur Pembatas
a. Melakukan updating data PJU (Penerangan Jalan Umum) secara berkala.
b. Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL (Penertiban
Pemakaian Tenaga Listrik) yang telah dilakukan dengan bagian dan rayon
terkait.
c. Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL (Penertiban
Pemakaian Tenaga Listrik) secara rutin.
d. Memastikan perlengkapan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)
sesuai aturan.
(2) Supervisor Meter Elektronik
30
a. Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP (Alat Pembatas
Pengukur).
b. Memonitor pemeliharaan meter elektronik (ME) dan sistem Automatic
Meter Reading (AMR) yang dikerjakan pihak ke 3.
c. Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk
material baru atau bekas andal.
d. Memastikan hasil sampling peneraan APP (Alat Pembatas Pengukur) baru
hasil metrologi dan re-kondisi pihak ke 3.
(3) Supervisor Pengendalian susut
a. Melaksanakan koordinasi dengan Pemda atau Pemkot terkait dengan PJU
(Penerangan Jalan Umum).
b. Memonitor pelaksanaan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)
mandiri.
c. Melaksanakan komunikasi dengan POLRI untuk pelaksanaan P2TL
(Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) dilapangan.
(4) Supervisor Pencatatan Meter
a. Mendapatkan angka meter dan membuat berita acara penerimaan kWh
dari sisi hulu yang benar secara jadwal.
b. Mendapatkan informasi pamakaian, sambungan pelanggan, dan lain-lain
yang tidak benar (pemakaian tidak sah,meter macet,pentaripan, dan lain-
lain) untuk diinformasikan kepada fungsi terkait.
c. Mengelola administrasi sistem RBM (pembuatan atau pemeliharaan),
DPN, PDE atau PDT, meter elektronik, AMR, SMDSM (termasuk
historical pemakaian kWh), dan pembuatan rekening (billing).
31
3. Asisten Manajer Niaga
a. Mengelola pemasaran.
b. Melaksanakan pemasaran dan pelayanan pelanggan.
c. Mengelola pelayanan pengaduan pelanggan.
d. Mengelola data pelanggan.
e. Memonitoring data pasang baru dan tambah daya.
(1) Supervisor Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan dan pengelolaan
pemasaran dan pelayanan pada calon pelanggan, pelaksanaan pelayanan
pada pelanggan perubahan daya tenaga listrik, pelayanan pengaduan
maupun pelayanan lainnya.
b. Memonitor penerimaan biaya penyanggungan dan uang jaminan
pelanggan dan penerimaan lainnya (non tagihan listrik), memonitor dan
mengevaluasi tingkat mutu pelayanan.
(2) Supervisor Pengelola Piutang
a. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.
b. menyediakan data piutang yang lengkap, benar dan akurat secara terus
menerus termasuk melaksanakan rekonsiliasi bersama fungsi terkait.
c. mengelola pengawasan piutang/tunggakan melalui pendekatan khusus,
sosialisasi, penyuluhan, kemitraan sanksi biaya keterlambatan, membuat
perintah kerja pemutusan kerja sementara/rampung kepada fungsi terkait,
termasuk penyelesaian piutang ragu-ragu melalui Kantor Penyelesaian dan
Lelang Negara (KPPLM) dan Daftar Usulan Penghapusan Piutang Ragu
Ragu (DUPRR).
32
(3) Supervisor Administrasi Pelanggan
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan dan pengelola arsip
induk langganan, data induk langganan dan maping langganan.
b. Bertanggung jawab kepada manajer.
c. Bertanggung jawab kepada semua kegiatan administrasi yang berdasarkan
ketentuan perusahaan.
3.1.3. Kegiatan Usaha Perusahaan
Perusahaan Listrik Negara adalah satu-satunya perusahaan milik negara
disektor listrik dan memastikan bahwa setiap orang di seluruh Indonesia memiliki
akses ke listrik. Pada awalnya didirikan sebagai jawatan listrik dan gas dibawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Energi oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27
Oktober 1945 sejak saat itu telah membuat kemajuan pesat dan pada tahun 2015
diakui sebagai salah satu dari 500 perusahaan terbesar di dunia (peringkat 480,
kekayaan 500).
Sebagai perusahaan induk, kami telah mencapai peringkat idAAA dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia dan BBB,- dan Baaa3 --- dari peringkat fich, standar
& miskin, Moody’s – pada tahun 2015. Bisnis kami telah berkembang ke sektor
bisnis lainnya melalui anak perusahaan, entitas asosiasi, usaha patungan dan
kendaraan tujuan khusus (SPV). Bisnis inti kami tetap dalam pasokan listrik,
terutama dalam pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik.
Ditugaskan untuk menyediakan listrik untuk semua bagian negara dan
kepada semua orang. Perusahaan Listrik Negara memiliki kewajiban untuk terus
meningkatkan kapasitas daya dan untuk mengembangkan jaringan distribusi untuk
33
memenuhi permintaan daya. Tidak diragukan lagi, listrik merupakan bagian dari
infrastruktur dasar yang membawa efek multiplier yang besar bagi pembangunan
ekonomi Indonesia.
Sebagai perusahaan yang berbudaya, kami mengendalikan , memiliki dan
mengoperasikan tidak kurang dari 80% kapasitas pembangkitan di Indonesia.
Kami juga merupakan pembeli tunggal listrik yang diproduksi oleh Independent
Power Producers (IPP). Secara total kami mengendalikan lebih dari 52 GW
kapasitas pembangkitan.
PLN mempertimbangkan sejumlah kriteria dalam membangun dan
mengembangkan kapasitas pembangkit, seperti keandalan pembangkit listrik,
efesien biaya, kinerja generator dan lokasi geerator yang harus dekat dengan
konsumen.
1. Pengembangan kapasitas daya dilakukan secara optimal, mengamati prinsip
biaya paling rendah dari pasokan listrik sambil memastikan keandalan diukur
dengan Loss of Load Probability (LOLP) dan margin yang dipesan.
2. Mengembangkan dan memanfaatkan energi terbarukan.
Perusahaan Listrik Negara mengendalikan dan mengoperasikan 100%
jaringan transmisi di Indonesia yang meluas hingga total panjang sirkuit 41,6 ribu
kilo meter (kmc) dan kapasitas gardu total sebesar 92,6 ribu Mega Volt Ampere
(MVA). Dengan mengoperasikan dan mengembangkan jalur transmisi dan gardu
induk, Perusahaan Listrik Negara bertujuan untuk menyeimbangkan kapasitas
pembangkit secara efisien dengan permintaan daya, memenuhi kriteria keandalan
tertentu.
34
Perencanaan, pengembangan dan pengoperasian kapasitas transmisi
dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan beban jangka
panjang hingga 300 tahun dari sekarang dan mengikuti kriteria keandalan N-1.
Perusahaan Listrik Negara mengendalikan dan mengoperasikan jaringan distribusi
100% di Indonesia. Jaringan PLN memiliki total pannjang 890,09 ribu kmc dan
total 50,15 ribu MVA kapasitas trafo. PLN berkomitmen untuk terus
mengembangkan sistem distribusi dengan meningkatkan layanan tegangan,
meningkatkan SAIDI (System Average Interruption Dration Index) dan SAIFI
(System Average Interruption Frequency Index), mengurangi tingkat kehilangan
teknis jaringan dan merhabilitasi jaringan penuaan yang dilanjutkan dengan
perluasan jaringan untuk melayani pertumbuhan dan peningkatan fasilitas
layanan. PLN melayani total 62 juta pelanggan di Indonesia.
3.2. Data Penelitian
3.2.1 Populasi dan Sample
1. Populasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan prima terhadap
kepuasan pelanggan pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) area Pondok
kopi maka penulis menentukan populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT
Perusahaan Listrik Negara (Persero) area Pondok kopi dengan jumlah populasi 40
pelanggan.
2. Sample
Sample yang penulis gunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sample
jenuh yang merupakan salah satu metode Probability Sampling. Penulisan
35
menggunakan sample jenuh karena populasi relatif kecil dari 40 populasi. Sample
jenuh dilakukan dengan cara menentukan seluruh anggota populasi untuk
dijadikan sample sehingga penulis menentukan seluruh 40 pelanggan PT.
Perusahaan Listrik Negara (Persero) area Pondok kopi yang berjumlah 37 sample
sebagai sample penelitian ini.
3.2.2. Karakteristik Responden
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel III.1
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 16 orang 43%
Perempuan 21 orang 57%
Jumlah 37 orang 100%
Sumber: Data penelitian (2018)
Berdasarkan hasil olahan data kuesioner penelitian, karakteristik responden
yang paling banyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 16 orang
dengan presentase 43%, perempuan sebanyak 21 orang dengan presentase 57%.
2. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel III.2
Karakteristik responden berdasarkan usia
Umur Jumlah (orang) Persentase
< 20 Tahun 14 orang 37,8%
21-30 Tahun 16 orang 43,2%
31-40 Tahun 7 orang 19%
Jumlah 37 orang 100%
36
Sumber: Data penelitian (2018)
Berdasarkan hasil data kuesioner penelitian, karakteristik responden yang
paling banyak berdasarkan usia adalah 21 – 30 tahun sejumlah 16 orang dengan
persentase 37,8%, kemudian pada usia 31 – 40 tahun sejumlah 7 orang dengan
persentase 19%, dan usia <20 tahun sejumlah 14 orang dengan persentase 43,2%.
Tabel III.3
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Umur Jumlah (orang) Persentase
SMA/SMK 15 orang 40,5%
D3 17 orang 46%
S1 5 orang 13,5%
Jumlah 37 orang 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Berdasarkan hasil data kuesioner penelitian, karakteristik responden yang
paling banyak berdasarkan pendidikan adalah D3 yaitu sejumlah 17 orang dengan
persentase 46%, kemudian S1 sejumlah 5 orang dengan persentase 13,5%, dan
SMA/SMK sejumlah 15 orang dengan persentase 40,5%.
3.2.3 Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dengan menguji 37 responden untuk menentukan valid atau
tidaknya item-item pernyataan pada kuesioner. Hasil uji validitas dengan rumus
Product Moment dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS 21.0. sebagai
berikut:
a. Uji Validitas Variabel Pelayanan
37
Variabel pelayanan diukur dengan 11 item pernyataan yang diuji validitasnya
menghasilkan output dari program SPSS sebagai berikut:
Tabel III.4
Hasil Uji Validitas SPSS Variabel Pelayanan
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Pelayanan X1 0,444 0,3246 Valid
X2 0,667 0,3246 Valid
X3 0,683 0,3246 Valid
X4 0,689 0,3246 Valid
X5 0,525 0,3246 Valid
X6 0,638 0,3246 Valid
X7 0,441 0,3246 Valid
X8 0,829 0,3246 Valid
X9 0,434 0,3246 Valid
X10 0,514 0,3246 Valid
X11 0,675 0,3246 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Item pernyataan kuesionenr dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel, dan
nilai r tabel dicari dengan menggunakan tingkat signifikan 5% atau 0.05 dengan
uji sisi 2 arah dan df = n-2, yaitu df = 37-2 = 35, dari hasil tersebut dapat
diketahui nilai r tabelnya adalah 0,3246.
b. Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan
Variabel kepuasan diukur dengan 14 item pernyataan yang diuji validitasnya
menghasilkan output dari program SPSS sebagai berikut:
38
Tabel III.5
Hasil Uji Validitas SPSS Variabel Kepuasan
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Y1 0,508 0,3246 Valid
Y2 0,443 0,3246 Valid
Y3 0,726 0,3246 Valid
Y4 0,713 0,3246 Valid
Y5 0,598 0,3246 Valid
Y6 0,622 0,3246 Valid
Y7 0,451 0,3246 Valid
Y8 0,668 0,3246 Valid
Y9 0,572 0,3246 Valid
Y10 0,367 0,3246 Valid
Y11 0,526 0,3246 Valid
Y12 0,399 0,3246 Valid
Y13 0,496 0,3246 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam
kuesioner mempunyai r hitung > r tabel 0,3246, maka pernyataan tersebut valid.
Dengan demikian, seluruh butir soal yang ada dalam kuesioner dari variabel
pelayanan dan kepuasan adalah berjumlah 24 pernyataan dinyatakan valid.
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji masing-masing variabel dengan rumus
Croanbach’s Alpa. Berikut adalah hasil uji realibilitas dengan perhitungan
menggunakan SPSS 21.0 sebagai berikut:
Tabel III.6
Hasil Uji Realibilitas
39
No. Variabel Croancbach’s Interprestasi
Realibilitas
Keterangan
1. Pelayanan
(X)
0,751 0,71 - 0,90 Sangat Kuat
2. Kepuasan
(Y)
0,740 0,71 – 0,90 Sangat Kuat
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software SPSS 21.0, hasil
uji realibilitas Pelayanan (X) yang ada pada kolom Croancbach’s Alpha
menunjukkan nilai realibilitas 0,751. Nilai tersebut memiliki interprestasi
realibilitas yang sangat kuat karena nilai 0,740 tersebut juga berada di dalam nilai
interprestasi 0,71 – 0,90. Berarti, seluruh item pada pernyataan dari variabel
pelayanan (X) dinyatakan relibel dan dapat dipercaya. Sedangkan, hasil uji
realiabilitas kepuasan (Y) yang ada pada kolom Croanbach’s Alpha menunjukkan
nilai realibilitas 0,740. Nilai tersebut memiliki interprestasi yang sangat kuat,
karena nilai 0,740 tersebut berada di nilai interprestasi 0,71 – 0,90. Berarti seluruh
pada pernyataan dari variabel kepuasan (Y) dinyatakan reliabel dan dapat
dipercaya.
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Pelayanan Prima
Untuk mengukur pelatihan yang diberikan oleh PT PLN (Persero) Area
Pondok Kopi digunakan indikator-indikator yang menjadi tolak ukur kuesioner.
Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode pengukuran likert,
dimana setiap pernyataan mengandung 5 alternative jawaban. Adapun bobot nilai
dalam penelitian ini adalah sangat setuju diberi bobot nilali 5, setuju bobot nilai 4,
kurang setuju diberi bobot nilai 3, tidak setuju diberi bobot nilai 2 dan sangat
40
tidak setuju diberi bobot nilai 1. Data hasil kuesioner pelayanan pada tabel-tabel
berikut ini.
Tabel III.7
Hasil Jawaban Responden Terhadap Teknologi Yang Digunakan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 7 19%
Setuju 23 62,1%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.7 menunjukkan bahwa 62,1% responden menyatakan
setuju, 19% responden menyatakan sangat setuju, 16,2% menyatakan kurang
setuju, akan tetapi 2,7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa tegnologi yang digunakan PT PLN (Persero) Area
Pondok Kopi sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.8
Hasil Jawaban Responden Terhadap Perhatian Kepada Pelanggan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 10 27%
Setuju 22 59,4%
Kurang Setuju 4 10,9%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.8 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan
setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju, 10,9% responden menyatakan
41
kurang setuju, akan tetapi 2,7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa perhatian kepada pelanggan sudah menunjukkan
hasil yang baik.
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Tanggung Jawab Keamanan dan
Kenyamanan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 9 24,3%
Setuju 22 59,4%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.9 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan setuju,
24,3% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 16,2% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa tanggung
jawab keamanan dan kenyamanan PT PLN (Persero) Area Pondok kopi sudah
menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Mengutamakan Kepentingan
Pelanggan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 6 16,2%
Setuju 24 64,9%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
42
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.9 menunjukkan bahwa 64,9% responden menyatakan setuju,
16,2% responden menyatakan sangat setuju, 16,2% responden menyatakan kurang
setuju, akan tetapi 2,7% menyatakan tidak setuju. Berdasarkan perhitungan data
diatas, bahwa PT PLN (Persero) Area Pondok Kopi mengutamakan kepentingan
pelanggan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Jujur Dalam Pelayanan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 10 27%
Setuju 17 46%
Kurang Setuju 10 27%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.10 menunjukkan bahwa 46% responden menyatakan setuju,
27% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 27% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa jujur
dalam pelayanan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Ketepatan Waktu Bila Berjanji
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 3 8,2%
Setuju 13 35,1%
Kurang Setuju 16 43,2%
Tidak Setuju 5 13,5%
43
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.11 menunjukkan bahwa 35,1% responden menyatakan
setuju, 8,2% responden menyatakan sangat setuju, 43,2% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 13,5% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa ketepatan dalam berjanji sudah menunjukkan hasil
yang baik.
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Siap Membantu Pelanggan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 11 29,8%
Setuju 20 54%
Kurang Setuju 5 13,5%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.12 menunjukkan bahwa 54% responden menyatakan setuju,
29,8% responden menyatakan sangat setuju, 13,5% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 2,7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa PT PLN (Persero) Area Pondok Kopi siap
membantu pelanggan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.14
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kecepatan Dalam Pelayanan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 11 29,8%
Setuju 15 40,5%
Kurang Setuju 9 24,3%
44
Tidak Setuju 2 5,4%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.13 menunjukkan bahwa 40,5% responden menyatakan
setuju, 29,8% responden menyatakan sangat setuju, 24,3% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 5,4% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa kecepatan dalam pelayanan PT PLN (Persero)
Area Pondok Kopi sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.15
Hasil Jawaban Responden Terhadap Komunikasi Yang Lancar
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 9 24,3%
Setuju 23 62,1%
Kurang Setuju 4 10,9%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.14 menunjukkan bahwa 62,1% responden menyatakan
setuju, 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 10,9% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 2,7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa komunikasi yang lancar sudah menunjukkan hasil
yang baik.
Tabel III.16
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Sopan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 14 37,8%
Setuju 21 56,8%
Kurang Setuju 2 5,4%
Tidak Setuju 0 0
45
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.15 menunjukkan bahwa 56,8% responden menyatakan
setuju, 56,8% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 5,4% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa pelayanan
yang sopan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.17
Hasil Jawaban Responden Terhadap Trampil Dalam Melaksanakan Tugas
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 8 21,6%
Setuju 25 67,5%
Kurang Setuju 4 10,9%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.16 menunjukkan bahwa 67,5% responden menyatakan
setuju, 21,6% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 10,9% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa trampil
dalam melaksanakan tugas sudah menunjukkan hasil yang baik.
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan
Untuk mengukur pelatihan yang diberikan oleh PT PLN (Persero) Area
Pondok Kopi digunakan indikator-indikator yang menjadi tolak ukur kuesioner.
Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode pengukuran likert,
dimana setiap pernyataan mengandung 5 alternative jawaban. Adapun bobot nilai
46
dalam penelitian ini adalah sangat setuju diberi bobot nilai 5, setuju bobot nilai 4,
kurang setuju diberi bobot nilai 3, tidak setuju diberi bobot nilai 2 dan sangat
tidak setuju diberi bobot nilai 1. Data hasil kuesioner kepuasan pada tabel-tabel
berikut ini.
Tabel III.18
Hasil Jawaban Responden Terhadap Produk Berkualitas
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 13 35,1%
Setuju 21 56,8%
Kurang Setuju 2 5,4%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.17 menunjukkan bahwa 56,8% responden menyatakan
setuju, 35,1% responden menyatakan sangat setuju, 5,4% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 2,7% menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa produk berkualitas sudah menunjukkan hasil yang
baik.
Tabel III.19
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Sesuai Dengan Yang
Diharapkan
Kategori Jumlah Persentase
47
Sangat setuju 7 19%
Setuju 24 64,8%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.18 menunjukkan bahwa 64,8% responden menyatakan
setuju, 19% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 16,2% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa pelayanan
sesuai dengan yang diharapkan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.20
Hasil Jawaban Responden Terhadap Merasa Puas Dengan Pelayanan
Yang Diharapkan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 11 29,7%
Setuju 18 48,6%
Kurang Setuju 7 19%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.19 menunjukkan bahwa 48,6% responden menyatakan
setuju, 29,7% responden menyatakan sangat setuju, 19% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 2,7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa merasa puas dengan pelayanan yang diharapkan
sudah menunjukkan hasil yang baik.
48
Tabel III.21
Hasil Jawaban Responden Terhadap Meteran Listrik Prabayar Sesuai
Kegunaan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 6 16,2%
Setuju 25 67,6%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.20 menunjukkan bahwa 67,6% responden menyatakan
setuju, 16,2% responden menyatakan sangat setuju, dan 16,2% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa meteran
prabayar sesuai kegunaan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.22
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pemakaian Token Listrik Sesuai
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 10 27%
Setuju 18 48,6%
Kurang Setuju 7 19%
Tidak Setuju 2 5,4%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.21 menunjukkan bahwa 48,6% responden menyatakan
setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju, 19% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 5,4% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa pemakaian token listrik sesuai dan sudah
menunjukkan hasil yang baik.
49
Tabel III.23
Hasil Jawaban Responden Terhadap Harga Jual Pulsa Token Listrik
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 10 27%
Setuju 16 43,2%
Kurang Setuju 7 19%
Tidak Setuju 4 10,8%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.22 menunjukkan bahwa 43,2% responden menyatakan
setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju, 19% responden menyatakan
kurang setuju,akan tetapi 10,8% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa harga jual pulsa token listrik sudah menunjukkan
hasil yang baik.
Tabel III.24
Hasil Jawaban Responden Terhadap Harga Cukup Terjangkau
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 13 35,1%
Setuju 18 48,6%
Kurang Setuju 4 10,9%
Tidak Setuju 2 5,4%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.23 menunjukkan bahwa 48,6% responden menyatakan
setuju, 35,% responden menyatakan sangat setuju, 10,9% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 5,4% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
50
perhitungan data diatas, bahwa harga cukup terjangkau sudah menunjukkan hasil
yang baik.
Tabel III.25
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Yang Diberikan Sesuai
Dengan Keinginan Pelanggan dan Merasa Puas
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 8 21,6%
Setuju 17 46%
Kurang Setuju 11 29,7%
Tidak Setuju 1 2.7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.24 menunjukkan bahwa 46% responden menyatakan setuju,
21,6% responden menyatakan sangat setuju, 29,7% responden menyatakan kurang
setuju, akan tetapi 2.7% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan
pelanggan dan merasa puas sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.26
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Cepat
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 4 10,9%
Setuju 14 37,8%
Kurang Setuju 14 37,8%
Tidak Setuju 5 13,5%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.25 menunjukkan bahwa 37,8% responden menyatakan
setuju, 10,9% responden menyatakan sangat setuju, 37,8 responden menyatakan
51
kurang setuju, akan tetapi 13,5% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa pelayanan cepat sudah menunjukkan hasil yang
baik.
Tabel III.27
Hasil Jawaban Responden Terhadap Merasa Kenyamanan Diruang
Pelayanan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 8 21,6%
Setuju 21 56,8%
Kurang Setuju 8 21,6%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.26 menunjukkan bahwa 56,8% responden menyatakan
setuju, 21,6% responden menyatakan sangat setuju, dan 21,6% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa merasa
kenyamanan diruang pelayanan sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.28
Hasil Jawaban Responden Terhadap Merasa Nyaman Dengan Fasilitas
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 9 24,3%
Setuju 21 56,8%
Kurang Setuju 5 13,5%
Tidak Setuju 2 5,4%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
52
Pada tabel III.27 menunjukkan bahwa 56,8% responden menyatakan
setuju, 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 13,5% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 5,4% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa merasa nyaman dengan fasilitas sudah
menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.29
Hasil Jawaban Responden Terhadap Lokasi Yang Mudah Dijangkau
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 15 40,6%
Setuju 16 43,2%
Kurang Setuju 6 16,2%
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
Pada tabel III.28 menunjukkan bahwa 43,2% responden menyatakan
setuju, 40,6% responden menyatakan sangat setuju, akan tetapi 16,2% responden
menyatakan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan data diatas, bahwa lokasi
yang mudah dijangkau sudah menunjukkan hasil yang baik.
Tabel III.30
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kemudahan Menjangkau Tempat
Parkir Kendaraan
Kategori Jumlah Persentase
Sangat setuju 7 18,9%
Setuju 22 59,5%
Kurang Setuju 7 18,9%
Tidak Setuju 1 2,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 37 100%
Sumber: Data Penelitian (2018)
53
Pada tabel III.29 menunjukkan bahwa 59,5% responden menyatakan
setuju, 18,9% responden menyatakan sangat setuju, 18,9% responden menyatakan
kurang setuju, akan tetapi 2,7% menyatakan tidak setuju. Berdasarkan
perhitungan data diatas, bahwa kemudahan menjangkau tempat parkir kendaraan.
1.2.6. Tabel Penolong
Untuk memudahkan menghitung korelasi (hubungan) maka dibuatlah tabel
penolong. Tabel ini berisikan rangkuman dari hasil jawaban responden di atas
variabel pelayanan (X) dan kepuasan (Y). Dimana hasil pernyataan responden
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel III.31
Tabel Penolong
Jumlah
Responden
Variabel
X
Variabel
Y
X2 Y2 X.Y
1 46 45 2116 2025 2070
2 45 58 2025 3364 2610
3 42 48 1764 2304 2016
4 44 52 1936 2704 2288
5 41 50 1681 2500 2050
6 44 47 1936 2209 2068
7 49 52 2401 2704 2548
8 47 52 2209 2704 2444
9 36 45 1296 2025 1620
10 38 49 1444 2410 1862
11 39 47 1521 2209 1833
12 41 45 1681 2025 1845
13 41 50 1681 2500 2050
14 49 54 2401 2961 2646
15 42 44 1764 1980 1848
16 45 55 2025 3025 2475
17 45 48 2025 2304 2160
18 44 52 1936 2704 2288
54
19 44 49 1936 2401 2156
20 41 51 1681 2601 2091
21 41 48 1681 2304 1968
22 30 40 900 1600 1200
23 45 52 2025 2704 2340
24 45 59 2025 3481 2655
25 44 55 1936 3025 2420
26 37 50 1369 2500 1850
27 41 51 1681 2601 2091
28 51 62 2601 3844 3162
29 41 50 1681 2500 2050
30 47 56 2209 3136 2632
31 52 64 2704 4096 3328
32 45 50 2025 2500 2250
33 52 58 2704 3364 3016
34 48 54 2304 2916 2592
35 50 63 2500 3969 3150
36 51 59 2601 3481 3009
37 47 54 2209 2916 2538
Total 1630 1918 72614 100596 85219
Sumber: Data Penelitian(2018).
3.3. Analisis Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Pelanggan
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Untuk melihat sejauh mana pengaruh dan hubungan pelayanan prima
terhadap kepuasan pelangan pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) area
Pondok Kopi, maka selanjutnya dilakukan analisis uji koefisien korelasi, dengan
menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, yang perhitungan
dihitung dengan menggunakan program aplikasi SPSS 21.0. Berikut hasil dari uji
variabel independen dan variabel dependen yang diteliti:
Tabel III.32
Korelasi
Correlations
55
Pelayanan Kepuasan
Pelayanan
Pearson Correlation 1 ,778**
Sig. (2-tailed) ,000
N 37 37
Kepuasan
Pearson Correlation ,778** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Dari hasil uji Pearson Correlation tersebut dapat dilihat antara variabel
pelayanan (X) dan variabel kepuasan (Y), dengan angka yang tertera yaitu sebesar
0,778. Dari hasil tersebut, dapat diketahui pengaruhnya antara variabel X dan Y
termasuk dalam kategori kuat, karena berada dalam nilai 0,60 - 0,799.
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat berapa persen dari variasi
variabel dependen (kepuasan) dapat diterangkan oleh variasi variabel independen
(pelayanan). Berikut adalah hasil pengolahan kuesioner terhadap dua variabel
yang diuji hubungannya yaitu variabel independen (pelayanan) dengan variabel
dependen (kepuasan). Penulis menggunakan program SPSS 21.0, maka output-
nya berupa tabel berikut.
Tabel III.33
Determinasi
Model Summary
56
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,778
a ,605 ,594 3,480
a. Predictors: (Constant), Pelayanan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Berikut ini adalah perhitungan koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa
adanya pengaruh sangat besar dari variabel pelayanan (X):
KD = r2 × 100%
KD = 0,7782 × 100% = 60,5%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh pelayanan adalah
sebesar 60,5% terhadap kepuasan pelanggan, dimana sisanya 39,5% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
3.3.3. Persamaan Regresi
Berikut ini adalah tabel regresi sederhana untuk menentukan ada tidaknya
hubungan antara kedua variabel tersebut. Selain itu, digunakan untuk
membuktikan besar hubungan pelayanan terhadap kepuasan pada PT Perusahaan
Listrik Negara (Persero) area Pondok kopi.
Tabel III.34
Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12,297 5,430 2,265 ,030
57
Pelayanan ,898 ,123 ,778 7,322 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, Juni 2018
Nilai – nilai dari tabel analisis tersebut kemudian dimasukkan kedalam
rumus persamaan regresi. Nilai a dan b dapat dilihat dari angka yang tertera pada
kolom B, nilai a terdapat pada baris Constant dan nilai b terdapat pada pelayanan,
sehingga didapatkan keterangan sebagai berikut:
Y= a + bX
Y= 12.297 + 0,898
Nilai konstanta a adalah 12.297 yang berarti jika tidak ada variabel pelayanan
maka nilai kepuasan adalah sebesar 12.297. Koefisien regresi sebesar 0,898
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 pelayanan akan meningkatkan kepuasan
pelanggan sebesar 0,898. Jadi, tanda positif menyatakan arah hubungan searah,
dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan
kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y).