Upload
trinhnga
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
45
BAB III
PERANCANGAN PROGRAM
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Tri Saudara Sentosa Industri yang berlamat di Jalan Kapuk Raya No. 35
didirikan pada tahun 1994 dan menempati lahan seluas 20.000 m2 dan bangunan
seluas 2.000 m2 . PT. Tri Saudara Sentosa Industri bergerak di bidang usaha
memproduksi barang – barang berbahan dasar plastik, diantaranya sparepart ( suku
cadang ) lemari es, AC ( air Conditioner ), aki, mobil, dan barang – barang elektronik
lainnya. Pada saat didirikan PT. Tri Saudara Sentosa Industri hanya memiliki 5 mesin
injeksi dan terus meningkat sampai sekarang telah memiliki 23 mesin. PT. Tri
Saudara Inti Sentosa memiliki klien – klien seperti PT. Panasonic Manufacturing ,
PT. Sharp Electronics Indonesia, PT. LG Electronics, PT . Sanyo Industries
Indonesia, PT. Top Jaya, PT. Astra Honda Motor, PT. JVC Electronics Indonesia, PT
Yuasa Battery Indonesia , dan lain sebagainya.
PT. Tri Saudara Inti Sentosa mengalami penjualan yang terus berkembang
secara pesat yaitu pada tahun 1998 hanya dibawah Rp. 5.000.000.000 ( lima milyar
rupiah ) pertahun dan mencapai Rp. 35.000.000.000 ( tiga puluh milyar rupiah )
pertahun pada tahun 2005.
Pada saat ini PT. Tri Saudara Inti Sentosa memiliki 260 karyawan yang terdiri
dari karyawan pabrik ( produksi ) dan karyawan kantor ( staff ). Karyawan pabrik
terdiri dari bagian operator mesin produksi dan maintenance ( teknisi ) bekerja selama
46
24 jam dan dibagi atas 3 shift. Shift I bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00,
shift II bekerja dari pukul 16.00 hingga pukul 24.00 dan shift III dari pukul 00.00
sampai pukul 08.00. Sedangkan karyawan kantor mempunyai jam kerja dari pukul
08.00 sampai 17.00.
3.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT. Tri Saudara Sentosa Industri saat ini dapat dilihat
pada lampiran A.
3.3 Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan merupakan proses produksi yang bersifat
intermittent atau terputus – putus , dimana PT Tri Saudara Sentosa Industri
menghasilkan produk berdasarkan pesanan dari pelanggan sehingga setiap produk
memiliki spesifikasi tertentu.
Bahan baku yang digunakan adalah biji plastik . Jenis - jenis bijih plastik
yang digunakan :
1.Polyethelene ( PE )
2. Polyproyilene ( PP )
3. Polystyrene ( PS )
4. Acrylonitrile Butadiene Styrene ( ABS )
5. Poly Vinyl Chlorida ( PVC )
6. Polyacetal dan Polycarbonate
47
7. Nylon
8. Polyethene Trephalate ( PET )
Penggunaan jenis – jenis bahan baku tergantung dengan produk yang dihasilkan.
Proses – proses produksi yang terjadi pada lantai produksi adalah :
1. Injection Moulding
Injection moulding adalah pembuatan komponen plastik dengan memasukkan
bijih plastik yang telah dilelehkan di dalam barrel injection ke dalam cetakan
sesuai bentuk yang ingin dihasilkan . Prosesnya berlangsung otomatis dari
hasil cetakan didinginkan sampai hasil cetakan keluar dan cetakan ditutup
kembali.
2. Screen Printing
Merupakan proses mencetak untuk mendekorasi komponen dan kemasan
plastik. Proses ini menggunakan tinta yang nantinya dikeluarkan melalui celah
– celah pada kain screen atau kasa sebagai penyaring ke permukaan benda
yang ingin dicetak.
3.4 Pelaksanaan Pengendalian Mutu ( Inspeksi )
Kegiatan pengendalian mutu yaitu beruapa kegiatan pemeliharaan (
maintenance ) mesin – mesin dilakukan secara rutin perhari, perminggu, perbulan dan
perenam bulanan dan pertahun. Inspeksi harian misalnya memeriksa temperatur
hidrolik, tekanan minyak hidrolik, kepekatan minyak, pelumas dan colling water ( air
pendingin ). Inspeksi mingguan berupa pemeriksaan komponen hidrolik, heater dan
48
ejector. Inspeksi bulanan memeriksa safety device, clamp, screw dan pembersihan
mesin. Inspeksi enam bulanan berupa pemeriksaan saluran elektrik untuk heater.
Sedangkan pemeriksaan tahunan berupa pemeriksaan getaran, panas mesin, dan
insulasi motor. Waktu rata – rata yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan
adalah sekitar 30 menit.
3.5 Mesin Cetak Injeksi
Mesin cetak injeksi terdiri atas lima bagian sistem
A. Sistem Injeksi
Sistem ini membawa bahan baku dalam perjalanannya melewati tahap
feeding, compressing, degassing, melting, injection dan packing.
Sistem ini memiliki komponen – komponen berupa :
1. Hopper
Bahan baku thermoplastic dimasukkan kedalam mesin cetak injeksi
ketika masih berbentuk butiran. Posisin Hopper pada bagian atas
mesin injeksi dan berfungsi menampung butira – butiran kecil ini.
Butiran – butiran ini otomatis akan masuk kedalam barrel dan
screw.
2. Screw
Berbentuk sekrup pemutar dan digunakan untuk mengkompresi,
meleburkan dan mendorong bahan baku . Terdiri dari tiga daerah
feeding zone, compressing atau transition zone dan metering zone.
49
Setiap bahan baku telah mempunyai kecepatan maksimal putaran
permenit screw yang disarankan dan tidak boleh melampaui batas
karena bisa merusak bahan baku.
3. Barrel
Berfungsi menyangga screw. Berbentuk silinder bulat yang terletak
secara horisontal dan merupakan tabung tempat screw dan nozzle.
Untuk menjaga suhu barrel, maka barrel dipanaskan oleh bebrapa
pelat gelang pemanas bertenaga listrik disekeliling luar barrel
tersebut. Electric band heaters meyediakan pemanasan awal kepada
bahan baku dan pemanasan ketika peleburan bahan baku.
4. Nozzle
Berbentuk mulut pipa dan berada pada bagian ujung barrel.
Berfungsi untuk menghubungkan barrel ke sprue brushing dan
menjadi penyegel antara barrel dengan cetakan temperatur dari
nozzle. Ketika barrel berada dalam posisi maju untuk pemrosesan
maka nozzle harus menempel dan menyegel pada jarak lekukan
paad sprue brushing dengan sebuah lingkaran sasaran. Ketika proses
pembersihan dilakukan , barrel akan mundur dari sprue , sehingga
sisa bahan dapat jatuh dari nozzle dan nozzle kembali menjadi
bersih.
B. Sistem hidrolik
Sistem ini menyediakan tenaga untuk membuka dan menutup cetakan,
menyiapkan dan menahan tonasi kempa, memutar screw, memberi tenaga
50
pada ejector pins dan memindahkan cetakan inti. Sistem ini terdiri atas
beberapa bagian diantaranya pompa, klep atau katup, motor hidrolik,
peralatan hidrolik, pipa hidrolik, bak hidrolik.
C. Sistem cetakan
Sistem ini terdiri dari tie bars, moving plate, cetakan, sprue, runner, ejector
pins, dan saluran pendingin. Sistem cetakan adalah rakitan dari silinder dan
silinder cetakan yang terbuat dari baja. Saluran pendingin adalah jalur yang
terletak pada rongga cetakan , sehingga medium pendingin seperti uap, air dan
oli bersirkulasi. Hal ini berfungsi sebagai pengatur suhu pada permukaan
cetakan.
D. Sistem kempa
Sistem ini berfungsi membuka dan menutup cetakan, mendukung dan
membawa unsur pokok dari cetakan dan menciptakan kekuatan yang cukup
untuk mencegah cetakan terbuka. Kekuatan tersebut berasal dari kekutan
mekanik, kekuatan hidrolik dan kombinasi keduanya.
E. Sistem kontrol
Sistem ini berfungsi memonitor dan mengendalikan parameter – parameter
suhu , tekanan, kecepatan injeksi, kecepatan dan posisi screw, dan posisi
hidrolik.
51
3.6 Analisis Kebutuhan
Selama ini perusahaan hanya melakukan kegiatan pemeriksaan yang rutin
berupa corrective maintenace tanpa melalukan kegiatan pemeliharaan pencegahan (
preventive maintenance ). Sehingga yang terjadi adalah sering terjadinya downtime
mesin – mesin produksi yang dapat mengurangi produktivitas barang – barang yang
dihasilkan. Penulis telah melakukan studi lapangan dan pengumpulan data terhadap
PT Tri Saudara Sentosa Industri. Proses pengumpulan data lapangan yang telah
dilakukan , antara lain :
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara baik dengan orang- orang
bagian produksi maupun dengan bagian pemeliharaan dan perawatan.
b. Diskusi
Selain melakukan wawancara, dilakukan juga diskusi dengan pihak-pihak lain
yang lebih mengenal masalah yang dibahas.
c. Pengambilan sampel data waktu downtime mesin dari Januari 2005 sampai
dengan Desember 2005.
Data-data yang diambil penulis adalah sebagai berikut :
Data umum perusahaan yang terdiri dari sejarah perusahaan, struktur
organisasi, produk yang dihasilkan dan proses produksi.
Data mesin- mesin produksi untuk produk yang dihasilkan.
Data waktu kerusakan (downtime) mesin Injection periode Januari 2005
sampai Desember 2005.
52
Ambil r terbesar
berikutnya
Hitung Index of Fit (r) • Distribusi Eksponensial• Distribusi Weibull • Distribusi Lognormal • Distribusi Normal
Hitung Index of Fit • Distribusi Eksponensial• Distribusi Lognormal
Perhitungan MLE Perhitungan MLE
Ambil r terbesar
berikutnya
Start
Ambil r terbesar
Ambil r terbesar
Start
* **
Data waktu kerusakan (downtime) komponen- komponen pada mesin kritis
periode Januari 2005 sampai Desember 2005.
Data waktu perbaikan dan perawatan mesin.
Setelah melakukan studi literatur dari buku – buku yang berhubungan dan
studi lapangan di PT. Tri Saudara Sentosa Industri maka penulis menemukan bahwa
laju kerusakan memiliki hubungan dengan empat distribusi statistik yaitu : distribusi
Weibull, Eksponensial, Normal, dan Lognormal. Setelah melakukan pengumpulan
data, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Adapun pengolahan data yang
dilakukan untuk menghitung interval waktu pencegahan dan waktu pemeriksaan yang
optimal digambarkan sebagai berikut :
53
Ya
TerimaH0
Hitung MTTF
Tidak
Ya
Terima H0
Hitung MTTR
Tidak
Penentuan KondisiWearout
Ya Ya
Wear out
Interval waktupemeriksaan
Interval waktu penggantian pencegahan
Peningkatan Keandalan
End
End
* **Lakukan Goodness of Fit Test • Uji Barlett’s Test untuk
Distribusi Eksponensial• Uji Mann’s Test untuk
Distribusi Weibull • Uji Kolmogorov-
Smirnov Test untuk Distribusi Normal dan Distribusi Lognormal
Lakukan Goodness of Fit Test • Uji Barlett’s Test untuk
Distribusi Eksponensial• Uji Kolmogorov-
Smirnov Test untuk Distribusi Normal dan Distribusi Lognormal
54
Gambar 3.1 Flowchart perhitungan interval waktu penggantian pencegahan dan interval waktu pemeriksaan.
Pengolahan data yang dilakukan meliputi :
a. Pemilihan jenis mesin yang akan diteliti dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu rata- rata load mesin per tahun
yang tinggi, rata- rata frekuensi kerusakan mesin per tahun tinggi, faktor
kekhususan pekerjaan mesin, faktor tingkat keahlian teknisi maintanance,
faktor ketersediaan cadangan mesin.
b. Pemilihan komponen kritis
c. Perhitungan interval waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan komponen
rusak yang didapatkan dari data kerusakan komponen kritis dan dari data
lamanya waktu perbaikan.
d. Identifikasi distribusi selang waktu kerusakan yang menggunakan data
interval waktu antar kerusakan dan identifikasi distribusi waktu perbaikan
dengan menggunakan data waktu perbaikan komponen. Penentuan distribusi
berdasarkan nilai index of fit terbesar yang dimiliki komponen kritis yang
dibandingkan antara distribusi eksponensial, distribusi weibull, distribusi
lognormal dan distribusi normal.
e. Perhitungan parameter- parameter berdasarkan jenis distribusinya.
Perhitungan parameter ini menggunakan metode Maximum Likelihood
Estimator dan dengan menggunakan bantuan program Minitab. Parameter
yang dihitung dari distribusi selang waktu antar kerusakan adalah MTTF (
55
Mean Time to Failure) dan MTTR ( Mean Time to Repair) yang didapatkan
dari distribusi waktu perbaikan.
f. Pengujian kecocokan distribusi atau uji Goodnest of Fit yang bertujuan untuk
mengetahui apakah data selang waktu kerusakan dan data waktu perbaikan
kerusakan tersebut sesuai dengan perhitungan index of fit. Apabila ternyata
hasilnya tidak sesuai dengan data downtime ( tolak Ho) maka pemilihan
distribusi dilanjutkan dengan memilih distribusi yang memiliki nilai index of
fit terbesar kedua.
g. Perhitungan interval waktu penggantian pencegahan (tp) dapat dilakukan
setelah diketahui nilai dari parameter- parameter yang ada. Perhitungan ini
menggunakan kriteria minimasi downtime.
h. Perhitungan interval waktu pemeriksaan dengan menggunakan data- data
jumlah kerusakan yang telah diketahui dan nilai MTTR yang telah diperoleh
dari perhitungan sebelumnya.
i. Perhitungan tingkat keandalan ( reliability) pada komponen kritis pada saat
sebelum dan sesudah dilakukan penggantian pencegahan.
3.7 Perancangan Piranti Lunak Aplikasi
3.7.1 Perancangan Struktur Menu
Rancangan menu yang dibuat oleh penulis terdiri dari menu File, Master,
Transaction dan About. Menu – menu tersebut merupakan menu utama pada
perancangan program aplikasi ini. Menu utama adalah menu yang akan ditampilkan
56
Menu Utama
About
4.0
Transaction
3.0
Master
2.0
File 1.0
File 1.0
Connection
1.3
Logout
1.2
Login
1.1
About
1.4
pertama kali ketika program dijalankan. Bagan dari rancangan menu utama dapat
dilihat seperti dibawah ini :
Gambar 3.2 Rancangan Menu Utama
Menu File terdiri dari submenu Login dan Logout dan connection. Menu Master
terdiri dari submenu Machine, Part, Machine-Part, dan Downtime. Menu Transaction
terdiri dari submenu Input Downtime dan Calculate. Sedangkan menu About hanya
untuk melihat keterangan mengenai judul dan pembuat program aplikasi ini.
Berikut adalah gambar rancangan dari sub – sub menu File.
Gambar 3.3 Submenu File
57
Master 2.0
Machine- part 2.3
Downtime 2.4
Part 2.2
Machine 2.1
Menu File terdiri dari submenu login yang akan mengidentifikasi user yang
berwenang menggunakan program aplikasi ini. Sedangkan submenu Logout untuk
mereset hak untuk menggunakan program ini. Sehingga apabila user telah logout
harus melogin kembali untuk masuk kedalam lingkungan program. Submenu
Connection untuk memilih koneksi dan submenu exit untuk keluar dari program.
Berikut ini ditampilkan sub – sub menu dari menu Master.
Gambar 3.4 Submenu Master
Menu Master terdiri dari submenu Machine yang akan berisikan data – data mesin
yang ada pada industri. Sedangkan submenu Part berisikan data – data komponen
pada mesin – mesin. Submenu Machine-Part berisikan relasi antara mesin dan
komponen – komponen apa saja yang terdapat didalamnya. Sumenu Downtime
berisikan daftar kerusakan dan total waktu downtime dari setiap komponen mesin.
Berikut ini ditampilkan sub – sub menu dari menu Transaction.
58
Transaction 3.0
Calculate 3.2
Input Downtime
3.1
Gambar 3.5 Submenu Transaction Menu Transaction terdiri dari submenu Input Downtime yang digunakan untuk
memasukkan data – data kerusakan komponen mesin. Sedangkan submenu Calculate
akan berisikan hasil pengolahan data – data menjadi informasi yang berguna bagi
perusahaan.
3.7.2 Perancangan Database
Perancangan database menggunakan Microsoft SQL Server 2000, karena
data-data kerusakan mesin akan terus bertambah, sehingga membutuhkan database
yang memiliki kapasitas yang besar dan memiliki kestabilan yang baik. Selain itu
database Microsoft SQL Server 2000 menyediakan features yang memudahkan kita
untuk memodifikasi tabel-tabel yang ada jika ada perubahan program dan
memungkinkan pengemabangan jaringan antar computer – computer menjadi lebih
luas dengan sistem Client – Server.
Objek-objek yang ada di Database Microsoft SQL Server 2000 terdiri dari
tables, store procedure, users access, user defined functions dll. Untuk merancang
59
program aplikasi ini digunakan 10 tabel. Struktur dari tabel tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 3.1 Rancangan Tabel Machine
Nama tabel : Machine
Primary key : MachineID
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
MachineID Varchar 15 Kode Mesin
MachineName Varchar 30 Nama Mesin
Tabel 3.2 Rancangan Tabel Part
Nama tabel : Part
Primary key : PartID
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
PartID Varchar 15 Kode Komponen
PartName Varchar 30 Nama Komponen
Tabel 3.3 Rancangan Tabel Machine-Part
Nama tabel : Machine-Part
Primary key : MachineID,PartId
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
MachineID Varchar 15 Kode Komponen
PartID Varchar 15 Kode Mesin
60
Tabel 3.4 Rancangan Tabel Downtime
Nama tabel : Downtime
Primary key : MachineID,PartID,StartDown
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
MachineID Varchar 15 Kode Mesin
PartID Varchar 15 Kode Komponen
StartDown Datetime 8 Tanggal dan jam mesin rusak
FinishDown Datetime 8 Tanggal dan jam mesin selesai diperbaiki
Tabel 3.5 Rancangan Tabel Login
Nama tabel : Login
Primary key : UserID
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
UserId Varchar 20 Nama user
Passwd Varchar 20 Password user
Tabel 3.6 Rancangan Tabel Tabel_kol_smir
Nama tabel : Tabel_kol_smir
Primary key : n, alpha
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
n Int 4 Jumlah data
alpha Real 4 Tingkat Kepercayaan
Nilai_kol Real 4 Nilai kritis uji kolmogorov-
smirnov
61
Tabel 3.7 Rancangan Tabel Tabel_chi
Nama tabel : Tabel_chi
Primary key : v, alphachi
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
v Int 4 Derajat Kebebasan
alphachi Real 4 1 minus tingkat kepercayaan
Nilai_chi Real 4 Nilai kritis uji Chi Square
Tabel 3.8 Rancangan Tabel Tabel_F
Nama tabel : Tabel_F
Primary key : v_1, v_2
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
v_1 Int 4 Derajat kebebasan I
v_2 Int 4 Derajat kebebasan II
f_value Real 4 Nilai kritis distribusi F
Tabel 3.9 Rancangan Tabel Tabel_gamma
Nama tabel : Tabel_gamma
Primary key : x
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
x Real 4 Nilai x
nilai_gamma Real 4 Nilai kritis distribusi Gamma
62
Tabel 3.10 Rancangan Tabel Tabel_z
Nama tabel : Tabel_z
Primary key : z
Nama Kolom Tipe Data Ukuran Keterangan
z Real 4 Nilai z
nilai_z Real 4 Nilai luas dibawah kurva
normal
3.7.3 Perancangan Modul
Berdasarkan menu-menu dan submenu yang terdapat pada perancangan menu,
maka modul dibagi menjadi tiga bagian. Pertama modul menu utama yang
merupakan tampilan awal ketika program dijalankan. Kedua modul untuk
menampilkan dan memodifikasi file-file yang ada pada menu Master. Ketiga modul
untuk menginput dan menampilkan hasil perhitungan untuk preventive maintenance.
Berikut ini akan dibahas satu-persatu mengenai ketiga bagian besar modul tersebut :
3.7.3.1 Modul Menu Utama
Di dalam modul utama ini hanya menampilkan menu-menu dan toolbar yang
merupakan shortcut dari menu-menu tersebut. Rancangan layar modul menu utama
adalah sebagai berikut :
63
File Master Transaction About
Logo Maintenance
Tempat Window-Window Submenu
ditampilkan
Gambar 3.6 Menu utama aplikasi Maintenance
State Transition Diagram ( STD )nya adalah sebagai berikut :
64
Lingkungan windows
Klik maintenance.exe Tampil Menu utama
Display pilihan menu
Kembali ke menu Lingkungan windows
Pilih menu File Tampil menu File
Display Popup Menu File
Pilih menu Login Tampilkan menu Login
Display Submenu Login
Exit
Display menu Connection
Pilih menu Master Tampil menu Master
Display PopUp menu Master
Pilih Submenu Machine Tampil Menu Machine
Display SubMenu Machine
Pilih menu Part Tampil Menu Part
Pilih Submenu Machine-Part Tampil Menu Machine-Part
Display SubMenu
Machine-Part
Pilih menu Downtime Tampil menu Downtime
Pilih menu Transaction Tampil Menu Transaction
Display Popup Menu Transaction
Pilih menu About Tampil Menu About
Display Menu About
Pilih SubMenu Input Downtime Tampil Submenu Input Downtime
Display Submenu Input Downtime
Pilih Submenu Calculate Tampil Submenu Calculate
Pilih Logout
Pilih menu Connection Tampil menu Connection
65
File Master Transaction About
Logo Maintenance
Logo Machine
Simbol – simbol navigasi
Data – data mesin
Gambar 3.7 State Transition Diagram Menu Utama
3.7.3.2 Modul Menu Master
Di dalam modul Master ini menampilkan sub – sub menu dari Machine, Part,
Machine-Part dan downtime yang berisikan data nama komponen dan waktu
downtimenya. Pada modul ini kita bisa menginput ,mengedit dan menampilkan data –
data master Machine, Part, Machine-Part dan downtime
Gambar 3.8 Gambar Modul Menu Master
Display Submenu
Part
Display Submenu Downtime
Display Submenu Calculate
66
Popup pilihan menu Master
Pilih Submenu Machine
Tampil Submenu Machine
Display Submenu Machine
Pilih menu Submenu Part Tampil Submenu Part
Display Submenu Part
Pilih Sub Menu Machine-Part
Tampil Submenu Machine-Part
Display SubMenu Machine-Part
Pilih Submenu Downtime
Tampil SubMenu Downtime
Display Submenu Downtime
Display Menu utama
Pilih Menu Master Tampil Popup menu Master
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
State Transition Diagram Modul Master adalah sebagai berikut :
Gambar 3.9 STD Menu Master
3.7.3.3 Modul Menu Transaction
Di dalam modul Transaction ini menampilkan sub – sub menu dari Input
Downtime dan Calculate. Submenu Input Downtime berfungsi untuk menginput data
–data kerusakan mesin yang terjadi dan menyimpannya pada database, sedangkan
submenu Calculate merupakan bagian utama dari keseluruhan program apliksi ini
67
File Master Transaction About
Logo Maintenance
Logo Input Downtime
Pilih Machine dan Part
Input Browse
Simbol – symbol Navigasi
Data – data Downtime
yaitu menampilkan hasil perhitungan dari data – data yang telah diinput dari submenu
input data yaitu berupa interval waktu pemeriksaan dan penggantian pencegahan
yang optimal juga availability dan reliability dari komponen mesin.
Gambar 3.10 Gambar Modul Menu Transaction
Berikut adalah gambar State Transition diagram ( STD ) dari menu Transaction
68
Popup pilihan menu Transaction
Pilih menu Submenu Input data
Tampil Submenu Ms Input data
Display Submenu Input data
Pilih Sub Menu Calculate Tampil Submenu
Calculate
Display SubMenu Calculate
Display Menu utama
Pilih Menu Transaction Tampil Popup menu Transaction
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
Klik icon close Kembali ke
Menu utama
Gambar 3.11 STD Menu Transaction