Upload
vuonglien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III
PRAKTIK PENJUALAN HASIL PANEN TANAMAN HORTIKULTURA
DESA SIMAN KEC. KEPUNG KAB. KEDIRI
A. Keadaan Umum Desa Siman
1. Keadaan monografi
Siman merupakan sebuah desa yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Jarak tempuh Desa Siman dari
Kota Kediri berkisar 30 km ke arah timur.
Desa Siman berbatasan dengan Desa Kepung, dan dari arah timur
berbatasan dengan Sungai Konto Kec. Kasembon Malang , dan di
sebelah utara Desa Siman berbatasan dengan Desa Brumbung yang
masih juga masuk dalam wilayah Kecamatan Kepung. Sedangkan dari
arah selatan berbatasan dengan Desa Besowo dan Desa Kampung Baru
yang ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel: 3.1 Batas Geografis Desa Siman
Batas Dusun Batas Wilayah
Sebelah utara Desa Brumbung Kecamatan Kepung
Sebelah selatan Desa Besowo dan Desa Kampung Baru Kecamatan Kepung
Sebelah barat Desa Kepung Kecamatan Kepung
Sebelah timur Sungai Konto Kecamatan Kasembon Malang
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
35
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
36
Desa Siman bukanlah desa terpencil yang berada di Kecamatan
Kepung, Kabupaten Kediri. Untuk sampai ke desa tersebut bisa
dijangkau dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Desa Siman
banyak memiliki potensi alam seperti, hutan, sungai, pertanian, dll.
Akan tetapi dari banyaknya potensi alam tersebut desa Siman lebih
banyak menghasilkan dari sektor pertaniannya, sehingga mayoritas
penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani maupun bekerja
dalam ruang lingkup pertanian. Salah satu komiditi yang menjadi
andalan desa ini adalah dari hasil tanaman hortikultura. Dikarenakan
tanaman hortikultura hanya dapat ditanam setahun sekali dengan
mengandalkan musim hujan ini menjadi masalah yang cukup serius
dihadapi para petani tanaman hortikultura. Waduk merupakan salah satu
solusi yang dibutuhkan dalam hal pengairan di desa tersebut nampaknya
tidak dapat diindahkan oleh pemerentiah desa Siman. Pengalokasian
pengairan waduk yang bertempat di desa tersebut lebih banyak di
alokasikan ke daerah lain, seperti Jombang dan Malang, dan desa Siman
hanya mendapat jatah sepermpatnya saja.1
2. Keadaan Demografi
Desa Siman terbagi menjadi 6 Dusun diantaranya Dusun
Karetan yang berada di sebelah selatan, Dusun Bogor Pradah, Dusun
Juwah, Dusun Pluncing, Dusun Siman dan Dusun Pluncing. Desa Siman
dikelilingi oleh sawah-sawah dan tegalan. namun karena jenis tanah di
1 Hendro, KAUR Jogo Tirto, Wawancara, Siman Kediri, 15 November 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
Desa Siman adalah tadah hujan, ketika kemarau tiba, tegalan tersebut
tidak bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, kecuali dengan irigasi.
Berikut adalah tabel luas wilayah Desa Siman menurut penggunaannya
Tabel: 3.2 Luas wilayah menurut penggunaan
Luas pemukiman 86,4 ha/m2 Luas persawahan 130 ha/m2 Luas kuburan 0,5 ha/m2
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
Adapun jumlah penduduk Desa Siman secara keseluruhan yaitu
sebanyak 6583 jiwa, dengan perincian 3200 jiwa laki-laki dan 3383 jiwa
perempuan. Mengutip dari data jumlah penduduk dan somah Desa
Siman Kecamatan Kepung oleh Balai Desa disebutkan bahwa
setidaknya ada kurang lebih 1682 KK (Kepala Keluarga) dan juga 1893
somah (rumah) beRpenghuni yang ada di Desa Siman.
Tabel: 3.3 Jumlah Penduduk Desa Siman
Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah penduduk tahun ini 3326 orang 3372 orang Jumlah penduduk tahun lalu 3227 orang 3351 orang Persentase perkembangan 50% 30%
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
Mayoritas agama di Dusun Siman adalah Islam, meskipun
beraneka ragam jenisnya baik NU (Nahdatul ‘Ulama) atau LDII
(lembaga Dakwah Islam Indonesia). Kegiatan rutinitas warga Dusun
Siman ada yasinan, arisan RT, tahlilan baik laki-laki atau perempuan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Siman adalah
Islam. Selain Islam masyarakat Siman juga ada yang memeluk agama
kristen, Katolik dan Hindu.
Gambar 3.1 Prosentase Pemeluk Agama di Desa Siman
Dari data di atas terlihat mayoritas masyarakat desa beragama
Islam, akan tetapi hal ini tidak mengurangi rasa toleransi antar umat
beragama di desa tersebut.
Dari data di atas maka terdapat beberapa tempat ibadah dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel: 3.4 Tempat Ibadah
No Tempat Ibadah Jumlah 1. Masjid 8 buah 2. Musholla 20 buah 3. Gereja 4 buah 4. Vihara - Buah 5. Pure 1 buah
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
96%
2% 2% 0,06%
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
Tingkat pendidikan Dusun Siman mayoritas menuntaskan
pendidikan hanya pada tingkat SMA, untuk tingkat yang lebih tinggi
masih jarang. Lembaga pendidikan di Desa Siman terdiri dari 2 SD, 1
MI, dan MTs Sunan Ampel, bangunan SDN 1 terletak di Dusun
Sukabumi, SDN 2 terletak di Bogor Pradah, MI Baitul Ulum terletak di
Juwah, sedangkan MTs Sunan Ampel terletak di Dusun Juwah. Adanya
sekolah tersebut membuat kesadaran masyarakat semakin tinggi akan
pentingnya pendidikan. Hal ini terlihat dari tingkatan pendidikan yang
berada di Desa Siman.
Selain itu, Siman juga memiliki satu bangunan pondok pesantren
Babussalam yang terdapat di Dusun Siman, enam TPQ (Taman
Pendidikan al-Quran) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terletak di
Dusun Sukabumi. Awal mulanya, SLB tersebut merupakan sekolah dasar
biasa, namun karena mengalami penurunan siswa, atas permintaan
beberapa pihak akhirnya dibentuklah lembaga ini. Murid SLB ini berasal
dari berbagai daerah.
Berikut adalah jumlah siswa siswi Desa Siman yang mengenyam
bangku pendidikan mulai dari SLB (Sekolah Luar Biasa), TK sampai
tamatan S2 (Strata 2).
Tabel: 3.5 Pendidikan formal
Tingkatan pendidikan Laki-laki perempuan Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 32 Orang 29 Orang Usia 3-6 tahun yang sedang masuk TK/Playgroup
98 Orang 97 Orang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah Sekolah
4 Orang 6 Orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 691 Orang 629 Orang Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 91 Orang 57 Orang Usia 18-56 tahun pernah SD Tetapi tidak tamat
31 Orang 17 Orang
Tamat SD/ Sederajat 1021 Orang 1019 Orang Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
25 Orang 18 Orang
Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA
12 Orang 34 Orang
Tamat SMP/ Sederajat 706 Orang 975 Orang
Tamat SMA/ Sederajat 569 Orang 265 Orang
Tamat D1/ Sederajat - 3 Orang
Tamat D2/ Sederajat 6 Orang 7 Orang
Tamat D3/ Sederajat - 2 Orang
Tamat S1/ Sederajat 115 Orang 91 Orang
Tamat S2/ Sederajat 2 Orang 1 Orang
Tamat S3/ Sederajat - -
Tamat SLB A 2 Orang -
Tamat SLB B - -
Tamat SLB C - -
Jumlah 3405 Orang 3250 Orang
Jumlah total 6655 Orang Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
Siswa lulusan SMA di desa ini banyak yang memilih untuk
bekerja. Siswa yang melanjutkan ke jenjang sarjana hanya bekisar 5%.
Para siswa banyak yang memilih untuk merantau ke luar kota atau lebih
memilih menjadi petani.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
41
B. Keadaan Sosial Ekonomi
Masyarakat Desa Siman adalah masyarakat yang suka bergotong-
royong. Terlihat dari adanya kegiatan gotong-royong atau sambatan
dalam pembangunan rumah, gotong-royong menjaga kebersihan desa,
gotong royong membangun jembatan, jalan, dll. Masyarakat Desa Siman
adalah masyarakat yang guyub dan tidak individualisme. Hal ini terlihat
dengan adanya organisasi sosial kemasyarakatan seperti karangtaruna,
kelompok PKK, Koperasi Wanita (KOPWAN), lembaga perlindungan
konsumsi (LPK), kelompok yasin dan tahlil, muslimat NU, dan gabungan
kelompok tani (GAPOKTAN).
Mayoritas penduduk Desa Siman bekerja sebagai petani dan buruh
tani, namun yang lebih banyak adalah buruh tani. Sedangkan pekerjaan
lainnya adalah pedagang yang banyak berdagang di sepanjang jalan utama
Dusun Siman seperti toko kelontong, toko elektronik dan peternakan
ayam. Jenis tanaman yang banyak ditanam adalah tanaman hortikultura
jenis sayuran seperti, bawang sayur, tomat, bawang merah, kubis, dan
brokoli. Selain itu ada pula tanaman lain yang ditanam seperti, kacang-
kacangan, jagung, cabai, dan padi. Untuk jenis tanaman hortikultura
hanya ditanam ketika musim hujan atau ketika persediaan air melimpah.
Hal ini karena jenis tanah di Dusun Siman cenderung kering dan hanya
mengandalkan hujan (tadah hujan).2
2 Subagio, Kepala Desa Siman, Wawancara, Siman Kediri, 16 November 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
42
Prosedur siklus pertanian tanaman hortikultura, mulai dari
penanaman sampai masa panen serta kalkulasi pendapatan warga
diantaranya ialah bawang sayur, mulai awal tanam hingga panen yaitu 40
hari. Bawang sayur merupakan bawang merah atau putih yang di panen
lebih awal sebelum bongkol yang nantinya akan membesar menjadi
bawang. Bawang sayur dimanfaatkan daunnya saja, dan yang sering kita
jumpai biasanya untuk konsumsi pendamping dari lumpia. Sebelum
penanaman dilakukan terlebih dahulu disiapkan bibitnya, pembibitan
dilakukan dari bawang merah yang dibeli di pasaran dengan harga
Rp20.000,00 sampai Rp24.000,00, yang selanjutnya akan dijemur selama
kurang lebih 30 hari setelah itu bibit siap untuk ditebar ke ladang.
Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu menyiapkan media tanam yang
akan digunakan. Akan dibuat gundukan kurang lebih 1 meteran yang
disekat dengan kubangan kecil, kurang lebih 30 cm antara gundukan yang
satu dengan yang lain. Kubangan berfungsi untuk tadah air yang berlebih
dari derasnya curah hujan yang ada, karena bawang sayur akan layu
dengan sendirinya apabila terkena air yang berlebihan. Setiap gundukan
yang dibuat di isi 10 bibit bawang berurutan kesamping dan di tata rapi
ke belakang sejauh panjangnya ladang tersebut. penebaran bibit dilakukan
setelah media tanam disini tanah sudah diberikan pupuk kandang. Setelah
itu baru dilakukan penebaran bibit satu lubang 1 biji. Setelah bibit
tumbuh dan mulai kelihatan daunnya, tanaman mulai di pupuk dengan
cara disemprotkan pestisida, dengan tujuan daun tidak di serang oleh
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
43
hama yang disebut petani dengan sebutan gerandong atau lebih dikenal
semacam kaper yang berwarna coklat hitam yang bentuknya menyerupai
lalat dengan ukuran yang lebih kecil. Penyemprotan dilakukan setiap 2
hari sekali, mulai dari bibit tumbuh daun hingga masa panen tiba. Dan
setiap waktu petani sambil melakukan perawatan yang disebut matun,
disini petani memotong daun yang sudah terinfeksi hama dan mulai
mengering biar tidak menular ke daun-daun yang lainnya, selain itu dalam
matun juga dilakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh
disekitar media tanam. Pemanenan harus sesegara dilakukan ketika
tanaman sudah berumur 40 hari, hal ini dilakukan agar tanaman tidak
semakin besar dan sesuai dengan permintaan pasar.3
Kalkulasi hasil yang didapat dari 1 petak ladang yaitu 1-2 ton
bawang sayur atau setara dengan 1000-2000 Kg. Untuk 1 petak ladang
yang berukuran 10 X 100 meter biasanya memerlukan bibit kurang lebih
36 Kg dengan harga periklonya Rp20.000,00 – Rp24.000,00 sehingga
untuk bibit saja memerlukan biaya kurang lebih Rp720.000,00 –
Rp864.000,00. Dan untuk pemupukan dengan harga sekali pemupukan
menghabiskan 1 botol pestisida pembunuh hama dan 1 pestisida perekat
untuk daun, serta 1 Kg pestitisida untuk pertumbuhan menghabiskan
biaya kurang lebih Rp75.000,00. Sehingga untuk 2 hari sekali
penyemprotan dibutuhkan kurang lebih 15 kali penyemprotan sejak awal
tumbuh daun, dan menghabiskan kurang lebih Rp1.125.000,00. Dan untuk
3 Sony, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 22 November 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
44
biaya pemanenan dilakukan oleh empat buruh tani yang pengupahannya
Rp25.000,00 per orang, jadi untuk empat orang sebesar Rp100.000,00.
Dalam kondisi normal petani dapat memanen hingga 1-2 ton per petak
ladangnya. Sehingga dapat dikalkulasi dari modal yang dibutuhkan mulai
dari modal pembibitan, pemupukan, dan perawatan, menghabiskan kurang
lebih Rp2.089.000,00 dalam sekali masa tanam. Sedangkan untuk
pemasukan setelah panen apabila harga normal sebesar Rp8.000,00 bisa di
diperoleh kurang lebih Rp8.000.000,00 - Rp16.000.000,00, dan apabila
harga turun sampai terendah Rp2.000,00, maka akan diperoleh kurang
lebih Rp2.000.000,00 - Rp4.000.000,00. Sehingga diperoleh keuntungan
kurang lebih Rp5.911.000,00 - Rp10.286.000,00, sedangkan untuk harga
anjlok hanya mendapat keuntungan kurang lebih Rp1.911.000,00, dan
bahkan bisa rugi kurang lebih sebesar Rp2.089.000,00.4 Sedangkan untuk
bawang merah, tidak jauh berbeda dengan bawang daun dari mulai
persiapan awal hingga masa panen, yang membedakan hanya masa
tanamnya saja. Bawang merah otomatis membutuhkan waktu tanam yang
lebih lama yaitu kurang lebih umur 70 hari keatas. Untuk kalkulasinya
juga tidak jauh berbeda dengan bawang daun, hanya saja untuk bawang
daun butuh biaya perawatan yang lebih besar, yaitu kurang lebih 30 kali
penyemprotan hingga masa panen, biaya yang dibutuhkan kurang lebih
Rp2.250.000,00. Bibit kurang lebih sama dengan bawang sayur,
membutuhkan kurang lebih 36 kg sebesar Rp20.000,00 – Rp24.000,00,
4 Suwandi, Buruh tani, Wawancara, Siman Kediri, 22 November 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
45
menghabiskan Rp720.000,00 – Rp864.00,00, sehingga total modal yang
dibutuhkan kurang lebih Rp3.114.000,00. Dan untuk panen satu petak
ladang akan mendapatkan kurang lebih 2-3 ton, sehingga untung yang
didapat apabila harga terendah Rp4.000,00 perkilonya, maka hasil yang
didapat Rp8.000.000,00 - Rp12.000.000,00. Sehingga petani masih
mendapat modal kurang lebih Rp4.886.000 - Rp8.886.000,00. Sedangkan
apabila harga mencapai Rp20.000,00 perkilonya, hasil yang didapat
mencapai Rp40.000.000- Rp60.000.000,00, maka untung yang didapat
petani kurang lebih Rp36.886.000,00 - Rp56.886.000,00.
Tidak jauh berbeda dengan bawang sayur untuk persiapan masa
awal penanaman, tomat dapat dibilang lebih mudah perawatannya
dibanding bawang sayur. Masa penanaman tomat yaitu selama 60 hari
sejak benih disebar ke ladang. Untuk pertama kali sebelum bibit di tebar
ke ladang terlebih dahulu harus dipersiapkan media tanamnya. Dalam hal
ini tanah yang memang sudah siap untuk ditanami tomat, biasanya di
awal penanaman tanah diberi pupuk kandang yang didapat petani secara
cuma-cuma dari peternakan sapi. Pemupukan dilakukan minimal 2 hari
sebelum tebar benih. Setelah benih di tebar dengan jarak tanam antara
beni yang satu dengan benih yang lain yaitu 40-50 cm. Pemberian pupuk
kandang hanya sekali saja sampai panen, karena petani lebih
mengandalkan pupuk kimia untuk pemupukan berikutnya. Pemupukan
berikutnya akan dilakukan setiap 1 minggu sekali sesuai kebutuhan, hal
ini dilakukan dengan tujuan agar tanaman lebih kuat dan tahan penyakit
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
46
serta memperoleh hasil buah yang memuaskan. Dalam 1 petak ladang
memerlukan sekitar 3.000 bibit tomat yang sudah di tempatkan dalam
polybag, dengan biaya sebesar kurang lebih Rp600.000. Dalam sekali
masa tanam, tomat membutuhkan 3 kali pemupukan, dan setiap
pemupukan dalam satu kali masa tanam membutuhkan biaya kurang lebih
Rp192.000,00 untuk pembelian pupuk Urea, Organik, ZA, PONSKA. Dan
untuk penyemprotan dilakukan sesuai kebutuhan, bisa sampai 8 kali yang
disetiap penyemprotannya menghabiskan biaya sebesar Rp 45.000,00,
sehingga total biaya penyemprotan sebesar Rp 360.000,00. Perawatannya
tidak banyak membutuhkan biaya karena hanya dilakukan penyiangan
saja pada tomat, dan untuk hal ini petani sendiri yang melakukannya.
Tomat yang sudah siap dipanen ditandai dengan sudah adanya daun yang
mengering dan berubahnya warna buah menjadi merah. Pemanenan tomat
dilakukan secara berkala setiap seminggu sekali sejak tomat berumur 2
bulan, awal panen biasanya hasil yang didapat sekitar 10 keranjang
dengan kalkulasi berat 1 keranjangnya 60 Kg, jadi kurang lebih total 6
kwintal, dan untuk panen seterusnya akan terus meningkat sampai panen
ke-empat, setelah itu panen mulai merosot lagi hingga barang habis.
Sehingga total panen tomat yang didapat petani dapat mencapai 4-5 ton.
Dengan harga tomat yang stabil kisaran Rp2.000,00 /Kg, maka petani
bisa mendapatkan hasil kurang lebih Rp8.000.000,00 – Rp10.000.000,00,
dan keuntungan yang didapat kurang lebih Rp7.348.000,00 –
Rp9.348.000,00. Akan tetapi apabila harga anjlok, bahkan sampai turun
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
Rp300,00 perkilonya, petani tidak memanen dengan alasan rugi biaya
maupun tenaga, otomatis petani merugi. Selama masa panen, tomat dapat
dipanen hingga 4-6 kali dengan selisih waktu panen 1 minggu.5
Seperti halnya masa persiapan tanaman hortikultura yang lain,
persiapan untuk budidaya kubis kurang lebih sama, hanya saja benih
terlebih dahulu disemai dalam wadah khusus seperti polybag kecil atau
bisa dengan menggunakan daun pisang sebagai wadahnya. Penyemaian
dilakukan kurang lebih 1 bulan atau jika bibit sudah mulai mempunyai 5-
7 daun, setelah itu bibit siap ditanam yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Dalam 1 petak ladang seluas 1.000 m2, dibutuhkan kurang
lebih 2.000- 2.500 bibit, dan untuk pembibitan dibuthkan kurang lebih
biaya Rp 300.000,00 – Rp500.000. Masa penanaman kubis yaitu 60-70
hari sesuai dengan perawatan yang dilakukan, sehingga cepat munculnya
bunga kol tersebut. kubis baru di pupuk setelah 20 hari sejak masa tanam,
dan sebelumnya harus di lakukan penyiangan dan penyulaman sesuai
dengan kebutuhan, selain itu air yang dibutuhkan juga tidak boleh kurang,
karena jenis tanaman ini sangat memerlukan banyak air. Dan untuk
pemupukan selanjutnya dilakukan pada hari ke 35, dan hari ke 55, dalam
sekali pemupukan dibutuhkan pupuk urea 1 kwintal, ZA 1 kwintal,
ponska 1 kwintal, dan pupuk kandang. Dalam sekali pemupukan
dibutuhkan biaya kurang lebih Rp450.000,00, dan untuk pemupukan
selanjutnya hanya dibutuhkan setengahnya dari pemupukan awal. Jadi
5 Sugeng, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 22 November 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
total untuk pemupukan sebesar Rp900.000,00, sedangkan untuk
mendukung perkembangan kubis, bisa juga dilakukan penyemprotan
untuk daun dan bunga biar tidak dimakan ulat, ataupun penyemprotan
yang lain apabila kubis mulai terserang penyakit. Biaya sekali
penyemprotan kurang lebih Rp75.000,00. Dalam sekali masa tanam kubis
biasanya bisa dilakukan penyemprotan sampai 8 kali tergantung
kebutuhan apabila kubis terserang hama penyakit. Sedangkan untuk
penyiangan dan penyulaman, biasanya dilakukan sendiri oleh petani,
apabila menggunakan jasa buruh tani, maka petani harus mengeluarkan
biaya Rp50.000,00 untuk satu orang buruh perharinya dan cukup
dibutuhkan 2 orang saja. Penyiangan dilakukan setiap 1-2 minggu sekali,
tergantung dari banyaknya rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman
kubis. Apabila sudah dilakukan tahap-tahap di atas, petani siap untuk
melakukan panen. Dalam 1 petak ladang, petani bisa mendapatkan kurang
lebih 3-4 ton kubis. Apabila harga normal sebesar Rp3.500,00, maka hasil
yang didapat kurang lebih sebesar Rp10.500.000,00- Rp14.000.000,00,
dan apabila harga turun hingga Rp1.500,00 , maka hasil yang didapat
kurang lebih sebesar Rp4.500.000,00- Rp6.000.000,00. Dari perhitungan
di atas, didapatkan keuntungan sebesar bila harga normal, dan
Rp8.650.000,00- Rp12.150.000,00, keuntungan ini sudah dikurangi total
modal sebesar Rp1.850.000,00, sedangkan dengan harga terendah akan
didapat keuntungan sebesar Rp12.650.000,00- Rp4.150.000,00.6
6 Kurnani, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 23 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
Begitu juga dengan brokoli, kurang lebih sama dengan kubis,
mulai dari masa penanaman, perawatan, sampai masa panen. Pemupukan
dilakukan mulai dari 15 hari setelah masa tanam, pupuk yang dibutuhkan
antara lain: 1 kwintal NPK, 1 kwintal TSP, 5 kg obat akar, pemupukan
dilakukan setiap kelipatan 15 hari sampai masa panen, dan untuk
penyemprotan bisa dilakukan untuk penyemprotan bakteri, fungi, dan
virus. Bahan penyemprotannya antara lain: 2 liter pupuk daun, 0,5 kg
curacron, 1 kg antracol. Penyemprotan hanya dilakukan satu kali dalam
masa tanam sampai panen apabila tanaman tidak terserang hama
penyakit, apabila terserang maka akan dilakukakan penyemprotan sesuai
dengan kebutuhan. Dari mulai penanaman, pemupukan, sampai
penyemprotan, setiap tanaman membutuhkan biaya Rp1.000,00,
sedangkan untuk 1 ladang dengan luas 1.000 m2, dibutuhkan sebanyak
2.500 bibit dalam sekali tanam, yang membutuhkan biaya sekitar Rp
1.250.000,00, maka dapat diketahui modal yang dibutuhkan sekitar
Rp3.750.000,00. Panen yang baik untuk brokoli yaitu pada saat usia 55-
60 hari, panen yang didapat kurang lebih 3-4 ton. Apabila harga normal
dikisaran Rp8.000,00 maka hasil yang didapat mencapai
Rp24.000.000,00- Rp32.000.000,00, sedangkan untuk harga anjlok
mencapai Rp3.500,00, maka hasil yang didapat kurang lebih
10.500.000,00- Rp14.000.000,00. Dari perhitungan diatas apabila harga
normal petani akan mendapat keuntungan sebesar Rp20.250.000,00-
Rp28.250.000,00, sedangkan dengan harga anjlok petani bisa mendapat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
50
keuntungan Rp6.750.000,00- Rp10.250.000,00 yang sudah dikurangi
modal awal sebesar Rp3.750.000,00. Dari kedua harga ini petani masih
bisa dikatakan untung apabila hasil panen melimpah, meskipun
keuntungan yang diperoleh cukup banyak, petani yang membudidayakan
brokoli sangat terbatas di desa ini, hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang bertani brokoli dan tidak mempunyai perhitungan
yang tepat saat bertani brokoli. 7
Tabel 3.6 Daftar Mata Pencaharian Masyarakat Desa Siman
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 458 orang 165 orang
Buruh tani 712 orang 574 orang
Buruh migran perempuan - 12 orang
Buruh migran laki-laki 8 orang -
Pegawai Negeri Sipil 15 orang 11 orang
Pengerajin industri rumah tangga 8 orang 6 orang
Pedagang keliling 1 orang -
Peternak 10 orang 13 orang
Montir 10 orang -
Bidan swasta - 2 orang
Perawat swasta - 10 orang
Pembantu Rumah Tangga - 6 orang
TNI 6 orang -
Pensiunan TNI/POLRI/PNS 6 orang -
Pengusaha kecil menengah 47 orang 57 orang
7 Subagio, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 23 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
51
Dukun kampung terlatih - 1 orang
Jasa Pengobatan Alternatif 7 orang -
Seniman/ Artis 1 orang -
Karyawan perusahaan swasta 6 orang
Jumlah 1299 orang 863 orang
Jumlah total penduduk 2162 orang
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
Sedangkan untuk petani hortikultura sendiri terdapat sebanyak
kurang lebih 300 petani dari jumlah total 623 petani yang ada. Petani yang
menanam tomat sebanyak 90 orang, bawang sayur sebanyak 105 orang,
bawang merah sebanyak 27 orang, kubis sebanyak 66, dan brokoli sebanyak
12 orang.
Data tersebut merupakan data pada musim tanam kali ini, dan untuk
musim tanam berikutnya setiap petani hortikultura akan mengganti jenis
tanaman yang akan ditanam, sehingga tidak ada data pasti mengenai
jumlah petani hortikultura dalam berbagai jenis. Hal ini dilakukan para
petani dikarenakan kebutuhan akan nutrisi tanah yang berganti dalam
setiap kali masa tanam tanaman hortikultura.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
Gambar 3.2
Petani hortikultura
Sumber: Dokumnen profil dan Perkembangan Potensi Aset, Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
C. Pelaksanaan Praktik Tradisi Penjualan Hasil Panen Tanaman Hortikultura
1. Akad
Desa Siman merupakan salah satu desa pertanian dengan
komiditi andalan yaitu bawang sayur, salah satu jenis tanaman
hortikultura. Selain itu masih terdapat lagi jenis sayuran tanaman
hortikultura yang sering di tanam di musim penghujan ini,
diantaranya: tomat, bawang merah, brokoli, dan kubis. Akan tetapi
kuantitasnya tidak bisa melebihi bawang sayur yang menjadi salah
satu komiditi andalan di desa tersebut. Sebagai desa pertanian dengan
luas wilayah persawahan dan ladang yang sangat menjanjikan,
ternyata menimbulkan dampak tersendiri dalam pelaksanaan jual beli
yang ada. Semua itu dapat dilihat dari maraknya berbagai macam jual
9%
35%
30%
22%
4%
Petani Hortikultura bawang merah bawang sayur tomat kubis brokoli
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
53
beli, salah satunya dengan memakai sistem pembayaran setelah
barang sudah diketahui harga pasarnya.
Musim panen tanaman hortikultura merupakan musim yang
paling ditunggu oleh petani maupun tengkulak, bisa dikatakan ini
musimnya mereka. Kenapa begitu? Hal inilah yang sekarang marak
terjadi di desa Siman. Perubahan zaman mungkin yang bisa
menjawabnya, zaman sekarang orang lebih modern suka yang praktis-
praktis, malas untuk menjual hasil panennya sendiri ke pasar
setempat. Hal ini ruapanya menjadi keuntungan tersendiri bagi
tengkulak yang membeli hasil panen dari para petani tersebut. Dengan
begitu tengkulak dapat mengambil untung dari pembelian hasil panen
petani itu.
Jual beli hasil panen tanaman hortikultura adalah jual beli
yang dilakukan dengan sistem penentuan harga setelah barang
tersebut dihargai oleh pasar. adapun tatacara dari jual beli itu sendiri
adalah sebagai berikut:
a. Transaksi dilakukan oleh penjual dan pembeli atas dasar saling
rela dari kedua belah pihak dan dilakukan secara sadar.
b. Setelah ada kesanggupan ataupun kesepakatan dari kedua belah
pihak, selanjutnya petani (penjual) menyerahkan barang dagangan
(tanaman hortikultura) pada awal transaksi jual beli berlangsung.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
54
c. Barang yang diterima oleh tengkulak (pembeli) akan dijual
kembali ke pasar-pasar besar tanpa ada campur tangan lagi dari
pihak petani (penjual).
d. Penjual akan menerima bayaran sesuai dengan kesepakatan yang
ada antara kedua belah pihak.8
Tidak semua petani menjual hasil panennya ke tengkulak, ada
beberapa petani yang turun tangan langsung melakukan pemanenan
sampai menjualnya sendiri ke pasar setempat. Hal ini biasanya
dilakukan apabila kuantitas panen yang didapat tidak tertlalu besar,
sehingga memungkinkan untuk dibawa dengan sepeda motor yang ada
keranjang (engklek) disampingnya. Akan tetapi mayoritas petani
menjual hasil panennya ke tengkulak yang ada. Faktor-faktor yang
mempengaruhi petani tidak langsung menjual ke pasar diantaranya:
a. Jarak pasar dengan desa yang cukup jauh
b. Tenaga yang dibutuhkan ekstra, karena selesai memanen harus
langsung membawanya ke pasar
c. Tidak semua petani memiliki kendaraan dan lebih praktis.9
Perbandingan pendapatan petani menjual sendiri ke pasar
dengan menjual hasil panennya ke tengkulak sebagai berikut: misal
panen bawang daun sebanyak 1 ton dengan harga perkilonya
Rp5.000,00, sehingga didapat sebesar Rp5.000.000,00. Apabila dijual
8 Suyono, Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani), Wawancara, Siman Kediri, 5 Desember 2015. 9 Subagio, Kepala Desa Siman, Wawancara, Siman Kediri, 6 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
sendiri kepasar, petani hanya butuh tenaga dan transportasi untuk
membawah barangnya ke pasar, kurang lebih akan membutuhkan
biaya Rp100.000,00 untuk bolak-balik petani membawa barang
dengan sepeda motor, apabila barang dibawah dengan mobil (barang
dalam skala besar), maka petani harus menyewanya untuk membawa
ke pasar sehingga membutuhkan biaya sekitar Rp300.000,00.
Sedangkan apabila dijual ditengkulak akan terjadi pemotongan
sebesar Rp500,00 pada umumnya, sehingga petani hanya
mendapatkan sebesar Rp4.500.000,00 dari penjualan ke tengkulak.
Terjadi selisih sampai Rp400.000,00, hal ini karena untuk satu ton
bawang daun bisa dibawah dengan sepeda motor yang ada engkleknya
bolak-bslik dua kali, akan tetapi petani lebih memilih yang praktis
dengan langsung menjualnya ke tengkulak, dikarenakan beberapa
faktor di atas.
Tengkulak yang biasa melakukan survey dengan datang
langsung ke sawah mapun ladang di desa tersebut, apabila ada
tanaman yang sudah siap dipanen, sesegera mungkin tengkulak
mencari tahu siapa pemiliknya tersebut untuk dapat bernegoisasi
dengan pemilik sawah atau ladang. Pada dasarnya tengkulak yang
mencari dan mendatangi petani yang sawah atau ladangnya sudah siap
dipanen. Hal ini bisa dilakukan langsung di sawah atau ladang apabila
tengkulak dapat bertemu langsung dengan pemiliknya disana, atau
dapat juga dengan mendatangi rumah petani tersebut, akan tetapi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
lambat laun petani yang mendatangi tengkulak, karena petani
mempunyai langganan tengkulak yang mereka anggap sebagai
tengkulak yang dapat dipercaya. Apabila sudah bertemu mulailah
tengkulak menanyakan kepada petani terkait dengan tanaman yang
sudah siap dipanen tersebut, apakah petani tersebut bersedia
barangnya dibeli oleh tengkulak atau tidak.10
Apabila sudah terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak
terhadap jual beli hasil panen tersebut, maka tengkulak akan
menyiapkan keranjang maupun karung yang dibuat sebagai wadah
hasil panen tersebut, dan pemanenan sudah menjadi tanggungan pihak
penjual (petani). Ada petani yang memanen sendiri adapula yang
memakai jasa buruh tani untuk melakukan pemanenan tersebut. Disini
tidak ada kepastian mengenai harga barang antara petani dengan
tengkulak (pembeli), yang ada cuma kesepakatan bahwa hasil panen
tersebut dibeli tengkulak dengan harga yang tidak ditentukan diawal,
karena harga barang baru diperoleh baik oleh tengkulak maupun
petani setelah barang dihargai pasar. Setelah tengkulak menerima
harga pasar, barulah tengkulak akan memberitahukan kepada petani
yang barangnya dibeli.11
Tengkulak tidak pernah memberikan harga barang
sesungguhnya yang didapat dari pasar, disini tengkulak langsung
memberikan harga yang sudah dipotong sendiri oleh tengkulak, harga
10 Sony, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 6 Desember 2015. 11 Sugeng, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 6 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
inilah yang nantinya menjadi harga barang yang diberikan tengkulak
kepada petani. Tengkulak menentukan harga secara sepihak tanpa
kesepakatan dari petani. Ada petani yang menerima dengan suka rela
penentuan harga tersebut, tetapi adapula petani yang merasa terpaksa
harus menerima harga tersebut.12
Semua ini tidak bisa terlepas dari faktor saling percaya antara
kedua belah pihak. Faktor inilah yang sering dipakai sebagai awal
terjadinya transaksi, faktor ini juga yang paling banyak diungkapkan
warga. Tanpa kepercayaan orang sulit untuk berinteraksi, termasuk
dalam berdagang. Kami menjual hasil panen tanaman hortikultura
kepada tengkulak yang kami anggap tidak memiliki cacat dalam
artian dia tidak akan melakukan penipuan.13
Untuk mendapat keuntungan dari jual beli ini tengkulak tidak
memberikan harga terlebih dahulu sebelum mengetahui harga pasar.
ini dilakukan dengan alasan fleksibelnya harga pasar yang dapat
berubah setiap jamnya, tergantung sedikit banyaknya barang di pasar
tersebut. Sehingga timbul permainan tengkulak dalam menentukan
harga kepada petani setelah mengetahui harga pasar. terkadang ada
pula tengkulak yang tidak wajar memberikan harga kepada petani,
biasanya hal ini dikarenakan masih adanya keterikatan hutang antara
petani dengan tengkulak tersebut. Petani lebih suka hutang ke
tengkulak dari pada ke bank. Hal ini dilakukan karena pemberian
12 Kholis, Tengkulak, Wawancara, Siman Kediri, 6 Desember 2015. 13 Hartoyo, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 6 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
hutang oleh tengkulak kepada petani tidak terdapat bunga atau
tambahan dalam hutang tersebut, hanya saja ada ketentuan apabila
nanti petani tersebut panen, maka hasil panennya harus dijual ke
tengkulak tersebut. akan tetapi masih ada petani yang nakal, dalam
hal ini mereka menjual ke tengkulak lain yang sudah jelas harga
belinya lebih tinggi. Hal ini dilakukan karena petani juga ingin
mendapat untung yang sepantasnya. Apabila petani yang masih
terikat hutang dengan tengkulak tersebut menjual ke tengkulak yang
menghutanginya, biasanya akan mendapat potongan harga yang lebih
besar pada harga yang sesungguhnya. Misalnya, harga 1 Kg kubis
Rp3.000 (harga yang sesungguhnya), dan umumnya tengkulak hanya
mengambil untung dengan hanya memotong Rp500,00 perkilonya,
karena petani tersebut masih memiliki hutang, maka tengkulak
tersebut akan memangkas harga sebesar Rp700,00 – Rp1.000,00, dan
dengan terpaksa petani harus menerima kenyataan tersebut.14
Tidak semua petani kecewa dengan tindakan tengkulak
tersebut, sebagian petani juga merasa terbantu dengan keberadaan
tengkulak. Karena dengan keberadaan mereka para petani terbantu
dalam masa panen, petani tidak perlu repot-repot mencari pembeli
yang akan membeli hasil panennya. Selain itu, ada juga tengkulak
yang membeli hasil panen petani dengan mengambil sendiri hasil
14 Khoirul Huda, Tengkulak, Wawancara, Siman Kediri, 11 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
59
panennya dari sawah, ini sangat menguntungkan petani karena tidak
lagi harus memanennya sendiri.15
Tabel 3.7 Klasifikasi Petani
No. Macam-macam Petani Jumlah Petani 1 Petani yang langsung menjual ke pasar 20 orang 2 Petani yang menerima harga 130 orang 3 Petani yang terpaksa menerima harga 50 orang 4 Petani yang nakal 10 orang 5 Petani yang tidak kecewa 90 orang
Sumber: Survey klasifikasi petani Desa Siman Kec. Kepung Kab. Kediri.
2. Pelaksanaan Akad
a. Proses penentuan harga
Terlepas dari akad yang dilakukan dalam jual beli hasil
panen tanaman hortikultura di atas, masih terdapat proses
selanjutnya yaitu penentuan harga tanaman hortikultura tersebut.
setelah akad selesai dilakukan, barulah tengkulak dapat
menentukan harga barang tersebut kepada petani.
Dimulai dari tengkulak yang melakukan akad jual beli
dengan petani, setelah ada kesepakatan yang jelas barulah barang
dibawa ke pasar. Pasar yang dituju biasanya pasar-pasar besar
seperi pasar Pare dan pasar Porong sesuai keinginan tengkulak
tersebut. setelah barang sudah sampai di pasar dan diberikan harga
oleh pasar, barulah tengkulak memberi tahu petani harga
tersebut.16
15 Shodiq, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 11 Desember 2015. 16 Sudarko, Ket. Kelompok Tani, Wawancara, Siman Kediri, 12 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
60
Penentuan harga ini dilakukan sepihak dari tengkulak
kepada petani tanpa ada kesepakatan dari petani. Petani hanya
mengetahui harga yang sudah dipangkas oleh tengkulak, bukan
harga yang sesungguhnya dari pasar. Misalnya, harga pasar 1 Kg
bawang daun Rp5.000,00, maka tengkulak umumnya akan
memberikan harga kepada petani Rp4.500,00. Disini terdapat
selisih sebesar Rp500,00 dari harga pasar yang sesunnguhnya, dan
tengkulak akan memberitahukan harga kepada petani sebesar
Rp4.500,00 dari harga pasar yang sesungguhnya sebesar
Rp5.000,00. Disinilah tengkulak mengambil keuntungan dari jual
beli tersebut. Pengambilan untung tengkulak biasanya disesuaikan
dengan tengkulak-tengkulak lain, sehingga tidak terlalu ada
perbedaan yang mencolok antara harga tengkulak yang satu
dengan yang lain, akan tetapi setiap tengkulak mempunyai
kebijakan sendiri-sendiri terhadap sistem jual beli yang mereka
gunakan.17
b. Sistem pembayaran
Dari serangkaian proses terjadinya akad sampai proses
penentuan harga di atas, ada hal yang tidak bisa ditinggalkan dan
ujung dari serangkaian proses jual beli, yaitu pembayaran.
Terdapat bermacam-macam sistem pembayaran yang ada,
hal ini disesuaikan dengan kesepakatan yang dilakukan
17 Bulek Jati, Tengkulak, Wawancara, Siman Kediri, 13 Desember 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
sebelumnya. Yang pasti tidak ada pembayaran secara kontan
dilakukan diawal, karena masih belum pastinya harga barang
tersebut. pembayaran dilakukan setelah barang sudah disalurkan
ke pasar-pasar besar. Macam-macam sistem pembayaran yang
dilakukan oleh tengkulak antara lain:
1) Dilakukan DP (Down Payment) diawal sesuai kesepakatan
kedua belah pihak, dan pelunasannya di akhir setelah barang
tersebut disalurkan ke pasar.
Contoh : panen bawang sayur sebesar 1 petak ladang, barang
yang sudah dipanen dibawah tengkulak dan besarnya
pembayaran DP sesuai kesepakatan kedua belah pihak,
misalnya Rp500.000,00, 1.000.000,00, dll.
2) Pelunasan langsung diakhir setelah barang tersalurkan ke
pasar. biasanya barang diambil pagi, setelah itu barang
dibawah ke pasar, dan pada sore harinya tengkulak datang lagi
ke petani tersebut dengan membawa uang dan catatan jumlah
berat barang tersebut dan memberitahukan harganya sekaligus
melakukan pembayaran.
Contoh : keseluruhan pembayaran dilakukan di akhir setelah
barang dibawa. Misalnya, hasil panen tomat dengan harga
perkilo Rp2.000,00 dengan berat barang 1.000 Kg. Sehingga
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
yang harus dibayarkan yaitu 2.000 x 1.000 =
Rp2.000.000,00.18
Pada dasarnya terdapat dua macam sistem pembayaran
seperti dijelaskan di atas. Akan tetapi terjadi pengembangan yang
bermacam-macam dalam prakteknya, mulai dari besaran DP yang
diberikan sampai batas waktu pembayaran.
18 Supar, Petani, Wawancara, Siman Kediri, 13 Desember 2015.