19
BAB III PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAM RATULANGI TONDANO A. Keadaan Geografis Rumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano merupakan rumah sakit tipe C dan menempati areal seluas 14.000 m 2 . Berikut ini merupakan data dasar RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano : a. Kepemilikan : Pemerintah Daerah kabupaten Minahasa b. Luas bangunan : 6155 M 2 c. Jumlah tempat tidur : 122 TT d. Listrik PLN : 82,5 KVA Genset : 40 KVA e. IPAL : 50 M 2 f. Batas – batas areal : Sebelah Utara : perumahan penduduk Kel.Luaan, Kec. Tondano Timur Sebelah Selatan : perumahan penduduk Kel. Ranowangko, Kec. Tondano Timur Sebelah Barat : Jl. Suprapto, Kel.Luaan, Kec. Tondano Timur Sebelah Timur : Sungai Tondano Rumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano terletak di Ibu Kota Kabupaten Minahasa. Jarak dari pusat kota Tondano ke RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano sekitar 1.5 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor (mobil, motor) maupun kendaraan

Bab III Profil Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rumah sakit

Citation preview

BAB IIIPROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAM RATULANGI TONDANO

A. Keadaan GeografisRumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano merupakan rumah sakit tipe C dan menempati areal seluas 14.000 m2. Berikut ini merupakan data dasar RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano :a. Kepemilikan : Pemerintah Daerah kabupaten Minahasab. Luas bangunan : 6155 M2c. Jumlah tempat tidur : 122 TTd. Listrik PLN : 82,5 KVA Genset : 40 KVAe. IPAL : 50 M2f. Batas batas areal :Sebelah Utara : perumahan penduduk Kel.Luaan, Kec. Tondano TimurSebelah Selatan : perumahan penduduk Kel. Ranowangko, Kec. Tondano TimurSebelah Barat : Jl. Suprapto, Kel.Luaan, Kec. Tondano TimurSebelah Timur : Sungai Tondano

Rumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano terletak di Ibu Kota Kabupaten Minahasa. Jarak dari pusat kota Tondano ke RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano sekitar 1.5 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor (mobil, motor) maupun kendaraan tradisional (bendi). RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano merupakan rumah sakit rujukan dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Minahasa, yaitu: Puskesmas Koya, Puskesmas Papakelan, Puskesmas Tonsea Lama, Puskesmas Tanawangko, Puskesmas Tateli, Puskesmas Pineleng, Puskesmas Tombulu, Puskesmas Remboken, Puskesmas Kakas, Puskesmas Wolaang, Puskesmas Manembo, Puskesmas Walantakan, Puskesmas Tompaso, Puskesmas Kawangkoan, Puskesmas Sonder, Puskesmas Tandengan, Puskesmas Kombi, Puskesmas Seretan, Puskesmas Lolah, Puskesmas Tumaratas, dan Puskesmas Kakas Barat.

B. Sejarah RSUD DR. Sam Ratulangi TondanoBelum ada data yang detail mengenai asal usul berdirinya RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano, tetapi dapat digambarkan secara singkat, sebelum Perang Dunia II (PD II) rumah sakit ini masih dibawah pengeloaan gereja dan berstatus swasta dengan nama Rumah Sakit Bethesda Tondano. Pada tahun 1942-1945 di bawah kekuasaan Jepang rumah sakit ini dikelola langsung oleh tentara Jepang. Kemudian pada tahun 1945-1948 beralih di bawah pengelolaan pemerintah Belanda yang berstatus tidak jelas. Pada tahun 1949 Pemerintah Daerah tingkat II Minahasa mengelola rumah sakit ini dengan status belum ada ketentuan dan pada tahun 1978 ditetapkan dan diganti namanya menjadi RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano.Berdasarkan SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Minahasa No.32 Tahun 1978 dan SK Menkes No.303/Menkes/SK/IV/Tahun 1987 serta Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Minahasa No.92 Tanggal 30 November 1988 RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano, ditetapkan sebagai rumah sakit tipe C dengan nomor kode 71.03.015 yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Kabupaten Minahasa. Rumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano telah melalui beberapa kali kepemimpinan direktur sejak tahun 1975. Adapun nama-nama direktur di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano sejak tahun 1975 sampai sekarang ialah:

Tabel 1. Nama Direktur dan Tahun KepeminpinanNo.Nama DirekturTahun

1dr. Fredy Wulur1975-1980

2dr. Verna Mandang1980-1985

3dr. YTU Liogu1985-1993

4dr. Agustine Sumarauw1993-2001

5dr. H. Simanjuntak2001-2003

6dr. Maryani Suronoto, M.Biomed2003-sekarang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian

C. Visi dan MisiRumah Sakit Umum Daerah DR. Sam Ratulangi Tondano telah lulus Akreditasi pada Desember 2010 dengan 5 jenis kategori pelayanan yaitu Pelayanan Medis, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Unit Gawat Darurat, Pelayanan Rekam Medis dan Pelayanan Administrasi. Adapun Visi dan misi yang menjadi pedoman dalam pelayanan kesehatan di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano ialah :Visi : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima, terjangkau dan berdaya saing di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano pada tahun 2013.Misi : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui peningkatan pelayanan medik, non medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan asuhan keperawatan dan pelayanan rujukan.2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan.

D. Struktur OrgaisasiBerdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Nomor 4 tahun 2008 tentang struktur organisasi RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano, diatur sebagai berikut :1. Direktur Rumah Sakit2. Kepala Bagian Tata Usaha Kasubag Program Keuangan dan Pelaporan Kasubag Kepegawaian Kasubag Umum dan Perlengkapan3. Kepala Bidang Medis Kepala Seksi Medis I Kepala Seksi Medis II4. Kepala Bidang Keperawatan Kepala Seksi Keperawatan I Kepala Seksi Keperawatan II5. Kepala Bidang Penunjang Medis Kepala Seksi Penunjang Medis I Kepala Seksi Penunjang Medis I

E. Ketenagaan RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano memiliki 255 orang total pegawai PNS dan honorer dengan berbagai latar belakang pendidikan baik di bidang kesehatan maupun non kesehatan/administrasi. Di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano terdapat 10 orang pejabat struktural di dalamnya termasuk kepala rumah sakit, kepala bidang/bagian dan kepala seksi tertentu. Pejabat struktural dengan pangkat Eselon IIIb ialah Direktur rumah sakit, Pejabat struktural dengan pangkat Eselon IIIa terdiri dari 4 orang yaitu Kepala Bidang Tata Usaha, Kepala Bidang Medis, Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Bidang Penunjang Medis. Pejabat struktural dengan pangkat IVa terdiri dari 5 orang yaitu Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Seksi Keperawatan I dan Kepala Seksi Penunjang Medis I. Dari 10 orang pejabat struktural, 3 orang (30%) telah mengikiti Diklatpim.Jumlah total dokter ialah 36 orang, dokter umum berjumlah 12 orang dengan status PNS terbagi menjadi 5 orang dokter dengan jabatan struktural dan 6 orang dokter dengan jabatan fungsional sedangkan 5 orang dokter umum sementara menempuh pendidikan Spesialis. Sebagian besar dokter spesialis yaitu 14 orang merupakan dokter part time, dengan demikian RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano masih kekurangan tenaga dokter umum dan spesialis full time untuk optimalisasi pelayanan kesehatan perorangan bagi pasien. Menurut data dari Sub Bagian Kepegawaian jumlah dokter umum yang dibutuhkan ialah 6 orang dan dokter ahli 16 orang.Total tenaga perawat dan bidan berjumlah 130 orang, terdiri dari 82 orang PNS dan 48 orang honorer. Tenaga perawat yang ada ialah 114 orang dan bidan 13 orang, jumlah ini belum memenuhi kebutuhan akan tenaga perawat dan bidan di RSUD DR. Sam Ratulang Tondano. Berdasarkan data dari Sub Bagian Kepegawaian jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan yaitu 14 orang dan tenaga bidan 15 orang untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal.Tenaga farmasi berjumlah 9 orang dengan status PNS terdiri dari Apoteker, Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Sekolah Menengah Farmasi. Jumlah ini belum memenuhi kebutuhan akan tenaga farmasi, karena data dari Sub Bagian Kepegawaian menunjukan masih dibutuhkan 3 orang tenaga farmasi.

Tenaga gizi yang ada berjumlah 3 orang dengan status PNS yang terdiri dari Ahli Madya Gizi dan Sekolah Ahli Gizi. Adapun pelayanan yang diberikan melingkupi konsultasi pasien rawat jalan, asuhan gizi pasien rawat inap dan logistik. Jumlah tenaga gizi yang dibutuhkan menurut Sub Bagian Kepegawaian ialah 5 orang.Jumlah tenaga fisioterapi ialah 9 orang terdiri dari 8 orang PNS dan 1 orang honorer. Pelayanan yang diberikan terdiri dari rawat jalan dan rawat inap. Dengan jumlah tersebut telah cukup memenuhi kebutuhan tenaga fisioterapi di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano.Tenaga Kesehatan Masyarakat atau tenaga kemasyarakatan berjumlah 7 orang dengan status PNS, terdiri dari SKM 2 orang dan SPPH 1 orang dengan jabatan struktural dan 4 orang Sanitarian (DIII Kesehatan Lingkungan dan SPPH) dengan jabatan fungsional. Dari 4 orang tenaga fungsional, 1 orang (SPPH) diperbantukan di Instalasi Farmasi dan 1 orang (SPPH) lagi diperbantukan sebagai petugas verifikator jasa Askes/Jamkesmas. Adapun tenaga Sanitarian hanya membutuhkan 1 orang untuk memenuhi kekurangan tenaga yang ada.Jumlah tenaga Analis Kesehatan (Laboratorium) ialah 4 orang terdiri dari 1 orang PNS dan 3 orang honorer. Berdasarkan data dari Sub Bagian Kepegawaian untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano masih membutuhkan tenaga Analis Kesehatan sebanyak 3 orang. Tenaga Perekam Medis dan Paramedis Teknologi Transfusi Darah berjumlah masing-masing 1 orang. Berdasarkan data dari Sub Bagian Kepegawaian dibutuhkan 4 orang tenaga Perekam Medis untuk mengoptimalkan pelayanan Rekam Medis pasien rawat jalan maupun rawat inap di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano.Tenaga Non Kesehatan terdiri dari PNS 30 orang dan honorer 25 orang dengan jenjang pendidikan yang berfariasi. Jumlah total tenaga Non Kesehatan ialah 55 orang dan terbagi sebagai tenaga administrasi perkantoran, tenaga sekuriti, tenaga sopir kendaraan dinas/operasional, tenaga juru masak dan tenaga laundry. Menurut Sub Bagian Kepegawaian jumlah tersebut telah cukup memenuhi kebutuhan tenaga non kesehatan di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano.

F. Fasilitas Pelayanan dan Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatana. Pelayanan Rawat Inap1. Ruang Perawatan Penyakit DalamRuang Perawatan Penyakit Dalam memiliki luas bangunan 438 M2 dengan 13 ruang perawatan dan 37 tempat tidur (TT) yang terdiri dari: kelas I dengan 3 TT, kelas II dengan 18 TT, kelas III dengan 12 TT dan Isolasi dengan 4 TT. Kepala ruangan ialah seorang perawat dengan pendidikan Sarjana Keperawatan. Tenaga dokter yang bertugas terdiri dari 2 orang dokter spesialis dan 3 orang dokter umum. Jumlah perawat yang bertugas ialah 16 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 5 orang, shif sore 2 orang dan shif malam 2 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 1482 orang dengan 65 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1087 orang, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun yaitu sebesar 36,33%. 2. Ruang Perawatan BedahRuang Perawatan Bedah memiliki luas bangunan 312 M2 dengan 5 ruang perawatan dan 21 TT yang terdiri dari: kelas I dengan 2 TT, kelas II dengan 10 TT dan kelas III dengan 9 TT. Kepala ruangan ialah seorang perawat dengan pendidikan Sarjana Keperawatan Ners.Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 3 orang, terdiri dari 1 orang dokter spesialis dan 2 orang dokter umum. Jumlah perawat yang bertugas ialah 12 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 4 orang, shif sore 1 orang dan shif malam 1 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 497 orang dengan 112 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 472 orang, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun yaitu sebesar 5,29%.3. Ruang Perawatan Obstetri dan GinekologiRuang Perawatan Obsgin memiliki luas bangunan 435 M2 dengan 5 ruang perawatan dan 20 TT yang terdiri dari: kelas I dengan 2 TT, kelas II dengan 4 TT dan kelas III dengan 14 TT. Kepala ruangan ialah seorang bidan dengan pendidikan Diploma IV Kebidanan. Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 5 orang, terdiri dari 3 orang dokter spesialis dan 2 orang dokter umum. Jumlah bidan/perawat yang bertugas ialah 14 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 4 orang, shif sore 2 orang dan shif malam 3 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 1366 orang dengan 34 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1785 orang, dengan demikian terjadi penurunan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun yaitu sebesar 23,47 %. 4. Ruang Perawatan PerinatologiRuang Perawatan Perinatologi memiliki luas bangunan 30 M2 dengan 1 ruang perawatan terdiri dari 9 box bayi dan 3 inkubator. Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 5 orang, terdiri dari 2 orang dokter spesialis dan 3 orang dokter umum. Jumlah bidan/perawat yang bertugas ialah 13 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 4 orang, shif sore 1 orang dan shif malam 2 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 871 bayi dengan 18 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1170 bayi, dengan demikian terjadi penurunan jumlah bayi yang dirawat sebesar 25,55 %. 5. Ruang Perawatan AnakRuang Perawatan Anak memiliki luas bangunan 270 M2 dengan 8 ruang perawatan dan 21 TT yang terdiri dari: kelas I dengan 2 TT, kelas II dengan 4 TT, kelas III dengan 12 TT dan RPI dengan 3 TT. Kepala ruangan ialah seorang perawat dengan pendidikan Diploma III Keperawatan.Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 orang dokter spesialis dan 2 orang dokter umum. Jumlah perawat yang bertugas ialah 12 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 4 orang, shif sore 1 orang dan shif malam 1 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 531 orang dengan 35 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 683 orang, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun sebesar 22,25 %. 6. Ruang Perawatan ICU Ruang Perawatan ICU memiliki luas bangunan 90 M2 dan 1 ruang perawatan dengan 8 TT. Kepala ruangan ialah seorang perawat dengan pendidikan Diploma III Keperawatan. Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 12 orang, terdiri dari 2 orang dokter spesialis Penyakit Dalam, 4 orang dokter spesialis Obsgin, 1 orang dokter spesialis Bedah dan 5 orang dokter umum. Jumlah perawat yang bertugas ialah 14 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 3 orang, shif sore 2 orang dan shif malam 2 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 839 orang dengan 35 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 808 orang, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun sebesar 3,83 %. 7. Ruang Perawatan VIP Ruang Perawatan VIP memiliki luas bangunan 392 M2 dengan 9 ruang perawatan dan 9 TT yang terdiri dari: VIP 8 TT dan VVIP 1 TT, namun pada tahun 2012 ruang VIP yang digunakan hanya 4 ruangan dengan masing-masing 1 TT, sedangkan 4 ruangan lainnya belum digunakan karena akan direnovasi kembali. Kepala ruangan ialah seorang perawat dengan pendidikan Diploma III Keperawatan. Tenaga dokter yang bertugas berjumlah 7 orang, terdiri dari 2 orang dokter spesialis Penyakit Dalam, 1 orang dokter spesialis Obsgin, 1 orang dokter spesialis Bedah, 2 orag dokter spesialis Anak dan 2 orang dokter umum. Jumlah perawat yang bertugas ialah 13 orang dan dibagi dalam 3 shif yaitu shif pagi 4 sampai 5 orang, shif sore 1 orang dan shif malam 1 orang.Sepanjang tahun 2013 jumlah pasien yang dirawat sebanyak 262 orang dengan 49 jenis diagnosa, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 328 orang, dengan demikian terjadi penurunan jumlah pasien yang dirawat dalam setahun yaitu sebesar 20,12 %.Indikator pelayanan rumah sakit tahun 2012 dan 2013, yaitu tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama perawatan (LOS), efisiensi penggunaan tempat tidur (TOI), frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), angka kematian pasien di atas 48 jam (NDR) dan angka kematian umum (GDR) sebagian besar terjadi perubahan yang tidak signifikan. Namun terjadi penurunan capaian indikator BOR pada tahun 2013 dibandingkan dengnan tahun sebelumnya hal ini dapat disebabkan oleh penambahan jumlah tempat tidur pasien (TT) dari 106 TT pada tahun 2012 meningkat menjadi 122 TT pada tahun 2013. Jumlah hari rawat pasien rawat inap tahun 2013 ialah 27.712 dan jumlah hari rawat pasien Kls III yaitu 17.900. Sepuluh Penyakit Menonjol Rawat Inap tahun 2013 ialah Hipertensi, Cedera, TB Paru, Diare, Dispepsia dan Gastritis, ISPA, Diabetes Melitus, Bronhitis, Malaria dan Kejang Demam. b. Pelayanan Rawat JalanPelayanan rawat jalan di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano terdiri dari Poliklinik Interna, Poliklinik Obstetri dan Ginekologi, Poliklinik Anak, Poliklinik Bedah, Poliklinik Mata, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik Fisioterapi dan Poliklinik Gigi. Berikut ini merupakan data jumlah pasien di poliklinik dan UGD tahun 2011-2012:Tabel 21. Pencapaian Kegiatan Pelayanan Rawat JalanNo.Jenis PelayananTahun

20122013

JumlahRata-rata per hariJumlahRata-rata per hari

1UGD9.88727,0110.16027,83

2Poliklinik Interna 13.52152,0012.00046,61

3Poliklinik Obs-Gin2.2418,612.09810,08

4Poliklinik Anak1.9067,331.4775,86

5Poliklinik Bedah2.4329,352.04019,80

6Poliklinik Mata4.01019,273.10330,12

7Poliklinik Kulit-Kelamin4884,693673,56

8Poliklinik Fisioterapi1.8767,211.66416,15

9Poliklinik Gigi1.3666,561.0054,83

10Poliklinik Imunisasi dan Tumbuh Kembang1.17011,931.77718,13

Jumlah Total38.897153,9635.691173,72

Sumber : Sub Bagian Rekam Medik

Tahun 2012 jumlah kunjungan adalah 38.897 orang dengan rata-rata kunjungan pasien per hari 154 orang. Pada tahun 2013 jumlah kujungan adalah 35.691 orang dengan dengan rata-rata kunjungan pasien per hari 174 orang, dengan demikian terjadi peningkatan rata-rata kunjungan pasien per hari dari tahun 2012 sampai 2013 sebesar 12,98%.Sepuluh Penyakit Menonjol Rawat Jalan tahun 2013 ialah Hipertensi, Cedera, Gangguan Refraksi Akomodasi, Dispepsia dan Gastritis, ISPA, Diabetes Melitus, Pulpa dan Periapikal, Kejang Demam, TB Paru, dan Bronhitis. c. Pelayanan Penunjang1. Instalasi Kamar OperasiKamar operasi memiliki luas 138 M2, terdiri dari 1 (satu) ruangan untuk kegiatan operasi, 1 (satu) ruangan untuk pemulihan, 1 (satu) ruangan untuk persiapan operasi, ruangan untuk sterilisasi, ruangan untuk instrument. Pelayanan operasi yang dilakukan adalah Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Mata.Tim operasi terdiri dari dokter spesialis bedah, spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis mata, spesialis anastesi. Tenaga perawat terdiri dari perawat anastesi 1 orang, perawat instrument 3 orang, dan perawat asisten 2 orang. Tenaga dokter dan perawat di Kamar Operasi juga merangkap tugas di poliklinik bedah. Jenis operasi yang paling sering dilakukan ialah Obsgin dengan jumlah 533 pada tahun 2012 dan 506 pada tahun 2013, diikuti dengan Bedah dan Mata. Pada tahun 2012 total jumlah operasi yang dilakukan baik Bedah, Obsgin maupun Mata yaitu 778 dan meningkat menjadi 789 pada tahun 2013 atau setara dengan 1,41%.2. Instalasi LaboratoriumLaboratorium memiliki luas bangunan 181 M2 dengan penanggung jawan seorang dokter umum. Instalasi Laboratorium dikepalai oleh seorang analis kesehatan, dibantu oleh 3 orang analis kesehatan tenaga honorer, 1 orang Master science (Biologi) dan 2 orang dengan pendidikan SMA yang telah terlatih. Pasien yang dilayanani meliputi pasien rawat inap, rawat jalan dan UGD.Jenis pemeriksaan yang dilakukan hanya patoligi klinik yang terdiri dari : hematologi, serologi, bakteriologi/parasitilogi dan kimia klinik. Sedangkan patologi anatomi belum dapat dilakukan karena belum tersedia tenaga maupun fasilitas. ruangan.3. Instalasi RadiologiRadiologi memiliki luas bangunan 150 M2 dikepalai oleh seorang perawat radiographer. Pemeriksaan yang dilakukan adalah radiodiagnostik dengan jenis tindakan: rontgen tanpa bahan kontras. Jenis tindakan yang dilakukan ialah: foto thorax, extremitas, lumbal sacral dan pelvis, BNO dan abdomen serta USG. Pelayanan rontgen tanpa bahan kontras yang telah dilakukan sebanyak 1111 pemeriksaan pada tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat sebanyak 1292. Jenis tindakan foto thorax merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2012-2013 yaitu 1703 tindakan, sedangkan USG yang terendah dengan jumlah 25 tindakan.4. Instalasi GiziInstalasi Gizi memiliki luas bangunan 180 M2 dikepalai oleh seorang ahli gizi dan dibantu oleh 2 orang nutrisionis pelaksana. Pelayanan yang diberikan meliputi konsultasi gizi rawat jalan, dan rawat inap serta pelayanan makanan pasien rawat inap berdasarkan diet. Pelayanan konsultasi gizi masih menggunakan metode lama yaitu dengan perhitungan IMT dan kebutuhan zat gizi secara manual kemudian dikonfersi dalam bentuk makanan dengan ukuran rumah tangga agar pasien lebih mudah memahani. Jika dibandingkan dengan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan, pelayanan konsultasi gizi yang diberikan belum mampu mengimbangi jumlah pasien yang ada. Beberapa kendala diantaranya ialah jumlah tenaga dan peralatan yang belum menunjang. 5. Instalasi FarmasiInstalasi Farmasi dikepalai oleh seorang Apoteker dan dibantu oleh 8 orang tenaga Farmasi dan 1 orang tenaga Sanitarian. Apotik menyediakan obat dan bahan habis pakai serta melayani pasien Askes, Jamkesmas dan Umum. Kelengkapan obat di Apotik rumah sakit masih menjadi kendala sehingga pihak rumah sakit menjalin hubungan kerjasama dengan pihak swasta (pihak ketiga) sebagai pemilik Apotik Pelengkap yang diharapkan dapat membantu melengkapi obat yang tidak tersedia di rumah sakit. Alur distribusi obat dan BHP yaitu, apotik membuat surat pesanan obat dan BHP ke perusahaan besar farmasi (PBF), pesanan obat dan BHP yang diterima dari PBF disimpan dalam gudang Instalasi Farmasi kemudian melalui ke Apotik obat disalurkan kepada pasien berdasarkan resep dari dokter.6. Instalasi Pengelola Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)Instalasi Pelengkap Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) memiliki luas bangunan 88 M2 dikepalai oleh seorang Sarjana Ilmu Pemerintahan dan dibantu oleh 2 orang sanitarian dan 9 orang petugas cleaning service. Pemeriksaan air bersih, limbah cair, B3 dan kebersihan lingkungan rumah sakit secara umum berada di bawah pengawasan IPSRS. Hasil pemeriksaan air bersih secara fisika, kimia dan mikrobiologi tahun 2012 dan 2013 menunjukan tidak ada parameter yang melampaui batas syarat dengan kata lain, air bersih di RSUD Sam Ratulangi Tondano telah memenuhi persyaratan kesehatan dan layak dikonsumsi. Pemeriksaan limbah cair secara fisika dan kimia, tahun 2012 menunjukan hasil yang tidak melampaui batas syarat, dengan demikian limbah cair baik inlet maupun outlet masih memenuhi persyaratan yang ada. Tahun 2013 IPAL dalam kondisi rusak sehingga tidak dilakukan pemeriksaaan rutin air limbah. 7. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis yang memberikan pelayanan transfusi darah kepada pasien rawat inap 24 jam/on call. UTDRS berada di bawah tanggung jawab seorang dokter umum dan dikepalai oleh seorang Paramedis Teknologi Transfusi Darah. Fasilitas ruangan dan peralatan transfusi darah sudah cukup memadai sehingga pada tahun 2013 dapat melayani pasien rawat inap sebanyak 50 orang dengan berbagai jenis pembayaran yaitu pasien Askes, Jamkesmas dan pasien Umum. Namun diharapkan cakupan pelayanan pasien akan lebih meningkat tidak hanya pada pasien di RSUD DR. Sam Ratulangi Tondano tetapi juga bagi pasien di rumah sakit lain, seiring dengan berkembangnya kelengkapan peralatan serta penambahan tenaga ahli/terlatih di UTDRS.