Upload
hadiep
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
26
BAB III
PROSES PENGUMPULAN DATA
III.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT Erafone Artha Retailindo (EAR) berdiri pada tanggal 15 Agustus 2002
berkedudukan di Mall Ambasador lantai 4 No.23 Jakarta Selatan, berdasarkan Akte
Pendirian Notaris Myra Yuwono, S.H. No.15 atas Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia tanggal 12 Februari 1999, No. C.326-HT.03.02-Th.1999.
PT EAR dimiliki oleh beberapa orang pemegang saham yang bersifat aktif dalam
perusahaan dengan modal dasar sebesar Rp 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) terbagi
atas 2.000.000 (dua juta) lembar saham dan dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan
disetor penuh sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
Perusahaan bergerak di bidang penjualan retail untuk produk-produk telepon
selular dengan merek Nokia. dan memiliki banyak pelanggan antara lain: Satelindo,
Telkomsel, Excelcomindo Pratama, Toyota Astra Motor, Nestle Indonesia, British
American Tobacco, Semen Cibinong Indonesia, Castrol Indonesia, Koperasi Jasindo,
Pertamina, Surf Gold, Bank Niaga, Bank Bukopin, Bank Artha Graha, Bank Negara
Indonesia, Daimler Chrysler, Garuda Indonesia Airlines, Electronic City dan masih
banyak lagi.
PT Erafone Artha Retailindo memiliki kurang lebih 38 outlet yang tersebar
disekitar Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi, dengan jumlah karyawan lebih
dari 100 orang.
27
III.2. Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang memberikan gambaran mengenai
pengaturan dan pembagian kerja diantara para anggota organisasi. Dengan melihat
struktur organisasi dapat diketahui ruang lingkup kegiatan yang dilakukan oleh setiap
fungsi, serta hubungan antara fungsi-fungsi didalam organisasi. Suatu perusahaan
memerlukan struktur organisasi untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan,
memberikan batasan wewenang dan tanggung jawab setiap bagian.
Bentuk struktur organisasi suatu perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan
perusahaan itu sendiri, disesuaikan dengan jenis usaha, sifat, tujuan perusahaan dan
sebagainya. Struktur organisasi yang baik bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi
perusahaan lain.
Beberapa aspek penting dalam pengorganisasian yang menyangkut penyusunan
struktur organisasi adalah:
1. Pembagian kerja, yaitu pemecahan tugas, dimana setiap individu hanya melakukan
dan bertanggung jawab atas sejumlah kegiatan tertentu.
2. Departementalisasi, yaitu pengelompokan kegiatan sehingga pekerjaan yang
serupa dan saling berkaitan dapat dilakukan secara bersama.
3. Koordinasi, yaitu proses untuk memudahkan kerjasama antara unit-unit organisasi
yang terpisah guna mencapai tujuan bersama secara efisien.
4. Rentang kendali, yaitu berupa jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang atasan.
Struktur Organisasi PT EAR menggunakan struktur organisasi garis, dimana setiap
bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasannya.
Adapun uraian singkat mengenai pembagian tugas adalah sebagai berikut:
28
1. Direktur
Bertanggung jawab kepada: Pemegang Saham atau Komisaris
Membawahi: Manajer Penjualan, Manajer Keuangan dan Manager Akuntansi.
Tugas dan wewenang dari Direktur adalah sebagai berikut:
a. Meneruskan dan menentukan perincian pelaksanaan kebijakan umum yang
telah digariskan oleh Dewan Komisaris.
b. Merumuskan, menyusun, dan menetapkan rencana kerja yang akan dicapai.
c. Melakukan koordinasi untuk pelaksanaan rencana kerja yang telah
ditetapkan.
d. Mengawasi dan mendukung kegiatan semua manajer dan mengevaluasi
setiap laporan, serta menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan tugasnya masing-masing.
e. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
rencana kerja kepada Komisaris.
f. Mengangkat, meminta pertanggungjawaban dan memberhentikan para
manajer.
g. Menyetujui dan manandatangani pengeluaran dalam jumlah material.
h. Mengadakan rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi kegiatan
dari bawahannya dan memberikan petunjuk untuk meningkatkan prestasi di
masa mendatang.
2. Manager Keuangan
Bertanggung jawab kepada: Direktur
Membawahi: Cashier & Account Payable dan Account Receivable.
Tugas dan wewenang dari Manajer Keuangan adalah sebagai berikut:
29
a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan para bawahannya
dan penyajian transaksi-transaksi keuangan.
b. Memastikan bahwa data transaksi keuangan dan bisnis dilakukan sesuai
dengan sistem dan prosedur perusahaan.
c. Mengelola dan mengawasi seluruh kekayaan perusahaan baik berupa uang
tunai maupun rekening pada bank, surat-surat berharga, dan investasi
perusahaan.
d. Membuat anggaran dan mengatur pembelian barang.
e. Membuat kegiatan arus kas yang meliputi kegiatan keuangan sesuai dengan
anggaran yang disetujui .
f. Mengendalikan dan mengawasi hutang, piutang, pendapatan dan biaya
perusahaan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kecurangan.
g. Memberikan petunjuk kepada para bawahannya dalam menjalankan tugasnya
dan mengatasi masalah-masalah yang ada.
h. Memberikan otorisasi atas semua pengeluaran uang untuk kegiatan
operasional sehari-hari melalui pengeluaran kas.
i. Memeriksa semua transaksi kegiatan keuangan dan laporan-laporan
keuangan yang dihasilkan bawahannya.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1) Cashier & Account Payable
a. Mengeluarkan uang kas perusahaan berdasarkan otorisasi pejabat yang
berwenang dan meminta tanda tangan penerimaan uang.
30
b. Bertanggung jawab atas persediaan uang dan bilyet giro/cek yang
dipegang dan membuat laporan pengeluaran kas setiap akhir hari
kepada manajer keuangan.
c. Mempersiapkan bilyet giro/cek untuk pembayaran kewajiban kepada
kreditur.
d. Bertanggung jawab atas penerimaan kas atau giro dari hasil penagihan,
membuat bukti penerimaan dan menyetorkan ke bank.
e. Membuat laporan kas dan bank serta laporan hutang setiap bulan
kepada manajer keuangan.
2) Account Receivable
a. Mengawasi jumlah piutang perusahaan
b. Memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen penjualan.
c. Membuat faktur penjualan dan melakukan penagihan kepada pelanggan
bekerja sama dengan collector.
d. Mengawasi dan mengendalikan jumlah batas kredit pelanggan sesuai
dengan jumlah batas kredit yang telah ditetapkan.
e. Memeriksa penerimaan pelunasan piutang pada bank setiap hari dan
melakukan pengurangan pada saldo piutang.
f. Membuat laporan piutang kepada manajer keuangan setiap hari.
3. Manajer Penjualan
Bertanggung jawab kepada: Direktur
Membawahi: Marketing Communication, Digital Convergence Unit, Sales
Supervisor, dan Warehouse.
Tugas dan wewenang dari Manajer Penjualan adalah sebagai berikut:
31
a. Merumuskan strategi penjualan dan target pasar untuk jangka panjang
maupun jangka pendek.
b. Menetapkan target penjualan produk.
c. Menetapkan perencanaan pemasaran dan penjualan kemudian
melaporkannya kepada Direktur.
d. Mengadakan kerja sama dan membina hubungan baik dengan para pelanggan
dan pemasok.
e. Mengkoordinasikan program pemasaran dengan pencapaian target penjualan.
f. Mengawasi aktivitas bagian penjualan dibawahnya.
g. Menentukan harga jual produk dan menetapkan ketentuan distribusi barang
ke setiap outlet.
h. Mengevaluasi hasil program pemasaran dengan target penjualan yang dicapai
dilihat melalui laporan yang dihasilkan setiap periode tertentu agar dapat
mencapai target yang ditentukan.
i. Bekerja sama dengan para manajer untuk menentukan syarat-syarat
penjualan
j. kredit dan mengatasi masalah yang terjadi.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1) Marketing Communication
a. Membuat program untuk penjualan dan publikasi di majalah, surat
kabar dan media elektronik lainnya.
b. Membuat program kerja sama dengan mitra bisnis dalam hal
meningkatkan penjualan produk.
32
c. Mempersiapkan produk pendukung untuk meningkatkan penjualan
seperti dalam program hadiah atau bonus.
d. Mengadakan pameran untuk memperkenalkan produk-produk terbaru
kepada konsumen dan meningkatkan penjualan
e. Membuat laporan hasil kerja setiap program yang telah dilaksanakan.
Marketing Comunication mempunyai satu bagian untuk melayani
penjualan kepada para pelanggan dan mitra bisnis dalam jumlah yang besar,
yaitu bagian Corporate. Bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Melakukan penawaran penjualan kepada pelanggan baik melalui
telepon, fax, maupun datang langsung ke tempatnya.
b. Menjalin kerja sama yang baik dengan mitra bisnis dan mencari
pelanggan baru untuk meningkatkan volume penjualan.
c. Mempersiapkan administrasi penjualan berdasarkan pesanan pembelian
yang dikeluarkan oleh pelanggan.
d. Mengatur pengiriman barang kepada pelanggan berdasarkan surat jalan
yang telah dibuat.
e. Membuat laporan penjualan setiap bulan kepada Manajer Pemasaran
setiap bulan.
2) Digital Convergence Unit
a. Mempersiapkan pelatihan untuk pengenalan dan penggunaan setiap
produk baru yang akan dipasarkan kepada setiap pramuniaga.
b. Mempersiapkan program aplikasi dan perangkat lunak lainnya untuk
fasilitas pendukung penjualan.
33
3) Sales Supervisor
a. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan program penjualan berjalan
dengan baik.
b. Mengatur pendistribusian barang untuk setiap outlet.
c. Memperhatikan kinerja setiap bawahan dan memberikan petunjuk
untuk mengatasi setiap persoalan yang ada.
d. Mengawasi pekerjaan bawahannya supaya terhindar dari penyimpangan
dan kelalaian.
e. Membuat laporan pertanggung-jawaban setiap minggu kepada Manajer
Penjualan.
f. Mengadakan rapat setiap minggu untuk mengevaluasi kinerja
bawahannya dan memberikan motivasi.
Sales Supervisor memiliki beberapa bawahan sebagai berikut:
1. Team Leader, yang mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan dan memastikan semua pramuniaga (sales
counter) supaya melakukan tugasnya dengan baik.
b. Mempersiapkan dan memperhatikan ketersediaan barang di
semua outlet.
c. Mengatur pergantian jam kerja (shift) pramuniaga di setiap outlet.
d. Memberikan laporan penjualan setiap minggu kepada Sales
Supervisor.
2. Sales Counter, bertugas untuk:
a. Melayani konsumen dengan ramah dan bertanggung jawab
mempersiapkan semua administrasi penjualan.
34
b. Menjual produk sesuai dengan persyaratan dan harga yang
berlaku.
c. Membuat laporan penjualan harian dan menyetorkan hasil
penjualan ke bank setiap hari.
d. Bertanggung jawab atas semua barang yang ada di outlet.
3. Warehouse.
a. Bertanggung jawab atas keamanan persediaan barang di gudang.
b. Menerima, menyimpan dan melakukan pengiriman barang ke
setiap outlet sesuai dengan instruksi atasan berdasarkan surat
jalan.
c. Membuat kartu persediaan barang setiap hari dan membuat
laporan persediaan kepada bagian akuntansi setiap bulan.
4. Manajer Akuntansi.
Bertanggung jawab kepada: Direktur
Membawahi: General Ledger dan Stock.
Tugas dan wewenang dari Manajer Akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan job description untuk bawahannya.
b. Memeriksa dan mengawasi seluruh transaksi keuangan dan bisnis
perusahaan.
c. Memastikan bahwa voucher transaksi keuangan didukung dengan data yang
memadai.
d. Mengkoordinasikan ketepatan pelaporan keuangan sesuai dengan target
waktu yang telah ditetapkan.
35
e. Mempersiapkan dan menghitung hak dan kewajiban seluruh transaksi
perpajakan perusahaan yang akan disetor dan dilaporkan, baik Surat
Pemberitahuan (SPT) masa maupun tahunan.
f. Memeriksa kesesuaian data transaksi keuangan dengan laporan SPT
perusahaan.
g. Memeriksa dan memastikan kepatuhan seluruh kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
h. Membuat dokumentasi perusahaan yang berkaitan dengan laporan keuangan
termasuk data perpajakan.
i. Melaksanakan tugas, kewajiban dan pengendalian intern yang memadai
sesuai dengan sistem dan prosedur perusahaan.
j. Mengawasi pekerjaan bawahannya supaya semua dapat berjalan dengan baik
dan menilai kinerja bawahannya berdasarkan tanggung jawab mereka.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. General Ledger.
a. Melakukan input atas transaksi keuangan perusahaan ke program
aplikasi perusahaan dengan benar.
b. Memeriksa hasil input jurnal ke buku besar dan data-data
pendukungnya.
c. Melakukan rekonsiliasi terhadap akun-akun buku besar sampai menjadi
laporan keuangan yang benar.
d. Memastikan keberadaan aktiva tetap dan persediaan dengan cara
melakukan stock opname.
e. Melakukan perhitungan dan penjurnalan penyusutan aktiva tetap.
36
f. Menyiapkan dan melakukan jurnal penutup dan jurnal pembalik sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
g. Melakukan closing laporan keuangan sesuai dengan target waktu yang
ditetapkan oleh perusahaan.
2. Stock.
a. Mengumpulkan seluruh dokumen yang berkaitan dengan transaksi
persediaan perusahaan dan diarsip berdasarkan tanggal dan nomor urut.
b. Melakukan input transaksi barang masuk dan barang keluar.
c. Memeriksa data hasil pembukuan persediaan sesuai dengan dokumen
persediaan.
d. Memeriksa kesesuaian nilai persediaan dengan akun persediaan yang
tercantum pada laporan keuangan.
e. Melakukan stock opname untuk memastikan bahwa fisik persediaan
barang di gudang sesuai dengan kartu persediaan.
f. Melakukan pengendalian intern atas pelaksanaan pembukuan
persediaan sesuai dengan sistem dan prosedur perusahaan.
III.3. Prosedur Penjualan, Piutang Usaha, dan Penerimaan Kas PT Erafone Artha
Retailindo
Prosedur penjualan, piutang usaha, dan penerimaan kas pada PT EAR akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Prosedur Penjualan
Prosedur penjualan dalam PT EAR dilakukan dengan dua cara yaitu
37
penjualan dalam bentuk tunai dan dalam bentuk kredit. Dibawah ini akan
dijelaskan kedua cara tersebut diatas.
1) Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilakukan di outlet-outlet Erafone yang mengharuskan
ditaatinya prosedur berikut:
a. Semua pramuniaga telah diseleksi dan mengikuti pelatihan pengenalan
produk yang akan dijual.
b. Semua produk yang dijual harus sesuai dengan harga yang telah
ditetapkan pada hari itu.
c. Setiap pramuniaga melayani konsumen dengan ramah dan cekatan,
serta memperkenalkan produk-produk Erafone dengan benar.
d. Setiap transaksi penjualan yang terjadi, pramuniaga membuat kwitansi
dan tanda terima barang yang telah dicetak pada voucher dengan nomor
urut kepada konsumen.
e. Konsumen dapat melakukan pembayaran dengan cara tunai, kartu debit,
maupun dengan kartu kredit.
f. Uang tunai yang diterima pada hari itu disetorkan ke bank dan dibuat
rekap penjualan yang kemudian dilaporkan kepada bagian keuangan
setiap hari beserta semua data-data penjualan.
2) Penjualan Kredit
Penjualan kredit ini diberlakukan untuk penjualan kepada pelanggan
besar dan mitra-mitra bisnis (Corporate). Penjualan ini dibagi atas 2 (dua)
jenis, yaitu:
1. Kredit Sebagian
38
Pada kredit sebagian pelanggan dapat melakukan pembayaran
seluruh jumlah piutang pada waktu jatuh tempo maupun membayar
sebagian piutang di muka sebagai uang muka dan membayar sisanya
kemudian, sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Prosedur yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Bagian penjualan memberikan penawaran produk dan harga yang
berlaku kepada pelanggan melalui telepon dan kemudian fax.
b. Bagian penjualan menentukan jangka waktu piutang sesuai
kesanggupan dan batas kredit pelanggan berdasarkan peramalan
manajer penjualan.
c. Pelanggan mengirimkan Pesanan Pembelian (PO) kepada bagian
penjualan melalui fax sesuai kesepakatan yang ditentukan.
d. Bagian penjualan kemudian membuat Surat Perintah Pengeluaran
Barang (SP2B) sebanyak 5 (lima) rangkap yang dilampirkan
dengan PO kepada bagian gudang.
e. Bagian Gudang membuat masing-masing 5 (lima) rangkap Bukti
Penerimaan Barang (BPB) kepada pelanggan yang dipakai juga
sebagai bukti barang keluar, dan Surat Jalan (SJ) yang akan
dikirimkan bersama dengan barang yang dipesan.
f. Bukti Penerimaan Barang dan lampiran-lampirannya masing-
masing satu rangkap diserahkan kepada pelanggan, bagian
penjualan, bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian
gudang.
39
2. Kredit Campuran
Pada kredit campuran PT EAR bekerja sama dengan pihak bank
untuk pemakaian kartu kredit dan pihak lainnya yaitu perusahaan
lembaga pembiayaan (General Electric Consumers Finance).
Prosedur yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Bagian penjualan melakukan perjanjian kerja-sama dengan pihak
GE Finance dan membuat program penjualan setiap periode
tertentu.
b. Penjualan dilakukan pada setiap oultet Erafone dengan
menggunakan kartu belanja GE Smart Shopping yang dikeluarkan
oleh GE Finance.
c. Pihak GE Finance menyediakan satu orang pramuniaga pada
setiap outlet Erafone untuk melakukan penjualan dengan program
tersebut.
d. Setiap konsumen yang ingin melakukan pembelian dengan
memakai program kerja-sama kartu belanja diharuskan mengisi
formulir aplikasi kartu dan menerima fasilitas program tersebut.
e. Konsumen membayar uang muka dan angsuran pertama kepada
outlet Erafone dan dapat membayar secara angsuran sisa
pembayarannya kepada pihak GE Finance.
f. Pembayaran uang muka dan angsuran pertama dapat dilakukan
secara tunai atau dengan kartu kredit.
g. Pramuniaga membuat kwitansi dan tanda terima barang kepada
konsumen beserta penyerahan barang tersebut.
40
h. Pramuniaga membuat laporan penjualan dengan program GE
kepada bagian keuangan setiap hari untuk dibuat faktur
penagihan.
2. Prosedur Penagihan dan Penerimaan Kas
a. Bagian keuangan menerima BPB beserta lampiran-lampirannya dari bagian
penjualan untuk dibuat faktur kepada pelanggan.
b. Faktur penjualan dan dokumen terlampir di copy dan di arsip oleh bagian
keuangan dan dicatat oleh bagian keuangan ke dalam laporan penjualan dan
laporan piutang.
c. Bagian keuangan menghubungi untuk mengingatkan pelanggan pada saat
sebelum jatuh tempo.
d. Faktur asli beserta lampirannya diberikan kepada kurir untuk melakukan
penagihan kepada pelanggan.
e. Kurir memberikan faktur dan menerima bilyet gito/cek atas nama perusahaan
atau tanda bukti pembayaran jika sudah dilunasi oleh pelanggan.
f. Bilyet giro/cek tersebut diterima oleh bagian keuangan dan di setor ke bank
dengan segera.
g. Bagian keuangan membuat voucher penerimaan kas/bank untuk pengakuan
kas diterima, yang akan diserahkan kepada bagian akuntansi untuk
dibukukan.
3. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
a. Bagian akuntansi menerima laporan penjualan dan laporan piutang dari
bagian keuangan untuk dibukukan sebagai transaksi penjualan dan piutang ke
buku besar.
41
b. Bagian akuntansi menerima voucher penerimaan kas/bank beserta data-data
pendukung dan bukti pembayaran dari bagian keuangan dan dibukukan
sebagai pelunasan piutang.
c. Laporan penjualan yang diterima dari bagian keuangan dicocokkan dengan
saldo buku besar penjualan.
d. Laporan piutang yang diterima dari bagian keuangan dicocokkan dengan
saldo buku besar piutang.
e. Jika semua sudah cocok maka bagian keuangan melakukan posting
pembukuan tersebut ke dalam neraca dan laba-rugi.
III.4. Proses Pengumpulan Data Perusahaan
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, seorang auditor harus
mengumpulkan bukti kompeten yang mencukupi untuk mendukung analisa yang
diberikan.
Yang akan dibahas disini adalah jenis bahan bukti audit yang dipilih penulis untuk
menentukan prosedur audit mana yang akan digunakan kemudian. Penulis menggunakan
tiga jenis bahan bukti yang utama sebagai berikut:
a. Tanya Jawab dengan Klien.
Wawancara atau tanya jawab dengan klien adalah mendapatkan informasi
tertulis atau lisan dari pimpinan dan karyawan dengan menjawab pertanyaan dari
auditor. Tanya jawab dengan klien harus diperkuat dengan bahan bukti lain yang
dilakukan dengan prosedur lain supaya informasi yang disampaikan dapat
diandalkan keakuratannya. Sebagai contoh, apabila auditor ingin memperoleh
informasi mengenai metode pencatatan dan pengendalian transaksi klien, biasanya
42
dimulai dengan menanyakan mengenai bagaimana struktur pengendalian intern
beroperasi. Setelah itu auditor melaksanakan pengujian atas transaksi untuk
menentukan apakah transaksi telah dicatat dan diotorisasi seperti yang dikatakan.
b. Observasi.
Observasi atau pengamatan adalah penggunaan perasaan auditor untuk
menetapkan aktifitas tertentu. Dalam keseluruhan audit akan ada banyak
kesempatan untuk melihat, mendengar, dan menyentuh untuk mengevaluasi
bermacam benda. Misalnya, auditor mungkin mengunjungi pabrik untuk
memperoleh kesan umum tentang fasilitas klien, mengamati apakah peralatan telah
berkarat untuk mengevaluasi keusangannya, dan melihat orang-orang
melaksanakan tugas-tugas akuntansi untuk menentukan apakah orang yang
diberikan tanggung jawab telah melaksanakannya. Dalam pengamatan diperlukan
tindak lanjut atas kesan awal dengan bahan bukti lain yang menguatkan. Meskipun
demikian, pengamatan sangat bermanfaat bagi kebanyakan bagian audit.
c. Dokumentasi.
Dokumentasi, biasanya disebut dengan pemeriksaan dokumen (vouching),
merupakan pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk
menyokong informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan keuangan.
Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang digunakan klien untuk
menyediakan informasi dan melaksanakan usahanya dalam kondisi yang
terorganisasi. Contohnya, klien biasanya menyimpan pesanan pelanggan, dokumen
pengiriman, dan salinan faktur penjualan bagi setiap transaksi penjualan. Dokumen
ini merupakan bahan bukti yang bermanfaat untuk verifikasi oleh auditor atas
akurasi pencatatan transaksi penjualan oleh klien.
43
d. Kuesioner.
Kuesioner disusun sebagai pedoman pemeriksaan dalam melaksanakan tahap
penelitian lapangan dan dirancang untuk membantu pemeriksa dalam menilai unit
yang diperiksanya.
Untuk menilai berfungsi atau tidaknya struktur pengendalian intern yang
berjalan dalam perusahaan ini, maka penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang
disusun secara sistematis serta terperinci dalam bentuk kuesioner pengendalian
intern yang akan dijawab oleh pihak yang terkait dalam perusahaan. Pertanyaan
tersebut menghasilkan dua macam jawaban, dimana jawaban “Y” berarti bahwa
pengendalian intern berfungsi dengan baik dan “T” berarti sebaliknya bahwa
pengendalian intern tidak berfungsi dengan baik. Kesimpulan dapat diambil dari
hasil jawaban yang terbanyak yaitu ya atau tidak.
Tiga kelompok pertanyaan yang diajukan dalam pengendalian internal akan
dijelaskan sebagai berikut, yaitu:
1. Pengendalian intern atas prosedur penjualan tunai dan kredit.
Pertanyaan mengenai prosedur penjualan perusahaan diajukan dengan
maksud untuk mengetahui pelaksanaan transaksi penjualan secara
keseluruhan, yang meliputi keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi
dan ketepatan waktu.
2. Pengendalian intern atas prosedur penagihan piutang dan penerimaan kas.
Pertanyaan mengenai prosedur penagihan piutang dan penerimaan kas
diajukan dengan maksud untuk mengetahui bagaimana proses penagihan dan
penerimaan kas dalam PT EAR.
3. Pengendalian intern atas pencatatan dan pelaporan.
44
Pertanyaan mengenai prosedur pencatatan dan pelaporan diajukan dengan
maksud untuk mengetahui bagaimana pencatatan dan pelaporan dilakukan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk menilai struktur
pengendalian intern atas fungsi penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas
pada PT EAR dinyatakan pada kuesioner berikut ini:
45
1. Pengendalian Intern atas Prosedur Penjualan Tunai dan Kredit
No. Pertanyaan Y T Keterangan
1. Apakah perusahaan mempunyai prosedur
penjualan secara tertulis baik tunai maupun
kredit?
V
2. Apakah perusahaan melakukan promosi-
promosi melalui brosur atau sarana lainnya
untuk meningkatkan penjualan?
V
3. Apakah pihak penjualan merasa dukungan dari
iklan dan promosi cukup memadai?
V
Kurangnya
sosialisasi promosi
4. Apakah pencatatan penjualan didukung
dengan pesanan pelanggan dan dokumen
pengiriman yang telah diotorisasi?
V
5. Apakah faktur penjualan prenumbered dan
berurutan?
V
6. Apakah fungsi dan bagian penjualan terpisah
dari:
- Bagian kas?
- Bagian akuntansi?
- Bagian penagihan?
- Bagian kredit?
V
V
V
V
Tidak ada bagian
kredit tersendiri
46
No. Pertanyaan Y T Keterangan
7. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga
yang diotorisasi?
V
8. Apakah pemberian potongan harga dan
perubahan harga produk mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang?
V
9. Retur penjualan:
a. Apakah harus mendapat persetujuan
pejabat yang berwenang?
b. Apakah dibuat bukti penerimaan barang
kembali?
c. Apakah barang yang dikembalikan
dibukukan dalam:
- Kartu gudang?
- Buku Persediaan?
d. Apakah bagian akuntansi nota kredit
dengan bukti penerimaan barang
kembali?
V
V
V
V
V
10. Apakah persyaratan kredit pelanggan beserta
perubahannya disetujui oleh pejabat yang
bertanggung jawab?
V
Kredit ditentukan
oleh manajer
penjualan
11. Apakah perusahaan menetapkan batasan kredit
maksimal bagi setiap konsumen?
V
47
No. Pertanyaan Y T Keterangan
12. Apakah setiap pengiriman barang didasarkan
atas surat pesanan pembelian?
V
13. Apakah dilakukan pemeriksaan antara surat
jalan dan surat pesanan pembelian?
V
14. Apakah dalam penjualan tunai penerimaan
barang oleh konsumen dilakukan setelah
pembayaran dilakukan?
V
48
2. Pengendalian Intern atas Prosedur Penagihan piutang dan Penerimaan Kas
No. Pertanyaan Y T Keterangan
1. Apakah penagihan atas piutang usaha
dilakukan oleh bagian penagihan yang terpisah
dari bagian lainnya?
V
Penagihan piutang
oleh bagian
keuangan dibantu
oleh collector
2. Apakah penerimaan uang tunai atau giro/cek
hasil penjualan atau tagihan dilakukan oleh:
a. Seseorang yang tidak melakukan
penyetoran ke bank?
b. Seseorang yang tidak berhubungan dengan
buku besar atau buku piutang?
V
V
3. Apakah penerimaan uang tunai dan giro/cek
disetor ke bank setiap hari dan dalam bentuk
semula?
V
4. Apakah bagian keuangan selalu melakukan
penghitungan akan jumlah uamg hasil
penagihan dan mencocokkannya dengan
dokumen yang mendukung?
V
5. Apakah penerimaan uang pada hari tertentu
dicocokkan dengan salinan kwitansi dan bukti
setoran ke bank?
V
49
No. Pertanyaan Y T Keterangan
6. Apakah dilakukan analisa piutang berdasarkan
umurnya secara berkala?
V
7. Apakah ada kebijakan mengenai cadangan
piutang ragu-ragu yang dibentuk dalam jumlah
yang cukup?
V
Tidak ada cadangan
piutang ragu-ragu
8. Apakah piutang yang dihapuskan perlu
mendapat persetujuan dan pengesahan pejabat
yang berwenang?
V
9. Apakah surat pernyataan piutang dikirim
kepada pelanggan sebulan sekali?
V
Tidak ada surat
pernyataan piutang
10. Apakah faktur penjualan dan dokumen
pendukungnya diberi cap lunas pada saat
piutang dibayar?
V
Ada kelemahan
dalam sistem
11. Apakah bukti penyetoran ke bank disimpan
oleh orang yang melakukan penyetoran ke bank
dengan pemeriksaan terlebih dahulu?
V
12. Apakah diusahakan pembuatan cek kepada
nama perusahaan sehingga orang lain tidak
dapat mengambilnya?
V
13. Apakah setiap collector dalam melaksanakan
tugasnya selalu diotorisasi oleh bagian
keuangan?
V
50
No. Pertanyaan Y T Keterangan
14. Apakah setiap hasil penagihan dan penerimaan
uang dibuatkan bukti?
V
15. Apakah saldo piutang serta tingkat
kolektibilitasnya diperiksa secara periodik oleh
pejabat yang berwenang?
V
Diperiksa oleh
Manajer Keuangan
dan Manajer
Penjualan
16. Apakah ada kebijakan mengenai potongan
penjualan kepada pelanggan yang melakukan
pelunasan hutangnya sebelum jatuh tempo?
V
Potongan harga
diberikan pada awal
perjanjian
17. Apakah pelanggan menerima tagihan atas
piutang didukung dengan bukti penjualan?
V
18. Apakah dilakukan penelitian khusus terhadap
konsumen yang baru pertama kali melakukan
transaksi kredit pada perusahaan?
V
51
3. Pengendalian Intern atas Prosedur Pencatatan dan Pelaporan
No. Pertanyaan Y T Keterangan
1.
Apakah sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan atas penjualan tertulis secara jelas?
V
2. Apakah perusahaan membuat rekonsiliasi bank
secara bulanan?
V
3. Apakah rekonsiliasi menunjukkan hal-hal yang
sudah lama tidak terselesaikan?
V
4. Apakah orang yang membuat rekonsiliasi:
a. Melihat kelengkapan semua cek
berdasarkan nomor urut?
b. Melakukan tindak lanjut pada pos-pos
rekonsiliasi?
V
V
5. Apakah pencatatan yang dilakukan oleh bagian
akuntansi diotorisasi dengan cara memberikan
tanda tangan pada dokumen sumber?
V
6. Apakah faktur yang batal disimpan untuk
pemeriksaan?
V
7. Apakah bagian akuntansi memeriksa kembali
ketepatan data (jumlah) dalam faktur penjualan
dan pelunasan piutang yang dibuat?
V
8. Apakah total buku piutang dicocokkan dengan
saldo buku besar secara berkala?
V
52
No. Pertanyaan Y T Keterangan
9. Apakah perusahaan mengadakan buku-buku
tambahan piutang?
V
10. Apakah laporan penjualan disiapkan secara
teratur oleh bagian akuntansi setiap bulan?
V
11. Apakah pengarsipan berkas-berkas dilakukan
secara teratur di setiap bagian?
V
12. Apakah perusahaan memiliki bagian yang
melaksanakan pemeriksaan yang independen
atas transaksi keuangan perusahaan?
V