43
29 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Pada Perancangan Wisata Pantai Pasir Putih Maelang ini menggunakan pendekatan terhadap Arsitektur Tropis. Namun, pada konstruksi dan bahan bangunannya sebagian menggunakan bahan material modern dan alami namun tidak meninggalkan ciri khas dari bangunan Tropis itu sendiri. Dengan pertimbangan selain berkesan alamiah/menyatu dengan alam karena materialnya sebagian berbahan dasar dari kayu. Hal ini untuk lebih memperkenalkan seni budaya dari masyarakat Bolaang Mongondow kepada wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah dan mancanegara. B. Gambaran Umum Obyek 1. Deskripsi Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Gambar 3.1 Peta Provinsi Sulawesi Utara (Sumber : internet) Gambar 3.2 Peta Kabupaten Bol-Mut (Sumber : internet)

BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

29

BAB III

PROSES PERANCANGAN

A. Konsep Dasar Perancangan

Pada Perancangan Wisata Pantai Pasir Putih Maelang ini menggunakan

pendekatan terhadap Arsitektur Tropis. Namun, pada konstruksi dan bahan

bangunannya sebagian menggunakan bahan material modern dan alami namun

tidak meninggalkan ciri khas dari bangunan Tropis itu sendiri. Dengan

pertimbangan selain berkesan alamiah/menyatu dengan alam karena materialnya

sebagian berbahan dasar dari kayu. Hal ini untuk lebih memperkenalkan seni

budaya dari masyarakat Bolaang Mongondow kepada wisatawan lokal maupun

wisatawan dari luar daerah dan mancanegara.

B. Gambaran Umum Obyek

1. Deskripsi Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Gambar 3.1 Peta Provinsi Sulawesi Utara

(Sumber : internet)

Gambar 3.2 Peta Kabupaten Bol-Mut

(Sumber : internet)

Page 2: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

30

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan wilayah administrasi

hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara

berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2007.

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara terletak memanjang arah timur-barat

di bagian barat Provinsi Sulawesi Utara, sepanjang jalur jalan trans sulawesi

bagian utara, yang menghubungkan antara Kota Manado sebagian ibukota

Provinsi Sulawesi Utara di bagian utara dan Makassar sebagai ibukota Provinsi

Sulawesi Selatan di bagian selatan pulau sulawesi. Secara Geografis daratan

kabupaten Bolaang Mongondow Utara terletak pada 386.732 mT – 530.446 mT

dan 74.367 mU – 115.085 mU (zone UTM 51 North).

Wilayah perencanaan yang menjadi ruang lingkup penyusunan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mencakup

keseluruhan luas wilayah dari Kabupaten Bolaang Mongondow, yang terbentuk

berdasarkan Undang-undang nomor 11 Tahun 2007, dan diresmikan oleh Menteri

Dalam Negeri tanggal 26 April 2007. Luas wilayah Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara adalah sebesar 178.729 ha.

Gambar 3.3 Luas Wilayah Kabupaten Bol-Mut

(Sumber : Hasil Survey)

Bintauna

Bolaang itang

barat

Bolaang itang

timur

Kaidipang

Pinogaluman

Sangtumbolang

Page 3: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

31

No Nama Kecamatan Luas (Ha)

1. BINTAUNA 26.455

2. BOLAANG ITANG BARAT 30.126

3. BOLAANG ITANG TIMUR 28.071

4. KAIDIPANG 50.458

5. PINOGALUMAN 33.585

6 SANGTUMBOLANG 10.034

Total 178.729

Tabel 3.1 Luas Wilayah Bolaang Mongondow Utara

(Sumber: Hasil Survey / Data dikantor Bappeda Bolaang Mongondow Utara)

2. Batas wilayah

Secara umum geografis letak Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

memiliki batas-batas secara fisik, sebagai berikut :

Sebelah Utara : Laut Sulawesi.

Sebelah Barat : Kabupaten Gorontalo Utara dan Provinsi Gorontalo.

Sebelah Selatan : Kabupaten Gorontalo & Kabupaten Boalemo

Provinsi Gorontalo.

Sebelah Timur : Provinsi Sulawesi Utara.

3. Potensi Obyek Wisata dan Rekreasi

Di wilayah Kabupaten BOL-MUT terdapat beberapa tempat yang menjadi

tujuan wisata masyarakat setempat bahkan dari luar. Tempat-tempat yang menjadi

obyek wisata di wilayah Kabupaten BOL-MUT adalah berupa obyek wisata alam

dan rekreasi.Obyek wisata alam yang terdapat di wilayah Kabupaten BOL-MUT

ini adalah obyek wisata Pantai babo yang berada di Kecamatan Pinogaluman,

pada obyek wisata ini kegiatan yang ditawarkan adalah berupa keindahan pantai

Page 4: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

32

tersebut yang dapat dinikmati sebagai tempat pemandian pantai dan keindahan

lautnya. Wisata pantai lainnya yang juga terdapat di wilayah Kabupaten BOL-

MUT adalah pantai molosing yang berada di Kecamatan Sangtumbolang.

Beberapa obyek wisata alam lainnya yang ada di sub koridor ini adalah berupa

keindahan pantainya seperti pantai lolan di Kecamatan Kaidipang. Di wilayah

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tepatnya di Kecamatan sangtumbolang

terdapat sebuah pulau molosing, tempat ini menjadi sebuah obyek wisata yang

menarik karena adanya pelabuhan dan keindahan pantainya.

1. Infrastruktur

Infrastruktur disekitar site mempunyai jaringan-jaringan infrastruktur seperti:

Mempunyai akses jalan yang cukup memadai dan jarak tempuh ke lokasi tidak

terlalu jauh

Memiliki jaringan listrik.

Memperoleh jaringan air bersih dari mata air pegunungan, yaitu dengan

menggunakan pemipaan, menggunakan sumur dan menggunakan air sungai.

2. Pengaruh Perancangan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar

a. Pendaerahan/zoning

Pembagian zoning didalam tapak dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:

area public (playground, gazebo), semi public (fasilitas restorandan coffee

shop,minimarket,kios-kios, souvenir shop), privat ( Ruang pengelola) serta area

servis.

Sumbu utama ditempatkan pada bagian barat tapak dimana merupakan area

publik, dan untuk area semi publik dan privat di bagian selatan dan utara. Dari

Page 5: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

33

pintu masuk ke lokasi pantai pengunjung dapat menyusuri jalan sepanjang pantai

untuk menikmati indahnya pemandangan alam.

b. Pencapaian Tapak

Satu-satunya pencapaian kedalam tapak yaitu melalui jalan perkampungan

maelang yang jarak dari jalan utama ke lokasi berjarak 300 M. Pada bagian

selatan merupakan jalan utama yang dilalui oleh kendaraan dan menjadi jalan

transulawesi, karena jarak antara site perencanaan dan jalan utaman tidak terlaluh

jauh dan sudah ada jalan akses bagi kendaraan. Untuk mencapai lokasi tersebut

dan bisa ditempuh dengan jalan kaki maupun kendaraan.

Gambar 3.4 Akses menuju Lokasi

(Sumber : survey)

Perjalanan yang ditempuh tidak terlalu sulit karena akses menuju lokasi

sangat bagus.Selama perjalanan menuju lokasi dapat menikmati indahnya pantai

dan luasnya lautan karena perjalannya mengikuti bukit.

Gambar 3.5 Pemandangan Laut

(Sumber : survey)

Page 6: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

34

C. Penentuan Lokasi Perencanaan

1. Analisa Lokasi

Lokasi yang direncanakan sebagai obyek wisata adalah kawasan Pantai pasir

putih Maelang yang mana kawasan ini merupakan dataran yang mempunyai garis

pantai cukup panjang sehingga sangat bagus untuk dijadikan sebagi wisata

bahari.

Secara administrasi, kawasan ini berada di tenga-tenga ibu kota Kabupaten

didalam wilayah kecamatan Sangtumbolang dangan jarak tempuh ±30km dari

Pusat ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Gambar 3.6 Pantai Pasir Putih Maelang Kecamatan Sangtumbolang Kab. Bolaang Mongondow Utara

(Sumber: Hasil Survey)

Kawasan ini memiliki batas wilayah yang secara umum dapat

digambarkan sebagai berikut:

Utara : Berbatasan dengan lautan dan beberapa pulau kecil

Selatan : Berbatasan dengan hutan dan pegunungan

Timur : Berbatasan dengan pemukiman

Barat : Berbatasan dengan hutan

Page 7: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

35

Gambar 3.7 Analisa Site

(sumber : Internet)

Gambar 3.8 Pencapaian Tapak

(sumber : Internet)

LOKASI SITE FASILITAS

WISATA

JALAN MENUJU

LOKASI

JALAN TRANS SULAWESI ARAH

MENUJU PROVINSI GORONTALO

JALAN TRANS SULAWESI ARAH

MENUJU MANADO DAN KOTA

MOBAGU

Page 8: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

36

Arah Barat

Arah Selatan Arah Utara

Arah Timur

Gambar 3.9 Batasan site dipandang dari 4 arah

(Sumber: Hasil Survey)

Dengan memperhatikan kondisi lokasi dan potensi alam yang dimiliki

dapat dijelaskan bahwa Obyek wisata pantai pasir putih maelang adalah salah satu

obyek wisata yang diprioritaskan bagi umumnya Masyrakat kabupaten bolaang

mongondow dan pada khusnya Masyarakat sekitar Kecamatan sangtumbolang

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Dikarenakan pada obyek wisata Pantai

pasir putih maelang ini letaknya sangat didukung aksebilitas pencapaian yang

sangat mudah yakni Jalan Trans Sulawesi.

Dapat digambarkan bahwa pengunjung yang datang berkunjung ke

kawasan ini, akan dapat menikmati panorama alam yang ada, antara lain:

Page 9: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

37

a. Pemandangan laut yang terhampar luas.

b. Garis Pantai berpasir Putih

c. Tepi Pantai yang yang berelevasi rendah

d. Panorama matahari terbenam.

2. Analisa Orientasi angin dan sinar matahari

Orientasi matahari dari arah timur ke barat memberi manfaat bagi pengunjung

terhadap sinar matahari pagi hari antara lain berjemur tubuh di pantai, berenang,

bersampan, memancing, berolah raga dan lain-lain. Orientasi angin dari arah utara

ke selatan yang berlangsung pada siang hari memberikan kesegaran dan kesejukan

pada kawasan obyek wisata Pantai pasir putih maelang, serta panorama alam dan

pemandangan kawasan pemukiman sepanjang garis pantai Desa maelang, pada

malam hari.

Satuan

Pengukuran

Jan Fe

b

Ma

r

Ap

r

Me

i

Jun Jul Ag

s

Se

p

Ok

t

No

v

Des

Penyinaran

Maksimum

10

0

10

0

100 10

0

100 10

0

10

0

100 10

0

10

0

100 91

Penyinaran

Minimum

0 0 1 3 0 0 13 34 36 14 30 0

Penyinaran

Rata-rata

57 41 56 57 65 72 70 31 75 69 71 44

Tabel 3.2 Penyinaran Matahari

(Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika provinsi Sulawesi utara)

Page 10: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

38

Matahari

Gambar 3.10 Analisa orientasi sinar matahari

Gambar 3.11 Analisa orientasi sinar matahari

Matahari terbenam ke

barat

05.30 pm

Matahari terbit dari

timur

06.30 am

Penggunaan vegetasi untuk menyaring

sinar matahari

Penerapan Elemen Interior Berupa

Tirai untuk menghalangi sinar

matahari berlebihan

Penggunanaan Overstek Bangunan

Page 11: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

39

Dilihat dari tabel penyinaran matahari diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa:

Cahaya matahari yang baik diterima tubuh manusia, pada pagi hari pukul

06.00-10.00.

Cahaya matahari yang paling besar dan tidak baik untuk kesehatan manusia

pada siang hari, terutama pukul 13.00-16.00.

Titik kulminasi sinar matahari yaitu pada siang hari.

Penyinaran terbesar rata-rata pada bulan September dan terendah pada bulan

Agustus.

Melihat dan mempelajari Aspek-aspek yang ditimbulkan diatas, maka

alternatif pemecahan yang dapat diambil yaitu:

Diperlukan tanaman peneduh dan penyaring datangnya sinar.

Penggunaan oversteck pada bukaan bangunan.

Pemilihan material dan warna bangunan untuk memperkecil sinar yang

diperoleh.

Page 12: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

40

Satuan

Pengukuran

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Kecepatan

Maksimum

10 15 14 12 22 17 17 18 18 16 10 10

Kecepatan

Minimum

3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3

Kecepatan

Rata-rata

10 15 14 12 22 17 17 18 18 16 10 5

Tabel 3.3 Arah dan Kecepatan Angin (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika provinsi Sulawesi utara)

Dilihat dari tabel arah dan kecepatan angin diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa:

Untuk iklim tropis lembab, kecepatan rata-rata angin adalah: Angin laut 1,5

m/s terjadi pada siang hari. Angin darat 2,2 m/s terjadi pada malam hari.

Angin dari arah tenggara bertiup pada musim kemarau dari bulan April hingga

bulan September.

Angin barat daya pada musim penghujan dari bulan Oktober hingga bulan

Mei.

Melihat dan mempelajari Aspek-aspek yang ditimbulkan diatas, maka

alternatif pemecahan yang dapat diambil yaitu:

Pemanfaatan angin sebagai penghawaan alami dapat diterapkan pada ruang-

ruang tertentu misalnya: Restorant, Kamar resort, gazebo, dll. Sehingga

bagian tersebut dapat diletakkan ditempat datangnya angin.

Untuk memperkecil kecepatan angin, dapat diatur dengan penataan taman

pada ruang luar

Page 13: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

41

Angin

Gambar 3.12 Arah Angin (Sumber : Analisis)

Angin merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai

penghawaan alami pada bangunan, khususnya untuk bangunan-bangunan dengan

bentangan luas. Penerapan ventilasi dengan luas lubang masuk sama dengan luas

lubang keluar sangat baik untuk kenyamanan tubuh manusia. Penggunaan

vegetasi pada luar bangunan berfungsi untuk menyaring angin kencang atau angin

berlebihan yang masuk kedalam bangunan. Bukaan dibatasi untuk mereduksi

aliran udara yang besar karena lokasi juga berada di daerah pantai yang

anginnya cukup kuat. Angin cukup kencang berasal dari arah laut pada siang hari

dan pada pagi hari angin bertiup dari arah pegunungan menuju laut, sehingga

untuk mengantisipasinya yaitu pada penataan massa bangunan dan open space

dari kawasan

Page 14: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

42

Gambar 3.13 Arah angin (Sumber : Analisis)

Berikut beberapa konsep pengendalian angin yang mendukung

Revitalisasi Objek Wisata Pantai Pasir Putih Maelang, diantaranya:

Mengoptimalkan penataan open space, karena menjadi poros tatanan

massa bangunan yang dapat menyebarkan angin ke segala arah. Sehingga

semua massa bangunan dapat menerima kualitas angin yang sama.

Pada area yang berpotensi mendapatkan angin yang cukup yakni pada sisi

bangunan bagian Utara dan Selatan, maka fungsi bukaan dioptimalkan

sebagai penghawaan alami pada ruangan.

Penggunaan bukaan dengan kisi-kisi (pada booven light) pada sisi

bangunan bagian Utara dan Selatan dengan sistem cross ventilation,

dengan dengan tujuan untuk mengurangi kelembaban udara pada ruangan,

selain itu juga sebagai penghawaan alami pada ruangan. Penempatan

vegetasi pada daerah datangnya angin untuk mengurangi hembusan yang

Ventilasi dengan lubang masuk sama

luas dengan lubang keluar. Arus

ventilasi yang terjadi baik untuk

daerah kedudukan tubuh manusia

Angin bertiup

kencang dari arah

laut

Page 15: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

43

terlalu kencang. Yakni penempatan vegetasi jenis pohon palem dan pohon

cemara serta pohon rindang pada sisi kiri dan kanan kawasan.

D. Analisa Site dan Lingkungan

1. Pola tata massa

Pengaturan tata massa pada obyek wisata pantai pasir putih maelang di

kabupaten Bolaang Mongondow Utara, terdiri dari beberapa massa bangunan.

Pengaturan tata massa dalam suatu site bangunan dipengaruhi oleh beberapa

faktor pendukung, yaitu:

a. Faktor-fakror dari luar

Orientasi angin dan matahari.

Sirkulasi dalam site.

b. Faktor-faktor dari dalam

Zoning yang terjadi akibat faktor lingkungan.

Zoning akibat hubungan ruang.

Karena fungsinya sebagai wadah pelayanan rekreasi maka penataan massa

harus mencerminkan kesan yang tidak membosankan sehingga diperlukan suasana

yang rekreatif. Kesan demikian dapat dicapai melalui penyelarasan unsur-unsur

fisik yang ada seperti penataan bangunan dan penataan landscape.

Adapun beberapa kriteria penentuan pola tata massa:

Pemisahan massa berdasarkan karakteristik aktifitas.

Suasana yang diciptakan.

Didasarkan fungsi dan tujuan.

Karakter dan falsafah yang mempengaruhi bentuk dan tata massa.

Page 16: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

44

Penyelarasan unsur-unsur fisik dan tatanan massa hendaknya

mencerminkan reaktif agar kesannya terbuka, karena merupakan fasilitas rekreasi,

kesan tersebut dapat terungkap melalui:

Pengolahan pantai.

Penataan landscape.

Penataan pola bangunan.

Pengaturan tata massa pada penataan wisata bahari ini, terdiri dari beberapa

massa bangunan. Maka pola yang cocok untuk di gunakan dalam wisata bahari

yaitu pola tata masa tersebar karena perkembangannya menyebar dan mengarah

pada unsur alam terbuka atau bebas sesuai dengan acuan pada konsep dasar.

Pola tersebar

Gambar 3.14 sketsa pola tersebar (Sumber : Analisis)

Pola perletakkan massa secara menyebar keseluruh kawasan site, tata letak

massa yang tercipta dari pola ini adalah:

Kesan rekreatif dengan suasana alami dapat mudah tercipta dengan

pengaturan landscape yang baik.

Pemisahan massa dengan aktifitas yang berbeda lebih jelas.

Masing-masing kegiatan tidak mengganggu.

Page 17: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

45

Adanya penyebaran pengunjung.

Gambar 3.15 pertimbangan kondisi site (Sumber : Analisis)

Adapun unsur-unsur pendukung sehingga ditempatkannya fasilitas-

fasilitas dengan pola tata massa tersebar, adalah sebagai berikut:

Pada bagian utara, penempatan angin sebagai penghawaan alami sangat cocok

pada area ini jika ditinjau dari arah datangnya angin. Sehingga area service

diletakkan pada bagian ini.

Pada bagian Timur, terdapat terumbu karang dan tingkat kedalaman laut yang

cukup dalam jika dibandingkan bagian pulau yang lain.

Pada bagian Selatan, Jarak terdekat dengan daratan terdapat pada bagian pulau

sebelah selatan sehingga area penerimaan diletakkan pada bagian sehingga

akses pencapaian efisien.

Area servis Area pengelolah

Fasilitas

rekreasi

Area penerima

Fasilitas

penginapan

Area service Fasilitas

penginapan

Page 18: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

46

Pada bagian Barat, terdapat pemandangan yang indah terutama pada sore hari

dapat langsung menikmati keindaha sunset, sehingga fasilitas yang cocok

ditempatkan disini adalah fasilitas kamar resort.

2. Analisa Pola penzoningan

Penzoningan dimaksud untuk dapat mengelompokkan beberapa bagian

kegiatan didalam suatu zone tertentu didasarkan atas sifat dan karakter masing-

masing kegiatan sehingga tidak saling mengganggu. Lingkungan disekitar site

antara lain penempatan pola sirkulasi, area kegiatan publik, semi publik, kegiatan

private, dan lain-lain.

Pola penzoningan pada penetapan obyek wisata bahari adalah sebagai berikut:

Gambar 3.16 pola penzoningan (Sumber : Analisis)

Arena fasilitas umum

( publik)

Area penginapan

(privat)

Area penerimaan

(publik)

Area fas umum ( semi

publik) Area pengelolah

(semi publik)

Area penginapan

(privat)

Area fas umum ( semi

publik)

Page 19: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

47

E. Studi Pelaku dan Aktifitas

1. Pelaku dan Aktifitas

Untuk mengetahui kebutuhan ruang maka perlu diketahui jenis kegiatan atau

aktifitas yang dilakukan oleh pelaku kegiatan diobjek wisata pantai pasir putih

Maelang. Pelaku kegiatan khususnya bagi pengunjung yang datang ke obyek

wisata pasir putih Maelang ini belum dikenakan distribusi/sewa berupa karcis .

Adapun unsur-unsur pelaku kegiatan adalah:

a. Pengunjung

Didasarkan pada jenis kegiatan yang berlangsung, unsur pengunjung dapat

dibedakan atas:

1) Jenis aktifitas yang dilakukan.

2) Tingkat/golongan usia.

Sebagai pengunjung kegiatan/aktifitas yang dilakukan dapat berupa:

Bersantai sambil menikmati pemandangan alam sekitar kawasan pantai pasir

putih maelang.

Bersampan, berenang/mandi dengan air laut di sekitar kawasan obyek wisata

dan volly pantai.

Makan dan minum di restoran, caffe, bar, dan lain-lain.

Istirahat ditempat yang disediakan.

Untuk dapat mewadahi aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung di obyek

wisata pantai pasir putih Maelang tentunya dibutuhkan berbagai fasilitas

penunjang seperti penyediaan sarana-sarana untuk dapat menampung kebutuhan

dari aktifitas yang ada, antara lain:

Page 20: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

48

1) Fasilitas umum.

Taman bermain.

Gazebo.

Dermaga.

Toko shofenir.

Kamar Resort.

Caffetaria.

Restoran.

Kios-kios.

Tempat penyewaan alat renang, menyelam, dan lain-lain.

Ruang promosi wisata

Ruang resepsionis.

Ruang serba guna.

Bangku taman.

2) Fasilitas pelengkap.

Ruang karyawan.

Ruang mesin genset.

Ruang mesin air bersih.

Pos jaga keamanan.

Poliklinik/P3K.

Tempat-tempat sampah.

Page 21: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

49

b. Pengelolah

Dalam pengolahan pelayanan dan memadai guna memperlancar mekanisme

kerja dalam pengembangan dan Resort obyek wisata pantai pasir putih Maelang

ini perlu adanya jumlah personil pengelolah sesuai dengan kebutuhan yang ada:

Secara garis besar aktifitas pengelolah, antara lain:

Kegiatan administrasi dan keuangan.

Kegiatan promosi dan humas.

Kegiatan oprasional pemeliharaan/pengawasan.

Kegiatan service/pelayanan umum.

Didasarkan aktifitas yang ada bagiannya dengan pengelolah dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1) Staf pengelola.

Pimpinan.

Wakil pimpinan.

Bagian administrasi dan keuangan.

Bagian promosi dan humas.

Bagian operasional.

Bagian pelayanan umum/service.

2) Karyawan.

Petugas keamanan.

Petugas informasi.

Petugas resepsionis.

Petugas kebersihan.

Page 22: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

50

Petugas operasional.

Petugas pemesanan tempat (boking).

Petugas poliklinik (P3K).

Petugas toko.

Waitres (pelayan makan dan minum).

3 .Kebutuhan Ruang

Kebutuhan akan ruang pada objek wisata pantai pasir putih Maelang di

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara didasarkan pada pola jenis dan kapasitas

kegiatan/aktifitas yang berlangsung di dalam suatu ruang.

Ditinjau dari analisa pelaku kegiatan (pengelolah dan pengunjung) dalam

obyek wisata pantai pasir putih Maelang dapat diuraikan jenis-jenis ruang yang

dibutuhkan yaitu sebagai berikut:

a. Kebutuhan ruang pengelola:

Ruang pimpinan.

Ruang wakil pimpinan.

Ruang administrasi dan keuangan.

Ruang bagian promosi dan humas.

Ruang bagian oprasional dan pengolahan umum.

Ruang rapat.

Ruang recepsionis dan boking tempat.

Ruang penukaran uang.

Gudang.

Pantry.

Page 23: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

51

KM/WC.

Ruang tunggu tamu/hall.

b. Kebutuhan ruang fasilitas rekreasi, kebutuhan ruang yang dibutuhkan adalah:

Taman terbuka.

Taman bermain anak (Play ground).

Panggung terbuka.

Parkir.

Gazebo.

Selain fasilitas di darat, terdapat pula fasilitas rekreasi di laut seperti,

penyediaan perahu sampan dan perahu motor bagi para pengunjung.

c. Kebutuhan ruang fasilitas akomodasi

Restorant.

Cafetaria.

Kios-kios.

Kamar Resort.

d. Kebutuhan ruang fasilitas penunjang/pelengkap

Ruang penyewaan peralatan laut.

Ruang poliklinik/P3K.

Ruang serba guna.

Mushollah.

Lapangan olah raga.

Pos jaga.

Page 24: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

52

Shovenir shoop.

Pintu gerbang.

Ruang mesin genset.

Ruang mesin pompa air.

Ruang promosi wisata.

Ruang penginapan karyawan.

4. Hubungan Ruang

Dalam menentukan pola hubungan ruang perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Hubungan masing-masing aktifitas ruang yang barlangsung pada tiap-tiap

uang dalam suatu massa bangunan.

b. Sifat aktifitas dengan melihat fungsi dan massa bangunan. Adapun simbol

yang digunakan untuk menjelaskan pola hubungan ruang adalah:

= Hubungan erat

= Hubungan sedang

= Hubungan jauh

Didasarkan akan pertimbangan akan hal di atas dapat dijelaskan pola

hubungan ruang dari masing-masing kelompok ruang.

Page 25: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

53

a. Hubungan ruang berdasarkan kelompok ruang pengelolah.

b. Hubungan ruang berdasarkan ruang-ruang dari setiap kelompok ruang.

1) Ruang pengelolah

Page 26: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

54

Ruang fasilitas rekreasi

2) Ruang fasilitas akomodasi, makan dan minum

2. Ruang fasilitas penunjang/pelengkap

Page 27: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

55

5. Orientasi Ruang

Orientasi ruang yang tercipta pada Resort obyek wisata pantai pasir putih

Maelang didasarkan:

Fungsi ruang dan pola aktifitas yang terjadi.

Kedudukan dan hubungan ruang pada massa bangunan.

Pencapaian antara ruang mengacu pada konsep hubungan ruang.

Jenis dan fisik bangunan

6. Besaran Ruang

Penentuan besaran ruang dalam obyek wisata pantai pasir putih Maelang,

perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Sebagai patokan dasar besaran ruang ditentukan oleh:

Jumlah pelaku aktifitas.

Dimensi peralatan/perabot.

Jumlah perabot yang digunakan.

Ruang gerak atau flow sirkulasi.

b. Standar ruang yang digunakan:

Standar-standar literatur seperti data arsitektur dan lain-lain.

Standarisasi ruang dan peralatan/perabot.

Studi pendekatan besaran ruang.

Untuk mengetahui kapasitas jumlah pengunjung yang akan berkunjung ke

wisata bahari di kabupaten BOL-MUT, didasarkan atas perbandingan jumlah

pengunjung pada salah satu obyek wisata yang ada di Provinsi Sulawesi Utara

Page 28: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

56

yaitu obyek wisata pantai lolan dan pantai babo. Hal ini dikarenakan wisata

Bahari di kabupaten BOL-MUT belum dikelolah sebagai obyek wisata dan

rekreasi bagi masyarakat dan obyek wisata tersebut sudah dimanfaatkan

sebelumnya oleh masyarakat khususnya masyarakat kabupaten BOL-MUT,

sebagai obyek untuk bersantai. Adapun waktu pengunjung yang berkunjung pada

obyek wisata pantai lolan adalah setiap akhir pekan (hari minggu) dan hari libur

lainnya, jumlah pengunjung pada kunjungan hari teramai dapat mencapai 500

orang (hasil survey lapangan November-Desember 2011).

Berdasarkan perbandingan diatas, diasumsikan bahwa kapasitas pengunjung

yang akan berkunjung pada obyek wisata bahari di kabupaten BOL-MUT akan

mengalami peningkatan 40% dari perbandingan pengunjung yang ada, jumlah

pengunjung dapat mencapai 800 orang.

F. Perhitungan Luas Kebutuhan Ruang

1. Kelompok Ruang Fasilitas Pengelolah (Kantor pengelolah)

a. Ruang Pimpinan

Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area Meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 orang = 1,07 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,5 x 2 buah = 3,25 m2

Area meja komputer = 0,85 x 1,50 = 1,28 m2

Area sofa tamu = 2.85 x 2,50 = 7,13 m2

15,99 m2

Page 29: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

57

Luas ruangan = 15,99 x 30 % = 4,80 + 15,99 = 20,79 m2

b. Ruang Wakil Pimpinan

Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 2,60 m2

Area Meja komputer = 0,85 x 1,50 = 1,28 m2

= 7,86 m2

Luas ruangan = 7,86 x 30% = 2,36 + 7,86 = 10,21 m2

c. Ruang Bagian Administrasi dan Keuangan

1) Ruang Kepala Bagian

Standar ruangan perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 4,63 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2

= 9,55 m2

Luas ruangan = 9,55 x 30% = 2,87 + 9,55 = 12,42 m2

2) Ruang Staf (7 orang)

Standar ruang perorang = 0,95 m x 7 orang = 6,65 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 7 orang = 16,19 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 7 orang = 2,50 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2

= 28,59 m2

Page 30: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

58

Luas ruang = 28,59 x 30% = 8,58 + 28,59 = 37,17 m2

d. Ruang Bagian Promosi dan Humas

1) Ruang Kepala Bagian

Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 = 1,63 m2

= 5,61 m2

Luas ruangan = 5,61 x 30% = 1,68 + 5,61 = 7,29 m2

2) Ruang Staf (7 orang)

Standar ruang perorang = 0,95 m x 7 orang = 6,65 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 7 orang = 16,19 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 7 orang = 2,50 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2

= 28,59 m2

Luas ruang = 28,59 x 30% = 8,58 + 28,59 = 37,17 m2

e. Ruang Oprasional (Pemeliharaan dan Perawatan)

1. ) Ruang Kepala Bagian

Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2

Area file cabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2

Page 31: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

59

Area rak buku/arsip =0,65 x 2,50 = 1,63 m2

= 5,61 m2

Luas ruang = 5,61 x 30% = 1,68 + 5, 61 = 7,29 m2

2) Ruang Staf (6 orang)

Standar ruang perorang = 0,95 m x 6 orang = 5,70 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 6 orang = 13,88 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 6 orang = 2,15 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 2 buah = 3,25 m2

= 24,98 m2

Luas ruang = 24,98 x 30% = 7,49 + 24,98 = 32,47 m2

f. Ruang Pengelolah Umum

1. ) Ruang Kepala Bagian

Standar ruang perorang = 0,95 m x 1 orang = 0,95 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 = 2,31 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 2 buah = 0,72 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 = 1,63 m2

= 5,61 m2

Luas ruang = 5,61 x 30% = 1,68 + 5,61 = 7,29 m2

2) Ruang Staf (8 orang)

Standar ruang perorang = 0,95 m x 8 orang = 7,60 m2

Area meja kerja = 1,25 x 1,85 x 8 orang = 18,50 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 8 orang = 2,86 m2

Area rak buku/arsip = 0,65 x 2,50 x 3 buah = 4,88 m2

Page 32: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

60

= 33,84 m2

Luas ruang = 33,84 x 30% = 10,15 + 33,84 = 43,99 m2

g. Ruang Rapat Interent

Standar ruang perorang= 1,50 – 2,00 m (standar neufer)

Luas ruang = 1,75 m x25 org = 43,75x 30% = 13,13 +43,75

= 56,88 m2

h. Ruang resepsionis dan boking tempat

Standar ruang perorang = 0,95 m x 3 orang = 2,85 m2

Area meja kerja = 1,85 x 1,25 x 3 orang = 6,94 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 = 1,07 m2

Luas ruang = 10,86 x 30 % = 3,26+10,86 = 14,12 m2

i. Ruang penukaran uang

Standar ruang perorang = 0,95 m x 3 orang = 2,85 m2

Area meja kerja = 1,85 x 1,25 x 3 orang = 6,94 m2

Area file kabinet = 0,55 x 0,65 x 3 = 1,07 m2

Luas ruang = 10,86 x 30 % = 3,26 +10,86 = 14,12 m2

j. Hall/Ruang Tunggu Tamu

Sandar ruang perorang = 1,95 m2

Kapasitas ruang 30 orang = 1.95 m x 30 orang = 58,50 m2

Area kursi tamu kap. 25 orang = 1,25 m x 25 orang =31,25m2

=89,75m2

Page 33: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

61

Luas ruang = 89,75 x 30 % = 26,92 + 89,75 = 116,67 m2

k. Gudang

Diasumsikan luas ruang = 9,00 x 30 % = 2,7 + 9,00 = 11,7 m2

l. Pantry

Diasumsikan luas ruang = 9,00 x 30 % = 2,7 + 9,00 = 11,7 m2

m. Km/Wc, Toilet

Pria 2 unit = 2,5 x 2 = 5,00 m2

Wanita 2 unit = 2,5 x 2 = 5,00 m2

Toilet (pria + wanita) = 1,50 x 3 x 2 = 9,00 m2

= 19,00 m2

Luas ruang = 19,00 x 30 % = 5,7 + 19,00 = 24,70 m2

1. Total kebutuhan ruang pengelola

1. Ruang pimpinan = 20,79 m2

2. Ruang wakil pimpinan = 10,21m2

3. Ruang bagian administasi dan keuangan = 49,59 m2

4. Ruang bagian promosi dan humas = 44,46 m2

5. Ruang bagian oprasional = 39,76 m2

6. Ruang pengelolah umum = 51,28 m2

7. Ruang rapat interen = 56,88 m2

8. Ruang resepcionis dan boking tempat = 14,12 m2

9. Ruang penukaran uang = 14,12 m2

10. Hall/ruang tunggu umum = 116,67 m2

Page 34: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

62

11. Gudang = 11,70 m2

12. Pantry = 11,70 m2

13. Km/wc toilet = 24,70 m2

Sub Total luas ruang = 465,98 m2

2. Kelompok Ruang Fasilitas Rekreasi

a. Taman terbuka

Fasilitas di dalam area ini antara lain adalah bangku-bangku taman, tenda-

tenda dan payung wisata, dan lain-lain yang dapat difungsikan bagi pengunjung

yang hanya untuk duduk bersantai, bersenag-senang dan bergembira

menenangkan pikiran.

Asumsi kapasitas pengunjung dalam setiap periode waktu kunjung = 200

orang.

Standar ruang perorang = 9 m2/orang (studi ruang).

Luas ruang = 9 m x 200 orang =1800 x 30 % = 540 + 1800 = 2.340 m2.

b. Taman bermain anak (Play ground)

Sebagai taman tempat bermain anak-anak dengan berbagai fasilitas penunjang

didalamnya yang diperuntukan untuk golongan usia anak-anak.

Diasumsikan pada kunjungan hari teramai yaitu 200 orang dalam dua periode

waktu kunjungan (pagi dan sore) adalah 100 orang.

Standar ruang perorang = 6,5 m.

Luas ruang = 6,5 x 100 orang = 650 x 30 % = 195 + 650 = 845 m2.

c. Panggung terbuka

Area panggung

Page 35: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

63

1) Stage/panggung

Diasumsikan kapasitas 30 orang

Standar ruang perorang = 2 m2/orang

Luas ruang 2 m x 30 orang = 60 m2

Luas area panggung = 60,00 m2

Area penonton

Diasumsikan kapasitas 350 orang

Standar ruang perorang dengan berdiri (studi ruang) = 1,5 m2/orang

Luas ruang = 1,5 m x 350 orang = 525 x 30 % = 57,5+525

= 682,5 m

Luas panggung terbuka = 60 + 682,5 = 742,5 m

= 742,5 x 30 %

= 222,75 + 742,50m2

= 965,25 m2

d. Area Parkir

Diasumsikan kapasitas pengunjung 200 orang ( perkiraan jumlah pennjung

pada hari – hari tertentu) maka :

45 % dari pengunjung mengunakan motor dengan Asumsi :

1 motor 1 Orang = 200 x 45% : 1 = 90 motor.

Standar 1 motor = 2 m2 x 90 = 180 m2

20 % dari pengunjung mengunakan mobil dengan Asumsi :

1 mobil 2 Orang = 200 x 20% : 2 = 20 motor.

Page 36: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

64

Standar 1 motor = 12,5 m2 x 20 = 250 m2

Luas area Parkir = 180 m2 + 250 m2 = 430 m2

e. Gazebo

Diasumsikan luas ruang perunit = 4,00 m dengan kapasitas 4 orang/unit.

Standar ruang perorang = 1,05 m/orang.

Kapasitas pengunjung yang menggunakan fasilitas ini diasumsikan dalam

setiap periode waktu kunjungan mencapai 150 orang jumlah fasilitas yang

dibutuhkan adalah 150/5 = 30 unit.

Luas ruang 4,00m2 x 30 unit = 120 x 30 % = 36 + 120 = 156 m2.

f. Kolam renang rekreasi

Diasumsikan luas ruang perorang 1x 5m2/orang

Untuk 20 orang = 20 x 5 = 100 x 30 % = 30 + 100 = 130 m2.

Total kebutuhan ruang fasilitas rekreasi:

a) Play ground = 845 m2

b) Area Parkir = 430 m2

c) Taman terbuka = 2.340 m

d) Panggung terbuka = 965,25 m

e) Gazebo = 156 m2

f) Kolam renang rekreasi = 130 m2

Sub Total luas ruang = 4.866,25 m2

3. Kelompok Ruang Fasilitas Akomodasi, makanan dan minuman

a. Restorant.

1) Restoran (termasuk kasir)

Page 37: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

65

Asumsi kapasitas 200 orang

Standar ruang perorang =1,2m/orang(studiruang)

Luas ruang = 1,2 m x 200 orang = 240 m2

2) Asumsi Ruang karyawan = 15 m2

3) Hall diasumsi = 30 m2

4) Gudang = 20 m2

5) Toilet (pria + wanita) = 20 m2

Total luas restorant = 325 x 30 % = 97,5+ 325 = 422,50 m2

b. Cafetaria

1) Café (termasuk area kasir)

Asumsi pemakai kapasitas 100 orang

Standar ruang perorang = 1,2 m2/orang (studi ruang)

Luas ruang = 1,2 m x 100 orang = 120 m2

2) Ruang karyawan (asumsi) = 15 m2

3) Toilet pria + wanita = 25 m2

4) Gudang = 15 m2

Total luas ruang cafetaria = 175 x 30 % = 52,5 + 175 = 227,5 m2

c. Kios

Penyediaan fasilitas ini diasumsikan 4 unit dengan luas ruang perunit 2,5 x 2,5

(termasuk teras) = 7,5 m2/unit.

Luas ruang = 7,5 m x 5 unit = 37,50 x 30 % = 11,25 + 37,50 = 48,75 m2.

d. Kamar Resort

Fasilitas yang disediakan

Page 38: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

66

Teras = 3 x 2 = 6 m2

Ruang santai/duduk = 4 x 3 = 12 m2

Ruang istirahat/tidur = 4 x 3 x 2 = 24 m2

Km/wc = 2 x 1,5 x 2 = 6 m2

Luas ruang = 48,00 m2

Diasumsikan pemakai fasilitas ini 2 – 4 orang.

Luas ruang perunit = 48 m jumlah pemakai dalam setiap periode pemakaian

maksimal 1- 2 hari adalah 24 orang, jadi jumlah fasilitas yang disediakan

adalah 10 unit.

Luas area kamar resort = 48 m x 10 unit = 480 x 30 % = 144 + 480 = 624 m2.

Total kebutuhan ruang fasilitas akomodasi, makan dan minum.

1. Restorant = 422,50 m2

2. Cafetaria = 227,5 m2

3. Kios = 48,75 m2

4. Kamar Resort = 624 m2

Sub Total luas ruang = 1.322,75 m2

4. Kelompok Ruang Fasilitas Penunjang/Pelengkap

a. Lapangan olah raga

1) Lapangan Tenis

Area lapangan = 11,20 x 24 = 268,80 m2

Page 39: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

67

Area penonton = 50 % x 268,80 = 134,40 m2

Luas lapangan = 403,2 x 30 %

=120,96+403,2=524,16

Total luas lapangan (Volly ball + tenis) = 315,9 + 524,16 m2

= 840,06 x 30 %

= 252,18 + 840,06

= 1092,78 m2

b. Tempat penyewaan peralatan rekreasi laut

Ruang staf/karyawan (asumsi) = 30 m2

Ruang penyewaan (asumsi) = 8 m2

Ruang penyimpanan peralatan (asumsi) = 30 m2

Km/wc (asumsi) = 15 m2

Teras (asumsi) = 6 m2

Luas ruang = 89 x 30 % = 26,70 + 89 m2 = 115,70 m2

c. Ruang souvenir shop

1) Asumsi 2 unit

2) Area meja kerja = 2 x 2 = 4 m2

3) Area penjualan = 5,00 x 5,00 = 20 m2

4) Gudang = 4,00 x 4,00 = 12 m2

5) Teras = 2,00 x 3,00 = 6 m2

6) Km / wc = 2,00 x 2,00 = 4 m2

Luas ruang = 50 x 30% = 15 + 50 = 65,00 m

d. Ruang promosi wisata

Page 40: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

68

1) Ruang promosi

Area meja karyawan (asumsi) = 5 m2

Area promosi (asumsi) = 42 m2

2) Gudang = 2,50 x 2,00 = 5 m2

3) Teras = 2,00 x 3,00 = 6 m2

4) Km/wc = 1,50 x 2,00 = 6 m2

Luas ruang = 64 x 30 % = 19,20 + 64 = 83,20 m2

e. Ruang serbaguna

1) Ruang penonton

Kapasitas diasumsikan = 100 orang

Standar ruang perorang = 1,2 m2/orang

Luas ruang = 1,2 x 100 orang = 120 m2

2) Stage/panggung = 50 m2

3) Ruang persiapan = 20 m2

4) Teras = 30 m2

5) Gudang = 20 m2

6) Toilet = 18 m2

Total luas ruang serbaguna = 258 x 30% = 77,40 + 258 = 335,40 m2

f. Ruang penginapan karyawan

Jumlah kapasitas penginapan karyawan 40 orang, dibagi dua untuk pria dan

wanita. Adapun rinciannya sebagai berikut :

1) Teras = 3m2

2) Kamar tidur/istirahat 4 unit = 48 m2

Page 41: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

69

3) Ruang makan = 9 m2

4) Ruang duduk = 10 m2

5) Dapur = 8 m2

6) Gudang = 3 m2

7) Km/wc (pria + wanita) = 5 m2

Luas ruang = 86 x 2 = 172 x 30% = 51,6 + 172 = 223,60 m2

g. Ruang genset (diasumsikan)

6 x 6 m = 36 x 30% = 10,8 + 36 = 46,8 x 3 = 140,40 m2.

h. Ruang mesin air bersih (diasumsikan)

6 x 6 = 36 x 30% = 10,8 + 36 = 46,80 m2

i. Pos jaga 3 unit,

luas 6 m x 3 m /unit = 18 x 30% = 5,4 + 18 = 23,40 m2

j. Poliklinik/P3K

1) Ruang periksa pasien = 4,00 x 5,00 = 20 m2

2) Ruang tunggu = 4,00 x 5,00 = 20 m2

3) Gudang = 3,00 x 2,00 = 6 m2

4) Km / wc (pria + wanita) = 1,50 x 4,00 = 6 m2

Luas ruang = 52 x 30% = 15,6 + 52 = 67,60 m2

k. Pintu gerbang (asumsi) = 18 x 30 % = 5,4 + 18 = 23,40 m2

l. Mushollah

1) Kapasitas diasumsikan = 30 orang

2) Standar ruang sholat perorang (standar Dep.PU) = 1,2 m2

Page 42: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

70

3) Luas ruang sholat perorang = 1,2 m x 30 orang = 36 m2

4) Mihrab = 6 m2

5) Tempat wudhu (pria + wanita) = 4 x 4 = 16 x 2 = 32 m2

6) Km/wc (pria + wanita) = 3 x 4 = 12 x 2 = 4 m2

Luas ruang = 98 x 30% = 29,40 + 98 = 127,40 m2

Total kebutuhan luas ruang fasilitas penunjang/pelengkap:

a) Lapangan olah raga = 1092,78 m2

b) Ruang souvenir shop = 65 m2

c) Ruang promosi wisata = 83,20 m2

d) Ruang serba guna = 335,40 m2

e) Ruang Penginapan Karyawan = 223,60 m2

f) Genset = 140,40 m2

g) Ruang Mesin Air bersih = 46,80 m2

h) Pos jaga = 23,40 m2

j) Pintu gerbang = 23,4 m2

k).Mushollah = 127,40 m2

l). Tempat penyewaan peralatan = 115,70 m2

Sub Total luas ruang = 2.344,68 m2

Rekapitulasi kebutuhan luas ruang :

A. Fasilitas pengelolah = 4.65,98 m2

B. Fasilitas rekreasi = 4.866,25 m2

C. Kelompok ruang akomodasi makan dan minum = 1.322,75 m2

D. Fasilitas penunjang/pelengkap = 2.344,68 m2

Page 43: BAB III PROSES PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancanganeprints.ung.ac.id/6855/7/2013-2-2-23401-551308030-bab3...A. Konsep Dasar Perancangan ... Wilayah perencanaan yang menjadi ruang

71

Jumlah Total luas ruang = 8.999,66 m2

TOTAL AREA YANG DI BUTUHKAN

Perbandingan Luasan 40% : 60%, maka :

Luas Total Ruang terbangun ( 40 % ) = 8.999,66 m2

(telahdiketahui )

Open space ( 60 % ) = (60/40) x 8.999,66 m2

= 13.499,49 m2

Jadi Luas site keseluruhan = 8.999,66 m2 + 13.499,49m2

= 22.499,15 ~ 22.500 m2.