Upload
dinhkien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Dilakukan pada tanggal 12 September 2006, jam 08.00 WIB
Biodata
Nama : Ny. S, Umur 58 tahun, Islam, wanita, pendidikan SD, pekerjaan
petani, jawa, Trompo 13/3 Kendal, masuk tanggal 8 September 2006, jam
09.00 WIB dengan surat pengantar dari dokter spesialis bedah diagnosa
medis haemoroid grade III, pra operasi tanggal 12 September 2006 jam 09.00
WIB.
Penanggungjawab Tn. S, umur 59 tahun, hubungan dengan pasien sebagai
suami, pedagang, pendidikan SD, Islam, alamat Trompo 13/3 Kendal.
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama; rasa nyeri pada daerah operasi. Riwayat penulis sekarang :
pasien datang pada tanggal 8 September 2006, jam 09.00 WIB dengan
keluhan yang diperoleh dari anamnesa, pasien mengatakan terdapat benjolan
di daerah dubur dan terasa panas serta sakit hilang timbul. Rasa sakit
bertambah bila banyak beraktifitas dan bergerak. Riwayat kesehatan masa
lalu : pasien belum pernah dirawat, kesehatan keluarga : tidak ada penyakit
keturunan seperti kencing manis, asma dan lain-lain, serta tidak ada penyakit
menular seperti TBC, malaria.
22
C. Pengkajian Kebutuhan Fungsional Menurut Gordon
1. Kebutuhan persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum di rumah sakit : pasien sangat mengutamakan kesehatan dalam
hidupnya. Bila ada masalah kesehatan pasien segera periksa ke
puskesmas atau mantra setempat.
Selama di rumah sakit : pasien sering bertanya mengenai penyakitnya
dan tindakan operasi apakah bisa sembuh total atau bisa kambuh lagi.
2. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Sebelum di rumah sakit : pasien makan 3 kali sehari, dengan menu nasi,
sayur, lauk dan kadang-kadang buah, minum 6-8 gelas sehari.
Selama di rumah sakit : karena post hemoroidektomi jam 11.30 WIB,
belum makan hanya minum satu gelas air teh.
3. Kebutuhan eliminasi
Sebelum di rumah sakit : BAB 1-2 kali sehari, terasa nyeri dan di dubur
teraba ada nyeri benjolan bisa keluar masuk, kadang-kadang keluar
darah waktu buang air besar (+ sudah 3 bulan).
Selama sakit : pasien baru saja operasi hemoroidektomi sampai
sekarang belum BAB.
4. Kebutuhan aktivitas dan olah raga.
Sebelum di rumah sakit : kegiatan rutin tiap kali di sawah
Selama di rumah sakit : pasien masih berbaring atau bedrest, segala
kebutuhan dan perawatan masih dibantu. (hari 1 post op dengan regional
anestesi / anestesi spiral).
23
5. Kebutuhan persepsi dan kognitif
Pasien selalu bertanya kepada perawat mengenai penyakitnya apakah
nanti bisa sembuh total, tidak kambuh lagi.
Pasien gelisah dan sering mengusap-usap daerah dekat operasi untuk
menahan rasa nyerinya.
6. Kebutuhan tidur dan istirahat
Sebelum di rumah sakit : pasien bisa istirahat malam jam 21.00-04.00
WIB.
Selama di rumah sakit : pasien tidak dapat tidur nyenyak karena
menahan rasa nyeri dan suara bising di sekitar ruangan serta perubahan
lingkungan.
7. Kebutuhan persepsi dan konsep diri
Pasien menganggap penyakitnya itu hal yang biasa dan tidak menyadari
bahwa penyakitnya itu perlu atau rendah diri oleh karena perawatan
yang dilakukan di rumah sakit. Pasien menyadari bahwa dirinya kurang
mengetahui tentang penyakitnya itu.
8. Kebutuhan peran dan hubungan
Hubungan komunikasi pasien dengan keluarga dan masyarakat terjalin
baik. Hal ini terbukti bahwa pasien mengikuti perkumpulan ibu-ibu dan
pengajian di desanya, serta aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan
lainnya. Selama di rumah sakit komunikasi pasien dengan perawat,
petugas kesehatan lainnya bahkan sesama pasien terjalin dengan baik.
Ini terbukti melalui respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan.
24
9. Kebutuhan reproduksi dan seksual
Pasien mempunyai 3 anak umur 35, 30 dan 26 tahun, pasien tidak ingin
punya anak lagi. Pasien tidak melakukan hubungan seksual.
10. Data sosial dan ekonomi
Pasien setiap hari bekerja dibantu oleh suami memenuhi kebutuhan
ekonomi. Mereka termasuk keluarga golongan ekonomi yang kurang
mampu.
11. Kebutuhan nilai kepercayaan
Pasien selalu taat menjalankan ibadah sholat lima waktu tanpa kesulitan.
Selama sakit pasien tidak bisa melakukan sholat seperti biasanya, sholat
dengan tiduran di tempat tidur. Pasien berharap semoga penyakitnya
cepat sembuh.
D. Pengelompokan Data
Data Subyektif
- Pasien menyatakan dubur nyeri, panas dan cekot-cekot
- Pasien menyatakan luka operasi terasa panas seperti terbakar
- Pasien menyatakan tidak bisa tidur bangun terus
- Pasien menyatakan, kapan luka operasi tidak nyeri dan cepat sembuh,
dan berapa hari di rumah sakit.
- Pasien menyatakan badan lemas, nyeri bila bergerak
25
Data Obyektif
- Telah dilakukan tindakan operasi jam 11.00 WIB pasien tampak
meringis agak kesakitan
Tanda-tanda vital Tensi : 140 / 80 mmHg
Nadi : 92 x / menit
Suhu : 370 C
RR : 20 x / menit
- Luka operasi tampak kering, tak ada pendarahan
- Pasien tidak rapi, wajah kusut, pasien bedrest 24 jam post spiral anestei
- Pasien banyak menguap, mata tampak merah, tidur sering terbangun
karena rasa nyeri bekas operasi
- Ekspresi wajah agak tegang, tampak gelisah dan cemas.
E. Analisa Data
Pada tanggal 13 September 2006
1. Subyektif : Pasien mengatakan dubur nyeri, panas dan cekot-cekot
Obyektif : Telah dilakukan tindakan operasi 20.00 WIB pasien
tampak meringis kesakitan, tanda-tanda vital T.
150/100mmHg. N : 92 x /menit, S. 37.60 C, RR 20
x/menit.
Etiologi : Terputusnya continuitas jaringan
Problem : Gangguan rasa nyaman nyeri
26
2. Subyektif : Pasien mengatakan luka operasi panas seperti terbakar
Okyektif : Luka tampak kering, tak ada pendarahan, lekosit 6700/n
Etiologi : Terputusnya continuitas jaringan
Problem : Resiko tinggi injeksi
3. Subyektif : Pasien mengatakan badan lemas, nyeri bila bergerak
Okyektif : Pasien tidak rapi, wajah kusut, rambut acak-acakan,
pasien bedrest 24 jam pos spinal anestesi
Etiologi : Pasien tidak mampu melaksanakan perawatan diri /
kelemahan fisik
Problem : Kurangnya kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
Tanggal 14 September 2006
4. Subyektif : Pasien mengatakan tidak bisa tidur, bangun terus
Okyektif : Pasien tampak kusut, banyak menguap, mata tampak
merah, tidur sedikit-sedikit bangun karena nyeri
Etiologi : Nyeri dan perubahan lingkungan
Problem : Gangguan kebutuhan tidur
5. Subyektif : Pasien mengatakan kapan lukanya tidak nyeri dan cepat
sembuh, berapa hari di rumah sakit
Okyektif : Ekspresi wajah tegang, tampak gelisah dan cemas
Etiologi : Kurang pengetahuan pasien tentang penyakitnya dan
prosedur operasi
Problem : Cemas
27
F. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi tekanan, dan
sensitivitas pada area rectal / anal sekunder akibat penyakit anurektal
dan spasme sfingter pada pasca operatif, ditandai dengan
- Data Subyektif :
Pasien mengatakan merasa nyeri pada daerah luka operasi
- Data Obyektif :
Tampak merasa sakit saat dilakukan ganti balut
Tekanan daerah : ……../……mmhg
Skala nyeri 6
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pintu masuk kuman sekunder
terhadap luka operasi, ditandai dengan :
- Data Subyektif : _
- Data Obyektif :
Tampak luka operasi melingkar
Terpasang Dower lateter
Luka tampak agak basah
3. Kurangnya kemampuan dalam menemukan kebutuhan sehari-hari
berhubungan dengan kelemahan fisik, di tandai dengan :
- Data Subyektif :
Pasien mengatakan merasa lemas, dan takut akan aktivitas ringan
- Data Obyektif :
Tampak klien merasa takut beraktivitas
28
Pasien dalam melaksanakan aktivitas besar minta bantuan
Pasien saat makan masih minta dibantu
4. Gangguan kebutuhan tidur berhubungan dengan nyeri dan perubahan
lingkungan, ditandai dengan
- Data Subyektif :
Pasien mengatakan biasa tidur di rumah dengan cahaya remang-
remang / dimatikan
Pasien mengatakan tidur agak terjaga karena nyeri luka bekas
operasi
- Data Obyektif :
Pasien tidak gelisah dengan situasi lingkungan yang baru
Wajah pasien menunjukkan agak segar karena sudah mulai bisa
istirahat (tidur)
Suasana pengunjung pasien mulai teratur dan tidak mengganggu
5. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pasien tentang
penyakitnya, ditandai dengan
- Data Subyektif :
Pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi
Pasien merasa lebih tenang dan merasa nyaman saat ditunggui
keluarganya
- Data Obyektif :
Pasien menunjukkan wajah dengan tidak merasa cemas dan tegang
29
Pasien mau berbincang-bincang dengan petugas (perawat) tentang
penyakitnya
G. Rencana Tindakan Keperawatan
Pada tanggal 12 September 2006
Diagnosa perawatan : 1
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan akibat suatu pembedahan
Tujuan : Klien dapat merasakan kenyamanan dan merasakan rasa
nyeri berkurang/hilang
Kriteria Hasil : - Klien mengatakan / melaporkan nyeri hilang /
terkontrol
- Klien menunjukkan perilaku tidak meringis dan tidak
gelisah
- Klien memperlihatkan perilaku berlindung dengan
memilih posisi yang khas
- Klien menunjukkan wajah menahan nyeri lebih rileks
dan wajah tidak pucat
Intervensi : Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi, lamanya serangan,
faktor pencetus atau yang memperberat
- Minta pasien untuk menetapkan pada skala 0 – 10
- Pertahankan tidur baring selama fase akut
30
- Batasi aktivitas selama fase akut sesuai dengan
kebutuhan
- Berikan kesempatan untuk berbicara / mendengarkan
masalah pasien
Diagnosa perawatan : 2
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pintu masuk
sekunder terhadap luka operasi pada anorektal
Tujuan : Klien tidak mengalami infeksi akibat dari pembedahan pada
anorektal
Kriteria Hasil : - Setelah dilakukan tindakan 2 X 24 jam mencapai
penyembuhan tepat pada waktunya
- Klien tidak merasakan adanya pembengkahan pada
lokasi anorektal
- Klien dapat mempertahankan lingkungan aseptif yang
aman
Intervensi : - Kaji adanya tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor,
fungsio laesa)
- Janji ferbond dan bersihkan anorektal
Diagnosa perawatan : 3
Kurangnya kemampuan dalam kebutuhan sehari-hari
berhubungan dengan kelemahan fisik
31
Tujuan : Klien dapat melakukan aktivitas sendiri serta kebutuhan
sehari-hari dapat terpenuhi
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam
- Klien dapat melakukan aktivitas sendiri dengan
melaporkan atau menunjukkan peningkatan toleransi
terhadap aktifitas yang dapat di ukur dengan badan
lemas, makan , minum sendiri, melaksanakan buang air
besar sendiri dan tanda vital dalam rentang normal
Intervensi : - Monitor tanda vital (tensi, suhu, nadi, pernafasan)
- Monitor keluaran (terutama saat buang air besar, keras /
lunak, adakah tercampur darah saat BAB)
- Ajarkan teknik aktivitas / relaksasi yang ringan bagi
klien
Diagnosa perawatan : 4
Gangguan kebutuhan tidur berhubungan dengan nyeri dan
perubahan lingkungan
Tujuan : Klien dapat beristirahat lebih cukup walaupun pada situasi
dan lingkungan yang berbeda
Kriteria Hasil : - Klien mengatakan / melaporkan kebutuhan tidur cukup
- Klien menunjukkan wajah lebih segar dan tidak merasa
letih
32
Intervensi : - Kaji pola istirahat (tidur) terkait rasa nyeri dan
perubahan lingkungan
- Monitor tanda-tanda vital (suhu nadi, tensi dan
pernafasan)
- Kaji lokasi nyeri terkait pada pasca operasi di anorektal
Diagnosa perawatan : 5
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pasien
tentang penyakitnya
Tujuan : - Klien dapat mengatasi rasa cemas terhadap situasi pasca
operasi
- Klien lebih merasa tenang pada saat sebelum dan
sesudah pembedahan
- Tidak terjadi gangguan rasa cemas
Kriteria Hasil : - Klien mengatakan tidak merasa cemas saat sebelum dan
sesudah pembedahan
- Klien mengatakan lebih mantap atas penjelasan dari
petugas
- Klien mengatakan dengan dilakukan tindakan
pembedahan, mengatakan beberapa lama cepat sembuh
Intervensi : - Kaji tingkat kecemasan klien
- Jelaskan prosedur pembedahan yang akan dilakukan
- Beri dorongan mental pada klien
33
H. Implementasi
Pada tanggal 13 September 2006 Jam : 08.00 WIB
Diagnosa perawatan : 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iritasi, tekanan dan
sensitivitas pada area rectal / anal sekunder akibat penyakit anorektal dan
spasme sfingter pada pasca operasi
- Implementasi :
Jam 08.00 WIB mengkaji tingkat
Jam 08.00 WIB mengkaji intensitas / tingkat skala nyeri
- Respon pasien :
- Data subyektif :
Klien menunjukkan lokasi sulit di daerah anal
- Data obyektif :
Klien tampak merintih sakit
Skala nyeri 2 - 4
Jam 08.35 WIB : mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
Respon pasien :
- Data subyektif :
- Data obyektif :
Tensi : 140/80 mmhg - suhu : 370 C
Nadi : 92 X /menit – respirasi rafe - 20 X/menit
Jam : 09.00 WIB : Mengajarkan teknik relaksasi pada pasien bila datang
nyeri
34
Respon pasien :
- Data subyektif :
Memahami apa yang diajarkan oleh petugas (perawat)
- Data obyektif :
Klien mau mempratekkan tehnik relaksasi (tarik nafas dalam)
Jam : 09.30 WIB Berdiskusi, mengalihkan perhatian pasien ke soal lain,
misalnya bercerita tentang keluarga
Respon pasien :
- Data subyektif :
Klien tampak lebih tenang dan mau bercerita tentang keluarganya
- Data obyektif :
Klien kooperatif
Jam : 10.00 WIB : Mendorong pasien untuk ambulasi dini
Respon pasien :
- Data subyektif :
- Data obyektif :
Pasien mau melakukan gerakan perlahan-lahan dengan tidur miring ke
kanan dan ke kiri
Jam : 10.30 WIB : Melakukan ganti balut luka
Respon pasien :
- Data subyektif : -
- Data obyektif :
- Luka tampak bersih
35
- Tidak tampak adanya pendarahan
Diagnosa perawatan : 2
Resiko tinggi infeksi melalui intra vena berupa cefotaxim 1 gr, kalnex
500 mg, remopaain 30 mg
Jam : 10.40 WIB : Melakukan injeksi melalui intra vena berupa, cefotaxim 1
gr, kalnex 500 mg remopain 30 mg
Respon pasien :
- Data subyektif : -
- Data obyektif :
Obat masuk, pasien tampak tenang reaksi tak tampak adanya elergi
Jam : 11.00 WIB : Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
Respon pasien :
- Data subyektif
- Data obyektif
- Tensi : 140/80 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- Suhu : 370 C
- Respirasi rate : 20 x/menit
Jam : 11.30 WIB : Memonitor luka operasi, adakah tanda-tanda infeksi
(rubor, dolor, kolor, tumor dan fungsilaesa)
Respon pasien :
- Data Subytektif
- Data obyektif
36
- Luka tertutup kasa dan tampak kering
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
Diagnosa keperawatan 3
Kurangnya kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
berhubungan dengan kelemahan fisik
Jam : 12.00 WIB : Observasi kemampuan dan tingkat kekurangan kelemahan
melakukan kebutuhan sehari-hari.
Respon pasien :
- Data subyektif
Pasien mengatakan merasa senang karena diperhatikan petugas (perawat)
- Data obyektif
- Pasien kelihatan di wajahnya lebih senang
- Pasien kelihatan rapi dan bersih
Pada tanggal 14 September 2006
Jam : 08.00 WIB
Diagnosa keperawatan 4
Implementasi : Menentukan kebiasaan istirahat (tidur) dan perubahan yang
terjadi
Respon pasien :
- Data subyektif
Pasien mengatakan biasa tidur di rumah dengan cahaya remang-remang
atau lampu dimatikan
37
- Data obyektif
- Pasien saat tidur tampak gelisah
- Pasien melaporkan dapat istirahat (tidur) dengan cukup
Jam : 08.30 WIB : Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tidak gaduh
Respon pasien :
- Data subyektif
- Data obyektif
- Pasien tampak lebih tenang
- Pengunjung pasien sudah mulai teratur (satu persatu)
Jam : 09.00 WIB : Memberikan obat injeksi secara intra vena berupa :
cefotaxim 1 gram, kalnex 500 mg, dan remopain 30 gr
Respon pasien :
- Data subyektif
- Data obyektif
- Obat masuk per intra vena melalui infus
- Pasien tidak merasakan adanya alergi
- Pasien tidak merasakan sakit saat obat dimasukkan
Jam : 09.30 WIB : Mengganti balutan luka pada anorektal
Respon pasien :
- Data subyektif
Pasien menyatakan nyeri sedikit, skalanya nyeri 2
- Data obyektif
- Luka operasi tampak kering
38
- Tidak ada tanda-tanda pembengkakan
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
Jam : 10.00 WIB
Diagnosa keperawatan 5
Implementasi : Mengkaji tingkat kecemasan pasien terhadap luka pasca
operasi
Respon pasien :
- Data subyektif
Pasien melaporkan merasa agak lemah saat akan buang air besar
- Data subyektif
- Pasien tampak tidak cemas lagi
- Pasien merasa lebih rileks setelah diberikan arahan, bahwa untuk
buang air besar tidak usah takut
Jam : 10.30 WIB : Memberikan kenyamanan dan penjelasan berkaitan
dengan pasca operasi haemproidextomi.
Respon pasien :
- Data subyektif
Pasien merasa lebih tenang dan nyaman
- Data obyektif
- Pasien tampak lebih tenang setelah diberikan penjelasan perawat
- Pasien mau melakukan aktivitas tanpa bantuan
- Pasien menanyakan kapan bisa pulang / berobat jalan
39
Jam : 11.00 WIB : Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
Respon pasien :
- Data subyektif
- Data obyektif
- Tensi : 140 / 80 mmhg
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 370 C
- Respirasi : 20 x/menit
Jam : 11.30 WIB : Memantau respon verbal dan non verbal pasien
Respon Pasien :
- Data subyektif
Klien mengatakan agar khawatir bila tidak cepat sembuh
- Data obyektif
- Kondisi luka pasca operasi pada anal nampak kering
- Klien nampak tenang
I. Evaluasi
Tanggal : 14 September 2006
Jam : 10.00 WIB
Diagnosa keperawatan 1
Catatan perkembangan :
S : Klien mengatakan nyeri di daerah anal dengan skala nyeri 4-2
O : Klien mau melakukan teknik relaksasi, tarik nafas dalam-dalam
A : Masalah dapat teratasi sebagian
40
P : Lanjutkan intervensi
Tanggal : 14 September 2006
Jam : 11.00 WIB
Diagnosa keperawatan 2
Catatan perkembangan :
S : Klien mengatakan nyeri di daerah anal berkurang
O : Klien tak tampak merasakan adanya pembengkakan pada daerah anal (post
operasi)
A : Masalah dapat teratasi
P : -
Tanggal : 14 September 2006
Jam : 11.30 WIB
Diagnosa keperawatan 3
Catatan perkembangan :
S : Klien mengatakan rasa cemas terhadap post operasibisa sembuh lebih cepat
O : Klien mau saling cerita dengan perawat terhadap penyakitnya dan kondisi
luka pasca operasi
A : Masalah dapat teratasi
P : -
Tanggal : 15 September 2006
Jam : 11.30 WIB
Diagnosa keperawatan 4
Catatan perkembangan :
41
S : Klien mengatakan bila istirahat malam (tidur bisa)
Klien mengatakan saat tidur malam tidak terbangun, nyaman
O : Klien mau melakukan istirahat dengan selang-seling
Klien bila mau tidur mau baca doa lebih dahulu
A : Masalah dapat teratasi sebagian
P : -
Tanggal : 15 September 2006
Jam : 12.30 WIB
Diagnosa keperawatan 5
Catatan perkembangan :
S : Klien mengatakan pada saat BAB pada daerah bekas operasi masih agak
sakit
Klien mengatakan sudah banyak makan buah-buahan yang berserat agar
BABnya lebih lunak
O : Klien nampak pada saat BAB merasa setengah sakit karena bergesekan
dengan bekas luka operasi
A : Masalah dapat teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Tanggal : 15 September 2006
Jam : 09.00 WIB
Diagnosa keperawatan 6
Catatan perkembangan :
S : Klien mengatakan tidak ada masalah lagi dan mau menjaga kebersihan saat
di rumah
42
O : Klien tampak lebih senang karena diperbolehkan pulang oleh dokter
Klien mengucapkan rasa terima kasih pada petugas yang merawatnya.
A : Masalah dapat teratasi
P : -
43