Upload
dotuong
View
216
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Idenditas Klien
Tanggal masuk RSJ 10 Januari 2011 , Pengkajian dilakukan tanggal 10
Januari 2011 jam 11.00 di ruang Brotojoyo RSJ Amino Gondohutomo
Semarang dengan diagnosa medis : Skizofrenia Klien bernama Ny. S
umur 24 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD,
sekarang tidak bekerja, klien tinggal di Desa Wuwur, Rt 06/II Gabus
Pati. Dan Tn. S menjadi penanggung jawab klien selama klien dirawat di
RSJ
2. Alasan Masuk
Berbicara sendiri, keluyuran dan marah-marah di dalam rumah
tetangganya
3. Faktor Predisposisi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RS AGH
pada tahun 2006 selama 40 hari. Di keluarganya tidak ada yang mengalami
sakit seperti klien. Pengalaman yang tidak menyenangkan dari klien adalah
klien ditinggal pergi suaminya, anaknya ikut mertua, dan dipecat dari
pekerjaannya sebagai TKW. Klien pernah marah-marah sama bosnya
karena ada perkataan yang menyinggungnya, klien juga takut kalau ada
2
masalah. klien juga pernah mengalami aniaya fisik oleh mantan suaminya
4. Faktor Prespitasi
Sudah 2 minggu yang lalu Klien tidak minum obat karena tidak
diperiksakan lagi dengan alasan tidak memiliki biaya.
5. Riwayat penyakit sekarang
Selama dirumah sakit klien mendengar suara-suara yang tidak jelas
asalnya diwaktu malam hari menjelang tidur. Klien terkadang ngomong
sendiri,melanin makan mandi dan berpakaian inisiatif sendiri
6. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit,
suhu 36,70C, Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
b. Ukur : Tinggi Badan : 155 Cm, Berat Badan : 46 Kg
c. Keadaan Fisik :
Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban dan ketombe. Mata sklera
tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung :simetris tidak ada
penumpukan secret, tidak ada polip, Telinga : simetris, bersih, tidak
ada serumen. Mulut : warna merah, tidak bau, bersih, tidak
menggunakan protesa. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Abdomen : tidak ada masa, tidak ada benjolan. Kulit : warna sawo
matang, turgor kulit baik.
3
7. Psikososial
a. Genogram
Keterangan
: laki – laki
: Perempuan
: klien atau penderita
: Meninggal
: garis keturunan
: Tinggal serumah
Penjelasan : Klien tinggal satu rumah bersama ibunya, klien
merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. , klien sudah menikah dan
memiliki satu putra namun tinggal bersama mertua, komunikasi antar
keluarga sebenarnya baik, hanya saja klien yang sering berdiam diri
dan menyendiri di kamar kalau lagi ada masalah
4
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai anggota tubuhnya,
tidak ada kecacatan pada anggota tubuhnya
2) Identitas diri : Klien menerima dirinya sebagai perempuan yang
berumur 24 tahun, sudah menikah dan memiliki seorang anak.
3) Peran diri : Klien sebagai seorang yang menganggur karena
dipecat dari pekerjaan lamanya, sehingga tidak bisa mencari uang
sendiri sekarang, dalam masyarakat klien tidak ikut serta dalam
kumpulan RT dan tidak memiliki peranan penting dalam
masyarakat.
4) Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan kumpul lagi bersama
ibunya, klien berharap ibunya lebih memperhatikan dirinya.
5) Harga diri : Klien mengatakan minder/malu dengan keadaan
yang dialaminya sekarang.
c. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang berarti bagi klien adalah ibunya dan
anaknya, karena ibu dan anaknya adalah orang satu-satunya yang
disayangi.
Hambatan sosial klien mengatakan dimasyarakat memiliki hambatan
yaitu klien terkadang diejek tetangga karena dulu pernah dirawat di
5
Rumah Sakit Jiwa. Klien merasa tidak bisa seperti masyarakat pada
umumnya
d. Spritual
Ny. S beragama islam, kegiatan beribadah seperti berdoa dilakukan
ketika RSJ Pandangan klien terhadap penyakitnya adalah sebuah
cobaan dari Allah. Pandangan klien terhadap sakitnya bersikap sabar
dan ikhlas.
e. Status Mental
1) Penampilan
Kebersihan dan kerapian klien baik. Rambut rapi, penggunaan
pakaian juga sesuai dengan fungsinya.
2) Pembicaraan
Kualitas dan Kuantitas cukup pembicaraan klien tidak nglantur
3) Aktivitas motorik
Klien kelihatan gelisah, sering berdiam diri, kelihatan bicara
sendiri, jarang berkumpul dengan pasien lain, pandangan tajam.
Jika di ruangan kontak mata saat penkajian kurang. Sering
melamun. Klien melakukan kegiatan di RS
4) Alam perasaan
6
Klien mengatakan sedih tidak pulang-pulang dijemput oleh ibunya
klien pengen bekerja lagi, klien tampak melamun.
5) Afek
Ketika diajak interaksi klien masih mau. Afek kien sesuai (saat
diajak tertawa dia ikut tertawa)
6) Interaksi selama wawancara
Saat wawancara semua pertanyaan dijawab walaupun terkadang
pertanyaan harus diulang, namun kontak mata kurang, klien sering
menatap kearah lain.
7) Persepsi
Halusinasi pendengaran, klien sering mendengar suara-suara tanpa
ada sumber yang jelas dan mengejeknya karena menganggur.
Halusinasi terjadi pada saat waktu senggang yaitu akan mau tidur
dan saat berdiam diri tidak melakukan kegiatan, frekuensi
halusinasi cuma sebentar tidak ada satu menit terus hilang.
Terjadinya halusinasi lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada
saat akan tidur, pada saat klien sendirian dan melamun, Klien
mengatakan kesal pada suara – suara itu dan rasanya ingin marah
jika suara – suara itu muncul.
8) Proses pikir
7
Proses pikir klien baik klien dapat mengingat cara mengotrol
halusinasi
9) Isi pikir
Klien mengatakan takut dengan penyakitnya karena tidak sembuh
sembuh dan pengen cepat kerja.
10) Tingkat kesadaran
Klien mengatakan bahwa dirinya sadar saat ini berada di RSJ,
klien juga dapat berorentasi terhadap waktu, tempat dan orang
11) Memori
Klien dapat mengingat dalam jangka panjang karena dapat
mengingat hal-hal dimasa lalu maupun sekarang.misalanya klien
masih dapat mengingat saat menikah dulu tahun berapa, mengingat
dalam jangka pendek klien juga masih dapat mengingat siapa yang
membawa dirinya RSJ. Daya ingat saat ini klien masih bisa
mengingat nama pasien di sebelahnya dalam waktu 5 menit.
12) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien mudah teralihkan, tapi klien dapat berhitung
dengan baik 1 – 10.
13) Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian bermakna
8
sehingga klien mampu mengambil keputusan dengan atau tanpa
bantuan orang lain. Klien juga dapat mengetahui jika dia tidak mau
berhubungan dengan orang lain jadi dia tidak akan punya teman.
14) Daya tilik diri
Klien mengatakan dia mengetahui bahwa dirinya sakit sehingga di
bawa di RSJ, klien juga mengatakan tidak bisa bekerja jika sakit
sehingga tidak bisa membahagiakan ibunya.
f. Kebutuhan Persiapan Pulang
1) Makan
Klien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat
makan, menempatkan alat makan dan minum secara mandiri.
Klien makan sehari 3x dan setiap porsi makanan yang disediakan
habis dimakan.
2) BAK/BAB
Klien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempatnya serta
membersihkan WC, dan membersihkan diri.
3) Mandi
Klien dapat mandi, sikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, dan
mengepang rambutnya.
4) Berpakaian
9
Klien mampu memakai pakaian secara mandiri.
5) Istirahat dan tidur
Klien jarang tidur siang, tidur malam 7 jam, sebelum tidur klien
selalu membaca doa. Bangun tidur klien senam mengikuti kegiatan
senam pagi sesuai ruangan.
6) Penggunaan obat
Klien minum obat sesuai petunjuk dokter secara rutin tanpa
bantuan (dengan pengawasan oleh perawat)
7) Mekanisme Koping
Klien mengatakan apabila klien mempunyai masalah klien banyak
diam, tidak mau bercerita dengan keluarga, hanya dipendam saja.
8. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : Skizofrenia
b. Terapi Medis
1) Program terapi yang diberikan :
Tgl 10-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
10
ECT 7x
Tgl 11-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
ECT 6x
Tgl 12-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
ECT 5x
Tgl 13-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
ECT 4x
Tgl 14-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
11
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
ECT 3x
Tgl 15-01-11
Terapi : Clorphromazine 2x100 mg
Haloperidol 2x5 mg
Trihexypenidil 2X2 mg
Injeksi Atropine 1 ampul (IM)
ECT 2x
2)
a) Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 11 – 01 – 2011
Parameter Hasil Normal Satuan
WBC
RBC
HCB
HCT
MCV
MCN
MCHC
PLT
PDW
MPV
P – LCR
LYM %
6,9
4,2
11,2
34,70
83,0
26,8
32
314
9,2
7,8
11,2
20,6
4,8 –
10,8
4,2 – 5,4
12 – 16
37 – 47
79 – 99
27 – 31
33 – 37
150 –
450
9 – 13
7,2 –
10ᶺ3/ul
10ᶺ3/ul
g/dl
%
fl
pg
g/dl
10ᶺ3/ul
fl
fl
%
%
12
MXD %
NEUT %
LYM #
MXD #
NEUT #
RDW – CV
9,1
70,3
1,4
0,6
4,9
12,5
11,11
15 – 25
19 – 48
8 – 16
40 – 74
1 – 3,7
0 – 1,2
1,5 – 7
11,5 –
14,5
%
%
10ᶺ3/ul
10ᶺ3/ul
10ᶺ3/ul
%
Kimia klinik Hasil Normal Satuan
Glukosa
Ureum
Urin acid
SGOT
SGPT
Total protein
Albumin
Globulin
Triglyseride
109
22
6,4
11,4
6,5
6,7
4,1
2,6
102
76 – 110
10 – 50
2,5 – 7,0
0,0 –
33,0
0,0 – 46
6,4 – 8,8
3,4 – 4,8
3,0 – 3,5
0 - 200
mg/dl
mg/dl
mg/dl
u/l
u/l
g/dl
g/dl
mg/dl
g/dl
13
B. Analisa Data
Nama : Ny. S
No.RM : 062953
Tanggal No Data Masalah
10 Januari
2011
1 DS :
klien mengatakan sering mendengar
suara-suara tanpa ada sumber yang
jelas dan mengejeknya karena
menganggur. Halusinasi terjadi pada
saat waktu senggang yaitu akan mau
tidur dan saat berdiam diri tidak
melakukan kegiatan.
DO :
Klien sering berdiam diri
Kadang klien berbicara sendiri,
saat sendirian
gangguan
sensori persepsi :
Halusinasi
10 Januari
2011
2. Ds :
Klien mengatakan apabila klien
mempunyai masalah klien banyak
diam, tidak mau bercerita dengan
keluarga, hanya dipendam saja
klien mengatakan dimasyarakat
memiliki hambatan yaitu klien
terkadang diejek tetangga karena
dulu pernah dirawat di Rumah
Sakit Jiwa. Klien merasa tidak
bisa seperti masyarakat pada
Isolasi sosial :
Menarik diri
14
umumnya
Do :
Sering melamun
kontak mata kurang, klien sering
menatap kearah lain.
jarang berkumpul dengan pasien
lain
C. Masalah Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial : menarik diri
D. Pohon Masalah
Resiko mencedrai diri, orang lain dan lingkungan Akibat
Core problem
Isolasi sosial : menarik diri Penyebab
E. Diagnosa Keperawatan
1. gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan perssepsi sensori :
halusinasi pendengaran
15
F. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama klien : Ny. S Umur : 24 tahun
Ruangan : BROTOJOYO No CM : 062953
No Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan Intervensi Rasional
Tujuan
1 Resiko men cederai
diri, orang lain, dan
lingku ngan
berhubungan dengan
halusinasi
pendengaran
TUM :
Klien tidak mencederai orang
lain.
TUK 1
Klien dapat membina
hubungan saling percaya
Bina hubungan saling peraya
dengan klien menggunakan
prinsip komunikasi terapeutik :
a. Sapa klien dengan ramah
baik dengan verbal maupun
non verbal
b. Perkenalkan diri dengan
sopan
c. Tanyakan nama lengkap
klien dan nama panggilan
yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
Hubungan saling percaya
merupakan dasar untuk
hubungan interaksi
selanjutnya
16
f. Tunjukkan siap menerima
klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien.
TUK 2
Klien dapat mengenali
halusinasi
a. Adakan kontak sering dan
singkat secara bertahap
b. Observasi tingkah laku klien
terkait dengan halusinasinya
bicara dan tertawa sendiri
tanpa distimulus,
memandang kiri / ke kanan /
ke atas atau ke bawah
seolah-olah ada teman
bicaranya.
c. Bantu klien mengenali
halusinasinya :
1) Jika menemukan klien
yang halusinasi,
Mengenal perilaku pada
saat halusinasi timbul
memudahkan perawat
dalam melakukan intervensi
17
tanyakan apakah ada
suara yang didengar
2) Jika klien menjawab ada,
lanjutkan apa yang
dikatakan
3) Katakan bahwa perawat
percaya bahwa klien
mendengar suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya
(dengan nada bersahabat
tanpa menuduh dan
menghakimi)
4) Katakan bahwa klien
lain juga ada seperti
klien
d. Diskusikan dengan klien :
1) Situasi yang
menimbulkan halusinasi
18
e. Diskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (takut, marah,
sedih)
TUK 3
Klien dapat mengontrol
halusinasinya
a. Identifikasi bersama klien
cara tindakan yang
dilakuakn jika terjadi
halusinasi (tidur, marah,
menyembunyikan diri, dan
lain-lain)
b. Jelaskan cara manfaat yang
dilakukan klien, jika
bermanfaat beri pujian
c. Diskusikan cara baru untuk
memutus atau mengontrol
halusinasi :
1) Katakan saya tidak mau
mendengar kamu (pada saat
halusinasi)
Upaya untuk memutus
siklus halusinasi sehingga
halusinasi tidak berlanjut.
19
2) Menemui orang lain
(perawat, teman / anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang terdengar
3) Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
halusinasi tidak sampai
muncul
d. Bantu klien memilih dan
melatih cara memutus
halusinasi secara bertahap.
e. Beri kesempatan cara yang
telah dilatih, evaluasi
halusinasinya dan beri
pujian jika berhasil.
Anjurkan klien mengikujti
terapi aktifitas kelompok,
orientasi, realita, stimulus
20
persepsi.
TUK 4
Klien dapat dukungan dari
keluarga dalam mengontrol
halusinasinya.
a. Anjurkan klien untuk
membantu keluarga jika
mengalami halusinasi
b. Diskusikan dengan keluarga
(pada saat keluarga
berkunjung / pada saat
kunjungan rumah)
1) Gejala halusinasi yang
dialami klien
2) Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus
halusinasi
3) Cara merawat anggota
keluarga yang terkena
halusinasi di rumah, beri
kegiatan, jangan
dibiarkan sendiri, makan
Untuk mendapatkan
bantuan keluarga
mengontrol halusinasi.
21
bersama, bepergian
bersama
c. Beri informasi waktu follow
up atau kapan perlu
mendapat bantuan;
halusinasi tidak terkontrol,
dan resiko mencederai orang
lain.
TUK 5
Klien dapat memanfaatkan
obat dengan baik
a. Diskusikan dengan klien
dan keluarga tentang dosis,
frekuensi, dan manfaat obat
b. Anjurkan klien meminta
sendiri obat pada perawat
dan merasakan manfaatnya
Anjurkan klien bicara
dengan dokter tentang
manfaat dan efek samping
obat yang dirasakan.
Dengan menyebutkan dosis
frekuensi, dan manfaat
obat, diharapkan klien
melaksanakan program
pengobatan.
22
G. Implementasi dan Evaluasi Keparawatan
No Hari/ tgl Dx kep Implementasi Evaluasi
1
Senin
10/01/11
11.00
Halusinasi
pendengaran
Membina hubungan saling percaya
a) Menyapa klien dengan ucapan
selamat pagi
b) Memperkanalkan diri dengan
menyebut nama lengkap, nama
panggilan, alamat dan berjabat
tangan
c) Menanyakan nama lengkap klien,
nama panggilan klien,menanyakan
klien.
d) Menjelaskan tujuan pertemuan,
yaitu ingin membantu
penyelesaian masalah klien.
Sp 1p
a. Menanyakan pada klien tentang
waktu, isi dan frekuensi terjadinya
S : Klien menjawab salam “ selamat pagi nama
saya Ny. S saya suka dipanggil S saya dari
Pati, klien mampu menjawab pertanyaan
perawat “saya sering mendengar suara-suara
tanpa ada sumber yang jelas dan
mengejeknya karena menganggur biasanya
terjadi pada saat waktu senggang yaitu akan
mau tidur dan saat berdiam diri tidak
melakukan kegiatan lamanya cuma sebentar
tidak ada satu menit terus hilang. Dan bisa
lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada
saat akan tidur, pada saat sendirian dan
melamun, saya kesal pada suara – suara itu
dan rasanya ingin marah jika suara – suara
itu muncul”.
O : Klien tersenyum, klien kooperatif dan
23
halusinasi.
b. Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
c. Menanyakan apa yang dirasakan
jika terjadi halusinasi
d. Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
e. Membimbing klien memasukkan
dalam jadwal harian
kontak mata klien dengan perawat cukup
baik saat interaksi. Klien mau menceritakan
masalahnya.
A : sp 1p trcapai
1. klien dapat mengidentifikasi jenis
halusinasi yaitu halusinasi pendengaran
2. klien dapat mengidentifikasi isi, waktu,
frekuensi halusinasi
3. klien dapat mengidentifikasi situasi yang
dapat menimbulkan halusinasi
4. klien dapat mengidentifikasi respon
terhadap halusinasi
5. klien dapat mengontrol halusinasi cara
menghardik
6. klien dapat memasukkan dalam jadwal
harian
P :
Perawat :
24
- lanjutkan sp2 p
- Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
Klien :
- motivasi klien untuk melatih cara
menghardik dan memesukkan dalam
jadwal harian
2 Selasa
11/01/11
09.00
Sp 2p
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan cara berbincang bincang
dengan orang lain
3. Membimbing klien untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
S :
- Klien mengatakan “saya masih
mendengar suara – suara itu mas, tapi
saya sudah melatih mempraktekan cara
yang di ajarkan kemarin yaitu apabila
suara-suara datang saya akan bilang
pergi – pergi, kamu gak nyata”
- Setelah diajarkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara berbincang
25
bincang dengan orang lain, klien
mengatakan “ jika saya mendengar
suara – suara itu lagi saya akan
bercakap-cakap dengan pasien lain biar
suara yang gak jelas itu hilang"
O :
- Klien mau mendengarkan instruksi
perawat dan mampu
mendemonstrasikan
- Klien kelihatan tenang
A :
Sp2p tercapai
1. memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. melatih cara mengontrol halusinasi cara
berbincang bincang
3. membimbing klien memasukkan dalam
26
jadwal
P :
Perawat :
- melanjutkan sp3p
- memvalidasi latihan sebelumnya
- melatih cara mengontrol halusinasi cara
membuat jadwal kegiatan
Klien :
- memotivasi klien untuk cara
mengontrol halusinasi dengan cara
berbincang yang telah disusun dalam
jadwal
3 Rabu
12/01/11
09.00
Sp3p
1. Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Melatih cara mengontrol halusinasi
S :
- Klien mengatakan “suara – suara itu
sudah mulai berkurang mas semenjak
saya mempraktekan terus yang
27
dengan cara melakukan kegiatan
(yang biasa dilakukan klien)
3.Membimbing klien untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
diajarkan kemarin”
- Setelah diajari cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan (yang biasa dilakukan klien),
klien mengatakan “jika nanti halusinasi
muncul lagi saya akan melakukan
kegiatan yang biasa saya lakukan yaitu
bersih – bersih”
O :
- Klien mampu mendengarkan instruksi
dari perawat dan dapat menyebutkan
kegiatan yang klien biasa lakukan
- Kontak mata ada
- Klien kooperatif
A : sp3p tercapai
- melatih cara mengontrol halusinasi
28
dengan melakukan kegiatan (yang biasa
dilakukan klien)
- membimbing klien memasukkan dalam
jadwal harian klien
P :
Perawat :
1. Lanjutkan ke sp4p
2. mengawasi klien saat mencoba
mempraktekan cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan
Klien :
1. memotivasi klien agar mau mempraktekan
cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan
Kamis
13/01/11
Sp4p
1. Memvalidasi masalah dan
S :
- Klien mengatakan ” saya sudah
29
16.00 latihan sebelumnya
2. Melatih cara mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat
3.Membimbing klien untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
mempraktekan cara – cara yang sudah
diajarkan kemarin, dan itu membuat
halusinasi saya sudah jarang terdengar”
- Setelah diberitahu bahwa cara
mengontrol halusinasi salah satunya
adalah minum obat lalu klien
mengatakan “Saya tidak tahu nama obat
yang saya minum”, “ Setelah diberi
tahu oleh perawat, saya menjadi tahu
nama obat, manfaat obat, efek samping,
dan waktu minum obat yang benar lalu
apabila sudah waktunya minum obat
saya akan minta pada perawatnya”.
O :
- Klien mendengarkan intruksi dari
perawat
- Klien hanya mampu menyebutkan
30
kembali manfaat obat dan nama obat
- Klien kooperatif, Kontak mata kadang
berpaling
A : sp4p tercapai
- cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat
- membimbing memasukkan dalam
jadwal kegiatan
P :
Perawat :
- mengoptimalkan sp yang pernah
diajarkan, menghardik, berbincang,
melakukan kegiatan, dan minum obat
dengan prinsip 5 benar minum obat
klien:
- motivasi untuk melatih cara mengontrol
31
halusinasi sesuai dengan jadwal yang
sudah dibuat
Jum’at
14/01/11
16.00
Melatih dan mengulang cara
mengontrol halusinasi
S :
- Klien mengatakan “saya masih ingat
cara yang diajarkan kemarin untuk
mengontrol halusinasi saya dan saya
lebih suka dengan cara yang berbincang
– bincang dengan pasien lain karena
lebih enak”
O :
- Klien menyebutkan ada 4 cara
mengontrol halusinasi
- klien mampu menyebutkan dan
mempraktekannya
- kontak mata terjaga
A :
32
Sp1p, sp2p, sp3p, sp4p tercapai
P :
Perawat :
- Mengoptimalkan cara mengontol
halusinasi yang sudah diajarkan
Klien :
- Memotivasi agar tetap melatih cara
mengontrol halusinasi setiap hari sesuai
dengan jadwal yang sebelumnya dibuat
33