24
38 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 11 Mei 2011. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama : Ny. S Umur : 41 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Wonosalam Rt 02/04 Demak. Tanggal masuk : 7 Mei 2011 Diagnosa Medis : Post Sectio Caesaria Hari ke III indikasi Pre Eklampsia Berat Register : 5694761 b. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. M Umur : 50 tahun Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SD Hub. Dengan pasien : Suami

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

  • Upload
    buiminh

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

38

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 11 Mei 2011.

1. Biodata

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Wonosalam Rt 02/04 Demak.

Tanggal masuk : 7 Mei 2011

Diagnosa Medis : Post Sectio Caesaria Hari ke III indikasi Pre

Eklampsia Berat

Register : 5694761

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. M

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SD

Hub. Dengan pasien : Suami

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

39

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post sectio caesaria, nyeri

bertambah ketika bergerak / melakukan aktifitas yang berlebihan

dimana skala nyerinya 5, nyeri hilang timbul dan rasanya seperti

diremas-remas.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang Tanggal 7 mei 2011 G2P2Ao : klien mengeluh keluar air

dari jalan lahir, ngrembes, belum kencang-kencang, belum keluar

darah dan ketuban, kemudian klien periksa ke bidan desa, oleh bidan

desa dianjurkan untuk dibawa ke RSUD sunan kalijaga Demak. karena

ada indikasi pre eklampsia berat. Oleh keluarganya, klien segera bawa

ke RSUD sunan kalijaga Demak untuk mendapatkan perawatan, oleh

dokter didiagnosa ada pre eklampsia berat. Klien di operasi tanggal 8

Mei 2011 jam 16.30 WIB. Pada saat dikaji klien berada di ruang

Melati dengan kondisi lemah, terpasang infus RL 20 tetes / menit di

tangan kanan dan terpasang kateter warna kuning jernih dan volume

500 cc. Terdapat luka insisi sectio caesaria sepanjang 10 cm dan 3

cm diatas simfisis pubis, jenis anestesi umum.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

40

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien pernah dirawat di Rumah Sakit. Pada tahun 2003 pasien juga

melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi

dilakukan di RSUD sunan kalijaga Demak. Klien tidak mempunyai

riwayat penyakit hipertensi sebelumnya, penyakit jantung, asam urat,

maupun Diabetes mellitus.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami

persalinan dengan cara sectio caesaria. Ayah klien tidak punya

penyakit hipertensi, DM maupun jantung.

e. Riwayat Kehamilan

Ini adalah kehamilan anak yang ke-2, klien mengatakan sering

memeriksakan kehamilannya secara teratur sebulan sekali ke

Puskesmas / Bidan Desa ( 9 kali ) dan mendapatkan imunisasi TT

sebanyak 2 kali, PEB terjadi sejak usia kehamilan 8bulan.

f. Riwayat Persalinan

Ibu mulai kenceng-kenceng hari Jum’at tanggal 8 Mei 2011, kemudian

ibu dilakukan operasi pada tanggal 8 Mei 2011, bayi lahir tanggal 8

Mei 2011 jam 16.30 dengan jenis kelamin laki-laki dengan BB 3200

gram, PB 42 cm, APGAR SCORE 9-10-10, plasenta bentuk cakram

dengan ukuran 20 x 20 x 1,5, jumlah kotiledon lengkap.

g. Riwayat haid / menstruasi

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

41

Menarche umur 15 tahun, lamanya 7 hari dengan siklus 28 hari, haid

teratur, saat haid tidak ada keluhan.

h. Riwayat KB

Klien belum pernah menjadi akseptor KB. Setelah kelahiran anak

yang ke-2 klien berencana akan mengikuti program steril dan sekarang

sudah dilaksanakan.

3. Pengkajian Pola Fungsional menurut Gordon

a. Pola Persepsi terhadap kesehatan

Klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien selalu

memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas / Bidan untuk mengetahui

status kesehatan klien dan janinnya. Kalau klien sakit, langsung

periksa ke Bidan.

b. Pola Aktifitas dan Latihan

Klien mengatakan ketika hamil sering susah tidur terutama pada

malam hari, klien selalu melaksanakan pekerjaan rumah seperti

biasanya dan kadang-kadang dibantu oleh suaminya. Di rumah sakit

klien tidak bisa leluasa bergerak karena merasakan nyeri pada luka

post sectio caesaria, klien terlihat lemas dan sedikit aktifitas.

c. Pola istirahat dan tidur

Pada waktu hamil klien kurang tidur karena tidak nyaman dengan

posisi perutnya, sehingga klien hanya tidur malam kurang lebih 4 jam,

dan tidur siang kurang lebih 2 jam. Ketika di rumah sakit klien susah

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

42

tidur karena merasa tidak nyaman dengan luka di perutnya dan klien

tidur kurang lebih 4 ½ jam.

d. Pola Nutrisi dan Metabolik

Di rumah sakit klien mau makan, makan 3xsehari, makan habis 1

porsi sesuai yang disediakan dari RS. Klien mengatakan ketika hamil,

klien tidak ada keluhan nafsu makan, klien juga minum 12 jam kurang

lebih 600 cc berupa air putih dan teh.

e. Pola Eliminasi BAK / BAB

Sebelum operasi klien mengatakan BAB 1-2 x/hari dengan

konsistensi lembek, bau khas. Setelah operasi klien belum BAB

selama 2 hari.

Sebelum operasi klien BAK dengan lancar sehari 5-6 x sehari,

setelah operasi klien BAK dengan terpasang kateter. Saat dilakukan

pengkajian volume urine 500 cc / dalam 12 jam dan warna kuning

jernih.

f. Pola Kognitif dan Persepsi

Klien mengatakan belum tahu bagaimana cara merawat payudara

setelah melahirkan. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka jahitan /

bekas sectio caesaria, skala nyeri 5.

g. Pola Konsep Diri

1) Harga diri

Klien senang dan bangga bisa melahirkan dengan selamat

meskipun dengan sectio caesaria atas indikasi pre eklampsia berat.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

43

2) Ideal diri

Klien terhadap dirinya supaya menjadi seorang ibu yang bisa

mengasuh anaknya dengan baik.

3) Identitas diri

Klien sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu bagi anaknya.

4) Gambaran diri

Klien menerima kondisinya saat ini walaupun klien melahirkan

dengan sectio caesaria.

5) Peran

Klien berperan sebagai istri sekaligus ibu bagi anaknya yang baru

saja lahir meskipun peran ibu belum dijalani secara maksimal

(yaitu ingin merawat dan menyusui anaknya secara teratur).

h. Pola Koping

Klien mengatakan bahwa untuk memutuskan sesuatu klien

membicarakan dengan suaminya dan orang tuanya secara

musyawarah.

i. Pola Hubungan Sosial

Klien dalam berhubungan dengan orang lain baik dengan keluarga,

tetangga maupun dengan pasien lain dan perawat yang ada di rumah

sakit.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

44

j. Pola Seksual – Reproduksi

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan seksual dengan

suaminya, tidak ada keluhan terkait dengan reproduksi, klien sudah

merasa senang sekali dengan punya anak yang sehat dan normal.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan

Klien beragama Islam dan klien mengatakan melaksanakan sholat 5

waktu. Sedangkan di rumah sakit klien hanya terbaring memohon

kepada Allah agar cepat diberi kesembuhan sehingga dapat cepat

mengurus anaknya di rumah.

4. Pemeriksaan Fisik Ibu

a. Keadaan Umum : Tampak lemah

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV :

TD : 150 / 100 mmHg

Nadi : 84 x / menit

Suhu : 37,50 C

Respirasi : 22 x / menit

d. Kepala : Bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih,

rambut bersih dan mudah rontok

1) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,

pandangan jelas

2) Hidung : Bersih, tidak ada polip, nafas cuping hidung

3) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, pendengaran jelas

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

45

4) Mulut : Bersih, mukosa bibir kering, tidak sianosis, lidah

kotor

e. Leher dan tenggorok : Tidak ada pembesaran tyroid

f. Dada : Simetris

1) Payudara : Putting flat, aerola hitam, bengkak, ASI keluar

sedikit.

2) Paru-paru : Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat

Bantu pernafasan

Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perfusi : Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler

3) Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Tidak teraba iktus cordis

Perfusi : Pekak

Auskultasi : Tidak ada suara gallop

g. Abdomen : Inspeksi : datar tidak ad asites, terdapat luk 5

jaitan SC.

Auskultasi :peristaltic 18x/menit.

Palpasi :ada nyeri tekan daerah post operasi.

Perfusi :tympani.

h. Ekstremitas atas :Tidak ada edema, tangan kanan terpasang infus RL

20 tetes / menit

Ekstremitas bawah : Ada edema

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

46

i. Genitalia : Tidak terdapat hemoroid, warna merah segar,

terpasang kateter, bau amis

j. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik.

5. Pemeriksaan Fisik Bayi (tanggal 11 Mei 2011)

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Berat badan : 3200 gram

e. Panjang badan : 42 cm

f. Lingkar dada : 35 cm

g. Lingkar kepala : 34 cm

h. Suhu : 370 C

i. Kepala : Mesosephal

j. Mata : Tidak juling, tidak ada perdarahan, tidak ikterik

k. Telinga : Simetris, terdapat lubang telinga

l. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, simetris,

tidak ada polip dan secret

m. Leher : Tidak ada pembesaran tyroid

n. Dada : Simetris

o. Abdomen : Tidak ada lesi, tali pusat terbungkus kassa steril,

tidak ada pus, peristaltic usus ada

p. Genitalia : Laki-laki, anus ada, testis ada

q. Ektremitas : Jari utuh yaitu 20, tidak ada edema, akral dingin

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

47

6. Pemeriksaan Diagnostik dan Laboratorium

a. Pemeriksaan diagnostik pada tanggal 8 Mei 2011 jam 10.00 WIB.

Kesan : Tidak tampak kelainan pada janin, jenis kelamin laki-laki.

b. Pemeriksaan Laboratorium, tanggal 8 Mei 2011 jam 08.00 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Analyzer hema

Hemoglobin

Hematokrit

Eritrosit

MCH

MCV

MCHC

Lekosit

11,80

35,3

4,20

28,00

84,10

33,30

28,70

gr %

%

jt/ mnt

pg

fl

g/dl

ribu / mmk

12,00 – 15,00

35,00 – 47,00

3,90 – 5,60

27,00 – 32,00

76,00 – 96,00

29,00 – 36,00

4,00 – 11,00

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Trombosit

Glukosa

Ureum

kreatinin

374,0

114

\27

1,21

ribu / mmk

mg/dl

md/dl

mg/dl

150,0 – 400,0

80-110

15-39

0,60-1,30

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

48

Sekresi Eksresi

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Urine rutin

Warna

PH

Protein

Reduksi

Sedimen : epitel

lekosit

Kuning agak keruh

5,50

100

Negatif

Negatif

0-1

mg/dl

mg/dl

lp

Lpb

Negatif

Negatif

7. Therapy

a. Asam Mefenamat 3 x 500 mg

b. Metildofa 3 x 500 mg

c. Nifedipine 3 x 10 mg

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

49

B. Analisa Data

No Data Problem Etiologi

1 DS : Klien mengatakan nyeri pada

abdomen bekas luka operasi

sectio caesaria, skala nyeri 5,

nyeri timbul jika pasien

bergerak / beraktivitas, nyeri

dirasakan 3-5 menit, badan

pegal-pegal.

DO : Klien tampak meringis

kesakitan saat pasien

bergerak dan pasien takut

untuk melakukan aktifitas.

Gangguan rasa

nyaman: Nyeri

Terputusnya

kontinuitas jaringan

sekunder akibat

pembedahan

2 DS : Klien mengatakan tidak bisa

beraktifitas karena sakit di

abdomen

DO : Klien hanya tidur diatas

tempat tidur , terpasang DC,

adanya luka post operasi di

abdomen.

Defisit

perawatan diri

Kelemahan fisik

3 DS : Klien mengatakan

payudaranya sakit, bayinya

berada dikamar bayi.

DO : Payudara teraba bengkak,

ASI tidak keluar

Tidak efektifnya

laktasi

Perpisahan dengan

bayinya

4 DS : Klien mengatakan nyeri

daerah operasi.

DO : Adanya luka post operasi

sectio caesaria, luka tertutup

kassa kering, panjang 15 cm,

Resiko tinggi

infeksi

Peningkatan

kerentanan tubuh

terhadap bakteri

sekunder

pembedahan

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

50

lebar 6 cm, leukosit 28,70

ribu/mmk.

C. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas

jaringan sekunder akibat pembedahan.

b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

c. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayinya,

suplay / produksi ASI tidak adekuat.

d. Resiko tinggi infeksi b/d peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri

sekunder pembedahan, luka bekas operasi dan daerah nifas (lochea)

e. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan

fungsi organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).

D. Intervensi

1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya

kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam, nyeri

berkurang / hilang.

Kriteria hasil :

a. Klien merasa nyeri berkurang / hilang

b. Klien tampak rileks,ekspresi wajah tenang

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

51

Intervensi :

a. Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri

Rasional : Membedakan karakteristik khusus dari nyeri, membedakan

nyeri pasca operasi dan terjadinya komplikasi (misal :

ileus, retensi kandung kemih)

b. Monitor tekanan darah dan nadi

Rasional : Nyeri dapat menyebabkan gelisah serta TD dan nadi

meningkat.

c. Anjurkan penggunaan tehknik nafas dalam, relaksasi dan distraksi

Rasional : Merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dan sensori

nyaman

d. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

Rasional : Meningkatkan kenyamanan

2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, klien

tidak ada defisit perawatan diri.

Kriteria hasil :

a. Klien mendemonstrasikan tekhnik-tekhnik untuk memenuhi

kebutuhan perawatan diri.

b. Klien mengidentifikasi / menggunakan sumber-sumber yang ada.

Intervensi :

a. Pastikan berat / durasi ketidaknyamanan

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

52

Rasional : Nyeri dapat mempengaruhi respon emosi dan perilaku,

sehingga klien mungkin tidak mampu berfokus pada

perawatan diri sampai kebutuhan fisik

b. Tentukan tipe-tipe anestesi

Rasional : Klien yang telah menjalani anestesi spinal dapat diarahkan

untuk berbaring datar dan tanpa bantal untuk 6-7 jam

setelah pemberian anestesi

c. Ubah posisi klien setiap 1-2 jam

Rasional : Membantu mencegah komplikasi bedah seperti flebitis

d. Berikan bantuan sesuai kebutuhan (perawatan mulut, mandi, gosokan

pada punggung dan perawatan perineal)

Rasional : Meningkatkan harga diri, meningkatkan perasaan

kesejahteraan

e. Berikan pilihan bila mungkin (jadwal mandi, jarak selama ambulasi)

Rasional : Mengizinkan beberapa otonomi meskipun tergantung pada

bantuan profesional

f. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

Rasional : Menurunkan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi

kemampuan untuk melaksanakan perawatan diri

3. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dalam bayinya.

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

53

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit,

ASI dapat keluar secara lancar.

Kriteria hasil : Ibu merasa senang, bayi tidak rewel, bayi tidur nyenyak,

dan ASI dapat keluar.

Intervensi :

a. Kaji isapan bayi, jika ada lecet pada putting

Rasional : Menentukan untuk memberikan perawatan yang tepat

b. Anjurkan tekhnik breast care menyusui yang efektif

Rasional : Memperlancar laktasi

c. Anjurkan pada klien untuk memberikan ASI eklusif

Rasional : ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayi secara

optimal

d. Berikan informasi untuk rawat gabung

Rasional : Menjaga, meminimalkan tidak efektifnya laktasi

e. Anjurkan bagaimana cara memeras, menangani, menyimpan dan

memberikan ASI dengan aman

Rasional : Menjaga agar ASI tetap bisa digunakan dan tetap higienis

bagi bayi

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh

terhadap bakteri sekunder pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil :

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

54

a. Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsion

laesa)

b. TTV normal terutama suhu (36-37 oC)

Intervensi :

a. Monitor TTV

Rasional : Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadi infeksi

(color)

b. Kaji luka pada abdomen dan balutan

Rasional : Mengidentifikasi apakah ada tanda-tanda infeksi adanya

pus

c. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan pasien, teknik rawat

luka dengan antisep dan antiseptik

Rasional : Mencegah kontaminasi silang / penyebaran organisme

infeksius

d. Catat / pantau kadar Hb dan Ht

Rasional : Resiko infeksi post partum dan penyembuhan buruk

meningkat bila kadar Hb rendah dan kehilangan darah

berlebihan

e. Kolaborasi pemberian antibiotik

Rasional : Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi

5. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi

organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

55

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu

Kriteria Hasil :

- Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 )

- Tanda-tanda vital :

TD : 100-120/70-80 mmHg Suhu : 36-37 C

Nadi : 60-80 x/mnt RR : 16-20 x/mnt

Intervensi :

1. Monitor tekanan darah tiap 4 jam

R/. Tekanan diastole > 110 mmHg dan sistole 160 atau lebih merupkan

indikasi dari PIH

2. Catat tingkat kesadaran pasien

R/. Penurunan kesadaran sebagai indikasi penurunan aliran darah otak

3. Kaji adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam,

penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )

R/. Gejala tersebut merupakan manifestasi dari perubahan pada otak,

ginjal, jantung dan paru yang mendahului status kejang

4. Monitor adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi

uterus

R/. Kejang akan meningkatkan kepekaan uterus yang akan memungkinkan

terjadinya persalinan

5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

56

R/. Anti hipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan SM untuk

mencegah terjadinya kejang

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

57

E. Implementasi

No

DX

Hari / tgl Implementasi Evaluasi TTD

I Rabu,

11-5-11

22.00

1. Kaji skala nyeri

2. Memberikan Asam

mefenamat tablet

3. Monitor TTV

4. Mengubah posisi

yang nyaman pada

pasien,

mengajarkan teknik

nafas dalam

P : Nyeri berkurang bila buat

tidur dan minum obat, nyeri

bertambah bila untuk

bergerak

Q : Nyeri dirasakan kayak

diremas-remas

R : Nyeri terasa di abdomen

S : 5

T : Hilang timbul

S : -

O : Obat masuk & agak tenang

S : Pasien mengatakan sudah

tidak terasa sakit lagi

O : TD = 140 / 100 mmHg

N = 80 x/menit

t = 370 C

RR = 20x/menit

S : -

O : Pasien mencoba

melakukan, tampak lebih

rileks

II Kamis,

12-5-11

08:00

1. Mengkaji personal

hygien pasien

2. Membantu personal

hygien pasien

S : Pasien mengatakan belum

mandi

O : Pasien tampak kotor, bau

S : Pasien mengatakan segar

O : Pasien tampak segar, tidak

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

58

bau, dan tampak bersih

III Jumat,

14-5-11

09:00

1. Mengkaji personal

hygien pasien

2. Melakukan vulva

hygiene &

perawatan kateter

3. Menganjurkan

pasien untuk selalu

menjaga kebersihan

sekitar luka operasi

S : Pasien mengatakan belum

dapat beraktifitas dalam PH

O : Keluar darah dari vagina

(lochea rubra)

S : Pasien mengatakan mau

melakukan tindakan

tersebut

O : Pasien tampak bersih

terutama di daerah sekitar

vagina

S : Pasien mengatakan mau

menjaga kebersihan

O : Di sekitar luka tampak

bersih, tidak ada tanda-

tanda infeksi

IV Sabtu,

14-5-11

10:00

1. Meletakkan bayi

didekat ibu pada

tempat yang sama

(Rooming In)

2. Mengkaji putting

susu & reflek

sucking bayi

3. Melakukan breast

care

S : Pasien mengatakan senang

apabila bayinya mau

menyusu & tidak rewel

O : Pasien menyusui bayinya

S : Klien mengatakan bayinya

sering menyusu namun

keluarnya masih sedikit

O : Putting susu tidak

menonjol, payudara nyeri

saat ditekan & kencang

S : Klien mengatakan lebih

nyaman, payudara tidak

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

59

4. Mengajarkan

tekhnik menyusui

dengan benar

terasa kencang tapi masih

nyeri bila ditekan

O : Payudara bengkak,

kolostrum keluar, klien

tampak tenang

S : Klien mengatakan sudah

mengerti tentang teknik

menyusui & akan

melakukan

O : -

I &

III

Sabtu,

14-5-11

15:00

Menciptakan

lingkungan yang

nyaman dengan

mengganti alat tenun

S : -

O : Tempat tidur rapi & bersih,

klien tampak duduk dengan

nyaman di tempat tidur

I Minggu,

15-5-11

Memotivasi pasien

untuk teknik-teknik

relaksasi (nafas dalam

baca buku)

S : Klien mengatakan baru

selesai… masakan dan

nyeri pada luka jahitan

sudah berkurang

O : Ekspresi wajah lebih

tampak rileks, skala nyeri

klien, klien tampak baca

majalah

III Minggu,

15-5-11

Memotivasi klien

untuk mengganti

pembalut tiap 4 jam /

setelah eliminasi

S : Klien mengatakan sudah

ganti pembalut tadi pagi

O : -

IV Minggu,

15-5-11

Memotivasi klien

untuk melakukan

breast care yang sudah

S : -

O : Klien melakukan breast

care dengan dipandu

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

60

diajarkan perawat

III Minggu,

15-5-11

Memberi

reinforcement (+) atas

usaha klien dan

menganjurkan pada

klien untuk melakukan

breast care setiap hari

S : Klien mengucapkan terima

kasih

O : -

III Minggu,

15-5-11

Memberikan leaflet

tentang breast care &

teknik menyusui

S : Untuk mengatakan senang

dekat dengan bayinya

O : Klien tampak menyusui

bayinya dengan teknik yang

benar

I Minggu,

15-5-11

Mengukur TTV S : -

O : TD : 140/90 mmHg , S:

36,8 , N: 80 , RR:20

F. Evaluasi

No.

DX

Hari /

tanggal

Evaluasi TTD

I 14-5-11

13.00

S : Pasien mengatakan tidak nyeri, tapi marah

suka muncul sewaktu-waktu

O : Klien tampak tenang

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

II 14-5-11

13.00

S : Klien mengatakan lebih segar

O : Pasien tampak segar, tampak bersih, tidak bau

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-widyanings...melakukan operasi sectio caesaria indikasi letak sungsang, operasi dilakukan di

61

III 15-5-11

13.00

S : Klien mengatakan tidak sakit lagi

O : Payudara pasien tidak bengkak, ASI dapat

keluar

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

IV 16-5-11

13.00

S : Klien mengatakan pelan-pelan

O : Pasien tampak segar, baluan tampak bersih,

luka jahitan sudah agak kering

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi