27
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada tanggal 19 Mei 2008 pukul 08.15 WIB, di ruang C3L1 Rumah Sakit Kariadi Semarang 1. Biodata a. Identitas Klien Nama : Tn. K Umur : 81 tahun Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki – laki Pendidikan : - Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Pekerjaan : Petani Alamat : Demak No. Registrasi : 5755651 Tanggal Masuk : 8 Mei 2008 Dx Medis : Efusi Pleura b. Penanggung Jawab Nama : Ny. K Umur : 50 tahun Agama : Islam

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian pada tanggal 19 Mei 2008 pukul 08.15 WIB, di ruang C3L1

Rumah Sakit Kariadi Semarang

1. Biodata

a. Identitas Klien

Nama : Tn. K

Umur : 81 tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki

Pendidikan : -

Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

Pekerjaan : Petani

Alamat : Demak

No. Registrasi : 5755651

Tanggal Masuk : 8 Mei 2008

Dx Medis : Efusi Pleura

b. Penanggung Jawab

Nama : Ny. K

Umur : 50 tahun

Agama : Islam

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Petani

Alamat : Demak

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengeluh sesak nafas, klien tampak lemas.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Kurang lebih 2 hari sebelum dibawa ke RSDK klien mengeluh demam

nglemeng, naik turun, naik pada malam hari turun pada pagi hari,

nafsu makan turun, mual. Klien pergi ketukang pijat dipijat di daerah

perut sejak itu mengeluh sakit perut terutama dikiri bawah. Klien juga

mengeluh sesak nafas, dada sakit klien dibawa keluarga ke RSDK

Semarang Klien disarankan untuk rawat inap, selama di RS klien

mengeluh sesak nafas RR : 30 x/ menit dipasang O2 nasal 2 liter/ menit

dan mengeluh perut sakit, selama dirawat klien masih mengatakan

sesak nafas dan mengeluh perut sakit.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan tidak pernah sakit jantung, sindroma nefrotik, asma

atau ada keganasan didaerah paru. Klien hanya sakit ringan seperti

batuk, pilek kurang lebih 4 hari.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti klien

dikeluarganya.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

3. Pola kesehatan fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan kesehatan sangat penting, kalau sakit tidak bisa

melakukan kegiatan apapun. Klien atau keluarga jika ada yang sakit

dibawa ke pelayanan kesehatan, klien juga merokok 1 hari habis 5

batang rokok, tidak setiap hari klien merokok.

b. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit : Klien makan 3 kali sehari dengan nasi lauk pauk

habis 1 porsi, tidak ada mual, muntah tidak ada

alergi makanan, minum ± 4 – 6 gelas air putih.

Setelah dirawat : Klien makan 3 kali sehari makan habis ± ¼ porsi

nasi, lauk, pauk nafsu makan turun, mual, tidak ada

nyeri saat menelan. BB sebelum sakit 63 kg, setelah

dirawat BB 60 kg minum ± 1 – 3 gelas air putih.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Klien BAB 1 kali sehari setiap pagi konsistensi

lembek, karna kuning bau khas. BAK ± 5 – 6 kali

sehari warna kuning , bau khas.

Setelah dirawat : Klien BAB 1 kali setiap pagi konsistensi lembek,

warna kuning bau khas tidak konstipasi atau diare,

BAK ± 3-5 kali sehari, warna kuning, bau khas ±

800 cc, tidak ada kesulitan BAK, tidak terpasang

kateter.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

d. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit : klien siang tidak pernah tidur, malam tidur ± 7 - 9

jam, tidak ada kesulitan tidur.

Setelah dirawat : Klien siang tidur ± 2 jam, malam tidur ± 7 – 9 jam

sehari tidak ada kesulitan tidur.

e. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit : Klien bekerja sebagai petani disawah, aktivitas bisa

dilakukan sendiri tanpa bantuan.

Setelah dirawat : Klien hanya tiduran ditempat tidur karena badan

klien terasa lemah, aktivitas dibantu perawat atau

keluarga.

f. Pola persepsi dan kognitif

Klien mengatakan nyeri dada dan nyeri perut. Nyeri dada skala nyeri 5,

nyeri meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri

seperti ditusuk - tusuk, nyeri menjalar sampai ke punggung, keluhan

dirasakan saat aktivitas dan mendadak. Nyeri perut skala nyeri 3,

meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri seperti

ditusuk - tusuk, nyeri didaerah sekitar perut, keluhan dirasakan saat

aktivitas.

g. Pola reproduksi dan seksual

Klien seorang suami dan seorang ayah. Klien tidak mempunyai

masalah dalam reproduksi dan seksual. Klien mempunyai 8 anak, 3

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

orang laki-laki, dan 5 orang perempuan, yang masih hidup ada 4 orang

anak.

h. Pola hubungan dan orang lain

Klien hubungan dengan orang lain, perawat dan keluarga baik, klien

kooperatif.

i. Persepsi diri dan konsep diri

Klien ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan keluarga dirumah.

Konsep diri :

Citra diri/ body image : Klien menerima semua dan bagian dari

tubuhnya.

Identitas : Klien seorang laki - laki dan bangga

sebagai laki – laki.

Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang

suami dan ayah.

Ideal diri : Klien berharap cepat sembuh dan bisa

berkumpul dengan keluarganya dirumah.

Harga diri : Klien bangga terhadap dirinya.

j. Pola mekanisme koping

Klien kalau ada masalah selalu menceritakan dan musyawarah dengan

keluarganya.

k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan

Klien beragama Islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu saat sakit

klien tidak sholat, hanya berdo’a agar klien cepat sembuh.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

4. Pengkajian fisik

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda – tanda vital : TD : 100/50 mmHg

N : 62 x/ menit

RR : 30 x/ menit

S : 36,8 oC

Antropometri : BB : 60 Kg

TB : 165 cm

LL : 24 cm

Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka

Rambut : Hitam ada yang beruban, lurus, lembab, kotor

Mata : Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak

menggunakan alat bantu penglihatan.

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran

baik

Mulut : Bibir kering, tidak ada sianosis, gigi kotor.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Dada : Simetris

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Paru – paru : I : Dada simetris, tampak sesak nafas

Pa : Stem fremitus kiri menurun dari pada yang

kanan.

Pe : Pekak pada paru kiri

Au : Bunyi nafas menghilang pada paru kiri,

suara nafas ronkhi.

Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak

Pa : Ictus cordis teraba pada intercosta V2 cm

media linia media clavicula sinistra.

Pe : Tidak ada bunyi tambahan

Au : Bj I – II murni

Abdomen : I : Perut membuncit

Au : Bising usus 20 – 25 x/ menit

Pe : Tympani, asites, ada cairan atau massa

dihepar kiri.

Pa : Nyeri tekan dikuadran kanan bawah

Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan pada alat reproduksi.

Ektremitas : Lengan sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes/

menit, tidak ada edema di ekstremitas atas dan

bawah.

Kulit : Sawo matang, capilary refille < 3 detik, turgor

baik.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 9 Mei 2008

Hitung jenis + darah tepi

Eosinofil 0 % N 1 – 3

Basofil 0 % 0 – 2

Batang 7 % 2 – 5

Segmen 72% 47 – 80

Limfosit 18% 20 – 45

Monosit 3% 2 - 10

Lain – lain LPB 2/100 Lekosit

Eritrosit Anisositosis ringan

Trombosit Jumlah menurun bentuk normal

Lekosit Jumlah tampak meningkat, toxic granulasi +

Laju Endap Darah

LED 1 jam 91.0 mm 10 – 100

LED 2 jam 105.0 mm _

Retikulosit 0.80 % 0.50 – 1.50

Kimia klinik

Ureum 40 mg/dl 15 – 39

Creatinin 0.66 mg/dl 0.60 – 1.30

Protein total 5 – 4 gr/dl 6.4 – 8.2

Albumin 1.7 gr/dl 3.4 – 5.0

Globulin 3.70 gr/dl 2.30 – 350

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Bilirubin total 1.37 mg/dl 0.00 – 1.00

Bilirubin direk 0.83 mg/dl 0.00 – 0.30

SGOT (AST) 24 U/I 15 – 37

SGOT (ALT) 43 U/I 30 – 65

Alkali fosfatase 239.0 U/I 500 – 136

Gamma GT 385 U/I 5-85

b. Pemeriksaan bakteriologi tanggal 13 Mei 2008

Bakteriologi I

Kultur salmonella

Hasil kultur Hasil tidak ada pertumbuhan kuman

c. Pemeriksaan Imunologi tanggal 16 Mei 2008

Imunologi

Anti HCV 0.02 0.61 Negatif

Hematologi

Analyzer Hema

Hemoglobin 9.40 gr% N 12.00– 15.00

Hematokrit 28.5 % 35.00 – 47.00

Eritrosit 2.81 juta/mmk 3.90 – 5.60

MCH 33.50 pg 27.00 – 32.00

MCV 101.50 fl 76.00 – 96.00

MCHC 33.00 gr/dl 29.00 – 36.00

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Leukosit 5.50 ribu/mmk 4.00 – 11.00

Trombosit 208.0 ribu/mmk 150.0 – 400.0

RDW 12.60 % 11.60 – 14.80

MPV 6.10 fl 4.00 – 11.00

d. Pemeriksaan USG tanggal 12 Mei 2008

USG Abdomen

Hepar : Ukuran hepar kanan tak membesar hepar kiri

membesar, parekim normal ekogenesitas normal,

tampak massa densitas campuran yang tidak bisa

dipisahkan dari lobus hepar kiri, v porta tidak

melebar.

Vesika feles : Ukuran normal dinding tidak menebal, tidak

tampak batu, tidak tampak sludge

Duktus biliaris : Intra dan ekstrahepatal tidak melebar

Pankreas : Ukuran dan parenkim normal tak tampak

klasifikasi

Lien : Parenkim dan ukuran normal v lienialis tidak

melebar

Ginjal kanan : Bentuk dan ukuran normal, batas kurtikomedular

jelas, tidak tampak penipisan korteks, tidak

tampak batu, pielokalis tidak melebar

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Ginjal kiri : Bentuk dan ukuran normal, batas kortikomedular

jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak

batu, pielokaliks tak melebar

Paraaorta : Tak tampak pembesaran kelenjar limfe para aorta

Vesika urinaria : Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak

batu, tak tampak massa

Prostat : Tak membesar, tak tampak massa maupun nodul

Tampak cairan bebas pada supra diafragma kiri dan pada resessus

splenormal

Kesan : - Massa densitas campuran yang tidak bisa dipisahkan dan

lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra

- Efusi pleura sinistra

- Asites

e. Pemeriksaan USG abdomen tanggal 19 Mei 2008

Hepar : Ukuran normal, pada lobus kiri tampak massa

multipel, ukuran terbesar 151 x 59,7 mm dengan

internal Echo didalamnya, batas tegas, tepi

reguler, pada pemeriksaan doppler tak tampak

vaskelarisasi v porta dan v hepatika tak melebar.

Vesika feles : Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak

batu

Pankreas : Ukuran normal, ekogenisitas parenkim normal

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Ginjal kanan - kiri : Bentuk dan ukuran normal, parenkim ginjal

normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak

batu, pielokaliks dan ureter tak melebar

Vesika urinaria : Dinding tak menebal, tampak rata, tak tampak

massa maupun batu

Prostat : Ukuran normal (vol : 24, 8 cm3) tak tampak nodul

Tampak cairan bebas pada kavum pleura kiri

Kesan : - Abses pada lobus kiri hepar

- Efusi pleura kiri tak tampak gambaran pankreatitis.

f. Pemeriksaan x foto thorax Ap tanggal 19 Mei 2008

Pemeriksaan x foto thorax Ap

Cor : CTR tidak dinilai

Pulmo : Corakan bronkovaskuler normal

Tak tampak bercak kesuraman pada kedua lapang paru

Tampak nodul opak pada perihilor kanan – kiri

Tampak kesuraman hemogen pada hemi thorax kiri bawah.

Diafragma kanan setinggi kosta x posterior sinus kostophrenikus kanan

kiri

Kesan : - Efusi pleura kanan - kiri (kanan minimal)

- Nodul pada perihiler kanan - kiri limfa denopati DD/

massa

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

Therapi

- Infus RL 20 tetes/ menit

- Oksigen nasal 2 liter/ Menit

- Obat oral : Paracetamol 3x1 tablet

- Injeksi : - Metronidazol 3 x 500 mg drip

- Cefotaxim 3 x 1 gr

- Ranitidin 3 x 1 amp

- Tramadol 2 x 1 amp stop

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

B. Analisa data

No tanggal Data Problem Etiologi

1. 19 Mei

2008

DS : Klien mengatakan sesak nafas pada

saat aktivitas berkurang saat

istirahat

DO : Terpasang O2 nasal 2 liter/menit,

nafas dalam pendek, klien

tampak sesak, pekak di paru kiri,

stem fremitus kiri menurun dari

pada yang kanan, bunyi nafas

menghilang pada paru kiri, suara

nafas ronkhi, setelah aktivitas

tampak sesak RR : 30x/menit

Pola nafas

tidak efektif

Menurunnya

pengembangan

paru

2. 19 Mei

2008

DS: Nyeri dada meningkat saat aktivitas,

nyeri berkurang saat istirahat, nyeri

seperti di tusuk-tusuk, nyeri sampai

ke punggung, skala nyeri 5, keluhan

dirasakan saat aktivitas.

DO: Saat sakit klien memegangi area yang

sakit, N : 62x/menit, ada cairan

berlebih di paru kiri, pemeriksaan x

foto thorax tampak kesuraman

homogen pada hemi thorax kiri

bawah, tampak cairan bebas pada

supra diafragma kiri

Gangguan

rasa nyaman

nyeri

Penekanan rongga

pleura oleh cairan

yang berlebih

3. 19 Mei

2008

DS : Klien mengatakan tidak nafsu makan

DO: Makan habis ¼ porsi, nasi, lauk, pauk,

BB sebelum sakit 63 Kg, selama

dirawat BB 60 Kg, lingkar lengan

atas 24 cm, klien tampak kurus, bibir

kering, Hb : 9.40 gr%, albumin : 1.7

gr/dl, IMT : 22.04

Resiko

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

Intake tidak

adekuat

4. 19 Mei

2008

DS: Klien mengatakan BAB, BAK, mandi,

makan dan minum dibantu oleh

keluarga

DO: Kuku panjang, rambut lembab, kotor,

gigi kotor, tempat tidur kotor, klien

tampak lemas, aktivitas klien di

bantu keluarga

Defisit

perawatan

diri

Kelemahan fisik

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

C. Pathways keperawatan kasus

Etiologi (Hipoalbumin)

Penurunan tekanan onkotik

Perpindahan cairan ke rongga pleura

Penimbunan cairan berlebih dalam rongga pleura

Efusi pleura

Penekanan rongga pleura

Penurunan pengembangan Paru

Penekanan abdomen

Nyeri dada

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Dyspnea

Pola nafas tidak efektif

Sesaak nafas saat aktivitas

Nyeri meningkat saat aktivitas

Mual, muntah

Intake tidak adekuat

Resiko nutrisi < dari

kebutuhan tubuh

Kelemahan fisik

Defisit perawatan diri

Anoreksia

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

D. Diagnosa keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya pengembangan paru.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan rongga pleura oleh

cairan yang berlebih.

3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak

adekuat.

4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.

E. Rencana, Implementasi, dan Evaluasi

1. Rencana keperawatan

Tgl No

Dx

Tujuan dan KH Intervensi Rasional

19

Mei

2008

1. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka pola

nafas kembali

efektif

KH : - Tidak ada

dyspnea

- Tidak ada

penggunaa

n otot bantu

nafas

- RR normal

(16-20

a. Observasi

pernafasan

khususnya bunyi

nafas dan perkusi

b. Pertahankan

posisi yang

nyaman dengan

kepala ditinggikan

c. Anjurkan klien

untuk tidak

banyak aktivitas

d. Kolaborasi

pemberian

oksigen

a. Bunyi nafas

dapat menurun

b. Meningkatkan

inspirasi

maximal

c. Aktivitas yang

meningkatkan

kebutuhan O2

d. Alat dapat

meningkatkan

intake oksigen

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

x/menit)

- Suara nafas

normal

19

Mei

2008

2. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

selama 3 x 24

jam maka nyeri

berkurang

KH : - Ekspresi wajah

rileks

- Keluhan nyeri

berkurang

- Skala nyeri

menurun

a. Kaji

perkembangan

nyeri

b. Ajarkan klien

teknik relaksasi

nafas dalam

c. Beri posisi yang

nyaman

d. Ciptakan

lingkungan yang

tenang

e. Kolaborasi

pemberian

analgesik

a. Untuk

mengetahui

terjadinya

komplikasi

b. Untuk

meringankan

nyeri

c. Untuk

memberikan

kenyamanan

klien

d. Untuk

meringankan

nyeri

e. Untuk

mengurangi

rasa sakit

19

Mei

2008

3. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka

a. Observasi nafsu

makan klien

a. Porsi makan

yang tidak

habis

menunjukkan

nafsu makan

belum baik.

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

kebutuhan

nutrisi akan

terpenuhi.

KH : - Nafsu makan

meningkat

- Porsi habis

- BB tidak turun

drastis

- Laboratorium

normal

b. Beri makan klien

sedikit tapi sering

c. Beri tahu klien

pentingnya nutrisi

d. Pemberian diit

TKTP

b. Meningkatkan

masukan

secara

perlahan.

c. Klien dapat

memahami

dan mau

meningkatkan

masukan

nutrisi.

d. Peningkatan

energi dan

protein pada

tubuh sebagai

pembangun

19

Mei

2008

4. Tujuan:Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam maka

kebutuhan

perawatan diri

klien terpenuhi

KH : - klien mampu

makan, minum

sendiri

- Mampu BAB,

BAK, mandi

sendiri

- Klien tampak

a. Observasi

perawatan diri

klien

b. Bantu klien BAB,

BAK, mandi

ditempat tidur

c. Ajarkan klien

untuk melatih

gerak

d. Kolaborasi dengan

keluarga untuk

membantu

memenuhi

kebutuhan

a. Untuk

mengetahui

keadaan klien

b. Untuk

membantu

klien dalam

aktivitas

c. Untuk melatih

klien agar

tidak kaku

d. Untuk

membantu

klien dan

melatih klien,

untuk

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

bersih perawatan diri melakukan

aktivitas

sendiri.

2. Implemantasi

Tgl No Dx Implementasi Respon Klien TT

19 Mei

2008

08.40

09.55

10.15

10.30

1,2,3,4

4

1,2

1

Mengkaji keadaan umum

klien

Mengganti linen

Meninggikan kepala klien

dengan menambahkan bantal

Mengobservasi O2 nasal

DS :Klien mengatakan sesak

nafas dan sakit perut

DO : - Klien kesakitan

- Klien gelisah

-Terpasang O2 nasal

2liter/menit,RR:

30x/menit

DS :Klien mengatakan mau

diganti seprainya

DO : Tempat tidur rapi, bersih

DS :Klien mengatakan mau

diberi bantal lagi

DO : - Klien nyaman, diberi

bantal lagi di

kepalanya.

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Aqua masih ada, flow

meter pada angka 2,

udara keluar dari

saluran nasal

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Obat masuk tidak ada alergi

obat, metronidazol 500

mg, cefotaxim 1 gr,

ranitidin 1 amp

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

10.45

11.10

12.10

1,2

2

I,2,3,4

Memberi obat injeksi IV

- Metronidazol 500 mg

- Cefataxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

Mengajarkan teknik relaksasi

nafas dalam pada klien dan

beri posisi yang nyaman

seperti miring kanan atau kiri

Mengukur TTV

DS : klien mengatakan mau

melakukan teknik

relaksasi tersebut

DO:-klien mendengarkan

perawat, klien kooperatif

-Klien menirukan yang

diajarkan perawat

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO: T : 100/60mmHg

N : 70x/menit

S : 36,5 oC

RR : 28x/menit

Widyah

Widyah

Widyah

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

20 Mei

2008

07.20

07.55

1,2,3,4

2

Mengkaji keadaan umum klien

Menganjurkan klien untuk

tidak banyak bergerak

DS :Klien mengatakan masih

terasa sesak nafas

DO : Terpasang O2 nasal 2

liter/menit, RR :

32x/menit

DS :Klien mengatakan kalau

bergerak terasa sakit

DO : Klien istirahat di

tempat tidur

Widyah

Widyah

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

08.10

10.05

11.35

12.10

13.00

4

1,2,3

3

1,2,3,4

2

Membersihkan tempat tidur

Memberikan obat injeksi IV

- Cefotaxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

- Metronidazol 500 mg

Memberi makan bubur pada

klien

Mengukur TTV

Menyarankan klien untuk

istirahat

DS :Klien mengatakan mau

dibersihkan

DO : Tempat tidur bersih, rapi

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Obat masuk, tidak ada

alergi obat, cefotaxime

1 gr, ranitidin 1 amp,

mertonidazol 500 mg

DS :Klien mengatakan mau

makan

DO : Makan habis ½ porsi bubur

DS:Klien mengatakan berapa

tensinya suster

DO:TD: 100/70mmHg

N : 66x/menit

S : 36,6 0C

RR : 32x/menit

DS :Klien mengatakan “ya “

DO : Klien tidur

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

21 Mei

2008

1,2,3,4

Mengkaji keadaan umum klien

DS :Klien mengatakan masih

terasa sesak nafas

Widyah

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

07.30

07.50

08.10

10.00

11.30

12.10

4

4

1,2,3,4

3

1,2,3,4

Memotong kuku klien

Menyisir rambut klien

Memberikan injeksi IV

- Cefotaxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

- Metronidazol 500 mg

Memberi makan bubur pada

klien

Mengukur TTV

DO:Terpasang O2 nasal

2liter/menit, RR :

30x/menit

DS :Klien mengatakan mau

dipotong kukunya

DO : Kuku bersih, pendek, tidak

ada luka

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Rambut rapi, bersih, klien

rileks

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Obat masuk, tidak ada

alergi obat, cefotaxim 1

gr, ranitidin 1 amp,

metronidazol 500mg

DS :Klien mengatakan mau

makan

DO : Makan habis ¾ porsi bubur

DS :Klien mengatakan berapa

tensinya suster

DO:TD: 100/70mmHg

N : 68x/menit

S : 36,5 0C

RR : 30x/menit

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

22 Mei

2008

07.30

08.15

08.40

10.00

10.15

1,2,3,4

4

2

1,2,3,4

2

Mengkaji keadaan umum klien

Membersihkan tempat tidur

Menganjurkan klien untuk

istirahat

Memberikan injeksi IV

- Cefotaxim 1 gr

- Ranitidin 1 amp

- Metronidazol 500 mg

Membantu klien untuk duduk

Memberi makan bubur pada

klien

DS :Klien mengatakan masih

merasa sesak nafas

DO : Terpasang O2 nasal

2liter/menit, RR :

30x/menit

DS :Klien mengatakan “ya “

DO : Tempat tidur bersih, rapi.

DS :Klien mengatakan “ya”

DO : Klien tidur

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Obat masuk tidak ada alergi

obat, cefotaxim1gr,

ranitidin1amp,

metronidazol 500

mg

DS :Klien mengatakan nyeri

berkurang

DO : Klien rileks, klien sudah

bisa mengontrol nyeri

dengan cara nafas

dalam skala nyeri 2

DS :Klien mengatakan mau

makan

DO : Makan habis 1 porsi, tidak

ada alergi makan,

bubur

DS :Klien mengatakan berapa

tensinya suster

DO:TD: 100/70mmHg

N : 68x/menit

S : 36,20C

RR : 30x/menit

DS :Klien mengatakan terima

kasih suster

DO : Klien tidur, kepala diganjal

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Widyah

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

11.50

12.20

12.50

3

1,2,3,4

1,2

Mengukur TTV

Memberi posisi semi fowler

bantal

Widyah

Widyah

Widyah

3. Evaluasi

Tgl No Dx Evaluasi TT

22 Mei

2008

13.05

I

S : Klien mengatakan masih sesak nafas

O : Terpasang O2 nasal 2liter/menit, RR :

30x/menit, klien gelisah, nafas dalam

pendek, klien tampak sesak,

pengembangan dada kanan dan kiri sama /

simetris

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Observasi pernafasan klien

Widyah

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

- Atur posisi yang nyaman

22 Mei

2008

13.30

2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang

O : Klien bisa ke kamar mandi dengan bantuan

keluarga, klien rileks, klien bisa

mengontrol nyeri dengan nafas dalam

yang sudah diajarkan perawat, skala nyeri

2

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji perkembangan nyeri

- Ciptakan lingkungan yang tenang

Widyah

22 Mei

2008

13.45

3 S : Klien mengatakan nafsu makan

meningkat

O : Klien makan habis 1 porsi bubur, tidak ada

alergi makanan, BB : 60 kg.

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

- Observasi nafsu makan klien

- Beri makan sedikit tapi sering

Widyah

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-widyahhast... · Peran : Klien adalah seorang petani dan seorang suami dan ayah. Ideal diri

22 Mei

2008

14.00

4 S : Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas

sendiri misalnya menyisir rambut,

menggosok gigi, ke kamar mandi dengan

bantuan

O : Klien sudah bisa merawat dirinya sendiri

misalnya dengan menyisir rambut,

menggosok gigi tanpa bantuan, ke kamar

mandi masih dibantu, klien tampak bersih,

klien kelihatan nyaman.

A : Masalah teratasi sebagaian

P : Lanjutkan intervensi.

- Observasi perawatan diri pasien

- Ajarkan klien untuk melatih gerak

Widyah